• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT MAHASISWA MENJADI WIRAUSAHA STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MINAT MAHASISWA MENJADI WIRAUSAHA STUDI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

J. DINAMIKA SOSBUDVolume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 89 - 101 89

MINAT MAHASISWA MENJADI WIRAUSAHA

(STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG)

Yuli Budiati, Tri Endang Yani, Nuria Universari

ABSTRACT

The objective of this research is to identify the students’ attitudes toward entrepreneurship, their motivation, personality, and other characteristics in connection with entrepreneurship.

This research use graduate students of Economic Faculty on Semarang University and to evaluate the preparation of student for starting with entrepreneurship. The Likert scale is used for measurement of students’ attitudes based on their own opinions about motivations to start in business, the statements about their entrepreneurial characteristics and behavioral habits connected with business relations and organizations.

Students’ motivation on entrepreneurship divide by three factors, ambition for freedom, self realization, and pushing factors. Ambitions of freedom factor, the motivation of students are a desire to open their own business and more freedom of activity. In the self-realization factor is motivated by the desire to obtain a better position and want to motivate and command others. The driving factor to become entrepreneurs is the desire to obtain a better income. Students who have intention to become an entrepreneur near-term or about two years have a high perception on the willingness to open their own business and want to earn good income than students that never interest on business. The motivation factor is not supported by family tradition in business and feel more valued to open their own business than working with others.

On personality most students perceive that they want to be successful, hardworking and confident to their ability. In business relationships factor students are able to work cooperatively with others. Students who are interested business in the near term have a higher perception on hard working, confident to their ability, want to succeed than students who have long-term or not interest in business. On the other hand, most students prefer less challenge and less take risks.

On organizational behavior factors, the students are able to provide opinions and advice to others and to be able to convince and inspire others members better. On another factor, students perception are able to manage the business, but is not supported by the risk in debt, especially for student that less interested and not interested in entrepreneur.

Keywords: intentions, motivation, personality traits, support needs, entrepreneurship education

I. PENDAHULUAN

Saat ini, perkembangan kewira-usahaan menjadi topik yang diunggulkan di negara-negara industri. Pembinaan kewira-usahaan melalui pendidikan dan pelatihan juga telah mengalami peningkatan di beberapa universitas di Indonesia. Dalam konteks ini, wirausaha yang terdidik sangat penting

Peranan universitas dalam memo-tivasi mahasiswa menjadi wirausaha muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausaha. Peran universitas dalam mengembangkan minat berwirausaha dan menggali beberapa faktor yang berpengaruh pada perilaku berwirausaha telah digali oleh beberapa peneliti (Autio et al., 1997; Dujin, 2005 yang dikutip dalam Venesar, 2006). Penelitian-penelitian tersebut

menje-laskan bahwa minat kewirausahaan yang dapat diarahkan melalui pendidikan kewirausahaan dipengaruhi oleh sikap dan minat terhadap kewirausahaan.

Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk meneliti minat mahasiswa terhadap kewirausahaan pada mahasiswa Universitas Semarang yang dikaji menurut motif, kepribadian dan karakteristik mahasiswa. Penelitian tentang Sikap dan Minat terhadap Kewirausahaan pada Mahasiswa Universitas Tehnologi Talinn di Estonia oleh Venesaar et al. (2006) dijadikan acuan utama dalam penelitian ini.

Perumusan Masalah

(2)

tertarik untuk menjadi wirausaha. Lebih lanjut perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana minat mahasiswa pada entrepreneurship,. Pertanyaan penelitian yang akan dikaji adalah :

1. Bagaimana minat mahasiswa terhadap kewirausahaan yang dikaji menurut motivasi menjadi wirausaha

2. Bagaimana minat mahasiswa terhadap kewirausahaan yang dikaji menurut kepribadian dan karakteristik

Tinjauan Pustaka

Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan istilah yang berasal dari bahasa Perancis entreprende. artinya to undertake yaitu menjalankan, melakukan dan berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Jean Baptise Say dalam Riyanti (2003: 23) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produk-tivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif. Sedangkan wirausaha merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata entrepreneur (Suryaman, 2006). Wirausaha mempunyai arti seorang yang mampu memulai dan atau menjalankan usaha.

Intensi kewirausahaan atau minat menjadi wirausaha dapat diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Katz dan Gartner, 1988). Studi mengenai minat kewirausahaan sering menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB) untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh faktor-faktor personal dengan minat kewirausahaan. Teori ini dianggap sebagai model yang lebih baik dan lebih kompleks dalam menjelaskan dan memprediksi minat kewirausahaan atau memulai bisnis dibandingkan model lainnya (Raguz dan Matic, 2011).

