DASAR ELEKTRONIKA
WATER LEVEL CONTROL
Disusun oleh :
Diah Indrastuti (41412110002)
Casromi (41412110017)
Harry Tianesa Atmi Fajat (41412110103)
Lyla Diah Susanti (41412110113)
Jaya Rustam (41412110120)
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MERCU BUANA
“WATER LEVEL CONTROL”
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Dasar Elektronika
Dosen Pengampu:
Fina Supegina ST, MT
Diah Indrastuti (41412110002)
Casromi (41412110017)
Harry Tianesa Atmi Fajat (41412110103)
Lyla Diah Susanti (41412110113)
Jaya Rustam (41412110120)
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MERCU BUANA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan laporan tugas rancang ini. Laporan tugas rancang ini membahas “WATER LEVEL CONTROL“. Laporan ini dibuat setelah kami menyelesaikan proyek sebagai syarat nilai Mata Kuliah Dasar Elektronika, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana.
Dalam penyusunan tugas akhir ini kami telah banyak mendapat bantuan ,dorongan, dan doa dari banyak pihak yang sangat membantu dalam kelancaran penyusunan tugas rancang ini. Oleh karana itu melalui kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Fina Supegina ST, MT, selaku Dosen mata kuliah Dasar Elektronika, serta kepada semua pihak yang turut serta dalam proses pembuatan tugas rancang ini.
Kami menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu kritik dan saran akan kami terima sebagai perbaikan untuk dikemudian hari. Semoga laporan akhir ini dapat berguna baik bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca sebagai tambahan wawasan .
Jakarta, 2 Juli 2013
DAFTAR ISI
BAB I - Pendahuluan 6
3.1 Peralatan 11
3.2 Skema Rangkaian 12
3.3 Gambar Komponen yang Sudah di Rangkai pada PCB 13
3.4 Prinsip Kerja Rangkaian 14
BAB VI - Kesimpulan dan Saran 16
4.1 Kesimpulan 16
BAB V - Daftar Pustaka 17
ABSTRAK
sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan yaitu mengontrol level ketinggian air.
BAB I – Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Perkembangan teknologi elektronika dewasa ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Perkembangan ini cenderung mengarah pada
peningkatan optimalisasi kecepatan kerja dan minimalisasi. Artinya peralatan dan komponen elektronika diupayakan menggunakan materi dan ukuran yang semakin kecil tetapi mempunyai kemampuan kecepatan maupun kerja yang lebih tinggi. Kesibukan user untuk melakukan controll secara kontinyu juga sangat
latar belakangi hal demikian kami mencoba merancang sebuah alat “WATER LEVEL CONTROL “.
Water Level Control adalah satu dari sekian banyak sistem yang ada dalam dunia industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Disamping sederhana, sistem tersebut banyak sekali digunakan dalam dunia industri maupun kehidupan sehari-hari. Misalkan saja dalam industri kimia. Dengan dukungan sistem monitoring (proses industry bisa diawasi dan dikendalikan dari jauh, sehingga bisa menghemat biaya, waktu dan tenaga), akan semakin memberikan gambaran tentang kondisi sebenarnya yang ada dalam dunia industri. Dalam kehidupan sehari-haripun sistem ini sudah banyak diterapkan untuk mempermudah kerja manusia.
Dari hal tersebut, maka dibutuhkan penunjang pemahaman dalam bidang sistem control terutama pada bidang system control pada level air.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Pada dasarnya tujuan utama kami membuat alat ini yaitu untuk memenuhi tugas rancang pada mata kuliah Dasar Elektronika. Namun selain itu tujuan yang paling utama adalah memahami tentang ”Transistor sebagai Saklar”. Dalam aplikasinya yaitu membuat alat yang berhubungan dengan ”Transistor sebagai Saklar”, lalu memahami cara kerja rangkaianya, meningkatkan kreatifitas, menambah pengalaman, serta membantu penerapan teori kedalam praktek. Sebenarnya hal utama yang paling di tekakan kan pada project kali ini adalah bagaimana menerapkan sistem yang sederhana untuk keperluan sehari-hari sehingga dapat membantu keperluan manusia pada khususnya.
Selain itu, pembuatan alat ini juga bertujuan untuk menguji apakah Rangkaian water Level Control ini dapat digunakan dalan kehidupan sehari – hari. Contohnya, dalam perancangan alat kami ini yang berjudul “WATER LEVEL CONTROL “ akan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun batasan masalah yang kami buat agar di dalam pembuatan rangkaian alat tersebut tidak terjadi penyimpangan terhadap pokok permasalahan, yaitu :
· Bagaimana dan seperti apa bentuk dari alat “Water Level Control “
· Bagaimana cara penggunaan alat “Water Level Control “
· Bagaimana cara kerja dari alat “Water Level Control “
Bab II - Landasan Teori
2.1 Transistor Sebagai Saklar
Transistor adalah sebuah komponen semikonduktor elektronika yang
mempunyai banyak fungsi dalam penggunaannya. Misalanya penggunaan transistor sebagai saklar atau sebagai penstabil tegangan. Transistor seperti kita ketahui mempunyai 3 kaki elektroda yaitu Basis, Kolektor, dan Emitor. Dikarenakan
Dalam alat ini, kami menggunakan transistor BC547 bertipe NPN. Sedikit mengenai cara kerja transistor untuk NPN, arus yang berada dikaki Kolektor pada transistor akan mengalir menuju Emitor “hanya” apabila diberikan sedikit saja arus atau tegangan pada kaki basis. Besar penguatan arus tersebut tergantung pada karakteristik transistor itu sendiri.
