EKONOMI PEMBANGUNAN
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN INVESTASI MODAL
TETAP ANTARA NEGARA INDONESIA DAN NEGARA
AUSTRALIA TAHUN 2004-2011
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ekonomi Pembangunan
Disusun Oleh:
Haslita Nisa (13804241035)
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI A
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
I. DATA
20042005200620072008200920102011
0
5
10
15
20
25
30
35
Investment (Gross Fixed) %
Tabel dan Grafik Investment (Gross Fixed) dalam persen, negara Indonesia dan Australia tahun 2004-2011
Ranking dunia prosentase Modal Tetap terhadap GDP tahun 2011
II. ANALISIS
Dalam ekonomi dijelaskan bahwa investasi merupakan pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi, namun digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa di masa yang akan datang. Pembentukan investasi dilakukan jika masyarakat tidak menggunakan semua pendapatannya untuk dikonsumsi, melainkan ada sebagian yang ditabungkan. Tabungan ini diperlukan untuk pembentukan investasi.
Investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal tidak dapat meningkatkan faktor produksi atau pertumbuhan ekonomi, namun dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Dalam hal ini, jumlah pengangguran tentunya akan turun.
Suatu Negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang dikeluarkan jauh lebih besar dari pada nilai penyusutan faktor produksinya. Negara yang memiliki investasi yang lebih kecil dari pada penyusutan faktor produksinya akan cenderung mengalami perekonomian yang stagnasi.
Dalam ekonomi makro, investasi merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestic Bruto (GDP).Sehingga pengaruh investasi terhadap perekonomian suatu Negara dapat ditinjau dari pendapatan nasional tersebut. GDP yang dihitung berdasarkan pengeluaran terdiri dari empat komponen utama yaitu :
Y= C + I + G +(X-M)
Dari persamaannya dapat diketahui bahwa investasi berkorelasi positif dengan GDP. Secara umum dapat dikatakan, jika investasi naik, maka GDP cenderung naik. Atau sebaliknya, jika investasi turun,maka GDP cenderung turun.
Dapat dilihat dari data dan grafik diatas bahwa investasi di negara Indonesia kian meningkat. Kunci utama keberhasilan investment grade Indonesia adalah kemampuan meraih pertumbuhan ekonomi diatas 6% dan menjaga rasio utang terhadap PDB dibawah 25%. Hal tersebut merupakan capaian luar biasa di tengah krisis ekonomi global yang menyebabkan posisi ekonomi ‘negara kuat’ justru ambruk. Menurut Bank Indonesia, negara Indonesia semakin menarik bagi investor asing, investasi langsung tiap tahunnya kian meningkat. Dengan semakin baiknya kepercayaan asing terhadap ekonomi Indonesia maka diperkirakan akan meningkat lebih pesat lagi.
Sedangkan untuk negara Australia yang memulai start dengan angka jauh lebih tinggi dari Indonesia justru mengalami perkembangan yang cenderung turun pada tahun 2009 dikarenakan memang krisis global yang terjadi di dunia. Kemakmuran negara Australia sangat tergantung pada perekonomian Cina, sedangakan perekonomian Cina justru mengalami perlambatan terutama saat krisis ekonomi global tersebut. Selain itu juga, kemakmuran Australia selama ini dibangun dari hasil penjualan energi dan mineral seperti batu bara merupakan kebutuhan dari Industri Cina. Hal tersebut menambah ketergantungan dan hubungan yang erat dengan keruntuhan ekonomi kedua negara.
Berikut tabel perbandingannya
INDONESIA AUSTRALIA
• Pada tahun 2004 masih tergolong investasi rendah
• Persentase Investasi Modal Tetap Indonesia Cenderung meningkat dari tahun ke tahun
• Saat terjadi Krisis Ekonomi Global pada tahun 2008 Indonesia merupakan negara yang mengalami dampak negatif paling ringan dari krisis tersebut dibandingkan negara lainnya di regional Asia karena rasio utang Indonesia terjaga dibawah 25%
• Pada tahun 2004 karena merupakan tujuan Investasi Negara Cina dan merupakan partner dagang, investasi Australia tergolong cukup tinggi
• Persentase Investasi Modal Tetap Australia cenderung tetap