• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN PANJANG TIANG 21 METER DAN DIAMETER 0,6 METER SECARA ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA (PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN – KUALANAMU LOKASI JEMBATAN SEI BATU GINGGING STA. 41 + 630)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN PANJANG TIANG 21 METER DAN DIAMETER 0,6 METER SECARA ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA (PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN – KUALANAMU LOKASI JEMBATAN SEI BATU GINGGING STA. 41 + 630)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL

DENGAN PANJANG TIANG 21 METER DAN DIAMETER 0,6 METER

SECARA ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA

(PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN

KUALANAMU LOKASI JEMBATAN SEI BATU GINGGING STA. 41 + 630)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian

Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

RIZKA LAZUARDI

11 0404 016

BIDANG STUDI GEOTEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas anugerah Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik yang merupakan syarat utama dalam memperoleh gelar

sarjana Teknik Sipil bidang studi geoteknik Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara, dengan judul :

“Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal dengan

Panjang Tiang 21 meter dan Diameter 0,6 meter Secara Analitis dan

Metode Elemen Hingga

(Proyek Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu Lokasi

Jembatan Sei Batu Gingging STA. 41 + 630)”

.

Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari

dukungan, bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta,

terutama

kedua

orang

tua saya,

Ayahanda

Kamaruzzaman Akhmadi (Alm) dan Ibunda Ros Evi Yanti yang telah

membesarkan dan menyayangi saya sepenuh hati, serta Kakanda Nouva

Liza, S.P, Abangda Oky Hamzah dan Tante Ros Elida yang berperan

memberikan doa, semangat, dan dukungan baik moral maupun material.

2. Bapak Ir. Rudi Iskandar, M.T, selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan dan saran dalam

membantu saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik

(3)

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, M.S.CE, selaku Koordinator Sub Jurusan

Geoteknik Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Ir. Sofian Asmirza S, M.Sc dan Ibu Ika Puji Hastuty S.T, M.T,

selaku Dosen Pembanding dan Penguji.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara, terutama Ibu Adina Sari Lubis S.T, M.T dan

Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.

7. Bapak dan Ibu pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

8. Teristimewa buat sahabat yang selalu ada Iqbal N. Lazuardi sebagai orang

terkasih yang memberikan doa, dukungan, semangat dan arahan kepada

saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan : Putri Aulia, Wilma Zahra, A.Md, Nugroho

Syahputra, M. Hafiz Pratama, Astari Khairunnisa, S.E, Maya Sari F.

Aritonga, S.Ked, Siti Tamara Harahap, Wira Priharto, M. Rizki Murtaza,

Faiz Syarif Hutabarat, Hazman yang telah memberikan motivasi.

10. Teman-teman angkatan 2011, terutama Rahmi, Sylda, Ade, Triana, Elvan,

Bang Amanu, Adriansyah, Reza Kurniawan, Evand, dan terkhusus buat

partner saya dalam penelitian Tugas Akhir ini Ovan K. Ompusunggu.

11. Abang dan kakak senior angkatan 2005, terutama Kak Sakinah, Bang

Nandana, Bang Habibi, Angkatan 2008, terutama Bang Hafiz, Bang

Rumanto, Bang Samuel, Bang Sadvent, Bang Robi, Kak Titi, Kak Gea, Kak

(4)

iii

Angkatan 2009, terutama Bang Yazid, Bang Henriko, Kak Elisa, Kak

Hanna, Kak Nita, Kak Putri nurul. Angkatan 2010, terutama Kak Eka, Kak

Naurah, Kak Yanti, Kak Cilla, Kak Dila, Kak Melli, Kak Ica, Bang Arby,

Bang Iqbalsyah, Bang Bilher, Bang Ikhsan, Bang Luthfi, Bang Derry, Bang

Desindo, Bang Acong. Adik-adik junior angkatan 2012, 2013 dan 2014,

terutama Nurlely, Ahmed, Riska, Tria, Nabila, Dayah, Bella, Citra, Karin.

