• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa Ambarawa Berbasis Infografis T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa Ambarawa Berbasis Infografis T1 Full text"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng

Rawa Ambarawa Berbasis Infografis

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Danang Kristanto / 692010064 Martin Setyawan, S.T., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1. Latar Belakang Masalah

Bermula dari beberapa anggota kelompok tani di Rawa Pening anggota

KSP Artha Prima bersama-sama memfasilitasi dan memberdayakan petani serta

nelayan di area Rawa Pening dengan cara pengembangan usaha. Untuk

meningkatkan taraf hidup, usaha yang dilakukan dengan cara menjual hasil

perikanan karamba dan memamerkan keindahan danau Rawa Pening kepada

wisatawan. Dengan adanya hal tersebut maka munculah ide untuk membuat

tempat wisata yang diberi nama Wisata Keluarga Kampoeng Rawa. Wisata

Apung Kampoeng Rawa ini sangat berpotensi meningkatkan pariwisata,

khususnya di Ambarawa untuk menarik wisatawan datang ke Ambarawa. Selain

itu tempat wisata ini akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat

sekitar [1].

Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan terdapat beberapa

masalah, antara lain tempat wisata belum mempunyai media promosi yang efektif

untuk mempromosikan tempat tersebut. Ditambah lagi dengan melihat data

jumlah pengunjung yang semakin berkurang dari bulan Mei hingga Oktober tahun

2015, juga berpengaruh terhadap penghasilan warga yang berjualan di sekitar

daerah wisata. Hal tersebut menjadi kendala tersendiri dalam memperkenalkan

Wisata Apung Kampoeng Rawa yang kurang diminati oleh wisatawan. Dengan

diperolehnya data tersebut maka dibutuhkan media promosi sebagai sarana untuk

meningkatkan jumlah wisatawan. Media promosi tersebut dibuat semenarik

mungkin, sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung dan menikmati

keindahan Wisata Apung Kampoeng Rawa.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan masalah ini yang pertama adalah

Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta

yang dibuat oleh Ahmad Santoso dari Universitas Sebelas Maret Surakarta [2]. Hasil dari perancangan ini berupa video yang digunakan untuk mempromosikan

Destinasi Wisata Kota Surakarta yang efektif untuk mendorong kemajuan

(7)

Penelitian yang kedua adalah Perancangan Company Profile Berbasis Video

Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen yang dibuat oleh Faiz

Setia K usuma dari Universitas Negeri Malang [3]. Hasil dari perancangan ini adalah membuat video interaktif dengan konsep gaya modern yang digunakan

sebagai media promosi yang mampu mendongkrak promosi SMK

Muhammadiyah itu sendiri dibandingkan dengan media konvensional seperti

poster, brosur dan sebagainya.

Pada Perancangan Video Promosi Wisata Keluarga Kampoeng Rawa

Ambarawa Berbasis Infografis ini pengambilan video menggunakan teknik

cinematography yang dinamis dan menarik, serta dilengkapi dengan teks animasi sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih terhadap pemirsa, selain itu

media ini akan dipublikasikan melalui akun media sosial, youtube serta website

Kampoeng Rawa supaya mudah untuk mengakses video promosi.

Multimedia adalah integrasi antara audio, video, teks, animasi dan grafik

dalam satu lingkaran digital yang interaktif. Definisi lain dari multimedia adalah

integrasi gerak yang halus antara jenis media seperti audio, video, teks, animasi,

dan grafik dalam satu lingkungan digital yang kaya dan interaktif [4]. Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu

waktu dengan kecepatan tertentu. gambar yang digabung tersebut dinamakan

frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate, dengan satuan fps (frame per second).

Multimedia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Multimedia Linier yaitu

multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, dan Multimedia Interaktif yaitu media yang

menggabungkan teks, grafik, video, animasi, dan suara.

Media Informasi adalah alat untuk mengumpulkan dan menyusun ulang

sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima

komunikasi [4]. Penggunaan media informasi dapat sebagai sarana untuk melakukan kegiatan promosi karena memberikan informasi dapat diartikan pula

(8)

Informasi yang disampaikan dalam pembuatan video promosi dapat

diartikan sebagai promosi secara tidak langsung, karena dengan memberikan

informasi kepada calon pelanggan berarti juga mengajak untuk memilih produk

[4]

. Karena tujuan utama dari promosi adalah untuk menginformasikan,

mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang

perusahaan dan bauran pemasaranya.

Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan

sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih

detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses

pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari

objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih

terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut [5]. Infografis adalah suatu bentuk penyajian data dengan konsep visual yang

terdiri dari teks dengan tambahan gambar-gambar ilustrasi yang menarik. Proses

pembuatan infografis biasa disebut dengan beberapa istilah yang berbeda seperti

data visualization, information design dan information architecture. Secara umum hasil akhir dari sebuah infografis mempunyai presentase gambar visual yang lebih

banyak dibandingkan informasi teks [6].

Wisata Apung Kampoeng Rawa terletak di K ilometer 3 Ring Road Selatan

Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Dari tempat tersebut, para wisatawan dapat

melihat pemandangan gunung, persawahan, dan rawa. Restoran mengapung yang

terdapat di sebuah danau kecil yang menghidangkan makanan khas menggunakan

bahan makanan produksi lokal. Untuk menuju bangunan utama, wisatawan harus

menggunakan rakit tradisional yang ditarik dengan tali. Dilengkapi juga dengan

aktifitas dan fasilitas bermain anak meliputi ATV, Flying Fox, Jet Sky, dan

memancing. Hal tersebut menjadi nilai lebih untuk para wisatawan karena dapat

menikmati liburan sembari menemani anak bermain.

3. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam perancangan video promosi

(9)

Metode kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia [7]. Pada pendekatan ini, gambaran kompleks, meneliti informasi, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada

situasi yang alami. Adapun teknik pemilihan responden dilakukan dengan teknik

purposif yaitu memilih responden dengan sengaja dan atas pertimbangan tertentu.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode linear strategy. Linear strategy atau disebut dengan strategi garis lurus,

yakni menetapkan urutan logis pada tahap perancangan sederhana yang sudah

dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan [7]. Adapun tahap-tahap metode linear strategy dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Linear Strategy

Tahap 1 merupakan tahap pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan

dengan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif, jenis data dibagi menjadi dua

yaitu data primer dan data sekunder. Untuk data primer diperoleh melalui

wawancara yang dilakukan terhadap Riana Dewi, selaku staff marketing dan

Petrus Ismanto selalu General Manager dari Kampoeng Rawa, serta pengumpulan

data sekunder dengan cara observasi langsung di kawasan Wisata Kampoeng

Rawa. Hasil yang didapat adalah media promosi berupa media cetak yang terdapat

pada meja resepsionis. Selain itu observasi juga dilakukan dengan membuka situs

media sosial. Hasil dari observasi adalah masih kurangnya infomarsi fasilitas dan

wahana yang ada di Wisata Kampoeng Rawa.

Tahap 2 merupakan tahap analisa data. Analisa data dilakukan berdasarkan

dengan data wawancara yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya. Hasil dari

analisa tersebut tertuju pada pembuatan suatu media promosi yang baru berupa

video promosi. Diharapkan dengan adanya video promosi ini minat para calon

(10)

Tahap 3 merupakan tahapan perancangan media promosi berupa Video

Promosi Wisata Kampoeng Rawa menggunakan cara yang sama seperti

perancangan produksi film pada umumnya. Proses perancangan video promosi

meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahapan perancangan video

promosi Wisata Kampoeng Rawa terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan Metode Perancangan

Persiapan pra produksi pertama kali adalah ide yang diambil untuk

merancang video promosi Wisata Kampoeng Rawa adalah dengan mengangkat

keunggulan dari Wisata Kampoeng Rawa mengenai konsep wisata keluarga dan

keindahan alam Rawa Pening. Fasilitas unggulan lainya berupa restoran terapung

dan wahana bermain juga akan ditampilkan untuk menarik minat calon

pengunjung.

