• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK GLOBALISASI dalam kehidupan (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK GLOBALISASI dalam kehidupan (3)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK

GLOBALISAS

I

BY VOTTESY

KELOMPOK:

-Pajar

-Pajri

-Aziss

-Iqbal

STEAM.CORP

(2)
(3)

Kapolri: Globalisasi Membawa Dampak

Jumlah Kejahatan

Khusus untuk kasus terorisme, pada tahun 2016 polisi telah

memproses sebanyak 170 kasus. Jika dibanding dengan tahun 2015 yang telah memproses 82 kasus, kasus terorisme mengalami

kenaikan sebanyak 88 kasus.

"Terorisme meningkat, sekarang ada 170 kasus. Tapi bukan serangannya, termasuk yang ditangkap orangnya. Penegakan hukum pada tersangka terorisme, 40 kasus sudah divonis pengadilan," ungkapnya.

Lalu untuk kasus narkotika pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebanyak 6.729 kasus atau naik sekitar 19,62 persen dibanding tahun 2015.

Sedangkan pada kasus human trafficking dan cyber crime mengalami penurunan pada tahun 2016 ini. Kasus cyber crime

mengalami penurunan sebesar 365 kasus, dan kejahatan penjualan manusia mengalami penurunan sebesar 20 kasus.

Kapolri: Tingkatkan Digital Security

Dalam kesempatan tersebut Kapolri juga mengapresiasi kinerja Polda Metro yang cepat menangkap pelaku perampokan di Pulomas dengan menggunakan rekaman CCTV. Kapolri pun mengimbau agar terus meningkatkan pengamanan digital seperti itu.

"Pengungkapan kasus Pulomas karena CCTV, tersangkanya,

(4)

Untuk meningkatkan keamanan digital, Tito meminta agar seluruh daerah memasang CCTV yang tersambung dengan sistem

pengamanan milik pemerintah.

"Tiap daerah membuat peraturan, diwajibkan semua gedung-gedung yang akan dibangun wajib untuk memasang CCTV yang bisa di-connect dengan CCTV pemerintah," jelas Tito.

"Kemudian di jalan-jalan, dipasang CCTV yang bisa di-connect

dengan pemerintah. Itu yang dinamakan digital security," sambungnya.

Menurut Tito ada empat macam security atau pengamanan. Yang pertama adalah personal security, yaitu kecilnya angka gangguan kamtibnas umum. Kedua adalah infrastructure security. Ketiga adalah health security, ini terkait kasus makanan palsu atau obat palsu. Lalu yang keempat adalah digitalsecurity, termasuk

pengamanan dengan CCTV.

(5)

Mendikbud: Globalisasi Jangan Gerus

Nasionalisme

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) MUhadjir Effendy mengajak Badan Koordinasi Humas untuk bersama-sama

mensosialisasikan program Kemdikbud. Ajakan ini disampaikan

Muhadjir saat menjadi narasumber di Anugrah Humas Indonesia 2016, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/11).

strategis untuk sosialisasi pendidikan karakter dan penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP),” ajak Mendikbud.

Muhadjir juga menyampaikan pentingnya pendidikan karakter ditengah globalisasi. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut mengatakan pendidikan karakter dapat memperkuat

nasionalisme ditengah gerusan globalisasi.

“Jangan sampai globalisme menggerus nasionalisme,” tegas Mendikbud “Pendidikan itu melibatkan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Bakohumas menjadi potensi masyarakat yang bisa mengambil peran Lebih lanjut, dikatakan, penguatan Pendidikan karakter tidak semudah mengajarkan pengetahuan. Karakter memiliki dua sisi, negatif dan positif. Sikap positif berpotensi melahirkan perilaku positif, demikian pula sebaliknya.

“Maka pendidikan harus membentuk budi pekerti yang baik, karakter positif, yang didasari pada nilai-nilai baik dari agama, budaya,

kebangsaan dan senagainya,” tutur Muhadjir.

Ditanya oleh salah seorang peserta tentang sikap mental masyarakat yang serba dimanjakan oleh bantuan sosial, kesehatan dan pendidikan, Mendikbud mengajak semua pihak ikut mengedukasi. Pihaknya,

(6)

manja. Kecermatan dalam membelanjakan bantuan pemerintah harus dikontrol agar masyarakat dapat terbiasa dengan sikap cermat.

