SEWA IPLC DAN IP-PORT JAKARTA
SINGAPORE DAN PEKANBARU
SINGAPORE
Content
1. Latar Belakang ... 3
2. Tujuan ... 3
3. Ruang Lingkup Pekerjaan... 3
4. Tahapan Pekerjaan dan Jadwal ... 4
5. Table of Compliance ... 5
6. Vendor Qualification ... 5
7. Basic Communication standar... 5
8. Basic Kriteria Penilaian ... 6
9. Lokasi Pekerjaan ... 6
10. Metode Pengadaan ... 6
11. Penutup ... 6
1.
Latar Belakang
PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Produk layanan jaringan yang ditawarkan oleh ICON+ antara lain adalah Clear Channel, IPVPN, Metronet, Sambungan Internet, dan IP Transit. Trend layanan dengan permintaannya yang cukup tinggi adalah layanan internet. Untuk koneksi ke arah internet internasional (Singapore), ICON+ harus menggunakan jaringan pihak ketiga. Pemilihan Rekanan Pihak ketiga harus mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan oleh ICON+ pada TOR ini.
2.
Tujuan
Pekerjaan ini bertujuan untuk :
1. Menyediakan Koneksi IPLC 4 Gbps jakarta – Singapore (Drop di POP ICON+ Mampang) dan 3 Gbps Jakarta – Singapore (Drop di POP ICON+ PLN Pusat) full protected service.
2. Menyediakan Koneksi IPLC 1 Gbps Pekanbaru-Singapore full (Drop di POP ICON+ Garuda Sakti) protected service.
3. Menyediakan 3 Koneksi IP Port : TATA, PCCW dan Level 3, masing-masing kapasitas 2 Gbps
3.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah :1. Pengadaan Jasa layanan IPLC jakarta – Singapore (Equinix) dengan total kapasitas 4 Gbps :
a) Menyediakan layanan IPLC dengan Service Level Agreement (SLA) sebesar 99,9% (Full Protected) dengan kapasitas 4Gbps Jakarta – singapore drop ke POP Icon+ Mampang, 3 Gbps Jakarta – singapore drop Ke POP Icon+ PLN Pusat. b) Menyediakan layanan IPLC dengan Service Level Agreement (SLA) sebesar
99,9% (Full Protected) dengan kapasitas 1 Gbps Pekanbaru– singapore. c) Menyediakan Xconnect didalam Gedung sampai ke Rack Icon+
d) Menyediakan layanan IP Port Tier 1 Di Equinix Singapore. TATA (2 Gbps)
PCCW (2 Gbps) LEVEL 3 (2 Gbps)
e) Menyediakan koneksi ke Google Cache sebesar 1 Gbps dari POP ICON+ Mampang dan 1 Gbps dari POP ICON+ PLN Pusat. Total koneksi dari dua POP tersebut adalah 2 Gbps. Koneksi Google Cache wajib drop di Jakarta dan tidak dikenakan biaya.
f) Menyediakan koneksi 1 Gbps ke Equinix Exchange drop di Singapore.
g) Menyediakan Ipv4 Publik sebanyak /20 yang akan menjadi milik ICON+. IPV4 harus di transfer atas nama ICON+.
h) Menyediakan Interface 10G full optic untuk setiap layanan.
i) Melakukan pengujian terhadap parameter-parameter teknis yang telah ditentukan dengan menggunakan instrument alat ukur (RFC 2544) support 10G.
j) Menyediakan Sewa jaringan selama 3x12 Bulan dengan review performansi pertahun. Apabila penyedia IPLC tidak menuhi performansi layanan IPLC yang ditentukan ICON+ maka ICON+ berhak memutus layanan tanpa dikenakan penalty. PO yang diluncurkan berlaku satu tahun, Setiap tahun berikutnya ICON+ akan meluncurkan PO yang mengacu pada Kontrak.
k) Menyediakan Laporan performansi bulanan (dalam bentuk Berita acara unjuk kerja.)
l) Terkait adanya kebutuhan upgrade kapasitas, Kedepannya Rekanan harus menyediakan kapasitas tersebut dengan harga layanan (per Mbps) tidak melebihi harga yang di sepakati pada pengadaan ini dan prosesnya tanpa melalui proses tender lagi (hanya amandemen kontrak).
