• Tidak ada hasil yang ditemukan

aplikasi struktur pasar kompetitif pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "aplikasi struktur pasar kompetitif pptx"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR PASAR

KOMPETITIF dan

APLIKASINYA

1. Efisensi dan Non Efisiensi

2. Pengaruh Pajak dan Biaya Produksi

3. Intervensi/Kebijakan Penetapan Harga: Ceiling Price (Melindungi Konsumen) Floor Price (MelindungiProdusen) 4. Kebijakan Kuota dan Tarif Impor

(2)

MEMO: UNTUK

DINGAT

Perbedaan Cara Pandang Mengenai Penentuan Harga

1. Abu Yusuf

:

Tidak ada batasan tertentu tentang

murah dan mahal yang dapat dipastikan.

Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya

tidak bisa diketahui.

Murah bukan karena melimpahnya makanan,

demikian juga mahal tidak disebabkan oleh

kelangkaan makanan.

Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah.

Terkadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal,

(3)

Asumsi Masyarakat:

1. Penetapan harga disebabkan oleh tindakan ketidak adilan dari sebagian orang di dalam transaksi.

2. Harga bahan pokok naik karena akibat adanya manipulasi.

Ibn Taimiyah:

1. Naik turunnya harga tidak selalu disebabkan tindakan tidak adil dari sebagian orang di dalam transaksi. Bisa jadi karena penawaran yang menurun akibat tidak efisiensi produksi.

2. Kekuatan harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.

3. Penawaran bisa datang dari produksi domestik dan impor. Penawaran meningkat atau menurun banyak disebabkan

dalam jumlah barang yang ditawarkan. Sedangkan permintaan sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan masyarakat.

(4)

 

   

 

   

   

 

0

 

   

(5)

Ibnu Khaldun

: bukunya : Al-Muqaddimah

1. Dalam bukunya Al Muqaddimah ia menulis tentang “Harga-harga di Kota”.

2. Ia membagi 2 jenis barang yakni; barang kebutuhan pokok dan barang pelengkap

3. Jika kota berkembang dan populasinya bertambah banyak (kota besar), maka pengadaan barang2 kebutuhan pokok akan mendapatkan perioritas dan lebih banyak, sehingga harga relatif lebih murah.

4. Suplai bahan pokok di kota kecil relatif kecil (sedikit),

karena itu orang kuwatir akan kehabisan bahan makanan pokok maka harga menjadi mahal.

5. Di lain pihak,permintaan akan barang pelengkap akan meningkat sejalan dengan berkembangnya kota dan perubahan gaya hidup, (naiknya disposable income). 6. Naiknya disposable income dapat meningkatkan MPC

(6)

 

   

 

 

   

   

0

 

 

 

Gambar-2: Harga Kebutuhan Pokok di Kota Besar (PB QB)

(7)

   

 

     

 

 

0

 

 

 

Gambar-3:Permintaan Barang Mewah Naik karena ada Kenaikan

(8)

Pengaruh Kenaikan Biaya Produksi dan

Pajak

1. Bea cukai atau pajak dipungut untuk “Raja” atau “Negara”. 2. Di kota besar, di pasar dikenakan pajak atau bea cukai

3. Di kota kecil dan di padang pasir tidak dikenakan pajak,

Dampaknya:

1. Biaya produksi di padang pasir lebih rendahdibanding dikota Besar. Artinya AVC di padang pasir lebih rendah daripada di Kota besar

2. Dengan demikian, MC1 atau S1 dipadang pasir lebih

rendah daripada MC2 atau S2 di Kota besar.

3. Ketika barang yag tersedia sedikit, maka harga akan

naik. Namun jika jarak antara kota dekat dan aman, maka akan banyak barang impor masuk, sehingga barang

tetap melimpah dan harga-harga akan turun kembali.

4. Keuntungan wajar akan mendorong tumbuhnya

(9)

 

= + tax

 

=

 

     

 

 

0

 

   

Gambar-4: Perbedaan Harga Kebutuhan Pokok di Padang Pasir dan di Kota Besar karena Pengaruh Pajak/Bea Cukai

(10)

UNTUK DIINGAT:

1. Dalam konsep Islam (Syariah); Monopoly, Duopoly,

Oligopoly, dalam artian harfiah (1 penjual, 2 penjual atau beberapa penjual) tidak dilarang keberadaannya, selama tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal.