Berdasarkan TPB yang menjelaskan

bahwa minat dipengaruhi secara positif oleh sikap berperilaku, artinya bahwa semakin kuat (positif) penilaian individu terhadap baik tidaknya dampak menjadi wirausaha akan memperkuat keinginan individu tersebut untuk bekerja mandiri ( self-employed) atau menjalankan usahanya sendiri. Dalam hal ini, semakin kuat sikap terhadap wirausaha, maka semakin kuat pula minat untuk menjadi wirausaha. Jackson dan Rodkey (1994) dalam Akmaliah dan Hisyamuddin (2009) berargumen bahwa sikap terhadap wirausaha adalah aspek penting dalam memprediksi potensi wirausaha di masa mendatang, dan aktivitas kewirausahaan dapat diprediksi lebih akurat dengan meneliti faktor minat dari pada faktor-faktor lain seperti kepribadian, demografi, karakteristik dan faktor situasional (Krueger et al., 2000).

Menurut Super dan Crites yang dikutip oleh Sukardi (1988: 109), seseorang yang mempunyai minat pada objek tertentu dapat diketahui dari pengungkapan/ ucapan, tindakan/perbuatan dan dengan menjawab sejumlah pertanyaan. Misalnya, seseorang yang mempunyai minat berwirausaha akan diekspresikan dengan ucapan atau pengungkapan (“Saya berminat untuk memulai berwirausaha dalam waktu dekat”), diekspresikan dengan tindakan-tindakan yang mendukung usahanya tersebut, serta dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu misalnya: Apakah anda tertarik untuk mulai berwirausaha? Mengapa anda tertarik berwirausaha? Sejak kapan anda tertarik berwirausaha? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilakukan dengan angket/kuesioner atau wawancara.

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini antara lain adalah :

1. Mengetahui minat mahasiswa terhadap kewirausahaan yang dikaji menurut motivasi menjadi wirausaha

(3)

J. DINAMIKA SOSBUDVolume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 89 - 101 91 kepribadian dan karakteristik individu

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:

1. Menambahkan dukungan empiris mengenai minat menjadi wirausaha dari mahasiswa

2. Mengisi kesenjangan yang muncul dari kurangnya literatur yang menyelidiki minat, dikaji menurut kepribadian dan karakteristik lain mahasiswa terhadap wirausaha dengan setting riset di perguruan tinggi.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis. Menurut Umar (2001:37) desain deskriptif adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Jadi dalam riset dengan desain ini tidak melakukan kesimpulan yang terlalu jauh atas data yang ada karena tujuan dari desain ini hanya mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan.

Variabel Penelitian

Variabel–variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat menjadi wirausaha, motivasi menjadi wirausaha, kepribadian wirausaha dan karakteristik wirausaha.

Definisi Operasional dan Pengukuran Konsisten dengan riset-riset terda-hulu, definisi operasional mengadaptasi riset-riset terdahulu dengan penyesuaian sesuai dengan kontekstual riset sekarang.

a) Minat menjadi wirausaha

didefinisikan sebagai keinginan seseorang untuk bekerja mandiri ( self-employed) atau menjalankan usahanya sendiri (Li, 2006). Dalam penelitian ini minat seseorang menjadi wirausaha dibagi dalam empat kelompok yaitu: • Minat untuk memulai wirausaha

dalam jangka waktu dekat

• Minat untuk memulai wirausaha dua tahun mendatang

• Minat untuk memulai wirausaha untuk jangka panjang

• Tidak memiliki minat berwira-usaha

b) Motivasi menjadi wirausaha

didefinisikan sebagai adalah sesuatu yang melatarbelakangi atau mendo-rong seseorang melakukan aktivitas dan member energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, member kepuasan ataupun mengurangi keti-dakseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis (Zimmerer, 2002 dalam Venesar, 2006). Motivasi seseorang menjadi wirausaha dibedakan dalam tiga, yaitu ambisi kemandirian, realisasi diri dan faktor pendorong, dengan masing-masing indikator sebagai berikut:

Ambisi Kemandirian Aktivitas lebih bebas

• Keinginan memiliki usaha sendiri • Keinginan menjadi lebih dihormati • Keinginanan menrapkan ide baru • Ingin mengembangkan hobi dalam

bisnis Realisasi Diri

• Saya ingin memperoeh posisi yang lebih baik di lingkungan

• Saya ingin memotivasi dan memimpin orang laian

• Saya ingin melanjutkan tradisi keluarga

• Saya ingin mengimplementasikan ide atau berinovasi

Faktor Pendorong

• Ingin memperoleh pendapatan yang lebih baik

• Ingin menjadi seorang wirausaha jika terkena PHK

c) Kepribadian wirausaha didefinisikan

(4)

