• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 HU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 HU"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 1

HUKUM OHM

Irfan Syafar Farouk S.Si

September 30, 2016

Asisten Praktikum : Siti Hadiaty Yuningsih(1147030047)

Disusun Oleh :

Isnaini Nur Islami(1157030030)

JURUSAN FISIKA

(2)

Abstract

Pada praktikum tentang hukum ohm ini yang bertujuan agar prak-tikan memahami hukum ohm pada rangkaian resistor seri maupun paralel, mengaplikasikan hukum ohm pada rangkaian sensor cahaya dan menganalisis hasil percobaan alat dengan simulasi. Metode pen-gukuran yang dilakukan praktikan yaitu melakukan percobaan ten-tang penggunaan hukum ohm pada rangkaian seri yang merupakan pembagi tegangan dan rangkaian paralel sebagai pembagi arus di soft-ware multiSIM dan project board dan juga melakukan percobaan pada rangkaian LDR di software proteus dan project board. Dan hasil praktikum ini dapat dinyatakan bahwa dalam rangkaian seri terbukti bahwa arus yang mengalir pada setiap resistor bernilai sama, pada rangkaian paralel terbukti bahwa tegangan atau beda potensial yang dihasilkan setiap resistor bernilai sama, dan pada rangkaian sensor cahaya didapat bahwa semakin kuat intensitas cahaya (terang) maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil dan sebaliknya jika intensitas cahaya kecil (gelap) maka tegangan yang dihasilkan akan besar.

(3)

1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam sebuah rangkaian listrik dikenal dengan istilah arus listrik (I), tegan-gan atau beda potensial (V) dan hambatan (R. Pada dasarnya sebuah rangka-ian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran inilah yang disebut dengan arus. Sedangkan tegangan adalah beda potensial yang ada di antara titik rangkaian listrik tersebut. Untuk menemukan hubungan di antara istilah-istilah yang ada dalam sebuah rangkaian listrik diperlukan sebuah praktikum yang dapat membuktikannya.

Dengan melakukan praktikum yang berjudul Hukum Ohm ini kita dapat mengetahui dan mempelajari hubungan antara tegangan atau beda potensial dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat digunakan untuk mengetahui sebuah hambatan listrik tanpa harus menggunakan alat (multimeter). Se-lain itu materi tentang hukum ohm ini sangat berguna khususnya yang men-dalami kelistrikan. Dan juga hukum ohm ini sangat berhubungan dengan alat-alat otomatis yang terjadi disekitar kita, salah satunya sensor cahaya atau Light Dependent Resistor (LDR) yang sangat bermanfaat bagi kehidu-pan manusia.

1.2

Tujuan

1. Memahami hukum ohm pada rangkaian resistor seri maupun paralel

2. Mengaplikasikan hukum ohm pada rangkaian sensor cahaya

(4)

2

Dasar Teori

Sebuah eksperimen mengatakan bahwa ketika sebuah kawat diberikan beda potensial atau tegangan, maka arus di dalam kawat tersebut akan sebanding dengan beda potensialnya. Hasil eksperimen tersebut sekarang dikenal den-gan Hukum Ohm dengan konstanta kesebandingannya ditulis dengan I/R, dimana I merupakan kuat arus listrik dan R merupakan resistansi atau I = 1/R . V atau R = V/R atau V = R . I

(Tipler, Paul A . 2001)

Kombinasi resistor terbagi menjadi rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih resistor yang disusun secara sejajar (seri). Dalam mencari nilai resistor total dapat menjumlahkan semua resistor yang disusun secara seri terse-but. Hal ini mengacu pada pengertian bahwa nilai kuat arus listrik disemua titik pada rangkaian seri selalu sama. Sedangkan rangkaian paralel meru-pakan sebuah rangkaian yang terdiri 2 buah atau lebih resistor yang disusun yang disusun secara berderet (paralel). Dan dalam mencari nilai resistor totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan besar kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I out) atau lebih terkenal dengan hukum kirchoff. Dengan mengacu pada perhitungan hukum ohm maka dapat diperoleh rumus 1/(R total) = + 1/R1+1/R2+...+1/Rn

(Ahmad, Jayadin . 2007)

Persamaan hukum ohm dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian yang da-pat mendeteksi perubahan resistansi dari foto-resistor atau LDR. Pada per-samaan V = R.I ini bahwa nilai V akan berubah jika resistansi berubah, sedangkan pada persamaan I = V/R ini bahwa nilai I yang akan berubah. Dapat kita ketahui bahwa Light Dependent Resistor (LDR) merupakan re-sistor yang besar resistansinya bergantung terhadap intensitas cahaya yang menyelimuti permukaannya. Prinsip kerja semua sensor cahaya hampir sama yaitu dengan menyerap energi yang terkandung dalam foton (partikel cahaya) untuk menggerakan elektron dalam komponen tersebut. Dengan bergeraknya elektron, maka timbullah arus listrik. Menurut hukum ohm, arus listrik yang mengalir melewati suatu hambatan maka akan terjadi beda tegangan.

