• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Nilai Ld50 Ekstrak Etanol Bawang Bombay (Allium Cepa L.) Pada Mencit Jantan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Nilai Ld50 Ekstrak Etanol Bawang Bombay (Allium Cepa L.) Pada Mencit Jantan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 3. Perhitungan LD50EEBB dengan MetodeFarmakope Indonesia III Persamaan untuk mendapatkan nilai LD50 yaitu:

m = a-b (∑pi – 0,5) Dimana :

m = log LD50

a = logaritma dosis terendah yang masih menyebabkan jumlah kematian 100% tiap kelompok

b = beda log dosis yang berkelipatan

pi = jumlah hewan yang mati menerima dosis i, dibagi dengan jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis i.

(3)
(4)

Lampiran 4. Perhitungan Standar Deviasi Nilai LD50 a. Perbandingan 1 dan 2

X (mg/kg bb) X2 (mg/kg bb)

5011,87 25.118.840,9

10.000 100.000.000

∑x = 15.011,87 ∑x2= 125.118.840,9

Rata-rata = 5011,87 mg/kgbb + 10.000 mg/kg bb

2 =7505,94 mg/kg bb

SD =�125.118.840,9−112.678.120,4 SD = �12.440.720,45

SD = 3527, 14

b. Perbandingan 1 dan 3

X (mg/kg bb) X2 (mg/kg bb)

5011,87 25.118.840,9

7943,28 63.095.697,16

∑x = 12.955,15 ∑x2= 88.214.538,06

Rata-rata = 5011,87 mg/kgbb+7943,28 mg/kg bb

2 =6477,58 mg/kg bb

SD=

∑x

(5)

SD=

88.214.538,06−(12.955,15) 2

2

2-1

SD =�88.214.538,06−83.917.955,76 Lampiran 4.(Lanjutan)

SD = �4.296.582,29 SD = 2072,82

c. Perbandingan 2 dan 3

X (mg/kg bb) X2 (mg/kg bb)

10.000 100.000.000

7943,28 63.095.697,16

∑x = 17.943,28 ∑x2= 163.095.697,16

Rata-rata = 10.000 mg/kgbb + 7943,28 mg/kg bb

2 = 8971,64 mg/kg bb

SD =�163.095.697,16−160.980.648,6

SD = �2.115.048,52 SD = 1454,32

(6)

Lampiran 5. Karakteristik Tumbuhan Bawang Bombay

A B

C D Keterangan:

A = bawang bombay yang sudah dikupas B = bawang bombay (Allium cepa L.) C = simplisia bawang bombay

(7)

Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik

Mikroskopik serbuk simplisia bawang bombay pada perbesaran 10 x 40 Keterangan :

A = parenkim berisi tetesan minyak B = kristal kalsium oksalat bentuk prisma

(8)

Lampiran 7. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia Bawang Bombay

1. Perhitungan Penetapan Kadar Air

a. Kadar air =2,40 - 1,90

% Rata-rata kadar air = 9,99%+7,99%+9,99%

3 =8,66%

2. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air

No, Berat sampel (g) Volume awal (ml) Volume akhir (ml)

1, 5,0028 1,90 2,40

2, 5,0021 2,40 2,80

3, 5,0047 2,80 3,30

Berat sampel Berat cawan kosong

Berat cawan + sari Berat sari 5,00 gram 66,2195 gram 66,7388 gram 0,5193 gram 5,00 gram 62,9927 gram 63,5287 gram 0,536 gram 5,00 gram 58,2928 gram 58,8190 gram 0,5262 gram

% Kadar air simplisia = volume air (ml)

berat sampel (g) x 100%

% Kadar sari larut dalam air = berat sari (g) berat sampel (g)x

100

(9)

a. Kadar sari larut dalam air =0,5193 5,00 x

100

20 x100% = 51,93%

b. Kadar sari larut dalam air =0,5360 5,00 x

100

20 x100% = 53,6%

c. Kadar sari larut dalam air = 0,5262 5,00 x

100

20 x100% = 52,62%

Lampiran 7. (Lanjutan)

