Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
MODUL V RANGKAIAN AC
Riyani Prima Dewi (180 13 035) Asisten: Rizky Kusumah Tanggal Percobaan: 6/11/2013 EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Abstrak
Pada praktikum kali ini akan dilakukan serangkaian
percobaan guna memperkenalkan sifat-sifat rangkaian seri
RC dan RL
Kata kunci: Rangkaian AC, induktor, kapasitor
1.
P
ENDAHULUANPercobaan 5 pada Praktikum Rangkaian Elektrik dilaksanakan dengan tujuan utama mengenalkan praktikan dengan sifat-sifat rangkaian AC. Adapun tujuan-tujuan dari percobaan 5 Praktikum Rangkaian Elektrik ini, antara lain :
1. Praktikan dapat memahami konsep impedansi dalam arti fisik.
2. Praktikan dapat memahami hubungan antara impedansi resistansi dan raktansi pada rangkaian.
3. Praktikan dapat memahami hubungan tegangan dan arus pada rangkaian seri RC dan RL.
4. Praktikan dapat mengukur beda fasa tegangan dan arus pada rangkaian seri RC dan RL
5. Praktikan dapat memahami “response” terhadap frekuensi pada rangkaian seri RC dan RL.
2.
S
TUDIP
USTAKAGelombang AC merupakan sebuah gelombang yang berbentuk sinusoidal. Pada rangkaian yang menggunakan sumber AC akan timbul response yang bergantung pada besarnya kapasitansi dan/atau induktansi dalam rangkaian tersebut.
Dalam arus bolak-balik, untuk bentuk gelombang sinus, impedansi adalah perbandingan phasor tegangan dan phasor arus.
Dari hubungan tegangan dan arus seperti v = R i;
maka akan terlihat bahwa untuk sinyal tegangan sinusoidal (sinus atau kosinus):
pada R ; tegangan sefasa dengan arusnya
pada L: tegangan mendahului 90o terhadap arusnya
pada C ; tegangan ketinggian 90o dari arusnya
2.1
R
ANGKAIANRC
Gambar 2-1 Rangkaian Percobaan RC
Menurut hukum Kirchoff II (KVL), dapat di tulis
2.2
D
IFERENSIATORMasih dari persamaan di atas, bila output diambil pada resistor Vo = Vr, untuk Vc >> Vr akan diperoleh Vi = Vc sehingga
Dengan demikian diperoleh hubungan output (Vo = Vr) dengan input (Vi) sebagai berikut
2.3
H
IGH-P
ASSF
ILTERDari persamaan bila diambil , maka dapat dituliskan
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2
2.4
I
NTEGRATORDari persamaan bila tegangan output diambil pada kapasitor ( Vo = Vc ) dan Vr
>> Vc , maka sehingga atau . Pada output diperoleh
Fungsi rangkaian ini dikenal sebagai rangkaian integrator.
2.5
L
OW-P
ASSF
ILTERDari persamaan bila diambil maka dapat dituliskan
rangkaian menunjukkan fungsi Low Pass Filter (LPF) sederhana.
2.6
R
ANGKAIANRL
Gambar 2-2 Rangkaian Percobaan RL
Menurut hukum Kirchoff II (KVL) sehingga
Untuk sinyal berbentuk sinusoidal, Vr sefasa dengan I dan Vi mendahului terhadap I (dengan sudut atara 0o dan 90o). Sama seperti pada rangkaian RC, sudut θ ditentukan oleh perbandingan reaktansi dan resistansinya.
3.
M
ETODOLOGIAlat dan komponen yang digunakan pada pecobaan ini, antara lain:
1. Kit RC dan RL (1 buah)
2. Osiloskop (1 buah)
3. Generator Sinyal (1 buah)
4. Kabel BNC - Probe Jepit (2 buah)
5. Kabel BNC - 4 mm (max. 3 buah)
6. Multimeter Digital (1 buah)
7. Resistor 1 kΩ, 10 kΩ, 100 kΩ
8. Kapasitor 0,1 µF dam 8,2 nF
9. Induktor 2,5 mH
10. Kabel 4mm - 4mm
3.1
M
ENCATATS
PESIFIKASIA
LAT-
ALAT YANG AKAN DIGUNAKANSebelum menggunakan Alat-alat di praktikum, spesifikasi dari setiap alat dicatat dan dipahami, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
3.2
P
ERCOBAANR
ANGKAIANRC
Komponen Nilai
R 10 kΩ
C 0,1 nF
F 300 Hz
Vi 2 Vrms (gelombang sinus)
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3
3.3
P
ERCOBAANR
ANGKAIANRL
Komponen Nilai
R 1 kΩ
L 2,5 mH
F 60 Hz
Vi 2 Vrms (gelombang sinus)
Tabel 3-2 Nilai Komponen Rangkaian RL
3.4
P
ERCOBAANR
ANGKAIAND
IFERENSIATOR
Gambar 3-1 Rangkaian Percobaan Differensiator membuat rangkaian percobaan RC
seperti gambar 2-1 dengan nilai komponen seperti tabel 3-1
mengosongkan kapasitor dengan menghubung-singkatkan kedua kaki
kapasitor
menyalakan dan melakukan kalibrasi osiloskop
menghitung VRdan VCdengan harga besaran yang telah diketahui
mengukur VRdan VCdengan menggunakan multimeter
mengecek apakah Vi = VC+ VR
mengamati Vi, VR,dan VCdengan menggunakan osiloskop, kemudian menggambarkan bentuk gelombang
pada BCL
mencari beda fasa antara Vi dan VR, serta antara VRdan VC.
