BAHAN LKPJ – DPU
1)
Sarana dan prasarana transportasi
Panjang ruas jalan kabupaten yang beraspal adalah 665,43km. Sampai
dengan akhir tahun 2011, jalan kabupaten beraspal dalam kondisi mantap adalah
sepanjang 636,88 km (95,71%) dan jalan kabupaten beraspal dalam kondisi tidak
mantap sepanjang 28,55 Km (4,29%). Pada tahun 2011 terdapat pemeliharaan
rutin jalan sepanjang 68,97 km, rehabilitasi jalan sepanjang 32,20 km.
2)
Sarana Air Minum
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas PU telah membangun pula
jaringan distribusi di beberapa lokasi yaitu :
a.
Distribusi Dusun Dodogan Jatimulyo Dlingo
b. Distribusi Dusun Jaten Triharjo
c.
Distribusi Dusun Tamanan Bangunharjo
d. Distribusi Dusun Tapen Argosari
Pekerjaan tersebut telah selesai tahun 2011 dan telah beroperasi untuk
mencukupi air bersih di wilayah tersebut. Di sisi lain untuk menyediakan air bersih
di daerah yang belum bisa terlayani oleh PDAM dan daerah rawan kekeringan, telah
dibangun beberapa jaringan Sistem Perpipaan Air Minum Sederhana (SIPAS) yang
dikelola oleh masyarakat, yaitu di Wilayah Jalakan Triharjo Pandak dan wilayah
Wukirsari Imogiri serta pembangunan Sistem Konversi Tenaga Angin (SKEA) yang
dibangun di wilayah pantai Pandansimo.
3)
Limbah dan Sampah
digunakan kembali (reuse), sebagian lainnya ada yang diolah kembali untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat (diversifikasi).
Penanganan limbah cair untuk skala rumah tangga sebagian besar dilakukan
di tempat (on site), misalnya melalui bangunan septic tank baik yang bersifat
individu atau komunal. Penanganan limbah dengan sistem ini mencapai 80%
selebihnya menggunakan sistem terpusat (off site) yaitu dengan menyalurkan ke
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat di IPAL Sewon dan sebagian lagi
masih ada yang menggunakan cara-cara tradisional seperti di sungai, selokan, dan
sejenisnya.
Khusus pemanfaatan IPAL Sewon di wilayah Kabupaten Bantul belum
optimal karena kendala kemiringan tanah dan kurangnya sarana- prasarana seperti
jaringan sekunder dan lateral. Kendala kemiringan tanah merupakan kendala yang
sulit diatasi karena wilayah Kabupaten Bantul sebagian besar berada di bagian
selatan dari instalasi yang telah ada dimana posisinya lebih rendah sehingga aliran
secara gravitasi menuju IPAL Sewon tidak bisa dilakukan. Kendala kurangnya
sarana-prasarana secara bertahap telah dilakukan upaya diantaranya dengan
meminta bantuan ke Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Propinsi untuk
membangun jaringan sekunder dan lateral.
Untuk penanganan limbah padat (sampah) telah dilakukan berbagai upaya
antara lain pengadaan dump truck, kendaraan roda tiga, kontainer dan gerobak
sampah untuk mendukung pelayanan persampahan di Kabupaten Bantul.
Di sisi lain mengingat kecenderungan produksi sampah terus meningkat dari
tahun ke tahun maka selain upaya-upaya tersebut di atas, penanganan sampah
secara konvensional yaitu dengan membuang di TPA Piyungan masih tetap
dilakukan. Produksi sampah/timbulan sampah di Kabupaten Bantul mencapai
2.381,9m
3/hari dengan asumsi bahwa produksi sampah per orang per hari sebesar
2,3liter. Cakupan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah (Dinas PU) baru
mencapai 3,57% atau 85,06m
3/hari. Sebagian besar sampah yang tidak terlayani
oleh Dinas PU dilakukan pengelolaan oleh masyarakat, antara lain dimanfaatkan
untuk pupuk tanaman. Khusus di wilayah Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY)
yaitu Kecamatan Kasihan, Kecamatan Sewon, dan Kecamatan Banguntapan,
cakupan pelayanan sampah berdasarkan luas areal baru mencapai 21,19%
dikarenakan sebagian besar wilayah Bantul merupakan wilayah perdesaan (rural)
sehingga masih banyak sampah yang dibuang di pekarangan rumah.
