• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model PROGRAM MATRIKULASI KURIKLUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model PROGRAM MATRIKULASI KURIKLUM 2013"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Model

PROGRAM MATRIKULASI

KURIKLUM 2013

SEKOLAH YAKIN LEBIH BAIK

PROGRAM DISUSUN SEBAGAI

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SEKOLAH YAKIN LEBIH BAIK

DINAS PENDIDIKAN KOTA KITA

(2)

KATA PENGANTAR

Sekolah yang memulai melaksanakan kurikulum 2013 mendapatkan tugas tambahan yaitu melaksanakan kegiatan matrikulasi. Matrikulasi merupakan kegiatan pemberian bantuan kepada para siswa yang duduk di kelas sebelumya masih menggunakan kurikulum 2006 dan pada kelas yang dilaluinya pada tahun 2014 akan belajar dengan kurikulum 2013. Untuk memenuhi kekurangan atau kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan karena adanya perbedaan dua model kurikulum yang diikutinya maka sekolah memberikan matrikulasi yang berfungsi menyetarakan kompetensi yang seharusnya mereka miliki untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada level kelas berikutnya dengan kesiapan yang lebih baik.

Matrikulasi para siswa perlukan agar seluruh Kompetensi Dasar yang harus merekakuasai pada kurikulum 2013 dapat mereka peroleh sehingga mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan standar yang dipersyaratkan. Dengan demikian, program Matrikulasi bertujuan pada dasarnya untuk mencapai “entry level” yang sama bagi seluruh peserta didik, berisi pemantapan materi yang seharusnya sudah dikuasai.

Mengingat sekolah perlu melaksanakan program dengan dipersiapkan secara sungguh-sungguh, maka sebelum pelaksanaan kegiatan matrikulasi, sekolah membentuk tim pelaksana program dan menyusun program agar terdapat acuan yang sistematis.

Dengan selesainya progam teriring pula harapan bahwa pelaksanaan matrikulasi dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Kepala Sekolah , 2 Juni, 2014

(3)

DAFTAR ISI E. Ruang Lingkup dan Sasaran

BAB 2. PELAKSANAAN MATRIKULASI A. Strategi Pelaksanaan

B. Tahap Pelaksanaan dan Rencana Kegiatan

C. Tim Pelaksana

D. Perangkat Dokumen Administrasi BAB 3. PELAKSANAAN

A. Strategi Pelaksanaan

B. Tahap Pelaksanaan

C. Tim Pelaksana

D. Perangkat Dokumen Administrasi E. Rekapitulasi KD Uji Kompetensi BAB 4. PENILAIAN

A. Konsep

B. Instrumen

C. Pengolahan Hasil Penilaian BAB 5. RENCANA ANGGARAN

A. Rencana Pemasukan

B. Rencana Pengeluaran

BAB 5. EVALUASI DAN LAPORAN KEGIATAN A. Evaluasi Kegiatan

B. Evaluasi Pencapaian Kompetensi C. Laporan Kegiatan

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengapa memerlukan matrikulasi? Pada tahun pelajaran 2014-2015 seluruh sekolah di Indonesia menerapkan kurikulum 2013. Pada sekolah yang memulai melaksanakannya pada tahun 2014, para siswa yang sekarang naik kelas 8 di SMP dan kelas 11 SMA/SMK mengalami peralihan dari kurikulum 2006. Mereka akan menyelesaikan pendidikan dengan kurikulum 2013. Karena itu, mereka tertinggal belajar K13 satu tahun daripada siswa yang berada di sekolah sasaran yang telah melaksanakan K13. Karena itu kompetensi mereka perlu disetarakan melalui program matrikulasi.

Apakah matrikulasi? Matrikulasi (aanvullen/matriculation)

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan atau kesenjangan (defisiensi) dalam pengetahuan dan keterampilan yang menjadi entry behavior/intake yang diperlukan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada jenjang tertentu atau pada program tertentu.

