viii ABSTRAKSI
Budi Prasetianto, 2008. Kemampuan Metakognitif Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal-Soal Cerita tentang Keliling dan Luas Lingkaran. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan metakognitif yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika pada materi keliling dan luas lingkaran.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dua orang siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur II, dimana kedua siswa tersebut adalah pria dan wanita. Data dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan tugas dimana masing-masing subjek mengikuti tiga pertemuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah (i) transkripsi (ii) penentuan topik-topik data (iii) penentuan kategori-kategori data dan (iv) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana kemampuan metakognitif yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP selama menyelesaikan soal-soal cerita matematika pada materi keliling dan luas lingkaran. Kemampuan metakognitif tersebut ditunjukkan oleh subjek, kemampuan metakognitif tersebut meliputi (i) kemampuan dalam menyadari pada saat memahami soal; diantaranya: perlu membayangkan wujud benda lingkaran, perlu menggambar wujudnya yang berupa bangun datar lingkaran, perlu membaca soalnya kembali (ii) kemampuan dalam menyadari kemampuannya pada saat mengerjakan soal; diantaranya: mengungkapkan cara pemecahan soal cerita menjadi soal matematika, perlu untuk mengerjakan seluruh jawabannya terlebih dahulu pada kertas buram (iii) kemampuan memperhatikan kembali yang ia pelajari; diantaranya: memperhatikan kembali langkah-langkah pengerjaannya, memperhatikan seluruh hasil pekerjaannya, memperhatikan kembali soal (iv) kemampuan merevisi kembali yang ia pelajari; diantaranya: memperbaiki rumus bangun datar lingkaran dan nilainya, mengecek kembali perhitungan-perhitungannya.
ix ABSTRACT
Budi Prasetianto, 2008. The Metacognitive Ability on the 8th Grade Junior High School Students in Solving Story Questions on the Circumference and Wide of Circle. Thesis, Mathematics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The research aims to seek out how metacognitive ability on the 8th grade Junior High School students in solving mathematics story questions on the circumference and wide of circle.
This research is a qualitative-descriptive research. This subjects of the research are two students in 8th grade pangudi Luhur II Junior High School where the subjects are male and female students. Data were collected during interviews based on some exercises where each subject joined three meetings. The data analysis was done with the following steps (i) transcription (ii) determination of data topics (iii) determination of data category and (iv) conclusion.
KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMP KELAS VIII
DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL CERITA
TENTANG KELILING DAN LUAS LINGKARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Budi Prasetianto
NIM : 021414001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
iv
vi
HALAMAN MOTTO
! "
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya tulis ini kepada :
!
" #
$
#
# %
# # &
!
viii ABSTRAKSI
Budi Prasetianto, 2008. Kemampuan Metakognitif Siswa SMP Kelas VIII
dalam Menyelesaikan Soal-Soal Cerita tentang Keliling dan Luas Lingkaran. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan metakognitif yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika pada materi keliling dan luas lingkaran.
Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dua orang siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur II, dimana kedua siswa tersebut adalah pria dan wanita. Data dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan tugas dimana masing-masing subjek mengikuti tiga pertemuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah (i) transkripsi (ii) penentuan topik-topik data (iii) penentuan kategori-kategori data dan (iv) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana kemampuan metakognitif yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP selama menyelesaikan soal-soal cerita matematika pada materi keliling dan luas lingkaran. Kemampuan metakognitif tersebut ditunjukkan oleh subjek, kemampuan metakognitif tersebut meliputi (i) kemampuan dalam menyadari pada saat memahami soal; diantaranya: perlu membayangkan wujud benda lingkaran, perlu menggambar wujudnya yang berupa bangun datar lingkaran, perlu membaca soalnya kembali (ii) kemampuan dalam menyadari kemampuannya pada saat mengerjakan soal; diantaranya: mengungkapkan cara pemecahan soal cerita menjadi soal matematika, perlu untuk mengerjakan seluruh jawabannya terlebih dahulu pada kertas buram (iii) kemampuan memperhatikan kembali yang ia pelajari; diantaranya: memperhatikan kembali langkah-langkah pengerjaannya, memperhatikan seluruh hasil pekerjaannya, memperhatikan kembali soal (iv) kemampuan merevisi kembali yang ia pelajari; diantaranya: memperbaiki rumus bangun datar lingkaran dan nilainya, mengecek kembali perhitungan-perhitungannya.
Kata kunci : soal cerita keliling dan luas lingkaran, kemampuan metakognitif
ix ABSTRACT
Budi Prasetianto, 2008. The Metacognitive Ability on the 8th Grade Junior
High School Students in Solving Story Questions on the Circumference and Wide of Circle. Thesis, Mathematics Education Study Program, Departement
of Mathematics and Science, Faculty of Teacher Training and Education,
Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The research aims to seek out how metacognitive ability on the 8th grade Junior High School students in solving mathematics story questions on the circumference and wide of circle.
This research is a qualitative-descriptive research. This subjects of the research are two students in 8th grade pangudi Luhur II Junior High School where the subjects are male and female students. Data were collected during interviews based on some exercises where each subject joined three meetings. The data analysis was done with the following steps (i) transcription (ii) determination of data topics (iii) determination of data category and (iv) conclusion.
The result of this research shows how metacognitive ability on the 8th grade Junior High School experience in solving mathematics story questions on the circumference and wide of circle. Subjects show the metacognitive ability by (i) ability in realize at realizing the problem; for example: require to imagine the object is circle, require to draw the object is circle, require to read the questions again (ii) ability in realize self-ability when doing the problem; for example: reveal the solving story qustions to mathematics questions, require to do the whole answer beforehand at blur paper (iii) ability of pay attention to return which he learn; for example: paying attention again his steps working, paying attention the whole of his answer, paying attention the questions again (iv) ability in revise to return which he learn; for example: correct the formula of circle and the value, checked again the calculations.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria atas segala berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan skripsi “KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA
SMP KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL CERITA
TENTANG KELILING DAN LUAS LINGKARAN” yang disusun untuk
melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang studi guna meraih gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. St. Suwarsono, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Susento, M.S, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
membimbing dan memberikan pengarahan serta saran terbaik bagi penulis
selama penyusunan skripsi.
3. Ibu Domesia Novi handayani, S.Pd., selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing saya selama saya kuliah.
4. Ibu Wuri, selaku guru matematika SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta yang
membantu penulis dalam penelitian.
5. Siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta ( Adit dan Aya), terima
kasih atas bantuan kalian.
6. Bapakku (Ign. Sugino) dan Ibuku (Th. Sri Mulyani) tercinta serta Adikku
(Lusia R) terima kasih atas doa, semangat, dukungan dan kasih sayangnya
selama ini.
xi
7. Keluarga besar di Tanjung Pinang, Klaten dan Cawas terima kasih atas kasih
sayang, perhatian, dukungan, dan doanya.
8. Semua teman-teman dan semua pihak yang telah ambil bagian dalam proses
penyelesaian tugas akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Semoga rahmat dan limpah karunia Tuhan selalu menyertai kalian.
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan Tugas
Akhir ini sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Yogyakarta, 25 Februari 2008
xiii
1.5 Manfaat Penelitian………...
1.6 Sistematika Penulisan ...
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Metakognisi……...
2.2 Hubungan Kognitif dan Metakognitif...
2.3 Kemampuan Metakognitif………...
2.4 Soal Cerita Matematika …..……….
2.5 Keliling dan Luas Lingkaran ………...
1. Keliling Lingkaran ………
2. Luas Lingkaran……….
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...
