• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP PER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP PER"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Dan saya beri judul “Masalah Sosiologi Kemiskinan Dan Upaya Pemecahannya’’.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuanini.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Tanggerang Selatan, Desember 2013

(2)

DAFTAR ISI

Lembar Judul...i

Lembar Pernyataan...ii

Kata Pengantar……….………..………...iii

Daftar Isi...iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek...2

1.3 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek……...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Penduduk....………..………...3

2.2 Jenis-Jenis Kemiskinan...5

2.3 Penyebab Kemiskinan...6

2.4 Penaggulangan Kemiskinan………...7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...8

3.2Saran...8

(3)

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara terpadat ke-4 di dunia setelah Cina,India, dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduknya yang mencapai 239,5 juta. Sungguh jumlah yang sangat fantastis mengingat bahwa kepulauan Indonesia bisa di katakan sebagai pulau yangg tidak begitu besar.

Dengan melihat hal tersebut tentunya kita berpikir bahwa “Bagaimana pengaruh banyaknya jumlah penduduk tersebut di dalam kehidupan kita?”

Jawabannya adalah akan menimbulkan berbagai pengaruh, baik dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.

Kali ini saya akan mencoba membahas tentang Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial.

Faktor pertumbuhan penduduk yang pesat bisa di akibatkan oleh: 1. Kelahiran

2. Perpindahan Penduduk

A. Faktor Yang Mempengaruhi Kelahiran: a. Kawin usia muda

b. Tidak di adakan nya program KB pada suatu daerah

c. Pandangan yang menyatakan bahwa banyak anak,banyak rezeki d. Anak merupakan penentu status sosial

e. Anak laki-laki merupakan penerus keturunan

B. Faktor Perpindahan Penduduk :

a. Ingin mengubah nasib hidup dengan pindah ke kota b. Banyak nya lapangan kerja di kota

c Ingin mendapatkan pendidikan yang memadai

C. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial

Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat:

(4)

Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yaitu sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tidak bisa di elakan lagi dan harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan sandang dapat dipenuhi oleh industry tekstil, kebutuhan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertanian(salah satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan (salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan. Tapi apa yang terjadi jika ternyata stok sandang, pangan, dan papan yang ada ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang

jumlahnya semakin bertambah ?

Dalam buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut

menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju

pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan . Sebagai contoh untuk kebutuhan pangan, pemerintah memiliki BULOG (Badan Urusan Logistik) untuk pemerintah pusat dan DOLOG (Depot Logistik) untuk

pemerintah daerah yang berfungsi salah satunya untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain. Semakin bertambahnya penduduk, maka akan semakin banyak pula kebutuhan pangan pokok yang harus disediakan oleh DOLOG. Bagaimana jika kebutuhan sembako yang disediakan oleh DOLOG ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk di daerah itu. Tentu sembako akan menjadi barang rebutan dan akan menjadi barang yang langka yang mengakibatkan harganya akan semakin melonjak tinggi dan masyarakat yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli kebutuhan pangan tersebut, dan tentu akan berdampak pada kemiskinan yang kian parah.

b. Berkurangnya lahan tempat tinggal

(5)

semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari lahan lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan papan, untuk memenuhi kebutuhan pangan pun kita memerlukan lahan pertanian. Misalnya beras, untuk

menghasilkan beras tentu diperlukan sawah untuk menanam padi. Semakin bertambahnya penduduk semakin bertambah pula kebutuhan akan beras. Dan semakin bertambahnya kebutuhan beras akan semakin bertambah pula

kebutuhan akan lahan untuk menanam padi. Apa yang terjadi jika lahan

‘lumbung padi’ nasional semakin lama semakin berkurang. Jika kita dilihat dua fenomena di atas, ledakan penduduk akan mengakibatkan terjadinya perebutan lahan untuk perumahan dan pertanian. Dan sebagian besar fenomena yang terjadi dewasa ini adalah pengikisan lahan yang lebih diutamakan untuk perumahan. Kemudian ledakan penduduk juga akan berakibat semakin berkurangnya rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk atau yang biasa kita sebut dengan kepadatan penduduk.

c. Meningkatnya investor yang datang

Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat perbelanjaan. Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat yang strategis, tempat yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak terdapat konsumen. Kawasan padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor atau pengusaha. Untuk daerah perkotaan, para pengusaha akan cenderung untuk membangun pusat perbelanjaan modern atau yang biasa kita sebut Mall. Mungkin menurut sebagian besar orang, suatu daerah yang

memiliki banyak Mall mencirikan bahwa daerah tersebut adalah daerah metropolitan yang masyarakatnya cenderung berada di kelas ekonomi menengah ke atas dan akan mendongkrak gengsi masyarakat. Padahal fakta yang ada di balik fenomena menjamurnya pusat perbelanjaan modern adalah meningkatnya sifat konsumtif. Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu daerah semakin banyak, lama kelamaan akan menimbulkan sifat konsumtif