Ide dari perancangan video promosi Wisata Kampoeng Rawa ini adalah

dengan mengangkat konsep wisata keluarga yang merupakan keunggulan dari

Wisata Kampoeng Rawa. Fasilitas yang ada akan ditampilkan secara lengkap dan

detail. Perahu wisata mengelilingi Rawa Pening akan ditampilkan untuk

(11)

Storyline dirancang berdasarkan ide cerita yang sudah ditentukan. Storyline dari video promosi Wisata Kampoeng Rawa adalah sebagai berikut: Video

dimulai dengan menampilkan gapura masuk Kampoeng Rawa yang tujuan

awalnya untuk memberitahu pengunjung akses jalan masuk ke Kampoeng Rawa,

karena lokasi wisata cukup jauh dari jalan raya. Dimana setelah calon pengunjung

tahu lokasi Kampoeng Rawa diharapkan akan tertarik untuk berkunjung ke

Kampoeng Rawa. Video akan berisikan tampilan tentang sarana dan prasarana

yang dimiliki oleh Kampoeng Rawa. Fasilitas yang ditawarkan mulai dari

Pendopo Ageng Dewi Tara, Joglo Alit K umambang, Hall Terapung, Craft Center

akan ditampilkan secara detail. Restoran apung dan wahana permainan juga akan

ditampilkan guna melengkapi informasi tentang Wisata Kampoeng Rawa

Ambarawa. Text animasi juga akan digunakan untuk memperjelas konten dan

informasi yang akan disampaikan. Closing berupa tampilan semua penjuru tempat

wisata dilihat dari atas, serta animasi teks beserta alamat dan nomor telepon akan

mengakhiri video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

Setelah proses menentukan storyline dari video promosi selesai, proses

selanjutnya yang dilakukan adalah membuat treatment. Treatment merupakan

kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan disuatu tempat, oleh sebab itu

treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [4]. Berikut ini treatment

dari video promosi Wisata Apung Kampoeng Rawa :

Scene 1: Opening

Shot: Long shot, Full Shot

Menampilkan gapura masuk Wisata Kampoeng Rawa.

Scene 2:

Shot: Long shot

Menampilkan akses jalan masuk menuju tempat wisata.

Scene 3:

Shot: Medium Close Up, Close Up

Menampilkan Pendopo Ageng Dewi Tara yang terfokus pada hiasan

(12)

informasi berupa teks animasi yang menjelaskan tentang fasilitas,

kapasitas dan harga yang ditawarkan oleh tempat tersebut.

Scene 4:

Shot: Long Shot

Menampilkan Hall Terapung, disertai dengan informasi berupa teks

animasi yang menjelaskan tentang fasilitas, kapasitas dan harga yang

ditawarkan oleh tempat tersebut.

Scene 5:

Shot: Medium Shot, Medium Close Up

Menampilkan Pendopo Alit K umambang, yang disertai dengan

informasi teks animasi.

Scene 6:

Shot: Long Shot, Full Shot

Menampilkan fasilitas lainnya yaitu suasana pondok-pondok terapung

saat pengunjung sedang berinteraksi dengan pramusaji.

Scene 7:

Shot: Full Shot, Medium Close Up

Menampilkan fasilitas untuk tempat beribadah (muzhola) yang tersedia

disana.

Scene 8:

Shot: Long Shot, Medium Shot, Close Up

Menampilkan wahana bermain untuk anak-anak, disertai dengan

informasi harga tiket tiap-tiap permainan.

Scene 9:

Shot: Full Shot, Medium Close Up

Menampilkan wahana perahu wisata saat pengunjung sedang

menikmati pemandangan alam.

Scene 10:

Shot: Long Shot, Medium Close Up

Menampilkan suasana menaiki rakit tradisional yang ditarik dengan

(13)

Scene 11:

Shot: Medium Close Up, Close Up

Menampilkan saat pengunjung memesan menu makanan yang

ditawarkan oleh restoran terapung. Kemudian disertai informasi teks

yang menjelaskan tentang harga paket makanan yang dijual.

Scene 12:

Shot Medium Close Up, Close Up

Menampilkan suasana dapur saat karyawan restoran sedang sibuk

menyiapkan menu masakan, beserta tampilan menu- menu masakan

yang telah selesai dibuat.

Scene 13:

Shot: Medium Shot, Close Up

Menampilkan saat pengunjung sedang menikmati makanan yang telah

disajikan.

Scene 14:

Shot: Full Shot, Medium Close Up

Menampilkan Craft Center yang merupakan pusat kerajinan dan

oleh-oleh serta tampilan cindera mata yang dijual.