Dari aspek lingkungan, yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah
bau dan pencemaran air. Masalah bau sudah dapat diatasi dengan cara
penimbunan dengan tanah secara teratur, sedangkan pencegahan pencemaran air
telah dilakukan dengan pembangunan instalasi pengolahan
lindi/lechate. Pada
tahun 2011 telah dilakukukan pengadaan water treatment (WTP) terhadap
lindi/lechate, sehingga aman untuk dapat dibuang/ diresapkan.Sejauh ini
penanganan sampah di TPA Piyungan sudah cukup baik, karena telah ada
peningkatan teknologi dari control landfill menjadi sanitary landfill.
4)
Permukiman
dan di Kecamatan Sewon 2 twin block dengan total kapasitas 294 unit. Pada akhir
tahun 2011 telah dilakukan penyempurnaan pada Rusunawa Ngestiharjo dengan
melaksanakan Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Pemasangan Jaringan Listrik.
Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bantul akan mendapat bantuan
pembangunan Rusunawa sebanyak 2 twin block. Pada tahun 2011 telah
dilaksanakan Pematangan Tanah di Kecamatan Banguntapan sebagai lokasi akan
dibangunnya Rusunawa oleh Ditjen Cipta Karya Kementrian PU. Bangunan
Rusunawa diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di
Kabupaten Bantul terutama yang tinggal di kawasan kumuh.
8.
Urusan Lingkungan Hidup
Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup diarahkan pada pendayagunaan
Sumber Daya Alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui: peningkatan
kapasitas Sumber Daya Manusia Pengelola Lingkungan dan persampahan,
pencegahan terjadinya dampak lingkungan melalui pengendalian pencemaran,
kerusakan lingkungan, pemulihan lingkungan/cadangan sumberdaya alam, dan
pencegahan bencana
a.
Program Yang Dilaksanakan
1)
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2)
Peningkatan Pengendalian Polusi
b.
Hasil Pelaksanaan Program
1)
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
masyarakat yang membutuhkan sebagai sarana pengangkut sampah ke
TPS sementara.
Disamping itu kegiatan lain yang menunjang program ini adalah
kerjasama pengelolaan sampah antar daerah. Kegiatan ini diprakarsai oleh
pemerintah propinsi dalam hal ini sekber kartamantul untuk mengatasi
masalah persampahan di 3 wilayah (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) dalam
bentuk sharing kerjasama pengelolaan TPA Piyungan maupun IPAL Sewon.
2)
Peningkatan Pengendalian Polusi
Sebagai salah satu upaya pengurangan dampak pencemaran/polusi
pada tahun 2011 dilaksanakan kegiatan pengadaan alat Water Treatmen
(WTP) untuk memproses
lindi/lechate dari sampah di TPA Piyungan
sehingga akan aman apabila dibuang/ diresapkan.
c.
Pemasalahan dan Solusi
1)
Tingginya permintaan gerobak sampah dari masyarakat tidak diikuti alokasi
anggaran yang mencukupi sehingga tidak dapat menjangkau seluruh
permintaan
Solusi:
Karena terbatasnya gerobak sampah yang tersedia maka kami salurkan
berdasarkan skala prioritas.
3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum
a.
Program yang dilaksanakan
Program yang dilaksanakan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1)
Perencanaan Tata Ruang
2)
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3)
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
5)
Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
6)
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
7)
Program Pengembangan Perumahan
8)
Program Wajib Belajar
9)
Program Pendidikan Anak Usia Dini
10)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
11)
Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
12)
Program Pengelolaan Areal pemakaman
13)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
14)
Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
15)
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
b.
Hasil Pelaksanaan Program
1)
Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
Untuk menjaga kondisi jalan kabupaten agar tetap mantap dan
baik maka pada tahun 2011 ini Dinas PU malaksanakan pemeliharaan
jalan sepanjang 68,97 km yang terbagi menjadi 42 ruas jalan.
Perbaikan dilakukan baik terhadap kondisi permukaan jalan maupun
badan jalan.
b. Rehailitasi/Peningkatan Jalan
Untuk meningkatkan kondisi jalan kabupaten yang telah rusak
parah dan meningkatkan kondisi permukaan dari yang masih
tanah/kerikil menjadi jalan beraspal maka DPU pada tahun 2011 ini
telah meningkatkan jalan sepanjang 32,20
km yang terbagi menjadi 33
ruas jalan
c. Pengadaan Aspal
Untuk mendukung partisipasi masyarakat dalam pembangunan
pedesaan dalam hal ini pembangunan jalan lingkungan maka Dinas PU
melalui kegiatan ini telah menyediakan aspal sebanyak 813 drum dan
telah disalurkan pada masyarakat sesuai pengajuan yang telah masuk
berdasarkan prioritas.