% Rata-rata kadar sari larut dalam air =51,93% + 53,6% + 52,62%

3 =52,72%

3. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etanol

a. Kadar sari larut dalam etanol = 0,2064 5,00 x

100

20 x100% = 20,64%

b. Kadar sari larut dalam etanol = 0,2013 5,00 x

100

20 x100% = 20,13%

c. Kadar sari larut dalam etanol = 0,1938 5,00 x

100

20 x100% = 19,38%

% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol = 20,64%+20,13%+19,38%

3 =20,05%

4. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total Berat sampel Berat cawan

kosong

Berat cawan + sari Berat sari 5,00 gram 53,9748 gram 54,1812 gram 0,2064 gram 5,00 gram 50,8143 gram 51,0156 gram 0,2013 gram 5,00 gram 51,5584 gram 51,7522 gram 0,1938 gram

Berat sampel Berat cawan kosong Berat cawan + abu Berat abu % Kadar sari larut dalam etanol = berat sari (g)

berat sampel (g)x 100

20 x100%

% Kadar abu total = berat abu (g)

(10)

a. Kadar abu total =0,1485

2,02 x 100% = 7,35%

b. Kadar abu total = 0,1711

2,02 x 100% = 8,47%

Lampiran 7.(Lanjutan)

c. Kadar abu total = 0,1775

2,02 x 100% = 8,78%

% Rata-rata kadar abu total = 7,35% + 8,47%+ 8,78%

3 =8,20%

5. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam

a. Kadar abu tidak larut dalam asam = 0,0380

2,02 x100% = 1,88%

b. Kadar abu tidak larut dalam asam = 0,0400

2,02 x 100% = 1,98%

c. Kadar abu tidak larut dalam asam = 0,0360

2,02 x 100% = 1,78%

% Rata-rata kadar abu tidak larut dalam asam = 1,88% + 1,98% + 1,78%

3 = 1,88%

2,02 gram 31,4741 gram 31,6226 gram 0,1485 gram 2,02 gram 39,9545 gram 40,1256 gram 0,1711gram 2,02 gram 39,1709 gram 39,3484 gram 0,1775 gram

Berat sampel Berat cawan kosong

Berat cawan + abu Berat abu 2,02 gram 28,2356 gram 28, 2736 gram 0,038 gram 2,02 gram 19,2185 gram 19,2585 gram 0,04 gram 2,02 gram 28,4807 gram 28,5167 gram 0,036 gram

% Kadar abu tidak larut dalam asam = berat abu (g)

(11)

Lampiran 8. Bagan Alur Penelitian

Dibersihkan dari pengotor

Dicuci sampai bersih, ditiriskan, diiris dan ditimbang

Dikeringkan di lemari pengering

Dihaluskan

Diperkolasi menggunakan etanol 96% yang telah didestilasi

Dimasukkan ke dalam rotary evaporator

Diuapkan dalam waterbath

Dilakukan karakterisasi

Bawang bombay

Berat basah 4900 g

Berat kering 582 g

Serbuk simplisia 500 g

Perkolat ± 8 Liter Ampas

Ekstrak kental 122,5 g

(12)

Lampiran 8. (Lanjutan)

Pengamatan 14 hari

Gejala

Toksik Kematian

Berat Badan

(13)

Lampiran 9. Alat dan Bahan yang Digunakan

A B

C D

Keterangan:

A = mencit putih jantan B = oral sonde

(14)

Lampiran 10. Pengamatan Gejala Toksik pada Mencit

A B

C D

E F

Keterangan:

A = dosis 0 mg/kg bb (Kontrol) B = dosis 1 mg/kg bb

(15)

F = dosis 10.000 mg/kg bb

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Dosis a. Dosis 10.000 mg/kg bb

LIB 2000 mg (hasil dari 200 mg x 10 mencit) diencerkan dengan CMC 10 ml. Konsentrasi = 2000 mg/10 ml = 200 mg/ml

