• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL BELAJAR EKONOMI GENDER DA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH HASIL BELAJAR EKONOMI GENDER DA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH HASIL BELAJAR EKONOMI, GENDER, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG

TUA TERHADAP TINGKAT MELEK EKONOMI MAHASISWA

Nissya Andrea Ningsih

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya e-mail: andreanissya@gmail.com

Prof. Dr. H. Ady Soejoto, S.E., M.Si.

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya e-mail: adysoejoto@unesa.ac.id

Abstrak

Hasil sementara tes melek ekonomi ini menunjukkan bahwa pemahaman ilmu ekonomi mahasiswa belum optimal. Hasil survei sementara ini, menunjukkan bahwa perilaku ekonomi mahasiswa belum sepenuhnya mencerminkan prinsip-prinsip ekonomi. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial dan simultan Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi. Metode penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Dengan populasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2015 yang berjumlah 82 mahasiswa. Dan digunakan sampel populasi atau sampel jenuh. Uji regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini. Hasil studi menunjukkan bahwa variabel hasil belajar ekonomi, gender, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi. Sedangkan secara parsial variabel hasil belajar ekonomi berpengaruh terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi. Varaibel gender, dan tingkat pendidikan orang tua secara parsial tidak memengaruhi tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi. Koefisien determinasi R square sebesar 0,307. Jadi dapat dikatakan bahwa 30,7 persen Tingkat Melek Ekonomi dipengaruhi oleh Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua. Dan sebesar 60,3 persen dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : melek ekonomi, gender, tingkat pendidikan orang tua, hasil belajar ekonomi .

Abstract

Economic literacy tests while results suggest that student understanding of Economics is not yet optimal. While this survey results, show that behavioral economics students have yet to fully reflect the principles of economics. the purpose of this research is to find out how the influence of partially and simultaneous Results studied economics, Gender, and level of education of parents against the level of Economic Literacy Education Students Majoring economics education. The method of this research is associative research. With a population of student education courses of economic forces 2015 totalling 82 students. And used a sample of a population or sample is saturated. Multiple linear regression test used in this study. The results of the study showed that the results variable studied economics, gender, and level of education of parents simultaneously influence on the level of economic literacy education students majoring economics education. While partially variable results studied economics effect on the level of economic literacy education students majoring economics education. Varaibel gender, and level of education of parents is not partially affect the level of economic literacy education students majoring economics education. The coefficient of determination R square of 0.307. So it can be said that the level of Economic Literacy 30.7 percent affected by the results of the Study of Economics, Gender, and level of education of parents. While the rest of 60.3 percent affected other var iables not examined in this study. Keywords: economic literacy, gender, educational level of the parents, the results of the economic study

PENDAHULUAN

“Salah satu wujud nyata dari globalisasi adalah perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat dan

(2)

meningkatkan taraf hidup masyarakat dan bangsa, terutama bangsa Indonesia.”

Dalam perekonomian global yang berbasis pasar saat ini, kesadaran pengaplikasian konsep ekonomi yang sederhana tentulah tidak cukup. Era teknologi terkini sangat membutuhkan manusia-manusia ekonomi cerdas yang mampu menghasilkan pendapatan untuk dirinya, menentukan keputusan yang terbaik di waktu yang tepat, dan meningkatkan kesejahteraan hidup yang dijalani.

Menurut Lipset (1959), orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu ekonomi yang memadai, dapat memahami kebijakan pemerintah dengan baik daripada mereka yang tidak memahami konsep ilmu ekonomi. Seperti yang diungkapkan Walstad dan Allgood (1999) yang dikutip dalam Yasmin et al., (2014:219) para siswa sangat memerlukan pemahaman ekonomi yang lebih mendalam agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam perubahan ekonomi global saat ini.

“Seperti yang diutarakan Mathews (1999) dalam Sina (2013) bahwa melek ekonomi sebagai potensi seseorang untuk mengenal dan mengaplikasikan konsep- konsep ekonomi dan kemampuan berpikir secara ekonomi untuk memperbaiki dan mendapatkan kesejahteraan bagi hidupnya. Makna kemampuan tersebut menunjukkan bahwa melek ekonomi dihasilkan melalui proses belajar yang berkesinambungan.”