2. Dalam Konteks Ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.

3. Dalam Ekonomi Islam, kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran HARUSLAH terjadi secara RELA sama RELA (‘an taraddim minkum) satu sama lain (Tidak Aniaya atau Tidak Terpaksa).

(11)

7. Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan secara Adil, maka Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidak adilan dilarang.

5. Cara Intervensi Pasar dalam pengendalian harga harus dilakukan berdasarkan penyebabnya.

a. Jika penyebabnya perubahan pada keseimbangan demand dan supply, maka mekanisme pengendalian dilakukan dengan cara Market Intervention.

b. Jika penyebabnya adalah Distorsi pada keseimbangan, demand dan supply, maka mekanisme pengendaliannya dilakukan dengan cara penghilangan distorsi termasuk

penentuan Price Intervention untuk mengembalikan harga pada kondisi sebelum terdistorsi.

6. Intervensi pasar telah pernah dilakukan di jaman Rasulullah dan Khulafatur Rasyidin. Saat itu harga gandum di Madinah naik, maka pemerintah melakukan impor gandum dari Mesir. Disorsi harga juga pernah terjadi ketika kaum Quraisy

(12)

 

=

   

 

   

   

 

0

 

   

(13)

Penyebab Ketidak Adilan

di Pasar HARUS Dilarang

:

1. Talaqqi Rukban (pedagang mencegat pembeli atau pedagang kampung sebelum masuk pasar). Entry Barrier jenis ini akan menimbulkan pasar jadi tidak kompetitif. Artinya sistem Ijon di Indonesia juga tidak diperbolehkan.

2. Mengurangi Timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit.

3. Dilarang Menyembunyikan barang yang Cacat, agar penjual mendapatkan harga yang lebih baik untuk kualitas yang buruk. Sebaliknya pembeli mencacat barang yang dijual juga dilarang. 4. Menukar kurma Kering dengan kurma basah dilarang,

(14)

5. Transaksi Najasy dilarang, karena si penjual menyuruh orang lain memuji-muji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.

6. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal (diatas keuntungan yang wajar)

dengan cara menjual lebis sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.

7. Ghaban Faa-Hisy (besar) dilarang yaitu menjual di atas harga pasar akibat ketidaktahuan pembeli.

Ghaban Faa-Hisy yaitu: selisih antara harga yang sudah disepakati penjual dan pembeli dengan harga pasar akibat ketidaktahuan pembeli akan harga.Artinya Ghaban besar dilarang tetapi Ghaban kecil diperbolehkan.

Memo:

Coba Anda Renungkan apakah Indonesia

(15)

 

 

   

 

0

 

   

Gambar-6: Intervensi Pasar Pada Ceiling Price. Pada Kasus

Ceiling Price bisa menimbulkan Pasar Gelap, Kolusi dan Korupsi

INTERVENSI HARGA: CEILING PRICE

 

Ceiling Price (HET)

     

(16)

 

 

   

0

 

   

Gambar-7: Kenaikan Consumer Surplus Akibat Ceiling Price.

INTERVENSI HARGA: CEILING PRICE

Y

Ceiling Price(HET)

   

 

B

C

(17)

Ket. Gambar-7:

1.Naiknya surplus konsumen digambarkan pada segi empat daerah A.

2.Hilangnya Surplus Konsumen yag tidak dapat dinikmati siapapun (Dead Weight Loss)

digambarkan oleh segitiga B. Jadi secara netto Tambahan Surplus Konseumen hanya tinggal sebesar (A-B)

Kenaikan/tambahan Surplus Konsumen akibat

adanya penurunan Surplus Produsen yaitu sebesar luas daerah: A

Dikurangi hilangnya surplus konsumen (DWL) yaitu daerah: B.

Jadi ada Kenaikan bersih surplus konsumen hanya menjadi: (A – B)

Bagi Produsen, Penetapan Ceiling Price ini akan menurunkan

surplus produsen. Karena itu, sebagian dari menurunnya surplus produsen ini akan dinikmati oleh konsumen, dan

sebagian yang lain tidak dapat dinikmati oleh siapapun (DWL).