12. Pihak Satuan Kerja, Kontraktor, Konsultan pada Proyek Pembangunan

Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu, terutama Pak Aruan, Pak

Angga, Pak Ardi Marpaung, Pak Irawan, Pak Husein, Pak Saragih, Pak

Hendri yang telah membantu saya memberikan data-data yang saya

butuhkan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Seluruh rekan-rekan yang belum saya tuliskan satu-persatu atas jasa dan

dukungannya sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Saya menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu saya menerima

kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2015

Penulis

(5)

Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal

dengan Panjang Tiang 21 meter dan Diameter 0,6 meter

Secara Analitis dan Metode Elemen Hingga

ABSTRAK

Pondasi tiang berfungsi untuk meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya dan harus diperhitungkan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain serta tidak boleh terjadi penurunan pondasi dari batas tertentu dan digunakan jika tanah yang berada di bawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya.

Tujuan dari studi ini adalah untuk menghitung dan membandingkan daya dukung aksial tiang pancang tunggal dari data SPT metode Mayerhof, data Kalendering metode ENR dan Danish dan dengan Metode Elemen Hingga. Sedangkan untuk perhitungan daya dukung lateral menggunakan metode Broms. Dan menghitung penurunan elastis yang terjadi. Metodologi pengumpulan data adalah dengan melalukan observasi serta pengambilan data dari konsultan dan perusahaan pemancangan.

Terdapat perbedaan nilai hasil perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi, baik ditinjau dari metode perhitungan dan lokasinya. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung aksial tiang tunggal dengan data SPT = 189,2 Ton, data Kalendering, ENR = 102, 889 Ton, Danish = 235,569 Ton, dengan Metode Elemen Hingga bernilai 320,83 Ton. Sedangkan perhitungan daya dukung lateral tiang tunggal dengan menggunakan metode Broms diperoleh hasil secara analitis = 23,09 Ton, secara grafis = 22,358 Ton. Dan penurunan elastis tiang tunggal = 12,743 mm, penurunan dengan Metode Elemen Hingga = 20,19 mm. Perbedaan daya dukung dan penurunan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis tanah, cara pelaksanaan pengujian yang bergantung pada ketelitian operator dan perbedaan parameter yang digunakan dalam perhitungan.

(6)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR NOTASI... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Metode dan Tahapan Penelitian ... 6

1.7 Lokasi Penelitian ... 7

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

1.9 Bagan Alir Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1 Pendahuluan ... 11

2.2 Tanah... 13

2.2.1 Definisi Tanah ... 13

2.2.2 Karakteristik Tanah ... 15

2.3 Pondasi ... 16

2.3.1 Definisi Pondasi... 17

2.3.2 Fungsi Pondasi ... 17

(7)

2.3.4 Jenis-Jenis Pondasi ... 19

2.4 Tiang Pancang ... 28

2.4.1 Definisi Tiang Pancang... 28

2.4.2 Tujuan Penggunaan Pondasi Tiang Pancang ... 31

2.4.3 Jenis-Jenis Tiang Pancang... 31

2.4.4 Jenis-Jenis Alat Pancang... 53

2.4.5 Metode Pemancangan Tiang ... 57

2.4.6 Alasan Menggunakan Pondasi Tiang Pancang ... 57

2.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Tiang Pancang ... 58

2.5 Penyelidikan dan Pemeriksaan Tanah di Lapangan (Soil Investigation)... 59

2.5.1 Pemboran ... 59

2.5.2 Sumur Percobaan (Test Pit)... 62

2.5.3 Pengambilan Contoh Tanah ... 62

2.5.4 Percobaan Penetrasi ... 63

2.6 Kalendering ... 66

2.7 Pile Driving Analyzer (PDA) ... 69

2.8 Metode Pelaksanaan Pemancangan Pondasi Tiang ... 78

2.9 Kapasitas Daya Dukung Aksial Tiang Pancang... 90

2.9.1 Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil SPT ... 90

2.9.2 Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil Kalendering ... 95

2.10 Kapasitas Daya Dukung Lateral Tiang Pancang ... 99

2.10.1 Hitungan Tahanan Beban Lateral Ultimit ... 101

2.10.2 Metode Broms ... 104

2.11 Faktor Keamanan... 115

(8)

vii 2.12.1 Penurunan Tiang Tunggal dengan Rumus

Poulus – Davis... 117

2.12.2 Penurunan Tiang Elastis ... 123

2.13. Metode Elemen Hingga ... 124

2.14 Plaxis... 128

2.14.1 Model Tanah Mohr Coulomb... 130

2.14.2 Pemilihan Parameter... 132

2.14.3 Parameter Tanah... 133

BAB III METODE PENELITIAN ... 140

3.1 Deskripsi Proyek... 140

3.2 Data Teknis Tiang Pancang... 142

3.3 Tahap Penelitian ... 143

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 147

4.1 Pendahuluan ... 147

4.2 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Aksial...147

4.2.1 Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data SPT ... 147

4.2.2 Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data Kalendering... 150