3.2 Subjek Penelitian...
3.3 Metode Pengumpulan Data ………....
3.4 Prosedur Penilitian...
3.5 Metode Analisis Data………..
BAB IV. ANALISIS DATA
4.1 Pelaksanaan Penelitian ...
4.1.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ...
xiv
4.1.3 Pengamatan……….
4.2 Analisis Data...
4.2.1 Transkripsi………..
4.2.2 Penentuan Topik-Topik Data ……….
4.2.3 Penentuan Kategori-Kategori Data ………
4.2.4 Penarikan Kesimpulan ………...
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian………...
5.2 Pembahasan………...
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pembuktian Luas Lingkaran...
Gambar 5.1 Hasil coretan ‘keliling’ subjek Andra pada kertas buramnya...
Gambar 5.2 Hasil coretan ‘diketahui’ subjek Brenda pada kertas buramnya...
Gambar 5.3 Hasil coretan ‘diketahui’ subjek Andra pada kertas buramnya...
Gambar 5.4 Hasil coretan ‘diketahui,2’ subjek Brenda pada kertas buramnya... 13
67
67
68
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Standar Kompetensi Lingkaran...
Tabel 4.1 Tabel Topik-Topik Data...
Tabel 4.2 Tabel Kategori dan Sub Kategori subjek Andra...
Tabel 4.3 Tabel Kategori dan Sub Kategori subjek Brenda... 11
25
34
37
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.1 Bagan Kategori dan Sub Kategori subjek Andra...
Bagan 4.2 Bagan Kategori dan Sub Kategori subjek Brenda... 36
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal lembar kerja ...
Lampiran 2 Transkrip subjek Andra ...
Lampiran 3 Transkrip subjek Brenda ...
Lampiran 4 Hasil lembar kerja subjek Andra ...
Lampiran 5 Hasil lembar kerja subjek Brenda ...
78
79
101
125
136
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam bertindak akan selalu seturut
dengan pikirannya, dengan kata lain setiap manusia akan selalu berpikir sebelum
melakukan tindakan. Semakin dewasa seseorang juga akan mempengaruhi tingkat
berpikirnya. Proses berpikir sendiri juga tidak bisa lepas dari perkembangan
kognitif seseorang. Menurut Winkel (1996 : 17), perkembanan kognitif meliputi
peningkatan pengetahuan serta pemahaman, yang sering juga disebut
“perkembangan intelektual”, dan perluasan kemampuan bahasa.
Di sisi lain pada perkembangan peradaban manusia seperti saat sekarang ini,
peranan matematika semakin dianggap penting, baik bagi peradaban manusia
secara keseluruhan maupun secara individu. Bagi setiap individu, matematika
berguna misalnya untuk pemerolehan keterampilan-keterampilan tertentu dan
untuk perkembangan cara berpikir. Dalam hubungan dan persaingan antar
manusia tidak lagi terbatas hanya dalam satu negara atau satu wilayah tertentu
saja, peranan matematika dan dengan demikian juga pendidikan matematika
menjadi sangat penting. Proses berpikir juga sangat diperlukan dalam matematika.
Belajar matematika adalah sama dengan berpikir logis dalam kehidupan (Dienes,
1980 : 9).
Seorang pendidik saat ini diharapkan juga perlu melihat tingkat kemampuan
2
pendidik untuk melihat kemampuan anak didiknya adalah menggunakan
pendekatan Metakognitif. Namun secara khusus pendidik perlu melihat
kemampuan belajar anak didiknya dengan melihat pengetahuan-pengetahuan
Metakognitifnya.
Metakognisi sendiri secara sederhana sering diartikan sebagai berpikir
tentang pemikiran. Dalam Psikologi Kognitif, Metakognisi adalah proses
membangkitkan minat (rasa ingin tahu), sebab kita menggunakan proses-proses
kognitif kita sendiri untuk merenungkan atau memikirkan proses-proses kognitif
kita sendiri (Suharman, 2005:108). Pengertian Metakognisi oleh beberapa ahli
(diantaranya: Flavell, Schoenfeld, Matlin, Garofallo, Wolfolk) agak berbeda,
namun pada prinsipnya semua mengarah pada kesadaran, kontrol dan evaluasi
terhadap proses berpikirnya sendiri (Laurens, 2006). Metakognisi merupakan
pemikiran tingkat tinggi yang terjadi ketika siswa menyelesaikan masalah
(Zydney, 2006). Pengetahuan metakognitif sendiri diartikan pengetahuan
seseorang yang mengacu pada pengetahuan umum tentang bagaimana manusia
belajar dan memproses informasi, seperti halnya pengetahuan individu proses
pelajaran diri sendiri (Livingston, 1997).
Lebih lanjut Livingston (1997) mengemukakan mengenai kemampuan
metakognitif, yakni suatu kemampuan seseorang secara sadar bahwa seseorang
tersebut mengetahui dimana kemampuan dan pengetahuan dirinya sendiri atau
seberapa tingkat kemampuannya sendiri serta seseorang tersebut mampu untuk
mengendalikan kemampuannya atau seseorang tadi dapat memantau dan menilai /
mengevaluasi apa yang ia pelajari.
Pentingnya melihat kemampuan metakognitif bagi siswa sendiri adalah
siswa dapat mengukur seberapa tingkat kemampuan berpikirnya dan kesadaran
siswa dalam mengontrol serta mengevaluasi proses berpikirnya. Seturut dengan
yang diungkapkan oleh Laurens (2006) yakni kurangnya kesadaran siswa dalam
mengontrol dan mengevaluasi proses kognitifnya dapat menyebabkan siswa
mengalami kegagalan dalam menyelesaikan masalah matematika. Sedangkan bagi
pendidik pentingnya kemampuan metakognitif adalah pendidik dapat melihat
seberapa tingkat kemampuan siswanya serta dapat menjadi acuan atau pedoman
baginya untuk menentukan metode pembelajaran apa yang cocok digunakan
dengan tingkat kemampuan siswanya tersebut, hal ini dilakukan dalam upaya
pencapaian keberhasilan pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian diatas peneliti akan meneliti dengan mendeskripsikan
kemampuan metakognitif siswa kelas VIII dalam mengerjakan soal-soal
matematika. Materi matematika yang akan digunakan dalam penelitian adalah
keliling dan luas lingkaran dalam bentuk soal cerita. Soal dalam bentuk cerita
diharapkan dapat memunculkan kemampuan metakognitif subjek karena subjek
diharapkan untuk berpikir kritis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan permasalahan
sebagai berikut: “Bagaimana kemampuan metakogitif yang dilakukan oleh siswa
kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika pada materi
4
1.3 Batasan Istilah
Istilah-istilah pada rumusan pernyataan diatas didefinisikan sebagai berikut :
1. Kemampuan Metakognitif ialah suatu kemampuan seseorang secara sadar
bahwa seseorang tersebut mengetahui dimana kemampuan dan pengetahuan
dirinya sendiri atau seberapa tingkat kemampuannya sendiri dan seseorang
tersebut mampu untuk mengendalikan kemampuannya atau seseorang tadi
dapat memantau dan menilai / mengevaluasi apa yang ia pelajari.
2. Siswa ialah adalah subjek pada penelitian ini yang terdiri dari dua orang siswa
yakni siswa putra dan putri kelas VIII SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta,
yang dipilih berdasarkan kriteria yakni mampu/berani memberikan
pendapatnya dan tertarik pada bidang studi matematika.
3. Soal cerita ialah bentuk soal matematika yang dinyatakan dalam bentuk
kalimat yang perlu diterjemahkan menjadi notasi kalimat terbuka., pada
penelitian ini soal-soal tadi terdiri dari enam buah soal yang berkaitan dengan
Keliling dan Luas Lingkaran.
4. Keliling lingkaran merupakan materi pembelajaran matematika kelas VIII
semester dua SMP yang sesuai dengan standar berbasis kompetensi.