(5)

3

METODE PRAKTIKUM

3.1

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada:

Tanggal : Kamis, 22 September 2016 Waktu : 14.30 WIB - Selesai

Tempat : Laboratoriun Instrumen

3.2

Alat dan bahan yang digunakan antara lain:

1. Resistor

2. Projectbord

3. Catu daya

4. Multimeter

5. Software MultiSIM

6. Software Proteus

7. LDR

8. Papan PCB

9. Baterai

10. Timah

11. Solder

12. Penyedot Timah

(6)

3.3

Prosedur Percobaan:

3.3.1 Paragraf

Rangkaian Seri Rangkaian disusun sesuai dengan gambar simulasi di soft-ware MultiSIM dan project board. Kemudian nilai resistansinya resistor-resistor tersebut ditentukan sendiri. Dilanjut dengan diukurnya besar resis-tansi total pada rangkaian dan ketika diberikan tegangan sebesar 6 V arus DC, diukur besar tegangan masing-masing resistor dan dijumlahkan kemu-dian dibandingkan dengan V sumber. Kemukemu-dian diukur besar arus yang mengalir pada rangkaian . Dihitung nilai resistansi total tegangan pada masing-masing resistor dan arus yang mengalir pada rangkaian dengan meng-gunakan rumus pada hukum ohm. kemudian data ditulis pada tabel.

Rangkaian Paralel Disusun rangkaian seperti gambar simulasi di software MultiSIM dan project board. Kemudian nilai resistansinya resistor-resistor tersebut ditentukan sendiri. Kemudian diukur besar resistansi pengganti (Rpengganti) pada rangkaian. Lalu tegangan diberikan sebesar 6 V arus DC, diukur besar arus pada masing-masing resistor (I1,I2,..,I5) dan dijum-lahkan kemudian dibandingkan dengan arus pada rangkaian (Itot). Kemu-dian diukur besar tegangan pada rangkaian (Vtot), diukur nilai resistansi Rpengganti, arus pada masing-masing resistor, dan tegangan pada rangkaian dengan menggunakan rumus pada hukum ohm dan dibuktikan pula hukum kirchoff pada rangkaian tersebut. Lalu ditulis data pada tabel.

(7)

3.3.2 Diagram Alir Rangkaian Seri

buat simulasi pada software multiSIM dan project board

susun rangkaian sesuai dengan gambar simulasi

ukur resistansi tiap resistor dan Rtotal

Masukan tegangan 6 Volt DC

Mengukur V pada masing-masing R dan jumlahkan

Bandingkan dengan Vsumber

Mengukur besar I

Mencari nilai Rtotal, (VR1, VR2, VR3), dan (I)dengan hukum ohm

(8)

3.3.3 Diagram Alir Rangkaian Paralel

buat simulasi pada software multiSIM dan projectboard

susun rangkain seperti pada hasil gambar simulasi

tentukan nilai resistansi resistor

Mengukur Rpengganti

Masukan tegangan 6 Volt DC

Mengukur I pada masing-masing R dan jumlahkan (Itot)

ukur besar tegangan pada rangkaian

Mencari nilai Rpengganti, (IR1, IR2, IR3), dan (V) sesuai hukum ohm

(9)

3.3.4 Diagram Alir Rangkaian sensor cahaya

buat simulasi pada software proteus

susun rangkaian sesuai dengan simulasi

ukur tegangan sensor pada saat kondisi gelap dan terang

(10)

4

Hasil dan Pembahasan

4.1

Data Hasil Pengamatan

4.1.1 Rangkaian seri

No. R(Ohm) I(A) V(volt) Rtot(Ohm) Vsumber = V1+V2+..+Vn(volt) 1. 22k 8.882 x 10-6 187.06 x 10-3 705622 1119.03 x 10-3

2. 3.3k 8.882 x 10-6 28.06 x 10-3 705622 1119.03 x 10-3 3. 680k 8.882 x 10-6 28.08 x 10-3 705622 1119.03 x 10-3 4. 102 8.492 x 10-6 867.87 x 10-3 705622 1119.03 x 10-3 5. 220 8.492 x 10-6 1.96 x 10-3 705622 1119.03 x 10-3

4.1.2 Rangkaian Paralel

No. R(Ohm) I(A) V(volt) Rtot(Ohm) Itotal = I1+I2+..+I3 (A) 1. 22k 271.78 x 10-6 6 68 x 10-3 88190.66 x 10-6 2. 3.3k 1818 x 10-6 6 68 x 10-3 88190.66 x 10-6 3. 680k 8.88 x 10-6 6 68 x 10-3 88190.66 x 10-6 4. 102 58820 x 10-6 6 68 x 10-3 88190.66 x 10-6 5. 220 27272 x 10-6 6 68 x 10-3 88190.66 x 10-6

4.1.3 Rangkaian sensor cahaya

No. Intensitas Cahaya V(volt) 1 Terang 2.50

(11)