(7)

Kita Harus Waspada Sisi Negatif Globalisasi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh komponen bangsa untuk menanggapi perkembangan globalisasi dengan bijak.

“Kita harus waspada akan sisi negatif globalisasi ini. Kita butuh ketelitian,

kearifan, kebijaksanaan untuk mencerna informasi yang kita dapatkan, agar tidak terseret dalam permusuhan dan perpecahan,” kata Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (22/1).

Menurut dia, kemajuan teknologi informasi harus disyukuri sebagai nikmat karena memberi banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Dia mengatakan jangan sampai kemajuan teknologi informasi justru memberi keburukan seiring kemudahannya dalam menyampaikan pesan ke khalayak, terutama berita bohong (hoax).

Di zaman kekhalifahan Islam, kata dia, pemimpin umat Muslim dibunuh oleh orang Islam lainnya hanya karena berita hoax. Kabar palsu terkait khalifah mampu menggerakkan para pembunuh pemimpin umat Islam. Informasi yang mereka miliki terkadang palsu dan tidak dilakukan uji kebenaran informasi.

Lukman mencontohkan bagaimana Khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh karena berita bohong. Utsman dibunuh karena diisukan melakukan praktik KKN sedangkan Ali dibunuh karena terjadi salah paham.

(8)

Dampak Negatif dan Jejaring Sosial:

Penyebaran Berita Hoax dan Provokatif

Di era globalisasi yang serba canggih ini banyak teknologi yang

berkembang pesat di luar apa yang dibayangkan oleh orang – orang yang hidup sebelum kita. yang dahulunya manusia hanya mengenal telegram sebagai media pengirim pesan, koran sebagai media cetak dan radio sebagai penyebar berita. Lalu muncul lah telepon dan televisi yang dinilai lebih efektif dalam penyampaian dan penyebaran informasi di kala itu. Dan dewasa ini kita semua telah mengenal teknologi terbarukan yaitu komputer dan smartphone.

Komputer dan smartphone sendiri tidak dapat dipisahkan dari yang namanya Internet. Secara sederhana, internet adalah jaringan

komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui jaringan telepon atau satelit ( KBBI edisi elektronik, 2008 ). Setelah komputer dan Smartphone terhubung dengan internet, kita dapat melakukan

beberapa hal, misalnya : mengirim dan menerima email, chating dengan media text atau suara, berselancar (surfing) di World Wide Web, aktif di media sosial dan jejaring sosial, atau hal-hal lain dengan suatu software aplikasi tertentu.

Saat komputer dan smartphone terhubung dengan internet salah satu kegiatan yang paling umum dilakukan adalah aktif di media dan jejaring sosial. Media sosial adalah sebuah media dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menuangkan ide pikiran

meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Dan

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar yang sering kita gunakan sekarang antara lain Facebook, Twitter. Instagram dan LINE. Media dan jejaring sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk

(9)

memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Dengan adanya media dan jejaring sosial online tersebut tak dapat dipungkiri bahwasan nya banyak dampak positif yang bisa dirasakan, seperti semakin mudah nya kita untuk berkomunikasi , bahkan orang yang berada di negara satu dengan negara yang sangat jauh pun bisa berinteraksi dan juga semakin cepatnya penyebaran berita. Dengan adanya media dan jejaring sosial kita dapat menikmati berita yang up to date bahkan selang beberapa menit dari waktu kejadian berita tersebut kita langsung dapat mengetahuinya. Selain itu banyak manfaat –

manfaat lain nya yang tidak bisa di sebut satu persatu.

Tentunya selain terdapat banyak hal – hal positif yang dapat kita ambil dari berkembang nya teknologi internet terkhusus nya media dan jejaring sosial terdapat juga dampak – dampak negatif nya. Contohnya adalah orang orang akan terlalu bergantung dengan media dan jejaring sosial dan akan menjadi malas untuk belajar berkomunikasi di dunia nyata. Selain itu orang orang akan menjadi malas untuk berinteraksi dengan dunia luar dan lebih memilih berinteraksi secara online, karena terdapat perbedaan besar dikala kita berinteraksi secara langsung dengan

berinteraksi melalui jejaring sosial yaitu tingkat pemahaman bahasa dan rentan terjadi kesalah pahaman. Juga media dan jejaring sosial juga menjadi lahan subur untuk orang – orang tak bertanggung jawab melakukan tindak kriminal nya seperti penipuan, judi, pornografi, cybercrime dan penyebaran berita palsu (HOAX) dan provokatif yang baru baru ini marak terjadi.

