• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan pada PT Kamaltex Karangjati T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan pada PT Kamaltex Karangjati T1 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, badan

usaha juga semakin meningkat dari waktu ke waktu. Badan usaha yang terdapat di

Indonesia beraneka ragam salah satunya adalah perusahaan. Menurut Bangun

“perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir untuk menghasilkan barang

atau jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan.”1

Perusahaan tentunya memiliki visi dan misi yang harus dicapai. Upaya

pencapaian visi dan misi tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan sumber

daya manusia. Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memiliki peran

penting dalam menentukan kemajuan sebuah perusahaan. Menurut Nawawi

“sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di suatu lingkungan

organisasi”.2

Sumber daya manusia dapat diartikan sebagai karyawan, buruh, pegawai,

dan pekerja yang pada hakikatnya mempunyai maksud yang sama. Dalam suatu

perusahaan tentunya terdapat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Karyawan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu menyelesaikan

pekerjaan. Tanpa adanya bantuan dari karyawan, perusahaan akan mengalami

kesulitan dalam mencapai tujuannya.

Karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan

suatu perusahaan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, sangat tergantung pada kemampuan karyawan dalam

menjalankan tugas-tugas yang diberikan. Setiap perusahaan mengharapkan

memiliki karyawan yang berkemampuan tinggi serta sesuai dengan unit kerja

yang ada di perusahaan.

1

Darwin Bangun, 1989. Manajemen Perusahaan. FKIP Universitas Lampung, Jakarta, hal. 1.

2

(2)

Upaya perusahaan dalam meningkatkan kemampuan karyawan yaitu

memberikan motivasi. Hasibuan menyatakan “motivasi adalah hal-hal yang

mendorong seseorang untuk bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai hasil

kerja yang optimal sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan.”3

Motivasi yang diberikan oleh perusahaan dapat menunjang semangat karyawan

dalam bekerja. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi tentunya

akan bekerja dengan giat dan menunjukkan kinerja yang tinggi bagi perusahaan.

Upaya lain yang perlu diterapkan perusahaan guna meningkatkan

kemampuan karyawan adalah menerapkan disiplin kerja. Menurut Menurut Avin

Fadilla Helmi dalam Aida Rahmita Sari “disiplin kerja sebagai suatu sikap dan

perilaku yang berniat untuk menaati segala peraturan organisasi yang

didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan

organisasi.”4 Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan

menghasilkan kinerja yang tinggi, sebaliknya jika karyawan memiliki disiplin

kerja yang rendah tentunya akan menghasilkan kinerja yang rendah pula.

Karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tentunya memiliki kemampuan

yang berbeda-beda. Kinerja karyawan dapat dilihat dari kemampuan para

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Prawirosentono dan Primasari

mengatakan :

kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka

upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun

etika.”5

3

Hasibuan, H. Malayu S.P., 1996, Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara,Bandung, Hal. 156.

4

Aida, Rahmita Sari, 2013. Hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Hal. 14.

5Suyadi Prawirosentono dan Dewi Primasari, 2015, Kinerja dan Motivasi Karyawan,BPFE,

(3)

PT Kamaltex Karangjati merupakan salah satu perusahaan tekstil di

Kabupaten Semarang. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1973 dan mulai

berkembang menjadi perusahaan besar pada tanggal 7 Agustus 1976. PT

Kamaltex Karangjati sudah berpengalaman selama 43 tahun dalam memproduksi

benang, serta merupakan eksportir benang polyster, rayon dan gabungan dari

keduanya. PT Kamaltex Karangjati mendistribusikan produknya ke berbagai

Negara, yaitu meliputi Turki, Uni Eropa, Argentina, Israel, Brazil, Korea Selatan,

dan Jepang. Produknya tidak hanya untuk keperluan ekspor, melainkan juga untuk

konsumsi dalam negeri. Benang produksi PT Kamaltex Karangjati digunakan di

hampir seluruh perusahaan tekstil di Solo, Salatiga, Pekalongan, Tegal,

Karawang, Bandung, dan Jakarta. Selain itu PT Kamaltex Karangjati juga

memproduksi lembaran kain sintetis dan kain keras, yang berbahan baku benang

polyster dan rayon yang telah di produksi sendiri oleh PT Kamaltex Karangjati.