Berdasarkan uraian tentang melek ekonomi, menunjukkan bahwa economic literacy terdiri dari dua aspek. Pertama aspek pengetahuan ekonomi, dan kedua yaitu aspek sikap atau perilaku ekonomi sehari-hari yang merupakan turunan atau gambaran dari pemahaman ilmu ekonomi yang dimiliki.

Sehingga dilakukan studi pendahuluan, untuk mengetahui gambaran umum tingkat melek ekonomi pada sampel mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2015 Universitas Negeri Surabaya. Untuk menguji tingkat literasi ekonomi mahasiswa maka digunakan instrumen tes melek ekonomi dari TUCE (Test of Understanding College in Economic), digunakan 20 butir soal masing-masing pada mikro ekonomi dan makro ekonomi. Sedangkan aspek perilaku ekonomi mahasiswa dijabarkan melalui indikator perilaku konsumtif, intensitas menabung, nominal tabungan, intensitas berhutang, kegiatan investasi.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan untuk mengetahui fenomena tentang literasi ekonomi, pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2015 dan jumlah responden awal yang diteliti berjumlah 29 mahasiswa. Hasil survei awal ini, menunjukkan bahwa hasil tes melek ekonomi yang dikerjakan mahasiswa belum menunjukkan nilai maksimal. Karena pada tes ekonomi mikro 45% mahasiswa tergolong pada kategori rendah, dalam kemampuan menjawab. Sedangkan pada

kategori sedang 28% mahasiswa, dan sangat rendah 28%, namun tidak ada mahasiswa yang masuk kategori nilai tes ekonomi mikro yang tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan pada tes ekonomi makro, di dominasi pada kategori rendah sebesar 49%, dan diikuti setelahnya kategori nilai yang sangat rendah 41%, sedangkan kategori nilai sedang sebanyak 3% dari jumlah mahasiswa. Hasil sementara tes melek ekonomi ini menunjukkan bahwa penguasan ilmu ekonomi mahasiswa belum optimal. Hal ini cukup menunjukkan kesenjangan tingkat melek ekonomi mahasiswa yang telah mempelajari ekonomi lebih mendalam.

Berikutnya, untuk mendapatkan gambaran tingkat melek ekonomi mahasiswa yang lebih komprehensif, dilakukan uji perilaku ekonomi yang merupakan turunan dari melek ekonomi. Hasil survei sementara ini, menunjukkan bahwa perilaku ekonomi mahasiswa belum sepenuhnya mencerminkan prinsip-prinsip ekonomi. Berdasarkan angket yang telah di isi oleh sejumlah mahasiswa menunjukkan tingkat perilaku konsumtif mahasiswa tergolong pada kategori tinggi yaitu sebanyak 47%, sama halnya pada kategori sedang atau biasa sebanyak 47%, sedangkan sisa nya pada kategori perilaku konsumtif yang rendah yaitu 3%. Berdasarkan data yang diperoleh ini, mengindikasikan bahwa perilaku konsumtif mahasiswa termasuk tinggi.

Sebagai mahasiswa yang mengambil konsentrasi dan telah mempelajari dengan mendalam ilmu ekonomi di perkuliahan, para mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi diharapkan mampu berperilaku dan berfikir ekonomi yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari data yang diperoleh pada survei awal ini, untuk sementara, menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku ekonomi mahasiswa yang belum maksimal mengindikasikan bahwa tingkat melek ekonomi mahasiswa juga belum optimal. Padahal secara umum, melek ekonomi berguna untuk membantu dalam melakukan kegiatan dan keputusan ekonomi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

(3)

3 “Secara umum hasil belajar merupakan perwujudan nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku anak didik setelah melalui proses pembelajaran, yang terdiri dari kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat diperoleh dengan melakukan penilaian hasil belajar sesuai dengan kriteria penilaian yang telah di tentukan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan. Sudjana (2010) juga menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar ialah proses pemberian nilai pada hasil-hasil belajar yang telah dicapai siswa dengan kriteria yang telah ditetapkan.”