5. Luas lingkaran ialah luas daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran atau
keliling lingkaran. Luas lingkaran merupakan materi pembelajaran
matematika kelas VIII semester dua SMP yang sesuai dengan standar
kurikulum berbasis kompetensi.
1.4 Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan bagaimana kemampuan metakognitif siswa kelas VIII
SMP dalam mengerjakan soal-soal cerita yang berhubungan dengan Keliling dan
Luas Lingkaran.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Penelitian ini digunakan sebagai alternatif untuk memberi pandangan
bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran dalam upaya pencapaian
keberhasilan pembelajaran matematika.
2. Bagi peneliti
Dapat digunakan untuk menambah pengalaman dalam pembelajaran
Matematika.
1.6 Sistematika Penulisan
Struktur penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dari pembuatan
tugas akhir ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang dasar teori yang mendukung pembuatan tugas akhir ini.
BAB III : METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan
6
BAB IV : ANALISIS DATA
Berisi tentang pelaksanaan penlitian dan analisis data.
BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya.
BAB VI : PENUTUP
Berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan tugas akhir ini dan
saran-saran.
7 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Metakognisi
Metakognisi menurut Suharman (2005 : 108) pada bukunya mengartikan
metakognitif adalah proses membangkitkan minat (rasa ingin tahu), sebab kita
menggunakan proses-proses kognitif kita sendiri untuk merenungkan atau
memikirkan proses-proses kognitif kita sendiri. Bloom (2001:45-46 dan 67-68),
Anderson (2003:29) membedakan hasil belajar menjadi 4 kategori dimensi
pengetahuan proses kognitif. Dimensi pengetahuan terdiri dari: (1) fakta (factual),
(2) konsep (conceptual), (3) prosedur (procedural), dan (4) metakognitif
(metacognitive). Pengertian metakognitif oleh beberapa ahli (diantaranya: Flavell,
Schoenfeld, Matlin, Garofallo, Wolfolk) agak berbeda, namun pada prinsipnya
semua mengarah pada kesadaran, kontrol dan evaluasi terhadap proses
berpikirnya sendiri. Penambahan awalan meta pada metakognitif untuk
merefleksikan ide bahwa metakognitif adalah “tentang” atau “di atas” atau
“melebihi” kognitif. Dengan demikian secara harafiah metakognitif dapat
diartikan sebagai kognitif tentang kognitif atau pengetahuan tentang pengetahuan
(Laurens, 2006).
Pengetahuan metakognitif sendiri diartikan pengetahuan seseorang yang
mengacu pada pengetahuan umum tentang bagaimana manusia belajar dan
memproses informasi, seperti halnya pengetahuan individu proses pelajaran diri
8
Siswa akan dilihat bagaimana ia mengolah permasalahan di dalam
pikirannya sehingga nantinya ia mampu mengungkapkan atau mengutarakan
pendapatnya mengenai permasalahan yang telah ia pecahkan. Istilah
“metakognisi” sering dihubungkan dengan John Flavell. Menurut Flavell,
metakognisi terdiri dari pengetahuan metakognitif dan pengalaman metakognitif.
Pengetahuan metakognitif mengacu pada pengetahuan yang diperoleh dari proses
teori, pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses teori. Lebih
lanjut Flavell membagi pengetahuan metakognitif ke dalam tiga kategori:
pengetahuan variabel personal, variabel strategi dan variabel tugas (Laurens,
2006).
2.2 Hubungan Kognitif dan Metakognitif
Metakognitif merupakan bagian dari kognitif sehingga metakognitif
sendiri tidak bisa lepas dari hubungannya dengan kognitif. Seperti yang telah
dikemukakan diatas bahwa penambahan awalan meta pada metakognitif untuk
merefleksikan ide bahwa metakognitif adalah “tentang” atau “di atas” atau
“melebihi” kognitif. Dengan demikian secara harafiah metakognitif dapat
diartikan sebagai kognitif tentang kognitif atau pengetahuan tentang pengetahuan
(Laurens, 2006). Seturut dengan pendapat Winkel (1996 : 17) perkembangan
kognitif hanya sebatas peningkatan pengetahuan serta pemahaman. Kemampuan
kognitif seseorang ialah kemampuan seseorang dalam mengolah informasi dalam
pikirannya.
Bila dihubungkan dengan pembelajaran siswa dikelas, pada kegiatan
kognitif hanya terjadi kegiatan perencanaan, pengerjaan dan kesimpulan /
penyajian hasil. Sedangkan pada kegiatan metakognitif terjadi kegiatan melihat
kembali kegiatan perencanaan, memantau langkah-langkah pemecahan soal dan
mengevaluasi hasil pemecahan soal. Seperti yang diungkapkan oleh Laurens
(2006) metakognisi tidak sama dengan kognisi atau proses berpikir seperti
membuat perbandingan, membuat ramalan, menilai, membuat sintesis atau
analisis. Metakognisi mempunyai kelbihan dimana seseorang mencoba
merenungkan cara berpikir atau merenungkan proses kognitif yang dilakukan.
Metakognisi mengarah pada berpikir tingkat tinggi termasuk aktivitas kontrol di
atas proses kognisi yang dimanfaatkan dalam pembelajran.
2.3 Kemampuan Metakognitif
Kemampuan metakognitif seperti yang dikemukakan Livingston (1997),
didalamnya terdapat 2 tahap yakni pengetahuan metakognitif dan kendali
metakognitif, pengetahuan metakognitif sendiri berarti dimana seseorang dengan
sadar mengetahui seberapa level/tingkat kemampuannya maupun kekurangannya
dalam menghadapi suatu masalah, dikaitkan dengan pembelajaran berarti
kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dan didalam
pengetahuan metakognitif tadi juga terjadi suatu proses pengetahuan pada diri
seseorang tersebut. Sedangkan kendali metakognitif, yaitu kemampuan seseorang
untuk mengendalikan kemampuannya seperti proses memantau dan
menilai/mengevaluasi apa yang dipelajari seseorang tersebut. Sehingga
kemampuan Metakognitif seseorang ialah suatu kemampuan seseorang secara
sadar bahwa seseorang tersebut mengetahui dimana kemampuan dan pengetahuan
10
tersebut mampu untuk mengendalikan kemampuannya atau seseorang tadi dapat
memantau dan menilai / mengevaluasi apa yang ia pelajari.
2.4 Soal Cerita Matematika
Soal yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang
studi matematika dapat berbentuk soal cerita dan soal non cerita. Soal cerita
adalah soal matematika yang disajikan dalam bentuk cerita dan berkaitan dengan
keadaan yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana tertera
dalam buku Pedoman Umum Matematika Sekolah Dasar bahwa ilmu hitung yang
dipelajari siswa harus dapat dirasakan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu kepada siswa diajarkan soal-soal yang diambil dari hal-hal yang
sering dialami siswa. Di dalam buku pengajaran matematika di Sekolah Dasar
dengan pendekatan CBSA menyatakan bahwa “Soal cerita adalah bentuk soal
matematika yang dinyatakan dalam bentuk kalimat yang perlu diterjemahkan
menjadi notasi kalimat terbuka.” seperti yang dikemukakan Topilow (Yasin,
2006).
Winarni (Yasin, 2006)mengemukakan soal cerita adalah soal yang disajikan
dalam bentuk cerita. Yasin (2006) juga mengungkapkan Soal cerita adalah soal
yang bentuknya bukan dalam kalimat matematika, melainkan disajikan dalam
bentuk cerita baik secara lisan maupun secara tulisan. Pada umumnya soal ini
diangkat dari kegiatan keseharian yang di dalamnya terkandung berbagai konsep
matematika. Selanjutnya Winarni menyatakan soal cerita adalah soal matematika
yang diungkapkan dengan rangkaian kata-kata (kalimat yang bermakna). Untuk
dapat menyelesaikan soal cerita dengan baik diperlukan prasyarat penguasaan
konsep yang bersangkutan.
