• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penyangga kuliah pakar blok3 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Penyangga kuliah pakar blok3 2012"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Penyangga

(2)

2

FUNGSI TULANG

Sokongan struktur - postur

Melindungi organ dalaman

Pergerakan tubuh - lekatan

otot

Simpanan mineral

Hemopoiesis – menghasilkan

(3)

3

STRUKTUR TULANG PANJANG

Diaphysis - batang

Epiphysis -

ujung

Medullar

Canal

- tengah

yellow bone marrow - simpan

lemak

sel darah putih

(LEUKOCYTES)

Endosteum – melindungi marrow

canal

Tulang keras melindungi medullary

canal

Haversian canal

(4)
(5)
(6)
(7)

7

Sponge bone –

ujung tulang

(red

marrow-

sel darah merah dan sel darah putih)

Periosteum

luar tulang

(salur

darah, saluran lymph, saraf, - untuk

pertumbuhan, pembaikan

dan nutrisi)

Epiphysis

diselaputi articular cartilage

Peranan -

penyerap tekanan antara

dua tulang.

(8)

8

SISTEM TULANG

Manusia terdiri daripada

206 tulang

Tengkorak

Tulang Belakang

Tulang Dada

Tulang Kaki

(9)
(10)

10

Klasifikasi

Tulang

1.

Tulang Axial

Tengkorak

Tulang belakang

Rusuk

2.

Tulang Appendikular

Kaki

(11)

11

Tulang Tengkorak

( Cranium- 8 )

Tulang Tengkorak

( Cranium- 8 )

Istilah-istilah ini harus dikuasai:

1. Parietal (kiri & kanan)

2. Temporal (kiri & kanan)

3. Frontal

4. Occipital

5. Sphenoid

6. ‘Suture’

(12)

12

Tulang Tengkorak

( Facial - 14 )

Tulang Tengkorak

( Facial - 14 )

Istilah-istilah ini harus

dikuasai:

Tulang yang tidak berpasangan

1. Mandible

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

TULANG RAWAN

FUNGSI

• Tulang rawan bentuk khusus jaringan

Ikat → menahan stress mekanik

tanpa terbentuknya distorsi

permanen.

• Menyangga jaringan Lunak

• Karena permukaannya licin & lentur

→ peredam benturan & daerah

(18)

BAGIAN- BAGIAN TULANG

RAWAN

Kondrosit → ( chondros → tulang rawan, +

kytos, sel )

• Matriks ekstrasel→ serat & subtansi dasar

• Kondrosit menyintesis & menyekresi matriks

ekstrasel.

• Dalam matriks tlg rwn hialin, tipe kolagen

utamanya→ kolagen II

• Tlg rwn elastis → banyak serat elastin &

kolagen tipe II

• Fibrokartilago pada bagian tubuh yang

(19)

PERIKONDRIUM

• Selubung jaringan Ikat padat yang

mengelilingi tulang rawan, yang

membentuk tempat pertemuan

antara tulang rawan dan jaringan

yang disangga tulang rawan

tersebut.

• Perikondrium mengandung

pembuluh darah, memasok tulang

(20)

TULANG RAWAN HYALIN

Tulang rawan yang paling umum.

• Pd embrio berfungsi sebagai kerangka

sementara .

• Pd mamalia dewasa terdapat pada

permukaan sendi yang dapat bergerak, di

dinding jalan napas ( hidung, laring,

trakea, bronkus), di ujung ventral tulang

rusuk tempat persendian rusuk dengan

sternum, dan di lempeng epifisis yang

(21)

Kecuali tulang rawan sendi, semua tulang

rawan hialin ditutupi selapis jaringan Ikat

padat yaitu, perikondrium.

• penting utk pertumbuhan dan ketahanan

tulang rawan.

• Perikondrium kaya akan serat kolagen tipe

I dan mengandung banyak fibroblas.

• Sel-sel pada lapisan dalam perikondrium

menyerupai fibroblas tetapi sebenarnya

adalah kondroblas dan mudah

(22)

TULANG RAWAN ELASTIS

• Di dapatkan di aurikula telinga,

dinding liang telinga luar, tuba

eustachius, epiglotis.

