• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA .docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA .docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. Nur Hamidi, MA

Disusun oleh : Ahmad Syaiful Aziz

Winda Sulistyarini 16410057 Mohammad Firdaus 16410060

Nia Shofiana 16410061

Akhmad Zordan Khalifi 16410062

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Administrasi Pendidikan Sarana Prasarana.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balas dari ALLAH SWT.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT Semata. Namun, kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Karena sebaik-baiknya manusia ialah yang bisa memberi manfaat bagi orang lain.

Yogyakarta, 15 April 2017

(3)

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar...i Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...iii 1.2 Rumusan Masalah...iii 1.3 Tujuan Penulisan Makalah...iii

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari Adminisrasi Pendidikan Sarana Prasarana...1

2.2 Macam-macam Administrasi Sarana Pendidikan...2

2.3 Proses pengelolaan Adminisrasi Sarana Prasarana...5

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan...15

3.2 Saran...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dapat dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan ketatausahaan atau administrasi yang sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor.

Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien, maka pelaksanaan atau pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus dilakukan dengan baik.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.

Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari Administrasi Pendidikan Sarana Prasarana? 2. Apa saja macam-macam Administrasi Sarana Prasarana?

3. Bagaimanakah proses pengelolaan Administrasi Sarana Prasarana?

1.2 Tujuan Makalah

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari Administrasi Pendidikan Sarana Prasarana

Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dsb.Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.

Kemudian banyak yang mengartikan administrasisarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacaralangsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri1

Adapun pendapat secara umumnya administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap-pakai (ready for use) dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Proses belajar-mengajar atau Kegiatan Belajar Mengajar akan selalu sukses jika ditunjang dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga pemerintah pun selalu berupaya untuk secara terus menerus melengkapi sarana dan prasarana pendidikan bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan, sehingga kekayaan fisik negara yang berupa sarana dan prasarana pendidikan telah menjadi sangat besar.2

2.2 Macam-macam Administrasi Pendidikan Sarana Prasarana

1 http://Imronfauzi.wordpress.com.html (diakses 15 April 2017, pada 22.00 WIB).

(6)

Dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VII tentang STANDAR SARANA DAN PRASARANA Pasal 42 :

(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.3

Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai

Dilihat dari habis tidaknya dipakai, sarana pendidikan ada dua yaitu: sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.

a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Seperi : Kapur, bahan kimia dan sebagainya.

b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Seperti : Kursi, meja, papan tulis dan sebagainya.

2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan

Terbagi dua yaitu : sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.

3 telkomuniversity.ac.id/images/uploads/PP_No._19_Tahun_2005.pdf, diakses pada 15

(7)

a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.

b. Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.

Adapun Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:

1) Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium.

2) Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.4

Ditinjau dari fungsi atau peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar maka sarana pendidikan (sarana material) dibedakan menjadi 3 macam:

1. Alat pelajaran 2. Alat peraga

3. Media pengajaran (Dra. Suharsimi AK., 1979, hal. 9)

Selanjutnya menurut beliau (1979, hal 80) diterangkan bahwa yang termasuk pra-sarana pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabot sekolah. Prapra-sarana pendidikan

(8)

ini juga berperan dalam proses belajar mengajar walaupun secara tidak langsung. Kadang-kadang pengertian tentang alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan masih sukar dibedakan orang. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar. Alat ini mngkin berwujud buku, alat peraga, alat tulis dan alat praktek. Sedangkan pengertian alat peraga menurut Anwar Yasiin M. Ed yang dikutip oleh Dra. Suharsimi AK (1979, hal.11) adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang sudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai kepada yang konkret. Mengenai media pendidikan dikatakan oleh Umar Suwito (1978, hal. 13) adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada 3 jenis media ialah audio, media visual, dan media audio visual. Dari segi administrasi tinjauan kita tentunya lain lagi. Yang paling penting bukan pada pengertian atau definisi-definisi tentang sarana pendidikan itu melainkan bagaimana pengadministrasian dari semuanya itu sehingga dapat membantu memperlancar proses pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.5

(9)

2.3 Proses Pengelolaan Admnistrasi Sarana Prasarana6

Proses Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Menurut Subagio Atmodiwirio (2000), pengelolaan (manajemen) perlengkapan meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan; 2. Fungsi penganggaran;

1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan

Melalui rencana dan penentuan kebutuhan akan dihasilkan antaralain rencana pembelian, rencana rehabilitasi, rencana distribusi, rencana sewa, dan rencana pembuatan.