Bagaimana matrikulasi? Matrikulasi diperlukan ketika peserta didik memiliki latar belakang yang beragam sehingga sekolah memandang perlu menyetarakan kompetensi peserta didik agar memiliki kemampuan dipersyaratkan. Pelaksanaan kegiatan matrikulasi hendaknya diarahkan pada pencapaian “entry level” yang sama bagi seluruh peserta didik. Dengan melaksanakan matrikulasi satuan pendidikan menyetarakan kompetensi peserta didik dengan siswa pada sekolah yang menjadi sasaran tahun sebelumnya. Proses belajar siswa terfokus pada komponen kompetensi yang telah diukur dan dinyatakan masih di bawah pagu kompetensi yang dipersyaratkan.

B. Dasar

(5)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 203 tentang Perubahan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang diubah dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007

tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

12. Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses 13. Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar

Penilaian.

14. Permendikbud No. 68/69/70 tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum.

15. Permendikbud no. 81 A tahun 2013 tentang Implemetasi Kurikulum.

C. Tujuan

(6)

belajar (learning experience) dari kurikulum yang berbeda diselaraskan sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi pada kurikulum 2013. Pencapaian tujuan diperoleh melalui proses analisis dan identifikasi kompetensi peserta didik secara cermat sehingga dapat dipilih tindakan terhadap kelompok peserta didik yang perlu mengikuti matrikulasi dan kelompok peserta didik yang tidak perlu mengikuti kegiatan matrikulasi karena kompetensi yang dipersyaratkan telah mereka miliki.

D. Indikator Keberhasilan

Pencapaian tujuan diukur dengan indikator pada keberhasilan proses kegiatan dan hasil kegiatan yang mengacu pada diagram proses yang dinamis seperti terlihat pada gambar berikut:

Berdasarkan gambar, maka ditetapkan indikator keberhasilan kegiatan matrikulasi sebagai berikut:

Proses matrikulasi memenuhi kriteria:

(1) menentukan mata pelajaran yang harus dimatrikulasi sebagai dasar penyusunan program.

(2) menentukan kompetensi dasar (KD) yang ada pada kurikulum 2013 yang belum siswa kuasai pada kurikulum 2006.

(3) Menyusun perangkat tes untuk memilah materi yang siswa sudah kuasai dan belum siswa kuasai.

(7)

(5) Menentukan KD yang harus dimatrikulasi dan tidak perlu matrikulasi.

(6) Waktu pelaksanaan pada bulan Juni dan Juli 2014

Ada pun target hasil pelaksanaan matrikulasi sebagai berikut: (7) Seluruh siswa memenuhi kriteri menguasai KD yang

dimatrikulasi dengan nilai minimal 2,66 pada skala nilai K13. (8) Anggaran sesuai dengan rencana.

(9) Pelaporan tepat waktu

Hasil yang dicapai, seluruh siswa tuntas.

(10) Nilai yang diperoleh siswa ditulis dalam lembar penilain hasil pelaksanaan matrikulasi.

E. Ruang Lingkup dan Sasaran

Ruang lingkup pelaksanaan matrikulasi meliputi mata pelajaran dan KD-KD mata pelajaran yang belum diterima siswa kelas X dari satuan pendidikan yang pada tahun pelajaran 2013/2014 belum mengikuti Kurikulum 2013.

(8)

BAB 2. PELAKSANAAN MATRIKULASI

A. Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaan supervisi

(9)

1. Matrikulasi diberikan kepada siswa yang akan menggunakan kurikulum 2013 sementara pada satuan pendidikan yang bersangkutan pada tahun sebelumnya menggunakan k 2006. 2. Matrikulasi mata pelajaran adalah program matrikulasi pada mata

pelajaran yang tidak ada dalam kurikulum 2013 di kelas sebelumnya.

3. Matrikulasi kompetensi dasar tertentu apabila siswa telah memperlajari mata pelajaran yang sama, namun terdapat KD yang berbeda sehingga belum siswa kuasai.