Hoax menjadi suatu isu dan perbincangan hangat di media massa

(10)

( Wikipedia ) Kebanyakan korban hoax adalah warga yang

menggunakan internet. Hal ini bertujuan menggiring opini dan kemudian membentuk persepsi terhadap suatu informasi.

Orang yang menyebarkan hoax mempunyai kesenangan tersendiri seperti mencari sensasi di kalangan masyarakat,mencari

popularitas,ingin lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dan untuk menikmati kesenangan dalam kebohongan yang diciptakan tentunya dengan memanfaat kan teknologi yang serba canggih ini.

Banyak sumber yang menyebutkan bahwa kata Hoax pertama kali

digunakan oleh orang orang Amerika yang mengacu pada sebuah judul film “The Hoax” pada tahun 2006 yang disutradarai oleh Lasse

Hallstrom.. Film ini dinilai mengandung banyak kebohongan, sejak saat itu istilah ”hoax” muncul setiap kali ada sebuah pemberitaan palsu atau sebuah informasi yang belum tentu ke valid an nya. Sedangkan menurut Robert Nares, kata Hoax muncul sejak abad 18 yang merupakan kata lain dari “hocus” yakni permainan sulap.

Terlepas dari asal usul kata tersebut saat ini banyak sekali media

pemberitaan yang menyebarkan hoax atau pemberitaan palsu. Sebagai netizen yang baik diharapkan agar lebih selektif dan berhati-hati akan segala informasi yang tersebar..

Sekarang ini di Indonesia Hoax cukup erat kaitanya pada isu politik. Biasanya ini dilakukan untuk menyebarkan rumor agar menguntungkan pihak atau golongan tertentu dan terkadang juga berakhir dengan

(11)

Penulis tidak bermaksud untuk berpihak ke suatu pihak maupun golongan. Membludaknya atau maraknya berita hoax yang terjadi di Indonesia belakangan ini pun semua orang telah mengetahuinya bahwa di mulai dari permasalahan salah satu gubernur yang di duga telah menistakan sebuah agama dari sebuah pidato yang ia lakukan. Dan permasalahan itupun semakin memanas ketika diadakan nya Aksi di jalanan yang dilakukan oleh sebuah pihak yang meminta keadilan harus ditegak kan atas kasus yang dilakukan oleh gubernur tersebut. Dari situlah muncul lah opini – opini publik atas permasalahan tersebut. Masyarakat pun terbagi menjadi dua kubu dan terjadi lah perpecahan

Penulis juga mendapatkan sumber sebuah situs yang membahas tentang hoax yang terjadi belakangan ini , Satu kata bisa mengubah arti. Itu yang tercermin dalam sebuah hoax yang tersebar di media sosial. Seseorang mengambil berita salah satu media online yaitu Kompas.com dan

mengganti satu kata dalam judul sehingga membuat artinya menjadi sama sekali lain. Bandingkan:

 ASLI – Ahk (Inisial): Kamu kira kami BOHONG bangun masjid dan naikkan haji marbut?

 PALSU - Ahk: Kamu kira kami NIAT bangun masjid dan naikkan haji marbut?

Telah jelas sebuah berita hoax dapat menggiring opini dan pemikiran publik, bayangkan saja dengan mengganti satu kata dalam sebuah judul berita yang benar dapat membuat pengertian menjadi sangat berlawanan dan menimbulkan kesalahpahaman. Tetapi itu lah potret nyata yang terjadi di indonesia saat ini.

Hoax sangat mudah disebarkan di zaman yang serba canggih ini melalui media sosial, situs jejaring online dan aplikasi chat lainnya. Semua

(12)

ini merupakan sebuah dampak negatif dari berkembang nya teknologi dan kemajuan zaman.

