• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG

KOTA MAKASSAR

Andi Rahayu Safitri1, Andi Hasliani2, Ernawati3

1STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Alamat Korespondensi : [email protected]/085397175475

ABSTRAK

Antenatal Care atau dikenal dengan ANC merupakan suatu pemeriksaan yang sangat penting untuk ibu hamil, diketahui bahwa Antenatal Care sendiri terdiri K1 (Kunjungan pertama) dan K4 (Kunjungan keempat). Antenatal Care sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Pengetahuan, Dukungan Suami dan Pelayanan Petugas Kesehatan terhadap kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjungan melakukan Antenatal Care di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar sebanyak 55 ibu hamil. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 48 responden sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS. Analitis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, bivariat dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α =0,05 untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis bivariat didapatkan ada pengaruh anatara pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil (p.value = 0,004< p α 0,05), terdapat pengaruh antara dukungan suami dengan kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil (p.value = 0,002< p α 0,05), dan ada pengaruh antara pelayanan petugas kesehatan dengan kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil (p.value = 0,001< p α 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh anatara pengetahuan, dukungan suami dan pelayanan petugas kesehatan terhadap kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

Kata Kunci : Kunjungan Antenatal Care, Ibu Hamil

PENDAHULUAN

Antenatal Care atau dikenal dengan ANC merupakan suatu pemeriksaan yang sangat penting untuk ibu hamil, diketahui bahwa Antenatal Care sendiri terdiri K1 (Kunjungan pertama) dan K4 (Kunjungan keempat). (Norma Eka, dkk, 2012). Antenatal Care sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Menurut World Health Organization (WHO) Antenatal Care untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care (Padila, 2014).

Kunjungan Asuhan Antenatal Care ketika diagnosis kehamilan telah di tegakkan, ibu biasanya melakukan kunjungan ke klinik Antenatal Care, Dokter bedah umum, atau di rumah dengan bidan yang akan memandu dalam asuhan Antenatal Care. Kunjungan ini merupakan kunjungan yang memerlukan waktu lama, namun sangat penting. Kunjungan ini biasa dilakukan saat gestasi 8-12 minggu namun di banyak klinik, pelaksanaanya telah berubah, yaitu saat gestasi 12-14 minggu (Geoffrey Chamberlain, Margery Morgan, 2013).

(2)

dengan kehamilan, persalinan, dan nifas pada ibu dan bayi baru lahir. (Hardiani. S. R, 2012).

Jumlah cakupan K1 pada tahun 2012 (96,84%) mengalami penurunan sebesar 1,59% ditahun 2013 (95,25%), begitupun pada tahun 2014 (94,99%) penurunan sebasar 0,2%. Sedangkan jumlah cakupan K4 pada tahun 2012 (90,18%) mengalami penurunan sebasar 3,33% ditahun 2013 (86,85%) begitupun pada tahun 2014 penurunan sebanyak 0,15%. Terlihat bahwa cakupan K4 pada tahun 2014 belum mencapai target Rencana Strategis (Restra) Kemetrian Kesehatan ditahun yang sama, yaitu sebesar 95% (Profil Kesehatan Indonesia, 2014). sebesar 96,66% dan K4 sebesar 85,48% dan cakupan K4 berada dibawah target nasional 95% (Profil Kesehatan Prov. Sulsel, 2014).

Gambaran umum situasi kunjungan Antenatal Care 5 Tahun terahir di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar. Data Tahun 2011 pada bulan Januari-Desember menunjukkan jumlah K1 sebanyak 552 dengan kumulatif 13,2% dan K4 sebanyak 441 dengan kumulatif 10,5%. Pada bulan Januari-Desember 2012 menunjukkan jumlah K1 sebanyak 368 dengan kumulatif 97% dan K4 sebanyak 376 dengan kumulati 99,2%. Pada bulan Januari-Desember 2013 menunjukkan jumlah K1 sebanyak 374 dengan kumulatif 98, 6% dan K4 sebanyak 366 dengan kumulatif K1 sebanyak 390 dengan kumulatif 99,7% dan K4 sebanyak 373 dengan kumulatif 35,3%. Data Tahun 2016. Pada bulan Januari-Maret menunjukkan jumlah K1 sebanyak 88 dengan kumulatif 22,5% dan mengalami penurunan pada K4 sebanyak 77 dengan kumulatif 19,6% (Data Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar). Kondisi ini menunjukkan bahwa kunjungan Antenatal Care oleh ibu hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar rata-rata setiap tahunnya mengalami menurunan pada K4. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis (Sugiono, 2014)

