• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penerapan K3(Kesetan Dan Kesehatan Kerja) PT.Perusahaan Gas Negar(Persero)Tbk, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Penerapan K3(Kesetan Dan Kesehatan Kerja) PT.Perusahaan Gas Negar(Persero)Tbk, Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk atau sering disebut PGN dengan

kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia “PGAS”,merupakan sebuah

perusahaan milik Negara yang dirintis sejak tahun 1859,ketika masih bernama

Firma LIN Enthonen &Co.Kemudian pada tahun 1950,oleh pemerintah Belanda,

perusahaan tersebut diberinama NV Overzeese Gas en Electriciteit(NV OGEM).

Namun pada tahun 1985,pemerintah Republik Indonesia mengambil alih

kepemilikan firma tersebut dengan mengubah nama Penguasa Perusahaan

Peralihan LIstrik dan Gas (P3LG) seiring dengan perkembangan Pemerintah

Indonesia pada tahun 1961 status perusahaan beralih menjadi BPU-PLN.

Pada tanggal 13 mei 1965,berdasarkan Peraturan Pemerintah

No.19/1965,perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan Negara dan dikenal

sebagai Perusahaan Gas Negara(PGN).Kemudian berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.27 tahun 1984,perseroan berubah status hukumnya dari

Perusahaan Negara(PN menjadi Perusahaan Umum (Perum). Setelah itu,status

perusahaan diubah dari perum menjadi perseroan Terbatas yang dimiliki oleh

Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1994 dan Akta Pendirian

Perusahaan No.486 tanggal 30 mei 1996 yang dikatakan oleh notaris Adam

Kasdamaji SH. Seiring dengan perubahan statu perseroan berubah menjadi

perusahaan terbuka,anggaran dasar perusahaan diubah dengan Akta Notaris No.5

dari Fathiah Helmi SH tanggal 13 November 2003, yang antara lain berisi tentang

perubahan struktur permodalan.Perubahan ini telah disahkan Mentri Kehakiman

(2)

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di dalam surat keputusan No.C-26467

HT.01.04 Th 2003 tanggal 4 November 2003,dan diumumkan dalam berita

Negara Republik Indonesia dengan No.94 Tambahan No.11769 tanggal 24

November 2003.

Pada tanggal 5 Desember 2003, perseroan memperoleh pernyataan efektif

dari badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham

perdana kepada masyarakat 1.296.296.000 saham,yang terdiri 475.309.000 saham

dari investasi saham Pemerintah Republik Indonesian,pemegang saham perseroan

dan 820.987.000 saham baru.

Sejak saat itu,nama resmi perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara

(persero)Tbk,saham perusahaan telah dicatatkan dalam Buersa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi

perdagangan “PGAS”.

B. Hukum

Adapun landasan hukum perusahaan menggunakan berbagai peraturan

perundangan antara lain:

1. PP No.19/1965 Dasar Hukum Pendirian

2. UU Migas No.22 Tahun 2001. Dengan telah disahkannya UU Migas,

maka kerangka hukum bisnis migas di Indonesia mengalami perubahan

yang signifikan, tidak hanya terjadi di sektor hulu tetapi juga pada sektor

hilir dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya saat ini .

3. Menteri Kehakiman No.C2-7729.HT.01.01.Th 96 Tanggal 13 Mei 1996

(3)

4. Persetujuan Menteri Kehakiman atas Akta Perubahan Anggaran Dasar

No.C-19905.HT01.04.Th 99 Tanggal 10 Desembar 1999.

5. Undang –undang RI No.1 Tahun 1995 tentang persrroan terbatas.

6. Undang- undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara .

7. KEP-117/M-MBU /2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate

Govermance pada Badan Usaha Milik Negara.

C.Visi,Misi Nilai-nilai Budaya PGN

Untuk menghadapi tentangan kompetisi usaha di masa depan ,PGN telah

menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nila-nilai budaya

perusahan .Berikut Visi,Misi ,dan Nilai Budaya PGN:

1) Visi PGN:

Menjadi perusahaan kelas dunia dunia dalam pemanfaat gas bumi.

2) isi PGN:

Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi Stackholders melalui:

a) Penguatan bisnis inti transportasi niaga gas bumi dan

pengembanganya.

b) Pengembangan usaha pengelola gas.

c) Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan

yang berkaitan dengan industri gas.

d) Profitasasi sunver daya dan asset perusahaan dengan

(4)

3) Nilai-nilai Budaya PGN (ProCISE)

a. Profesionalisme/profesionalisme.

b. Penyempurnaan Terus Menerus / continius Improvement

c. Integritas

d. Keselamatan

4) Strategi perusahaan dan Tujuan Perusahaan

a) Strategi Perusahaan

Menyelesaikan pengembangan infrastruktur jaringan pipa transmisi

gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang di harapkan akan tumbuh

peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu

ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbudling dan Open access.

b) Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

No.37.tahun 1994 sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan

sekaligus

2. Memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

3. Menyediakan gas dalam jumlah mutu yang memadai untuk melayani

kebutuhan masyarakat.

E. Struktur Organisasi

Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak harus

(5)

tumpatindih(over lapping). Struktur organisasi yang akan dibuat akan

membantumemberikan pengertian yang jelas dengan pembagian tugas yang ada

didalam perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui dari mana sumber perintah

dan kepada siapa seseorang itu bertanggung jawab.