4. Karena ada kemungkinan keragaman strategi pelayanan maka setiap satuan pendidikan perlu menyiapkan program.

5. Pemberian pelayanan matrikulasi diberikan dengan didasari hasil uji uji kompetensi dalam bentuk kegiatan tatap muka atau penugasan (seluruh peserta didik wajib mengikuti pembelajaran atau matrikulasi kompetensi dasar pada mata pelajaran yang telah diidentifikasi).

6. Matrikulasi pada mata pelajaran yang dipelajari siswa secara utuh maka proses pembelajaran memadukan kegiatan tatap muka dan penugasan.

7. Nilai matrikulasi pada KD yang pelaksanaannya dengan cara tatap muka dapat diperoleh dari penilaian autentik dan tes.

8. Matrikulasi pada mata pelajaran yang dapat ditempuh melalui penugasan untuk mendapatkan nilai pengetahuan diambil dari uji kompetensi dan hasil penugasan, nilai keterampilan dapat dari mengikuti belajar remedial atau tes remedial.

(10)

12. Nilai yang siswa peroleh dari kegiatan matrikulasi dituangkan dalam lembar hasil penilaian dengan format sama dengan rapot yang berlaku pada kurikulum 2013.

13. Sosialisasi kepada siswa dang orang tua siswa kami pandang sebagai komponen penentu keberhasilan. Oleh karena itu pemberitahuan kepada siswa dan orang tua menjadi kegiatan penting yang akan disampaikan melalui surat edaran.

Dengan memperhatikan sejumlah persyaratan teknis tersebut, maka satuan pendidikan mamandang perlu untuk mengembangkan rencana yang terarah dan terprogram, membentuk tim, menentukan jadwal, dan memastikan bahwa seluruh tahap dan cakupan kegiatan yang direncanakan dapat direalisasikan sesuai dengan target yang disepakati.

B. Tahap Pelaksanaan dan Rencana Kegiatan

Berdasarkan stategi yang telah diuraikan maka berikut dideskripsikan tahap kegiatan matrikulasi sebagai berikut:

No. Kegiatan Waktu

Pelaksanaan (Tanggal/bulan/

berapa hari?) 1. Rapat kerja untuk meningkatkan

pemahaman dan menyamakan persepsi pendidik dan tenaga kependidikan mengenai istilah matrikulasi, tujuan, dan strategi pelaksanaanya.

Diisi oleh sekolah sesuai dengan kondisi nyata.

2. Membentuk tim pelaksana

3. Melaksanakan analisis kompetensi dengan membandingkan kompetensi pada kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 dan memilih kompetensi yang perlu diujikan.

(11)

5. Melaksanakan uji kompetensi dan menganalisis hasil uji kompetensi 6. Menentukan KD dan indikator hasil

belajar yang akan dimatrikulasi 7. Menyusun Program materikulasi

8. Melaksanakan Kegiatan Materikulasi Lihat jadwal

pelasanaan kegiatan materikulasi terlampir 9. Melaksanakan tes pencapaian

kompetensi

10. Menyusun hasil tes dan evaluasi program

C. Tim Pelaksana

(Tim pelaksana kegiatan ditetapkan dalam keputusan kepala sekolah dengan struktur kepanitiaan seperti Ujian Kenaikan Kelas)

Pengarah/Penanggung Jawab

: Kepala sekolah

Ketua Panitia : Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum

Kompetensi dan Uji Kompetensi

 Pelaksanaan kegiatan matrikulasi

D. Perangkat Dokumen Administrasi

(12)

1. Dokumen Analisis perbandingan mata pelajaran kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 pada kelas 7 di SMP dan kelas 10 di SMA/SMK

Contoh

No. Mapel Kurikulum 2006 (Lihat permendiknas No. 22 tahun 2006)