Penurunan Surplus Produsen sebesar segi empat A

(18)

 

 

   

0

 

   

Gambar-7: Penurunan Producer Surplus Akibat Ceiling Price.

INTERVENSI HARGA: CEILING PRICE

Y

Ceiling Price

     

B

C

(19)

Keterangan Gambar-8

:

Penurunan Surplus Produsen yang dapat dinikmati oleh

konsumen adalah sebesar daerah A

Penurunan Surplus Produsen yang hilang (DWL) yang

tidak dinikmati oleh siapapun adalah daerah segitiga C.

Jadi penuruanan total surplus produsen netto adalah

sebesar daerah (A + C)

Secara keseluruhan pengaruh Ceiling Price adalah sbb:

1) Hilangnya Surplus Konsumen (DWL dari Konsumen) yaitu sebesar (B)

2) Hilangnya surplus produsen (DWL) dari Produsen) yaitu sebesar (C)

Jadi Total DWL adalah sebesar daerah B dari Konsumen

ditambah daerah C dari Produsen yaitus sebesar (B + C)

Secara matemetik, Total DWL dapat ditulis:

(20)

 

 

   

0

 

   

Gambar-8: Pengaruh Ceiling Price thp Kunsumen dan Produsen

Pengaruh Ceiling Price Pd Konsumen dan Produsen

Y

Ceiling Price

     

B

C

(21)

Adanya Ceiling Price menyebabkan terjadinya transfer

Surplus dari Produsen ke Konsumen.

Hal ini menunjukkan adanya pihak yang terjalimi.

Total penurunan surplus yang hilang (DWL) adalah

sebesar (B + C)

Jadi dalam Ceiling Price tidak saja terjadi transfer surplus

dari produsen ke Konsumen. Tetapi juga terjadi surplus dari positip ke negatif.

Memo: Dengan penjelasan ini, kita dapat lebih memahami

konteks kalimat Rasulullah SAW. “…. Tidak menuntutku karena kezaliman dalam hal darah atau harta,….”

Jawab Rasulullah s.a.w: “Sesungguhnya Allah, Dialah yang menetapkan harga, yang menyempit dan melimpahkan (kurniaan), yang maha memberi rezeki. Sesungguhnya aku berharap untuk menemui Allah dalam keadaan tiada seorang pun dalam kalangan kamu yang menuntut daripadaku

(22)
(23)

 

 

   

 

0

 

 

 

Gambar-9: Intervensi Pasar Pada Floor Price. Pada Kasus Floor Price bisa Juga menimbulkan Pasar Gelap, Kolusi dan Korupsi

INTERVENSI HARGA: FLOOR PRICE

 

Floor Price (Harga Dasar)

     

(24)

 

 

   

 

0

 

 

 

Gambar-10: Kenaikan Surplus Produsen akibat Floor Price.

INTERVENSI HARGA: FLOOR PRICE

 

Floor Price (Harga Dasar)

     

R

S

(25)

 

 

   

 

0

 

 

 

Gambar-11: Penurunan Surplus Konsumen akibat Floor Price.

INTERVENSI HARGA: FLOOR PRICE

 

Floor Price (Harga Dasar)

     

R

S

(26)

 

 

   

 

0

 

 

 

Gambar-12: Pengaruh Floor Price thp Produsen & Konsumen

INTERVENSI HARGA: FLOOR PRICE

 

Floor Price (Harga Dasar)

     

R

S

(27)

KEBIJAKAN

PEMBATASAN KUOTA

dan tarif

Kuota-kuota produksi mencakup suatu transfer

(perpindahan) atas surplus dari konsumen ke produsen;

Penjatahan permintaan mencakup suatu pemindahan

dari produsen kepada konsumen.

Kedua Kebijakan kuota/penjatahan (pembatasan jumlah

pisik) justru sering menimbulkan ketidakefisienan

(kerugian efisiensi) karena volume perdagangan yang berkurang (sehingga pasar menjadi tidak ideal).

