• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM Terhad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM Terhad"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan nikmat-Nyalah kelompok kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Kewarganegaraan ini, yang diberikan oleh Ibu Heny Mulyani, M.Pd selaku dosen Kewarganegaraan.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan pada semester II. Makalah ini berjudul “Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Kaum Perempuan dan Anak-Anak”.

Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa buku dan beberapa website yang membahas tentang materi yang berkaitan. Kami selaku penyusun makalah ini sangat berterimakasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.

Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mengharapkan ada kritik dan saran dari pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Bandung, Februari 2016

(2)

ii

Telkom University

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 1

1.3. Ruang Lingkup Materi ... 2

1.4. Tujuan ... 2

BAB II ISI ... 3

2.1. Pengertian dasar ... 3

2.2. Faktor Terjadinya Pelanggaran HAM terhadap perempuan dan anak ... 4

2.3. Pelanggaran HAM ... 5

2.4. Upaya Penanggulangan Pelanggaran HAM ... 7

2.5. Tindak Pidana HAM terhadap perempuan dan anak ... 10

BAB III PENUTUP ... 12

3.1. Kesimpulan ... 12

3.2. Saran ... 12

(3)

1

Telkom University

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hak merupakan unsur yang melekat pada diri manusia sejak manusia tersebut masih dalam kandungan sampai akhirnya ia meninggal. Di dalam masyarakat, sering dilakukan upaya untuk memenuhi Hak Asasi Manusia oleh setiap orangnya, dan karena pemenuhan hak tersebut, mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak terhadap individu yang lain.

Berbicar amengenai Hak Asasi Manusia (HAM), saat ini banyak terjadi kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan dan anak-anak. Kasus yang sering terjadi adalah kekerasan pada perempuan dan anak-anak. Kekerasan terhadap perempuan dewasa ini bukan hanya sebagai masalah individu, tetapi juga masalah nasional bahkan internasional. Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Hal itu tentunya memprihatinkan.

Selain masalah pelanggaran HAM terhadap kaum perempuan, terjadi pula pelanggaran HAM terhadap anak-anak. Masa depan bangsa berada pada kesejahteraan anak-anak. Saat ini banyak terjadi pelanggaran terhadap hak anak. Banyak anak yang ditelantarkan sehingga menjadi anak jalanan, buruh upah bahkan menjadi pengemis.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Perempuan dan Anak”.

1.2. Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan dalam makalah ini adalah:

1. Apa faktor yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM terhadap kaum perempuan dan anak-anak?

2. Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran HAM terhadap perempuan dan anak? 3. Bagaimana upaya penanggulangan pelangaran HAM tersebut?

(4)

2

Telkom University

1.3. Ruang Lingkup Materi

Makalah ini mencakup pelanggaran HAM pada kaum perempuan dan anak-anak, factor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM, cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi pelanggaran HAM, serta bentuk-bentuk pelanggaran HAM terhadap kaum perempuan dan anak-anak.

1.4. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Menambah pengetahuan tentang pelanggaran HAM.

(5)

3

Telkom University

BAB II ISI

2.1. Pengertian dasar

Menurut Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Menurut pendapat Jan Materson (dari Komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.

Hak asasi perempuan merupakan bagian dari hak asasi manusia. Penegakan hak perempuan merupakan bagian dari penegakan hak asasi manusia. Seseuai dengan komitmen internasional dalam Deklarasi PBB 1993, maka perlindungan, pemenuhan dan penghormatan hak asasi perempuan adalah tanggung jawab semua pihak baik lembaga-lembaga negara (eksekutif, legislatif, yudikatif) maupun partai politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Bahkan warga negara secara perorangan punya tanggung jawab untuk melindungi dan memenuhi hak asasi perempuan.

Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Hak anak dilindungi di dalam pasal 28 (B)(2) UUD 1945 yang berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

(6)

4

Telkom University

2.2. Faktor Terjadinya Pelanggaran HAM terhadap perempuan dan anak

Ada banyak faktor yang sangat berpengaruh untuk mengarahkan seseorang kepada penyiksaan anak. Faktor yang paling umum adalah sebagai berikut:

1. Lingkaran kekerasan. Seseorang yang mengalami kekerasan semasa kecilnya mempunyai kecenderungan untuk melakukan hal yang pernah dilakukan terhadap dirinya kepada orang lain.

2. Stress dan kurangnya dukungan sosial. Menjadi orang tua maupun pengasuh dapat menjadi sebuah pekerjaan yang menyita waktu dan sulit. Orang tua yang mengasuh anak tanpa dukungan keluarga, teman atau masyarakat dapat mengalami stress berat. 3. Pecandu alcohol atau narkoba. Para pecandu alcohol dan narkoba seringkali tidak dapat

mengontrol emos dengan baik, sehingga kecenderungan melakukan penyiksaan lebih besar.

4. Menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga, merupakan sebuah bentuk penyiksaan anak secara emosional dan mengakibatkan penyiksaan anak secara fisik.

5. Kemiskinan dan akses yang terbatas ke pusat ekonomi dan social. 6. Peningkatan krisis dan jumlah kekerasan di lingkungan sekitar mereka.

Sedangkan faktor yang menjadi penyebab pelanggaran HAM terhadap perempuan adalah: 1. Aspek budaya

Budaya yang memisahkan peran dan sifat gender laki-laki dan perempuan secara tajam dan tidak setara. Padahal sekarang sudah digembor-gemborkan kesetaraan gender. a. Laki-laki superior daripada perempuan.

b. Laki-laki dan perempuan mempunyai peran dan tempatya sendiri-sendiri. c. Keluarga adalah wilayah pribadi dan ada di bawah kendali laki-laki. 2. Aspek ekonomi

Ketergantungan wanita secara ekonomi pada pria. 3. Aspek hukum

(7)

5

Telkom University

2.3. Pelanggaran HAM

Berikut ini beberapa bentuk pelanggaran HAM pada anak: 1. Perdagangan anak

Perdagangan anak didefinisikan sebagai perekrutan, pemindahan, pengiriman, penempatan atau menerima anak-anak di bawah umur untuk tujuan eksploitasi dan itu menggunakan ancaman, kekerasan, ataupun pemaksaan lainnya seperti penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan wewenang maupun posisi penting. Juga memberi atau menerima uang atau bantuan untuk mendapatkan persetujuan dari orang yang menguasai penuh atas anak itu. Tujuan perdagangan anak untuk pekerjaan (perbudakan dan tebusan), seksual (prostitusi dan pornografi anak), pekerjaan illegal (mengemis dan perdagangan narkoba), adopsi, perjodohan.

Contoh kasusnya adalah bayi berusia satu bulan yang dijual secara online seharga Rp25 juta oleh seorang penunggah iklan berinisial ZAH (Setyawan 2015). Penjualan bayi yang berprofesi bidan, MS yang menjual tiga orang bayi (Panggabean 2015). 2. Banyak anak jalanan yang terlantar

Anak jalanan adalah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun yang menggunakan atau menghabiskan seluruh waktunya dengan melakukan kegiatan di jalan untuk mendapatkan uang atau mempertahankan hidupnya. Penelantaran anak jalanan dapat berupa kekerasan, eksploitasi seksual, seks bebas, penggunaan drugs, dan tindakan criminal.

3. Pelecehan seksual

Pelecehan seksual pada anak adalah kondisi dimana anak terlibat dalam aktivitas seksual, anak sama sekali tidak menyadari dan mampu mengkomunikasikannya, atau bahkan tidak tahu arti tindakan yang diterimanya. Jenis-jenis penyiksaan seksual: a. Pelecehan seksual tanpa sentuhan. Anak melihat pornografi, atau exhibisionisme,

dsb.

b. Pelecehan seksual dengan sentuhan. Semua tindakan pelecehan orang dewasa terhadap organ seksual anak tanpa mempunyai tujuan medis.

(8)

6

Telkom University

4. Pengabaian

Pengabaian termasuk penyiksaan secara pasif, yaitu segala ketiadaan perhatian yang memadai baik fisik, emosi maupun social. Jenis-jenisnya adalah:

a. Pengabaian fisik. Misalnya terlambat mencari bantuan medis, pengawasan yang kurang memadai, tidak tersedia kebutuhan akan rasa aman dalam keluarga.

b. Pengabaian pendidikan. Misalnya orang tua tidak memberikan fasilitas pendidikan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan anak.

c. Pengabaian emosi. Misalnya, orang tua tidak menyadari kehadiran anak ketika bertengkar, pembedaan perlakuan dan kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya.

d. Pengabaian fasilitas medis. Misalnya orang tua tidak menyediakan layanan medis untuk anak meskipun secara finansial memadai.

5. Mempekerjakan anak di bawah umur

Menurut Pasal 68 UU No. 13 Tahun 2003, pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Namun dalam undang-undang yang sama pasal 69, 70, dan 71 menjelaskan pengecualian bagi anak usia 13-15 tahun diizinkan melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan social. Dan anak dengan usia minimum 14 tahun dapat melakukan pekerjaan di tempat kerja yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan dan anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minatnya.

6. Pernikahan dini

Pernikahan dini banyak terjadi di pedesaan, 46,5% perempuan menikah sebelum mencapai 18 tahun dan 21,5% menikah sebelum mencapai 16 tahun. Contoh kasus yang paling nyata adalah pernikahan yang dilakukan oleh Kyai Pujiono Cahyo Widianto atau dikenal sebagai Syekh Puji dengan Lutfiana Ulfa (12 tahun). Kasus ini membuat Seto Mulyadi, Ketua Komnas PA terjun langsung.

7. Gizi buruk

(9)

7

Telkom University

Berikut ini adalah bentuk dan contoh dari kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan: 1. Pelecehan seksual

Pelecehan seksual adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual yang dilakukan seseorang atau sejumlah orang namun tidak disukai dan diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negative pada diri korban. Banyak contohnya seperti siulan nakal pria terhadap wanita yang dikenal atau tidak dikenalnya, lelucon cabul yang diucapkan di hadapan sasaran lelucon, perilaku meraba-raba tubuh korban dengan tujuan seksual, pemaksaan dengan ancaman kekerasan atau ancaman lainnya agar korban bersedia melakukan hubungan seksual dan sebagainya. Pemerkosaan adalah bentuk pelecehan yang paling ekstrem.

2. Kekerasan terhadap perempuan

Menurut saur, kekerasan terhadap perempuan masih didominasi oleh kasus kekerasan dalam rumah tangga dan oleh relasi personal sebanyak 68 persen, dan kekerasan yang terjadi dalam komunitas sebanyak 30 persen. Sisanya adalah kekerasan yang dilakukan negara terhadap perempuan, misalnya kasus tes keperawanan militer, larangan adopsi, dan kasus pekerja migran.

2.4. Upaya Penanggulangan dan Penanganan Pelanggaran HAM

Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi pelanggaran HAM adalah sebagai berikut:

1. Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan HAM di seluruh dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap pelanggaran HAM internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden atas beberapa agresi militer di beberapa daerah akhir-akhir ini. Contoh: Irak, Afghanistan, dan baru-baru ini Indonesia memaksa PBB untuk bertindak tegas kepada Israel yang telah menginvasi Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil, wanita, dan anak-anak.

(10)

8

Telkom University

Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), adapula Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

3. Pengeluaran UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia.

Upaya penanganan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan HAM. Tindakan terbaik dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab dari pelanggaran HAM. Apabila factor penyebabnya tidak muncul, maka pelanggaran HAM pun dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM:

a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah.

c. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.

d. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun nonformal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).

(11)

9

Telkom University

f. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing

2. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Pengadilan HAM

Kasus pelanggaran HAM akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya ditangani. Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak mempunyai kemauan menegakan HAM. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah Internasional. Hal tersebut tentu saja menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara tersebut lemah dan wibawa negara tersebut jatuh di dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beradab.