4.2.2.1 Perhitungan Kalendering dengan Metode ENR ... 150

4.2.2.2 Perhitungan Kalendering dengan Metode Danish ... 151

4.3 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Lateral ... 151

4.4 Menghitung Penurunan Tiang Tunggal ... 154

(9)

4.4.2 Penurunan Tiang Elastis ... 159

4.5 Perhitungan dengan Metode Elemen Hingga... 160

4.5.1 Data-Data Masukan ... 160

4.5.2 Proses Memasukkan Data... 163

4.6 Menghitung Penurunan Elastis Pada Metode Elemen Hingga.. 170

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 172

5.1 Kesimpulan... 172

5.2 Saran ... 175

Daftar Pustaka ... xx

Lampiran ... xxiv

Lampiran 1, Gambar 1. Layout Lokasi Proyek ... xxiv

Lampiran 2, Tabel 1. Deskripsi Tanah Lobang Bor Mesin Titik 2 (BH-2) ... xxv

Lampiran 3, Tabel 2. Nilai “N” Standard Penetration Test(SPT) ... xxvi

Lampiran 4, Tabel 3. Hasil Pengujian Laboratorium ... xxvii

Lampiran 5, Jenis Tanah dari Hasil Pemboran ... xxviii

Lampiran 6, Tabel 4. Kedalaman Muka Air Tanah (Ground Water Level)... xxviii

Lampiran 7, Drilling Log ... xxix

Lampiran 8, Tabel 5. Daya Dukung Izin Pondasi Tiang Pancang ... xxx

Lampiran 9, Grafik 1. Daya Dukung Izin Pondasi Tiang dari Data SPT ... xxxi

Lampiran 10, Tabel 6. Progress of Pile Driving Work... xxxii

Lampiran 11, Tabel 7. Pile Driving Record... xxxiii

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Alir Penelitian ...9

Gambar 2.1 Elemen-Elemen Tanah ...14

Gambar 2.2 Pondasi Umpak ...20

Gambar 2.3 Pondasi Batu Bata ...21

Gambar 2.4 Pondasi Batu Kali ...22

Gambar 2.5 Pondasi Bor Mini (Strauss Pile)...22

Gambar 2.6 Pondasi Rakit ...23

Gambar 2.7 Pondasi Telapak/Footplat...23

Gambar 2.8 Pondasi Sumuran ...25

Gambar 2.9 Pondasi Tiang Pancang Bulat Berongga ...26

Gambar 2.10 Pondasi Tiang Franki (Franki Pile)...26

Gambar 2.11 Pondasi Tiang Bor (Bored Pile)...28

Gambar 2.12 Tiang Pancang Beton Precast Concrete Pile...38

Gambar 2.13 Tiang Pancang Precast Prestressed Concrete Pile...39

Gambar 2.14 Tumpuan Ujung (End Bearing Pile)...49

Gambar 2.15 Tumpuan Geser/Sisi (Friction Pile)...50

Gambar 2.16 Skema Pemukul Tiang Pancang ...55

Gambar 2.17 Jenis-Jenis Bor Tangan...60

Gambar 2.18 Alat Percobaan Penetrasi Standard ...64

Gambar 2.19 Pembacaan Kalendering ...67

Gambar 2.20 Persiapan Pelaksanaan Kalendering...68

Gambar 2.21 Pelaksanaan Kalendering ...68

Gambar 2.22 Hasil Kalendering ...69

Gambar 2.23 Pile Driving Analyzer (PDA) Model Pax...69

(11)