Gambar 2.1.1
Saklar adalah suatu komponen yang memiliki dua kali dan dua keadaan yaitu on dan off. Pada kondisi off arus tidak bisa mengalir karena terputus aliran arusnya. Sedangkan pada kondisi on tentunya tidak ada hambatan (udara) yang menghalangi sehingga arus mengalir dengan bebas.
Gambar 2.1.2
diberikan arus, tidak ada arus emitor, berarti transistor terbuka (saklar off) biasa disebut cutoff.
Jika arus basis mendapat arus yang cukup, maka arus kolektor akan mengalir ke emitor transistor. Jika arus pada basis transistor diberikan lebih besar dari yang diperlukan oleh transistor untuk mencapai saturasi, maka transistor berada dalam keadaan over saturation, tegangan kolektor emitor kecil (sekitar 0,.2 – 0.3 V) dan itu berarti transistor berada dalam keadaan sakar tertutup.
2.2 Water Level Control
Bab III – Pembahasan
3.1 Peralatan
Komponen: 2 Relay 5V
3 Transistor BC547 4 Resistor 1k Ω
1 Resitor 470 Ω
2 LED
1 Dioda 1N4002 2x5 Terminal Block Bahan : Box
Pompa Aquarium Tempat Air Minum Ember
Gambar 3.2.1
Penjelasan dari gambar di atas :
Pada kondisi awal kita anggap bahwa air dalam tangki tidak ada air sama sekali
seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis E1 yang difungsikan sebagai batas atas air, E2 yang difungsikan sebagai batas bawah, dan E3 yang difungsikan sebagai common akan menggantung pada tangki tanpa tersentuh air sama sekali. Pada kondisi ini buzzer akan menyala menandakan tangki dalam keadaan kosong (critical). Bersamaan dengan itu, pompa air akan menyala secara otomatis dan mulai mengisi tangki.
Ketika permukaan air menyentuh E2 yang difungsikan sebagai batas bawah, maka
secara otomatis buzzer akan mati dan pompa air akan tetap menyala hingga tangki penuh.
Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka permukaan air akan
permukaan air telah mencapai E1 seperti yang terlihat dalam gambar , maka secara otomatis pompa air akan mati.
Apabila permukaan air di dalam tangki mulai berkurang atau lebih rendah dari
E2, pompa air akan otomatis kembali menyala untuk kembali mengisi air yang ada di dalam tangki, selanjutnya sequence dari point pertama akan berulang kembali.
3.3 Gambar Komponen yang Sudah di Rangkai pada PCB
Gambar 3.3.2
3.4 Prinsip Kerja Rangkaian
Pertama kita definisikan E3 sebagai common dari power + 9V, E2 sebagai Low
Level, E1 sebagai high level
Pada saat start awal ketika tangki tidak ada air (tangki kosong), LED indikator
ready akan menyala, buzzer akan berbunyi dan motor hidup, ini disebabkan belum adanya signal dari elektroda yang mentrigger transistor untuk bekerja. Jadi kita menggunakan keadaan kontak tertutup (NC) pada R1 dan R2 (relays) sebagai saklar.
Setelah beberapa saat ada pengisian air dan level air pertamakali menyentuh E3
dan E2 maka transistor ke 3 paling kanan akan bekerja dan menghasilkan output pada collectornya yang menggerakan kontak relay yang tadinya NC menjadi keadaan kontak terbuka (NO) yang secara otomatis akan mematikan buzzer. Keadaan ini akan bertahan sampai level air kembali dibawah E2. Keadaan diatas juga ikut mengaktifkan Transistor yang tengah untuk menyalakan LED sebagai indikator bahwa pompa sudah berjalan normal (running).
Ketika level air menyentuh E1 maka secara otomatis transistor paling kiri
menjadi NO (Normally Open), sehingga secara otomatis pompa air akan mati dan berhenti melakukan pengisian air, serta LED indikator pompa akan padam.
Keadaan point diatas dapat dipertahankan sampai level air berada dibawah E2.
Ini dikarenakan adanya signal umpan dari E2 ke basis transistor 1 yang melalui NO kontak relay R1 ( yang tadinya terbuka jadi tertutup). Perhatikan Relay 1 pada bagian NO, sehingga motor akan menyala kembali setelah kondisi air Low Level (dibawah E2).
Bab IV – Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
Water Level Control adalah rangkaian yang berfungsi untul mengatur kerja pompa air, ini biasanya digunakan untuk mengisi penampungan air secara otomatis. Bila air di dalam penampungan habis maka pompa akan menyala untuk melakukan pengisian air, begitu juga sebaliknya jika air di penampungan penuh pompa akan berhenti melakukan pengisian air.
Daftar Pustaka
Wasito, S, 2006, Vademekum Elektronika, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Malvino, 1984, Prinsi-Prinsip Elektronik, Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga. Modul Dasar Elektronika, DR. IR. Andi Adriansyah, M.ENG.