• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPANTI LARASATI MAKALAH PERAN PETUGAS M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEPANTI LARASATI MAKALAH PERAN PETUGAS M"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PERAN PETUGAS MEDIS DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Kwn)

Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (Kwn): Drs. Anwar Aulia, M. Pd

Disusun oleh: Depanti Larasati (P27903117058)

JURUSAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

(2)

2 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Peran Petugas Medis Dalam Pembangunan Kesehatan”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Drs. Anwar Aulia, M. Pd selaku dosen Pembimbing Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Kwn) yang memberikan dorongan, masukan kepada penulis. Selain itu, penulis mengucapkan maaf dan terimakasih kepada para penulis yang tulisannya dikutip sebagai bahan rujukan.Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada para pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, jika ada kata dan pembahasan yang keliru dari makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran dan menambah wawasan pembaca dalam Mata Kuliah Kewarganegaraan.

Tangerang, 14 Februari 2018

(3)

3 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan ... 5

BAB II ... 7

PEMBAHASAN ... 7

A. Pengertian Pembangunan ... 7

B. Tujuan Pembangunan Nasional ... 11

C. Azas – azas Pembangunan Nasional ... 12

D. Modal Dasar Pembangunan ... 14

E. Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan ) ... 15

BAB III ... 19

PENUTUP ... 19

A. Kesimpulan ... 19

B. Saran ... 20

(4)

4 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak setelah Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami pasang surut. Dimulai pada masa Orde Lama, pembangunan nasional lebih diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional disektor lain terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan. Selanjutnya pada masa Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan. Sekarang ini, dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan pada usaha pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan.

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial.

(5)

5 masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan makalah ini. Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Apa definisi pembangunan?

2. Apa tujuan pembangunan nasional?

3. Apa saja azas-azas pembangunan nasional? 4. Apa modal dasar pembangunan ?

5. Bagaimana kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulisan makalah ini memiliki tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui pengertian dari pembangunan 2. Dapat mengetahui tujuan pembangunan nasional 3. Dapat mengetahui azas – azas pembangunan nasional 4. Dapat mengetahui modal dasar pembangunan

(6)

6

D. Manfaat Penulisan

Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun yang membacanya. Bagi penulis sendiri sebagai sarana untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman dalam melakukan suatu penulisan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai

(7)

7 BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan. Pembangunan disini lebih diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif, daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga masyarakat. Dalam proses ini terjadi transformasi sosial ke arah yang lebih baik. Dengan pembangunan, masyarakat diharapkan semakin mampu mengelola alam bagi peningkatan kesejahteraanya. Namun hal ini tidaklah berarti bahwa pembangunan akhirnya harus mengeksploitasi alam secara semena-mena yang akhirnya hanya menganggu keseimbangan ekosistem dan interaksi manusia dengan alam. Pembangunan menuntut orientasi masa depan bagi kelestarian manusia dan alam.

Pada hakekatnya, pengertian pembangunan secara umum adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan pengertian pembangunan menurut beberapa ahli diantarnya:

.

Siagian (1994)

(8)

8 secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”.

Ginanjar Kartasasmita (1994)

memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.

(Alexander 1994).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,kelembagaan, dan budaya

Portes (1976)

mendefinisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Sama halnya dengan Portes, menurut Deddy T.

Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

(Sukirno, 1995 : 13).

Sedangkan dalam pengertian ekonomi murni, pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat meningkat dalam jangka panjang.

Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya,politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan progres pertumbuhan dan diversifikasi.Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005

).

(9)

9 dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling menunjang, saling mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka sedang 5 tahunan, dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunann nsional harus berwawasan kesehatan, yaitu yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

(10)

10 Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.

Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh, meliputi:

1) Pengamalan sila ketuhanan Yang Maha Esa, yang mencakup tanggug jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa unuk secara terus menerus dan bersama-sama meletakkan ladasan spiritual, moral dan etik yang kukuh bagi pembangunan nasional.

2) Pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mencakup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negara serta menghapus penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi. 3) Pengamalan sila persatuan Indonesia, yang mencakup peningkatan

pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa.

4) Pengamalan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang mencakup upaya makin menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi Pancasila yang main mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis, mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab politik warga negara, serta menggairahkan rakyat dalam proses politik.

(11)

11 seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

B. Tujuan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Pembangunan jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu “... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.” serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.

(12)

12 Untuk mencapai tujuan kesehatan dilakukan upaya:

• Meningkatkan kerjasama lintas sector

• Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta

• Peningkatan kesehatan lingkungan • Peningakatan upaya kesehatan • Peningkatan sumber daya kesehatan

• Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan • Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan

• Peningkatan lingkungan sosial budaya

C. Azas – azas Pembangunan Nasional

Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

• Asas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan erik dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila.