Gambar 2.25 Tipikal Set-Up tes PDA...70

Gambar 2.26 Sensor PDA : Strain Transducer dan Accelerometer ...71

Gambar 2.27 Grafik Hasil Pengujian Tes PDA dan CAPWAP ...76

Gambar 2.28 Tiang Pancang yang Dibubuhi Tanda ...80

Gambar 2.29 Alat Pemancangan ...81

Gambar 2.30 Penyimpanan Tiang Pancang...81

Gambar 2.31 Bagian-Bagian dari Alat Pemancang ...83

Gambar 2.32 Pengangkatan Tiang Pancang dengan Dua Tumpuan...84

Gambar 2.33 Pengangkatan Tiang Pancang dengan Satu Tumpuan ...84

Gambar 2.34 Tiang Pancang Ditarik dengan Sling...85

Gambar 2.35 Tiang Pancang Dimasukkan pada Bagian Alat ...86

Gambar 2.36 Tiang Pancang Diluruskan ...86

Gambar 2.37 Kemiringan Dicek dengan Waterpass...87

Gambar 2.38 Pemancangan Tiang Pertama...87

Gambar 2.39 Penyambungan Tiang Pancang dengan Pengelasan ...88

Gambar 2.40 Nilai N-SPT untuk Desain Tahanan Ujung pada Tanah Pasiran ...94

Gambar 2.41 Grafik Hubungan antara Kuat Geser (Cu) dengan Faktor Adhesi(α)...95

Gambar 2.42 Tinggi Jatuh Hammer(h) ...98

Gambar 2.43 Aplikasi Pondasi Tiang dalam Menahan Beban Lateral ...100

Gambar 2.44 Tiang Pendek Dikenai Beban Lateral ...105

Gambar 2.45 Tiang Panjang Dikenai Beban Lateral ...105

Gambar 2.46 Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan Kondisi Kepala Tiang Bebas Akibat Beban Lateral pada Tanah Kohesif...107

(12)

xi Gambar 2.48 Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan

Kondisi Kepala Tiang Terjepit Akibat Beban Lateral pada

Tanah Kohesif...109

Gambar 2.49 Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan Kondisi Kepala Tiang Bebas Akibat Beban Lateral pada Tanah Granular ...112

Gambar 2.50 Defleksi dan Mekanisme Keruntuhan Pondasi Tiang dengan Kondisi Kepala Tiang Terjepit Akibat Beban Lateral pada Tanah Granular ...114

Gambar 2.51 Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Granular ...115

Gambar 2.52 Faktor Penurunan I0...120

Gambar 2.53 Faktor Koreksi Angka Poissa, Rµ...120

Gambar 2.54 Faktor Koreksi Kompresi, Rk...121

Gambar 2.55 Faktor Koreksi Kedalaman, Rh...121

Gambar 2.56 Faktor Koreksi Kekakuan Lapisan Pendukung, Rb...122

Gambar 2.57 Variasi Jenis Bentuk Unit Tahanan Friksi (Kulit) Alami Terdistribusi Sepanjang Tiang Tertanam ke Dalam Tanah...124

Gambar 2.58 Jenis-Jenis Elemen ...127

Gambar 2.59 Titik Nodal dan Titik Integrasi ...128

Gambar 2.60 Model Pondasi Tiang Pancang ...129

Gambar 2.61 Tab Parameter untuk Model Mohr – Coulomb...133

Gambar 3.1 Lokasi Proyek ...141

Gambar 3.2 Lokasi Titik Bore Hole...142

Gambar 3.3 Alur Penelitian ...145

Gambar 4.1 Grafik Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Granular ...153

Gambar 4.2 Faktor Penurunan I0...156

(13)

Gambar 4.4 Faktor Koreksi Kompresi, Rk...157

Gambar 4.5 Faktor Koreksi Kedalaman, Rh ...157

Gambar 4.6 Faktor Koreksi Kekakuan Lapisan Pendukung, Rb...158

Gambar 4.7 Lembar Tab Proyek dari Jendela Pengaturan Global...163

Gambar 4.8 Pemodelan Bore Hole2 Setelah Pendefinisian Material ...164

Gambar 4.9 Generate Mesh...165

Gambar 4.10 Kondisi Active Pore Pressure...166

Gambar 4.11 Kondisi Effective Stresses ...166

Gambar 4.12 Phase-Phase Perhitungan...167

Gambar 4.13 Proses Pendefinisian Beban RencanaPoint Load ...168

Gambar 4.14 Proses Perhitungan...168

Gambar 4.15 Nilai phi/c Reductionpada Phase 2 (Sebelum Konsolidasi)...169

Gambar 4.16 Nilai phi/c Reductionpada Phase 4 (Setelah Konsolidasi)...169

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jarak Pemboran...61

Tabel 2.2 Parameter Pengujian Tes PDA ...73

Tabel 2.3 Hasil Pengujian Tes PDA dan CAPWAP ...77

Tabel 2.4 Global Safety Factors-Allowable Stress Design Value...78

Tabel 2.5 Spesifikasi Diesel Hammer untuk Piles ...87

Tabel 2.6 Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Untuk Penentuan Harga N ...91