PT Kamaltex Karangjati memiliki konsumen yang tersebar di berbagai

negara dan dalam negeri, yang tentunya akan berpengaruh terhadap permintaan

produksi. Dengan melihat permintaan terhadap produksi yang cukup banyak,

seharusnya PT Kamaltex Karangjati menjadi perusahaan yang maju dan

berkembang. Tetapi karyawan PT Kamaltex Karangjati yang diharapkan mampu

meningkatkan produktifitasnya, ternyata kinerjanya cenderung menurun.

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan, terungkap bahwa penyebab

penurunan kinerja karyawan yaitu adanya perubahan kebijakan perusahaan yang

tidak berpihak pada karyawan. Salah satu kebijakan perusahaan tersebut adalah

tidak adanya peningkatan jenjang karir bagi karyawan yang berprestasi, sehingga

karyawan tidak memiliki motivasi untuk bekerja sebaik-baiknya guna memenuhi

target produksi.

Peneliti telah melakukan wawancara pendahuluan dengan pihak personalia

dan mendapatkan hasil yaitu ketidak sesuaian keterampilan kerja karyawan

dengan unit kerjanya, kecilnya kesempatan karyawan untuk berjenjang karir, dan

tidak adanya penghargaan tertentu yang diberikan kepada karyawan apabila

mencapai target produksi. Hal ini menjadi penyebab menurunnya kinerja

(4)

(Sumber: Personalia PT Kamaltex Karangjati, 2016)

Permasalahan yang terjadi pada PT Kamaltex Karangjati mengakibatkan

karyawan cenderung melakukan pekerjaan semaunya sendiri tanpa adanya

keinginan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan,

karyawan cenderung datang terlambat, dan terdapat cukup banyak karyawan yang

keluar dari pekerjaannya dengan alasan tidak sesuainya timbal balik yang

diberikan oleh perusahaan.

Indikator dari kinerja karyawan diantaranya adalah prestasi kerja, moral

kerja, produktivitas kerja karyawan, tingkat turnover, serta kedisiplinan karyawan

dalam menjalankan pekerjaannya. Kedisiplinan karyawan dapat dilihat dari

tingkat absensi. Jika karyawan datang ke tempat kerja selalu tepat waktu dan

tingkat absennya rendah maka kinerja karyawan baik. Sebaliknya jika karyawan

datang ke tempat kerja terlambat dan tingkat absennya tinggi maka kinerja

karyawan dikatakan kurang.

Sehubungan dengan ketidakdisiplinan yang menyebabkan penurunan

kinerja karyawan, personalia PT Kamaltex Karangjati mencatat kenaikan tingkat

ketidakhadiran karyawan. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut :

Tabel 1.1 Presensi Karyawan

Tahun Tingkat Absensi Karyawan (%)

2012 30%

2013 33%

2014 39%

2015 41%

Sumber: Personalia PT Kamaltex Karangjati2016

Tabel 1.1 menunjukkan angka ketidakhadiran karyawan yang cenderung

meningkat selama empat tahun terakhir, yaitu 30% pada tahun 2012 menjadi 41%

pada tahun 2015. Tingginya tingkat absensi atau mangkir kerja karyawan tersebut

menjelaskan bahwa karyawan kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan

(5)

Tingkat masuk-keluar (turnover) karyawan juga cenderung mengalami

peningkatan selama empat tahun terakhir, sebagaimana yang terlihat pada tabel

1.2.

Tabel 1.2 Turnover

Tahun Jumlah Turnover Karyawan

2012 152

2013 191

2014 197

2015 205

Sumber: Personalia PT Kamaltex Karangjati,2016

Tabel 1.2 menunjukkan turnover karyawan yang meningkat setiap tahunnya

sejak tahun 2012-2015. Hal ini menjelaskan bahwa karyawan merasa tidak puas

atas kondisi kerja di PT Kamaltex Karangjati, sehingga tidak memiliki motivasi

untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut.

Penulis melakukan wawancara dan pengamatan pendahuluan pada PT

Kamaltex Karangjati. Dari wawancara dan pengamatan pendahuluan yang

dilakukan penulis, ditemukan beberapa gejala problematis sebagai berikut:

1. Sebanyak 205 karyawan mengundurkan diri dari perusahaan sebelum

masa kontrak kerja habis.