Mengutip pendapat Saptorini (Yasin, 2006) bila kita berhadapan dengan soal
cerita matematika dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi, maka langkah
pertama yang harus kita kerjakan adalah menulis apa yang kita ketahui dari soal
tersebut. Maka pada saat menuliskan ‘diketahui’ kita sering menemukan ide
dalam memecahkan soal matematika tersebut. Terbukti bahwa ide seringkali
muncul setelah tangan kita mau bergerak untuk menuliskan apapun yang kita
mau. Hal lain yang perlu kita ketahui adalah kita bebas menuliskan apapun yang
kita mau (tentunya yang berhubungan dengan soal), kita tidak perlu takut untuk
membuat kesalahan. Karena dari kesalahan (tulis) yang telah kita buat akan
memunculkan ide yang lebih kreatif dalam menyelesaikan soal.
2.5 Keliling dan Luas Lingkaran
Berdasarkan panduan silabus mata pelajaran matematika tahun 2004 untuk
kelas VIII SMP yang dikeluarkan oleh Departemen Nasional Dutjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2004, standar kompetensi materi lingkaran
adalah sebagai berikut :
Standar Kompetensi : Menghitung besaran-besaran pada lingkaran
Kompetensi dasar Indikator Hasil Belajar
6.2 Menghitung besaran- besaran pada lingkaran.
• Menhitung keliling dan luas bidang lingkaran.
• Menghitung besarnya perubahan luas jika ukuran jari-jari berubah.
• Menghitung panjang busur, luas jurung, dan luas tembereng.
• Mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling juka menghadap busur yang sama.
12
• Menentukan besar sudut-sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama.
tabel 2.1
1. Keliling Lingkaran
Keliling Lingkaran adalah jarak yang mengitari suatu benda yang berbentuk
lingkaran. Rumus keliling lingkaran dapat ditemukan dengan perbandingan
diameter
sudut tempuh 1 lingkaran adalah teta = 2 phi. maka, untuk mengetahui 1 keliling
lingkaran sama dengan
S / Kell lingkaran = teta × r
= 2 phi × r
2. Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran atau
keliling lingkaran (Cholik & Sugijono, 2005). Rumus luas lingkaran dapat
ditemukan dengan melakukan percobaan memotong juring sebuah lingkaran sama
besar seperti gambar dibawah ini :
gambar 2.1
Ternyata hasil dari potongan-potongan juring yang diletakkan secara
berdampingan membentuk bangun yang menyerupai persegi panjang, sehingga :
Luas lingkaran = luas persegi panjang yang terjadi
= panjang × lebar
= 2 1
× 2πr × r
= πr × r
= πr2
14 BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelititan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang
menekankan pada keadaan sebenarnya dan mengungkapkan fenomena-fenomena
yang ada pada keadaan sebenarnya.
Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan segala sesuatu yang
terjadi dalam keadaan penelitian, yaitu mengungkapkan bagaimana kemampuan
metakognitif yang dialami oleh dua siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan
soal-soal cerita matematika pada materi keliling dan luas lingkaran.
3.2 Subjek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah 2 orang siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama dan keduanya merupakan siswa SMP Pangudi Luhur II. Pada
saat penelitian kedua subjek sebelumnya sudah pernah menerima materi pelajaran
keliling dan luas lingkaran oleh gurunya dikelas. Kedua subjek dipilih berdasarkan
kriteria yakni mampu/berani memberikan pendapatnya dan tertarik pada bidang
studi matematika. Berdasarkan pertimbangan di atas ditetapkan kedua siswa
sebagai berikut:
1. Andra (bukan nama sebenarnya)
Siswa laki-laki berusia 13 tahun 5 bulan, anak pertama dari dua bersaudara.
Adiknya masih SD. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Ayah dan ibunya
lulusan Sarjana dan sekarang bekerja sebagai wiraswasta di Yogyakarta. Dari hasil
wawancara dengan teman dikelasnya, dia termasuk anak yang cukup pandai.
2. Brenda (bukan nama sebenarnya)
Siswi perempuan berusia 12 tahun 10 bulan, anak kedua dari tiga bersaudara.
Saudaranya yang pertama duduk dibangku SMA, dan adiknya masih SD. Ia tinggal
bersama kedua orangtuanya. Ayah dan ibunya lulusan Sarjana dan sekarang
bekerja sebagai wiraswasta di Sleman. Dari hasil wawancara dengan teman
sekelasnya, dia termasuk anak yang cukup rajin dan aktif dalam kegiatan disekolah
serta masuk dalam tim inti basket putri.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data berupa proses pembelajaran di ruangan tersendiri yang dikelola oleh
peneliti, yang terdiri dari 3 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah melalui observasi / pengamatan secara langsung ketika proses
pembelajaran berlangsung, dengan perekaman video yang dilakukan oleh satu
teman peneliti, hasil pekerjaan siswa, ada 3 lembar kerja dengan masing-masing
lembar kerja terdiri dari 2 soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing subjek,
tiap lembar kerja berkaitan dengan soal cerita keliling dan luas lingkaran untuk
siswa kelas VIII SMP semester 2. Kemudian dengan diskusi dan wawancara pada
16
dalam memecahkan masalah dengan melihat kemampuan Metakognitif pada
masing-masing subjek.
3.4 Prosedur Penelitian
Teknis pelaksanaan penelitian diawali dengan subjek mengerjakan soal cerita
matematika materi keliling dan luas lingkaran yang diberikan oleh peneliti. Setelah
subjek selesai mengerjakan soal tersebut, maka dilanjutkan dengan wawancara
bersama peneliti. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada subjek adalah
pertanyaan-pertanyaan tentang langkah penyelesaian subjek menyelesaikan soal
matematika materi keliling dan luas lingkaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Seluruh kegiatan tersebut direkam dengan alat perekam “handy-cam”.
3.5 Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis melalui tahap-tahap yaitu: reduksi data,
kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses membandingkan bagian-bagian data untuk
menghasilkan topik-topik data. Dalam hal ini reduksi data dapat dibagi menjadi
dua kegiatan, yaitu:
a. Transkripsi Rekaman Video
Hasil perekaman video ditranskripsikan, yaitu menyajikan kembali segala
sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran , yang tampak dalam hasil
rekaman video selama delapan pertemuan ke dalam bentuk narasi tertulis
dengan dilengkapi dari hasil pengamatan. Untuk meningkatkan validitas
pengumpulan data, maka setiap hasil rekaman dievaluasi guna perbaikan
kualitas perekaman berikutnya.
b. Penentuan Topik-Topik Data
Penentuan topik-topik data yang terdapat dalam transkripsi. Topik data
dalam hal ini merupakan kandungan makna dalam bagian data yang berkaitan
mengandung makna tertentu yang diteliti, dalam hal ini adalah mengenai
kemampuan Metakognitif subjek dalam mengerjakan soal-soal cerita keliling
dan luas lingkaran.
2. Kategorisasi Data
Penentuan kategori data dalam hal ini adalah menentukan gagasan yang
mewakili makna yang sama dalam sekelompok topik data. Kategorisasi data
merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain sehingga
menghasilkan suatu kategori-kategori data.
3. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan proses analisis data peneliti dapat membuat suatu kesimpulan
kategorisasi data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam hal ini adalah
mengenai kemampuan Metakognitif subjek dalam mengerjakan soal-soal cerita
18 BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada minggu keempat bulan Mei 2007 di sekolah
dalam ruangan kelas Subjek, penelitian dilaksanakan setelah mereka pulang
sekolah. Pelaksanaan penelitian meliputi (i) pelaksanaan kegiatan penelitian, (ii)
perekaman video, dan (iii) pengamatan. Sedangkan untuk hasil analisis data
meliputi (i) transkripsi, (ii) penentuan topik-topik data, (iii) penentuan
kategori-kategori data, dan (iv) penarikan kesimpulan hasil penelitian.