• Tlg rwn elastis identik dgn hialin

kecuali banyaknya kandungan serat

elastin, selain serabut kolagen tipe II.

• Tlg rwn elastis sering ditemukan

menyatu dengan tulang rawan hialin

secara berangsur.

(23)

TULANG RAWAN

FIBROUS

Fibrokartilago adalah jaringan intermediet

antara jaringan ikat padat dan tulang

rawan hialin.

• Didapatkan pd diskus intervertebralis dan

di simpisis pubis.

• Mengandung kondrosit , 1-1 atau dlm

kelompok isogen dan tersusun dlm barisan

panjang yg dipisahkan oleh serat kolagen

tipe I kasar.

• Tak ada perikondrium.

(24)

DISKUS

INTERVERTEBRALIS

Setiap diskus intervertebralis terletak di

antara 2 vertebra dan terikat padanya

oleh ligamen.

• Diskus ini memiliki 2 komponen : annulus

fibrosus dan nukleus pulposus.

• Diskus intervertebralis bekerja sebagai

bantalan pelumas yang mencegah erosi

vertebrae yang berdekatan akibat daya

abrasi yang terjadi selama kolumna

vertebrae bergerak

(25)

SENDI

Sendi adalah daerah tlg yg ditutupi & dikelilingi oleh jaringan ikat yang menahan tulang & menentukan jenis & derajat pergerakan di antaranya.

Sendi dapat digolongkan:

• Diartrosis : yg memungkinkan pergerakan tulang secara bebas.

Diartrosis , sendi yg umumnya menyatukan tulang panjang & memiliki mobilitas besar, contoh : sendi siku & lutut.

Simpai diartrosis terdiri dari 2 lapisan , lapisan fibrosa diluar & lapisan sinovial di dalam

 

Sinartrosis dengan sedikit pergerakan yang dapat dilakukan atau tidak sama sekali. Terdapat 3 jenis sinartrosis

• Sinostosis : Tulang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada gerakan yang terjadi. Contoh : Sutura

• Sinkondrosis, sendi yg dipersatukan oleh tulang rawan hialin, contoh: menyatukan iga I pada sternum.

(26)
(27)
(28)

SISTEM OTOT

MELIPUTI ALAT-2 TUBUH, DENGAN

JALAN KONTRAKSI (MEMENDEK) DAN

RELAKSASI (KEMBALI SEPERTI

KEADAAN SEMULA) AKAN

MENIMBULKAN PERGERAKAN TUBUH

SECARA KESELURUHAN ATAU

(29)

FUNGSI OTOT

FUNGSI VOLUNTER 

MRPKAN

AKIBAT KERJA DR OTOT RANGKA

1. MEMPERTAHANKAN SIKAP TUBUH  DUDUK,

BERDIRI, TIDUR

2. MELAKSANAKAN BERMACAM-MACAM

GERAKAN

ANGGOTA TUBUH : PERGERAKAN

JARI-JARI : UNTUK MEMEGANG

DIAFRAGMA : RESPIRASI (PERNAFASAN)PHARYNG : MENELAN MAKANAN

(30)

LANJUTAN FUNGSI OTOT

FUNGSI INVOLUNTER

(TDK DIPENGARUHI

KEHENDAK)

AKIBAT KERJA OTOT POLOS &

OTOT JANTUNG

1. PROPULSI (DORONGAN) SUBSTANSI DLM BERMACAM-2 SALURAN, MISALNYA: MAKANAN YANG BERJALAN

SEPANJANG SALURAN PENCERNAAN; DARAH YANG

BERJALAN DI SEPANJANG PEMBULUH DARAH; SEL TELUR

YANG BERJALAN DI SEPANJANG SALURAN TELUR (OVIDUCT); SPERMA YANG BERJALAN DI SPANJANG SALURAN MANI

2. EKSPULSI (PENGELUARAN) SUBSTANSI YANG TERSIMPAN DALAM KANTUNG (VESICA)  EMPEDU, URINE, FESES

(31)

