PENGARUH TINGKAT INVESTASI TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
William Laudy
Akuntansi A
1513010
Universitas Atmajaya Makassar
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara investasi perusahaan dengan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan 143 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2015 sebagai sampel. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara hutang-pihak ketiga dan saldo laba.
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Se
tiap perusahaan pasti memiliki tingkat investasi yang berbeda satu sama lain, ada perusahaan yang memiliki tingkat investasi yang tinggi namun dad pula perusahaan yang memiliki tingkat investasi yang rendah. Peran investasi dalam perusahaan sangat erpengaruh bagi kelangsungan perusahaan, serta terhadap profitabilitas perusahaan. Keuntungan dalam setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan kinerja dari perusahaan tersebut dan apakah ada pegaruhnya terhadap tingkat investasi yang dimiliki oleh perusahaan?. Artikel ini akan terlampir apa pengaruh dan seberapa besar pengaruh tingkat investasi tergadap profitabilitas perusahaan.1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Apakah tingkat investasi berpengaruh terhadap asset perusahaan? 2) Apakah tingkat investasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 3) Apakah tingkat investasi berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan?
2. METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan ialah kajian literature atau kepustakaan.
Kepustakaan adalah usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yangdilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topic atau masalah yang akan diteliti. Informasi dapat diperoleh dari
buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, dan
sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun tertulis, dalam penelitian ini sumber
referensi berasal dari jurnal-jurnal dan buku yang berkaitan dengan penelitian ini
3. LANDASAN TEORI
INVESTASI ADA 2 MACAM:
1) OUTONOMOUS INVESMENT (investasi tetap)
2) INOCED INVESMENT (investasi terpacu)
Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar nya pendapatan.
Investasi terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.
INVESTASI TETAP umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang bersifat tetap seperti: mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan usaha.investasi ini tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan nasional.
INVESTASI TERPACU investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika pendaptan meningkat maka investasi akan meningkat pula.
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
A.Investasi
fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham maka semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat terjangkau oleh kemampuan
investor dan memiliki nilai resiko yang kecil.
TEORI INVESTASI
Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi, maupun
persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi
satu periode sebelumnya.
a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
b. Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan
meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Kriteria Investasi
Minimal ada 4 kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
1. Payback Period
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang baru menguntungkan
dalam jangka panjang (>5 tahun).
2. Benefit / cost ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang dihasilkan sama dengan
biaya yang dikeluarkan.
3. Net Present Value (NPV)
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
4. Internal Rate of return ( IRR )
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal invastasi ditolak. Begitu
juga sebaliknya.
dengan tahun sekarang; 2) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu; 3) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 4) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, dll. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas digunakan oleh perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Selain itu juga rasio profitabilitas digunakan perusahaan untuk mengukur efektivitas manajemen dan pengevaluasian kinerja manajemen dalam menjalankan bisnis dan produktivitasnya dalam mengelola aset-aset
4. HIPOTESIS
1) Tingkat investasi berpengaruh terhadap asset perusahaan 2) Tingkat investasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
3) Tingkat investasi tidak berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan
5. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
a. Sampel dan Data
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 143 perusahaan. Data yang digunakan adalah data dari laporan keuangan tahun 2010-2015 yang dipublikasikan di www.idx.co.id yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa jurusan Akuntansi kelas A angkatan 2015.
b. Pengukuran Variabel dan Model Penelitian
Variabel independen disini adalah tingkat investasi pada perusahaan sampel yang telah dipilih. Sedangkan variabel dependen adalah jumlah profitabilitas perusahaan pada perusahaan sampel yang telah dipilih. Penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS 24 untuk menguji hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
Hasil Analisis
Setelah menguji hubungan antara hutang-pihak ketiga dan saldo laba, berikut adalah hasil yang ditemukan:
a. Model Summary
b. Annova
Dari data di bawah ini, ditemukan data Sig = ,000 di mana jika Sig < 0,05 berarti memiliki pengaruh yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat investasi memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
c. Coefficients
Dari data di bawah ini, dapat dirumuskan Y = (2515E + 11) + 2806X. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa tingkat investasi memiliki hubungan tidak searah dengan jumlah profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti bahwa terdapat pengaruh antara tingkat investasi dengan sprofitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa hipotesis dapat diterima karena hasilnya signifikan.
Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini berupa keterbatasan data dan kemungkinan kesalahan dalam metode pengambilan sampel. Penelitian ini hanya berpatokan pada data yang telah dikumpulkan dalam waktu beberapa bulan, sehingga keakuratan penelitian ini sangat rendah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
http://ryanc4rd5.blogspot.co.id/2013/05/teori-investasi.html
http://www.kompasiana.com/maulinagista33/hubungan-profitabilitas-perusahaan-dengan-rasio-profitabilitas_565bbb65749773f404a61acc
Bambang, Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Baridwan, Zaki, 2000. Intermediate Accounting, Edisi 7, Cetakan 1, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.