PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG
TUNGGAL DIAMETER 0,6 METER
BERDASARKAN PERHITUNGAN ANALITIS DAN
METODE ELEMEN HINGGA
(PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN
MEDAN – KUALANAMU)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian
Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
OVAN KLINSMAN OMPUSUNGGU
11 0404 111
BIDANG STUDI GEOTEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai syarat utama dalam memperoleh
gelar sarjana Teknik dari Universitas Sumatera Utara dengan judul :
“Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal Diameter 0,6 meter berdasarkan Perhitungan Analitis dan Metode Elemen Hingga
(Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu)”.
Dengan menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian Tugas Akhir ini tidak
lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak, maka pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Rudi Iskandar, M.T, selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar memberi bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ir. Syahrizal, M. T, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, M.S.CE, selaku koordinator Sub Jurusan Geoteknik Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Ir. Sofian Asmirza S, M.Sc dan Ibu Ika Puji Hastuty S.T, M.T, selaku Dosen Pembanding dan Penguji.
7. Bapak dan Ibu pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
8. Pihak Satuan Kerja, Kontraktor, Konsultan pada Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu, terutama Pak Aruan, Pak
Angga, Pak Ardi Marpaung, Pak Irawan, Pak Husein, Pak Saragih, Pak
Hendri yang telah membantu saya memberikan data-data yang saya
butuhkan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Secara khusus, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan
sedalam-dalamnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, atas kasih sayang, dukungan dan doa yang selalu
menyertai penulis.
2. Kepada saudara-saudara saya Oki Suprada, Sumaher, dan Juan Kantona.
3. Kepada sahabat-sahabat saya Manimpan, Triboy, Candra, Defrin, Ivandy,
Michael, Immaniar, Rizky Batubara dan seluruh teman-teman
seperjuangan angkatan 2011.
4. Terkhusus kepada partner skripsi penulis, Rizka Lazuardi yang telah mau
menjadi teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi ini bersama-sama.
5. Kakak dan abang stambuk 2008, 2010 dan adik-adik stambuk 2014 yang
telah memberikan motivasi dan kekerabatan serta kerja sama selama ini.
6. Segenap pihak yang belum penulis sebut satu-persatu atas jasa dan
dukungannya membantu penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis akan
terbuka terhadap semua saran dan kritik mengenai Tugas Akhir ini. Penulis
berharap Tugas Akhir ini juga memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2015
Penulis
Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal Diameter
0,6 meter berdasarkan Perhitungan Analitis dan
Metode Elemen Hingga
ABSTRAK
Pondasi yaitu bangunan bawah tanah (sub structure) dari suatu konstruksi yang merupakan bagian penting untuk meneruskan beban konstruksi di atasnya (upper structure) dan beban lainnya seperti gempa, angin dan lainnya ke lapisan tanah di bawah pondasi tersebut. Pondasi dibagi atas dua jenis, yaitu pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation). Pondasi dangkal digunakan untuk memikul beban konstruksi yang relatif kecil, sedangkan pondasi dalam untuk tipe konstruksi yang memiliki nilai beban yang besar.
Pada Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu (Jembatan Irigasi Tawang Sta.40+750) akan mencari nilai daya dukung aksilal perencanaan pondasi tiang pancang berdasarkan data SPT memakai metode Mayerhoff, data Kalendering memakai metode ENR dan Danish dan dengan Metode Elemen Hingga. Daya dukung lateral menggunakan metode Broms. Dan menghitung penurunan elastis tiang pancang yang terjadi. Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi lapangan serta pengambilan data dari perusahaan jasa pemancangan.