Selain bisa melakukan intervensi dengan harga minimum

(HD) dan maximum (HET), serta pajak/subsidi, kebijakan pemerintah juga bisa dilakukan dengan pembatasan.

(28)

Kuota ekspor:

Pemberlakuan kuota ini untuk menjamin persediaan barang di dalam negeri sehingga harga tetap terjaga dan

perekonomian tidak terganggu.

Tarif ekspor:

Kebijakan ini memberikan bea ekspor khusus untuk merangsang kuantitas dan kualitas ekspor

Membatasi kuota impor.

Kebijakan ini diterapkan untuk barang impor yang bisa diproduksi di dalam negeri. Pemerintah mengatur supply

barang tersebut agar tidak berlebihan dan menurunkan harga di pasar yang menurunkan pendapatan produsen lokal

Menaikkan dan menurunkan tarif impor:

(29)

Tujuan Umum Kebijakan Perdagangan Internasional

a) Melindungi kepentingan ekonomi nasional

b) Melindungi kepentingan industri di dalam negeri c) Melindungi lapangan kerja

d) Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional

e) Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi f) Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas

Memo: Hambatan perdagangan non tarif yang paling lazim dan sering dilakukan adalah Kuota Impor

Kuota Impor: Suatu pembatasan terhadap jumlah impor

fisik yang diijinkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu (1 tahun). Caranya bisa melalui Lisensi Impor.

Bagaimana

efek

kuota impor

terhadap

(30)

E 0       A B C

Gambar-1: Dampak Perdagangan Bebas Kasus Umum

AUTARKY dan FREE TRADE

Imp or               F Titik E: Autarky

Titik F: Free Trade

World Price

Dampak Free Trade:

Harga Turun ke

PW

Konsumsi DN

Naik

Produksi DN

(31)

       

C

D

A

B

E

F

G

0

Gb: Pengaruh Kuota thp Surplus Konsumen dan Produsen

• Kuota Impor:

Harga LN =

Harga Konsumen DN =

Monopoly Profit sebesar luas: AB

(32)

       

A

B

E

F

G

0

Gb: Pengaruh Kuota thp Surplus Konsumen dan Produsen

• Kuota Impor:

H

Harga Sebelum Impor: Harga Dunia: Produksi DN: Konsumsi DN: Kuota Impor: ( -Impor

C D

EFEK KUOTA

IMPOR

          )            O     > 
(33)

E

0  

 

 

 

A B C D

Gambar: Dampak Kuota Impor Kasus Umum

DAMPAK KUOTA

IMPOR

Imp or                     G F Titik E: Autarky

Titik F: Free Trade Titik G: Quota World Price Dampak Free Trade ke Kuota:

Harga DN NaikProduksi DN

Naik

Konsumsi DN

Turun

Surplus

(34)

Coba Anda jelaskan jika karena alasan untuk

perlindungan industri dalam negeri pemerintah

dilarang melakukan semua impor barang tersebut.

Artinya, sekarang kuota Impor dibatasi hanya

sebesar:

Bagaimana dampaknya terhadap Produsen dan

Konsumen

?

Jelaskan pula bahwa dampak dari pembatasan kuota

impor itu, mengapa kerugian Konsumen lebih besar

daripada keuntungan yang dapat diambil Produsen?

UJILAH PEMAHAMAN ANDA

SEKARANG

(35)

Memo; dalam situasi tertentu, Kuota impor juga bisa dikurangi

menjadi sebesar nol ( 0 ) atau dihilangkan sama sekalai melalui kebijakan tarif.

KEBIJAKAN TARIF IMPOR

Namun dalam kasus umum, seringkali kebijakan pemerintah

dirancang untuk mengurangi (membatasi), TETAPI TIDAK

untuk menghilangkan impor sama sekali.

 Untuk pembatasan impor tersebut dapat dilakukan melalui

Kuota atau Tarif.

Dalam perdagangan bebas, harga domestik akan sama dengan

harga dunia PW atau  

.

