• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Bank Sentral Exm (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Bank Sentral Exm (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANK SENTRAL ATAU BANK INDONESIA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Tatanegara

Kelompok 9

1. Tri Retno Ningsih A.220110047 2. Radhitya Adhiguna Chandra Negara A.220110064

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan Bank Sentral yang independen di Indonesia merupakan suatu prasyarat untuk dapat dilakukannya pengendalian moneter yang efektif dan efisien. Sebagai lembaga independen, Bank Indonesia memiliki otonomi penuh dalam pelaksanaan tugasnya. Untuk menjamin indepedensi tersebut, kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen telah

menempatkan kedudukan Bank Sentral sebagai suatu lembaga Negara yang keberadaan dan independensi Bank Indonesia tersebut dibentuk dengan Undang-undang. Keberadaan ini membuktikan bahwa Negara sangat membutuhkan suatu Bank Sentral yang eksistensinya diatur dalam suatu konstitusi, sedangkan susunan, kedudukan, kewenangan, tanggungjawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang lahirnya Bank Sentral? 2. Bagaimanakah kedudukan Bank Sentral?

3. Apa sajakah fungsi Bank Sentral?

4. Apa sajakah tugas dan wewenang Bank Sentral? 5. Bagaimanakah keanggotaan Bank Sentral? 6. Bagaimanakah pimpinan Bank Sentral?

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Lahirnya Bank Sentral atau Bank Indonesia

Bank Indonesia merupakan Bank Sentral berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968. Bank ini berasal dari De Javasche Bank yang didirikan pada tanggal 10 Oktober 1827, kemudian dinasionalisasikan pada tahun 1951 dengan UU No. 24 Tahun 1951, sebuah Bank Belanda yang pada masa kolonial diberi tugas oleh pemerintah

Belanda sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda. Sebagai Bank Sentral saat itu, De Javashe Bank juga tetap melakukan kegiatan komersial. Pada tahun 1953, De

Javasche Bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia yang juga ditetapkan sebagai Bank Sentral. Dengan peran ganda yang dilakukan Bank Indonesia saat itu

mengakibatkan perkembangan moneter yang tidak sehat bagi perkembangan perekonomian. Atas dasar keadaan tersebut, pada tahun 1968 UU No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran Bank Sentral diubah lagi dan didudukan secara murni sebagai Bank Sentral.

Hal ini berarti Bank Indonesia tidak melakukan kegiatan komersial lagi selain menjalankan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Dalam perkembangan selanjutnya, UU No.13 tahun 1968 dirasakan sudah tidak sesuai dengan

perkembangan yang terjadi. Beberapa ketentuan dalam undang-undang tersebut kenyataannya belum memberikan jaminan yang cukup untuk terselenggaranya fungsi suatu bank sentral yang independen. Pada 17 Mei 2000 lahirlah Undang-undang No. 23 tahun 1999 sebagai pengganti UU No. 13 tahun 1968 yang

memberikan status dan kedudukan kepada Bank Sentral Indonesia sebagai suatu Bank Sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk Pemerintah.

B. Kedudukan Bank Sentral atau Bank Indonesia

Dilhat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan Bank Indonesia sebagai lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, dan

Mahkamah Agung. Kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen karena kedudukan Bank Indonesia berada di luar pemerintahan. Status dan

kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat

melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Meskipun Bank Indonesia berkedudukan sebagai lembaga negara independen, dalam melaksanakan tugasnya, Bank Indonesia mempunyai hubungan kerja dan koordinasi yang baik dengan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak lainnya. Dalam hubungannya dengan Presiden dan DPR, Bank Indonesia setiap awal tahun anggaran menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan

(4)

kepada DPR, pelaksanaan tugas dan wewenang setiap triwulan dan sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Selain itu, Bank Indonesia menyampaikan rencana dan realiasasi anggaran tahunan kepada Pemerintah dan DPR. Dalam hubungannya dengan BPK, Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK.

C. Fungsi Bank Sentral atau Bank Indonesia

1. Bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas Pemerintah. 2. Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan.

3. Memelihara cadangan bank umum. 4. Memelihara cadangan defisa Negara.

5. Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan.

6. Sebagai banknya Bank Umum serta sumber pengamanan terakhir. (UU No 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 10, pasal 53)

D. Tugas dan Wewenang Bank Sentral atau Bank Indonesia

1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflansi.

2. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

a. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing. b. Penetapan tingkat diskonto.

c. Penetapan cadangan wajib minimum. d. Pengatur kredit atau pembiayaan.

3. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

4. Mengembangkan sistem perbankan dan sistem perkreditan yang sehat dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perbankan.