Karakteristik personal tersebut dike-lompokkan menjadi empat kelompok yaitu kepribadian, hubungan bisnis, perilaku dalam organisasi serta kepribadian lain dengan indikator masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:

• Kepribadian Suka bekerja keras

- Selalu yakin pada kemampuan diri sendiri

- Mengetahui apa yang diingin-kan dan berani bertindak untuk mencapainya

- Tidak pernah kekurangan ide dan banyak mempunyai impian

- Keinginan untuk sukses

- Mampu mengambil keputusan dan memimpin bawahannya - Menyukai banyak tantangan

dan berani mengambil resiko - Tidak takut kegagalan dan mau

mencoba lagi

- Dapat merencanakan aktivitas untuk jangka panjang

• Hubungan Bisnis

- Mempunyai jiwa Sosial dan suka bergaul

- Lebih suka bernegosiasi dan mempunyai kemampuan menjual

- Mampu bekerja sama dengan orang lain

• Perilaku dalam Organisasi

- Sering diminta untuk membe-rikan pendapat dan saran - Mempunyai kemampuan

un-tuk meyakinkan dan memberi inspirasi pada orang lain de-ngan lebih baik

- Tidak mempunyai kesulitan untuk mengorganisir orang lain dan sebagai inisiator

- Dapat membuat kesepakatan bisnis dengan orang banyak • Kepribadian Lain

- Tidak takut dalam berhutang - Mampu mengelola usaha

- Mampu mengelola karir sendiri lebih baik, dibanding diatur dengan orang lain

Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode sensus, dengan populasi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang telah menyelesaikan studinya, sehingga dalam penelitian ini digunakan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang meng-ikuti wisuda periode September 2011, dengan harapan mereka sudah memahami kewirausahaan dan siap dalam bekerja.

Mahasiswa yang mengikuti wisuda sejumlah 190 orang diberikan kuesioner dan hanya kembali sejumlah 103 kuesioner. Dari 103 kuesioner yang kembali 16 kuesioner dianggap tidak layak dalam analisis, karena ada bagian yang tidak terisi dan hanya 87 yang layak digunakan untuk analisis.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu suatu metode dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian (Umar, 2001:52).

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang berasal dari buku-buku literatur serta bacaan lain yang mendukung penelitian ini.

Metode Analisis Data

(5)

J. DINAMIKA SOSBUDVolume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 89 - 101 93 berminat menjadi wirausaha untuk jangka

panjang dan tidak berminat menjadi wirausaha. Sedangkan untuk variabel motivasi, kepribadian dan karakteristik lain menggunakan data kuantitatif yang diukur dengan skala Likert. Hasil analisis ini akan dijabarkan dalam bentuk analisis diskriptif, sehingga akan memberikan penjelasan mengenai berbagai karakteristik minat yang ditinjau dari aspek motivasi, kepribadian dan karakteristik lain.

Instrumen Pengukuran

Pada variabel minat terbagi dalam skala kategori yang terdiri dari:

• berminat menjadi wirausaha jangka pendek

• berminat menjadi wirausaha dalam jangka 2 tahun yang akan datang, • berminat menjadi wirausaha untuk

jangka panjang

• tidak berminat menjadi wirausaha.

Pada variabel motivasi, kepribadian dan karakteristik lain, pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan menggunakan alat ukur skala Likert. Didalam memberikan respon terhadap pernyataan, responden diminta memberikan tanggapan yang paling sesuai dengan apa yang dirasakan.

Skala Likert pada teknik ini terbagi atas 5 bagian, yang diberi angka 1 sampai dengan 5. Mulai dari nilai yang menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan nilai yang menyatakan sangat setuju.

Hasil dari penilaian responden pada variabel motivasi, kepribadian dan karakteristik ini kemudian dibuat dalam nilai rata-rata pada masing- masing dan dibandingkan dengan nilai rata-rata pada masing-masing variabel kategori minat.

III. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini mengambil objek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang mengikuti wisuda periode September 2011 yang terdiri dari kelas S1 Manajemen, S1 Akuntansi dan D3

Manajemen Kelas Reguler Pagi. Tabel 1 menjelaskan data mengenai responden penelitian.

Deskripsi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggambarkan bagaimana pendapat mahasiswa fakultas ekonomi terhadap minat berwirausaha mahasiswa lulusan fakultas ekonomi USM. Pada masing-masing item pertanyaan yang diberikan diperleh jawaban pada tabel 2.