Tabel 2.7 Hubungan antara Angka Penetrasi Standar dengan Sudut Geser Dalam dan Kepadatan Relatif pada Tanah Pasir ...92

Tabel 2.8 Hubungan antara Harga N-SPT, Sudut Geser Dalam dan Kepadatan Relatif...92

Tabel 2.9 Hubungan antara Harga N-SPT dan Berat Isi Tanah...92

Tabel 2.10 Nilai Efisiensi Hammer...97

Tabel 2.11 Klasifikasi Tiang Pancang Bulat Berongga...97

Tabel 2.12 Koefisien Restitusi ...97

Tabel 2.13 Tinggi Jatuh Hammer(h) ...98

Tabel 2.14 Efisiensi Jenis Alat Pancang...99

Tabel 2.15 Karakteristik Alat Pancang Diesel Hammer...99

Tabel 2.16 Kriteria Pondasi Tiang Pendek dan Pondasi Tiang Panjang ...102

Tabel 2.17 Hubungan Modulus Subgrade(k1) dengan Kuat Geser Undraineduntuk Lempung Kaku Terkonsolidasi Berlebihan (Overconsolidated)...103

Tabel 2.18 Nilai-Nilai nhuntuk Tanah Granuler (c = 0) ...104

Tabel 2.19 Nilai-Nilai nhuntuk Tanah Kohesif ...104

(15)

Tabel 2.21 Nilai Koefisien Empiris (Cp)...124

Tabel 2.22 Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah ...135

Tabel 2.23 Korelasi N-SPT dengan Modulus Elastisitas pada Tanah Lempung...135

Tabel 2.24 Korelasi N-SPT dengan Modulus Elastisitas pada Tanah Pasir...136

Tabel 2.25 Hubungan Jenis Tanah, Konsistensi dan Poisson’s Ratio (μ).136 Tabel 2.26 Nilai Koefisien Permeabilitas Tanah ...139

Tabel 4.1 Perhitungan Daya Dukung Tiang berdasarkan Data SPT (BH II) ...149

Tabel 4.2 Perkiraan Penurunan Tiang Tunggal ...159

Tabel 4.3 Data Tiang Pancang ...161

Tabel 4.4 Input Parameter Tanah untuk Metode Elemen Hingga...162

Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Daya Dukung Aksial Tiang Pancang...178

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Daya Dukung Lateral Tiang Pancang...179

(16)

xv

DAFTAR NOTASI

Ap = luas penampang tiang pancang (m2)

B = lebar atau diameter tiang (m)

BN = jumlah pukulan

BPM = jumlah pukulan permenit

BTA = integritas tiang/keutuhan tiang (%)

C = konstanta empiris untuk energi hilang sewaktu pemancangan

Cp = koefisien empiris

Cs = konstanta empiris

CSX = tegangan tekan maksimum pada posisi sensor (Mpa)

c = kohesi tanah (kg/cm²)

cu = kohesi tanah undrained (kN/m2)

D = diameter tiang (m)

DMX = penurunan maksimum tiang (mm)

Dr = kerapatan relatif (%)

E = energi alat pancang (kg-cm)

Eb = modulus elastisitas tanah di dasar tiang (kN/ m2)

EMX = energi maksimum yang ditransfer (ton-m)

Ep = modulus elastisitas dari bahan tiang (kN/ m2)

Es = modulus elastisitas tanah di sekitar tiang (kN/ m2)

e = angka pori

e = jarak beban lateral dari permukaan tanah (m)

(17)

f’c = mutu beton (kg/cm2)

FMX = gaya tekan maksimum (ton)

FS = faktor keamanan

f = jarak momen maksimum dari permukaan tanah (m)

Gs = specific gravity

g = jarak dari lokasi momen maksimum sampai dasar tiang (m)

H = kedalaman total lapisan tanah; ujung tiang ke muka tanah

Hu = beban lateral (kN)

h = tinggi jatuh hammer(m)

I = momen inersia tiang (cm4)

ID = diameter dalam (m)

I0 = faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat

(incompressible) dalam massa semi tak terhingga

Ip = momen inersia penampang tiang

i = kedalaman lapisan yang ditinjau (m)