4.2

Pembahasan

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan dengan MultiSIM. Pada rangka-ian seri, didapatkan bahwa I1, I2, I3 bernilai 8.882A sedangkan I4 dan I5 bernilai 8.492A. Menurut hipotesa praktikan hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan resistansi yang cukup jauh karena I1, I2, I3 bernilai pu-luhan ribu ohm sedangkan I4 dan I5 resistansinya hanya ratusan ohm. Na-mun perbedaan nilai arus-arus tersebut tidak terlalu besar yaitu hanya 0,39. Maka dari itu hasil dari praktikum ini tidak sesuai dengan teori hukum ohm pada rangkaian seri yang menyatakan bahwa pada rangkaian seri semua kom-ponen akan mendapatkan kuat arus yang sama.

Kemudian pada rangkaian paralel tegangan yang didapatkan untuk V1, V2, V3, V4, dan V5 adalah sama yaitu 6 volt walaupun resistansi tiap resistor berbeda. Dari hasil percobaan ini membuktikan teori ohm pada rangkaian paralel yang menyatakan bahwa pada rangkaian paralel semua komponen akan mendapatkan tegangan yang sama.

Dan hasil dari percobaan didapatkan tegangan ketika keadaan gelap 4,90 V dan keadaan terang bernilai 2,50 V. Prinsip kerja semua sensor cahaya hampir sama yaitu dengan menyerap energi yang terkandung dalam foton (partikel cahaya) untuk menggerakan elektron dalam komponen tersebut. Dengan bergeraknya elektron, maka timbullah arus listrik maupun tegan-gan. Dapat dikatakan bahwa semakin kecil intensitas cahaya (gelap) maka akan semakin besar tegangan yang dihasilkan dan sebaliknya semakin besar intensitas cahaya (terang) maka akan semakin kecil tegangan yang didap-atkan.

4.3

Analisis Data

(12)

5

Kesimpulan

1. Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih resistor yang disusun secara sejajar. Dalam mencari nilai resistor total dapat menjumlahkan semua resistor yang disusun secara seri tersebut dan nilai arus yang mengalir adalah sama. Sedangkan

rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian yang terdiri 2 buah atau lebih resistor yang disusun yang disusun secara berderet. Dan dalam mencari nilai resistor totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan besar kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I out) atau lebih terkenal dengan hukum kirchoff. Dengan mengacu pada perhitungan hukum ohm maka dapat diperoleh rumus 1/(R total) = + 1/R1+1/R2+...+1/Rn

2. Persamaan hukum ohm dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian yang dapat mendeteksi perubahan resistansi dari foto-resistor atau LDR.

Light Dependent Resistor (LDR) merupakan resistor yang besar re-sistansinya bergantung terhadap intensitas cahaya yang menyelimuti permukaannya.Semakin gelap maka semakin besar tegangannya dan sebaliknya semakin terang maka semakin kecil tegangan yang didapat.

(13)

References

[1] Ahmad, Jayadin . 2007. ”E-book Diktat Ilmu Elektronika Dasar ”

Jakarta : UNJ

[2] Dins, Deni. 2010 ”Belajar Sensor Cahaya ”diakses dialamat : https://depokinstruments.com/belajar-sensor-cahaya/

[3] sabrina, ani. 2010 ”Hukum Ohm Pada Rangkaian Seri-Paralel” diakses dialamat : https://anisabrina.wordpress.com/hukum-ohm-rangkaian-seri-paralel/

[4] Prasetya, Tyan. 2014.Laporan Fisika II diakses dialamat : https://www.scribd.com/doc/209877636/

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Gaya listrik yang menggerakaan arus untuk mengalir disepanjang rangkaian rangkaian listrik, pengertian daria. Besaran untuk tegangan listrik

Gaya listrik yang menggerakaan arus untuk mengalir disepanjang rangkaian rangkaian listrik, pengertian daria. Besaran untuk tegangan listrik

1. Dapat mengetahui hubungan antara tegangan dan arus (Hukum Ohm). 2. Dapat memahami rangkaian pada praktikum Hukum

- Hukum tegangan kirchhoff yaitu tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan penjumlahan tegangan jatuh. - Hukum arus kirchhoff yaitu penjumlahan arus yang

Pengamatan untuk menentukan hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian, caranya adalah: Diatur potensiometer sehingga

 Agar praktikan dapat mengukur arus yang mengalir pada rangkaian dengan tegangan emitor dan tegangan kolektor yang berbeda – beda dari transistor jenis PNP dan NPN..

Hasil praktikum menunjukan bahwa nilai tegangan pada salah satu resistor, dari rangkaian seri dua buah resistor dengan nilai resistansi yang sama adalah setengah dari tegangan

Pada rangkaian penguat ini, arus keluaran lebih kecil dibanding arus masukan, sehingga nilai penguatan arusnya lebih kecil dari 1, sementara nilai penguatan tegangan