membuat rangkaian percobaan RL seperti gambar 2-2 dengan nilai
komponen seperti tabel 3-2
mengosongkan induktor dengan menghubung-singkatkan kedua kaki
induktor
menyalakan dan melakukan kalibrasi osiloskop
menghitung VRdan VL dengan harga besaran yang telah diketahui
mengukur VRdan VL dengan menggunakan multimeter
mengecek apakah Vi = VL + VR
mengamati Vi, VR,dan VL dengan menggunakan osiloskop, kemudian menggambarkan bentuk gelombang
pada BCL
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4
Komponen Nilai
R1 1 kΩ
R2 10 kΩ
R3 100 kΩ
C1 100 nF
C2 8,2 nF
Tabel 3-3 Nilai Komponen yang Tersedia
3.5
P
ERCOBAANR
ANGKAIANI
NTEGRATOR
Gambar 3-2 Rangkaian Percobaan Integrator
3.6
P
ENGARUHF
REKUENSID
IAMATI PADAD
OMAINF
REKUENSIa. Rangkaian Differensiator merangkai rangkaian pada
gambar 3-1 dengan input 4 Vpp (sinyal kotak) dan frekuensi 500 Hz
menhitung konstanta waktu RC dengan semua
kombinasi R dan C yang tersedia pada tabel 3-3
menggambar bentuk gelombang output pada BCL untuk setiap kombinasi nilia RC
merangkai rangkaian pada gambar 3-2 dengan input 4 Vpp (sinyal kotak) dan frekuensi 500 Hz
menhitung konstanta waktu RC dengan semua kombinasi R dan C yang tersedia pada tabel 3-3
menggambar bentuk gelombang output pada BCL untuk setiap kombinasi nilia RC
mengulangi langkah 1 - 3 untuk sinyal Segi tiga frekuensi 500 Hz
menyuusun rangkaian seperti pada gambar 3-1 dengan nilai R = 10 kΩ dan
C = 8,2 nF
menghitung konstanta waktu RC
Atur input sebesar 4 Vpp (sinyal kotak) pada frekuensi 50 Hz
mengukur dan menggambar Output gelombang untuk harga-harga frekuensi
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5 b. Rangkaian Integrator
c. Domain Frekuensi
4.
H
ASIL DANA
NALISIS4.1
M
ENCATATS
PESIFIKASIA
LAT-
ALAT YANG AKAN DIGUNAKANTabel 4-1a Multimeter Digital (Sanwa Digital Multimeter CD800a)
No. Spesifikasi Keterangan
1 Batas ukur arus AC / DC max 400 mA
Arus maksimum yang dapat diukur
2 Batas ukur tegangan max 600 V DC/AC yang masih dapat diukur Tegangan maksimum
3 Fuse 0,5 A/250 V Sekering yang digunakan 4 Baterai AA 1,5 V 2 buah Baterai yang digunakan
5 RMS Sinyal Sinusoidal Frekuensi 40Hz - 400Hz
Frekuensi bolak balik yang dapat diukur
Tabel 4-1b Spesifikasi Generator Sinyal (GW Instek SFG-2110)
No. Spesifikasi Keterangan
1 Input AC Max 30 Vrms Nilai maksimum input AC
2 Resistansi Output 50Ω Resistansi dari tegangan
output
Tabel 4-1c Spesifikasi Osiloskop (GW Instek GDS-806s)
No. Spesifikasi Keterangan
1 Frekuensi Max 60 Mhz Frekuensi maksimum yang dapat diukur
2 1 MΩ // 2pF Hambatan dalam
osiloskop
4.2
P
ERCOBAANR
ANGKAIANRC
Tabel 4-2a Data Percobaan Rangkaian RC
Perhitungan (Vrms) Pengukura
n (Vrms)
Vi tidak sama dengan VR + VC, karna Vi merupakan penjumlahan geometris dari VR dan VC.