2. Adapun batasan Kerja termasuk diantaranya: a. ICON+ tidak menyediakan power supply
4.
Tahapan Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Rencana Pekerjaan ini dilaksanakan dengan Jangka Waktu Aktivasi adalah 30 hari kalender. Tahapan Pekerjaan pengadaan ini adalah :
No Tahapan Pekerjaan
Pelaksanaan Pekerjaan ini (30 hari) tidak termasuk libur hari besar agama maupun nasional apabila ada.
5.
Table Of Compliance
Berikut adalah Table of Compliance Rekanan yang diikutsertakan dalam proses lelang
Table of Compliance
No. Description Comply
(Y/N) terlampir Bukti
Informasi Rekanan
1 Merupakan Provider Telekomunikasi yang memiliki izin/lisence
Jartup dari depkominfo
2 Memiliki NOC sendiri yang memanage backbone yang digunakan untuk IPLC serta Contact center yang dapat dihubungi 7 x 24 jam
3 Memiliki Infrastruktur Backbone sendiri, dibuktikan dengan
gambar jaringan yang dapat di pertanggung jawabkan
4 Memiliki lebih dari satu jalur kabel laut *Backup tidak harus milik
sendiri
5 Memiliki point eskalasi Gangguan dengan melampirkan eskalasi
metric
6 Memiliki Tim yang dialokasikan untuk dalam penyelesaian proyek, yang diinformasikan dalam struktur organisasi proyek
7 Penyedia harus menyediakan Bandwidht dengan thruput sebesar 98%
8 Penyedia harus menyediakan proteksi terhadap layanan IPLC
9 Memiliki Kesiapan alat kerja, dan alat ukur yang dibutuhkan selama penyelesaian proyek
10 Layanan IPLC harus menggunakan end to end fiber Optic
6.
Vendor Qualification
Calon Rekanan yang dipilih untuk diundang, adalah calon Rekanan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki Kabel laut sendiri atau konsorsium (IRU Agrement) dan dapat dibuktikan.
b. Memiliki dukungan layanan keluhan gangguan 7x24 jam, dapat dihubungi melalui telephone maupun email.
c. Memiliki Izin lisensi JARTUP dari depkominfo yang masih berlaku.
d. Memiliki Lisence Landing right (Hak labuh) kabel bawah laut di Indonesia maupun Singapore.
e. Memiliki Lisence Service base Operator (SBO) di Singapore.
7.
Basic Communication Standart
1. Basis komunikasi standar (basic communication) yang digunakan untuk pertukaran data ataupun menyerahkan hasil sementara (draft) adalah dengan menggunakan email (internet);
2. Semua hasil pekerjaan (deliverables) yang dapat berupa softcopy (file sumber: ms excel, ms word) maupun hardcopy adalah milik pemberi pekerjaan yang dalam hal ini adalah PT Indonesia Comnets Plus ;
3. Daftar contact person dari perusahaan pemberi kerja adalah berupa email dari End-Users yang akan diumumkan ketika proses pengadaan (Aanwijzing);
8.
Basic Kriteria Penilaian
Penilaian Teknis calon Rekanan dilakukan dengan metode Comply or not Comply, sehingga apabila rekanan tidak memenuhi maka akan gugur dalam seleksi.
9.
Metode Pengadaan
Penilaian Teknis calon Rekanan dilakukan dengan metode Comply or not Comply, sehingga apabila rekanan tidak memenuhi maka akan gugur dalam seleksi.
10.