Mapel Kurikulum 2003

KD yang Berbeda pada K13

1. Pendidikan Agama Islam Pendidikan

Agama dan Budi Perkerti

2. - Seni Budaya

dan Prakarya

3. Dst.

2. Dokumen Analisis perbandingan KD pada mata pelajaran yang sama pada kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 pada kelas 7 di SMP dan kelas 10 di SMA/SMK

Contoh

No. Mapel Kurikulum 2006 Mapel Kurikulum

2003

4. Bahasa Indonesia Bahasa

Indonesia

5. Matematika Matematika

(13)

KD (Permendiknas 22/2006) KD (Permendikbud

69/2013) Keterangan Kesesuaian Kompetensi Dasar KELAS Kompetensi Dasar

2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak

melingkar beraturan X X

3.4 Menganalisis

hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus

Sesuai

4.4 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan

percepatan dalam gerak lurus

Sesuai

1.3 Menganalisis

pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan

XIX

3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari

Sesuai

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan

Sesuai

2.2 Menganalisis hukum-hukum yang

berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

(14)

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

4.7 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu 4.1 Menganalisis

pengaruh kalor terhadap suatu zat

X X

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 4.2 Menganalisis cara

perpindahan kalor

4.8 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan untuk

menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor 4.3 Menerapkan asas

Black dalam pemecahan masalah kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari 5.2 Mengidentifikasi

penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan untuk

menyelidiki prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) 5.3 Menggunakan alat

ukur listrik

(15)

Model :

Kesimpulan: KD 3.6/4.6 dan 3.7/4.7 (Kur 2013) perlu dilakukan matrikulasi sedangkan KD 3.2/4.2 yang diajarkan di Kelas XII (Kur 2013) dapat dilakukan penyesuaian pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

1. Pembelajaran KD 3.6/4.6 dapat dilakukan pembelajaran dengan strategi inkuiri.

2. Penilaian dilakukan melalui tes (tertulis dan praktik), penugasan, dan portfolio

3. Pembelajaran KD 3.7/4.7 dapat dilakukan pembelajaran dengan strategi diskoveri/inkuiri atau projek. Penilaian dapat dilakukan melalui tes (tertulis/praktik), penugasan, dan projek/portfolio

4. Pembelajaran KD 3.2/4.2 (kelas XII) dapat dilakukan melalui projek untuk melengkapi penilaian keterampilan dengan penilaian projek.

(16)

Dari matrik rekapitulasi diurai dalam rencana pelaksanaan kegiatan pada matrik di bawah ini.

(17)

negosiasi baik melalui lisan

maupun tulisan 3. Bulan

Juli

Pendidika n Agama Islam dan Budi Pekerti

……… Terintegrasi dalam

kegaitan awal tahun

Pengamatan pengalaman

4. Dst.

Dengan mempertimbangkan masa libur siswa, kesibukan guru, dan

(18)

BAB 4. PENILAIAN A. Konsep

Secara umum penilaian dapat dideskripsikan pada gambar berikut

Uji kompetensi dalam pelaksanaan matrikulasi memprioritaskan pendidik dapat berupa tes dan non tes yang dilakukan melalui ulangan dan penugasan, pengamatan, untuk mengukur kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, memantau kemajuan, dan memperbaiki hasil belajar peserta didik pada tiga ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara seimbang. Namun demikian untuk memperoleh transparansi dan keseimbangan perlu diperhatikan pula penilain oleh peserta didik.

(19)

menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. (Permendikbud No 66/2013). Penilaian Autentik adalah penilaian yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan pengetahuan (knowledge), sikap (affective), keterampilan (skills) dan kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata /real life situations . (Popham, 1995; Bookhart, 2001).

Prosedur penilaian dalam pelaksanaan matrikulasi memenuhi standar proses sebagai berikut:

(20)

uji kompetensi dan tidak lanjut pembelajaran kepada pesrta didik yang belum memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan. Langkah akhir adalah merumuskan laporan, termasuk menyelesikan dokumen laporan penilaian.

