• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI SEBAGAI SAINS DAN TEKNOLOGI TUGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GEOLOGI SEBAGAI SAINS DAN TEKNOLOGI TUGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI SEBAGAI SAINS DAN TEKNOLOGI

TUGAS PENGGANTI UTS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu

Dosen

Dr. Ir. H. Nana Sulaksana, MSP.

Oleh

Arman Nugraha

270110130001

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

(2)

BAB I

A. PENGERTIAN FILSAFAT SAINS

Filsafat sains adalah bidang sains yang mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari sains, yang termasuk di dalamnya antara lain sains alam dan sains sosial. Di sini, filsafat sains sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.

Untuk memahami arti dan makna filsafat sains, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat sains dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Sains:

Robert Ackerman “Filsafat sains dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan

terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian

itu, tetapi filsafat sains jelas bukan suatu kemandirian cabang sains dari praktek

ilmiah secara aktual’.

Lewis White Beck (Filsafat sains membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya

ilmiah sebagai suatu keseluruhan)

Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai sains, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan

praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan

intelektual.)

Michael V. Berry (Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode

ilmiah.)

(3)

Peter Caws “Filsafat sains merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi sains apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh

pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini

membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya

sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat

memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan

bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan

pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan”

Stephen R. Toulmin “Sebagai suatu cabang sains, filsafat sains mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan

ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode

penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan

seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari

sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).

B. Metode dalam Filsafat

1. Filsafat merupakan suatu analisis secara hati-hati terhadap penalaran suatu masalah.

2. Filsafat melakukan penyusunan secara sengaja dan sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan

3. Filsafat membawa kepada pemahaman dan pemahaman membawa kepada tindakan yang lebih layak.

4. Filsafat berusaha memperoleh penyelesaian atau jawaban terhadap pertanyaan agar dapat dipahami. Penyelesaian adalah pernyataan yang terbukti benar atau bahan bukti yang lebih mendekati kebenaran

5. Filsafat adalah usaha mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang dilakukan secara terus menerus, bersifat kritis.

6. Filsafat juga berusaha konstruktif dan beralih kepada usaha melakukan rekonstruksi terhadap alam secara spekulatif.

(4)

8. Cabang filsafat yang membicarakan hakekat terdalam suatu kenyataan adalah filsafat spekulatif.

9. Filsafat spekulatif membicarakan hubungan yang terdapat antara pelbagai segi dalam filsafat.

10. Filsafat spekulatif menggunakan batas pengetahuan manusia yang dimungkinkan untuk memahami hakekat nilai di dunia fakta. Filsafat spekulatif melahirkan metoda sintesis.

11. Metoda sintesis adalah pengumpulan dengan mengumpulkan pengetahuan untuk menyusun pandangan dunia. Metoda sintesis menggunakan pendekatan deduksi.

12. Cabang filsafat yang membicarakan makna istilah serta pernyataan adalah filsafat kritik. Filsafat kritik membicarakan makna istilah serta pernyataan. 13. Filsafat kritik melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang

dikandung oleh istilah yang dipergunakan dan pernyataan yang dibuat. Filsafat kritik menggunakan metoda analisis.

14. Metoda analisis berusaha mencari makna baru yang dikandung dalam istilah melalui penggunaannya. Metoda analisis menggunakan pendekatan induksi

C. Filsafat Teknologi

Dunia-kehidupan kita adalah dunia yang makin berwajah teknologis. Hidup dipenuhi alat teknologis. Teknologi ada di mana-mana. Teknologi tampil memikat dalam ribuan rupa dan daya. Ia seakan menjadi realitas yang tak terelakkan dalam keseharian kita. Sangatlah sukar bagi kita yang hidup di masa ini untuk sedetik lepas dari penguasaan alat teknologi.

(5)

atau fasilitas. Tingkah laku kita diatur olehnya, bahkan ruang kesadaran kita pun ikut terkonstruksi dalam sensualisme rasa kemudahan dan kecepatan yang ia tawarkan.

(6)

BAB II

Filsafat sains yang mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari sains, yang termasuk di dalamnya antara lain sains alam dan sains sosial Filsafat sains merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi sains apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.

Filsafat teknologi juga mempersoalkan pertanyaan politis: bagaimana manusia hidup dalam masyarakat teknologis, bagaimana teknologi mengubah cara hidup dan relasi sosial, serta siapa yang menentukan kebijakan teknologi yang akan diterapkan. Ada dalam Teori Don Ihde (2008) menegaskan, manusia tak dapat hidup di suatu taman nonteknologis. Sebab, di atas bumi manusia merupakan makhluk yang secara inheren teknologis. Dunia nonteknologis tak mungkin ada dalam kenyataan dan hanya mungkin ada dalam teori.