2. sebanyak 258 karyawan sering terlambat datang ke tempat kerja.

3. Sebagian besar (72%) karyawan berpendidikan SD dan SMP, dan

sebagian kecil sisanya berpendidikan SMA sampai dengan S1.

Berdasarkan gejala problematic menunjukkan adanya permasalahan yang

berkaitan dengan motivasi, disiplin kerja dan kinerja karyawan. Oleh karena itu

perlu dilakukan penelitian.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini antara lain:

1. Adakah hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan pada PT

(6)

2. Adakah hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan pada PT

Kamaltex Karangjati?

3. Adakah hubungan antara motivasi dan disiplin kerja dengan kinerja

karyawan pada PT Kamaltex Karangjati?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Menganalisis hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan

pada PT Kamaltex Karangjati.

2. Menganalisis hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan

pada PT Kamaltex Karangjati.

3. Menganalisis hubungan motivasi kerja dan disiplin kerja dengan kinerja

karyawan pada PT Kamaltex Karangjati.

1.4. Signifikansi Penelitian

1.4.1. Signifikansi Teoritis

Penelitian ini mendukung Teori A.H Maslow yang tersusun dalam

hierarki 5 kebutuhan, dari kebutuhan yang terendah sampai yang tertinggi.

Adapun tingkat kebutuhan tersebut terdiri dari:

1. “Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar

yang meliputi kebutuhan akan sandang, pangan, papan, dan kebutuhan

jasmani yang lain.

2. Kebutuhan keamanan

Kebutuhan keamanan mengandung arti bahwa kebutuhan akan rasa aman

dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan merupakan harapan mendapat

perlindungan terhadap bahaya, ancaman, perampasan dan atau juga

proteksi terhadap harta karyawan, kedudukan, dll.

(7)

Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan terhadap hubungan lingkungan

sosial atau bersosialisasi. Kebutuhan ini meliputi hubungan dengan sesama

karyawan dan berhubungan dengan lingkungan.

4. Kebutuhan penghargaan

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan keinginan untuk dihormati,

dihargai atas prestasinya, pengakuan atas kemampuan dan keahliannya,

kebebasan, kemerdekaan, serta kebutuhan akan status.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Aktualisasi diri berkaitan dengan pengembangan akan potensi yang

sesungguhnya dari seseorang yaitu kebutuhan untuk menunjukkan

kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki oleh seseorang.”6

1.4.2. Signifikansi Praktis

1. Memberikan sumbangan pemikiran guna meningkatkan kedisiplinan

kerja PT Kamaltex Karangjati.

2. Memberikan informasi kepada karyawan untuk lebih meningkatkan

kesadaran tentang motivasi sebagai timbal balik bagi perusahaan.

1.5. Keterbatasan Penelitian

Mengingat keterbatasan penulis baik dari segi waktu, serta pengalaman

penulis, maka penelitian tentang pengaruh shift kerja terhadap kinerja karyawan

memiliki keterbatasan sebagai berikut :

1.5.1. Obyek Penelitian

PT Kamaltex Karangjati yang terletak di JL. Syeh Basyarudin

Ngempon, Bergas Kab. Semarang.

1.5.2. Subyek Penelitian

Penelitian ini menggali informasi tentang seberapa besar tingkat kinerja

karyawan bagian produksi PT KAMALTEX Karangjati.

6

Gambar

Tabel 1.1Presensi Karyawan
Tabel 1.2Turnover

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penetapan Besaran Alokasi Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

[r]

Jika Kamu belum memiliki produk atau modal untuk stok barang, Kamu dapat menjalankan.

Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan sertifikasi guru dalam jabatan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Dans cette recherche, la population et l’échantillon est le manuel d’apprentissage du français de l’hôtellerie, et ado ptés sont les apprenants de classe. X à la

kepada meringankan kamu dekat menggondol peluang business apa ang cocok buat kamu kerjakan, berikut di kolong ini yakni 22 kesempatan usaha dengan modal mungil yang mampu anda

pembuatan komposit dengan metode stircasting terletak pada penyusupan fase logam cair yang dihubungkan dengan kemampan basah ( wettability ) dari partikel penguat. Umumnya

Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat,pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik,psikis, atau pembatasan yang bertentangab dengan tujuan