2)
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Untuk meningkatkan pelayanan dalam penyehatan lingkungan di
Kabupaten Bantul maka Dinas PU melalui program dan kegiatan ini
membangun 3 unit Sanitasi komunal yang berada di Imogiri dan Kecamatan
Bantul serta Pemasangan sambungan rumah air limbah di Panggungharjo
Sewon sebabyak 500 KK, sebagai kelanjutan program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan pada tahun 2010. Sasaran dari kegiatan ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan limbah cair/rumah tangga secara terpadu.
3)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Pengembangan Distribusi Air Minum
Kegiatan ini penyediaan distribusi air bersih di wilayah Dusun
Dodogan Jatimulyo Dlingo, Dusun Jaten Triharjo, Dusun Tamanan
Banguntapan dan Dusun Tapen Argosari.
b.
Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum
Untuk melayani ketersediaan air bersih di Kabupaten Bantul
terutama untuk daerah rawan air bersih maka melalui kegiatan ini
Dinas PU telah membangun :
-
Air Bersih Rusunawa Ngestiharjo yang terdiri pengadaan dan
pemasangan pompa dan pipa distribusi untuk melayani
ketersediaan air bersih pada Rusunawa Ngestiharjo.
4)
Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan
Dalam rangka meningkatkan perekonomian di pedesaan maka
akses transportasi yang baik di pedesaan mutlak diperlukan, untuk itu
melalui kegiatan ini Dinas PU berhasil membangun jalan lingkungan
sepanjang 15,51 km yang tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten
Bantul.
b.
Rehabilitasi/Pemeliharaan Pasar Pedesaan
Untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
membatasi keberadaan pasar modern maka pengembangan dan
perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional sangat diperlukan.
Untuk itu melalui kegiatan ini Dinas PU telah merehab tiga pasar :
pasar Barongan, pasar Triwindu serta Pemasangan Konblok Sub.
Terminal Pasar imogiri. Tujuan kegiatan ini agar proses perdagangan
lancar dan nyaman sehingga meningkatkan kesejahteraan pedagang.
5)
Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
c.
Pemasalahan dan Solusi
1)
Secara umum tidak ada permasalahan yang berarti dari masing-masing
program dan kegiatan baik secara teknis maupun non tenknis, hanya saja
karena areal pekerjaan berbatasan dengan tanah warga, sehingga diperlukan
koordinasi dan sosialiasi agar tidak terjadi permasalahan dan gejolak di
masyarakat.
Solusi:
Dilaksanakan koordinasi dengan melibatkan Pemerintah Desa dan tokoh
masyarakat setempat.
1.
Urusan Pendidikan
a.
Program yang dilaksanakan
Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah:
1)
Program Wajib Belajar
a. Pembangunan Gedung sekolah
b. Pembangunan Gedung Laboratorium
2)
Program Pendidikan Anak Usia Dini
a. Rehabilitasi Gedung sekolah
3)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
a.
Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah
b.
Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas SD
b.
Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan
c.
Pemasalahan dan Solusi
1)
Kegiatan ini di danai dari Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Pendidikan (DPPIP) dari Pemerintah Pusat yang turun menjelang akhir tahun
anggaran sehingga proses pelaksanaannya pendek. Hal ini menyebabkan
menumpuknya proses adminnistrasi pada akhir tahun
Solusi:
Sosialisasi pada pihak ketiga agar menyelesaikan proses administrasi secepat
mungkin setelah pekerjaan selesai agar tidak terjadi keterlambatan proses
pertanggungjawabannya.
4. Urusan Perumahan
Kebijakan pembangunan perumahan di Kabupaten Bantul khususnya pasca
bencana antara lain dengan mengurangi kawasan kumuh dan menciptakan
perumahan yang layak huni serta upaya meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah/ kurang mampu. Hal ini
sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang dikenal
Millenium Development
Goals (MDGs) yaitu “Pembangunan sejuta rumah dan 85% masyarakat menikmati air
bersih sampai Tahun 2015”.
Kebijakan tersebut disikapi Pemerintah Kabupaten Bantul dengan
mengadakan Perencanaan Penataan Pemukiman di setiap desa dengan menyusun
Dokumen Perencanaan yang berbasis mitigasi bencana, dan upaya mengurangi
kekumuhan, hal ini seluruhnya bersinergi dengan program/ kegiatan cipta-karya.
Pemda Bantul memfasilitasi 1 unit Rusunawa di Kasihan sejumlah 1 twin blok dengan
kapasitas 98 unit dan pada tahun 2012 Pemda Bantul akan mendapat bantuan
Rusunawa yang akan dibangun di Kecamatan Banguntapan. Pada tahun 2011
pelaksanaan pematangan tanah telah selesai dilaksanakan.
5. Urusan Penataan Ruang
Penataan Ruang merupakan kegiatan pengaturan ruang kawasan yang terdiri
dari kegiatan Perencanaan Ruang, Pemanfaatan ruang, dan Pengendalian
pemanfaatan ruang.