LANJUTAN FUNGSI INVOLUNTER

• 4. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER SALURAN  MENGATUR BESAR KECILNYA PEMBULUH DARAH (SEL-SEL DARAH SANGAT FLEKSIBEL SEHINGGA SEL-SEL DARAH DAPAT MERUBAH BENTUK DENGAN SEGERA PADA SAAT SEL DARAH TERSEBUT MASUK KE DALAM PEMBULUH DARAH YANG BERBEDA (ARTERI, ARTERIOL, KAPILER, VENULA, VENA);  MENGATUR BESAR KECILNYA

(32)

JENIS-JENIS OTOT

1. OTOT POLOS

Bentuk: seperti gelendong, panjang, ramping,

pipih dan langsing

Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah

(center)

Sitoplasmanya tdd sarkoplasma yang

mengandung miofibril (elemen yang mampu

berkontraksi sehingga dpt bergerak)

Panjang otot polos bervariasi antara 15-500

(33)

LANJUTAN OTOT POLOS

LOKASI: terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga  saluran pencernaan makanan (batang

kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus kasar); batang tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus

(rahim), kantung urine, kantung empedu, pembuluh darah

INNERVASI (PERSYARAFAN): sangat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom (bisa simpatis, bisa parasimpatis)

Untuk otot polos  peningkatan kerja otot polos seperti gerak peristaltik dilakukan oleh syaraf parasimpatis,

sedangkan penghambatan kerja otot polos dilakukan oleh syaraf simpatis

(34)

LANJUTAN JANIS-JENIS OTOT

2. OTOT JANTUNG

BENTUK: tdd beberapa serabut otot yg bercabang

& bersatu dg serabut di sebelahnya 

anastomosoma atau sinsitium; mempunyai garis

gelap dan terang (tdk sejelas pd otot rangka);

intinya di tengah (center); pd interval tertentu

terdapat keping-keping interkalar (intercalar

disc), pd intercalar disc terdapat jaringan

Purkinye yang berfungsi mempercepat

penghantaran impuls (kecepatan 4 m/detik)

LOKASI: hanya ada di jantung

(35)

LANJUTAN OTOT JANTUNG

Otonom, bisa simpatis, bisa parasimpatis

Untuk otot jantung: peningkatan denyut jatung

sangat dipengaruhi oleh syaraf simpatis,

sedangkan penguragan denyut jantung sangat

dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis

(36)

LANJUTAN JENIS-JENIS OTOT

3. OTOT RANGKA = OTOT SADAR = OTOT LURIK = OTOT SERAN LINTANG

BENTUK: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi

(pinggir), terdapat garis gelap dan terang (sangat jelas), panjang otot rangka bervariasi antara 1-40 mm, sedangkan tebalnya antara 10-100 mikron;setiap serabut otot rangka dilapisi oleh sarkolema (di dlm sarkolema terdapat miofibril = elemen yang dapat berkontraksi), serabut otot yang

masing-masing dilapisi sarkolema berkelopok membentuk 15-30 serabut otot dan dilapisi fasiculus.

Masing-masing fasikulus dilapisi oleh jaringan ikat perimisium.

(37)

LANJUTAN OTOT RANGKA

LOKASI : semua otot yang melekat pada tulang,

otot lidah, langit-langi (palatinum), pharing, ujung

esophagus

INNERVASI : sistem syaraf kraniospinal  bekerja

menurut kehendak individu

(38)

SIFAT-SIFAT OTOT (global)

1. KONTRAKTILITAS  kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali; otot rangka 1/10 kali)

2. EKSTENSIBILITAS = DISTENSIBILITAS  kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang

bekerja pada otot tersebut  bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus

3. ELASTISITAS  kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami

ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek)

(39)

SIFAT-SIFAT OTOT JANTUNG

1. KONTRAKTILITAS  sistol (kontraksi), diastol (relaksasi) dan selalu ada platau (dataran yang menyebabkan fase diastol lbh panjang dari sistol = memberi kesempatan darah

tertampung lebih banyak di jantung) 2. KONDUKTIVITAS  perambatan impuls sinoatrio nodus 

atrium

atrioventrikular nodus ventrikel

berkas HIS

jaringan Purkinye 4 m/detik

(40)