Menurut Teori Mikroekonomi Fertilitas menyatakan bahwa, semakin baik pendidikan kaum wanita atau ibu, maka akan berdampak pada perbaikan kualitas pengasuhan untuk anak. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh orang tua, maka semakin tinggi pula perhatian orang tua terhadap kualitas pendidikan anak mereka (Sholikha, 2016).

“WHO (World Health Organization) memberi batasan pengertian tentang gender, yaitu sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksikan secara sosial dalam masyarakat.” Apa yang dimaksud dengan gender berbeda dari jenis kelamin yang bersifat biologis, meskipun dalam pembicaraan sehari-hari dianggap sama. Gender dipahami sebagai suatu sifat yang melekat pada golongan laki-laki dan perempuan yang terbentuk secara sosial dan budaya. Maka dari itu, muncul pandangan bahwa perempuan itu memiliki sifat yang lemah lembut, cantik, emosional, dan keibuan. Sedangkan laki-laki dianggap sebagai pribadi yang memiliki karakteristik yang kuat, rasional, dan perkasa.”

Sehubungan dengan uraian hasil penelitian tersebut, maka hendak dilakukan penelitian untuk mengkaji tingkat melek ekonomi mahasiswa dari segi hasil belajar ekonomi, gender, dan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa. Sehingga tujuan yang hendak dicapai yaitu memperoleh data yang digunakan mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial dan simultan Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi.

METODE

“Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif, dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu untuk menguji hipotesis, diantaranya yaitu: (1) Diduga terdapat pengaruh Hasil Belajar Ekonomi terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi, (2) Diduga terdapat pengaruh Gender terhadap Tingkat Melek Ekonomi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi. (3) Diduga terdapat pengaruh Tingkat Pendidikan Orang tua terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi. (4) Diduga terdapat pengaruh Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua secara bersama-sama terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi.”

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Surabaya kampus Ketintang, lebih tepatnya di Fakultas Ekonomi. Dengan populasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun 2015 dan jumlahnya 82 mahasiswa. Karena populasi jumlahnya kurang dari 100 mahasiswa, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Agar generalisasi hasil penelitian tepat (Nasution, 2003).

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian asumsi klasik menghasilkan, (1) pada uji normalitas menunjukkan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal. Dapat ditunjukkan pada hasil dari uji normalitas pada Normality P-Plots berupa penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal. (2) Perhitungan uji linearitas pada penelitian ini bahwa pada variabel X1 nilai sig. F-Linierity kurang dari 0,05, dan variabel X3 nilai sig. F-Deviation of linierity lebih dari 0,05 sehingga menggambarkan bahwa dua variabel bebas terhadap variabel terikat hubungannya linear. (3) Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10, dan angka tolerance lebih dari 0,10. Jadi, disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas pada penelitian ini. (4) Hasil uji menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas karena nilai signifikansi variabel Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat pendidikan orang tua terhadap nilai absolut residual lebih besar dari 0,05 (alpha).

“Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Regresi”

“Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, secara simultan pengaruh pengaruh Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua secara bersama-sama terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa dengan nilai signifikansi F sebesar 0,00 kurang dari 0,05 maka hipotesis keempat yang berbunyi “terdapat pengaruh Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua secara bersama-sama terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi” diterima.”

Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial Hasil Belajar Ekonomi Terhadap Tingkat Melek Ekonomi Mahasiswa diperoleh nilai signifikansi t kurang dari 0,05 sehingga hipotesis pertama yang berbunyi “Diduga terdapat pengaruh Hasil Belajar Ekonomi terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.”

diterima. Sedangkan pengaruh Gender dan Tingkat Pendidikan Orang Tua secara parsial menunjukkan bahwa nilai signifikansi t hitung lebih besar dari 0,05 (alpha), sehingga hipotesis (2) dan (3) ditolak.