Perhitungan daya dukung aksial tiang pancang dengan Metode Elemen Hingga pada titik Bore Hole 2 adalah 261,8 Ton. Nilai ini tidak berbeda jauh dari hasil perhitungan menggunakan data kalendering dengan metode ENR yaitu sebesar 107,604 Ton dan dengan metode Danish sebesar 250,76 Ton. Daya dukung lateral berdasarkan Metode Broms pada Bore Hole 2 secara analitis sebesar 29,59 Ton dan secara grafis sebesar 32,95 Ton. Penurunan elastis yang dihasilkan sebesar 15,035 mm dan berdasarkan Metode Elemen Hingga sebesar 8,61 mm. Perbedaan daya dukung dan penurunan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis tanah, cara pelaksanaan pengujian yang bergantung pada ketelitian operator dan perbedaan parameter yang digunakan dalam perhitungan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR NOTASI ... xv
1.4 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 5
1.6 Bagan Alir Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7
2.1 Pengertian Umum ... 7
2.2 Tanah ... 7
2.2.1 Definisi Tanah ... 8
2.2.2 Karakteristik Tanah ... 9
2.3 Penyelidikan Tanah ( Soil Investigation) ... 10
2.3.1 Pengujian Pengeboran dengan Bor Mesin ... 10
2.3.2 Sumur Percobaan (Test Pit) ... 13
2.3.3 Pengambilan Contoh Tanah ... 13
2.4 Pondasi ... 16
2.4.1 Pondasi Tiang ... 18
2.4.2 Penggolongan Pondasi Tiang ... 19
2.5 Alat Pancang Tiang ... 39
2.6 Metode Pelaksanaan Pemancangan Tiang Pancang ... 43
2.6.1 Pekerjaan Persiapan ... 43
2.6.2 Proses Pengangkatan... 45
2.6.3 Proses Pemancangan ... 46
2.6.4 Quality Control ... 47
2.7 Kalendering ... 48
2.7.1 Tahap Pelaksanaan Kalendering ... 49
2.8 Pile Driving Analyzer (PDA) ... 51
2.9 Kapasitas Daya Dukung Aksial Pemancangan ... 54
2.9.1 Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil SPT ... 54
2.9.2 Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Data Kalendering ... 60
2.10 Kapasitas Daya Dukung Lateral ... 63
2.10.1 Menghitung Tahanan Beban Lateral Ultimit ... 64
2.10.2 Kapasitas Ultimit Tiang Pancang dengan Metode Broms ... 68
2.11 Faktor Keamanan ... 79
2.12 Penurunan Elastis Tiang Tunggal ... 80
2.12.1 Penurunan Tiang Tunggal dengan Rumus Poulus – Davis ... 80
2.12.2 Penurunan Tiang Elastis ... 85
2.13. Metode Elemen Hingga ... 86
2.14.1 Model Tanah Mohr – Coulomb ... 91
2.14.2 Pemilihan Parameter ... 92
2.14.3 Parameter Tanah ... 93
BAB III METODE PENELITIAN ... 100
3.1 Deskripsi Proyek ... 100
3.2 Data Teknis Tiang Pancang ... 102
3.3 Tahap Penelitian ... 103
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 107
4.1 Pendahuluan ... 107
4.2 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Aksial ... 107
4.2.1 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data SPT dengan Metode Meyerhof ... 107
4.2.2 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data Kalendering ... 110
4.2.2.1 Perhitungan Kalendering dengan Metode ENR ... 110
4.2.2.2 Perhitungan Kalendering dengan Metode Danish ... 111
4.3 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Lateral ... 112
4.4 Perhitungan dengan menggunakan Metode Elemen Hingga .... 115
4.5 Menghitung Penurunan Elastis Tiang Tunggal (Single Pile) .... 124
Lampiran 2, Tabel 1. Deskripsi Tanah Lobang Bor Mesin Titik 2 (BH-2) ... xxiii
Lampiran 3, Tabel 2. Nilai “N” Standard Penetration Test (SPT) ... xxiv
Lampiran 4, Tabel 3. Hasil Pengujian Laboratorium ... xxv
Lampiran 5, Jenis Tanah dari Hasil Pemboran ... xxvi
Lampiran 6, Tabel 4. Kedalaman Muka Air Tanah (Ground Water Level) ... xxvii
Lampiran 7, Drilling Log ... xxviii
Lampiran 8, Tabel 5. Daya Dukung Izin Pondasi Tiang Pancang ... xxix
Lampiran 9, Grafik 1. Daya Dukung Izin Pondasi Tiang dari Data SPT ... xxx
Lampiran 10, Tabel 6. Pile Driving Record ... xxxi
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Hal
2.1
Elemen-Elemen Tanah
(Braja M.Das, 1995)
8
2.2
Alat Percobaan Penetrasi Standard
15
2.3
Tiang Pancang Kayu
23
2.4
Gambar Tiang Pancang Beton
Precast Concrete Pile
24
2.5
Tiang Pancang
Precast Prestressed Concrete Pile
26
2.6
Tiang Pancang
Cast In Place Pile
27
2.7
Tiang Pancang Baja
29
2.8
Tumpuan Ujung (
End Bearing Pile
)
35
2.9
Tumpuan Geser/Sisi (
Friction Pile
)
36
2.10
Skema Pemukul Tiang
42
2.11
Pengangkatan Tiang dengan Dua tumpuan
45
2.12
Pengangkatan Tiang dengan Satu tumpuan
46
2.13
Urutan Pemancangan
48
2.14
Persiapan Pelaksanaan Kalendering
50
2.15
Pembacaan Kalendering
50
2.16
Pile Driving Analyzer
(PDA) Model Pax
52
2.18
Grafik Hasil Pengujian Tes PDA dan CAPWAP
53
2.19
Nilai N-SPT untuk Desain Tahanan Ujung pada Tanah
Pasiran
2.23
Tiang Panjang Dikenai Beban Lateral
2.24
Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan
Kondisi Kepala Tiang Bebas Akibat Beban Lateral pada
Tanah Kohesif
2.25
Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Kohesif
2.26
Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan
Kondisi Kepala Tiang Terjepit Akibat Beban Lateral pada
Tanah Kohesif
2.27
Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan
Kondisi Kepala Tiang Bebas Akibat Beban Lateral pada
Tanah Granular
2.28
Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan
Kondisi Kepala Tiang Terjepit Akibat Beban Lateral pada
Tanah Granular
2.29
Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Granuler
2.34
Faktor Penurunan R
b84
2.35
Variasi Jenis Bentuk Unit Tahanan Friksi (Kulit) Alami
Terdistribusi Sepanjang Tiang Tertanam ke dalam Tanah
2.36
Jenis–Jenis Elemen
86
4.1
Grafik Hubungan Tahanan Ultimit dengan Tahanan Lateral 114
4.2
Lembar Tab Proyek dari Jendela Pengaturan Global
118
4.3 Input Data Material Tanah ke dalam Pemodelan
119
4.4
Update Mesh Generation
sebelum Melakukan Kalkulasi
Perhitungan
120
4.5
Pemodelan Fase Sebelum Konsolidasi dan Setelahnya
121
4.6
Hasil Kalkulasi dan Besar Nilai MSF pada Fase 2
121
4.10 Faktor Koreksi Angka Poisson, R
µ4.11 Faktor Koreksi Kompresi, R
k4.12 Faktor Koreksi Kedalaman, Rh
4.13 Faktor Kekakuan Lapisan Pendukung, R
b126
126
127
DAFTAR TABEL
No.
