• Tidak ada hasil yang ditemukan

TE Dasar Sistem Pengaturan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TE Dasar Sistem Pengaturan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TE141345 Dasar Sistem Pengaturan

Model Matematik

(2)

Objektif:

Penyajian Model Matematik

Model Sistem Mekanik

Model Sistem Elektrik

Model Sistem Mekatronika

(3)

Model Matematik Sistem Fisik

(4)

Penyajian Model Matematik

• Dalam bentuk Persamaan Matematik

 Pers.Differensial, untuk sistem kontinyu  Pers.Beda, untuk sistem diskrit

• Dalam bentuk Fungsi Alih (Transfer Function)

 TF dalam fungsi s, untuk sistem kontinyu  TF dalam fungsi z, untuk sistem diskrit

• Dalam bentuk Persamaan State

 State kontinyu  State diskrit

• Dalam bentuk Polinomial

 Polinomial dalam s, untuk sistem kontinyu  Polinomial dalam q, untuk sistem diskrit

• Dalam bentuk Diagram

(5)
(6)

Model Matematik dalam bentuk PD

Hubungan Input-Output sistem dapat dituliskan sebagai:

f( , ) = weighting function

Atau dalam bentuk PD dapat pula ditulis sebagai berikut (*):

(7)

Model Matematik dalam bentuk TF

Transfer Function: hubungan Input-Output sistem yang berasal dari TL

bentuk PD dengan asumsi semua kondisi awal=0.

TL dari persamaan di atas (*) dengan semua kondisi awal=0, menjadi:

(8)

Model Matematik Sistem Mekanik

Pada sistem mekanik untuk mencari persamaan dinamik sistem banyak menggunakan Hukum Newton.

Gerakan Translasi: ΣF = m a Gerakan Rotasi: Στ = J α

di mana :

F = gaya yang bekerja pada massa m m = massa benda

a = percepatan benda

(9)
(10)
(11)

Sistem Mekanik- Rodagigi

Rodagigi n1 diputar oleh torsi Τ1, menghasilkan torsi Τ2 pada rodagigi n2:

di mana:

r = jari-jari roda

ω = kecepatan sudut roda α = percepatan sudut roda

Τ = torsi

(12)

Sistem Mekanik – Pengungkit

Suatu gaya F1 diberikan pada batang yang mempunyai panjang l, akan diteruskan oleh batang m sebesar F2 :

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Contoh: Sistem Mekanik

Sistem mekanik seperti gambar berikut: di mana:

f(t) = gaya yang bekerja pada massa m

K = konstanta pegas

B = konstanta daspot (peredam viscos) y(t) = simpangan pegas

• Carilah model dinamik sistem mekanik tersebut dengan y(t) sebagai output dan f(t) sebagai input.

Carilah transfer function sistem mekanik tersebut dengan y(t) sebagai output dan f(t) sebagai input.

m f(t)

y(t) B

(18)

Model Matematik Sistem Elektrik

Pada sistem elektrik untuk mencari persamaan dinamik sistem banyak menggunakan Hukum-hukum pada rangkaian listrik.

persamaan tegangan Kirchoff, dan arus Mesh

0

;

=

=

(19)

) ( ) (t Ri t vR = R =

i t dt C t vC ( ) 1 C( )

R

iR

v

R

C

iC

v

C

L

v

L iL ) ( ) (s RI s VR = R ( ) 1 I (s) Cs s VC = C dt t di L t vL( ) = L ( ) ) ( ) (s LsI s VL = L

Komponen Pasif: R-L-C

Resistor: Kapasitor: Induktor:

(20)

Contoh: Sistem Elektrik R-L-C

vi v o R C L

Suatu Filter yang terdiri dari komponen RLC. Tegangan input

vi(t) dan tegangan output vo(t).

(21)

)

(

)

(

1

1

2

2

v

t

n

n

t

v

=

)

(

)

(

s

n

2

V

s

V

=

n

1

n

2

i

1

i

2

v

1

v

2

Komponen Pasif: Transformator

Ideal

Model Dinamik

(22)

Transformator tidak ideal

• Ada pengaruh induktansi gandeng

(M)

• Titik menandakan awal lilitan • v1 = tegangan input

• v2 = tegangan output

• i1 = arus kumparan primer • i2 = arus kumparan sekunder • n1 = jumlah lilitan kumparan 1 • n2 = jumlah lilitan kumparan 2

M

n

1

n

2

i

1

i

2

(23)

0

)

(

)

(

)

(

1 1 2 1

=

dt

t

di

M

dt

t

di

L

t

v

Trafo tidak ideal (sisi primer)

(24)
(25)

Contoh: Sistem Elektrik - Trafo

Rangkaian input transformator (trafo) dihubungkan seri oleh kapasitor C, dan rangkaian output diberi beban R1 dan R2 secara seri-paralel.

• Carilah transfer function sistem elektrik tersebut

M

(26)

Komponen Aktif: Operational Amplifier

Sifat–sifat Operasional Amplifier:

1. Gain sangat besar K= 105 sampai dengan 106

kali.

