• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Pengelolaan Persediaan Pupuk Urea Bersubsidi Oleh Vendor Berdasarkan Analisis Fluktuasi Permintaan (Bullwhip Effect) di PT. Pupuk Iskandar Muda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Pengelolaan Persediaan Pupuk Urea Bersubsidi Oleh Vendor Berdasarkan Analisis Fluktuasi Permintaan (Bullwhip Effect) di PT. Pupuk Iskandar Muda"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Pupuk merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi sektor pertanian. Kebutuhan pupuk di Indonesia dari tahun 2006 – 2015 selalu meningkat, dengan pertumbuhan 4,33%. Hal ini seiring dengan peningkatan hasil produksi pertanian yang tumbuh hingga mencapai 6,42% pada tahun 2015 (Badan Pusat Statistik, 2015). Selain itu pupuk memiliki kontribusi 15-30 % untuk biaya usaha tani padi. Oleh sebab itu sangat penting untuk menjamin kestabilan dan kelancaran pendistribusian pupuk di Indonesia, guna mencegah terjadinya kelangkaan pupuk di Indonesia.

PT. Pupuk Iskandar Muda merupakan produsen utama pupuk untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Barat. Produk utama yang dihasilkan adalah pupuk urea. Berdasarkan cara memasarkan urea, PT. Pupuk Iskandar Muda menyediakan dua jenis pupuk urea, yaitu pupuk urea bersubsidi dan non subsidi.

(2)

permintaan pupuk dari ritel untuk mengantisipasi kenaikan harga, penjualan ke luar wilayah distribusi dan terdapat pengecer yang tidak resmi.

Sistem pendataan yang buruk mengakibatkan distrosi informasi terjadi dari ritel dan distributor pusat yang mengakibatkan penyaluran pupuk urea bersubsidi di Provinsi Aceh tidak sesuai dengan waktu dan jumlah yang tepat. Bentuk distorsi informasi yang ditimbulkan berupa adanya variabilitas permintaan dari ritel hingga manufaktur yang disebabkan oleh permintaan yang berfluktuatif.

PT. Pupuk Iskandar Muda menerima data permintaan dan penjualan yang berfluktuasi dari waktu ke waktu dari setiap lini. Berdasarkan data dari PT. Pupuk Iskandar Muda, fluktuasi ini mengakibatkan variabilitas permintaan dari hilir ke hulu yang terjadi disetiap tahun. Berikut adalah grafik yang menunjukkan variabilitas permintaan yang terjadi di PT. Pupuk Iskandar Muda selama 10 tahun terakhir.

Gambar 1.1. Perbandingan Demand dan Order di PT. Pupuk Iskandar

(3)

Berdasarkan grafik tersebut, jumlah permintaan yang diestimasi oleh PT. Pupuk Iskandar Muda berdasarkan data kebutuhan kelompok tani penerima subsidi Provinsi Aceh berada diantara 3000 hingga 7600 ton. Varians penjualan adalah 2110,50 ton dan varians permintaan adalah 1243,94 ton, jadi terdapat efek amplifikasi permintaan, yaitu permintaaan semakin berkembang/meningkat, karena hasil dari perbandingan variasi ini adalah 1,70.

Permasalahan fluktuasi permintaan ini terjadi pada aliran informasi dalam aspek distribusi yang menimbulkan distorsi informasi pada setiap lini distribusi. Salah satu bentuk distorsi informasi yang ditimbulkan adalah adanya variabilitas permintaan dari downstream channel ke upstream channel yang menyebabkan fluktuasi permintaan atau biasa dikenal dengan fenomena Efek Cambuk atau

Bullwhip Effect. Efek cambuk sebagai bentuk distorsi informasi yang sering

(4)

Gambar 1.2. Fenomena Bullwhip Effect di Tahun 2016

Secara ringkas, bentuk distorsi informasi yang terjadi di PT.Pupuk Iskandar Muda dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Manufaktur Distributor

Gambar 1.3. Bentuk Distorsi Informasi di PT.Pupuk Iskandar Muda

Penambahan jam kerja (lembur), rekrut pegawai, safety stock, dan promosi merupakan beberapa cara yang dapat digunakan PT.Pupuk Iskandar Muda untuk mengatasi dampak variabilitas permintaan yang terjadi. Namun, cara-cara tersebut bukan merupakan solusi terbaik untuk mengatasi fluktuasi permintaan yang disebabkan oleh variabilitas permintaan. Hal ini dikarenakan sistem lembur dan penambahan pegawai hanya akan menambah biaya produksi perusahaan dan tidak sepenuhnya bisa mencukupi kebutuhan konsumen yang tinggi pada waktu tertentu.