Model regresi dalam bentuk persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut:

TME = 12,59 + 14,37HBE + 3,33G + 2,77TPOT + e Keterangan:

TME = Tingkat Melek Ekonomi (Y) HBE = Hasil Belajar Ekonomi (X1) G = Gender (X2)

TPOT = Tingkat Pendidikan Orang Tua (X3)

Hasil persamaan regresi linier berganda diatas di interpretasikan berikut ini: (1) Nilai konstanta yang dihasilkan sebesar 12,59 artinya jika nilai variabel Hasil Belajar Ekonomi (X1), Gender (X2), dan Tingkat Pendidikan Orang Tua (X3) dianggap nol atau ditiadakan, maka besarnya Tingkat Melek Ekonomi (Y) sebesar 12,59. (2) Koefisien regresi pada variabel Hasil Belajar Ekonomi (X1) sebesar 14,37. Artinya jika variabel Hasil Belajar Ekonomi (X1) naik satu satuan, maka variabel tingkat Melek Ekonomi (Y) akan naik sebesar 14,37, dengan asumsi variabel lain (Gender dan tingkat pendidikan orang tua) adalah konstan. Nilai koefisien regresi positif, menunjukkan bahwa jika hasil belajar ekonom baik, maka akan semakin baik atau tinggi pula tingkat melek ekonomi mahasiswa. (3) sedangkan pada variabel Gender dan Tingkat Pendidikan Orang Tua menunjukkan hasil nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka perubahan satu satuan pada variabel tersebut tidak akam mempengaruhi variabel Melek Ekonomi (Y).

“Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,307. Jadi dijelaskan bahwa 30,7% Tingkat Melek Ekonomi dipengaruhi oleh Hasil Belajar Ekonomi, Gender, dan Tingkat Pendidikan Orang tua. Kemudian sisanya sebesar 60,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.”

Pengaruh Hasil Belajar Ekonomi Terhadap Tingkat Melek Ekonomi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan Hasil Belajar Ekonomi terhadap Tingkat Melek Ekonomi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi.

(5)

5 hasil tes melek ekonomi yang didominasi pada kategori sedang. Dapat dijabarkan bahwa mahasiswa yang memperoleh hasil belajar ekonomi yang baik, maka tingkat melek ekonominya juga tinggi. Begitupula sebaliknya, jika hasil belajar ekonomi mahasiswa rendah, maka tingkat melek ekonominya rendah pula.

Menurut Sabri dan Gudmunson (2012), bahwa mahasiswa yang memiliki kemampuan akademis yang tinggi yang ditunjukkan pada indeks prestasi (IP), menunjukkan bahwa pengetahuan dan kemampuan mahasiswa untuk belajar dan mengaplikasikan pengetahuannya juga baik. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Purwanto (2015) bahwa Hasil belajar ekonomi berpengaruh signifikan terhadap literacy ekonomi karena nilai hasil belajar ekonomi merupakan gambaran tingkat pengetahuan ekonomi seseorang dalam mempelajari materi ekonomi di sekolah.

Penelitian ini, didukung pula oleh hasil penelitiaan Margaretha dan Pambudhi (2015) yang menunjukkan bahwa IPK mahasiswa mempengaruhi literasi keuangan mahasiswa.

Pengaruh Gender Terhadap Tingkat Melek Ekonomi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi

Secara parsial, tidak terdapat pengaruh gender terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi.

Berdasarkan hasil deskripsi data penelitian diketahui bahwa jumlah mahasiswa perempuan lebih banyak dari jumlah mahasiswa laki-laki. Berdasarkan hasil olah data, maka disimpulkan bahwa tingkat melek ekonomi mahasiswa tidak tergantung atau terpengaruh pada jenis kelamin, jenis kealmin laki-laki ataupun perempuan tidak mempengaruhi kecerdasan ekonominya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Laily (2013) yang menjealskan bahwa variabel gender tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap literasi keuangan (literasi ekonomi). Menurut penelitian Sasmito (2013), bahwa Gender tidak berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan. Hal ini dapat diterima, bahwa literasi keuangan merupakan bagian dari Literasi Ekonomi. Dalam era modern ini, gender bukanlah penghalang atau penentu kecerdasan seseorang. Entah perempuan maupun laki-laki memiliki hak yang setara dalam meningkatkan kemampuan dirinya. Maka tak heran bila perbedaan gender tidak mempengaruhi melek ekonomi.