Sanksi dan Restitusi
10.1 Dalam hal terjadi keterlambatan penyelesaian Pekerjaan yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan, Rekanan akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 0,5 % (nol koma lima persen) dari Total Harga/Nilai Pekerjaan untuk setiap Hari keterlambatan penyelesaian Pekerjaan dengan ketentuan bahwa jumlah denda tersebut setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari Total Harga/Nilai Pekerjaan. Denda akan langsung dipotong dari Pembayaran bulanan pertama (setelah BAUK I)
maka dianggap wan prestasi dan dikenakan blacklist, serta dibatalkan PO dan Perjanjiannya.
10.3 Apabila Rekanan tidak melaksanakan perbaikan atau penyempurnaan dari kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan dalam waktu yang telah ditentukan, maka ICON+ melalui Direksi Pekerjaan dapat bertindak melakukan perbaikan dengan resiko dan biaya yang ditanggung oleh Rekanan. Biaya tersebut akan diperhitungkan pada saat pembayaran Masa Pemeliharaan oleh ICON+.
10.4 Pembayaran atas sanksi sebagaimana dimaksud pada poin 7.1 dan 7.2, akan diperhitungkan pada saat pembayaran oleh ICON+;
10.5 Setelah batas waktu penyerahan pekerjaan terlampaui, maka selain ICON+ berhak untuk memutuskan Perjanjian secara sepihak dan mengenakan sanksi, ICON+ berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan tanpa harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dan berhak menunjuk pihak ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 10.6 Rekanan akan mendapatkan Denda Restitusi apabila terpenuhi kondisi:
10.6.1 Performansi layanan tidak memenuhi standar SLA (Service Level Agreement) yang telah ditentukan (99,9% sesuai dengan TOR)
10.6.2 Perhitungan SLA adalah sebagai berikut:
= ∑ ∑ 100 %
10.6.3 Restitusi akan dipotong langsung dari pembayaran setiap bulannya (Sesuai BAUK tiap bulan)
10.6.4 Perhitungan Restitusi adalah:
Performansi Besaran Restitusi (Persentasi dari Pembayaran setiap bulan)
P ≥ 99,90% 0%
99,45% ≤ P < 99,90% 1%
99,00% ≤ P < 99,45% 3%
P < 99,00% 5%
10.7 Selama jangka waktu penyediaan layanan, penyedia jasa harus dapat memberi jaminan untuk dapat memberikan MTTR (Mean time to Repair) selama 4 jam. MTTR adalah waktu mulai dilaporkan gangguan oleh Pihak ICON+ kepada penyedia, hingga waktu sistem yang digaransi berjalan normali tanpa dikenakan biaya apapun.
10.8 Apabila layanan mengalami gangguan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan tingkat availability, maka penyedia akan dikenakan restitusi sesuai poin 7.7
melakukan improvement hingga tercapai SLA yang disepakati tanpa mengenakan biaya tambahan sama sekali.
10.10Sanksi dan resitusi tersebut tidak berlaku dalam hal terjadi Keadaan Kahar (Force Majeure);
11.
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan berada di :
1. Gedung Equinix Singapore dan POP ICON+ Mampang, Jakarta.
2. Gedung Equinix Singapore dan POP ICON+ PLN Pusat, Jakarta.
3. Gedung Equinix Singapore dan Sumatera (POP Garuda Sakti)
*Lokasi diatas dapat berubah sesuai kebutuhan ICON+
12.
Metode Pengadaan
Metode pengadaan adalah OPEN TENDER dengan provider yang memiliki lisensi
jartup, sesuai dengan SK pengadaan yang berlaku di ICON+.
13.
Penutup
Proses Pengadaan Sewa IPLC dan IPPORT harus dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di ICON+.
Pemilik pekerjaan Pemeriksa Mengetahui
Mhd Teddy Yudhanto
Eng Desain Jaringan Manager Desain Jaringan Agus Harun Dewangga dan multimedia
Ari Rahmat IC GM Perencanaan dan
Lampiran