Kata Techne dipakai untuk merujuk pada penciptaan karya-karya seni. Teknologi berkembang dalam budaya Romawi-Helenis berkat sikap eklektik, yakni memilih apa yang baik dari budaya lain dan menerapkannya dalam budaya sendiri. Galileo Galilei, sebagaimana diungkapan Ihde, “Merupakan orang Eropa pertama yang membuat sains mewujudkan diri secara teknologi..”. Galileo bukanlah seorang speculator seperti filsuf Yunani yang hanya bergulat dengan teori, melainkan prototype bagi teknosains. Filsafat teknologi ini dimulai oleh Maetin Heidegger dan Jhon Dewey.

(7)
(8)

BAB III

Metode dalam Filsafat merupakan suatu analisis secara hati-hati terhadap penalaran suatu masalah ; Filsafat membawa kepada pemahaman dan pemahaman membawa kepada tindakan yang lebih layak ; Filsafat berusaha memperoleh penyelesaian atau jawaban terhadap pertanyaan agar dapat dipahami ; Filsafat adalah usaha mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang dilakukan secara terus menerus, bersifat kritis ; Cabang filsafat yang membicarakan hakekat terdalam suatu kenyataan adalah filsafat spekulatif ; membicarakan hubungan yang terdapat antara pelbagai segi dalam filsafat ; menggunakan batas pengetahuan manusia yang dimungkinkan untuk memahami hakekat nilai di dunia fakta. Filsafat spekulatif melahirkan metoda sintesis ; pengumpulan dengan mengumpulkan pengetahuan untuk menyusun pandangan dunia. Metoda sintesis menggunakan pendekatan deduksi ; melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang dikandung oleh istilah yang dipergunakan dan pernyataan yang dibuat. Filsafat kritik menggunakan metoda analisis ; Metoda analisis berusaha mencari makna baru yang dikandung dalam istilah melalui penggunaannya. Metoda analisis menggunakan pendekatan induksi.

Hidup dipenuhi alat teknologis. Teknologi ada di mana-mana. Teknologi tampil memikat dalam ribuan rupa dan daya teknologi mendeterminasi hidup kita. Keseluruhan cara pandang kita mengenai alam semesta, masyarakat, dan bahkan diri sendiri pun diubah olehnya Menghubungkan filsafat dengan teknologi akan berkesan tidak biasanya. Filsafat teknologi adalah salah satu cabang filsafat khusus yang melakukan analisis filsafat tentang teknologi dan berbagai unsur serta seginya.

Teori Don Ihde (2008) menegaskan, manusia tak dapat hidup di suatu taman nonteknologis. Sebab, di atas bumi manusia merupakan makhluk yang secara inheren teknologis. Dunia nonteknologis tak mungkin ada dalam kenyataan dan hanya mungkin ada dalam teori. Filsafat teknologi ini dimulai oleh Maetin Heidegger dan Jhon Dewey.

(9)

Cara pemikira mengenai sains demikian ini diperlukan bagi suatu pemahaman filsafat sains yang memadai, yakni filsafat sains yang lebih menyeluruh.

(10)

Daftar Pustaka

 Junter02.2011.Http://Sansteknologi.Blogspot.Com/

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner, dan menghasilkan 4 kriteria utama yang terdiri dari Modal Manusia, Modal Struktural, Modal Hubungan,

Penggunaan tipografi yang dilakukan oleh surat kabar Thairath tidak sesuai, karena huruf yang digunakan pada subhead di halaman muka surat kabar tersebut ukuran hurufnya hampir

Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif proses fermentasi tanaman yang mengandung jumlah kandungan gula, pati, atau selulosa yang tinggi, sehingga menghasilkan etanol

Endra Purna Irawan, Q100160146, Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Pengembangan Nilai-nilai karakter di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Program

11) KEHILANGAN PENGLIHATAN berarti kehilangan penglihatan secara menyeluruh dan Tetap yang tidak dapat dipulihkan. 12) KEHILANGAN KEMAMPUAN BICARA berarti ketidakmampuan

1. Harga dapat meningkatkan kecenderungan keputusan pembelian pada produk kosmetik halal. Karena semakin harga yang dikenakan kepada konsumen sesuai dengan manfaat dan

bahwa berdasarkan Pasal 82 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 penentuan tarif dan tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Teka-teki silang menurut Hornby, (1995) menyatakan bahwa teka-teki silang merupakan permainan kata yang disikan baik secara mendatar maupun menurun yang disesuaikan dengan