Dari hasil tabel 2 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang telah menye-lesaikan perkuliahan kurang berminat untuk membuka wirausaha dalam jangka dekat, tetapi mereka cenderung mempunyai minat berwirausaha untuk jangka panjang. Hal ini yang menjadikan informasi bahwa berwirausaha merupakan pilihan kedua bagi mahasiswa setelah lulus, jadi bukan merupakan pilihan utama yang dalam hal ini lulusan lebih menyukai bekerja pada orang lain misalnya instansi swasta maupun pemerintah.

Motivasi dan Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha

Tabel 3 (lampiran) menjelaskan bagaimana persepsi mahasiswa terhadap motivasi menjadi wirausaha yang dibedakan menurut minat.

Dari hasil data Tabel 3 penilaian mahasiswa pada faktor ambisi kemandirian, yang paling memotivasi lulusan untuk berminat wirausaha adalah keinginan untuk memiliki usaha sendiri dan kebebasan dalam beraktivitas. Responden yang berminat menjadi wirausaha khususnya untuk jangka pendek sampai dengan 2 tahun, memberikan persepsi yang sangat mendukung dalam mempunyai ambisi kebebasan dan memiliki usaha sendiri. Hal ini bisa menjadikan dorongan mereka untuk merealisasi keinginan individu yang seharusnya mendapat dukungan dari pihak lain.

(6)

lebih terhormat dibanding bekerja dengan orang lain. Anggapan ini tidak berlaku bagi kebanyakan orang termasuk juga pada penilaian mahasiswa. Bekerja sebagai wirausaha ini dianggap “kurang terhormat” dibanding bekerja dengan orang lain. Anggapan yang semacam ini yang harus diluruskan dalam dunia pendidikan, bahwa entrepreneur ini merupakan pekerjaan yang bisa mengubah nasib seseorang yang lebih baik, karena dengan mengelola usaha sendiri, seseorang bisa menentukan pendapatannya semaksimal mungkin, tergantung pada seberapa besar kemam-puan dan kemauan yang dimilikinya.

Pada faktor pendorong, persepsi mahasiswa yang memperoleh nilai tertinggi adalah ingin memperoleh pendapatan yang lebih baik. Hal ini jelas sekali menunjukkan bahwa pada dasarnya orang mempunyai keinginan untuk memperoleh penghasilan yang tinggi, khususnya bagi mahasiswa yang menginginkan untuk membuka usaha dalam jangka waktu pendek dan sekitar dua tahun.

Pada faktor ingin membuka wirausaha jika terkena PHK hanya mempunyai penilaian yang sedang. Artinya bagi seseorang yang memang berminat membuka wirausaha jangka pendek, untuk membuka bisnis baru tidak perlu menunggu terkena PHK, tetapi bagi yang berminat membuka bisnis jangka panjang atau tidak berminat, meskipun sudah terkena PHK pun, mereka mencari alternative mencari penghasilan tidak melalui wirausaha, sehingga dalam hal ini baik yang berminat maupun yang berminat berwirausaha sama-sama memberikan nilai yang rendah, tetapi dengan motivasi yang berbeda.

Kepribadian dan Karakteristik Lain Menurut Minat Wirausaha

Pada Tabel 4 (lampiran) menjelaskan bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kepribadian dan karakteristik lain yang mendukung entrepreneur dibedakan menurut minat.

Pada tabel 4 diperoleh hasil bahwa

persepsi mahasiswa terhadap kepribadian yang tinggi adalah untuk penilaian keinginan untuk sukses (4.71), suka bekerja keras (4.24) dan yakin akan kemampuan dirinya (4.01). Untuk mahasiswa lulusan yang berkeinginan untuk membuka wirausaha jangka pendek ataupun jangka 2 tahun memberikan nilai diatas rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa lulusan tersebut sudah mempunyai syarat-syarat pribadi seorang wirausaha yang sukses. Sedangkan mahasiswa yang kurang mempunyai minat berwirausaha mem-berikan penilaian terhadap kepribadian di nilai yang lebih rendah dari rata-rata. Dari faktor kepribadian tersebut, nilai rata-rata terendah persepsi mahasiswa adalah pada indikator menyukai banyak tantangan dan berani mengambil resiko. Hal ini tidak hanya pada mahasiswa yang tidak berminat tetapi hamper pada semua responden. Hal ini memberikan informasi bahwa semua orang pada dasarnya adalah takut pada resiko dalam membuka wirausaha, hanya saja bagaimana memperhitungkan tingkat resiko secara lebih matang harus dipelajari lebih lanjut, sehingga di kemudian hari, mahasiswa sudah lebih percaya diri dan yakin bahwa dirinya mampu untuk mengelola usahanya sendiri.

(7)

J. DINAMIKA SOSBUDVolume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 89 - 101 95 diasah agar dapat menjalin kerjasama

dengan mitra.