Dengan alasan tertentu, maka Pemerintah bisa mengenakan

(36)

E 0           Tari f

A B C D

Gambar-1: Dampak Tarif Impor Kasus Umum

DAMPAK TARIF

IMPOR

Dampak tarif Impor ,

Harga Naik dari: PW menjadi PT . dan Impor berkurang dari

( ) jadi (

Pedagangan Bebas, Harga DN =PD = PW

dan Impor; ) Konsu msi           -  Free Trade (World Price)

(37)

E 0           Tari f

A B C D

Gambar-2: Dampak Tarif Impor Kasus Umum

DAMPAK TARIF

IMPOR

Efek Setelah Tarif

Impor :

•Price effect :(O )

•Consumption Effect (O

menjadi ( O

Subtitusi efek (protective)

(O menjadi (O

Redistribution effect;

(Luas A) atau PwPTRS)

Sebelum ada Tarif Harga

Perdagangan Bebas PW

(38)

E 0           Tari f

A B C D

Gambar-3: Dampak Tarif atau Kuota Impor Kasus Umum

DAMPAK TARIF DAN KUOTA

IMPOR

Dampak

Pengurangan Impor , Harga Naik dari:

PW menjadi PT . Pedagangan

Bebas, Harga DN =PD = PW dan Impor; ) Konsu msi           -  Free Trade (World Price)

(39)

E 0             Tari f

A B C D

Gambar-4: Dampak Tarif atau Kuota Impor Kasus Umum

DAMPAK TARIF DAN KUOTA

IMPOR

Dampak

Pengurangan Impor , Harga Naik dari:

PW menjadi PT . Pedagangan

Bebas, Harga PD = PW dan Impor;

) Imp or           -  Kerugian Konsumen:

(A + B + C + D) Ditirima

Pemerintah dari

tarif: (Luas C)

Kerugian Domestik

(DWL): (B + D)

(40)

E 0             Tari f

A B D B+D

Gambar-5: Kerugian Neto Negara Akibat Tarif Sebesar (B + D) dimana: (Production Effects yaitu B dan Consumption Effects yakni D)

DAMPAK KERUGIAN TARIF DAN KUOTA

IMPOR

         

C C

   

0    

a b

Kerugian Konsumen: (A+B+C+D)

Keuntungan Produsen: (Luas A)

Perolehan Pemerintah: (Luas C)

Kerugian Negara krn Tarif: (B+D)

Memo: Bukti tarif lebih besar merugikan

Konsumen drpd

(41)

PENGARUH KEBIJAKAN SUBSIDI

Dalam kasus ini, subsidi dimaknai sebagai

kebijakan pemerintah untuk memberikan

perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri misal; dalam bentuk keringanan

pajak/tarif, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga dan sebagainya.

Dalam kasus perdagangan internasional, tujuan

subsidi adalah:

1)Menambah produksi dalam negeri

2)Mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri 3)Menjual dengan harga yang lebih murah daripada

harga produk impor.

Argumentasi diberikan subsidi selain tujuan di atas

adalah karena adanya perdagangan bebas berdampak negatif pada industri dalam negeri yang belum

efisien/tidak produktif sehingga produksi dalam negeri menurun dan dapat menimbulkan pengangguran besar.

Karena itu pemerintah harus memberikan

(42)

Kebijakan proteksi industri dalam negeri dengan

cara pemberian subsidi ini dalam hal tertentu mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan cara proteksi lainya. Karena:

1) Subsidi biasanya diberikan untuk

barang-barang kebutuhan pokok masyarakat banyak (Beras, minyak, bensin, kedelai, dll)

2) Subsidi biasanya bersifat lebih transparan dan dapat lebih mudah dikontrol oleh masyarakat sendiri secara langsung.

3) Subsidi lebih “mampu merangsang” atau

memotivasi industri untuk tetap terus berproduksi

Sebenarnya kebijakan yang terbaik adalah yang

dapat lebih mampu merangsang penambahan

produksi dalam negeri sesuai yang diinginkan

konsumen, bukannya impor sedikit atau konsumsi lebih banyak.

