• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Terhadap Kuat Awal Beton Type SCC (Self Compacting Concrete)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Terhadap Kuat Awal Beton Type SCC (Self Compacting Concrete)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP KUAT

AWAL BETON TYPE SCC (SELF-COMPACTING CONCRETE)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi beton di dunia konstruksi saat ini salah satunya adalah Self-Compacting Concrete. Beton Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton inovatif yang mampu “mengalir” dan memadat sendiri oleh gravitasi dan berat sendirinya dengan sedikit penggetaran atau bahkan tanpa bantuan alat getar sama sekali. SCC memanfaatkan berat agregat dan pengaturan ukuran agregat untuk dapat memadat dan mengalir sendiri dengan tetap mempertahankan segregasi dan bleeding. Kemampuan tersebut efektif digunakan untuk pengecoran dengan tulangan yang sangat rapat. Meskipun demikian, beton ini masih memiliki kekurangan layaknya beton normal pada umumnya yaitu lemah terhadap tarik.

Untuk meningkatkan kekuatan tarik beton adalah dengan menambahkan serat kedalam campuran. Serat yang baik untuk beton adalah serat yang memiliki kuat tarik yang tinggi. Selain itu, fungsi penambahan serat dalam beton adalah untuk meningkatkan ketahanan retak awal beton dan mengurangi sifat getas beton menjadi lebih daktil. Salah satu jenis serat yang dapat digunakan sebagai bahan tambah pada campuran beton adalah Serat Polypropylene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap sifat mekanik dan karakteristik beton SCC serta mengetahui kadar penambahan serat polypropylene yang optimal dalam pembuatan Self Compacting Concrete. Variasi kadar penambahan serat yaitu 0 kg/m3; 0.25 kg/m3; 0.5 kg/m3 dan 0.75 kg/m3.

Dari hasil penelitian diperoleh kadar penambahan serat 0.5 kg/m3 dan 0.75 kg/m3 tidak memenuhi persyaratan untuk dapat dikategorikan sebagai beton SCC. Hasil pengujian beton keras diperoleh kuat tekan tertinggi yaitu pada beton SCC 0 PP sebesar 22.31 Mpa pada umur 1 hari dan 46.24 pada umur 28 hari. Kuat Tarik tertinggi yaitu pada beton SCC 0.25 PP sebesar 6.52 Mpa pada umur 1 hari dan 10.07 pada umur 28 hari atau meningkat berturut-turut sebesar 4.49% dan 11.76% dibanding kuat tekan SCC normal. Kuat lentur tertinggi yaitu pada beton SCC 0.25 PP sebesar 6.76 pada umur 1 hari dan 8.60 pada umur 28 hari atau meningkat berturut-turut sebesar 18.75% dan 18.05% bila dibandingkan dengan kuat lentur SCC normal.

Kata Kunci : self compacting concrete (SCC), serat polypropylene, kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur

Referensi

Dokumen terkait

“ PENGARUH KEGIATAN SENAM PAGI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

4.1.7 Hubungan Status Kadarzi dengan Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember

Cacing tanah sangat sensitif terhadap keasaman tanah, karena itu pH merupakan faktor pembatas dalam menentukan jumlah spesies yang dapat hidup pada tanah

-Lampiran Chi-square test Pola makan dan Indeks Massa Tubuh?.

Hasil penelitian Jayasinghe dan Parkinson (2009) menunjukkan cacing tanah mampu menjadi vektor mikroorganisme seperti actinomycetes melalui kotoran cacing tanah

dilakukan uji Efek mandiri Uji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5% yang disajikan pada Tabel 3. Uji mandiri Kultivar Rajabasa, Mutiara 1, Argomulyo,

Dalam hal ini untuk mengetahui apakah ada hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap indeks massa tubuh, analisis bivariat yang digunakan adalah Chi-square

Pengaruh pengaruh mandiri pemberian dosis pupuk anorganik dan penggunaan sistem tanam memberikan pengaruh yang tidak berbeda terhadap jumlah anakan produktif dan