Keberhasilan berwirausaha juga tergantung pada bagaimana perilaku seorang wirausaha dalam organisasi. Pada faktor ini , nilai persepsi mahasiswa lulusan tertinggi pada indicator sering diminta untuk memberikan pendapat/saran dan mempunyai kemampuan untuk meya-kinkan orang lain. Pada faktor ini terlihat bahwa mahasiswa yang berminat untuk membuka wirausaha jangka dekat mempunyai nilai lebih tinggi dibanding dengan rata-ratanya, dengan demikian akan digunakan sebagai modal dasar untuk sukses dalam berwirausaha.

Pada faktor lain nilai rata-rata tertinggi adalah penilaian pada kemampuan mengelola usaha, khususnya untuk responden yang berminat membuka usaha jangka pendek. Hal lain yang perlu dicermati adalah factor tidak takut berhutang, Pada responden yang mempunyai minat jangka panjang ataupun tidak berminat sama sekali dalam berwirausaha, memiliki kecenderungan untuk takut berhutang. Hal ini dibuktikan bahwa nilai yang diberikan adalah sangat rendah (2.25), dengan alasan bahwa responden tersebut tidak mau berhutang dan tidak mau beresiko untuk menanggung hutang. Faktor inilah yang merupakan penghambat dalam berwirausaha, dimana dalam mengembangkan usaha tidak memungkinkan jika hanya didanai oleh modal sendiri dan akan sangat lama berkembang.

Pembahasan

Hasil penelitian ini secara keseluruhan memberikan gambaran bahwa pada dasarnya mahasiswa mempersepsikan sikap mereka terhadap motivasi, realisasi diri dan faktor pendorong menjadi wirausaha adalah tinggi, khususnya untuk faktor keinginan memperoleh pendapatan yang lebih baik, keinginan memiliki usaha sendiri, dan keinginan kebebasan. Namun demikian tidak didukung oleh faktor

lingkungan seperti melanjutkan tradisi keluarga berbisnis, merasa lebih dihormati jika mempunyai usaha sendiri dibanding bekerja ikut orang lain. Hal inilah yang kurang mendorong minat untuk menjadi entrepreneur dalam jangka pendek. Meskipun memiliki tingkat kepercayaan diri dan termotivasi menjadi wirausaha, faktor lingkungan yang digunakan sebagai norma subjektif tidak mendukung, karena mind set pilihan wirausaha adalah pilihan kedua. Selain itu, mahasiswa lulusan rata-rata lingkungan dan orang tuanya bukan sebagai wirausaha, sehingga persepsi mahasiswa lulusan kurang berani untuk membuka usaha sendiri dalam jangka pendek maupun dalam jangka waktu dua tahun yang akan datang. Beberapa contoh yang gagal di dalam wirausaha juga tidak sedikit, sebagai norma subjektif dari lingkungan yang tidak mendukung minat berwirausaha. Kondisi ini sesuai dengan Teori of Planned Behavior (TPB), Teori ini menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari sikap terhadap perilaku. Penentu terpenting perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku. Intensi individu untuk menampilkan suatu perilaku adalah kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku tersebut dan norma subjektif. Sikap individu terhadap perilaku meliputi kepercayaan mengenai suatu perilaku, evaluasi terhadap hasil perilaku, norma subjektif, kepercayaan-kepercayaan normatif dan motivasi untuk patuh.

(8)

tersebut ingin memenuhi harapan orang- orang lain tersebut, itu yang disebut dengan norma subjektif negatif ( Ajzen, I. 1991)

Persepsi mahasiswa tentang kepribadian dan karakteristik wirausaha secara umum mempunyai kepribadian dan karakteristik wirausaha yang tinggi. Dibuktikan pada nilai persepsi yang tinggi pada keinginan untuk sukses, suka bekerja keras, mampu bekerja samadengan orang lain, mampu memberikan pendapat dan saran serta mampu mengelola usaha. Namun demikian mahasiswa tidak berani mengambil resiko yang tinggi, tidak menyukai tantangan dan takut dalam berhutang. Dalam berwirausaha, agar bisa mengembangkan usaha harus berani beresiko dan berhutang. Di sisi lain jika menjadi karyawan tidak perlu memikirkan bagaimana mengembangkan usaha, karena karyawan hanya menerima gaji tetap, tanpa mengenal resiko, sehingga akan memberikan rasa lebih aman bagi masing-masing individu.

Faktor ini yang mengakibatkan orang lebih memilih bekerja sebagai karyawan dibanding menjadi wirausaha. Toleransi akan resiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri. Semakin besar seseorang pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinannya terhadap kesanggupanya mempengaruhi hasil dari keputusan-keputusanya dan semakin besar keyakinannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko (Imam Ghozali, 2007).