(43)

0                 A E B C D F    

Gambar-7: Dampak Subsidi terhadap kenaikan produksi dalam negeri

Perdagangan bebas tanpa subsidi:

Produksi DN =

(OQ1)

Konsumsi DN =

(OQ2)

Impor = (Q1Q2)

Kebijakan Subsidi utk

Naikan Produksi DN dari Q1 ke Q3:

Harga naik (P1

ke P2) Subsi

(44)

0                 A E B C D F    

Gambar-7: Dampak Subsidi terhadap kenaikan produksi dalam negeri

Agar Produksi

naik harga tetap, maka berikan

subsidi P1P2:Produksi DN

Naik dari (OQ1)

ke (OQ3)

Impor turun

dari (Q1Q2) ke

(Q2Q3)

Konsumen tetap

bayar sebesar P1

Produsen

terima harga sebesar P2

Subs idi

(45)

TUGAS Di KELAS

Diketahui Fungsi Permintaan dan Penawaran sebagai

berikut: = 70.000 – 5.000P  dan = 40.000 – 2.500P 

a. Hitunglah harga keseimbangannya?

b.Jika fungsi permintaan berubah menjadi:

Fungsi permintaannya tetap. Hitunglah harga dan jumlah keseimbangan baru dlm jk pendek

=1000.000 - 5.000P

 

c. Jika fungsi permintaan tetap dan Fungsi penawaran berubah menjadi: .

Hitunglah keseimbangan yang baru.

= 70.000 – 5.000P

 

= 55.000 – 2.500P

 

(46)

SOAL LATIHAN PEMAHAMAN ANDA

Soal-1: (Kuota Impor)

Peternak Sapi dalam negeri telah memenuhi

kebutuhan daging sebanyak 10 juta ekor dengan harga Rp 15 jt. Harga sapi impor dari Australia $850 pada kuotasi kurs US$1=Rp11.500,00. telah mendesak peternak sapi turun menjadi 8 juta

ekor dan permintaan konsumen untuk Indul Adha meningkat mencapai 12 juta ekor.

Diminta:

1) Gambarkan grafik Supply dan Demand tentang perdagangan sapi tersebut?

2) Berapa besarnya kerugian yang diderita peternak sapi lokal?

3) Berapa besarnya nilai impor? 4) Berapa keuntungan konsumen?

5) Berapa penerimaan bea masuk impor?

(47)

SOAL LATIHAN PEMAHAMAN ANDA

Soal-2: (Tarif Impor)

Masih berkaitan dengan soal-1, Anda diminta

menghitung besarnya tarif bea masuk, agar sapi hasil peternak lokal dalam negeri mampu

bersaing dengan sapi impor.

Diminta:

1) Hitung dan gambarkan tarif yang efektif untuk melindungi peternak sapi lokal?

2) Jika kebijakan tarif tidak semata-mata sebagai sumber penerimaan melainkan untuk mengatur arus masuknya barang impor saja, Hitung

penerimaan dan jumlah impor pada tingkat tarif tersebut?

3) Jika dikehendaki ingin memperoleh penerimaan bea impor melalui tarif tersebut, maka

bagaimana penetapan harus berada?

4) Hitunglah keuntungan produsen dan kerugian konsumen sebelum dan sesudah ada tarif impor tersebut?

(48)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

1) Mekanisme rantai pasokan terkait dengan aliran produk, aliran informasi, aliran keuangan pada rantai pasokan cabai rawit di Kelurahan Kumelembuai sudah efisiensi

marketing sebagai poros.. 3 konsep pemasaran hijau yang ramah lingkungan yang sukses dalam memotivasi konsumen melalui customer preference guna mempengaruhi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian atraktan (taurin dan tepung cumi) untuk meningkatkan pemanfaatan tepung darah sampai level 12% dalam pakan buatan

Latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan membuat sistem kardiovaskuler lebih efisien dalam hal memompa darah dan mengantarkan oksigen ke otot-otot yang dipergunakan

Diberitahukan kepada seluruh keluarga besar Jemaat Pancoran Rahmat, bahwa berkenaan dengan kebijakan Pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Menurut undang-undang, yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah,

Pada malam Hari Khamis, Kebaktian Penginjilan dipimpin oleh Pendeta Thomas Fung, dan topiknya ialah “Murka Tuhan Akan Ditimpahkan Ke Orang Yang Tidak Soleh”, untuk mengingati

SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pembinaan