LANJUTAN SIFAT-SIFAT OTOT JANTUNG

4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS  mengadakan respons bila di rangsang

5. PERIODE REFRAKTER YANG LAMA

Absolut  pada saat sistol  tidak akan terjadi perubahan apa- apa (grafik tetap berjalan tanpa gangguan)

Relatif  pada saat diastol  akan terjadi perubahan tergantung rangsangan terjadi pada awal diastol,

pertengahan diastol, atau hampir akhir diastol  sehingga akan menghasilkan ekstra sistol dan kompensasi menjadi istirahat cukup panjang)

(41)

STIMULUS = RANGSANGAN

1. MEKANIS  memijit, memukul, menarik, menyubit, menyentuh

2. THERMIS  dingin (bantuan es), panas (bantuan air panas) 3. KHEMIS  bantuan bahan kimia, baik anorganik maupun

organik (bisa asam, basa, garam)

4. ELEKTRIS  dengan bantuan atus listrik (umumnya untuk penyembuhan

Dari keempat stimulus mana yang terbaik ????

Dari keempat macam stimulus, elektris yang terbaik, karena: Intensitas rangsang, frekuensi rangsang serta durasi rangsang

(42)

INTENSITAS (KUAT) RANGSANG

1. Sub minimal = sub liminal = sub threshold = di

bawah ambang  rangsang terkecil yang belum

mampu menimbulkan respons

2. minimal = liminal = threshold = ambang 

rangsang terkecil yang mampu menimbulkan

respons

3. sub maksimal  rangsang dengan intensitas yang

bervariasi dari minimal sampai maksimal

4. maksimal  rangsangan dengan intensitas

terbesar (maksimal) dan hasil responsnya

maksimal

5. supra maksimal rengsang dengan intensitas

lebih besar dari maksimal, tetapi respons yang

dihasilkan sama dengan maksimal

(43)

ALL OR NONE LAW

(HUKUM SEMUA ATAU TIDAK SAMA SEKALI)

Hanya berlaku untuk otot polos dan otot jantung

Untuk otot rangka tidak berlaku, karena otot rangka terdiri dari banyak serabut

Contoh: misalnya dengan intensitas 1 mvolt, yang dapat berkontraksi hanya 1-2 serabut otot, kalau intensitas

dinaikan 2 mvolt yang dapat berkontraksi 3-4 serabut otot, kalau intensitas dinaikan menjadi 5 mvolt yang dapat

berkontraksi 9-10 serabut otot. Sedangkan bila intensitas dinaikan sampai 10 mvolt yang dapat berkontraksi 19-20 serabut otot, dan jika intensitas dinaikan sampai maksimal, maka semua serabut otot sudah berkontraksi seluruhnya • Untuk satu serabut otot berlaku hukum ini,tetapi untuk

(44)

PERIODE KONTRAKSI OTOT

TERDIRI DARI:

1. Periode Latent (PL)  Periode pemberian

rangsang sampai terjadinya respon

2. Periode Kontraksi (PK)  Periode

pemendekan otot atau kontraksi

3. Periode Relaksasi (PR)  Periode

(45)

PERANGSANGAN LEBIH DARI SATU KALI

Perangsangan ke 2 diberikan pada periode

kontraksi pas selesai  maka akan

menimbulkan respons kontraksi tunggal

yang berturut-turut

Perangsangan ke 2 diberikan pada periode

relaksasi, bisa pada awal relaksasi,

pertengahan relaksasi dan hampir akhir

relaksasi  akan memberikan tambahan

kontraksi yang lebih tinggi, sama tinggi

atau lebih rendah dari awal

Perangsangan ke 2 diberikan segera pada

saat periode latent tidak akan

(46)

