1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jeruk merupakan salah satu buah-buahan yang banyak digemari oleh
masyarakat.Pada saat ini, jeruk dibudidayakan hampir di seluruh provinsi di
Indonesia.Sumatera Utara merupakan salah satu daerah sentra pengembangan jeruk
nasional.Pada tahun 2003, area panen jeruk di provinsi ini menempati urutan pertama
secara nasional yaitu seluas 11.215 hektar, dengan produksi mencapai 431.982
ton.Sampai saat ini kabupaten yang menjadi sentra jeruk dan berpotensi untuk
pengembangan selanjutnya adalah Karo dan Langkat (Anonim, 2010).
Pasar merupakan salah satu syarat yang esensial bagi kemajuan pembangunan
pertanian. Demikian pula halnya bagi produk holtikultura (sayuran dan buah-buahan),
kegiatan pemasaran merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan (Handewi,
1999). Pada tahap awal perkembangan jeruk di Tanah Karo, permasaran dilakukan
terbatas untuk konsumen setempat. Artinya, 100 persen produksi jeruk dipasarkan di
dalam provinsi Sumut, pada akhir tahun 70-an jaringan pemasaran mulai meluas hingga
keluar provinsi. Sampai pada saat ini, perluasan perdagangan jeruk Medan sudah
berkembang pesat.Contohnya perdagangan jeruk dipasar-pasar di Jakarta dan sekitarnya
sudah banyak dilakukan, salah satunya di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur.Di pasar
tersebut perdagangan jeruk Medan sudah berkembang lama yang dilakukan oleh sekitar
100 orang pedagang jeruk yang berasal dari Kabupaten Karo yang berada di tempat
tersebut (Nurasa, 2008).
Melihat meluasnya perdagangan jeruk seperti pada saat ini, para pedagang jeruk
sangat mengharapkan harga jual jeruk semakin tinggi dan tingkat kebutuhan konsumen
terhadap jeruk juga diharapkan semakin tinggi. Namun pada kenyataannya akhir-akhir ini
harga jual jeruk memiliki penurunan, sedangkan biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh
pedagang cukup tinggi dan permintaan konsumen terhadap buah jeruk juga kurang karena
banyaknya buah musiman. Ini menyebabkan banyak pedagang yang merugi dan akhirnya
kembali ke Medan memilih menjadi agen, petani atau mencari pekerjaan yang lain.Agar
perdagangan jeruk Medan bisa bertumbuh dan berkesinambungan, maka pedagang perlu
menetapkan harga jual secara bijaksana sesuai dengan harga yang sedang berlaku.
Sehingga perdagangan jeruk Medan terutama di wilayah pulau Jawa bisa terus
berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh pelaku usaha dan konsumen.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat harga jual yang meliputi faktor
2
biaya pemasaran. Faktor sosial meliputi pengalaman berdagang, hubungan kekerabatan,
dan hubungan bisnis.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang menyangkut
perdagangan jeruk Medan di Pasar Induk Kramat Jati, sebagai berikut: bagaimanakah
pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi yang meliputi, volume jual dan pendapatan kotor,
biaya pemasaran, pengalaman berdagang, hubungan kekerabatan dan hubungan bisnis
terhadap harga jual jeruk Medan?
1.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh volume jual dan pendapatan kotor, biaya pemasaran,
pengalaman berdagang, hubungan kekerabatan dan hubungan bisnis terhadap harga jual
jeruk Medan.
1.3. Model Hipotis
Model hipotesis dalam bentuk kerangka dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Keterangan: X1 = volume jual D1 = hubungan kekerabatan
X2 = biaya pemasaran D2 = hubungan bisnis
X3 = pendapatan kotor Y = harga jual rata-rata
X4 = pengalaman berdagang
Gambar 1.1 Model Hipotesis Penelitian
1.4. Signifikansi Penelitian
Ditinjau dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
khasanah ilmu dalam bidang sosial ekonomi pertanian, khususnya dalam tataniagaantar
pulau komoditas jeruk Medan dan perdagangan jeruk Medan di Pasar Induk Kramat Jati. X1
X2
D1
X3
X4
D2
3
Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada
khalayak, baik praktisi dan konsumen tentang jeruk Medan yang ada di Pasar Induk
Kramat Jati Jakarta Timur.
1.5. Batasan Masalah
Karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga maka dalam penelitian ini dibatasi
permasalahannya, antara lain:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga dikaji 6 variabel yaitu: volume
penjualan dan pendapatan kotor (perminggu), biaya pemasaran, pengalaman
berdagang, hubungan kekerabatan dan hubungan bisnis(nota/komisi dan bagi
dua).
2. Sampel penelitian adalah pedagang jeruk yang berasal dari Kabupaten Karo