Menurut Ajzen, (1991) dalam Theory of Planned Behavior mengindikasikan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh bagaimana ia mempersepsi tingkat kesulitan atau kemudahan untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Jika seseorang memiliki control beliefs yang kuat mengenai faktor-faktor yang ada yang akan memfasilitasi suatu perilaku, maka seseorang tersebut memiliki persepsi yang tinggi untuk mampu mengendalikan suatu perilaku. Sebaliknya, seseorang tersebut

akan memiliki persepsi yang rendah dalam mengendalikan suatu perilaku jika ia memiliki control beliefs yang kuat mengenai faktor-faktor yang menghambat perilaku.

Persepsi ini dapat mencerminkan pengalaman masa lalu, antisipasi terhadap situasi yang akan datang, dan sikap terhadap norma-norma yang berpengaruh di sekitar individu.

Theory of Planned Behavior (TPB) didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis.

Orang memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku- perilaku tertentu. Dalam penelitian ini seseorang mempunyai control belief yang rendah dalam mengendalikan resiko, ditambah dengan informasi pengalaman orang lain akan kegagalan dalam berwirausaha.

Dalam TPB dimulai dengan melihat intensi berperilaku sebagai anteseden terdekat dari suatu perilaku. Dipercaya bahwa semakin kuat intensi seseorang untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, diharapkan semakin berhasil ia melakukannya. Intensi adalah suatu fungsi dari beliefs dan atau informasi yang penting mengenai kecenderungan bahwa menampilkan suatu perilaku tertentu akan mengarahkan pada suatu hasil yang spesifik. Intensi bisa berubah karena waktu. Semakin lama jarak antara intensi dan perilaku, semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan intensi.

Lebih lanjut dalam penelitian ini mahasiswa mempunyai minat yang rendah dalam membuka wirausaha untuk jangka pendek, sehingga kemungkinan besar, mahasiswa tersebut tidak melanjutkan berperilaku untuk membuka usaha, tetapi lebih memilih menjadi karyawan .

SIMPULAN

(9)

J. DINAMIKA SOSBUDVolume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 89 - 101 97 Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

cenderung kurang berminat untuk membuka wirausaha, karena sebagian besar mahasiswa memilih untuk membuka wirausaha jangka panjang.

Beberapa motivasi mahasiswa dalam berwirausaha didorong oleh ambisi kemandirian berupa keinginan membuka usaha sendiri dan suka akan kebebasan dalam beraktivitas. Pada factor realisasi diri dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh posisi yang lebih baik dan keinginan untuk memotivasi dan mengarahkan orang lain. Faktor pendorong yang lain untuk menjadi wirausaha adalah keinginan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik. Mahasiswa yang mempunyai minat untuk menjadi wirausaha jangka dekat atau sekitar dua tahun mempunyai persepsi yang tinggi pada keinginan membuka usaha sendiri, memperoleh posisi yang baik di lingkungan dan keinginan pendapatan yang lebih baik dibanding yang mempunyai niat menjadi entrepreneurship jangka panjang maupun yang tidak berminat. Dalam faktor motivasi menjadi wirausaha, secara umum kurang didukung dengan tradisi keluarga dalam berbisnis dan merasa lebih terhormat bila membuka usaha sendiri dibanding dengan bekerja dengan orang lain.

Pada faktor kepribadian sebagian besar mahasiswa mempersepsikan ingin sukses, suka bekerja keras dan yakin akan kemampuan diri. Pada faktor hubungan bisnis mahasiswa mampu bekerja sama dengan orang lain. Mahasiswa yang berminat membuka wirausaha jangka pendek mempunyai persepsi yang lebih tinggi pada indikator suka bekerja keras, mempunyai kemampuan untuk sukses. Di sisi lain sebagian besar mahasiswa kurang menyukai tantangan dan kurang berani mengambil resiko.

Penilaian mahasiswa dalam karakteristik lain wirausaha untuk faktor perilaku organisasi, mahasiswa lulusan menilai mampu untuk memberikan pendapat dan saran pada orang lain serta

mampu untuk meyakinkan dan memberi inspirasi orang lain dengan lebih baik. Pada faktor lain persepsi mahasiswa untuk yang merasa mampu mengelola usaha, tetapi tidak didukung dengan takut resiko dalam berhutang, terlebih bagi yang kurang berminat dan tidak berminat menjadi wirausaha.