B. Instrumen Penilaian

Penilaian sikap sekolah lakukan melalui beberapa teknik berikut:

1. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian antarpeserta didik (peer assessment), dan jurnal. 2. Instrumen observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik berupa

daftar cek (check list) atau skala penilaian (rating scale) disertai rubrik. 3. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek yang akan

dinilai, dan gradasi mutu.

4. Jurnal berupa catatan guru tentang kekuatan, kelemahan, sikap dan perilaku peserta didik di dalam dan di luar kelas .

Contoh penilaian sikap santun dapat menggunakan rubrik seperti contoh di bawah ini.

KRITERIA INDIKATOR

Sangat

Baik (SB) Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman – Sudah konsisten

Baik (B) Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman – Mulai konsisten

Cukup (C) Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman – Belum konsisten

Kurang (K) Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman – Tidak konsisten

Penilaian diri siswa kami gunakan matrik berikut:

(21)

Pengolahan hasil penilaian diri sekolah lakukan dengan menggunakan model pengolahan berikut

NO NAMA SKOR PERNYATAAN NO. JUML

SKOR SIKAPNILAI KRITE-RIA 1 2 3 dst

1 Aminah 1 1 0 2 2.67 B 2 Dewi

Nilai yang diperoleh Aminah adalah B seperti berdasrkan rentang maksimal skor 4 pada matrik berikut.

KRITERIA RENTANG SKOR

Sangat Baik (SB) 3.34 – 4.00

Baik (B) 2.34 – 3.33

Cukup (C) 1.34 – 2.33

(22)

Rekapitulasi nilai sikap pada pelaksanaan matrikulasi dapat dilihat seperti pada contoh berikut;

No Nama

Kriteria Sikap

Profil sikap secara umum Semangat

Belajar Santun Peduli

1 Dewi B B C B

2 Aminah

Penilaian kompetensi pengetahuan siswa menggunakan model soal pilihan gada dan soal uraian.

Contoh soal pilihan ganda (disalin dari pedoman penilaian direktoran PSMA)

Kompetensi Dasar:

3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

Indikator:

Disajikan tabel hasil percobaan uji larutan, peserta didik dapat

menentukan senyawa yang merupakan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan tepat seperti tampak pada tabel berikut:

No larutan Pengamatan pada

Elektroda Lampu

( 1 ) Tidak ada gelembung Padam

( 2 ) Sedikit gelembung Padam

(23)

( 4 ) Banyak gelembung Redup

( 5 ) Banyak gelembung Menyala

Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non- elektrolit berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor ….

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (4) dan (5)

E. (5) dan (1) Kunci: E

(24)

Contoh soal uraian

(25)

Perhatikan format acuan penilaian berikut:

Penilaian Keterampilan

Prinsip penilain memenuhi prosedur berikut:

1. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui pengamatan kinerja yang meminta peserta didik

mendemonstrasikan kompetensi tertentu, melalui tes praktik, proyek, atau penilaian portofolio.

2. Instrumen penilaian keterampilan berupa daftar cek (check list) atau skala penilaian (rating scale) disertai rubrik

(26)

4. Proyek adalah tugas yang meliputi kegiatan perancangan,

pelaksanaan, dan pelaporan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.

5. Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif. Penilaian menggunakan format acuan berikut:

NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN

1 2 3

1 Merangkai alat

2 Pengamatan

3 Data yang diperoleh

4 Kesimpulan

Jumlah Skor yang diperoleh

Contoh aspek yang dinilai :

ASPEK YANG

DINILAI PENILAIAN

1 2 3

Merangkai alat Rangkaian alat tidak benar Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memperhatikan keselamatan kerja

Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan keselamatan kerja

Pengamatan Pengamatan tidak cermat Pengamatan cermat, tetapi

mengandung interpretasi Pengamatan cermat dan bebasinterpretasi Data yang

diperoleh Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis

Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar

Kesimpulan Tidak benar atau tidak

sesuai tujuan Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan Semua benar atau sesuai tujuan