𝑉𝑖 = √𝑉𝑅2+ 𝑉𝑐2
2.00 = √1.632+ 0.8972
2.00 = √2.6569 + 0.804609 2.00 = √3.461509
2.00 = 1.8605
menyuusun rangkaian seperti pada gambar 3-2 dengan nilai R = 10 kΩ dan
C = 8,2 nF
menghitung konstanta waktu RC
Atur input sebesar 4 Vpp (sinyal kotak) pada frekuensi 50 Hz
mengukur dan menggambar Output gelombang untuk harga-harga frekuensi
50 Hz, 500 Hz, 5 kHz, dan 50 kHz
merangkai ulang rangkaian RC pada gambar 3-1 denagn R=10k dan C=8,2
nF
menghitung konstanta waktu (τ= RC) serta frekuensi cut-off (fo=
1/2πτ)
Dengan sinyal sinusoidal, menghitung Vo/Vi di 5 titik (fo,
1/100 fo, 1/10 fo, 10fo, dan 100fo)
dalam dB
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6 Tabel 4-2b Data beda fase rangkaian RC
Δt (ms) T (ms) θ
Vi – Vr 0.24 3.33 25.945946
Vi – Vc 0.77 3.33 83.243243 Dari hasil percobaan, beda fase antara Vi dan VR tidak sepenuhnya 0. Masih terdapat perbedaan fase yang merupakan nilai faktor daya dari system tersebut. Sedangkan nilai Vi dengan VC juga tidak tepat 900 namun nilainyamendekat, yakni 83,240. Berikut gambar gelombang Vi terhadapVr dan Vr terhadap Vc
Gambar gelombang Vi terhadap Vr
Gambar gelombang Vr terhadap Vc
Tabel 4-2c Data Percobaan Rangkaian RC
θ Grafik Dual
Tabel 4-3a Data Percobaan Rangkaian RL
Perhitungan (Vrms)
Penguk
Vi tidak sama dengan VR + VL, karna Vi merupakan penjumlahan geometris dari VR dan VL.
𝑉𝑖 = √𝑉𝑅
2+ 𝑉𝐿
22.00 = √1.88
2+ 0.108
22.00 = √3.5344 + 0.011664
2.00 = √3.546064
2.00 = 1.883
Tabel 4-3b Data Beda Fasa Percobaan Rangkaian RL
θ
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7 Tabel 4-4 Data Percobaan Rangkaian Diferensiator
C (nF)
R(kΩ
) Ʈ (ms) Grafik
100 1 0.1
100 10 1
100 100 10
8.2 1 0.0082
8.2 10 0.082
8.2 100 0.82
Dari percobaan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa rangkaian diferensiator akan bekerja semakin ideal jika konstanta waktunya semakin kecil.
4.5
P
ERCOBAANR
ANGKAIANI
NTEGRATORTabel 4-5a Data Percobaan Rangkaian Integrator Sinyal Kotak
C (nF) R(kΩ) Ʈ (ms) Grafik
100 1 0.1
100 10 1
100 100 10
8.2 1 0.0082
8.2 10 0.082
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8 Tabel 4-5b Data Percobaan Rangkaian Integrator Sinyal
Segitiga
C
(nF) R(kΩ) Ʈ (ms) Grafik
100 1 0.1
100 10 1
100 100 10
8.2 1 0.0082
8.2 10 0.082
8.2 100 0.82
Dari percobaan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa rangkaian integrator akan bekerja semakin ideal jika konstanta waktunya semakin besar.
4.6
P
ENGARUHF
REKUENSID
IAMATIP
ADAD
OMAINF
REKUENSIτ = RC = 10k . 8.2n = 0.082 ms
Tabel 4-6a Data Pengaruh Frekuensi pada Rangkaian Diferensiator Sinyal Kotak
f(kHz) Grafik
0.05
0.5
5
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9 Tabel 4-6b Data Pengaruh Frekuensi pada Rangkaian
Integrator Sinyal Kotak
f(kHz) Grafik
0.05
0.5
5
50
Tabel 4-6c Data Pengaruh Frekuensi pada Rangkaian Diferensiator Sinyal Sinusoidal
F Vo(Vrms) Vi (Vrms) Vo/Vi dB Derajat
0.01fo 0.075 1.16 0.0646 -23.7879 90
0.1fo 0.123 1.16 0.1060 -19.4911 81.2
fo 0.822 1.16 0.7086 -2.9917 47.6
10fo 1.14 1.16 0.9827 -0.1511 8.03
100fo 1.16 1.16 1 0 0
Tabel 4-6d Data Pengaruh Frekuensi pada Rangkaian Integrator Sinyal Sinusoidal
F Vo(Vrms) Vi (Vrms) Vo/Vi dB Derajat
0.01fo 1.16 1.16 1 0 0
0.1fo 1.15 1.16 0.9914 -0.0752 7.92
fo 0.819 1.16 0.7060 -3.0235 47.3
10fo 0.126 1.16 0.1086 -19.2817 80.6
100fo 0.077 1.16 0.0664 -23.5593 90
Grafik Bode Plot domain magnituda-frekuensi
Grafik Bode Plot domain fasa-frekuensi
5.
K
ESIMPULANDari percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa,
rangkaian RC dan RL dapat menyebabkan pergeseran fasa 90o.
Rangkaian RL dan RC dapat menghasilkan Rangkaian yang bersifat Integrator, Diferensiator, High Pass Filter, dan Low Pass Filter.
Konstanta waktu sangat mempengaruhi nilai ω dimana, nilai ω sangat mempengaruhi sifat dari rangkaian tersebut (bersifat Integrator, Diferensiator, High Pass Filter, dan Low Pass Filter).