4.1.1. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Pembelajaran untuk subjek dilaksanakan mula-mula bersamaan namun
untuk kegiatan wawancara peneliti terhadap masing-masing subjek dilaksanakan
secara terpisah, yaitu sebagai berikut :
1. Subjek Andra (bukan nama sebenarnya)
(a) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin 21 Mei 2007 setelah pulang
sekolah yaitu pukul 13.30 sampai selesai di sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan hari pertama adalah sebagai berikut :
1. Subjek duduk ditempat yang telah disediakan dan diberikan lembar kerja
oleh peneliti. Lembar kerja untuk hari pertama terdiri dari 2 soal
masing-masing soal cerita keliling lingkaran dan luas lingkaran.
2. Peneliti menjelaskan agar subjek dalam mengerjakan soal pada lembar
kerja sesuai dengan kemampuannya serta tanpa memperhitungkan waktu.
3. Subjek mengerjakan soal-soal pada lembar kerja dan sebagai alat bantu
dalam menghitung juga disediakan kertas buram dihadapannya, subjek
menyelesaikan seluruh jawabannya lebih kurang 12 menit.
4. Setelah selesai mengerjakan subjek menyerahkan lembar kerja kepada
peneliti.
5. Peneliti dan subjek duduk bersama untuk membahas hasil pekerjaan
subjek sekaligus melakukan wawancara peneliti kepada subjek.
(b)Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa 22 Mei 2007 setelah pulang
sekolah yaitu pukul 13.30 sampai selesai di sekolah.
Langkah-langkahpelaksanaan kegiatan hari keduaadalahsebagai berikut:
1. Subjek duduk ditempat yang telah disediakan dan diberikan lembar kerja
oleh peneliti. Lembar kerja untuk hari kedua terdiri dari 2 soal
masing-masing soal cerita luas lingkaran dan keliling lingkaran.
2. Subjek mengerjakan soal-soal pada lembar kerja dan untuk alat bantu
dalam menghitung juga menggunakan kertas buram, subjek
menyelesaikan seluruh jawabannya lebih kurang 24 menit.
3. Setelah selesai mengerjakan subjek menyerahkan lembar kerja kepada
20
4. Peneliti dan subjek duduk bersama untuk membahas hasil pekerjaan
subjek sekaligus melakukan wawancara peneliti kepada subjek yang
berhubungan dengan kemampuan metakognitif subjek.
(c) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Rabu 23 Mei 2007 setelah pulang
sekolah yaitu pukul 13.30 sampai selesai di sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan hari ketiga adalah sebagai berikut :
1. Subjek duduk ditempat yang telah disediakan dan diberikan lembar kerja
oleh peneliti. Lembar kerja untuk hari ketiga terdiri dari 2 soal
masing-masing soal cerita luas lingkaran dan keliling lingkaran.
2. Subjek mengerjakan soal-soal pada lembar kerja dan untuk alat bantu
dalam menghitung juga menggunakan kertas buram, subjek
menyelesaikan seluruh jawabannya lebih kurang 27 menit.
3. Setelah selesai mengerjakan subjek menyerahkan lembar kerja kepada
peneliti.
4. Peneliti dan subjek duduk bersama untuk membahas hasil pekerjaan
subjek sekaligus melakukan wawancara peneliti kepada subjek yang
berhubungan dengan kemampuan metakognitif subjek.
2. Subjek Brenda (bukan nama sebenarnya)
(a) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin 21 Mei 2007 setelah pulang
sekolah yaitu pukul 13.30 sampai selesai di sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan hari pertama adalah sebagai berikut :
1. Subjek duduk ditempat yang telah disediakan dan diberikan lembar kerja
oleh peneliti. Lembar kerja untuk hari pertama terdiri dari 2 soal
masing-masing soal cerita keliling lingkaran dan luas lingkaran.
2. Peneliti menjelaskan agar subjek dalam mengerjakan soal pada lembar
kerja sesuai dengan kemampuannya serta tanpa memperhitungkan waktu.
3. Subjek mengerjakan soal-soal pada lembar kerja dan sebagai alat bantu
dalam menghitung juga disediakan kertas buram dihadapannya, subjek
menyelesaikan seluruh jawabannya lebih kurang 10 menit.
4. Setelah selesai mengerjakan subjek menyerahkan lembar kerja kepada
peneliti.
5. Peneliti dan subjek duduk bersama untuk membahas hasil pekerjaan
subjek sekaligus melakukan wawancara peneliti kepada subjek yang
berhubungan dengan kemampuan metakognitif subjek.
(b)Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa 22 Mei 2007 setelah pulang
sekolah yaitu pukul 13.30 sampai selesai di sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan hari kedua adalah sebagai berikut :
1. Subjek duduk ditempat yang telah disediakan dan diberikan lembar kerja
oleh peneliti. Lembar kerja untuk hari kedua terdiri dari 2 soal
masing-masing soal cerita luas lingkaran dan keliling lingkaran.
2. Subjek mengerjakan soal-soal pada lembar kerja dan untuk alat bantu
dalam menghitung juga menggunakan kertas buram, subjek
22
3. Setelah selesai mengerjakan subjek menyerahkan lembar kerja kepada
peneliti.
4. Peneliti dan subjek duduk bersama untuk membahas hasil pekerjaan
subjek sekaligus melakukan wawancara peneliti kepada subjek yang
berhubungan dengan kemampuan metakognitif subjek.
(c) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Rabu 23 Mei 2007 setelah pulang
sekolah yaitu pukul 13.30 sampai selesai di sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan hari ketiga adalah sebagai berikut :
1. Subjek duduk ditempat yang telah disediakan dan diberikan lembar kerja
oleh peneliti. Lembar kerja untuk hari ketiga terdiri dari 2 soal
masing-masing soal cerita luas lingkaran dan keliling lingkaran.
2. Subjek mengerjakan soal-soal pada lembar kerja dan untuk alat bantu
dalam menghitung juga menggunakan kertas buram, subjek
menyelesaikan seluruh jawabannya lebih kurang 26 menit.
3. Setelah selesai mengerjakan subjek menyerahkan lembar kerja kepada
peneliti.
4. Peneliti dan subjek duduk bersama untuk membahas hasil pekerjaan
subjek sekaligus melakukan wawancara peneliti kepada subjek yang
berhubungan dengan kemampuan metakognitif subjek.
4.1.2. Perekaman Video
Pada setiap penelitian berlangsung direkam dengan menggunakan alat
perekam handy-cam. Untuk membantu kelancaran penelitian ini peneliti meminta
bantuan seorang rekan untuk mengambil rekaman video atau menjadi operator
handy-cam dari keseluruhan pembelajaran. Sebelum proses perekaman peneliti
mengadakan pertemuan dengan operator untuk memberi pengarahan mengenai
hal-hal apa saja yang harus termuat dalam rekaman. Adapun teknis pelaksanaan
perekaman untuk kedua subjek pada setiap pembelajaran hampir sama yaitu
operator handy-cam pada awalnya berada di depan subjek lebih kurang 1 meter,
handy-cam dibawa sendiri oleh operator selama proses perekaman. Operator
menempatkan diri pada posisi sedemikian rupa sehingga subjek dapat terlihat
dengan jelas kadang didepannya, kadang di samping kirinya, kadang di samping
kanannya, maupun kadang pengambilan rekaman dari atas lembar kerja. Apalagi
pada saat subjek sudah mulai mengerjakan soal, operator mendekat sehingga
langkah-langkah subjek dalam memecahkan masalah dapat terlihat dengan jelas.