(27)

KRITERIA RENTANG SKOR

Sangat Baik (SB) 3.34 – 4.00

Baik (B) 2.34 – 3.33

Cukup (C) 1.34 – 2.33

Kurang (K) < 1.33

Untuk melengkapi contoh yang guru gunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penilaian, perhatikan contoh penilaian keterimpilan berikut:

KRITERIA SKOR INDIKATOR

Kelancaran (fluency) 3 Lancar

2 Kurang lancar

1 Tidak ancar

Pengucapan (pronunciation) 3 Baik

2 Kurang baik

1 Tidak baik

Intonasi (Intonation) 3 Sesuai

2 Kurang sesuai

1 Tidak sesuai

Pilihan kata (Diction) 3 Tepat

2 Kurang tepat

1 Tidak tepat

Untuk mengolah peroleh nilai guru dapat menggunakan kriteria yang sama seperti pada pelajaran fisika setelah mendapat nilai rata-rata dari keterampilan berbahasa.

(28)

Pada format acuan penilaian menggunakan skor lima. Untuk memasukan ke dalam kriteria penilaian di atas, guru dapat mengkonversi nilai yang siswa peroleh ke dalam persen dengan total nilai yang akan siswa peroleh 9 butir kali 5 sama dengan 45. Persentase dari total nilai yang siswa peroleh dapat dikonversi ke skala nilai 4. Jika siswa mendapat nilai 40 maka sama dengan (40/45 x 100 = 88%) x 4 atau sama dengan 3,55. Dengan demikian nilai akhirnya adalah Sangat Baik (SB)

C. Pengolahan Hasil Penilaian

1. Ketuntasan

(29)

 Ketuntasan seorang peserta didik untuk KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan.

Implikasi dari ketuntasan:

 KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai < 2.66;

 KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila > 75% peserta didik memperoleh nilai < 2.66;

 KD pada KI-3 dan KI-4: peserta didik yang memperoleh nilai > 2.66 dapat diberi pengayaan dan melanjutkan KD berikutnya ;

 Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

(30)

B- 2.66 2.66

Warna hijau menandakan ketuntasan pada ketiga ranah.

Data pada matrik ditafsirkan sebagai berikut:

 Peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk KD pada KI-3 dan KI-4 apabila hasil tes formatif mencapai nilai ≥ 2.66.

 Ketuntasan seorang peserta didik untuk KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan.

 KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai < 2.66;

 KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila > 75% peserta didik memperoleh nilai < 2.66;  KD pada KI-3 dan KI-4: peserta didik yang memperoleh nilai >

2.66 dapat diberi pengayaan dan melanjutkan KD berikutnya ;  Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik

yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik

dilakukan secara holistik (oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

Untuk mendapatkan nilai akhir matrikulasi pada komponen pengetahuan dan keterampilan dapat

NAMA

Nilai

Sikap PengetahuanNILAI

(31)

1 Dewi … … … 3.3

3 3.00 3.16 … .. … 3.00 B

2 ...

Perhatikan bahwa nilai untuk rapot atau laporan capaian kompetensi dibulatkan. Berdasarkan pembulatan diperoleh predikat.

Atas dasar nilai hasil pengolahan maka sekolah melaporkan nilai hasil pencapaian matrikulasi dengan model sesui dengan rapot.

Keterangan:

Nilai Harian : Hasil tes tulis, tes lisan, dan penugasan pada KD tertentu.