• Asas manfaat, bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga negara serta mengutamakan kelestarian niai-nilai luhur budaya bangsa dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

(13)

13 kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

• Asas adil dan merata, bahwa pembangunan nasioanal diselenggarakan sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyrakat dan di seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negra berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan negara.

• Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan, bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, materil dan spiritual, jiwa dan raga, individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antar daerah, kepentingan perikehidupan darat, laut dan udara, dan dirgantara serta kepentingan nasional dan internasional.

• Asas hukum, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional setiap warga negara dan penyelenggaraan negara harus taat pada hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.

• Asas kemandirian, bahwa dalam pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikn kepada kepribadian bangsa.

• Asas kejuangan, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekat, jiwa, dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

(14)

14 teknologi, serta mendorong pemannfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

D. Modal Dasar Pembangunan

Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu:

a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat.

b. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di katulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif.

d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara dan dirgantara yang dapat didayagunakan secara bertanggung jawab demi kemakmuran rakyat.

e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya menusai yang potensial dan produktif bagi pembangunan nasional.

f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan modal sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita-citanya.

(15)

15 h. Potensi dan kekuatan efektif bangsa yakni segala sesuatu yang bersifat potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa, dan yang tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain partai politik dan golongan karya.

i. Angkatan bersenjata republik Indonesia sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik yang tumbuh dari rakyat dan bersama rakat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan negara.

E. Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan )

Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengaku dan melindungi kesehatan sebagai hak asasi manusia. Berdasarkan Pasal 28 H dan pasal 34 ayat (3) UUD 1945 “Kesehatan merupakan hak konstitusional warga negara dan tanggung jawab bagi negara untuk menyediakan pelayanan kesehatan”. Pembangunan kesehatan sebagai upaya negara memberikan pelayanan kesehatan didukung oleh sumber daya kesehatan, baiktenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan.

UU 23 Tahun 1992 UU Kesehatan Menimbang :

• bahwa kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

(16)

16 manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia;

• bahwa dengan memperhatikan peranan kesehatan di atas, diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan penyelenggaraan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu;

• bahwa dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud butir b dan butir c, beberapa undang- undang di bidang kesehatan dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan pembangunan kesehatan;

• bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Undang-undang tentang Kesehatan.

Dalam UU No 36 tahun 2009 ini, pembangunan kesehatan harus memperhatikan berbagai asas yang memberikan arah pembangunan kesehatan dan dilaksanakan melalui upaya kesehatan sebagai berikut:

a) Asas perikemanusiaan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus dilandasi atas perikemanusiaan yang artinya tenaga kesehatan harus berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan golongan agama dan bangsa.

(17)

17 c) Asas manfaat, artinya bahwa tenaga kesehatan dalam pembangunan kesehatan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanausiaan dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga negara. d) Asas pelindungan, artinya bahwa tenaga kesehatan dalam pembangunan

kesehatan harus dapat memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.

e) Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban, artinya bahwa tenaga kesehatan dalam pembangunan kesehatan wajib menghormati hak dan kewajiban masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan hukum. f) Asas keadilan, artinya bahwa tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan

kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada semua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang terjangkau. g) Asas gender dan nondiskriminatif, artinya bahwa tenaga kesehatan dalam

pembangunan kesehatan tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan dan laki-laki.

h) Asas norma agama, artinya bahwa tenaga kesehatan dalam pembangunan kesehatan harus memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan agama yang dianut masyarakat.

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

(18)

18 Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:

• meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak • meningkatnya pengendalian penyakit

• meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan

• meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,

• terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta • meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional:

1. pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat.

2. penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan;

(19)

19 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan.

Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.

(20)

20 B. Saran

(21)

21 DAFTAR PUSTAKA

Jannah, Roudotul dkk, 2014, Makalah Pembangunan Nasional PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Ariani, Siska, 2015, Makalah Mata Kuliah Pancasila “Pembangunan Nasional” (kelompok 1) Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih tak terhingga juga peneliti ucapkan kepada Allah SWyT dan Rasul-Nya karena telah karena telah memberikan kesempatan belajar dan terus belajar, hingga akhirnya

Hambatan tersebut dapat berupa stress psikologis yang disebabkan oleh waktu bekerja, berkurangnya waktu untuk pelekatan menyusui dengan bayi, tidak tersedia tempat

Setiap sub-bab berisi tentang penjelasan semua aktivitas serta prosedur yang dikerjakan selama Magang Kerja, semua dokumen pendukung yang digunakan, aliran dokumen tersebut,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.. yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap kemampuan peserta didik.

Untuk motif identitas diri, sebanyak 81% responden menyatakan puas karean LINUS mampu memenuhi kebutuhan untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap lingkungan,

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

• Memberikan informasi bagi kepala sekolah SMAN “X” Bandung mengenai gambaran model kompetensi guru di SMAN “X” Bandung, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan

Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva