• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (4)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Rajabasa Baru yang berdiri pada tahun 1982 dengan luas area 4200 m2 dan luas bangunan 350 m2 yang terletak di Jalan Simpang Sadar Sriwijaya, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur. SD Negeri 2 Rajabasa Baru memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, serta memiliki beberapa sarana penunjang lainnya seperti UKS, ruang perpustakaan, mushola, toilet siswa dan guru. SD Negeri 2 Rajabasa Baru memiliki visi dan misi demi memajukan pendidikan di Indonesia, visi tersebut adalah “meningkatkan cara belajar siswa, mengembangkan metode pembelajaran, pencapaian target kurikulum dengan nilai rata-rata 7,5 setiap mata pelajaran”.

(2)

Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga negara stake holder untuk kemandirian sekolah.

SD Negeri 2 Rajabasa Baru dipimpin oleh ibu Susarni dan memiliki jumlah 10 pegawai. Pegawai tersebut yang terdiri dari 5 orang guru PNS (Pegawai Negeri Sipil), 3 orang guru honor, TU (Tata Usaha) 1 orang dan penjaga sekolah 1 orang. Selain itu SD Negeri 2 Rajabasa Baru juga memiliki tenaga pengajar dengan kualifikasi pendidikan mulai dari SLTA, Diploma 2 (D2), Strata 1 (S1). Objek pada penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru.

B. Prosedur Penelitian 1. Deskripsi Awal

Tahap awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian yaitu observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara awal dilakukan pada tanggal 5 dan 7 November 2016, pada tanggal tersebut peneliti mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan guru kelas V untuk menyampaikan maksud serta tujuan peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri 2 Rajabasa Baru. Setelah meminta izin kepada kepala sekolah, kemudian pada hari Senin, tanggal 14 Desember 2016 peneliti berkunjung kembali ke SD Negeri 2 Rajabasa Baru. Kunjungan dan pertemuan peneliti tersebut bertujuan untuk melakukan wawancara dan berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran yang berlangsung di SD Negeri 2 Rajabasa Baru.

(3)

terdapat temuan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPS yaitu, (1) Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum maksimal sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah, (2) Pada saat pembelajaran siswa kurang aktif, (3) Siswa kurang berani menjawab pertanyaan guru meskipun telah diberikan umpan balik, (4) Siswa kurang mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru, (5)Pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher centered), (6) Rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru. Setelah mengetahui hasil observasi, melakukan wawancara, dan diskusi, peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.

Berdasarkan temuan observasi awal, maka peneliti merancang perbaikan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar serta melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran maupun di lingkungan. Masalah yang disajikan diharapkan dapat melatih siswa berfikir kritis serta mendorong siswa untuk aktif mencari solusi yang terbaik dalam pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi kelompok maupun kegiatan pemecahan masalah masing-masih individu. Peneliti berusaha mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dengan media grafis untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru.

(4)

meliputi hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, dan kinerja guru dalam mengajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) dengan media grafis.

C. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 secara kolaboratif antara guru kelas dan peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Tes formatif dilaksanakan setiap akhir siklus. Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16. Rincian kegiatan PTK

No Siklus Pertemuan Hari, tanggal Waktu

1 I 1 Jum’at , 20 Januari 2017 09:50–11:00

2 Rabu, 25 Januari 2017 11.00 – 12.10

2 II 1 Jum’at 27 Januari 2017 09:50–11:00

2 Rabu, 01 Februari 2017 11.0 – 12.10

1. Siklus I

a. Perencanaan

Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis kurikulum, peneliti bersama guru kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diajarkan, dengan berpedoman pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

(5)

4. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) beserta skenario pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dan guru dengan berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.

5. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam pembelajaran.

6. Menyusun dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

7. Membuat lembar observasi, berupa lembar observasi kinerja guru, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikmotor.

8. Menyusun alat evaluasi pembelajaran, berupa soal tes formatif. 9. Menyiapkan peralatan dokumentasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Pertemuan 1 a. Kegiatan awal

1. Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam.

2. Guru memperkenalkan diri kepada siswa dan memberikan

informasi bahwa akan dilaksanakan penelitian di kelas tersebut.

3. Guru mengkondisikan kelas dengan meminta siswa untuk

merapihkan tempat duduknya masing-masing dilanjutkan dengan

mendata kehadiran siswa.

4. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang

berjudul “Hari Merdeka”. Guru mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu tersebut “Masih semangat anak-anak?, agar

(6)

selesai bernyanyi, guru bertanya kepada siswa “anak-anak baru

saja kita telah menyanyikan lagu yang berjudul apa?” siswa

menjawab secara serentak “hari merdeka”, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

pertemuan 1. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya

jawab tentang materi yang akan dipelajari.

5. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sekaligus memberikan motivasi dan pesan moral agar siswa tertib dan mengikuti pembelajaran dengan

seksama.

b. Kegiatan inti

1. Guru meminta siswa membuka buku siswa halaman 158 tentang “Persiapan Kemerdekaan”. Guru memperlihatkan gambar suasana

sidang BPUPKI. Kemudian siswa diinstruksikan untuk mengamati

gambar. Guru bertanya kepada siswa “ada yang tau apa itu sidang

BPUPKI?” suasana hening dan terlihat siswa masih canggung

untuk mengungkapkan jawabannya. Masih terlihat siswa H dan BN

masih gaduh. Ada siswa bernama RCC dan VES menjawab “sidang

yang dipimpin soekarno”. Setelah siswa melihat media gambar

tersebut kemudian guru bersama siswa merumuskan masalah yang

akan diselesaikan berupa pertanyaan “apakah keterkaitan antara

(7)

2. Guru memberikan kesempatan setiap siswa untuk menganalisis masalah dan mencari jawaban dari permasalahan tersebut pada teks

bacaan. Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan

membacakan hasil yang didapatkan di hadapan siswa yang lain.

Dari banyaknya siswa guru meminta perwakilan 1 siswa laki-laki

bernama HS dan 1 siswa perempuan bernama PAL untuk

membacakan hasil yang mereka dapat. Setelah mendengar jawaban

siswa, guru meluruskan jawaban.

3. Guru memberikan masalah dalam bentuk LKS kepada setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, siswa

diinstruksikan untuk menganalisis masalah dari LKS kemudian

dibimbing oleh guru untuk merumuskan hipotesis.

4. Setelah hipotesis yang diajukan masing-masing kelompok didapatkan, selanjutnya siswa mencari alternatif penyelesaian

masalah dengan mengumpulkan data melalui kegiatan diskusi dan

penyelidikan. Guru berkeliling mengamati, memfasilitasi serta

mambantu siswa menyelesaikan permasalahan. Terlihat siswa

bernama H, RCC, dan PWS tidak mengerjakan dan terlihat

bingung. Kemudian guru memberikan informasi tambahan agar

siswa dapat menjawab dan menemukan solusi pemecahan masalah.

5. Guru meminta perwakilan kelompok secara bergantian untuk menguji hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya dengan cara

mengkomunikasikan hasil kerjanya. Kelompok dari KFM, DAA,

dan HS yang sudah siap menyampaikan hasil kerjanya solusi

(8)

6. Guru meminta siswa untuk merumuskan rekomendasi pemecahan masalah dan memberikan penguatan berupa penegasan dan

kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.

c. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipelajari dengan

baik.

2. Memberikan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan rencana kegiatan pada pembelajaran

berikutnya.

2. Pertemuan 2

Tindakan pertemuan kedua siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2017 pada pukul 11.00 – 12.10 WIB. Pada pertemuan 2 ini materi yang dibahas sistemnya melanjutkan dari pertemuan sebelumnya dengan tambahan satu sub bab yaitu tentang “Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan”. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan siklus I pertemuan 2 antara lain:

a. Kegiatan awal

1. Ketua kelas menyiapkan siswa yang lain kemudian berdo’a. Guru menanyakan kabar siswa kemudian mengabsen kehadiran siswa melalui absensi kelas.

(9)

3. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengulang kembali materi sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan, “siapa yang masih ingat persiapan kemerdekaan yang telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya?”, dari pertanyaan tersebut banyak siswa yang mengangkat tangannya untuk menjawab, guru memberikan apresiasi kepada siswa bernama DAA karena menjawab dengan tepat berupa tepuk tangan bersama siswa yang lain.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa akan belajar mengenai persiapan kemerdekaan, pentingnya perumusan dasar negara dan sebagainya.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi

Pada tahap kegiatan ini guru:

1. Guru memulai pelajaran dengan menginstruksikan siswa untuk membuka buku halaman 168 dan melalui metode ceramah dan menggunakan media gambar yang telah disiapkan, guru

menjelaskan sedikit tentang materi. Setelah itu guru bersama siswa

merumuskan masalah tentang materi yang telah dijelaskan. Guru

bertanya “siapa yang tau, siapa saja yang merumuskan dasar

negara?” siswa bernama DAA menjawab “Ir. Soekarno dan Moh.

Hatta”. Kemudian guru melanjutkan pertanyaan “nah, peran dari

tokoh yang telah disebutkan apa saja.

(10)

1. Kemudian siswa diperintah untuk menganalisis masalah dan mencari pemecahan masalah tersebut secara individu melalui buku

ataupun sumber lain yang sesuai. Siswa bernama BN dan AFF

tunjuk tangan mengungkapkan pendapatnya, “mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia”, kemudian guru memberikan apresiasi

dan meluruskan jawaban siswa.

2. Guru kembali menjelaskan sambil menunjuk gambar tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan. Kemudian menugaskan siswa untuk

memecahkan masalah berupa LKS, siswa diinstruksikan untuk

merumuskan hipotesis masalah dari LKS melalui kegiatan diskusi

kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa. Melalui diskusi siswa

menganalisis masalah yang diberikan.

3. Setiap kelompok mulai mengumpulkan data yang sesuai dengan LKS yang diberikan penyelesaian masalah melalui kegiatan diskusi

dan penyelidikan.

4. Kemudian guru memerintahkan kepada perwakilan kelompok untuk menguji hipotesis dan mempresentasikan hasilnya.

5. Guru meminta siswa untuk merumuskan rekomendasi pemecahan masalah dan memberikan penguatan berupa penegasan dan

kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.

Konfirmasi

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

2. Guru membimbing siswa menyimpulkan secara umum dari

(11)

untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk

mengerjakan tes formatif yang telah dibuat oleh guru.

3. Siswa diberikan soal tes formatif dan diberikan batas waktu untuk

mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan, lembar jawaban di

kumpulkan.

c. Kegiatan Penutup

1. Kemudian guru memberikan motivasi untuk selalu rajin belajar,

kemudian guru memberikan pekerjaan rumah dan mengakhiri

pembelajaran dengan salam.

c. Pengamatan Siklus I

1. Kinerja guru

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I masih terdapat kekurangan yang dirasakan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) dengan media grafis. Secara keseluruhan hasil observasi kinerja guru pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 17. Kinerja guru siklus I

No Aspek yang diamati Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2

1 Kegiatan Pendahuluan 17 17

2 Kegiatan Inti 48 52

3 Kegiatan Penutup 10 10

Jumlah skor IPKG 75 79

Rata-rata skor 77

Nilai kinerja guru 50 52,66

Rata-rata nilai kinerja guru 51,33

Peningkatan 2,66

Kriteria kinerja guru Cukup baik

(12)

Berdasarkan data dari tabel di atas dan data lengkap dapat dilihat pada lampiran, di dalam instrumen penilaian kinerja guru terdapat 30 aspek untuk menilai kinerja guru dengan skor maksimal yaitu 150 meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Observasi pada pertemuan 1 didapatkan skor sebesar 75, sedangkan skor kinerja guru yang diperoleh pada pertemuan 2 sebesar 79. Jumlah skor yang diperoleh dalam siklus I sebesar 154 dengan rata-rata skor sebesar 77. Nilai kinerja guru pada siklus I sebesar 51,33 dengan kategori cukup baik, hal tersebut disebabkan masih terdapat beberapa kinerja yang belum dikuasai dengan baik oleh guru. Kegiatan mengajar belum dilakukan secara optimal oleh guru kurang memberikan motivasi awal sebelum proses pembelajaran, kemampuan mengaitkan dan penguasaan materi dengan tujuan pembelajaran, kurang menggunakan bahasa lisan yang lancar dan jelas.

2. Hasil Belajar

1) Hasil belajar kognitif

(13)

Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 18. Nilai hasil belajar kognitif siklus I

(Sumber: hasil perhitungan)

Berdasarkan tabel 18, diketahui bahwa kategori nilai kognitif dari 23 siswa kelas V cukup beragam dari yang kurang sampai sangat tinggi. Setelah mendapat nilai hasil belajar kognitif seluruh siswa dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 20. Berdasarkan penjumlahan nilai hasil belajar kognitif yang diperoleh setiap siswa yaitu 1565, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 68,04 dan persentase ketuntasan 69,56%.

2) Hasil belajar afektif siswa

Fokus penilaian hasil belajar afektif pada penelitian ini adalah sikap kerja sama dan percaya diri. Pelaksanaan pada siklus I pertemuan I dengan menerapakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis masih banyak kendala dalam

No Nilai Frekuensi Jumlah Nilai Kategori

1 20 1 20 Sangat kurang

2 40 3 120 Sangat kurang

3 50 3 150 Kurang

4 60 1 60 Tinggi

5 70 5 350 Tinggi

6 80 3 240 Sangat tinggi

7 85 1 85 Sangat tinggi

8 90 6 540 Sangat tinggi

Jumlah 1665

Jumlah siswa 23

Nilai rata-rata 68,04

Kategori Tinggi

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 20

Jumlah siswa tuntas 16

Persentase ketuntasan (%) 69,56%

(14)

pembelajaran dan harus diperbaiki oleh guru, diantaranya pada saat proses pembelajaran hanya beberapa siswa yang bersedia mengerjakan tugas sesuai kesepakatan dan tanpa imbalan, hanya dapat beberapa siswa saja yang dapat membuat keputusan dengan cepat, ada siswa yang sibuk mengobrol dengan anggota kelompok lain.

Siklus I pertemuan 2 hasil belajar afektif siswa mulai terlihat pada saat proses pembelajaran siswa sudah mulai bersedia mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan tanpa imbalan, sebagian siswa sudah dapat membuat keputusan dengan cepat. Sehingga terjadi peningkatan dari pertemuan I. Nilai hasil belajar afekti siswa dapat dilihat pada lampiran. Hasil afektif siswa didapat dari pengamatan yang dilakukan observer selama pembelajaran berlangsung. Secara umum nilai hasil belajar afektif siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 19. Hasil belajar afektif siklus I

(Sumber: hasil perhitungan)

Berdasarkan tabel di atas, nilai hasil belajar afektif pada siklus I yang diperoleh setiap siswa, diketahui bahwa kategori hasil belajar

No Aspek yang Diamati Nilai Rata-rata

P1 P2

1 Kerja Sama 55,43 63,04 59,23

2 Tanggung Jawab 57,60 69,56 63,58

Jumlah nilai 1300,00 1537,50 1485,25

Rata-rata 56,52 66,84 64,58

Kategori Cukup baik Baik Baik

Jumlah siswa dengan kategori “Baik” 14

15

Persentase ketuntasan (%) 65,21%

(15)

afektif siswa cukup beragam, mulai dari cukup baik dan baik. Nilai hasil belajar afektif siswa pada siklus I berjumlah 1485,25. Penjumlahan nilai rata-rata hasil belajar afektif siswa, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 64,58 dengan kategori baik.

3) Hasil belajar psikomotorik siswa

Fokus penilaian hasil belajar psikomotor dalam penelitian ini adalah manipulasi, meniru, dan mengkomunikasikan. Pelaksanaan pada siklus I pertemuan I hasil belajar psikomotor siswa masih terdapat kendala, siswa belum dapat menyampaikan hasil diskusi dengan kalimat yang singkat, tepat, dan jelas. Terkadang masih ada siswa yang menyampaikan hasil diskusi tidak sesuai dengan topik yang didiskusikan, dan tidak sistematis. Kemudian masih ada siswa yang tidak membantu teman dalam memahami pelajaran, pada saat diskusi masih ada siswa yang memaksakan pendapatnya sendiri.

(16)
(17)

Dari ketiga aspek psikomotor peniruan, manipulasi, dan mengkomunikasikan tersebut akan didapat data yang akan digunakan peneliti untuk menjadi acuan dalam penilaian keterampilan siswa. Tabel 20. Hasil belajar psikomotor siswa siklus 1

No Aspek yang Diamati Skor Rata-rata

P1 P2

1 Peniruan 56,52 64,13 60,32

2 Manipulasi 56,52 59,78 58,15

3 Mengkomunikasikan 55,43 61,95 58,69

Jumlah nilai 1291,60 1441,59 1399,95

Rata-rata 56,15 62,49 60,86

Jumlah siswa dengan kategori

“Terampil” 19

Persentase ketuntasan (%) 82,60%

Kategori Terampil

(Sumber: hasil perhitungan)

Berdasarkan tabel, hasil pengamatan kemudian dianalisis dan diperoleh nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada siklus I. Berdasarkan nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa, diketahui bahwa kategori psikomotor siswa cukup beragam mulai dari cukup terampil sampai dengan terampil. Hasil penjumlahan nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada siklus I berjumlah 1399,95. Berdasarkan penjumlahan nilai hasil belajar psikomotor, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 60,86 dengan kategori terampil.

4) Hasil Belajar Siswa (Kognitif, Afektif, Psikomotor)

Berdasarkan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1, di peroleh hasil belajar siswa berupa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.

(18)

Tabel 21. Hasil belajar siswa siklus I

No Hasil belajar Nilai rata-rata

1 Kognitif 68,04

2 Afektif 64,58

3 Psikomotor 60,86

Nilai hasil belajar 59,52

Kategori Cukup baik

Jumlah siswa dengan kategori “Baik” 13

Persentase ketuntasan (%) 56,52%

Kategori Cukup baik

(Sumber: hasil perhitungan)

Berdasarkan pada tabel 21, di ketahui bahwa pada nilai hasil belajar siklus I sebesar 59,52. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1 yang terdapat 13 siswa yang tuntas yaitu 56,52% dengan kategori cukup baik.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan 1 dan 2, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dan perlu diadakan perbaikan aspek-aspek di bawah ini:

1. Kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan SPBM sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa yang perlu diperbaiki, antara lain:

a. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan sebelumnya perlu ditingkatkan.

b. Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. c. Penggunaan bahasa lisan kurang jelas dan lancar.

(19)

3. Dalam kegiatan merumuskan hipotesis, hipotesis yang disusun siswa terkadang belum sesuai dengan masalah yang disajikan.

4. Ada beberapa siswa yang enggan mengkomunikasikan hasil kerja di hadapan teman yang lain.

5. Kerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok dengan kategori cukup aktif.

6. Memperhatikan penjelasan guru dengan kategori cukup aktif.

e. Saran Perbaikan untuk Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi tersebut peneliti dapat menentukan perbaikan terhadap pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru harus lebih terampil dalam mengelola kelas, menguasai materi, dan menggunakan bahasa lisan yang baik agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, serta sebaiknya guru tidak mengulur waktu terlalu lama untuk satu kegiatan mengajar.

2. Memodifikasi pemberian masalah tersebut menjadi pertanyaan sederhana yang mengangkat partisipasi siswa.

3. Guru perlu membimbing siswa dengan banyak berlatih mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sehingga terbentuk ide-ide baru dari siswa.

(20)

5. Upayakan guru lebih memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar.

6. Upayakan guru dapat memahami materi pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, agar lebih baik dalam:

a) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan. b) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. c) Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan.

d) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapai.

e) Melaksanakan pembelajaran secara utuh.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

(21)

keterampilan, (8) Menyusun alat evaluasi pembelajaran, berupa soal tes formatif, dan (9) Menyiapkan peralatan dokumentasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan 1. Pertemuan 1

Tindakan pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 Januari 2017 pada pukul 09:50–11:00 WIB. Materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah “peristiwa peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945”. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini antara lain sebagai berikut.

a. Kegiatan awal

1. Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. Kemudian

guru mengkondisikan kelas dengan meminta siswa untuk

merapihkan tempat duduknya masing-masing dan berdo’a. Guru

meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis, dan dilanjutkan

dengan mendata kehadiran siswa.

2. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang

berjudul “Hari Merdeka”. Guru mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu tersebut “Masih semangat anak-anak?, agar

lebih bersemangat lagi sebelum belajar kita bernyanyi”. Setelah

selesai bernyanyi, guru bertanya kepada siswa “anak-anak baru

saja kita telah menyanyikan lagu yang berjudul apa?” siswa

menjawab secara serentak “hari merdeka”, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

(22)

guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya

jawab tentang materi yang akan dipelajari.

3. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan 1. Setelah guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, guru menggali pengetahuan awal siswa dengan

melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari.

b. Kegiatan Inti

1. Melalui metode ceramah dan menggunakan media gambar yang

telah disiapkan, guru menjelaskan secara singkat materi yang

diajarkan.

2. Kemudian guru mengintruksikan kepada siswa untuk membuka

buku halaman.

3. Siswa diberi kesempatan untuk membaca teks bacaan selama

beberapa menit. Siswa dibimbing guru merumuskan masalah

yang relevan dengan materi. Berdasarkan media gambar dan

metode Tanya jawab guru memberikan masalah yang harus dicari

penyelesaiannya, yaitu “Apa yang kalian ketahui tentang

proklamasi kemerdekaan?” beberapa siswa menjawab salah

satunya bernama PAL “hari kemerdekaan Indonesia”, kemudian

guru menunjuk siswa lain yaitu RCC , “apakah benar jawaban

dari temanmu?”, DAA menjawab, “iya buk”. Kemudian guru

meluruskan jawaban siswa.

4. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk

menyelesaikan masalah yang disiapkan pada lembar LKS. Guru

(23)

sebelum proklamasi kemerdekaan.. Siswa ditugaskan untuk

merumuskan hipotesis sebelum menemukan penyelesaian.

Sebelum mengerjakan siswa dibimbing untuk menganalisis

masalah yang disajikan.

5. Siswa dibimbing untuk menganalisis masalah yang disajikan.

6. Siswa diperintahkan untuk mengumpulkan informasi yang

relevan dengan masalah. Kemudian guru berkeliling,

membimbing dan menuntun siswa mengumpulkan data dan

informasi yang relevan dengan masalah.

7. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menguji hipotesis

yang sudah dirumuskan sebelumnya. Guru meminta semua

kelompok membacakan hasil diskusinya dihadapan kelompok

lain. Guru membimbing jawaban kelompok yang belum tepat dan

memberikan penguatan berupa tepuk tangan bagi kelompok yang

kompak dan memiliki jawaban yang tepat.

8. Siswa bersama dengan guru merumuskan rekomendasi

pemecahan masalah atas jawaban yang paling tepat tentang soal

diskusi tersebut.

c. Kegiatan penutup

1. Kegiatan pembelajaran selanjutnya siswa bersama guru

merumuskan rekomendasi pemecahan masalah yang sesuai

dengan rumusan hasil pengujian hipotesis yaitu dari kelompok

(24)

2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil belajar

materi yang sudah dilaksanakan. Bertanya jawab tentang materi

yang belum dipahami.

3. Melakukan tindak lanjut menugaskan siswa untuk membaca

pembelajaran selanjutnya dan menutup pelajaran dengan salam.

2. Pertemuan 2

Kompetensi dasar pada siklus II pertemuan 2 yaitu “Menghargai

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan” sudah dilaksanakan pada pertemuan 1 akan tetapi belum

selesai maka dilanjutkan ke pertemuan 2. Materi yang dibahas yaitu

“Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia”. Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari

senin, tanggal 01 Februari 2017 pukul 11.00 – 12.10 WIB. Kegiatan pada pertemuan ke 2 sebagai berikut.

a. Kegiatan awal

1. Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam,

mengkondisikan kelas dengan meminta siswa untuk merapihkan

tempat duduknya masing-masing. Guru meminta kepada ketua

kelas untuk memimpin teman-temannya berdo`a dan dilanjutkan

dengan mendata kehadiran siswa.

2. Guru meminta siswa mengeluarkan alat tulis seperti bukan dan

pena. Selanjutnya guru menanyakan kabar siswa “bagaimana

kabar kalian hari ini?” semua siswa menjawab “baik buk” guru

bertanya kembali “sudah siap belajar anakanak” dan siswa

(25)

3. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi

yang telah dibahas pada pertemuan yang lalu. Guru bertanya

“kemarin jum’at pelajaran IPS kalian belajar tentang apa saja?.

Siswa menjawab secara serempak “peristiwaperistiwa sekitar

proklamasi kemerdekaan”.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pesan

moral untuk patuh dan menghormati orang tua dan pahlawan

Indonesia.

b. Kegiatan inti

Eksplorasi

Pada tahap kegiatan ini guru:

1. Guru menggali kemampuan awal siswa dengan bertanya jawab

tentang materi tersebut. Selanjutnya melalui metode ceramah dan

menggunakan media grafis berupa gambar tokoh, guru bertanya

kepada murid. “ada yang tau, foto siapa saja yang ada digambar

ini?” dengan serentak siswa menjawab, “Ir.Soekarno dan

Muhamad Hatta”. Guru memberikan apresiasi, “ya benar sekali,

sudah pintar semua”.

2. Kemudian guru menjelaskan sedikit tentang gambar tokoh yang

disajikan.

Elaborasi

1. Siswa diinstrusikan untuk membuka buku halaman 187 tentang

(26)

siswa diberi waktu untuk membaca sekilas teks bacaan dibuku.

Setelah itu merumuskan masalah yang sesuai dengan materi.

2. Siswa untuk membuat bagan tentang riwayat dan mencari sebab

akibat peran penting dari tokoh kemerdekaan. Guru kembali

menjelaskan sambil menunjuk gambar tokoh penting dalam

peristiwa proklamasi. Kemudian memberikan masalah berupa

lembar LKS.

3. Sebelum mengerjakan siswa dibimbing untuk menganalisis

masalah yang disajikan.

4. Siswa dibimbing untuk merumuskan hipotesis penyelesaian dari

masalah. Guru berkeliling, memfasilitasi dan memberikan arahan

bagaimana mengumpulkan data yang relevan dengan masalah

yang dirumuskan. Guru memberikan batas waktu untuk

berdiskusi.

5. Setelah waktu tersebut habis, guru memanggil kelompok untuk

menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Setiap kelompok maju

ke depan untuk pengujian hipotesis dan mengkomunikasikan

hasil kerjanya. Kemudian guru memberi kesempatan kepada

kelompok lain yang ingin memberikan masukan. Selanjutnya

guru memberikan apresiasi dan meluruskan jawaban.

Konfirmasi

1. Siswa bersama dengan guru merumuskan rekomendasi

pemecahan masalah atas jawaban yang paling tepat tentang soal

(27)

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami. Kemudian siswa diminta

untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk

(28)

c. Kegiatan penutup

1. Siswa diberikan soal tes formatif dan diberikan batas waktu untuk

mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan soal yang

diberikan, lembar jawaban di kumpulkan, kemudian guru

memberikan motivasi untuk selalu rajin belajar, kemudian guru

memberikan pekerjaan rumah dan selanjutnya guru menutup

pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Pengamatan Siklus II

1. Kinerja guru

Kegiatan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru yang dilakukan oleh guru pada siklus II pada pertemuan 1 dan 2 dengan menggunakan SPBM dengan media grafis sudah mengalami peningkatan namun masih belum sepenuhnya berjalan sesuai perencanaannya. Secara keseluruhan hasil observasi kinerja guru pada pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 22. Kinerja guru siklus II

No Aspek yang diamati Skor

Pertemuan 1

Skor Pertemuan

2

Rata-rata

1 Kegiatan Pendahuluan 23 25 24

2 Kegiatan Inti 74 77 75,5

3 Kegiatan Penutup 11 15 13

Jumlah skor 108 117 111

Skor maksimal 150 150 150

Nilai kinerja guru 72 78 75

Kategori kinerja guru Baik

(Sumber: hasil perhitungan)

(29)

terdapat 30 aspek untuk menilai kinerja guru dengan skor maksimal yaitu 150 meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Observasi pada pertemuan 1 didapatkan skor sebesar 108, sedangkan skor kinerja guru yang diperoleh pada pertemuan 2 sebesar 117. Jumlah skor yang diperoleh dalam siklus II sebesar 225 dengan rata-rata skor sebesar 112,5. Nilai kinerja guru pada siklus II sebesar 75 dengan kategori baik, hal tersebut disebabkan masih terdapat beberapa kinerja yang belum dikuasai dengan baik oleh guru. Kegiatan belum dilakukan secara optimal oleh guru antara lain kurang memberikan motivasi awal sebelum proses pembelajaran, kemampuan menguasai materi dengan tujuan pembelajaran, kurang menggunakan bahasa lisan yang lancar dan jelas.

2. Hasil belajar 1) kognitif siswa

(30)

Data hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 23. Hasil belajar kognitif siklus II

(Sumber: hasil perhitungan)

2) Hasil belajar afektif siswa

Hasil belajar afektif siswa didapatkan dari pengamatan yang dilakukan oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Hasil belajar afektif siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 24. Hasil belajar afektif siklus II (Sumber:

hasil

perhitungan)

No Nilai Frekuensi Jumlah Nilai Kategori

1 50 4 200 Kurang

2 55 1 55 Kurang

3 70 5 350 Tinggi

4 80 5 400 Sangat tinggi 5 90 1 90 Sangat tinggi 6 95 5 475 Sangat tinggi

Jumlah 1720

Jumlah siswa 23

Nilai rata-rata 74,78

Kategori Tinggi

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 55

Jumlah siswa tuntas 19

Persentase ketuntasan (%) 82,60

Kategori Sangat baik

No Aspek yang Diamati Skor Rata- rata P1 P2

1 Kerja Sama 55,43 57,60 56,51 2 Tanggung Jawab 63,04 65,21 64,12

Jumlah nilai 1612,50 1625,00 1621,75

Rata-rata 70,10 70,65 71,15

Kategori Baik Baik Baik

Jumlah siswa dengan kategori “Baik” 14

19

Persentase ketuntasan (%) 82,60%

(31)

3) Hasil belajar psikomotorik siswa

Aspek psikomotor (keterampilan) yang aditeliti dalam penelitian ini meliputi peniruan, manipulasi dan mengkomunikasikan. Dari ketiga aspek tersebut akan didapat data yang digunakan menjadi acuan dalam penilaian keterampilan siswa.

Tabel 25. Hasil belajar psikomotor siswa siklus II

No

No

Aspek yang Diamati

Nilai Rata-rata

P1 P2

1 Peniruan 68,47 77,17 72,82 2 Manipulasi 70,08 67,39 68,73 3 Mengkomunikasikan 65,21 73,91 69,56

Jumlah nilai 1616,66 1655,01 1636,26

Rata-rata 70,28 71,95 71,14

Jumlah siswa dengan kategori “Terampil”

19

Persentase ketuntasan (%) 82,60%

Kategori Terampil

(Sumber: hasil perhitungan)

Berdasarkan tabel, hasil pengamatan kemudian dianalisis dan diperoleh nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada siklus II. Nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa, diketahui bahwa kategori psikomotor siswa cukup beragam mulai dari cukup terampil, terampil, dan sangat terampil. Hasil penjumlahan nilai hasil belajar psikomotor setiap siswa pada siklus II berjumlah 1636,26. Penjumlahan nilai hasil belajar psikomotor, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 71,14`dengan kategori terampil.

(32)

Berdasarkan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II, di peroleh hasil belajar siswa berupa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. Data hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 26. Hasil belajar siswa siklus II

No Hasil belajar Nilai

1 Kognitif 74,78

2 Afektif 71,14

3 Psikomotor 71,15

Nilai hasil belajar 72,21

Kategori Tinggi

Jumlah siswa dengan kategori “≥Baik” 20

Persentase ketuntasan (%) 86,95%

Kategori Sangat tinggi

(Sumber: hasil perhitungan)

(33)

e. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II pertemuan 1 dan 2, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dan perlu diadakan perbaikan, yaitu:

1. Kinerja guru dapat memperbaiki situasi belajar siswa melalui penerapan SPBM sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

2. Guru sudah membimbing siswa agar mempermudah siswa menyelesaikan masalah yang disajikan.

3. Dengan bimbingan guru siswa sudah merumuskan hipotesis lebih spesifik.

4. Siswa sudah terbiasa untuk mengkomunikasikan hasil kerjanya. 5. Kerjasama yang ditunjukan siswa sudah mulai aktif.

6. Saat guru menjelaskan materi siswa sudah kondusif dan aktif.

C. Rekapitulasi Siklus I dan siklus II

1. Kinerja Guru

Kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran sangat penting, karena siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran

dan hasil belajar yang selalu meningkat sebagian besar di tentukan oleh

kinerja guru. Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pembelajaran mata pelajaran IPS dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah menggunakan media grafis menunjukan adanya peningkatan.

(34)

setiap siklusnya. Peneliti melakukan kegiatan rekapitulasi peningkatan

kinerja guru pada setiap siklus.