Scene 15:

Shot: Full Shot,Long Shot

Menampilkan seluruh penjuru tempat wisata dan diakhiri dengan

animasi teks alamat, serta nomor telepon Wisata Kampoeng Rawa.

Proses yang dilakukan setelah melakukan perancangan treatment adalah

dengan merancang storyboard. Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam

pengambilan gambar oleh setiap crew produksi. Storyboard adalah deskripsi

gambar ilustrasi dari tiap scene yang telah disusun dalam treatment, langkah ini

nantinya bertujuan untuk memudahkan dalam mengaplikasikan pengambilan

(14)

Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa

Scene Ilustrasi Jenis Shot Durasi Keterangan

1 Long Shot.

Slide left. Low Angle

00.03 Gapura masuk

(15)
(16)

10 Medium CloseUp Close up.

00.09 Menampilkan saat

pengunjung

00.15 Menampilkan saat

karyawan restoran

yang telah selesai

(17)

14 Long Shot. High Angle.

Bird Eye View.

00.15 Menampilkan

seluruh penjuru

tempat wisata dan

diakhiri dengan

teks animasi.

Produksi merupakan sebuah tahapan eksekusi dari perencanaan yang telah

dibuat pada proses pra produksi. Pada proses produksi dilakukan kegiatan

pengambilan gambar. Pengambilan gambar dilakukan menurut storyboard dan

shootlist yang sudah dirancang. Hasil pengambilan gambar dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil Pengambilan Gambar.

Pasca produksi merupakan proses terakhir dari ketiga tahapan dalam

pembuatan sebuah video promosi. Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa tahap

yaitu offline editing, online editing. Offline editing merupakan proses menata

gambar sesuai dengan scenario dan urutan shot yang telah ditentukan. Dari semua

hasil produksi dilakukan review satu persatu dan dianalisa sesuai kebutuhan

video. Setelah didapat bagian gambar yang sesuai lalu disusun pada timeline

(18)

Gambar 4. Proses Editing Offline.

Video yang sudah tersedia digabungkan menjadi sebuah video utuh

dengan urutan cerita yang sudah dirancang sebelumnya dengan menggunakan

software pengolahan video dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah video promosi yang utuh. Dalam proses online editing juga terdapat pembuatan teks

animasi yang bertujuan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan

dalam video promosi. Jenis font yang dipilih adalah font dengan karakteristik

mudah dibaca. Pemilihan jenis font adalah font “bebas”. Pembuatan teks animasi

dengan menggunakan software pengolahan animasi video dapat dilihat pada

Gambar 5.

Gambar 5. Pembuatan Teks Animasi.

Tahap selanjutnya yaitu color correction, pada tahap ini dilakukan koreksi

warna dari tiap potongan video untuk memperbaiki dan menambah saturasi pada

(19)

Sebelum Sesudah

Gambar 6. Proses color correction video

Proses sound editing dilakukan dengan menentukan backsound yang akan

digunakan dalam video promosi. Instrument cinematic inspirational dipilih untuk

video promosi ini dengan tujuan supaya masyarakat yang melihat video ini

terbawa untuk mengikuti alur cerita, dan memperkuat cinematography dalam

video promosi Wisata Kampoeng Rawa.

4. Hasil Perancangan Video

Hasil dalam perancangan ini adalah video promosi yang dapat digunakan

sebagai media alternatif dalam memperkenalkan Wisata Kampoeng Rawa

Ambarawa. Berikut hasil dari perancangannya :

Gambar 7. Scene 1

Gambar 7 merupakan potongan dari scene pertama sebagai opening video

promosi, yaitu gapura masuk tempat wisata. Pengambilan gambar dengan

menggunakan teknik long shoot bertujuan untuk menampilkan gambaran suasana

(20)

Gambar 8. Scene 3

Gambar 8 merupakan scene 3. Scene 3 menampilkan pendopo ageng dewi

tara yang menampilkan hiasan dua patung serta ditambah dengan informasi teks

animasi. Pengambilan gambar dengan low angle serta medium shot digunakan

dengan tujuan untuk menampilkan kesan kokoh dan pilar-pilar yang kuat.