RN KD: Rerata Nilai Kompetensi Dasar

PRED : Predikat

LCK : Laporan capaian kompetensi

(32)

BAB 5 RENCANA ANGGARAN

Untuk menyelenggarakan kegiatan matrikulasi telah disepakati rencana anggaran berikut:

A. Rencana pemasukan

No. Sumber Keuangan Jumlah

1. RP

2. RP

Jumlah RP

B. Rencana Pengeluaran:

No. Kegiatan Jumlah

1. Workshop Analisis Kurikulum (Mapel dan

KD) RP

2. Penetapan KD Matrilkulasi dan Penyusunan

Program Matrikulasi RP

3. Penyusun instrument penilaian komptensi RP

4. Uji kompetensi RP

5. Pengolahan hasil uji kompetensi dan

Penentuan siswa peserta matrikulasi RP

6. Pelaksanaan kegiatan matrikulasi RP

7. Pengolahan nilai akhir hasil matrikulasi. RP

8. Penyediaan ATK RP

9. Kosumsi Kegiatan RP

10. Honor Panitia Pelaksana RP

Jumlah RP

BAB 6 EVALUASI DAN PELAPORAN A. Evalusi Kegiatan

Evaluasi kegiatan matrikulasi mengacu pada target program dengan instrumen evaluasi sebagai berikut:

(33)

No.

1. Menentukan mata pelajaran yang harus dimatrikulasi sebagai dasar penyusunan program.

2. Menentukan kompetensi dasar (KD) yang ada pada kurikulum 2013 yang belum siswa kuasai pada kurikulum 2006.

3. Menyusun perangkat tes untuk memilah materi yang siswa sudah kuasai dan belum siswa kuasai. 4. Melaksanakan penilaian kompetensi. 5. Menentukan KD yang harus

dimatrikulasi dan tidak perlu matrikulasi.

6. Waktu pelaksanaan pada bulan Juni dan Juli 2014

Ada pun target hasil pelaksanaan matrikulasi sebagai berikut:

7. Seluruh siswa memenuhi kriteri menguasai KD yang dimatrikulasi dengan nilai minimal 2,66 pada skala nilai K13.

8. Anggaran sesuai dengan rencana. 9. Pelaporan tepat waktu

10. Nilai yang diperoleh siswa yang ditulis dalam lembar penilain hasil pelaksanaan matrikulasi minimal mencapai nilai tuntas.

Total Skor

(34)

Sangat Baik (SB) 3.34 – 4.00

Baik (B) 2.34 – 3.33

Cukup (C) 1.34 – 2.33

Kurang (K) < 1.33

B. Evaluasi Pencapaian Kompetensi

Keberhasilan dalam pencapain hasil menggunakan ukuran berikut: Pencapaian kompetensi diharapkan seluruh siswa mencapai nilai minimal sesuai KKM.

Target pencapaian tertinggi 4 Rata-rata 3

C. Laporan Kegiatan

(35)

Lampiran-lampiran: (Contoh)

1. Rekapitulasi siswa perserta matrikulasi.

2. Laporan analisis perbandingan KD K-06 dengan K13 3. Program matrikulasi

4. SK Panitia dan Uraian Tugas

5. Kisi-kisi dan instrument uji kompetensi 6. Data hasil uji kompetensi

7. Jadwal kegiatan matrikulasi dan data pembimbing. 8. Rubrik pelaksanaan matrikulasi.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini hanya melihat minat beli konsumen berdasarkan riset pasar mengenai penerapan green design pada rumah tinggal yang dapat menjadi pertimbangan bagi

Dengan membaca wacana tentang proses membuat garam, siswa dapat mengidentifikasi informasi yang terkait dengan wujud benda dengan tepat2. Dengan membuat cerita bergambar,

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

Sementara melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan. 41 Pegang

maupun eksternal untuk pemanfaatan pengetahuan mengenai proses bisnis dalam kegiatan pengembangan e-government sehingga sistem informasi yang dihasilkan benar-benar

Semua penelitian adalah kelompok, terdiri dari ketua dan 1-2 orang dosen sebagaianggota, serta melibatkan 2 mahasiswa semester 6 atau g.. Setiap dosen hanya diijinkan

Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan bisnis yang saling berhubungan dan ditujukan

 Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil proses belajar peserta didik dalam bentuk tatap muka dan jarak jauh berbasis