10 ml 25 ml =

2 g X

X = 5 g dalam labu 25 ml

Mencit standar = 20 g

1000 g x 10.000mg = 200 mg

Volume yang diberi ke mencit = 200 mg

200 mg/ml = 1ml

b. Dosis 1.000 mg/kg bb

Dipipet 2,5 ml dari dosis 10.000 mg/kg bb, lalu di ad kan dalam labu 25 ml. Konsentrasi = 500 mg/25 ml = 20 mg/ml

Mencit standar = 20 g

1000 g x 1000 mg = 20 mg

Volume yang diberi ke mencit = 20 mg

20 mg/ml = 1ml

c. Dosis 100 mg/kg bb

Dipipet 2,5 ml dari dosis 1.000 mg/kg bb, lalu di ad kan dalam labu 25 ml. Konsentrasi = 50 mg/25 ml = 2 mg/ml

Mencit standar = 20 g

1000 g x 100 mg = 2 mg

Volume yang diberi ke mencit = 2 mg

(16)

Lampiran 11. (Lanjutan) d. Dosis 10 mg/kg bb

Dipipet 2,5 ml dari dosis 100 mg/kg bb, lalu di ad kan dalam labu 25 ml. Konsentrasi = 5 mg/25 ml = 0,2 mg/ml

Mencit standar = 20 g

1000 g x 10 mg = 0,2 mg

Volume yang diberi ke mencit = 0,2 mg

0,2 mg/ml = 1ml

e. Dosis 1 mg/kg bb

Dipipet 2,5 ml dari dosis 10 mg/kg bb, lalu di ad kan dalam labu 25 ml. Konsentrasi = 0,5 mg/25 ml = 0,02 mg/ml

Mencit standar = 20 g

1000 g x 1 mg = 0,02 mg

Volume yang diberi ke mencit = 0,02 mg

0,02 mg/ml = 1ml

f. Dosis kontrol diberikan CMC Na 0,5% (0,5 g dalam 100 ml) dosis 50 mg/kg bb

CMC-Na yang diberikan = 20 g

1000 g x 50 mg = 1 mg

Volume yang diberi ke mencit = 1 mg

5 mg/ml =0,2 ml

Tests of Normality

(17)

Lampiran 12. Hasil Analisis Data SPSSBerat Badan Mencit

Lampiran 12. (Lanjutan)

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives Interval for Mean

(18)

ANOVA Berat_badan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 12.097 5 2.419 .925 .479

Within Groups 78.463 30 2.615

Total 90.560 35

Referensi

Dokumen terkait

1 UK/UTN SM3T Matematika ABDUL MUIS MOCHTAR Universitas Negeri Gorontalo PPG SM3T UTAMA MENGULANG 2 UK/UTN SM3T Matematika ADITYA DARMADI M S Universitas Negeri Gorontalo PPG SM3T

The Koppen climate classification using the Thiessen polygon method indicates that for regencies in the Central Java Province, areas with light blue color exhibit Aw

Sebelum, sambil menunggu giliran pemeriksaan atau setelah pemeriksaan selesai petugas pelaksanaan Posbindu PTM melakukan penyuluhan kelompok termasuk rokok, IVA, dan CBE

(2011), most advertisement are presented in a structure beginning with promise of benefit (the headline) followed by spelling out the promise (the sub-headline,

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan di MI Miftahul Huda 01, Papungan, Kanigoro, Blitar menggunakan PAI yang terintegrasi dengan mata pelajaran

ASD usia 2 tahun 9 bulan didapatkan kejang disertai demam tinggi berlangsung kurang lebih selama 5 menit, tangan, kaki, dan tubuh kaku, mata melirik ke atas, mulut seperti

Kedua , selain interaksi dengan kekuasaan, etika juga penting dalam kaitannya dengan tugas mendasar seorang ilmuwan, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan.. Ilmu pengetahuan

Demikian surat tugas ini dibuat agar menjadi maklum dan dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.. Cikelet, 09 April 2018 Kepala