Lokasi penelitian telah dilakukan di Puskesmas Pattingalloang, di ruang pelayanan Antenatal Care. Alasan memilih lokasi penelitian ini Karena ditinjau dari kunjungan Antenatal Care pada tahun 2016 di Bulan Januari-Maret.

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 09 s/d 25 juni 2016.

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 20014).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care di bulan Januari sampai maret yaitu 165 ibu hamil. Jika dirata-ratakan setiap bulan sebanyak 55 ibu hamil yang berkunjung melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.. 3. Entri data

(3)

frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat table kontigensi.

Analisa Data 1. Anaisis Univariat

Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian untuk melihat tampilan distribusi frekuensi dan presentasi tiap-tiap variabel independen dan dependen.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis penelitian. Untuk membuktikan hipotesis maka peneliti memberikan penilaian dengan kriteria antara lain (Darma. K. K, 2011)

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Umur Frekuensi Presentase (%)

16-20 Tahun 5 10,4

21-30 Tahun 22 45,8

31-40 Tahun 21 43,8

Total 48 100

Tabel 1 maka diketahui bahwa kelompok Umur paling banyak adalah 21-30 Tahun dengan jumlah responden 22 orang (45,8%), dan kelompok umur paling sedikit adalah 16-20 Tahun dengan jumlah responden 5 orang (10,4%).

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Suku di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Suku Frekuensi Presentase(%)

Bugis 7 14,6

Makassar 41 85,4

Total 48 100

Tabel 2 maka diketahui bahwa suku yang paling banyak adalah Makassar dengan jumlah responden 41 orang (85,4%) dan suku yang paling sedikit adalah bugis dengan jumlah responden 7 orang (14,6%).

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

SD 20 41,7

SMP 8 16,7

SMA 18 37,5

Diploma/ Sarjana 2 4,2

Total 48 100

Tabel 3 maka diketahui bahwa kelompok pendidikan terahir yang paling banyak adalah SD dengan jumlah responden 20 orang (41,7%), dan kelompok pendidikan terahir yang paling sedikit yaitu sarjana dengan jumlah responden 2 orang (4,2%).

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%) Ibu Rumah

Tangga 45 93,8

PNS 1 2,1

Wiraswasta 2 4,2

Total 48 100

Tabel 4 maka diketahui bahwa kelompok pekerjaan yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga dengan jumlah responden sebanyak 45 orang (93,8%), sedangkan kelompok pekerjaan yang paling sedikit adalah PNS dengan jumlah responden 1 orang (2,1%).

Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Usia Kehamilan Frekuensi Presentase(%)

7 Bulan 14 29,2

8 Bulan 16 33,3

9 Bulan 18 37,5

Total 48 100

(4)

Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Pengetahuan Frekuensi Presentase(%)

Cukup 33 68,8

Kurang 15 31,2

Total 48 100

Tabel 6 maka diketahui bahwa Pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 33 orang responden (68,8%), sedangkan pengetahuan dengan kategori kurang sebanyak 15 orang responden (31,2%).

Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Dukungan

Suami Frekuensi Presentase(%)

Mendukung 30 62,5

Tidak

Mendukung 18 37,5

Total 48 100

Tabel 7 maka diketahui bahwa dukungan suami dengan kategori mendukung sebanyak 30 orang responden (62,5%), sedangkan dukungan suami dengan kategori tidak mendukung sebanyak 18 orang responden (37,5%).

Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Petugas Kesehatan di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Pelayanan Petugas Kesehatan

Frekuensi Presentase (%)

Puas 34 70,8

Tidak Puas 14 29,2

Total 48 100

Tabel 8 maka diketahui bahwa pelayanan petugas kesehatan dengan kategori puas sebanyak 34 orang responden (70,8%), sedangkan pelayanan petugas kesehatan dengan kategori tidak puas sebanyak 14 orang responden (29,2%).

Tabel 9 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Antenatal Care di Ruang Antental Care Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Kunjungan ANC Frekuensi Presentase(%)

Teratur 34 70,8

Tidak Teratur 14 29,2

Total 48 100

Tabel 9 maka diketahui bahwa kunjungan Antenatal Care dengan kategori teratur sebanyak 34 orang responden (70,8%), sedangkan kunjungan Antenatal Care dengan kategori tidak teratur sebanyak 14 orang responden (29,2 %).

2. Analisa Bivariat

Tabel 10 Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar

Pengetahuan

Kunjungan

Antenatal Care Total Teratur TeraturTidak

n % n % n %

Cukup 28 58,3 5 10,4 33 68,8 Kurang 6 12,5 9 18,8 15 31,2 Total 34 70,8 14 29,2 48 100

p=0.004

Tabel 10 diketahui bawha dari 48 responden (100%) dengan pengetahuan cukup yang teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 28 orang (58,3%) dan yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 5 orang (10,4%). Sedangkan responden dengan pengetahuan kurang yang teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 6 orang (12,5%) dan yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 9 orang (18,8%).

(5)

Tabel 11 Pengaruh Dukungan Suami

Mendukung 26 54,2 4 8,3 30 62,5 Tidak Mendukung 8 16,7 10 20,8 18 37,5 Total 34 70,8 14 29,2 48 100 melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 4 orang (8,3%). Sedangkan responden yang tidak mendapat dukungan suami, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 8 orang (16,7%) dan yang tidak teratur melakukan dukungan suami terahadap kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

Tabel 12 Pengaruh Pelayanan Petugas Kesehatan Terhadap Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas dengan pelayanan petugas kesehatan, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 29 orang (60,4%) dan yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 5 orang (10,4%). Sedangkan responden yang tidak puas dengan pelayanan petugas kesehatan, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 5 orang (10,4%) dan yang

tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 9 orang (18,8%). Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square diperoleh nilai ƿ= 0,001, hal ini menunjukkan nilai ƿ<α (0,05). Maka diketahui bahwa ada pengaruh antara Pelayanan Petugas Kesehatan terahadap kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh pengetahuan ibu terhadap kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

(6)

ditekankan, bukan berarti seorang mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu. (Wawan, Dewi, 2011. Hal: 16)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlaelah Usman (2011) dengan judul penelitian “faktor yang Berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Dungkait Kabupaten Mamuju”. Hubungan antara variabel independen dengan Kunjungan Antenatal Care menunjukkan bahwa dari 39 responden yang memenuhi kunjungan Antenatal Care, terdapat 29 orang (87,9%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang hanya 10 orang (33,3%) sedangkan dari 24 responden yang tidak memenuhi hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care, kontribusi variabel pengetahuan terhadap kunjungan Antenatal Care sebesar 0,561 atau 56,1% artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan responden semakin tinggi pula kunjungan Antenatal Care. artinya Ho ditolak, dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan ibu tentang kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil di Puskesmas Wates Lampung Tengah. 2. Pengaruh Dukungan Suami terhadap

kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil

di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden yang mendapat dukungan suami, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 26 orang (54,2%) dimana semakin baik dukungan yang di berikan kepada ibu hamil maka akan mempengaruhi perilaku ibu melakukan kunjungan Antenatal Care secara teratur, sedangkan yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 4 orang (8,3%) dimana ibu hamil yang mendapatkan dukungan suami namun tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care disebabkan beberapa faktor lain diantaranya kurangnya pengetahuan ibu dan pelayanan petugas kesehatan. Adapun ibu hamil yang tidak mendapat dukungan suami, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 8 orang (16,7%) hal ini menunjukkan bahwa dukungan suami bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam kunjungan Antenatal Care tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengetahuan dan pelayanan petugas kesehatan. Adapun yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 10 orang (20,8%) ibu hamil yang tidak mendapat dukungan suami, berdampak pada kunjungan Antenatal care. Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square diperoleh nilai ƿ= 0,002, hal ini menunjukkan nilai ƿ<α (0,05). Maka diketahui bahwa ada pengaruh antara dukungan suami terahadap kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Bahwa dari hasil uji statistic Chi-Square di dapat nilai ƿ value<α (0.000<0.05). Artinya Ho ditolak, dapat disimpulkan ada hubungan dukungan suami dengan kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil di Puskesmas Wates Lampung Tengah.