Gambar 9. Scene 4

Gambar 9 adalah gambaran dari scene 4. Scene 4 merupakan tampilan dari

Hall Terapung. Disertai informasi berupa animasi teks ada dalam scene ini. Jenis

pengambilan gambar yang digunakan adalah long shot yang bertujuan untuk

menampilkan keseluruhan bangunan yang ada. Pergerakan kamera pan left juga

digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih menarik dan dinamis.

Gambar 10. Scene 5

Gambar 10 adalah tampilan dari scene 5. Scene 5 menampilkan Pendopo

Alit K umambang. Disertai dengan informasi lengkap mengenai fasilitas, kapasitas

(21)

sudut pengambilan gambar low angle bertujuan untuk menampilkan detail dari

bangunan tersebut serta pergerakan slide right supaya lebih menarik.

Gambar 11. Scene 8

Gambar 11 merupakan tampilan scene 8. Scene 8 merupakan tampilan dari

wahana bermain anak-anak yaitu ATV, becak mini, trampoline, bebek air, dan

bendi. Jenis pengambilan gambar long shot dan medium shot digunakan dengan

tujuan memperjelas tampilan dari wahana tersebut, serta perpaduan beberapa

angle kamera untuk menambah kesan dramatis.

Gambar 12. Scene 11

Gambar 12 merupakan gambaran scene 11. Scene 11 menampilkan

pengunjung yang sedang memesan makanan, serta menu makanan yang tersedia.

Kemudian ditambah dengan informasi harga paket-paket makanan berupa animasi

teks. Jenis pengambilan gambar medium shot dan close up digunakan untuk

menampilkan gambar secara keseluruhan dan terlihat detail.

(22)

Gambar 13 merupakan tampilan scene 13. Scene 13 adalah tampilan dari

pusat kerajinan dan oleh-oleh. Jenis pengambilan gambar long shot dan close up

digunakan untuk memperjelas detail barang kerajinan. Pengambilan gambar low

angle untuk memberi kesan besar dan mewah. Kemudian teknik pengambilan gambar slide right dan tilt up ditambahkan supaya lebih menarik.

Gambar 14. Scene 14

Gambar 14 merupakan tampilan scene 14. Scene 14 merupakan tampilan

dari keseluruhan bangunan yang ada pada tempat wisata yang diakhiri dengan

animasi teks, alamat, serta nomor telepon Wisata Apung Kampoeng Rawa. Teknik

pengambilan gambar dengan menggunakan bird eye view bertujuan untuk

menampilkan keseluruhan bangunan yang ada.

Perancangan media promosi berupa Video Promosi Wisata Kampoeng

Rawa dapat diimplementasikan dalam beberapa media diantaranya melalui

Youtube. Penerapan media promosi pada youtube memudahkan masyarakat untuk mengakses video promosi ini melalui ponsel, laptop atau perangkat elektronik

lainnya dan dapat disebarluaskan secara cepat. Perancangan Media Youtube dapat

dilihat pada gambar 15.

(23)

Selain media youtube, perancangan media promosi yang dapat digunakan

adalah melalui website dari Wisata Kampoeng Rawa. Selain mendapatkan

informasi, masyarakat juga dapat melihat video promosi ini melalui website yang

ada. Website Wisata Kampoeng Rawa dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Perancangan Media Web Kampoeng Rawa

Pengujian Video Promosi ini dilakukan kepada pihak staff marketing

Kampoeng Rawa. Pada tahap ini juga dilakukan konfirmasi pada data yang telah

didapat dengan konten dan informasi yang dihasilkan. Selain itu pengujian

dilakukan pada ahli cinematography untuk mengetahui apakah video ini layak

untuk dijadikan suatu media promosi.

Pada proses ini juga dilakukan wawancara mendalam kepada Petrus

Ismanto selaku General Manager Wisata Kampoeng Rawa. Dari hasil wawancara

diketahui bahwa media promosi berupa video promosi ini telah dibuat dengan

kreatif dan informatif, selain itu konsep wisata keluarga serta keunggulan lain

juga telah dapat divisualisasikan dengan baik pada media promosi yang dibuat.

Pengujian selanjutnya dilakukan kepada Riana Dewi selaku staff

marketing dari hasil wawancara didapatkan hasil berupa konten yang ditampilkan sudah sesuai dan memenuhi seluruh fasilitas yang ada di Wisata Kampoeng Rawa.