Jc = nilai damping factor, tergantung dari jenis tanah

K = faktor kekakuan tiang

K = modulus tanah

Khi = koefisien reaksi tanah dalam arah horizontal di titik i

k1 = modulus reaksi subgradedari Terzaghi

Kp = koefisien tekanan tanah pasif

k = koefisien permeabilitas

(18)

xvii kv = koefisien permeabilitas arah vertikal

L = panjang tiang pancang (cm)

LE = panjang tiang di bawah instrument (cm)

Li = tebal lapisan tanah, pengujian SPT dilakukan setiap interval kedalaman

pemboran (m)

LP = panjang tiang tertanam (cm)

Mmax = momen maksimum (kN-m)

My = momen leleh (kN-m)

NSPT = jumlah pukulan yang diperlukan dari percobaan SPT

N1 = nilai Nrata-rata dari dasar ke 10D ke atas

N2 = nilai Nrata-rata dari dasar ke 4D ke bawah

n = jumlah tiang pancang

nh = koefisien variasi modulus tanah

OD = diameter luar (m)

p = keliling tiang (m)

po = tekanan overburdenefektif

pu = tahanan tanah ultimit

Q = besar beban yang bekerja (kN)

Qp = tahanan ujung ultimate (kN)

Q

ijin = kapasitas daya dukung ijin tiang (kN)

Qs = tahanan gesek ultimit dinding tiang (kN)

Q

ult = kapasitas daya dukung maksimal/akhir (kN)

Qwp = daya dukung yang bekerja pada ujung tiang dikurangi daya dukung

(19)

Qws = daya dukung friction (kN)

qc = nilai konus (Kg/cm 2

)

qp = daya dukung ultimit (kN)

R = faktor kekakuan

R = tahanan tanah total

Rb = faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung

Rh = faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras

Rk = faktor koreksi kemudahmampatan tiang

RMX = daya dukung aksial tiang (ton)

Rμ = faktor koreksi angka poisson

S = penetrasi pukulan per cm (cm)

S = besar penurunan yang terjadi untuk tiang tunggal (mm)

Se(1) = penurunan elastis dari tiang (mm)

Se(2) = penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di ujung tiang (mm)

Se(3) = penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di sepanjang batang tiang

(mm)

T = faktor kekakuan

TSX = tegangan tarik maksimum sepanjang tiang (Mpa)

t1 = waktu impact dari tumbukan (detik)

Wr = berat hammer (Ton)

Wp = berat pile (Ton)

z = kedalaman (m)

ø = sudut geser tanah (º)

(20)

xix α = koefisien adhesi antara tanah dan tiang

η = effisiensi alat pancang

τ = kekuatan geser tanah (kg/cm2)

σ = tegangan normal yang terjadi pada tanah (kg/cm2)

ߛ = berat isi tanah (kN/m3)

γdry = berat jenis tanah kering (kN/m3)

γsat = berat jenis tanah jenuh (kN/m3)

μ = poisson’s ratio

Referensi

Dokumen terkait

Penilai dan guru yang dinilai menyatakan telah membaca dan mamahami semua aspek yang ditulis/dilaporkan dalam format ini dan menyatakan

Isi 100 Amplop/Kotak & Minimal order 2 Amplop.

Pembangunan dan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pengolahan air limbah pada kawasan permukiman. (B1) di

Berdasarkan hasil UAT (User Acceptance Test) dari aspek Apresiasi memliki 2 pertanyaan yang mempunyai nilai bobot berbeda, pada pertanyaan pertama dapat dilihat bahwa

Surat bersampul adalah surat-surat yang isinya atau beritanya ditulis pada kertas.. lain, kemudian kertas surat tersebut dimasukkan kedalam sampul atau

HELMINTHES PARASITIC (PARAMPHISTOMUM SP) INFECTION ON THE SUMATRAN ELEPHANTS IN ELEPHANT TRAINING CENTER WAY KAMBAS NATIONAL PARK LAMPUNG ( Dedi Candra, Diah Esti, Elisabeth Devi,

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Nilai Kasih Sayang

dualisme penggunaan fluor, (2) Senyawa dan material restorasi gigi yang berfluorida berperan dalam peningkatan efektivitas pencegahan karies gigi perlu dikem~ngkan, (3)