TUGAS AKHIR
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
“SMA NEGERI 1 SALATIGA”
Disusun Oleh :
Hariyadi Bagus Saputra (702012054)
Widita Septiani
(702012133)
Fajar Galuh Sujiatmoko (702011129)
Progdi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Konsep pembelajaran, tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak lama
dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar
bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang,
dan sebagainya. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar
dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai
administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap mudah administrasi tersebut,
padahal kalau administrasi dipegang oleh orang-orang yang kurang terampil maka
administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang
yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan
kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja
tetapi setiap hari secara kontinyu. Sedangkan administrasi pendidikan adalah upaya
menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar
lebih efektif.
B.Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah administrasi pendidikan
2. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tujuan administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai fungsi administrasi pendidikan
C.Manfaat
1. Memberikan penjelasan kepada pembaca pengertian dari administrasi pendidikan
2. Memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai tujuan administrasi pendidikan
3. Memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai fungsi administrasi pendidikan
4. Memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai ruang lingkup administrasi
BAB II
ISI
A.Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 SALATIGA
2. Nomor Statistik Sekolah : 301036204001
3. Alamat Sekolah
a. Jalan : JL. KEMIRI 1 SALATIGA
b. Desa/Kelurahan : SALATIGA
c. Kecamatan : SIDOREJO
d. Kabupaten/Kota : KOTA SALATIGA
e. Propinsi : JAWA TENGAH
f. Kode Pos : 50711
g. Telepon/Fax : 0298 326 867
h. e-mail : sma_1_sltg@yahoo.com
i. Website : www.sman1salatiga.sch.id
4. Kepala Sekolah
a. Nama * : Drs. SAPTONO NUGROHADI, M.Pd.,
M.Si
b. Telepon Rumah : 0298 340062
c. HP : 081 328 607 363
d. e mail : saptono_2000@yahoo.com
B.Struktur Organisasi Sekolah
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMA N 1 SALATIGA
KS G.3 Ur. Pengem. Diri/Lomba G.4 Ur. BP B.1 Ur. Pengendali Dokumen
C.Pelaksanaan Administrasi Sekolah
Untuk pelaksanaan administrasi pendidikan di SMA N 1 Salatiga semuanya dibebankan
pada masing-masing penanggung jawab tiap bidang, dan semua penanggung jawab
tersebut berada dibawah kontrol dari Wakil Manajemen Mutu (WMM), dan setiap
semester WMM melakukan evaluasiterhadap masing-masing bidang, sehingga pelaksanaan
administrasi pendidikan di SMA N 1 Salatiga dapat berjalan dengan lancar.
D.Analisa Pelaksanaan Administrasi
Permasalahan yang muncul atau penghambat kelancaran pelaksanaan
administrasi maupun pencapaian tujuan administrasi dilihat dari aspeknya, dapat
dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu :
1. Manajemen kurikulum
Sebagian guru belum memperoleh implementasi KTSP baik dalam bentuk sosialisasi maupun pelatihan penyusunan dan penjabaran KTSP
Proses implementasi team teacing (tim pengajar) bagi guru masih tabu, karena tidak terbiasa mengajar secara tim
Sekolah tidak memiliki propil lulusan secara tertulis yang merupakan karateristik yang harus dimilki dan dikuasai siswa ketika ia lulus dari suatu jenjang pendidikan.
Dalam penyusunan KTSP kepala sekolah tidak melibatkan stakeholder
Sekolah hanya mengkopi dokumen KTSP dari sekolah lain dan hanya mengganti nama sekolahnya saja.
Banyak kepala sekolah yang tidak memiliki dokumen / panduan-panduan dalam penyusunan kurikulm seperti : Buku Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan
Badan Standar Nasional Pendidikan , Undang-undang RI No 20 tahun 2005 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan pemerintah RI no 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasiona; Pendidikan, Kemendiknas RI No 22 tentang Standar Isi,
Kemendiknas No 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan masih
banyak lagi peraturan peraturan yang haru di miliki kepala sekolah dalam manajemen
2. Manajemen peserta didik
Masalah utama dalam manajemen peserta didik bagi sekolah-sekolah yang berada didaerah tertinggal adalah rendahnya kualitas dan kuantitas peserta didik yang
mendaftar ke sekolah. Hal ini disebabkan oleh kepedulian masyarakat terdap pendidikan
rendah.