2. Fungsi penganggaran

Fungsi ini terdiri atas kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang dan jumlah biasya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku.

Anggaran sarana dan prasarana meliputi: anggaran pembelian, anggaran perbaikan dan pemeliharaan, dan pengembangan barang.

3. Fungsi Pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada.

Pengadaan dapat dilakukan dengan cara: pembelian, penyewaan, peminjaman, pemberian (hibah), penukaran, pembuatan, dan perbaikan.

4. Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha melakukan pengurusan penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan.

Fungsi penyimpanan meliputi penyiapan ruang-ruang penyimpanan, tatalaksana penyimpanan, tindakan keamanan dan keselamatan.

5. Fungsi Penyaluran

(10)

Penyaluran merupakan kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaran dan pengaturan pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain, yaitu dari tempat penyimpanan ke tempat pemakaian.

6. Fungsi Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi atau fasilitas kerja (sarana dan prasarana) dengan jalan merawatnya, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakannya.

7. Fungsi Penghapusan

Fungsi penghapusan adalah kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan atau perundang-undangan yang berlaku.

8. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian adalah fungsi yang mengatur dan mengarahkan cara pelaksanaan dari suatu rencana, program, proyek dan kegiatan, baik dengan pengaturan dalam bentuk tatalaksana yaitu : manual, standar, kriteria, norma, instruksi, dan prosedur ataupun melalui tindakan turun tangan untuk memungkinkan optimasi dalam penyelenggaraan suatu rencana, program, proyek dan kegiatan oleh unsur dan unit pelaksana.

A. Perencanaan Pengadaan Barang ( Teori dan Aplikasinya)7

Suatu kegiatan administrasi/manajemen/pengelolaan yang baik dan tidak gegabah (sembrono) tentu diawali dengan suatu perencanaan (planning/programming) yang matang dan baik dilaksanakan demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.

Perencaan yang baik dan teliti berdasarkan analisis kebutuhan, dan penentuan skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan urutan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingannya.

Terdapat 4 unsur penting tersirat di dalam perencanaan yaitu:

(11)

a. Perencanaan harus menggunakan analisis yang rasional dan sistematis.

b. Perencanaan pendidikan dilakukan demi pengembangan pendidikan lebih baik dari sebelumnya

c. Mempercepat tercapainya cita-cita pendidikan yang diharapkan, serta menghemat biaya, tenaga dan waktu.

d. Hasil dari perencanaan tersebut dapat bermanfaat bagi siswa dan masyarakat pada umumnya.

Jadi dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan keempat unsur tersebut harus tetap diperhatikan. Misalnya, pada perencanaan pengadaan “Buku Paket”.

Lima proporsi dalam Perencanaan Pendidikan

Para perencana pendidikan dewasa ini sering menggunakan landasan lima proporsi/pernyataan (statement), yaitu :

a. Perencanaan pendidikan harus menggunakan pandanga jangka panjang.

b. Perencanaan pendidikan harus bersifat komprehensif (meliputi keseluruhan sistem pendidikan, meliputi pendidikan formal dan nonfomal).

c. Perencanaan pendidikan harus merupakan bagian dari perencanaan masyarakat.

d. Perencanaan pendidikan harus merupakan bagian integral dari manajemen pendidikan.

(12)

Aplikasi dari kelima proporsi tersebut dalam perencanaan pendidikan sarana dan prasarana pendidikan dapat dikemukakan dalam contoh-contoh berikut ini.

a. Sarana dan prasarana pendidikan yang kita siapkan hendaklah memiliki daya guna jangka panjang, baik kualitas maupun kuantitasnya. Seperti bangunan SD Inpres yang roboh sebelum berumur lima tahun misalnya, merupakan kasus yang bertentangan dengan proporsi pertama, atau setelah gedung –gedung SD Inpres dibangun, tetapi ternyata kekurangan siswa.

b. Perencanaan tentang pengadaan Buku Paket, hendaklah meliputi penyiapan, penulisan, penerbitan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, dan sebagainya sampai pada sasaran pemakainya bagi sekolah dan masyarakat.

c. Perencanaan sarana dan prasarana olahraga di sekolah merupakan bagian dari perencanaan memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat, seperti penyediaan lapangan, peralatan, perlombaan/kejuraan, hadiah-hadiah yang edukatif dan sebagainya.

d. Perencanaan tentang peningkatan mutu pendidikan IPA erat hubungannya dengan pembangunan laboratorium IPA di SMP dan SMA (negeri) beserta alat peraga, model, guru-guru IPA melalui program Dimploma dan SI, penataran, pelatihan penggunan alat-alat, media, dan sebagianya.