(5)

dimonitor dan dikontrol oleh pihak pabrik atau vendor. Pihak vendor akan bertanggung jawab untuk melakukan pengiriman produk tepat jumlah dan waktu sehingga tidak terjadi stock out yang dapat berdampak pada tingkat distributor dan retail. Selanjutnya dilakukan penerapan sistem persediaan untuk mengelola persediaan setiap level rantai pasok pupuk urea bersubsidi. Sistem persediaan yang akan diterapkan digunakan untuk mengatasi fluktuasi permintaan yang dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga kebutuhan pupuk urea bersubsidi tetap dapat dipenuhi. Penerapan pengelolaan persediaan oleh vendor dan penerapan sistem persediaan merupakan bentuk perbaikan untuk sistem informasi dalam pengelolaan rantai pasok pupuk urea bersubsidi di PT. Pupuk Iskandar Muda.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah distorsi informasi yang timbul akibat tingginya variansi jumlah permintaan dan jumlah penjualan pada level rantai pasok di PT. Pupuk Iskandar Muda (quantity gap).

1.3. Tujuan Penelitian

(6)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa

Memperoleh peluang untuk dapat memecahkan dan mencari solusi untuk meminimisasi bullwhip effect yang terdapat pada suatu pabrik dari sudut pandang akademis.

2. Manfaat bagi perusahaan

Laporan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk meminimalkan selisih jumlah permintaan dengan jumlah persediaan.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengatasi masalah

bullwhip effect dengan metode pengelolaan persediaan oleh vendor di suatu

perusahaan.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Perhitungan bullwhip effect untuk manufaktur dan distributor pusat menggunakan data 10 tahun terakhir (2007 – 2016)

2. Perhitungan bullwhip effect untuk retailer menggunakan data 6 tahun terakhir (2011 – 2016)

(7)

2. Jumlah distributor dan retailer tidak berubah selama penelitian 3. Tidak terjadi perubahan harga selama penelitian

4. Manajemen perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian.

5. Kegiatan rantai pasok tidak mengalami perubahan yang signifikan selama penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam Bab I hingga Bab VII.

Dalam Bab I Pendahuluan diuraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

Dalam Bab II Gambaran Umum Perusahaan diuraikan sejarah singkat dari PT Pupuk Iskandar Muda, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, dan sistem distribusi produk dan rantai pasok perusahaan.

Dalam Bab III Landasan Teori diuraikan teori-teori yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan berhubungan dengan

Supply Chain Management, fenomena Bullwhip Effect, dan metode pengelolaan

persediaan oleh vendor dan pengelolaan persediaan.

(8)

diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.

Dalam Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data diuraikan data-data yang dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan penelitian, baik data primer maupun data sekunder, serta bagaimana data-data tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar pemecahan permasalahan tersebut.

Dalam Bab VI Analisis Pemecahan Masalah diuraikan analisis terhadap hasil dari pengolahan data dan diskusi terhadap pemecahan masalah dalam penelitian.

Gambar

Gambar 1.1. Perbandingan Demand dan Order di PT. Pupuk Iskandar
Gambar 1.3. Bentuk Distorsi Informasi di PT.Pupuk Iskandar Muda

Referensi

Dokumen terkait

Visual (logo) yang disebut brandmarks berupa inisial singkatan KIK dari kepanjangan Ketanen Industri Kreatif dengan bentuk kupu-kupu dengan makna hasil dari sebuah proses

Hal ini menguatkan penelitian sebelumnya dan teori yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2006, h. 76) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi

3.3.4 Disediakan teks panatacara, peserta didik dapat menentukan teknik membaca teks panatacara berdasarkan contoh yang diberikan secara mandiri.. Pertemuan ke-10

[r]

Kebutuhan air bersih di Kabupaten Banyuwangi yang dikelola oleh PDAM hanya melayani beberapa wilayah diantaranya untuk pelayanan ibukota Kabupaten yang terdiri dari

Sampel yang telah dicetak kemudian di sintering dengan menggunakan vacuum furnace pada suhu 1100°C selama 2 jam dan dikarakterisasi meliputi sifat fisis ( true

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar -0,35 persen dan kelompok sandang sebesar 0,02 persen.. Tingkat Inflasi, Andil

sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel X6 (Inflasi) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Abnormal return. Hal ini mengindikasikan bahwa Inflasi yang