Scene pendopo, restoran, meeting room serta fasilitas penunjang lainya yang ada di Wisata Apung sudah ditampilkan secara rinci dan lengkap. Informasi tersebut

divisualisasikan dengan teks animasi yang dapat dibaca dan dipahami dengan

(24)

saja yang terdapat di Wisata Kampoeng Rawa baik dari fasilitas maupun wahana

yang ditawarkan.

Selain melakukan pengujian dengan pihak Wisata Kampoeng Rawa,

pengujian kualitatif dilakukan juga kepada George N icholas Huwae selaku staff

pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana untuk mendapatkan koreksi dan

kesesuaian dalam penerapan ilmu sinematografi seperti pengambilan gambar,

angle, pergerakan kamera serta audio yang digunakan. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa teknik pengambilan gambar, jenis

pengambilan gambar, serta pergerakan kamera yang dipilih sudah memenuhi

standar cinematography yang baik dan detail objek yang dipilih juga sudah sesuai.

Transisi dari setiap video yang digunakan sudah baik, serta informasi berupa teks

animasi yang ditampilkan sudah baik dan dari segi pemilihan font juga mudah

untuk dipamahi penonton.

5. Simpulan

Pemanfaatan kemajuan media informasi sebagai sarana penyampaian

informasi adalah salah satu aspek penting dalam bidang promosi. Video promosi

yang dirancang sebagai media promosi dapat menjawab akan kebutuhan hal

tersebut. Video promosi yang telah dibuat pada penelitian ini telah mampu

menyampaikan informasi secara kreatif, informatif, serta suatu media promosi

yang baru pada Wisata Kampoeng Rawa. Dari hasil video promosi tersebut dapat

dijadikan penunjang guna menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke

Wisata Kampoeng Rawa.

6. Daftar Pustaka

[1]

http://www.semarangplus.com/wisata-apung-kampoeng-rawa-ambarawa-kabupaten-semarang diakses tanggal 13 September 2015

[2]

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/46596/Perancangan-video-promosi-berupa- infografis-destinasi-wisata-kota-Surakarta diakses tanggal

(25)

[3] Kusuma, Setia, Fariz., 2014., Perancangan Company Profile Berbasis

Video Infografis Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepunjen., Universitas Islam Batik.

[4] Binanto, Iwan., 2010., Multimedia Dasar (Dasar Teori dan

Pengembangannya)., Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[5]

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-promosi-definisi-tujuan.html diakses tanggal 21 Maret 2014

[6] https://www.maxmanroe.com/mengenal-pengertian-

infografis-dan-jenisnya.html diakses tangal18 Mei 2014

[7] Jonathan, Sarwono. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[8] Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Media Promosi Unik & Menarik. Yogyakarta: TAKA Publisher.

[9] Putra, Adi. 2012. Photograph and Cinematograph.

Gambar

Gambar 2. Bagan Metode Perancangan
gambar ilustrasi dari tiap scene yang telah disusun dalam treatment, langkah ini
Tabel 1. Storyboard Video Promosi Wisata Kampoeng Rawa
Gambar 3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

ةيبرعلا ةغللا ىف مهت دق ةيقرتل ةباتكلا ىف يماتلا ة اهم نع فارشإا ةسا د يم كحلا يلاعلا سردماب يليلحت سارد( ت ي ساردلا ماعلل يامردنإ اتجنأ 2ةت5 / 2ةت6 ) ةلاس

Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi menjadi negara

Untuk itu indonesia harus lebih menekankan controlling yang tegas kepada pt freepoth seperti salah satu berita yg say abaca juga mengenai 3 syarat yang di berikan pemerintah

Sub DAS Paninggahan dengan luas wilayah 11.704,29 ha adalah Sub DAS cukup luas pada daerah tangkapan air (DTA) Danau Singkarak yang merupakan bagian dari hulu DAS

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Ishmatuzzahra Ash Shakinnah 2016

Suatu sistem yang mempunyai dasar perbedaan dengan sistem yang telah lama digunakan di Indoensia, beberapa kendala yang dihadapi dalam perkembangan perbankan syariah, pemahaman

Bank Indonesia telah merumuskan Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek

penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis penggunaan Keigo dalam lingkungan kerja pada film Kenchou Omotenashi ka “. Rumusan