Hal ini dimungkinkan, karena baik laki-laki maupun perempuan jika mereka mampu belajar dengan giat, maka kecerdasan mereka pun meningkat. Jadi bukan

karena status gender, tanpa belajar dengan sungguh-sungguh pun mereka juga tetap tidak cerdas. Bukan semata-mata karena perbedaan gender yang mempengaruhi kecerdasan seseorang.

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Melek Ekonomi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan secara parsial bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa. Berdasarkan hasil deskripsi data penelitian jumlah kategori tingkat pendidikan menengah paling banyak, kemudian urutan kedua yaitu kategori tingkat pendidikan tinggi, sedangkan kategori tingkat pendidikan rendah cukup sedikit.

Jika melihat pada hasil penelitian, maka kecerdasan anak (tingkat melek ekonomi) tidak bergantung pada latar belakang pendidikan orang tua. Meskipun tingkat pendidikan orang tua rendah, para orang tua ingin anak-aanaknya lebih berhasil dari mereka. Hal ini disebabkan oleh pehatian, motivasi dari orang tua, serta kemauan belajar dari anak yang sangat tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu, oleh Aini dan Syarifuddin (2016) bahwa pendidikan orang tua tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan atau pemahaman anaknya. Hal ini dikarenakan, pada rentang waktu saat ini banyak para orang tua yang telah memahami tentang pendidikan anak yang baik walaupun mereka bukan dari latar belakang pendidikan yang cukup. Banyak para orang tua menyadari bahwa pendidikan yang baik menjadikan masa depan anak mereka lebih baik.

“Hasil penelitian ini didukung pula oleh hasil penelitian Nidar dan Bestari (2012) dan penelitian oleh Margaretha dan Pambudhi (2015) yang menyatakan bahwa pendidikan orang tua tidak memiliki pengaruh terhadap literasi keuangan.”

Hasil penelitian ini dimungkinkan karena secara empirik, para anak atau mahasiswa saat ini mampu belajar secara mandiri tanpa tergantung pada pembelajaran dari orang tua. Berbagai sumber belajar saat ini sangat mudah diakses, terdiri dari buku, sekolah, berita atau televisi, internet, video, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Dengan kecanggihan alat komunikasi, para siswa dapat saling berdiskusi yang akhirnya dapat saling bertukar pengetahuan dan informasi yang diketahui. Maka inilah salah satu kemungkinan yang menyebabkan tingkat pendidikan orang tua tidak mempengruhi kecerdasan ekonomi mahasiswa.

(6)

segala keterampilan yang diminati. Pembelajaran secara mandiri tanpa bantuan dari orang tua sudah mampu meningkatkan kemampuan mereka secara signifikan. Para orang tua hanya perlu memfasilitasi dan memberi dukungan pada anaknya, tanpa perlu secara langsung memberikan suatu pembelajaran pada anaknya.

Hal inilah yang merupakan salah satu faktor tidak berpengaruhnya secara signifikan tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat melek ekonomi anak mereka.

Pengaruh Hasil Belajar Ekonomi, Gender, Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Secara Bersama-Sama Terhadap Tingkat Melek Ekonomi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi

Hasil belajar ekonomi, Gender, tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh secara positif signifikan terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi. Maka, hipotesis ke empat yang telah dikemukakan terbukti berpengaruh.

Berdasarkan hasil penelitian, persentase pengaruh hasil belajar ekonomi, gender, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama dalam menerangkan tingkat melek ekonomi mahasiswa dalam kategori cukup dan signifikan.

Hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu, oleh Purwanto (2015) yang menyatakan hasil belajar ekonomi mempengaruhi melek ekonomi. Dan juga penelitian oleh Yasmin, et al. (2014) yang menghasilan bahwa gender dan pendidikan orang tua berhubungan dengan melek ekonomi mahasiswa.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh hasil belajar ekonomi terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi secara parsial.

2. Tidak terdapat pengaruh gender terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi secara parsial.

3. Tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi secara parsial.

4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan hasil belajar ekonomi, gender, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama terhadap tingkat

melek ekonomi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ekonomi.

Saran

1. Hasil belajar ekonomi yang baik harus dipertahankan dan ditingkatkan oleh mahasiswa dan pihak lainnya yang bersangkutan. Mempertahankan kecerdasan ekonomi yang dimiliki dan meningkatkan pemahaman ekonomi yang lebih luas lagi diperlukan agar tidak lupa dengan konsep ekonomi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.

