• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar terwujud

derajat kesehatan masyarakat dan upaya penyehatan lingkungan yang

setinggi-tingginya( Depkes, 2015).

Upaya penyehatan lingkungan adalah kegiatan yang mendukung

pengendalian penyakit menular diantaranya: penyakit cacingan, kolera

(muntaber), diare, tipus, disentri, polio, hepatitis B dan masih banyak penyakit

lainnya, sebagai bagian dari pengendalian faktor risiko penyakit dan lingkungan

(Kemenkes, 2011).

Munculnya beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin

besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan masalah

sanitasi, cakupan air bersih dan jamban keluarga yang masih rendah. Kondisi

tersebut terutama ditemukan pada masyarakat di pedesaan. Oleh sebab itu sangat

perlu bagi masyarakat khususnya di pedesaan untuk mengetahui pentingnya

menjaga fasilitas sanitasi dasar ( Chandra, 2006 ).

Salah satu dari beberapa fasilitas sanitasi dasar yang ada di masyarakat

adalah jamban. Jamban keluarga adalah suatu ruangan yang dimanfaatkan

keluarga yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas

(2)

dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

Penggunaan jamban keluarga merupakan salah satu indikator rumah sehat. Bagi

anggota keluarga yang tidak menggunakan jamban sudah dipastikan mereka akan

memanfaatkan sungai, kebun, atau tempat lainnya untuk Buang Air Besar (BAB).

Di Negara berkembang, juga masih banyak terjadi pembuangan tinja secara

sembarangan akibat pengetahuan di bidang kesehatan lingkungan yang kurang,

dan kebiasaan buruk dalam pembuangan tinja yang diturunkan dari generasi ke

generasi (Proverawati, 2012).

Data penggunaan jamban menurut jenis jamban di Sumatera Utara yang

menggunakan tangki septik sebanyak 67,49%, kolam sawah 1,11%, sungai

11,17%, lainnya 19,63%. Sedangkan di Dairi penggunaan jamban menggunakan

tangki septik sebanyak 62,84%, kolam sawah 1,18%, sungai 5,42% dan lainnya

30,56% (BPS, 2012). Dari data tersebut terlihat bahwa masyarakat Dairi memiliki

persentasi cukup tinggi memanfaatkan sungai, kolam sawah atau pun

tempat-tempat lainnya untuk buang air besar, tentu hal ini akan mengakibatkan

penyebaran penyakit yang disebarkan oleh tinja semakin meningkat pula.

Hasil survey awal yang dilakukan di Desa Pegagan Julu III masih banyak

masyarakat yang memiliki jamban keluarga namun tidak menggunakan jamban

tersebut untuk fasilitas Buang Air Besar (BAB). Masyarakat yang tidak

menggunakan jamban sebagai fasilitas tempat Buang Air Besar (BAB), mereka

memanfaatkan tali air, kebun kopi, semak-semak, dan sungai sebagai tempat

(3)

sadari mereka sangat beresiko dalam penyebaran penyakit yang disebabkan oleh

tinja sehingga wilayah ini akan terancam penyakit menular yang berbasis

lingkungan. Data yang diperoleh dari kantor Kepala Desa Pegagan Julu III Tahun

2014 dari 302 rumah yang diamati, Jumlah rumah yang memiliki jamban keluarga

di Desa Pegagan Julu III ada 115 rumah dan cakupan penggunaan jamban di Desa

Pegagan Julu III dari 115 rumah yang diperiksa baru 50% yang menggunakan

jamban.

Penggunaan jamban akan baik apabila didukung oleh beberapa faktor.

Diantaranya adalah teori Lawrence Green yang membagi menjadi 4 faktor yaitu

faktor predisposisi yang berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri seperti:

pengetahuan, sikap, dan kebiasaan, faktor pemungkin yang terwujud dalam

lingkungan fisik atau fasilitas kesehatan misalnya kecukupan air bersih dan

sanitasi dasar, dan faktor penguat yang berasal dari sikap dan perilaku petugas

kesehatan misalnya petugas penyuluh kesehatan (Edberg, 2009).

1.2Permasalahan Penelitian

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah masih banyaknya

masyarakat yang tidak menggunakan jamban keluarga secara rutin untuk Buang

Air Besar (BAB) di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi,

(4)

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan faktor Predisposisi (pengetahuan, sikap,

dan kebiasaan), faktor Pemungkin (kecukupan air bersih dan kondisi

sanitasi jamban), dan faktor penguat ( penyuluh kesehatan ) dengan

penggunaan jamban keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul

Kabupaten Dairi Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik masyarakat yang memiliki jamban di Desa

Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.

b. Mengetahui hubungan faktor Predisposisi (pengetahuan, sikap, dan

kebiasaan) dengan penggunaan jamban keluarga di Desa Pegagan Julu III

Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

c. Mengetahui hubungan faktor Pemungkin (kecukupan air bersih dan kondisi

sanitasi jamban) dengan penggunaan jamban keluarga di Desa Pegagan

Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.

d. Mengetahui hubungan faktor penguat (penyuluh kesehatan) dengan

penggunaan jamban keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul

Kabupaten Dairi.

1.4Manfaat Penelitian

1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, sebagai data yang diperlukan

(5)

perilaku hidup bersih dan sehat dan cakupan penggunaan jamban keluarga

di wilayah kerja Puskesmas Sumbul.

2. Untuk peneliti, Meningkatkan kemampuan peneliti dalam menganalisis

permasalahan melalui suatu penelitian

3. Sebagai bahan informasi mengenai pentingnya penggunaan Jamban

Keluarga bagi masyarakat di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul

Kabupaten Dairi.

Referensi

Dokumen terkait

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo ).. BANK BANK PEMBANGUNAN DAERAH

Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kemampuan representasi gambar

- Karena perusahaan pengalengan ikan ini sekarang - berada dalam taraf growth, maka adalah sangat baik t/ bila perusahaan mampu menambah alat penguapan dazw pemanasan akhir

Berdasarkan table pengamatan guru, siswa dan hasil di atas, dapat dilihat hasil tes nilai tertingginya dalah 95 dan nilai terendahnya adalah 60, dengan jumlah

matriks koefisien tersederhana (: :I, dengan himpunan limit-omega dari semua orbit positif adalah titik kesetimbangan. Satu nilai eigen positif dan satu nilai eigen

Kekerasan terhadap perempuan termasuk dalam konteks dalam rumah tangga merupakan perbuatan berdasarkan pembedaan berbasis gender yang berakibat atau mungkin

Namun setelah dikaji, jika bentuk hopper kerucut operator akan kesulitan saat memasukkan bahan dalam jumlah banyak dan sulit menaburkan kapang agar lebih merata

Berdasarka Tabel 6, dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana di Kabupaten Tulang Bawang sudah cukup baik terlihat dari tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang untuk