(7)

dalam memeriksakan kehamilannya, maka kemungkinan besar untuk melakukan pemeriksaan Antenatal Care secara teratur lebih baik bila di bandingkan dengan ibu yang yang yang tidak mendapat dukungan suami. Artinya semakin tinggi tingkat Dukungan Suami Ibu hamil maka semakin tinggi pula kunjungan Antenatal Care. 3. Pengaruh Pelayanan Petugas kesehatan

terhadap kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden yang mengatakan puas dengan pelayanan petugas kesehatan, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 29 orang (60,4%) dimana ibu hamil yang puas dengan pelayanan petugas kesehatan mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan kunjungan Antenatal Care secara teratur, sedangkan yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 5 orang (10,4%) dimana ibu hamil yang puas dengan pelayanan petugas kesehatan namun tidak teratur melakukan kunjungan Antental Care disebabkan beberapa faktor lain diantaranya kurangnya pengetahuan ibu dan pelayanan petugas kesehatan. Sedangkan responden yang tidak puas dengan pelayanan petugas kesehatan, teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 5 orang (10,4%) hal ini menunjukkan bahwa pelayanan petugas kesehatan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan kunjungan Antenatal Care tetapi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan dukungan suami, sedangakan yang tidak teratur melakukan kunjungan Antenatal Care sebanyak 9 orang (18,8%) dimana ibu hamil yang tidak puas dengan pelayanan petugas kesehatan, berdampak pada kunjungan Antenatal Care. Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square diperoleh nilai ƿ= 0,001, hal ini menunjukkan nilai ƿ<α (0,05). Maka diketahui bahwa ada pengaruh antara Pelayanan Petugas Kesehatan terahadap kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar.

Berdasarkan teori, pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus dan menyelesaikan kebutuhan dan keperluan individu atau kelompok orang, artinya objek yang dilayani adalah individu, pribadi dan kelompok organisasi (Laminullah. L, 2015).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrayeni (2015) dengan judul “Penyebab Rendahnya Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pengambiran” bahwa kunjungan Antenatal Care tidak lengkap banyak terdapat pada responden dengan pelayanan kurang baik (80%) dibandingkan dengan pelayanan yang baik (34,6%). Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan yang bermakna antara peran pelayanan dengan kelengkapan kunjungan Antenatal Care ( value = 0,003). Diketahui nilai ratioƿ

prevalency sebesar 2,23. Berarti variabel pelayanan merupakan salah satu faktor resiko dalam kelengkapan kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil. Ibu yang memperoleh pelayanan yang kurang baik 2,23 kali berisiko melakukan kunjungan Antenatal Care tidak lengkap dibanding ibu yang memperoleh pelayanan yang baik pada saat kunjungan Antenatal Care.

KESIMPULAN

1. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kunjungan Antenatal Care dimana di dapatkan nilai ƿ value 0.004.

2. Ada pengaruh antara dukungan suami terhadap kunjungan Antenatal Care dimana di dapatkan nilai ƿ value 0.002.

3. Ada pengaruh pelayanan petugas kesehatan terhadap kunjungan Antenatal Care dimana di dapatkan nilai ƿ value 0.001.

SARAN

1. Diharapkan ibu hamil lebih meningkatkan kunjungan Antenatal Care selama masa kehamilan secara teratur.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Bartini. S. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha Medika.

Chamberlain. G & Morgan. M. 2013. ASUHAN ANTENATAL. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Dharma. K. K. 2013. Metedeologi Penelitian Keperawatan.Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.