2. Mempunyai dua masukan yaitu masukan positif

(v1) dan masukan negatif (v2).

3. Mempunyai impedansi masukan yang sangat

besar sehingga arus input pada masukan positif atau masukan negatif kecil sekali ≈ 0

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Contoh: Operational Amplifier

Rangkaian Operational Amplifier dikonfigurasi dengan rangkaian pasif R-C untuk menjadi filter

(33)

Model Sistem Mekatronik

Untuk mencari persamaan dinamik sistem berikut, digunakan persamaan-persamaan sistem elektrik pada motor dan

selenoid (plunger).

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Blok Diagram Motor DC

(40)

Penyederhanaan Blok Diagram Motor DC

E

a

(s) input dan Ω(s) output:

(41)

Motor AC-Servo

Motor AC-Servo pada prinsipnya dapat berupa sebuah motor induksi dengan 2-kutub/dua-fasa

Fasa ref.

ec

Fasa kontrol (a)

J

τ θ

b

(42)

Arsitektur Motor AC-Servo

Salah satu dari kumparan medan sebagai lilitan referensi (fase

reference) dan kumparan medan yang lainnya sebagai lilitan

kontrol (fase control) dengan tegangan AC yang berbeda 90° listrik terhadap tegangan referensi.

(43)

Persamaan Torsi Motor AC-servo

Torsi τ yang dibangkitkan merupakan fungsi dari kecepatan sudut poros motor dan tegangan kontrol EC , adalah:

di mana:

Kn dan KC konstanta positif.

Kesetimbangan torsi untuk motor servo dua-fasa adalah: di mana:

J = momen inersia motor dan beban pada poros motor

b = koefisien gesekan viskos motor dan beban poros motor

(44)

Fungsi Alih Motor AC-servo

Tegangan kontrol EC adalah input dan perpindahan poros

motor adalah output, maka fungsi alih (transfer-function) sistem ini diberikan:

di mana :

Km = KC /( b + Kn) = konstanta penguatan motor

Tm = J /( b + Kn) = konstanta waktu motor

(45)

Diagram Kotak Motor AC-servo

Fungsi alih didasarkan pada anggapan bahwa motor servo linier. Namun dalam praktek, motor servo tidak benar-benar linier. Karena kurva torsi-kecepatan tidak benar-benar sejajar dan berjarak sama, maka harga Kn tidak konstan. Sehingga harga Km dan Tm juga tidak konstan, harga-harga tersebut berubah terhadap tegangan kontrol.

Diagram blok dari motor Servo dua-fasa di atas sebagai berikut :

Km

(46)

Model Matematik Selenoid (Plungger)

Suatu kumparan yang dililitkan pada media isolator yang mempunyai inti besi yang bebas bergerak. Tegangan vp(t) sebagai input dan x(t) sebagai output. Kp = konstanta plungger ip = arus yang mengalir pada plungger.

(47)

Contoh: Sistem Elektromekanik

Consider the temperature control system shown in figure. It is assume that the heat q pumped into the chamber is proportional to the valve opening x and the temperatur y inside the chamber related to q by the differential equation dy/dt

= -cy + kcq. Compute transfer function of each blok.

Gambar

Tabel Variasi Impedansi 1
Tabel Variasi Impedansi 2
Gambar yang pertama Ω(s) output dan gambar kedua θ(s)  output. K TM 1  -----------Js + BIa(s)   Ω(s)Ea(s) +  -K g1-----------Las + Ra T(s)Eggl K TM 1  -----------Js 2  + BsIa(s)   θ(s)Ea(s) +  -1 -----------Las + Ra T(s) E ggl Ω(s)atau

Referensi

Dokumen terkait

Tegangan induksi pada loop yang berputar, torsi terinduksi pada konduktor berarus, medan putar pada belitan tiga fasa, Magnetomotive force dan distribusi fluks pada mesin AC,

Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus, menghasilkaan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari kedua

Pada sisitem koordinat kartesius 3D ini kita mengenal dengan adanya 3 sumbu yang saling tegak lurus dan terdapat pada koordinat kartesiusnya yaitu sumbu x, sumbu y dan sumbu z

Tegangan geser dimuka yang bersebelahan (dan tegak lurus) dari suatu elemen sama besar dan mempunyai arah sedemikian rupa hingga tegangan-tegangan tersebut saling menuju atau saling

lateral yang arahnya saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-sumbu utama ortogonal denah struktur gedung secara keseluruhan. 5) Sistem struktur gedung tidak

Tegangan tarik yang bekerja pada potongan tersebut merupakan tegangan maximum, sedangkan potongan yang lain yang tidak tegak lurus pada sumbu batang akan

Sistem koordinat titik diruang tiga digunakan tiga sumbu koordinat x, y, dan z yang saling tegak lurus dengan posisi sumbu-sumbunya mengikuti aturan tangan

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguat terpisah Keterangan gambar: Vf = sumber tegangan kumparan medan Rf = tahanan kumparan medan Lf = induktansi kumparan medan If = arus