5. Meminta keterangan dan data mengenai kegiatan Lalu Lintas Devisa yang dilakukan oleh penduduk.

(5)

(Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 10, pasal 19, pasal 20, pasal 24 sampai pasal 28 dan Undang-Undang No.24 Tahun 1999 Tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar pasal 3(1), pasal 5)

E. Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Sentral atau Bank Indonesia 1. Pemilihan Deputi Gubernur

Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan rekomendasi dari Gubernur Bank Indonesia. (UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 41 ayat 2)

2. Syarat Deputi Gubernur

Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Gubernur Bank Sentral, calon yang bersangkutan harus memenuhi syarat:

a. Warga negara Indonesia.

b. Memiliki integritas, akhlak, dan moral yang tinggi.

c. Memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekonomi, keuangan, perbankan, atau hukum. (UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 40)

3. Pemberhentian Deputi Gubernur

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila:

a. Mengundurkan diri.

b. Terbukti melakukan tindak pidana kejahatan

c. Tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. Dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur. (UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Pasal 48 ayat 1)

4. Masa Jabatan Deputi Gubernur

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia diangkat untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya 1 kali dalam masa jabatan berikutnya. (UU No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Pasal 41 ayat 5)

(6)

Hak penggunaan program, hak pensiun, hak perseorangan, hak regres, hak substitusi, hak tanggungan, hak tarik khusus, hak tuntut, hal verifikasi, hapus – penghapusan.

b. Wewenang:

Bank Indonesia menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi melalui penyampaian informasi kepada masyarakat luas secara terbuka melalui media massa setiap awal tahun mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter, serta rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran-sasaran moneter pada tahun yang akan datang.

F. Dewan Gubernur Bank Sentral atau Bank Indonesia 1. Hak dan Wewenang Dewan Gubernur

a. Hak

Dalam rangka tugas mengatur dan mengawasi perbankan, menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Wewenang

Sebagai pimpinan Bank Indonesia, Dewan Gubernur berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan pegawai Bank Indonesia serta menetapkan peraturan

kepegawaian, sistem penggajian, penghargaan, pensiun, dan tunjangan hari tua serta penghasilan lainnya bagi pegawai Bank Indonesia

(UU No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 44) 2. Pemilihan Dewan Gubernur

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.

(Pasal 41 ayat 1 UU No.3 Tahun 2004 yang mengubah UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia)

(7)

Hal yang perlu dipertimbangkan untuk melakukan perubahan adalah Pasal 48 UU No.3 Tahun 2004, yaitu mengenai pemberhentian Anggota Dewan Gubernur. Jika ketentuan ini dihubungkan dengan Pasal 58 ayat 3, seharusnya ada alasan lain yang dapat digunakan untuk pemberhentian dewan gubernur dari jabatannya, sehingga bukan hanya anggota dewan gubernur yang dapat diberhentikan secara perseorangan, sebagaimana dimaksud oleh Pasal 48. Akan tetapi undang-undang memberikan ruang bagi Dewan Perwakilan Rakyat untuk memberhentikan seluruh anggota dewan gubernur. Pemberhentian dewan gubernur dapat dilakukan

sepanjang memenuhi syarat bahwa menurut penilaian Dewan Perwakilan Rakyat kinerja Bank Indonesia itu selama tiga tahun berturut-turut tidak sesuai dengan target yang telah disepakti oleh pemerintah dan gubernur Bank Indonesia, sebagaimana diusulkan dalam perubahan pasal 10 ayat 1.

4. Masa Jabatan Dewan Gubernur

Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya.

G. Persidangan dan Keputusan Bank Sentral atau Bank Indonesia 1. Persidangan

Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk

menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. (UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 43)

2. Keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir. (UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 43)

H. Dasar Hukum Bank Sentral atau Bank Indonesia 1. UUD 1945 pasal 23 D

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Apparently, the recruiters are more knowledgeable than professors in their perceptions of students’ criteria in seeking entry-level jobs, but they are still imperfect judges of

Krisis Syria menjadi center of gravity, dimana terjadi tarik menarik kepentingan oleh berbagai negara.Arab Saudi muncul menjadi negara yang vocal dan aktif menentang pemerintahan

Uraian dalam melakukan penelitian ilmiah mulai dari penentuan topik penelitian, penentuan masalah penelitian, penyusunan kerangka pemikiran dalam rangka

[r]

“Langkah-langkah yang dilakukan oleh agen dan perusahaan dalam menangani pendaftaran peserta baru adalah sesuai prosedur dan SOP yang diberlakukan yaitu peserta

Moving Picture Expert Group (MPEG) Surround, an international standard developed based on spatial audio coding, specifies Reverse Two-To-Three (R-TTT) module to extend stereo

Fitur laporan rawat jalan berfungsi untuk menampilkan semua data-data pasien rawat jalan atau berdasarkan tanggal masuk, tanggal keluar, nama pasien, ruang dan dokter. Fitur

Seorang pegawai, nilai-nilai intrinsiknya kuat (tinggi) lebih merasakan kepuasan kerja, tanpa memperhatikan tingkat penggajian, walaupun gaji merupakan alat untuk