(13)

B. Prakualifikasi Rekanan8

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui pembelian sebagai tindak lanjut pelaksanaan DIP/DIK dilakukan dengan sistem lelang/tender yang diikuti oleh para rekanan, untuk menghindari berbagai kemungkinan yang tidak dinginkan seperti penyalahgunaan spekulasi, manipulasi serta perbuatan-perbuatan sembrono lainnya. Rekanan/pemborong yang dapat mengikuti tender hanyalah rekanan-rekanan yang bonafid atau terpercaya saja. Untuk memperoleh rekanan-rekanan yang bonafid, dilakukan kegiatan prakualifikasi.

Langkah-langkah kegiatan prakualifikasi perlu ditetapkan demi kelancaran serta keseragaman bagi seluruh jaringan di lingkungan Depdikbud dengan:

a. Langkah persiapan

1) Membuat pengumuman 2) Menyampaikan undangan

3) Menentukan waktu dan tempat pendaftaran 4) Menyampaikan/membuat daftar isian. b. Pelaksanaan

1) Pemeriksaan dan penilaian terhadap calon rekanan

2) Pemeriksaan dan penilaian terhadap calon rekanan secara teknis (adanya tenaga ahli di bidang usaha,dll)

3) Menetapkan dan mengumumkan hasil prakualifikasi, serta memberikan sertifikat/tanda lulus.

4) Menyampaikan laporan tentang pelaksanaan prakualifikasi kepada Menteri Depdikbud.

Untuk pengadaan tanah dapat dilaksanakan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai atau menukar.

1) Tata cara pembelian tanah

8 Ibid.,hlm.132-134.

(14)

2) Tata cara menerima hibah 3) Tata cara menerima hak pakai 4) Tata cara penukaran tanah

b. Pengadaan Bangunan

Untuk pengadaan bangunan ini dapat dilaksanakan dengan membangun/mendirikan bangunan baru, membeli, menyewa, menerima hibah atau menukar (pada prinsipnya sama dengan pengadaan tanah).

c. Pengadaan Perabot

d. Pengadaan Kendaraan/Alat Transportasi

e. Pengadaan Sarana Pendidikan, Alat-alat Kantor dan Alat Tulis Kantor (ATK)

D. Penyimpanan10

Setelah pengadaan barang terealisasikan, maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan ialah menampung/mewadahi hasil pengadaan barang-barag tersebut demi keamanannya,baik yang belum maupun akan didistribusikan, disebut penyimpanan. Kegiatan penyimpanan meliputi, menerima barang, menyimpan barang dan mengeluarkan/mendistribusikan barang, sesuai ICW.

Untuk keperluan penyimpanan barang biasanya digunakan gudang,untuk mempersiapkan sebuah gudang perlu diperhatikan beberapa faktor pendukungnya seperti lokasi, konstruksi, macam/bentuk/sifat dan ketentuan tata letak barang di dalamnya sesuai dengan jenis dan sifat barangnya.

E. Inventarisasi11

Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin: inventarium) yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan sebagainya. Jadi menginventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.

Inventarisasi ini dilakukan dalam rangka usaha penyepurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik negara (atau swasta). Inventarisasi juga memberikan masukan yang sangat berguna bagi efektivitas pengelolaan sarana dan

10 Ibid., hlm.139.

(15)

prasarana, seperti perencanaan, analisis kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, rehabilitasi, dan penghapusan.

F. Penyaluran12

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada instansi/pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit seperti di lingkungan sekolah/fakultas, maka kegiatan penyaluran ini dapat berwujud pendistribusian atau kegiatan membagi/mengeluarkan barang sesuai kebutuhan guru/dosen/seksi bagian dalam instansi sekolah/fakultas tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta perkantoran.

Kegiatan penyaluran barang yang baik meliputi penyusunan alokasi, pengiriman barang (untuk pusat-pusat penyalur) dan penyerahan barang.

G. Pemeliharaan13

Agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan/hambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan kontinou untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well), disebut pemeliharaan atau perawatan (servis).

Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan menurut ukuran waktu dan menurut ukuran keadaan barang. Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan setiap hari dan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu. Pemeliharaan tersebut dapat dilakukan oleh pemegangnya/penanggungjawabnya atau memanggil tukang/ahlinya.

Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar sarana dan prasarana itu senantiasa siap-pakai dalam proses/kegiatan belajar mengajar. Aktivitas, kreativitas serta rasa tanggungjawab dan rasa “handarbeni” adalah kunci dari keberhasilan kegiatan pemeliharaan, demi optimasi daya pakai dan daya guna setiap barang kita.

H. Rehabilitasi14

12 Ibid.,hlm.144.

13 Ibid.,hlm. 146.

(16)

Baik barang-barang bergerak maupun barang-barang tidak bergerak yang kita pergunakan memang tidak ada yang abadi atau luput dari kerusakan, meskipun telah kita lakukan pemeliharaan secara berhari-hari dan secara berkala. Kerusakan tersebut terjadi sebagai akibat keausan atau kerusakan suku cadangnya karena gesekan, benturan, lapuk karena karat, atau habis daya pakainya.

Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari kerusakan dengan tambal sulam atau penggantian suku cadangnya agar barang tersebut dapat dipergunakan lagi sehingga mempunyai daya pakai yang lama.

Dalam tindak rehabilitasi ada berapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. Dalam hal rehabilitasi yang bersifat perbaikan, hendaklah diperhatikan agar biaya masih dapat dipertimbangkan, sehingga tidak merupakan pemborosan.

b. Rehabilitasi yang bersifat penambahan atau tambal sulam selain harus diseimbangkan dengan biayanya, juga dengan barang aslinya, agar setelah rehabilitasi fungsi dan peranannya tidak berubah.

I. Penghapusan

Bila besarnya biaya rehabilitasi sesuatu barang inventaris tidak sesuai dengan daya pakainya, artinya bila biaya rehabilitasinya terlalu besar sedang daya pakainya terlalu singkat, maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkan dari daftar inventaris. Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangjkan barang-barang milik negara dari daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku disebut penghapusan.

Penghapusan sebagai salah satu fungsi administrasi sarana pendidikan, mempunyai arti:

a. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya untuk keperluan pemeliharaan barang yang buruk atau tidak dapat digunakan lagi. b. Meringankan beban kerja dan tanggungjawab pelaksanaan inventaris.

c. Membebaskan satuan organisasi dari pengurusan dan pertanggungjawaban barang yang tidak produktif lagi.

(17)

J. Pengendalian15

Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan yang telah dilukiskan di muka, masing-masing tidak bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan, artinya setiap kegiatan masing-masing akan senantiasa tidak dapat lepas dari monitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta senantiasa dan diperhatikan kerja samanya satu dengan yang lainnya. Sebab sebagaimanapun seluruh kegiatan pengelolaan tersebut harus selalu berjalan kompak, serempak dan terpadu.

Ketidaklancaran atau hambatan yang terjadi pada salah satu fungsi merupakan hambatan bahkan kemacetan dari seluruh kegiatan pengolahan. Namun demikian, pengendalian bukan merupakan suatu pengaturan yang kaku dan membatasi ruang gerak, tetapi agar koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan, sehingga pemborosan tenaga, waktu dan biaya dapat dihindarkan.

(18)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap-pakai (ready for use) dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu : ditinjau dari habis tidaknya dipakai, ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Gunawan, Ary.H. Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro C. 1 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996).

2. Subroto, Suryo. Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Bina Aksara: Jakarta, 1988). 3. Makalah Administrasi Sarana Prasarana

(http://medinalorenza.blogspot.co.id/2015/04/administrasi-sarana-dan-prasarana.html) diakses pada 15 April 2017 pukul 12:38.

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan yang di Alami Sekolah dalam Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana di SDN Temas 02 Batu ... Solusi Pemecahan Masalah dalam Pengelolaan Administrasi Sarana

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji Adakah kontribusi layanan administrasi sarana prasarana dan bimbingan konseling terhadap kepuasan siswa di SMP Batik

Di dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, seorang Kepala SD diharapkan memiliki kemampuan dalam menerapkan fungsi fungsi manajemen atau administrasi yang meliputi:

3.4 Mengidentifikasi  administrasi laporan  penghapusan sarana  dan prasarana 4.4Membuat laporan  penghapusan sarana  dan prasarana

Perealisasian penyediaan sarana dan prasarana olahraga merupakan lanjutan dari sebuah perencanaan yang telah direncanakan. Dalam penyediaan sarana dan prasarana olahraga

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut

Pengadaan Sarana Pendidikan, Alat-alat kantor dan Alat Tulis Kantor (ATK) Sarana pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media dan alat praktikum) dan alat tulis kantor (kertas,

+alam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana kantor perlu melibatkan semua pihak  +alam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana kantor perlu melibatkan semua pihak  yang