Saran

Saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian ini, sebagian besar mahasiswa mempunyai minat berwi-rausaha tetapi untuk jangka panjang. Rendahnya mahasiswa dalam berwi-rausaha jangka pendek, sebaiknya menjadi perhatian utama. Merubah mind set bahwa wirausaha merupakan suatu pilihan pekerjaan yang terhormat dengan memberi contoh pengusaha yang berhasil. Pemupukan jiwa kewirausahaan dengan latihan awal praktek kewirausahaan bagi maha-siswa misalnya mahamaha-siswa diwajibkan untuk menjual untuk jangka waktu tertentu dengan target tertentu. Hal ini akan menjadikan pengalaman bagi mahasiswa dan akan melatih kepercayaan diri mahasiswa dan diharapkan akan mengubah pendapat bahwa menjadi wirausaha akan dapat menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

(10)

keyakinan atas dasar perencanaan usaha yang matang.

3.

Untuk meningkatkan kemampuan

bernegosiasi, kemampuan menjual, dan bekerja sama dengan orang lain, mahasiswa dilatih beberapa ketram-pilan misalnya melatih untuk kemam-puan manajerial, ketrampilan bisnis, menjalin relasi yang baik dalam mengembangkan usahanya melalui pengembangan berorganisasi di lingkungan kampus dan melatih soft skill agar mahasiswa tidak hanya menguasai teori saja.

4.

Untuk menumbuhkan minat

berwi-rausaha, mahasiswa dapat magang kepada pengusaha yang sukses, sehingga mahasiswa dapat langsung melihat contoh bagaimana tindakan, keputusan dan ketrampilan apa saja yang digunakan dan mempraktekan keseluruhan faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam wirausaha.

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (1991). Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour and Human Decisions Processes, 50, 2, pp. 179-211.

Akmaliah, Z., dan H. Hisyamuddin, (2009),”Choice of Self-Employment Intentions Among Secondary School Studens”, The Journal of International Social Research, Vol 2(9), pp.539-549. Fayolle, A. and Gailly, B. (2005), “Using the

Theory of Planned behaviour to Assess Entrepreneurship Teaching Programmes”, Louvain School of Management. Center for Research in Change, Innovation and Strategy (CRECIS) Working Paper 05/2005, http://www.crecis.be

Katz, J., dan W. Gartner, (1988), “Properties of emerging organizations”, Academy of Management Review, Vol. 13 No. 3, 429-441.

Krueger, N., M. Reilly, and A. L. Carsrud, (2000). “Competing Models of Entrepreneurial Intentions,” Journal of Business Venturing 15(5/6), 411–532. Li, W., (2006),”Entrepreneurial Intention

among International Students: Testing a Model of Entrepreneurial Intention”,

http://usasbe.org/knowledge/ proceedings/ proceedingsDocs/ USASBE2006proceedings-Li%20-%20Internat.pdf

Raguz, I. V. dan Matic. M. (2011), “Student’s Perceptions and Intentions Towards Entrepreneurship: The Empirical Finding from The University of Dubrovnik-Croatia”, International Journal of Management Cases, Vol. 13 No. 3, 38-49.

Riyanti, B. P. D. (2003),”Intensi Menjadi Wirausaha pada Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Unika Atmajaya Jakarta, Laporan Penelitian.

Sukardi, D. I. (1998. Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suryaman, M. (2006), “Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Skripsi.

Umar, S. (2003), Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(11)

J. DINAMIKA SOSBUDVolume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 89 - 101 99 Tabel 1

Tabel 1Tabel 1 Tabel 1 Karakteristik Responden Karakteristik Responden Karakteristik Responden Karakteristik Responden No

No No

No Karakteristik RespondenKarakteristik RespondenKarakteristik RespondenKarakteristik Responden FrekuensiFrekuensiFrekuensiFrekuensi PersentasePersentasePersentasePersentase 1

Sumber : Data Primer yang diolah , 2011

Tabel Tabel Tabel Tabel 2222.... Minat Mahasiswa Menjadi Minat Mahasiswa Menjadi Minat Mahasiswa Menjadi

Minat Mahasiswa Menjadi WirausahaWirausahaWirausahaWirausaha Minat Menjadi Wirausaha

Minat Menjadi WirausahaMinat Menjadi Wirausaha

Minat Menjadi Wirausaha JumlahJumlahJumlahJumlah PersenPersenPersenPersen Berminat untuk memulai dalam waktu

dekat

Berminat untuk memulai dalam jangka waktu sekitar dua tahun

Berminat untuk memulai wirausaha jangka panjang

Tidak berminat untuk berwirausaha

20

Sumber : data primer diolah, 2011

Tabel 3. Tabel 3. Tabel 3. Tabel 3.