2. Perbedaan gender pada era ini tidak menjadi diskriminasi pada hak perempuan maupun laki-laki. Dengan demikian entah laki-laki ataupun perempuan mempunyai peluang yang sama dalam meningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya. 3. Para orang tua yang berasal dari latar belakang

pendidikan yang menengah kebawah telah menyadari pentingnya kualitas pendidikan yang baik untuk anaknya. Maka, tidak hanya orang tua tetapi juga pemerintah dan masyarakat harus mendukung juga dalam hal memberikan pendidikan kepada generasi muda.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Y. R. F., dan Syarifuddin. 2016. “Pengaruh Status Sekolah, Rencana Pendidikan Setelah Tamat Sma Dan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Literasi Sains Siswa Sma Kelas Xi Ipa Se-Kota Kisaran Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol. 4 (1): hal. 128.

Caplan, B., 2004. www.mercatus.org. (Online), (https://www.mercatus.org/publication/straight-talk-about-economic-literacy, diakses 20 Desember 2016). Laily, Nujmatul, 2013. “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan”. Universitas Negeri Malang. [online}. (journal.um.ac.id/indeks.php/jabe/article/view/6042/2 521, di akses pada 11 Juli 2017).

Lipset, M .S. (1959). “Some Social Requisites of Democracy: Economic Development and Political Legitimacy”. Political Science Review, 53(1), 69-105. Margaretha, Farah, dan Pambudhi, Reza Arif, 2015. “Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi”. Jurnal Manajemen Keuangan Universitas Trisakti, Vol 17 (01).

Mathews, L. G. 1999. “Promoting economic literacy: ideas for your classroom”. Paper prepared for the 1999 AAEA annual meeting Nashville,Tennessee. Nasution, 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah).

(7)

7 Nidar, S.R., dan Bestari, S. (2012). “Personal Literacy

among university students (case study at Padjajaran University students)”. World Journal of Consumer Affairs, Vol 44 (2).

Purwanto, L. E., 2015. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi orang Tua dan hasil belajar Ekonomi Terhadap Literacy Ekonomu di SMP 43 Surabaya”. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

Sabri, M.F. & Gudmunson, C.C. 2012. “Finansial Well-being of Malaysian College Student”. Asian Education and Development Studies. Vol (1) 2. Sasmito, A. W., 2013. “ANALISIS PENGARUH

GENDER DAN KEMAMPUAN KOGNITIF

TERHADAP FINANCIAL LITERACY

MAHASISWA”. [Online] (www.google.scholar.com, Diakses 15 Januari 2017).

Sholikha, S. M., 2016. “Pengaruh Pendidikan Dan Pendapatan Orang Tua Serta Pemahaman Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Di Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Sudjana, N., 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sina, P. G., 2012. “ANALISIS LITERASI EKONOMI”. Jurnal Economia, Vol 8(2): hal. 135-142.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Walstad, W., and Allgood, S. 1999. “What do college seniors know about economics?”. American Economic Review, Vol 89(2): pp. 350-354.

Walstad, W. B., Watts, M. & Rebeck, K., 2007. Test of Understanding of College Economics (Fourth

Edition) Examiner’s Manual. 4 ed. New York:

National Council on Economic Education.

Referensi

Dokumen terkait

Nofiana Diartanti M. Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1)

Halaman sampul berisi tulisan USULAN TUGAS AKHIR pada bagian paling atas dan memuat: judul, lambang Universitas Mataram, nama dan nomor mahasiswa, nama jurusan, fakultas dan

Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi

pada Program Cipta Karya (Sektor Air Minum) ...VIII-10 Tabel 8.6 : Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan dan Sosial. pada Program Cipta Karya (Sektor

Pada tataran tertentu, permasalahan- permasalahan di atas bisa terjadi secara parsial yang terfragmentasikan pada masing-masing kondisi, tetapi pada tataran atau kondisi lainnya

The total probability rule us used to calculate the unconditional probability of an event from the conditional probabilities of the event given a mutually exclusive and exhaustive

ANALlSIS PENDAPATAN RUMAN TANGGA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER.. DS