Banyak siswa yang tidak disiplin
Sebagian siswa terlibat dalam tindakan kriminal, sek bebas, dan narkoba
Banyaknya siswa terlambat ke sekolah
3. Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Kurangnya profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ( TU, penjaga, laboran, pustakawan, teknisi)
Kurangnya jumlah tenaga pendidika dan tenaga kependidikan
Rendahnya disiplin dan motivasi kerja tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
Rendahnya penguasaan materi bagi tenaga pendidik
Sebagian tenaga pendidik masih ada yang belum S1
Masih ada ketidaksesuainnya antara latar belakang dan mata pelajaran yang diampu
Ketidakmampuan tenaga TU dalam merespon tugas pokok dan fungsinya (tupoksi)
Tidak jarang tenaga TU tidak dapat mengoperasikan komputer
Penangan bimbingan konseling pada sekolah banyak yang tidak memiliki latar belakang psikologi pendidikan dan bimbingan, bahkan ada sekolah yang tidak memiliki guru BP
4. Sarana prasarana
Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah
Rendahnya perawatan fasilitas sekolah
Sulitnya melaksanakan pemutahiran data masalah sarana prasarana
Rawannya bencana alam, banjir, kebakaran, gempa
Banyak komputer tidak digunakan akhirnya rusak, karena tidak ada tenaga yang mengoperasikannya
Tidak tersedianya laboratorium dan alat serta bahan praktikum
5. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Rendahnya tingkat partisifasi masyarakat dalam mengelola sekolah
Rendahnya manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan oleh pihak sekolah
Sebagian kepala sekolah tidak membuka lebar/ seluas-luasnya bagi guru dan masyarakat dalam membuat keputusan sekolah
Kepala sekolah tidak memilki gambaran mengenai bagaimana menjalin hubungan dengan masyarakat
6. Kepemimpinan sekolah
Kurangnya ketrampilan dalam kepemimpinan, yang ditandai dengan seringnya terjadi konflik antara kepala sekolah dengan personil lainnya disekolah
Kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan warga sekolah
Kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam membina hubungan insani
Kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam memotivasi warga sekolah
Kurangnya kepala sekolah dalam menganalisis masalah serta memecahkannya
7. Supervisi dan pengawas sekolah
Banyak kepala sekolah tidak mengetahui bahkan tidak pernah melaksanakan supervisi sekolah
Kepala sekolah tidak mampu memberikan contoh dalam variasi metode pembelajaran
Kepala sekolah bingung dalam menganalisis berasil atau tidaknya suatu kondisi yang terjadi di sekolah
Rendahnya tindak lanjut dari temuan yang didapat dari pengawasan
Sebagian kepala sekolah bertindak berdasarkan kehendak sendiri tanpa melakukan identifikasi terhadap fakta, data, dan informasi yang memadai
8. Pembiayaan sekolah
Kecilnya pemasukan dibanding dengan pengeluaran
Minimnya transparansi pengelolaan keuangan sekolah
9. Sistem informasi manajemen sekolah
Banyak sekolah yang tidak memiliki sistem impormasi manajemen (SIM)
Banyak keputusan kepala sekolah dan guru tidak didasarkan pada sistem informasi manajemen
Banyak data-data yang dikarang, tidak sesuai fakta
Banyak administrasi disekolah masih menggunakan sistem manual, atau tidak menggunakan aplikasi tertentu
Mengapa hal tersebut diatas dikatakan sebagai penghambat administrasi pendidikan??
Karena dalam sebuah lingkup sekolah manajemen pendidik dan manajemen sekolah
lebih memegang peranan penting dalam administrasi pendidikan di sekolah. Jika
Sistem manajemennya tidak berjalan dengan lancar maka informasi yang didapatkan
tidak sesuai dengan fakta yang ada. Untuk pengawasan sekolah ada sebagian guru
ataupun kepala sekolah memutuskan secara sepihak dan tidak melakukan
musyawarah. Akibatnya terjadi kesalahpahaman informasi oleh kepala sekolah dan
guru.
Solusi atau upaya penanganan yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah dalam menghadapi masalah tersebut antara lain :
Antara kepala sekolah, guru, dan semua pihak yang terlibat dalam administrasi sekolah harus lebih meningkatkan komunikasi, perencanaan dan
pengorganisasianantar administrator yang lebih matang.
Pihak sekolah lebih mendekatkan hubungan dengan wali murid (orang tua), kepala sekolah bisa melakukan sosialisasi (penjelasan) mengenai biaya administrasi biaya
sekolah sehingga para wali murid paham.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian
administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama,
proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan. Guru sangat berperan dalam
administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar
mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Diperlukan kerja sama antara semua
pihak dalam struktur organisasi sekolah agar administrasi sekolah dapat berjalan dengan
baik.
B. Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/masgar1/makalah-administrasipendidikandalamprofesikeguruan//Diakses tanggal 28 Maret 2014
http://laily-myblog.blogspot.com/2008/01/sekolah.html//Di akses tanggal 31 Maret 2014
http://dromigo.blogspot.com/2008/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html//
Diakses tanggal 2 April 2014
C. Lampiran