Sesekali kamera didekatkan atau dijauhkan dengan menggunakan tombol zoom.
Sesekali operator juga mengarahkan handycam pada raut muka subjek dan
badannya agar tingkah laku yang dilakukan dapat terekam. Dan di ahkir
pembelajaran operator kembali ke tempat semula.
4.1.3. Pengamatan
Proses pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang rekan
untuk menulis pengamatan sebanyak tiga kali pertemuan. Pengamatan difokuskan
pada aspek kemampuan metakonitif pada saat pembelajaran matematika. Hasil
pengamatan pelaksanaan pembelajaran matematika pada soal cerita keliling dan
24
4.2 Analisis Data
Setelah melakukan penelitian selama tiga kali pertemuan, peneliti
mendapatkan data-data yang diperlukan dan mulai melakukan proses analisis data.
Dalam proses analisis data dilakukan beberapa tahapan yaitu: transkripsi,
penentuan topik-topik data, dan penentuan kategori-kategori data, dan penarikan
kesimpulan.
4.2.1. Transkripsi
Proses transkripsi dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dengan melihat hasil
rekaman video pada setiap pembelajaran dan dilengkapi dari hasil pengamatan
peneliti secara langsung. Peneliti membuat salinan dalam bentuk tertulis yang
memuat semua hal yang dilakukan oleh subjek dan situasi yang terjadi ketika
proses pembelajaran berlangsung. Proses tersebut dilakukan secara
berulang-ulang sampai peneliti merasa yakin terhadap hasil transkripsi yang telah memuat
data-data yang diperlukan. Hasil transkripsi selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 1 dan lampiran 2.
4.2.2. Penentuan Topik-Topik Data
Dalam menentukan topik-topik data peneliti melihat kandungan makna
dalam setiap bagian data yang berhubungan dengan fenomena-fenomena yang
terjadi pada saat pembelajaran matematika dengan topik soal cerita keliling dan
luas lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP berlangsung. Topik-topik tersebut
berkaitan dengan kemampuan metakognitif siswa. Kelompok topik-topik data
disajikan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Topik-Topik Data Kemampuan Metakognitif pada Subjek Soal 1 : Jari-jari sebuah roda 30 cm. Berapakah panjang lintasannya jika roda berputar atau menggelinding sebanyak 150 kali ?
Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Brenda
I-A-1
Subjek menyadari bahwa dalam mengerjakan soal Subjek perlu membayangkan benda yang dimaksud dari soal keliling lingkaran tersebut seperti membayangkan roda dan jari-jari rodanya.
A/I.20 I-A-2
Subjek mampu menjelaskan satu putaran roda membentuk lingkaran sehingga untuk menemukan panjang lintasan yaitu dengan mengalikan keliling lingkaran tersebut dengan banyak 150 putaran.
A/I.22-26
I-B-1
Subjek mengecek kembali hasil perhitungannya mulai dari keliling roda sampai panjang lintasan dengan menghitung perkalian 6,28 dan 3 kemudian hasilnya tersebut dikalikan lagi dengan 15 menggunakan operasi perkalian bersusun.
B/I.6 I-B-2
Subjek menyadari akan kemampuannya dengan menjelaskan perlu membayangkan wujud bendanya yang berupa roda dengan banyak putarannya tersebut supaya memudahkan subjek dalam memahami pertanyaannya meski sebelumnya sudah pernah mendapat soal keliling lingkaran seperti ini.
B/I.18-20 I-B-3
Subjek mampu menjelaskan satu keliling roda sama dengan satu putaran roda maka panjang lintasan yaitu keliling roda dikalikan 150 putaran.
B/I.28 I-B-4
Subjek menyadari kemampuannya dengan menjelaskan supaya lebih meyakinkan dalam mengerjakan soal Subjek selalu membaca kembali pertanyaan pada soal dalam setiap selesai mengerjakan soal.
B/I.44 I-B-5
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan dalam setiap mengerjakan soal cerita terlebih dahulu subjek selalu membuat sketsa atau coret-coretan yang bertujuan untuk memudahkannya dalam memahami pertanyaan pada soal.
B/I.50-52
26
tersebut ?
Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Brenda
I-A-3
Subjek menyadari untuk memudahkannya dalam memahami soal luas lingkaran ini Subjek membuat gambar sebuah lingkaran dengan diameter 20 meter yang berada didalam sebuah persegi dengan panjang sisi 40 meter yang mewakili kolam yang berbentuk lingkaran dan taman yang berbentuk persegi.
A/I.5, 34 I-A-4
Subjek memeriksa dengan memperhatikan luas kolam 3,14 dikali 402. A/I.7
I-A-5
Subjek memperhatikan kembali gambar lingkaran dan persegi yang sebelumnya telah ia buat.
A/I.7 I-A-6
Subjek memperbaiki luas lingkaran 3,14 dikali 402 dengan menjadi 3,14 dikali 102 dan hasilnya sebelumnya 5024 dicoret menjadi 314.
A/I.7 I-A-7
Subjek memperhatikan luas lapangan dengan rumus luas lingkaran (πr2).
A/I.10 I-A-8
Subjek memperbaiki luas lapangan dengan mencoret rumus luas lingkaran (πr2)
dicoret dan diganti dengan rumus luas persegi (s . s). A/I.10
I-A-9
Subjek mampu menjelaskan sesuai gambar yang telah ia buat maka terlebih dahulu subjek mencari luas persegi / taman.
I-B-6
Subjek menyadari untuk memudahkannya dalam membayangkan wujud benda yang dimaksud dari soal subjek menggambar sebuah lingkaran dengan diameter 20 meter yang berada didalam sebuah persegi dengan panjang sisi 40 meter yang mewakili kolam yang berbentuk lingkaran dan taman yang berbentuk persegi pada kertas buramnya.
B/I.7, 46 I-B-7
Subjek memperhatikan kembali satu persatu jawabannya khususnya langkah-langkah yang telah dibuat mulai dari luas persegi sampai luas taman.
B/I.10 I-B-8
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan dalam menjawab soal luas lingkaran ini subjek perlu membaca soalnya sebanyak tiga kali sebelum mengerjakan supaya lebih memahami pertanyaannya baginya bila hanya satu kali saja tidak cukup memahami.
B/I.38-42 I-B-9
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan supaya lebih meyakinkan dalam mengerjakan soal Subjek selalu membaca kembali pertanyaan pada soal dalam setiap selesai mengerjakan soal.
B/I.44 I-B-10
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan dalam setiap mengerjakan soal cerita terlebih dahulu subjek selalu membuat sketsa atau coret-coretan yang bertujuan untuk memudahkannya dalam memahami pertanyaan pada soal.
B/I.50-52 I-B-11
A/I.38 I-A-10
Subjek mampu menjelaskan untuk mencari luas taman berumput yaitu menghitung selisih luas lapangan dengan luas kolam kemudian hasilnya tersebut dikalikan 50 gram untuk mengetahui banyak pupuk yang diperlukan.
A/I.44-50
Subjek mampu menjelaskan setelah membaca soal kunci dari pertanyaannya berada pada dua kalimat terakhir dari soal sehingga yang perlu dicari terlebih dahulu adalah luas seluruh taman.
B/I.54-58 I-B-12
Subjek mampu menjelaskan luas taman yang akan diberi pupuk adalah selisih luas seluruh taman dengan luas kolam kemudian hasilnya tersebut dikalikan 50 gram untuk menemukan banyak pupuk yang dipakai.