Judul
hal
2.1
Jarak Pemboran
12
2.2 Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Untuk Penentuan
Harga N
55
2.3
Hubungan antara Angka Penetrasi Standard dengan Sudut
Geser Dalam dan kepadatan Relatif Pada Tanah Pasir
56
2.4
Hubungan antara Harga N-SPT, Sudut Geser Dalam, dan
Kepadatan Relatif
56
2.5
Hubungan antara Harga N-SPT dan Berat Isi Tanah
57
2.6
Effisiensi Jenis Alat Pancang
60
2.7
Karakteristik Alat Pancang
Diesel Hammer
61
2.8
Nilai Effisiensi
Hammer
61
2.9
Klasifikasi Tiang Pancang Bulat Berongga
62
2.10 Koefisien Restitusi
62
2.11 Tinggi Jatuh
Hammer
(h)
63
2.12
Hubungan Modulus
Subgrade
(k
1) dengan Kuat Geser
Undrained
untuk Lempung Kaku Terkonsolidasi Berlebihan
(
Overconsolidated
)
2.13 Nilai-nilai n
huntuk Tanah Granuler (c = 0)
66
2.22
Nilai Koefisien Permeabilitas Tanah
4.1
Perhitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Data SPT
4.2
Data Tiang Pancang
4.3
Input
Parameter Tanah untuk Program Plaxis Lokasi BH- I1
DAFTAR NOTASI
A
p= luas penampang tiang (m
2)
B
= lebar atau diameter tiang (m)
BN
= jumlah pukulan
BPM
= jumlah pukulan permenit
BTA
= integritas tiang/keutuhan tiang (%)
CSX
= tegangan tekan maksimum pada posisi sensor (Mpa)
Cp
= koefisien empiris
Cs
= konstanta Empiris
c
= kohesi tanah (kg/cm²)
c
u= kohesi undrained (kN/m
2)
D
= diameter tiang (m)
Dr
= kerapatan relatif (%)
E
= energi alat pancang (kg-cm)
EMX
= energi maksimum yang ditransfer (ton-m)
E
b= modulus elastisitas tanah di dasar tiang (kN/m
2)
E
p= modulus elastis tiang (kN/m
2)
E
s= modulus elastisitas tanah di sekitar tiang (kN/m
2)
Es
= modulus elastisitas bahan tiang (kN/m
2)
Gs
=
specific gravity
g
= jarak dari lokasi momen maksimum sampai dasar tiang (m)
H
= tebal lapisan (m)
h
= tinggi jatuh
hammer
(m)
I
= momen inersia tiang (cm
4)
ID
= diameter dalam (m)
I
0= faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat
(
Incompressible
) dalam massa semi tak terhingga
K
= faktor kekakuan tiang
k
= koefisien permeabilitas
k
i= modulus reaksi
subgrade
dari Terzaghi
k
h= koefisien permeabilitas arah horizontal
k
v= koefisien permeabilitas arah vertikal
L
= panjang tiang pancang (m)
L
b= panjang lapisan tanah (m)
L
i= tebal lapisan tanah, pengujian SPT dilakukan setiap
interval kedalaman pemboran (m)
M
y= momen leleh (kN-m)
N-
SPT= nilai N-SPT
n
= koefisien restitusi
n
h= koefisien fariasi modulus
p
u= tahanan tanah ultimit
Q
= besar beban yang bekerja (kN)
Q
wp= daya dukung yang bekerja pada ujung tiang dikurangi daya
dukung
friction
(kN)
Q
ws= daya dukung
friction
(kN)
R
b= faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung
R
h= faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras
R
k= faktor koreksi kemudahmampatan tiang
R
μ= faktor koreksi angka poisson
S
= penetrasi pukulan per cm (cm)
Se
(1)= penurunan elastis dari tiang (mm)
Se
(2)= penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di ujung tiang (mm)
Se
(3)= penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di sepanjang batang tiang
(mm)
S
= besar penurunan yang terjadi (mm)
Wp
= berat pile (Ton)
Wr
= berat
hammer
(Ton)
α
= koefisien adhesi antara tanah dan tiang
ŋ
= effisiensi alat pancang
Ø