Motivasi Mahasiswa Menjadi Wirausaha Motivasi Mahasiswa Menjadi WirausahaMotivasi Mahasiswa Menjadi Wirausaha Motivasi Mahasiswa Menjadi Wirausaha

Menurut Minat (Nilai Rata Menurut Minat (Nilai Rata Menurut Minat (Nilai Rata Menurut Minat (Nilai Rata----rata)rata)rata) rata) Motivasi Menjadi Wirausaha

Motivasi Menjadi Wirausaha Motivasi Menjadi Wirausaha Motivasi Menjadi Wirausaha

MINAT

AMBISI KEMANDIRIANAMBISI KEMANDIRIAN AMBISI KEMANDIRIAN

Suka kebebasan dalam beraktivitas

Ingin memiliki usaha sendiri Merasa lebih terhormat mempunyai usaha sendiri dibanding bekerja dengan orang lain

Ingin menerapkan ide baru dalam usaha sendiri

Ingin mengembangkan hobi

4.1

REALISASI DIRIREALISASI DIRI REALISASI DIRI

Ingin memperoleh posisi yang lebih baik di lingkungan sosial

Ingin mengarahkan dan memo-tivasi orang lain

Ingin melanjutkan tradisi keluarga untuk berbisnis

Ingin berinovasi sendiri

3.85

FAKTOR PENDORONGFAKTOR PENDORONG FAKTOR PENDORONG

Ingin memperoleh pedapatan yang lebih baik

Ingin menjadi wirausaha jika terkena PHK

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

(12)

Tabel 4 Tabel 4 Tabel 4 Tabel 4....

Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung Wirausaha Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung Wirausaha Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung Wirausaha Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung Wirausaha

Menurut Minat Menurut Minat Menurut Minat

Menurut Minat (Nilai Rata(Nilai Rata(Nilai Rata(Nilai Rata----rata)rata)rata) rata) KEPRIBADIAN DAN KARAKTERISTIK LAIN

KEPRIBADIAN DAN KARAKTERISTIK LAIN KEPRIBADIAN DAN KARAKTERISTIK LAIN KEPRIBADIAN DAN KARAKTERISTIK LAIN

MINAT Suka bekerja keras

Selalu yakin pada kemampuan diri sendiri Mengetahui apa yang diinginkan dan berani bertindak untuk mencapainya

Tidak pernah kekurangan ide dan banyak mempunyai impian

Keinginan untuk sukses

Mampu mengambil keputusan dan memimpin bawahannya

Menyukai banyak tantangan dan berani mengambil resiko

Tidak takut kegagalan dan mau mencoba lagi Dapat merencanakan aktivitas untuk jangka panjang

Mempunyai jiwa Sosial dan suka bergaul Lebih suka bernegosiasi dan mempunyai kemampuan menjual

Mampu bekerja sama dengan orang lain

4.2 PERILAKU DALAM ORGANISASI

Sering diminta untuk memberikan pendapat dan saran

Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan dan memberi inspirasi pada orang lain dengan lebih baik

Tidak mempunyai kesulitan untuk mengorganisir orang lain dan sebagai inisiator

Dapat membuat kesepakatan bisnis dengan orang banyak

Tidak takut dalam berhutang Mampu mengelola usaha

Mampu mengelola karir sendiri lebih baik, dibanding diatur dengan orang lain

Gambar

Tabel 4....    Tabel 4Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung WirausahaTabel 4Tabel 4Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung Wirausaha

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi konsep Montana dilakukan dengan menggunakan material alam seperti kayu dan batu, juga pengaplikasian transformasi bentuk pohon- pohon yang ada di hutan

penelitian diketahui penerapan e-tendering dan penerapan e-purchsing merupakan model variabel yang tepat dan akurat dalam menjelaskan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

Faktor-faktor itulah yang akan menentukan apakah proses perubahan manusia mengarah pada hal-hal yang bersifat positif atau sebaliknya mengarah pada perubahan yang

Dengan teanan dan insenti8 yang baru- sementara merea &ada dasarnya tida  memi*ii &e*uang untu meningatan &enjua*an+ /an&a duungan

Berdasarkan kebutuhan fungsional pada sistem pemantauan adalah server pemantau dapat mengambil dan mengumpulkan informasi komputer agent menggunakan protokol SNMP

Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa pengenceran dengan perlakuan P4 (80% air kelapa dan 20% kuning telur) mampu mempertahankan viabilitas spermatozoa cauda

Gaya hidup suatu komunitas dapat terbentuk karena interaksi yang terjadi antar sesama anggota komunitas tersebut sehingga terjadi pertukaran makna dan kesepakatan makna

Sebagai induk pemerintahan yang dapat dikatakan belum lama berdiri Sekretariat Daerah tentunya harus mempunyai citra yang positif atau baik, citra positif tentunya tidak