Adapun hasil rekapitulasi peningkatan kinerja guru pada pembelajaran

siklus I, II dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 27. Rekapitulasi nilai kinerja guru

Kinerja Guru

Siklus I Sikus II

Nilai 51,33 75

Kategori Cukup baik Baik

Peningkatan 17,17

(Sumber: hasil perhitungan)

Berdasarkan tabel 29, diktahui bahwa kinerja guru pada siklus I memperoleh nilai 51,33 dengan kategori cukup baik dan terdapat peningkatan sebesar 17,17 sehingga pada siklus II memperoleh nilai 75 dengan kategori baik. Agar lebih jelas, peningkatan kinerja guru disajikan dalam grafik sebagai berikut. Peningkatan kinerja guru pada proses pembelajaran di setiap siklusnya dapat dilihat pada grafik di bawah

ini. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 51.33 75 23.67 SIKLUS I SIKLUS II PENINGKATAN Nilai rata-rata P E N IN G K A T A N N IL A I

(35)

Gambar 3. Bagan grafik Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I,II.

Adapun nilai rata-rata kinerja guru pada siklus I adalah 51,33 jika dikategorikan kinerja guru mencapai cukup baik. Pada siklus II pertemuan

1 perolehan skor kinerja guru adalah 108 dengan nilai 72, kemudian

meningkat pada siklus II pertemuan 2, perolehan skor berjumlah 117

dengan nilai 78 Adapun nilai rata-rata kinerja guru pada siklus II adalah

75 dengan kategori baik. Adapun peningkatan dari siklus I dan siklus II

adalah sebesar 23,67.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa terdiri dari tiga ranah yaitu hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. Peneliti membuat rekapitulasi untuk mengetahui peningkatan persentase hasil belajar pada setiap siklus. Rekapitulasi hasil belajar siswa dengan menerapakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media garafis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 28. Rekapitulasi hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotorik)

No Hasil belajar Siklus I Siklus II Peningkatan

1 Rata-rata 59,52 72,21 12,69

2 Persentase ketuntasan %

56,52% 86,95% 30,43%

Kategori Cukup tinggi Sangat Tinggi

(36)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar meningkat dari siklus I ke siklus II, pada siklus I rata-rata hasil belajar sebesar 59,52 pada siklus II menjadi 72,21 mengalami peningkatan sebesar 12,69%. Selain itu, persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I, rata-rata ketuntasan secara klasikal sebesar 56,52% mengalami peningkatan 30,43%. Pada siklus II menjadi 86,95% dari hasil tersebut termasuk pada kategori tinggi.

RATA-RATA PERSENTASE KETUNTASAN

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 59.52 56.52 72.21 86.95 12.69 30.43 SIKLUS I SIKLUS II PEN-INGKATAN R E N T A N G N IL A I

Hasil rekapitulasi nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

(37)

Berdasarkan gambar bagan di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata

kinerja guru yang dilakukan semakin meningkat setiap siklusnya, dan dapat memperngaruhi kegiatan pembelajaan siswa. Semakin baik kinerjaguru semakin baik pula hasil belajar siswa Data-data yang telah diuraikan dan diperoleh keterangan bahwa indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan telah tercapai. Peneliti dapat bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 2 Rajabasa Baru.

D. Pembahasan

1. Kinerja Guru

(38)

memiliki kinerja yang baik sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Hal ini terbukti melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis, bahwa aspek kinerja guru yang dilakukan semakin baik pula hasil belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis guru berupaya untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih cepat menerima materi, meningkatkan tanggung jawab, percaya diri, dan saling menghargai, saat proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

2. Hasil Belajar

(39)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas. Hamalik dalam (Arsyad, 2011: 15) bahwa pemakaian media grafis dalam proses belajar mengajar dapat membangktkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan keinginan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Gambar

Tabel 17. Kinerja guru siklus I
Tabel 18. Nilai hasil belajar kognitif siklus I
Tabel 19. Hasil belajar afektif siklus I
Tabel 20. Hasil belajar psikomotor siswa siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah dan

Melalui pemahaman tentang Ketahanan Nasional yang berkelanjutan dalam konteks kemajemukan bangsa Indonesia diharapkan setiap komponen bangsa memiliki wawasan

Dilihat dari perhitungan Rasio lancar, Rasio a cepat, dan Kas a rasio pada kemampuan Bank Mandiri dalam melunasi hutangnya telah dilakukan pengelolaan likuiditas yang baik.. Dengan

sarana, prasarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

Dapat digunakan untuk alat ukur model baru dalam pelayanan nasbah khususnya di perbankan syariah yang menggunakan online report dengan mengintegrasikan seluruh unsur

Potret living hadis dalam pantang larang bermain di waktu Magrib ini, sesungguhnya mudah dimengerti mengingat watak agama Islam yang.. fleksibel, sehingga mampu menyatu

Gotik, yang diciptakan oleh PT Nagaswara. 11 Negara melalui aparat penegak hukum, baik secara langsung maupun tidak langsung harus bertanggung jawab dengan adanya kasus

Relaksasi merupakan metode alami dalam mengatasi nyeri. Cara melakukannya pun mudah yaitu dengan menenangkan pikiran lalu mengambil nafas dalam-dalam selama 5 detik