Media sosial merupakan suatu hal yang tak bisa di lepas dari kita saat ini, bahkan dalam perjalanannya, media sosial sekarang telah mengubah cara hidup kita dalam beberapa tingkatan,sehingga bisa di katakan media sosial menjadi sebuah media yang penting dalam masyarakat . Dan

media sosial itu tak hanya menjadi sebuah media yang penting namun juga telah berubah menjadi sebuah identitas diri seseorang, kita bisa melihat bagaimana sebuah media sosial berubah fungsi menjadi “mulut kedua” seseorang, sehingga menjadikan media sosial sebagai wakil diri di dunia maya, dan tentu dengan sebagai perwakilan diri di dunia maya, maka tentunya kita akan selalu menunjukan sisi positif dari diri kita sehingga terkadang realita yang ada dengan apa yang ada di dunia maya berbeda, namun tentunya tak semua orang berperilaku seperti itu,

(13)

Pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan

Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia. Globalisasi berangkat dari suatu

gagasan untuk menyatukan tatanan antar bangsa yang diharapkan menjadi sebuah kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Sebagai proses yang berkesinambungan, globalisasi mampu

mengurangi kendala dimensi ruang dan waktu sehingga interaksi dan komunikasi antar bangsa bisa dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi merambah semua sektor

kehidupan dan memberi pengaruh yang signifikan pada tatanan masyarakat dunia.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mengalami dampak dari pesatnya pengaruh globalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain,

globalisasi memberi pengaruh yang positif dan negatif terhadap tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional meliputi berbagai sektor kehidupan seperti budaya dalam bidang politik, ekonomi, ideologi, sosial dan lain- lain secara cepat maupun lambat mempengaruhi prinsip dan

identitas kebudayaan nasional Indonesia.

Pengaruh positif globalisasi terhadap budaya berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankan pemerintahan secara terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara demokratis di seluruh dunia. Pada sektor ekonomi, dengan terbukanya pasar internasional, budaya bersaing secara positif sudah mulai mempengaruhi pola pikir masyarakat dunia usaha di Indonesia. Budaya tersebut memotivasi para pelaku usaha untuk

menciptakan produk barang dan jasa yang kompetitif di tingkat dunia. Pada bidang sosial, globalisasi menularkan budaya berpikir global, etos kerja dan disiplin yang tinggi serta semangat untuk maju yang pada akhirnya mencipatkan identitas bangsa yang lebih positif di tingkat dunia.

Selain pengaruh positif, globalisasi juga memberi pengaruh negatif pada budaya nasional Indonesia. Pada bidang politik, globalisasi yang didukung faham

(14)

mufakat adalah contoh nyata dari pengaruh negatif globalisasi dari faham demokrasi.

Pada bidang ekonomi, budaya cinta produk dalam negeri yang digalakkan sejak Orde Baru sudah terkikis dengan maraknya produk luar negeri (misalnya Coca Cola, Pizza Hut,Apple,danDolceand Gabbana). Pada bidang sosial, sebagian besar mayarakat Indonesia, terutama generasi muda, mulai lupa dengan identitas diri bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan begitu mudahnya mereka meniru budaya dan gaya hidup negara lain, misalnya K-Pop, Rap, Hip-Hop, Punk, Harajuku,

Capoeira,dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Asas tersebut menekankan bahwa realitas tidaklah objektif akan tetapi terejawantahkan dalam pengalaman badaniah (embodied experience). Pengalaman badaniah itu kemudian

pada tingkat molekuler cukup tinggi dan membentuk 3 klaster yang jelas dan sesuai dengan morfologi konidia patogen penyebab bulai di Indonesia yaitu klaster A

Parameter yang digunakan dalam melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian risiko kredit utamanya meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi

Pada baris ke-4, dengan fungsi explode() akan memecah string $buah berdasarkan spasi dan masing- masing akan menjadi elemen array $buahan.. $buah; //

Penelitian lain yang sesuai dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Boyatzis (1999, p.2) dan Chermiss (1998, p.4), hasil penelitian tersebut

Kemudian, kebenaran agama yang menjadi kebenaran tertinggi dan mutlak dapat dikecoh dengan adanya post truth, maka dari itu dalam penafsiran kajian di internet secara mandiri ini

Pada langkah pertama, siswa melakukan percobaan awal yang kebanyakan berkaitan dengan lingkungan sekitar walaupun hanya sebatas dalam video, hal ini dilakukan karena ciri dari

Dari beberapa hasil indikator makro tentang kondisi kemampuan anak Indonesia dibandingkan dengan anak-anak pada beberapa negara dilihat dari hasil studi internasional, maka