1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, salah satu hal
yang perlu dilakukan adalah upaya perbaikan gizi masyarakat
melalui penerapan gizi seimbang karena masih belum optimal,
dengan perlu perhatian khusus pada penduduk yang rentan,
seperti ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin
(Permenkes, 2014).
2 (WUS) yang berisiko kurang energi kronik (KEK) sekitar 13,6% dan 62,3% rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium cukup (Kemenkes, 2010).
Status gizi yang baik pada ibu hamil harus ditentukan pula oleh konsumsi makanan yang memenuhi angka kecukupan Gizi (AKG).Menurut data dari Riskesdas 2010, ibu hamil di wilayah pedesaan, masih kurang mengkonsumsi energi dan protein. Kontribusi konsumsi karbohidrat terhadap konsumsi energi adalah 61%, sedikit di atas angka yang dianjurkan Pedoman Umum Gizi Seimbang. Kontribusi protein terhadap konsumsi energi hanya 13,3% dan kontribusi konsumsi lemak terhadap energi sebesar 25,6% (lebih dari anjuran Pedoman Umum Gizi Seimbang). Mengkonsumsi zat besi selama kehamilan juga perlu karena zat besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia dan menjaga pertumbuhan janin secara optimal (Riskesdas 2013: 172).
3 Barat, Jawa Tengah, NTT, Banten dan Jatim. NTT berada pada urutan ketiga dalam proporsi kematian ibu sebesar 5,6%, setelah Jawa Barat 19,8% dan Jawa Tengah 15,3%. Sebanyak 50% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan 27% dan Eklamsi 23%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tauho dkk, di Kabupaten TTS pada tahun 2010, menemukan bahwa penyebab tinggi kematian maternal ibu adalah karena perdarahan pasca persalinan dengan presentase pada tahun 2010 sebesar 78,2% dengan jumlah kasus sebanyak 36 kasus. Hal ini tentunya berhubungan dengan kebutuhan zat gizi ibu selama hamil. Pada penelitian yang dilakukan oleh Osendarp at.al (2003:2), di beberapa
Negara berkembang seperti Ekuador, Peru, Chili, Indonesia, dan Timor Timur mengatakan zat gizi seperti zeng dan protein, sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk perkembangan ibu dan janin serta untuk mencegah adanya komplikasi selama kehamilan. Menurut penelitian tersebut wanita yang kekurangan seng dan protein mengalami komplikasi selama kehamilan seperti abortus dan perdarahan lebih signifikan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Martianto at.al (2008:36), di Kabupaten TTS, dijelaskan bahwa
4 informasi dan pelayanan gizi dan kesehatan, serta kurang pengetahuan tentang gizi.
Berdasarkan latar belakang bahwa status gizi ibu hamil yang tidak terpenuhi dengan cukup dapat mempengaruhi status kesehatan ibu dan janin, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana konsumsi dan status gizi ibu selama kehamilan di Mollo Tengah, Kabupaten TTS, Nusa Tenggara Timur.
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan pemaparan di atas, fokus penelitian ini adalah menganalisis konsumsi dan status gizi ibu hamil di kecamatan Mollo Tengah kabupaten TTS
1.3 Signifikansi dan Keunikan Penelitian
Penelitian ini sangat diperlukan mengingat di Kabupaten TTS, belum adapenelitian yang membahas mengenai gambaran status gizi ibu hamil.Pada umumnya data yang dilaporkan adalah kematian ibu dan anak.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi dan status gizi ibu hamil di kecamatan Mollo Tengah, kabupaten TTS. 1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
5 terhadap kesehatan ibu hamil yang dapat digunakan pada intervensi keperawatan baik di klinik maupun komunitas. 1.5.2 Manfaat Praktis
a. Ibu hamil, bersalin, dan melahirkan
Penelitian ini dapat membantu para ibu hamil, bersalin dan melahirkan untuk dapat memperhatikan konsumsi dan asupan gizi yang seimbang terhadap kesehatan ibu sehingga dapat membantu memperbaiki kesehatan ibu hamil.
b. Instansi penyedia layanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan Posyandu) beserta petugas kesehatan (dokter, bidan, dan perawat)
Instansi penyedia layanan kesehatan dan para petugas kesehatan dapat mengetahui keseimbangan gizi dan pola konsumsi pada ibu hamil, bersalin dan melahirkan sehingga dapat memberikan pelayan yang efisien dan intervensi yang lebih sesuai.
c. Pemerintah Daerah Kabupaten TTS