Sebagai negara hukum dan beradab, tentu saja Indonesia tidak mau disebut sebagai unwillingness state. Indonesia selalu menangani sendiri kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya tanpa bantuan dari Mahkamah Internasional. Contoh-contoh kasus yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan bukti bahwa di negara kita ada proses peradilan untuk menangani masalah HAM terutama yang sifatnya berat. Sebelum berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, kasus pelanggaran HAM diperiksa dan diselesaikan di pengadilan HAM Ad Hoc yang dibentuk berdasarkan keputusan presiden dan berada di lingkungan peradilan umum.

(12)

10

Telkom University

2.5. Tindak Pidana HAM terhadap perempuan dan anak

Pada dasarnya pelanggaran terhadap hak perempuan dan anak sama seperti melanggar HAM manusia pada umumnya, hanya saja pelanggaran ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Tindak pidana HAM telah diatur dalam UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Disebutkan pada pasal 7 dan penjabarannya terdapat pada pasal 8 dan 9, yang digolongkan menjadi dua bagian yaitu kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan.

Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara:

1. Membunuh anggota kelompok

2. Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok

3. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya

4. Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok

5. Memindahkan secara paksa dari kelompok tertentu ke kelompok lain.

Kejaharan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa:

1. Pembunuhan 2. Pemusnahan 3. Perbudakan

4. Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa

5. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional

6. Penyiksaan

(13)

11

Telkom University

8. Penganiayaan terhadap kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional 9. Penghilangan orang secara paksa

10.Kejahatan apartheid

Dalam UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, permasalahan mengenai pertanggungjawaban pidana diatur dalam pasal 36 sampai dengan pasal 40, yaitu:

1. Pasal 36 berbunyi, setiap orang yang melakukan perbuatan sebagimana dimaksud dalam pasal 8 huruf a, b, c, d, atau e dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 25 tahun dan paling singkat 10 tahun. 2. Pasal 37 berbunyi, setiap orang yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 9 huruf a, b, d, e atau j dipidana dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau pidana penjara paling lama 25 tahun dan paling singkat 10 tahun.

3. Pasal 38 berbunyi, setiap orang yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf c, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan paling singkat 5 tahun.

4. Pasal 39 berbunyi, setiap orang yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf f, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan paling singkat 5 tahun.

(14)

12

Telkom University

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, berusia berapapun, anak-anak, dewasa maupun lansia sama-sama memiliki hak asasi masing-masing. Dalam kehidupan bernegara, HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI. Dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM.

3.2. Saran

(15)

13

Telkom University

DAFTAR PUSTAKA

luishalianysp. 2014. luishalianysp. August 23. Accessed February 27, 2016. https://luishalianysp.wordpress.com.

Panggabean, Jimmy. 2015. Bidan MS Akui Jual 3 Bayi dan Organ Tubuh Manusia. October 2. Accessed February 27, 2016. www.daerah.sindonews.com.

Putra, Angga. 2013. Kekerasan Pada Anak. January 29. Accessed February 28, 2016. www.anggaputrar.blogspot.co.id.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku perawatan kehamilan pada remaja yang mengalami kehamilan dimana kehamilan tersebut tidak diinginkan..

Alhamdulillah, puji syukur kepada-Nya atas segala limpahan kasih dan sayang-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar

Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil analisis didapatkan nilai OR dari variabel Ruang Dinas Melati Bawah adalah 24,2 artinya perawat yang berada di Ruang Dinas Melati Bawah

Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah Melalui Penerapan Teknik SSCS (Search, Solve, Create , And Share) Pada Pembelajaran IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tingkat Kesesuaian Dimensi Kualitas Jasa Layanan Terhadap Kepuasan Penumpang Maskapai Garuda Indonesia Rute Makassar – Jakarta. Makasar: Program Magister Manajemen Fakultas

Lahan di antara tanaman karet belum menghasilkan (TBM) berpotensi untuk peningkatan produksi pangan seperti padi gogo, jagung, dan kedelai. Lahan tersebut sebagai

Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau

Tahun tersebut menjadi titik awal dari fase ketiga karena di tahun tersebut untuk pertama kalinya dibuat struktur institusi yang jelas terkait kerjasama lingkungan