• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KOLABORATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KOLABORATIF"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KOLABORATIF DAN PARTNERSHIP EKOWISATA TUGAS 1

Pasal yang berhubungan dengan kolaborasi, kerjasama maupun partnership dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan diataranya sebagai berikut :

Bagian Ketiga

Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan Pasal 30

Dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat, setiap badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik swasta Indonesia yang memperoleh izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, diwajibkan bekerja sama dengan koperasi masyarakat setempat.

Pasal 42

(2) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan diutamakan pelaksanaannya melalui pendekatan partisipatif dalam rangka mengembangkan potensi dan memberdayakan masyarakat.

BAB VI

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN LATIHAN SERTA PENYULUHAN KEHUTANAN

Pasal 53

(2) Penelitian dan pengembangan kehutanan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurusan hutan dalam mewujudkan pengelolaan hutan secara lestari dan peningkatan nilai tambah hasil hutan.

(3) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kehutanan dilakukan oleh pemerintah dan dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat.

Bagian Kedua

Penelitian dan Pengembangan KehutananPasal 54

(2)

Bagian Ketiga

Pendidikan dan Latihan Kehutanan Pasal 55

(1) Pendidikan dan latihan kehutanan dimaksudkan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia kehutanan yang terampil, profesional, berdedikasi, jujur serta amanah dan berakhlak mulia.

(2) Pendidikan dan latihan kehutanan bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang menguasai serta mampu memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengurusan hutan secara adil dan lestari, didasari iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(3) Penyelenggaraan pendidikan dan latihan kehutanan dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

(4) Pemerintah mendorong dan menciptakan kondisi yang mendukung terselengaranya pendidikan dan latihan kehutanan, dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 60

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan pengawasan kehutanan. (2) Masyarakat dan atau perorangan berperan serta dalam pengawasan kehutanan

Pasal 62

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan atau pemanfaatan hutan yang dilakukan oleh pihak ketiga.

BAB X

PERANSERTA MASYARAKAT Pasal 69

(1) Masyarakat berkewajiban untuk ikut serta memelihara dan menjaga kawasan hutan dari gangguan dan perusakan.

(2) Dalam melaksanakan rehabilitasi hutan, masyarakat dapat meminta pendampingan, pelayanan, dan dukungan kepada lembaga swadaya masyarakat, pihak lain, atau pemerintah.

Pasal 70

(1) Masyarakat turut berperan serta dalam pembangunan di bidang kehutanan. (2) Pemerintah wajib mendorong peran serta masyarakat melalui berbagai kegiatan di bidang kehutanan yang berdaya guna dan berhasil guna.

(3) Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat pemerintah dan pemerintah daerah dapat dibantu oleh forum pemerhati kehutanan.

(3)

Manajemen Pengertian manajemen

Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Manejemen sebagai suatu seni merupakan siasat dan usaha tata kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Syafaruddin (2005) juga menyatakan bahwa manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan, organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen. Pengertian Manajemen diperkuat oleh Fattah (1999) bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan penegasan di atas, maka manajemen berisikan unsur struktur organisasi yang tertata, terarah kepada tujuan dan sasaran, dilakukan melalui usaha orang-orang, dan menggunakan sistem dan prosedur untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Terdapat tiga fokus untuk mengartikan manajemen menurut Winardi (1993) diantaranya :

1. Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi.

2. Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan manajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan atau keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual.

3. Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.

4. Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.

Unsur-unsur Manajemen

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Agustini (2013), bahwa manajemen terdiri dari berbagai unsur diantaranya manusia, material, mesin, metode, money dan market. Setiap unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan peranan bagi suatu memanajemen yang dijelaskan di bawah ini :

1) Man : Sumber daya manusia;

2) Money : Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan; 3) Method : Cara atau sistem untuk mencapai tujuan; 4) Machine : Mesin atau alat untuk berproduksi;

5) Material : Bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan;

(4)

Proses manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Proses menajemen sering disingkat menjadi POACE maupun POMCE. Berikut merupakan penjelasan mengenai proses – proses dalam manajemen manurut Agustini (2013) adalah sebagai berikut :

1. Planning

Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.