Adanya penataan ruang diharapkan kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah dapat lebih terkendali
dan berwawasan lingkungan.
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007
dan adanya bencana gempa bumi di Kabupaten Bantul 27 Mei 2006, maka beberapa
produk perencanaan tata ruang perlu dikaji kembali, khususnya memperhatikan
aspek-aspek mitigasi bencana.
a.
Program yang dilaksanakan
Program yang dilaksanakan pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1)
Program Perencanaan Tata Ruang
2)
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
b.
Hasil Pelaksanaan Program
1)
Program Perencanaan Tata Ruang
Pelaksanaan program ini adalah Penyusunanan Rencana Tata Ruang Wilayah
yang terdiri dari :
-
Study Kawasan Paseban Bantul
-
Penyusunan RDTR Kecamatan Srandakan
-
Identifikasi SR Air Limbah Panggungharjo
-
Identifikasi SR Air Limbah Bangunharjo
-
Identifikasi Saluran Drainase Kecamatan Sewon
-
Penyusunan UKL/UPL Rusunawa Kasihan
-
Penyusunan DED Kawasan Pantai Kuwaru
-
Penyusunan Cell Plan BTS di Kabupaten Bantul
1)
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Pelaksanaan program ini adalah kebijakan pengendalian pemanfaatan
ruang dalam hal ini adalah penyelesaian IMB pasca gempa dan pelayanan
proses perijinan/rokemendasi kesesuaian aspek tata ruang dan ijin prinsip
untuk pengembang perumahan.
2).
Pemasalahan dan Solusi
Tidak ada permasalahan dalam pelayanan ini, artinya apabila pengajuan
sudah sesuai prosedur dan peruntukannya maka segera diproses namun apabila
ada ketidak kesesuaian maka berkas dikembalikan untuk di tinjau kembali
apabila ada perubahan fungsi dari pemohon
6.
Urusan Wajib Pemuda dan Olah raga
a.
Pelaksanaan Program
Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
a)
Kegiatan Pemeliharaan Gedung Olahraga
b)
Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
b.
Hasil Pelaksanaan Program
sarana dan prasarana olahraga pada tahun 2011 ini Dinas PU melalui
kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana lahraga telah
membangun Pembangkit Tenaga Listrik dan Sarana Pendukung dan
Pembangunan Lampu Penerangan dan Sarana GOR Sultan Agung tersebut.
Diharapkan dengan telah terbangunnya Tribun ini maka even-even olahraga
dapat ditingkatkan.
c.
Pemasalahan dan Solusi
Karena keterbatan dana untuk kegiatan ini maka belum dapat menjangkau
sarana dan prasarana yang lainnya seperti pemasangan atap tribun tertutup
maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya sehingga kedepan
penyempurnaan stadion ini masih sangat diperlukan
Solusi:
Alokasi anggaran untuk tahun berikutnya untuk pembangunan sarana dan
prasarana pendukung.
21.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan urusan pemberdayaan
masyarakat desa diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat
serta untuk meningkatkan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan di wilayahnya, sehingga akan terwujud
gerakan-gerakan pembangunan yang prosesnya timbul dari, oleh dan untuk masyarakat.
a.
Hasil Pelaksanaan Program
Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Bantul pada
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1)
Program Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
a)
Kegiatan Penunjang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
b.
Hasil Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program ini adalah kegiatan penunjang program nasional
pemberdayaan masyrakat desa (PNPM) dalam hal ini pendampingan
administrasi P2KP.
c.
Pemasalahan dan Solusi
Tidak ada permasalahan yang berarti dalam program dan kegiatan ini.
4)
Urusan Pilihan Pariwisata
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi DIY, Kabupaten
Bantul menjadikan urusan pilihan pariwisata menjadi bagian penting dalam
pembangunan daerah. Kepariwisataan Kabupaten Bantul bertumpu pada wisata
alam, budaya, sejarah dan minat khusus. Program-program yang dilaksanakan
selain bertujuan untuk meningkatkan pelestarian alam dan budaya,
meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, juga bertujuan untuk
mengembangkan ekonomi lokal.
a.
Program yang dilaksanakan
Program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1)
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
a)
Kegiatan Pemugaran/ Rehab Makam HB I Imogiri
b.
Hasil Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dan kegiatan ini adalah rehabilitasi kompleks
makam HB I di areal Pemakaman Raja Raja di Kecamatan Imogiri. Tujuan
kegiatan adalah untuk penataan lebih lanjut kawasan wisata tersebut
sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berwisata.
c.
Pemasalahan dan Solusi