Evayanti. Y. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami pada Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan, Vol 1 No 2, Juli 2015: 81-90. https://www.google.co.id/search? hl=id&q=jurnal+bmc+faktor+yang+mempengaruhi+keteraturan+kunjungan+Antenatal+care. Diakses tanggal 25, april, 2016.

Hardiani. S. R, 2012. Motivasi dan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester III.

Jurnal Keperawatan, Volume 3 Nomor 2, Juli 2012. https://www.google.co.id/search? hl=id&q=jurnal+bmc+faktor+yang+mempengaruhi+keteraturan+kunjungan+Antenatal+care. Diakses tanggal 25, april, 2016.

Hidayat. A. A. A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Kemenkes RI, 2014. Profil Kesehatan Indonesia. https://www.google.co.id/search? hl=id&q=laporan+dinas+kesehatan+Indonesia+terkait+pelayanan+anc. Diakses tanggal 28, april, 2016.

Dinkes Sulsel, 2014. Profil Kesehatan. http://dinkes.sulselprov.go.id/. Diakses tanggal 28, april, 2016.

Laminullah. L. 2015. Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjung Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. JIKMU, Vol. 5, No. 2a April 2015.

https://www.google.co.id/search?

hl=id&q=jurnal+bmc+faktor+yang+mempengaruhi+keteraturan+kunjungan+Antenatal+care. Diakses tanggal 25, april, 2016.

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Norma. E. 2012. Cakupan Kunjungan Pertama Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 2 No.1, April 2012. https://www.goggle.co.id/search?hl=id&q=jurnal+faktor %7Efaktor+yang+mempengaruhi+keteraturan+kunjungan+ANC. Diakses tanggal 25, april, 2016.

Nugroho, Taufan. 2014. Buku Ajar Askep Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nursalam. 2016. Metedeologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Selatatan: Salemba Medika.

PADILA. 2014. Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Nuha Medika.

PADILA. 2015. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Priyoto. 2014. Teori Sikap & Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Suharti. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care (ANC) Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care (ANC). Jurnal Florence, Vol. V No. 2, Juni 2012.

https://www.google.co.id/search?hl=id&q=jurnal+faktor

%7Efaktor+yang+mempengaruhi+keteraturan+kunjungan+ANC. Diakses tanggal 25, april, 2016.

Sulistyawati. A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Edisi ke 5, Jakarta : Selemba Medika.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kalitatif dan R&D. Bandung: CV. AlFA BETA

Titik Lestari. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Vitriyani. E, 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) K1 Ibu Hamil di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kesehatan, Vol. 5, No. 2, Desember 2012: 149-156.

Gambar

Tabel  12  Pengaruh  Pelayanan  PetugasKesehatan Terhadap Kunjungan AntenatalCare  pada  Ibu  Hamil  di  PuskesmasPattingalloang Kota MakassarKunjungan Antenatal

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pengetahuan dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan Antenatal Care (K4) di Puskesmas Sipatana,

Sedangkan hasil analisis dengan Regresi Ganda didapatkan bahwa hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang penerapan standar antenatal care dengan jumlah kunjungan

Keteraturan antenatal care dipengaruhi oleh beberapa sebab, salah satunya adalah tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kehamilan Tujuan: Mengetahui hubungan antara

Sedangkan sebanyak 71 responden memilih jawaban a (USD sebagai satu-satunya.. pilihan) sebanyak 13 responden dan memilih jawaban b (pilihan pertama dari pilihan

Hasil penelitian bahwa faktor predisposisi menunjukan pengetahuan responden tentang terapi bermain dalam kategori baik, sedangkan sikap dalam kategori kurang, Faktor

Pengetahuan ibu primipara pada faktor perawatan payudara 88,33% baik, sedangkan 3,33% kurang baik.Perawatan payudara yang dilakukan dengan benar dan teratur

Kunjungan antenatal care yang berkualitas baik sebaiknya dilakukan 4 kali selama masa kehamilan apabila ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care kurang dari 4

Penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care dengan kunjungan antenatal care di PUSKESMAS MIJEN II KABUPATEN