(6)

Sifat konsumtif dapat berujung ke sifat malas, tidak kreatif,dan akhirnya akan menuju ke arah kemiskinan. Mengapa sifat konsumtif dapat berujung ke sifat malas ? Hal ini disebabkan karena masyarakat merasa semuanya sudah tersedia di pusat perbelanjaan tersebut. Sehingga mereka malas untuk

memproduksi sesuatu. Dan akibatnya masyarakat akan terus bergantung pada keberadaan pusat perbelanjaan tersebut dan menjadi masyarakat yang tidak produktif.

d. Meningkatnya angka pengangguran

Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Namun bagaimana jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga kerja yang ada. Tentu hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran.

Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan. Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:

a. Melakukan program transmigrasi

b. Menggalakkan program keluarga berencana

c. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi. d. Pemerataan pembangunan

Hubungan Antara Masalah Penduduk Dengan Perkembangan Kebudayaan

A.Pengertian Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu wilayah geografis di Indonesia dengan tujuan menetap.

Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu:

1.Natalitas (Kelahiran)

Bisa di definisikan sebagai banyaknya jumlah kelahiran penduduk setiap tahunnya dalam suatu wilayah.

Rumus menghitung kelahiran penduduk : CBR= B/P x 1000

Dimana :

(7)

B = Jumlah kelahiran dalam 1 tahun

P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu 1000 = Konstanta

2.Mortalitas (Kematian)

Bisa di definisikan sebagai berapa banyak jumlah penduduk yang meninggal pada suatu wilayah setiap tahunnya.

Rumus menghitung angka kematian: CDR= D/P x K

Dimana:

CDR = Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar) D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstan 1000

3.Migrasi (Perpindahan Penduduk)

Di definisikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan untuk mengubah hidup dan sebagainya.

B.Pengertian Kebudayaan

Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari

generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya,

membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

C. Keterkaitan Penduduk Dengan Budaya

(8)

Jika salah satu nya di pisahkan,maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam struktur yang sudah ada.

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan

Kita telah mengetahui, perkembangan budaya indonesia selalu mengalami arus naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak

mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus kita banggakan karena kita telah menjadi penduduk

indonesiaoleh penduduk Indonesia, tetapi sekarang ini kebudayaan tersebut telah banyak di lupakan,dan hamper hilang sama sekali. Semakin berkembang nya zaman, rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini akan

berdampak negatif bagi masyarakat Indonesia.

Semakin lemah nya kebudayaan kita, di saat itu lah banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sehingga memancing bangsa kita untuk

mengikuti gaya hidup luar, namun hal ini telah di tindak tegas oleh pemerintah dengan cara menaikkan lagi kebudayaan yang hampir hilang .

Sebagai contoh: Batik hasil dari budaya indonesia, batik ini ternyata tidak hanya diminati oleh bangsa Indonesia,tetapi negara lain juga meminati nya,seperti: Australia hal itu muncul karena batik telah diresmikan dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.

E. Hubungan Antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Kebudayaan Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi oleh karena mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lain.

Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

(9)

Gerak tersebut tidak hanya disebabkan oleh jumlah penduduk dan

komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Beberapa masalah yang menyangkut proses itu adalah :

Unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima Unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima Individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru

Ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang

dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,

maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan

peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan-peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh terhadap peraturan tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau

(10)

pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

“ Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat “ (Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi)

Sumber:

- Buku Geografi kelas IX. Penerbit Grafindo Pratama

- Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

- Buku Sosiologi kelas IX. Penerbit Erlangga

- http://www.babelprov.go.id/content/pertumbuhan-penduduk-di-indonesia-rata-rata-149-tahun

- http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/07/05/lnua4p-prediksi-bkkbn-2011-penduduk-indonesia-241-juta-jiwa

- http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

- http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2099763-dampak-negatif-yang-terjadi-akibat/

- http://www.scribd.com/doc/66015084/Ancaman-Dan-Dampak-Ledakan- Penduduk-Terhadap-Kemakmuran-Sosial-Dan-Peningkatan-Peradaban-Manusia-Jawa-Barat”

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.. Penilaian dilaksanakan

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah yang juga sebagai peserta subyek dampingan selayaknya memberi dukungan penuh baik moril maupun materil kepada para

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsumsi zat gizi dan daya terima pasien rawat inap penyakit kardiovaskular terhadap makanan yang disajikan RSUP H..

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris adanya pengaruh ukuran perusahaan, utang perusahaan, kinerja keuangan, jumlah dewan komisaris,

Ketepatan struktur seperti struktur kelompok nominal dan porsi kepadatan leksikal yang baik memberikan pengaruh besar dalam menulis teks tertulis seperti naskah

[r]