PERANGSANGAN LEBIH DARI DUA KALI ATAU LEBIH

Perangsangan ke 2 dan seterusnya masih

menghasilkan periode relaksasi  tetanus

incomplete (tetanus tidak sempurna) 

tunggal

Perangsangan ke 2 dan seterusnya (lebih

dari 30 kali) masih terlihat adanya periode

relaksasi  tetanus incomplete (tetanus

tidak sempurna)  jamak

Peransangan ke 2 dan seterusnya (lebih

dari 50 kali) dan tidak terlihat lagi periode

relaksasi  tetanus complete (tetanus

(47)

PERUBAHAN-PERUBAHAN SELAMA

KONTRAKSI OTOT

1. PERUBAHAN BENTUK

2. PERUBAHAN KIMIA

3. PERUBAHAN PANAS

(48)

PERUBAHAN BENTUK

Pada saat terjadi kontraksi, otot menjadi pendek

dan gemuk, tetapi tidak mengalami perubahan

volume

Terjadi perubahan bentuk dari protein

Menurut Szent-Gyorgy  perubahan ini karena

(49)

PERUBAHAN KIMIA

Pada saat istirahat komposisi otot sebagai

berikut:

Air 75 % Protein 20

% Glikogen 1 % Fosfokreatin

(an) 0,3 % Asam laktat 0,5 %

Heksosa phosfat (or) 0,05 %

Pada saat kontraksi: Fosfat an & asam laktat

meningkat jumlahnya; fosfat or & glikogen

menurun jumlahnya; oksigen banyak digunakan;

H2O & CO2 banyak dihasilkan

(50)

Lanjutan PERUBAHAN KIMIA

1. ATP (adenosin triphosfat) ADP (adenosin

diphosfat) energi yang dihasilkan untuk kontraksi

2. Fosfokreatin  asam phosfat + kreatin

energi yang dihasilkan untuk resintesis ATP

3. Glikogen  asam laktat

energi yang dihasilkan untuk resintesis

fosfokreatin

4. 1/5 (seperlima) asamlaktat +O2  H2O + CO2

energi yang dihasilkan untuk mengubah 4/5

(51)

PERUBAHAN PANAS

Dari seluruh energi yang digunakan untuk

kontraksi hanya 20 %, untuk kerja dan selebihnya

hilang dalam bentuk panas.

Panas yang timbul dapat digunakan untuk

mempertahankan suhu tubuh,sehingga pada

suhu yang dingin  produksi panas dapat

(52)

PERUBAHAN LISTRIK

Bila otot berkontraksi terjadi perubahan

listrik sehingga timbul arus aksi yang

mengalir dari daerah positif ke daerah

negatif

Daerah aktif relatif lebih negatif di

bandingkan dengan daerah non aktif

(positif)

Bila mengalami istirahat maka tidak akan

timbul arus aksi

Istilah tersebut dapat dikatakan sebagai

(53)

POLARISASI, DEPOLARISASI, REPOLARISASI

Polarisasi  dalam keadaan istirahat  artinya otot

bagian luar bermuatan positif, bagian dalam

bermuatan negatif

Bila salah satu bagian di rangsang, maka akan

terjadi perubahan muatan dari yang positif

menjadi negatif, dan muatan negatif menjadi

positif  artnya bagian yang dirangsang, bagian

luar bermuatan negatif, bagian dalam bermuatan

positif

(54)

LANJUTAN POLARISASI,

DEPOLARISASI,REPOLARISASI

Perbedaan tersebut akan mengalami arus listrik

(setrum), yang akan menyebabkan depolarisasi

pada daerah sebelahnya...dan ini akan

berlanjut sampai impuls selesai secara

keseluruhan

Pada saat depolarisasi berjalan ke daerah

sebelahnya, maka pada awal perangsangan akan

kembali ke muatan semula, bagian luar

bermuatan positif, bagian dalam bermuatan

negatif

(55)
(56)
(57)

Otot ekspresi wajah

• Epicranial  terkejut

• Orbicularis oculi  menutup kelopak mata • Corrugator super cilli  mengerutkan dahi

• Orbicularis oris  menutup bibir dan mengerutkan bibir • Buccinator  mengunyah

• Risorius  menegangkan bibir

• Levator labii superior  mengangkat bibir atas

• Levator labii superior alaque nasi  mengangkat bibir dan menghilangkan cuping hidung saat menyeringai/ mengejek • Zigomaticus mayor  senyum