B/I.60-64
Soal 3 : Sebuah bak air yang berbentuk tabung memiliki tutup yang berbentuk persegi panjang dengan tiap sisi 75 cm dan 40 cm. Sisa daerah persegi panjang yang tidak menutupi bak air tadi memiliki luas 2.384 cm2. Pertanyaannya, berapakah diameter dari bak air tersebut ? (
7 22
=
π )
Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Brenda
I-A-11
Subjek menyadari kemampuannya dengan membaca kembali soal setelah menggambar sebuah tabung dengan sebuah persegi panjang yang berada disampingnya.
A/II.6 I-A-12
Subjek memperbaiki gambar tabung dan persegi panjang yang ia buat sebelumnya dengan menggambar kembali gambar tabung dan persegi panjang yang kali ini berada tepat diatas tabung.
A/II.7 I-A-13
Subjek mengecek kembali hasil perhitungan 616 dibagi 22 dengan menghitung perkalian 22 dan 28.
A/II.11 I-A-14
Subjek menuliskan hasil akar dari 196 adalah 14 kemudian subjek mengecek kembali I-B-13
Subjek menyadari akan lebih sulit baginya memahami soal luas lingkaran ini jika tanpa menggambar terlebih dahulu dan mungkin bisa tanpa gambar namun akan memerlukan waktu yang lebih lama.
B/II.4, 29 I-B-14
subjek mengecek kembali perhitungan 616 dibagi 22 dengan mengalikan 22 dengan 28 menggunakan operasi perkalian bersusun.
B/I.7 I-B-15
Subjek memperhatikan kembali hasil pekerjaannya dengan memperhatikan langkah-langkah jawaban soal keliling lingkaran ini setelah selesai mengerjakan seluruh jawabannya.
B/II.15 I-B-16
28
jawabannya dengan meghitung perkalian 14 dan 14 hasilnya adalah 196. A/I.12
I-A-15
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan dirinya mengalami kesulitan dalam mencerna bahasa pada soal luas lingkaran ini sehingga untuk membantunya dalam memahami soalnya subjek perlu membaca soalnya sebanyak tiga kali. A/II.29-35
I-A-16
Subjek mampu menjelaskan saat mengerjakan soal ini setelah subjek membaca soalnya kemudian menuliskan langkah-langkah pengerjaannya kemudian membaca kembali soalnya supaya lebih meyakinkannya.
A/II.37 I-A-17
Subjek menyadari untuk memudahkannya memahami soal luas lingkaran ini maka perlu digambar yang mewakili wujud bendanya yang berupa sebuah bak dengan tutupnya yang disini digambarkan oleh subjek dengan sebuah tabung dengan tutupnya yang berupa persegi panjang.
A/II.41-43
I-A-18
Subjek mampu menjelaskan terlebih dahulu mencari luas persegi panjang 75 dikali 40 kemudian hasilnya tersebut dikurangi 2384 cm2 untuk menemukan luas persegi yang dipakai sebagai tutup.
A/II.45-49 I-A-19
Subjek mampu menjelaskan setelah menemukan luas tutup yang berbentuk lingkaran kemudian dicari jari-jarinya untuk menemukan diameter bak air.
A/II.51
luas lingkaran ini subjek perlu membaca kembali soalnya sebanyak dua kali. B/II.23
I-B-17
Subjek mampu menjelaskan mula-mula menghitung luas persegi panjang 75 cm dan 40 cm kemudian hasilnya tersebut dikurangi dengan luas sisa persegi 2384 cm2 untuk menemukan tutup.
B/II.33-41
I-A-20
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan saat mengerjakan soal luas lingkaran ini bilangannya bernilai besar sehingga pada saat menghitungnya subjek selalu mengecek kembali pekerjaannya supaya tidak keliru; oleh karena itu subjek membutuhkan waktu yang lebih untuk menghitungnya.
A/II.85
Soal 4 : Garry dan Patrick sedang bermain lomba balapan sepeda, namun kedua sepeda mereka berbeda. Ban sepeda Garry memiliki jari-jari 20 cm dan Patrick 25 cm. Jika panjang lintasan adalah 314 m, berapa kali putaran roda pada masing-masing sepeda Garry dan Patrick ?
Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Brenda
I-A-21
Subjek memperbaiki perhitungan 31400 dibagi 125,6 dengan menggunakan operasi pembagian bersusun.
A/II.15 I-A-22
Subjek mengecek kembali perhitungan 31400 dibagi 125,6 dengan menghitung perkalian 125,5 dikali 250.
A/II.16 I-A-23
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan sebelum mengerjakan soal keliling lingkaran ini pada lembar jawabannya terlebih dahulu mengerjakan seluruh perkerjaannya pada kertas buram.
A/II.69 I-A-24
Subjek mampu menjelaskan untuk menemukan banyak putaran roda Garry yaitu keliling roda Garry dibagi panjang lintasan.
A/II.75 I-A-25
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan saat mengerjakan soal keliling lingkaran ini bilangannya bernilai besar sehingga pada saat menghitungnya supaya
I-B-18
Subjek mengecek kembali perhitungan 31400 dibagi 125,6 dengan menghitung 125,6 dikali 250 dengan menggunakan operasi perkalian bersusun.
B/II.13-14 I-B-19
Subjek memperhatikan kembali hasil pekerjaannya dengan memperhatikan langkah-langkah jawaban soal luas lingkaran ini setelah selesai mengerjakan seluruh jawabannya.
B/II.15 I-B-20
Subjek mampu menjelaskan langkah pertama yaitu mencari keliling roda Patrick dan Garry.
B/II.61 I-B-21
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengungkapkan untuk memudahkannya menghitung banyak putaran roda maka panjang lintasan 314 meter diubah menjadi 31400 cm sehingga satuannya dapat sama dengan satuan keliling roda.
B/II.63-65, 71 I-B-22
30
tidak keliru perlu diulangi/dicek lagi; oleh karena itu membutuhkan waktu yang lebih untuk menghitungnya.
A/II.85
maka untuk menghitung banyak putaran roda adalah panjang lintasan dibagi keliling roda.
B/II.71
Soal 5 : Sebuah Pad (landasan) Helikopter yang berbentuk lingkaran dengan diameter 70 meter milik pemerintah setempat direncanakan akan dipercantik. Di sekeliling Pad Heli tadi akan dibuat jalan melingkar yang lebarnya 2 meter. Jika biaya untuk membuat jalan tiap 1 m2 adalah Rp30.000,-. Hitunglah seluruh biaya untuk membuat jalan tersebut.
Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Brenda
I-A-26
Subjek memperhatikan kembali soal luas lingkaran ini dan langkahnya yang pertama yaitu luas taman.
A/III.5 I-A-27
Subjek terhenti kemudian membaca soalnya kembali saat setelah mengerjakan langkah luas taman ditambah jalan.
A/III.5 I-A-28
Subjek memperhatikan kembali salinan pekerjaannya untuk soal luas lingkaran ini dari kertas buram ke lembar jawabnya.
A/III.16 I-A-29
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan untuk memahami soal cerita luas lingkaran ini subjek perlu membaca kembali soalnya sebanyak tiga kali.
A/III.26 I-A-30
Subjek mampu menjelaskan untuk menemukan luas jalan yaitu luas pad yang telah ditambah lebar jalan dikurangi luas pad kemudian hasilnya tersebut dikalikan Rp 30000,- untuk menemukan biaya renovasi.
A/38-64
I-B-23
Subjek membaca kembali soal luas lingkaran ini setelah menggambar dua buah lingkaran yang salah satu lingkarannya berada didalam lingkaran yang lain dan diameter lingkaran yang didalam adalah 70 meter sedang yang lain dituliskan ditambahkan 2 meter dari lingkaran yang didalam.
A/III.2-3 I-B-24
Subjek memperbaiki diameter lingkaran pada gambarnya sebelumnya kemudian subjek menggambar lagi dua buah lingkaran yang sama persis dengan gambar sebelumnya namun lingkaran yang didalam diameternya menjadi 66 meter dan yang diluar ditambahkan 4 meter dari diameter lingkaran yang didalam.