2. Organizing

Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Pengorganisasian Bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

3. Actuating

Actuating yang berarti pelaksanaan atau implementasi yang merupakan suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

4. Controlling

(5)

Ekowisata Pengertian Ekowisata

Ekowisata merupakan perjalanan wisata alam yang alami maupun buatan yang bertujuan untuk menjamin kelestarian alam dan sosial - budaya. Ekowisata menitikberatkan pada tiga hal utama yaitu keberlangsungan alam atau ekologi, memberi manfaat ekonomi, dan dapat diterima dalam kehidupan sosial masyarakat. Kegiatan ekowisata secara langsung dapat memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati pengalaman alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal (Satria 2009). Menurut Damanik dan Weber (2006), terdapat tiga perspektif ekowisata yaitu :

a. Ekowisata sebagai produk yaitu semua atraksi yang berbasis pada sumber daya alam.

b. Ekowisata sebagai pasar yaitu perjalanan diarahkan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan.

c. Ekowisata sebagai pendekatan pengembangan yaitu metode pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pariwisata secara ramah lingkungan.

Prinsip – prinsip Ekowisata

Beberapa prinsip utama dalam ekowisata adalah menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (2009) :

a. Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung a. lingkungan dan sosial-budaya masyarakat.

b. Pola wisata ramah lingkungan (nilai konservasi).

c. Pola wisata ramah budaya dan adat setempat (nilai edukasi dan wisata). d. Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal (nilai

ekonomi).

e. Modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar (nilai partisipasi masyarakat dan ekonomi)

Menurut Dalem (2006), terdapat sembilan prinsip yang harus diterapkan dalam upaya pengembangan ekowisata yaitu :

a. Peka dan menghormati nilai - nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat.

b. Memiliki kepedulian, komitmen dan tangung jawab terhadap konservasi alam dan warisan budaya.

c. Menyediakan interpretasi yang memberikan peluang kepada wisatawan untuk menikmati alam dan meningkatkan kecintaannya terhadap alam. d. Edukasi yaitu ada proses pembelajaran dialogis antara masyarakat dengan

wisatawan.

(6)

f. Memberdayakan dan mengoptimalkan partisipasi serta sekaligus memberikan kontribusi secara kontinyu terhadap masyarakat setempat. g. Mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

h. Secara konsisten memberikan kepuasan kepada konsumen.

i. Dipasarkan dan dipromosikan dengan jujur dan akurat sehingga sesuai dengan harapan (pemasaran yang bertanggung jawab).

DAFTAR PUSTAKA

Agustini. 2013. Pengelolaan dan Unsur-unsur Manajemen. Jakarta (ID): Citra Pustaka.

Damanik J, Weber HF. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta (ID): Andi.

Fattah N. Landasan Manajemen Pendidikan Cetakan 1. 1999. Bandung (ID): PT Remaja Rosda Karya.

Satria D. 2009. Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics. 3(1): 37 - 47.

Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta (ID): Ciputat Press.

Winardi. 1993. Asas-asas Manajemen Cetakan III. Bandung (ID): PT Grafika Yoeti OA. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta (ID):

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan mengenai promosi penjualan dagang kartuHalo Telkomsel dalam aktivitas event marketing dan sponsorship yang dilakukan divisi

Senyawa dihidro-1,3- benzoksazin tersubstisusi adalah salah satu senyawa turunan benzoksazin yang dapat dibuat melalui tiga tahap sintesis pada percobaan ini.. Semua

BP2KSI merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian pemulihan dan konservasi sumber daya ikan perairan tawar dan

Tetapi apabila proses lawannya juga menginginkan critical section maka proses lawan-lah yang dapat memasuki critical section, dan proses tersebut harus menunggu sampai proses lawan

o Aplikasi simulasi ini cukup akurat karena diperoleh nilai error yang cukup kecil, yaitu 4.86% untuk pengosongan dan 1.62% untuk pengisian o Pemodelan dengan komputer

Tesis dengan judul “ADAPTASI ANTARBUDAYA MAHASISWA PERANTAUAN DI KOTA SALATIGA (ETNIS BALI, MINAHASA, DAYAK, PAPUA, DAN BATAK DENGAN KEBUDAYAAN JAWA)” ditujukan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditarik kesimpulan bahwa penerapan etika PNS yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan

Berdasarkan hasil pengamatan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia Kendal dapat diambil kesimpulan bahwa kambing