• Zigomaticus minor  mengangkat bibir atas, membantu saat tersenyum

• Levator anguli oris  senyum

• Depresor anguli oris  mengerutkan bibir • Depressor labii inferior  menurunkann bibir

(58)

Otot pengunyahan

Maseter

Origo: superfisial kepala: 2/3 anterior

batas bawah arcus zigomaticus

kepala bagian dalam: 1/3 posterior

dan permukaan medial arcus

zigomaticus

Insertio: superfisial kepala: sudut

mandibula

(59)

Temporalis :

Origo: fosa temporalis

Insertio: prosesus coronoideus mandibula

Pterygoideus medialis:

Origo: fosa pterigoid tulang sphenoid

Insertio: sudut mandibula

Pterigoideus lateralis:

Origo: kepala atas: sayap sphenoid yg lebih besar

Kepala bawah: lempeng lateral pterigoideus dari

tulang spenoid

(60)

Otot pengunyahan

Maseter: mengangkat mandibula (saat rahang

menutup)

Temporalis: mengangkat mandibula (saat rahang

menutup) dan retraksi mandibula

(mengembalikan rahang bawah ke belakang)

Pterigoideus medialis: mengangkat mandibula

(saat menutup rahang)

Pterigoideus Lateralis:

Kepala inferior: menurunkan secara ringan

mandibula (selama membuka rahang)

1 otot: menggeser mandibula ke lateral ( ke arah yg

berlawanan)

(61)

ADAPTASI JARINGAN

Hipertropi  peningkatan ukuran sel sehingga meningkatkan ukuran alat tubuh

Bila otot melakukan kerja secara terus menerus maka otot

akan membesar  setiap diameter serabut syaraf juga akan membesar, tetapi jumlah serabut serabut di dalamnya

tetap atau tidak bertambah

Atrofi  Pengisutan ukuran sel akibat kehilangan bahan sel Bila otot tidak digunakan (misalnya sakit shg tidak berjalan

karena sakit) maka otot akan mengecil

Hiperplasia  bertambahnya jumlah sel dalam suatu jaringan atau alat tubuh

Membesarnya otot, karena jumlah serabut yang bertambah • Bentuk lain pertumbuhan abnormal sel yang terkendali. Metaplasi ditandai dengan adanya subtitusi yang bersifat

adaptif suatu macam sel dewasa atau sel yg telah

(62)

Sebutkan tulang axial

Sebutkan tulang-tulang pada

cranium

Sebutkan lokasi otot rangka

Energi yang dihasilkan untuk

kontraksi otot berasal dari apa

Referensi

Dokumen terkait

Misi ini adalah untuk mengarahkan kebijakan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka menurunkan jumlah penduduk miskin,

:يه ثحبلا اذه نم فادهأ امأو لمعت تيلا ءاسملاا نمضتت تيلا تايآ ةفرعلم يمركلا نآرقلا نم ةرقبلا ةروسلا في في لعفلا لمع و ، اهتلمع تيلا لعفلا

3.1.1 Hasil Identifikasi Penyebab Masalah Dari hasil wawancara yang telah dilakukan praktikan dengan pihak KUD Mitra Tani Sudimoro, diketahui bahwa pihak KUD mempunyai masalah

Pada umur terse- but, pertumbuhan kentang hitam di kondisi cahaya penuh lebih baik dan signifikan berbeda dengan per- lakuan intensitas cahaya lain untuk peubah diameter

Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama, sebaiknya tidak hanya menggunakan data laporan satu tahun, minimal dua tahun, sehingga

Elisabeth Novi Ariwardani Perwitasari (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Studi Kasus Pada Hotel Dana Solo”,

Literasi digital juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengetahui cara menggunakan komputer, telepon pintar, peranti lain , termasuk internet, untuk menemukan ,

1) Dengan pengetahuan tentang perkembangan peserta didik, seorang guru akan bisa memberikan harapan yang realistis terhadap anak dan remaja. Ini sangatlah penting, sebab