B/III.3 I-B-25
Subjek mengecek kembali luas lingkaran 2 dengan mengalikan 3,14 dikali 332 menggunakan operasi perkalian bersusun setelah mengerjakan seluruh soal. A/III.14
I-B-26
Subjek mengecek kembali perhitungan biaya dengan mengalikan 439,54 dikali 3 dengan menggunakan operasi perkalian bersusun pada kertas buramnya.
B/III.14 I-B-27
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengungkapkan pada mulanya dirinya
I-A-31
Subjek mengatakan saat mengerjakan soal luas lingkaran ini yang dikerjakan pertama kali adalah Luas pad karena landasan / pad itu yang menjadi pokok utama dari soal. A/III.46-48
bingung dari pad tersebut jalan yang rencananya akan dibuat terletak pada pad atau diluar pad.
B/III.24 I-B-28
Subjek menyadari kurang yakin akan langkah-langkah jawaban pekerjaannya oleh karena itu terlebih dahulu subjek mengerjakan langkah-langkah jawabannya pada kertas buram.
B/III.32 I-B-29
Subjek menyadari untuk memudahkan memahami soal cerita luas lingkaran ini yang pertama kali dikerjakan adalah menggambar dua buah lingkaran yang salah satu lingkarannya berada didalam lingkaran yang lainnya; lingkaran yang diluar adalah pad dengan diameter 70 meter dan yang didalam 66 meter dari 70 meter dikurangi 2 meter.
B/III.34-36 I-B-30
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan pada saat selesai mengerjakan jawabannya dirinya memeriksa kembali perhitungan-perhitungan yang telah ia buat supaya lebih meyakinkan lagi kebenaran jawabannya.
B/III.92-94
Soal 6 : Sebuah satelit mempunyai kecepatan 4.400 km/jam dan beredar mengelilingi bumi satu putaran penuh selama 12 jam. Jika lintasannya berbentuk lingkaran dan jari-jari bumi 6.400 km, berapa km tinggi lintasan satelit itu di atas permukaan bumi?
Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Brenda
I-A-32
Subjek menyadari untuk memudahkannya dalam memahami soal cerita keliling lingkaran ini subjek menggambar dua buah lingkaran yang salah satu lingkarannya berada didalam lingkaran lainnya pada kertas buramnya.
A/III.9, 88
I-B-31
Subjek menyadari untuk memudahkannya dalam membayangkan wujud benda dari soal cerita keliling lingkaran ini subjek menggambar dua buah lingkaran yang salah satu lingkarannya berada didalam lingkaran yang lain untuk menunjukkan bumi dan keliling satelit.
32
Subjek membaca soal kembali dan lebih didekatkan pada wajahnya setelah membuat langkah keliling lingkaran.
A/III.11 I-A-35
Subjek memperbaiki langkah keliling lingkaran yang sebelumnya telah ia kerjakan dengan mencoretnya dan diganti langkah keliling lingkaran yang baru.
A/III.12 I-A-36
Subjek memperhatikan kembali soal cerita keliling lingkaran ini setelah menghitung 52800 dikurangi 40192.
A/III.14 I-A-37
Subjek memperbaiki dengan mencoret 40912 pada saat menghitung keliling orbit diganti dengan 40192.
A/III.14 I-A-38
Subjek memperhatikan kembali salinan pekerjaannya untuk soal keliling lingkaran ini dari kertas buram ke lembar jawabnya.
A/III.16
I-B-32
Subjek mengecek keliling satelit dengan menghitung perkalian 4400 dikali 12 namun disini subjek hanya menuliskan 44 dikali 12 menggunakan operasi perkalian bersusun pada kertas buramnya.
B/III.15 I-B-33
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan setelah subjek mengerjakan tiap langkah pekerjaannya mulai keliling satelit sampai satelit dari bumi subjek membaca kembali soalnya kembali supaya lebih meyakinkan lagi jawabannya. B/III.68
I-B-34
Subjek menemukan saat satelit mengelilingi bumi adalah sama dengan panjang lintasan satelit tersebut maka keliling satelit yaitu kecepatan satelit dikalikan waktu tempuh satelit.
B/III.74-78, 80 I-B-35
Subjek mampu menjelaskan tinggi satelit dari permukaan bumi adalah selisih dari jari-jari satelit atau tinggi satelit dari pusat bumi dengan jari-jari-jari-jari bumi.
B/III.90 I-B-36
Subjek menyadari kemampuannya dengan mengatakan pada saat selesai mengerjakan jawabannya subjek memeriksa kembali perhitungan-perhitungan yang telah ia buat supaya lebih meyakinkan lagi kebenaran jawabannya.
B/III.92-94
4.2.3. Penentuan Kategori-Kategori Data
Berdasarkan topik-topik data yang telah dipaparkan di atas, proses analisis
data selanjutnya adalah penentuan kategori-kategori data berupa gagasan yang
mewakili makna yang sama dalam sekelompok topik data. Kategorisasi data
merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain sehingga
menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-topik data merupakan data yang
mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan
suatu gagasan yang mewakili. Kelompok kategori data dan sub kategori data
34
Tabel 4.2 Kategori dan Sub Kategori Data Kemampuan Metakognitif oleh Subjek Andra
Kategori Data Sub Kategori Data Topik Data
1.1 Menyadari dalam memahami soal dirinya perlu membayangkan wujud bendanya yang berupa roda dan jari-jarinya dalam mengerjakan soal cerita keliling lingkaran.
I-A-1 1.2 Menyadari dirinya perlu menggambar untuk memudahkan dalam memahami soal I-A-3, I-A-17,
I-A-32 1. Kemampuan dalam menyadari pada saat memahami
soal
1.3 Menyadari dirinya perlu membaca kembali soal I-A-15, I-A-16,
I-A-29 2.1 Mengungkapkan kembali cara pemecahan soal yang telah dilakukan
a. Menjelaskan kembali pemecahan dari inti pokok masalah yang telah ditemukan
b. Menjelaskan kembali cara yang dirinya kerjakan berdasarkan gambar yang telah dibuat c. Menjelaskan kembali langkah pertama yang telah dilakukan
d. Menjelaskan kembali langkah terakhir yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan dari soal
2.2 Menyadari kesulitan yang telah dialami dalam memahami soal I-A-15, I-A-20,
I-A-25 2. Kemampuan dalam menyadari kemampuannya pada
saat mengerjakan soal
2.3 Menyadari dirinya perlu mengerjakan seluruh jawabannya pada kertas buram sebelum pada lembar jawaban untuk menyelesaikan soal keliling lingkaran
I-A-23 3.1 Memperhatikan kembali langkah-langkah yang telah dibuat
a. Memperhatikan kembali nilai yang dimasukkannya
3.3 Memperhatikan kembali soal pada saat mengerjakan jawabannya I-A-11, I-A-26,
I-A-27, I-A-34, I-A-36 3. Kemampuan memperhatikan kembali yang ia pelajari
3.4 Memperhatikan kembali seluruh hasil pekerjaannya setelah selesai mengerjakan soal I-A-28, I-A-38 4.1 Memperbaiki kembali langkah-langkahnya pada saat mengerjakan jawaban
a. Memperbaiki kembali rumus yang telah dibuat 4. Kemampuan merevisi kembali yang ia pelajari
4.2 Memperbaiki kembali gambar yang telah dirinya buat pada saat mengerjakan jawaban I-A-12
4.3 Memperbaiki kembali perhitungan yang telah dibuat I-A-21
4.4 Mengecek kembali perhitungan yang telah dibuat I-A-13, I-A-14,
36
Bagan 4.1 Kategori dan Sub Kategori Data Kemampuan Metakognitif Subjek Andra
! " #
$ " #