Dengan adanya struktur organiasidiharapkan tercapainya suatu tujuan

yang efektif di antara unit-unit maupun bagian-bagian dalam oraganisasi sehingga

yang ditetapkan akan tercapai.Oleh karena itu, srtuktur organisasi yang

digunakanharus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar

pendayagunaan sumber daya yang menjadi optimal.

Struktur organisasi pada PT Perusahaan Gas Negara Merupakan struktur

organisasi garis dan staf,yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang

secara vertical serta hubungan bagian horizontal.Melalui struktur organisasi yang

baik, pengatur pelaksanaaan pekerja dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan

efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang

baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu perusahaan terdiri dari unit kerja yang dapat di laksananakan

perseroan,maupun kelompok kerja yang berfungsi untk melaksanakan serangkain

kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical, melalui saluran

(6)

Struktur Organisasi disajikan pada gambar.2.1

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SBU Distribusi III

(7)

F. Jobs Description

Berikut adalah uraian pekerjaan (Jobs Descriptioni) untuk setiap

departemen pada PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk.

1) General Maneger

Fungsi General Manager:

General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha

distribusi gas bumi melalui jaringa pipa gas sesuai peerkembangan usaha dan

kebijakan yang ditetapkan Direksi.Menetapkan,mengendalikan dan

mengelola Rencana Kerja dan Anggaran

a. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan

pipa gas serta fasilitas penunjangan.

b. Mengendailakan pengelolaan kegiatan K3PL dan jaringan Integritas

jaringan .

2) Departemen Keuangan SDM

Fungsi Departemen Keuangan dan SDM:

Departemen Keuangan dan SDM mempunyai fungsi memastikan

pengelolaan keuangan,SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan

dilaksanakan secara optimal.

Tugas Departemen Keuangan SDM:

a. Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan

(8)

b. Memastikan terintegarasinya rencana kerja antar satuankerja di dalam

departemen keuangan SDM,maupun dengan satuan yang laindi dalam

organisasi SBU.

c. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana

kerja antar satuan kerja di dalam departemen keuangan dan SDM.

d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM

e. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan

lingkungan.

3) Dinas Keuangan Fungsi Dinas Keuangan:

Dinas Keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan

keuangan, yang Meliputi anggaran.

Perbendaharaan,akuntansi,perpajakan,serta pelaksanaan program tanggung

jawab sosial dan lingkungan.

Tugas Dinas Keuangan :

a. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SBU serta

menyusun usulan otoritas pelaksanaan RKA SBU.

b. Melakukan pengelolaaan dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara

berkala.

c. Melakukan koordinasi,pengawasan serta evaluasi aktiva kewajiban.

d. Dropping ke kantor pusat.

e. Mengelola dan mengendalikan kegiatan serta administrasi penerimaan

(9)

4) Seksi Anggaran

Fungsi Seksi Anggaran :

Seksi Anggaran mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan

penyusunan dan pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan

pencapaian RKA SBU .

Tugas Seksi Anggaran:

a. Mengkoordinir pembuatan usulan RKA SBU.

b. Menyusun RKA untuk masing-masing pusat Biaya/Unit Kerja SBU

sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan .

c. Menyusun usulan otoritas pelaksanaan RKA SBU .

d. Menyusun otoritas pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otoritas yang

telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing pusat Biaya/Unit

kerja.

e. Melaksanakan evaluasi, monitoring, dan pengendalian terhadap

pelaksanaan RKA SBU secara berkala.

5) Seksi Pembendaharaan

Fungsi Seksi Pembendaharaan :

Seksi pembendaharaan menpunyai fungsi melaksanakan kegiatan

(10)

Tugas Seksi Pembendaharaan :

a. Melakukan dan mengendalikan verifikasi keabsahan dokumen

penerimaan dan dokumen permintaan pembayaraan .

b. Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran

dana perusahaan.

c. Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan droping ke

kantor pusat.

d. Melakukan kegiatan dan monitoring rekening bank SBU.

6) Seksi Akutansi Fungsi Seksi Akutansi :

Seksi Akutansi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan

akutansi,penyusunan laporan keuangan termasuk daftar asset tetap serta

perpajakan.

Tugas Seksi Akutansi :

a. Menerima,mencatat serta mengklarifikasi transaksi keuangan .

b. Melakukan koordinasi,memonitor dan mengevaluasi pengelolaan

pencatatan asset tetap.

c. Menyusun dan mengavaluasi laporan keuangan .

7) Seksi TSJL(Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan)

Fungsi Seksi TSJL(Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).

Seksi TSJL mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan tanggung jawab

(11)

Tugas Seksi TJSL (Tangung Jawab Sosial Lingkungan):

a. Membuat rencana dan melaksanakan pengelolaan program tanggung

jawab sosial dan lingkungan.

b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan,tanggung jawab

sosial dan lingkungan.

8) Dinas SDM

Fungsi Dinas SDM

Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan

manajemen SDM SBU dapatproduktivitas kerja dan menciptakan lingkungan

kerja yang kondusif.

Tugas Dinas SDM:

a. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pelaksanaan adminstrasi

SDM.

b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja.

c. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pembinaan dan

pengembangan SDM .

d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan

rotasi,serta mengevaluasi ususlan promosi.

e. Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksana administrasi SDM.

9) Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM

(12)

Seksi pembinaan dan pengembangan SDM mempunyai fungsi

melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

Tugas Seksi pembinaan dan pengembangan SDM:

a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk

jangka pendek,menengah dan panjang.

b. Melakukan analisis kesenjangan kompetensi

c. Melakukan koordinasi usulan rotasi/mutasi dan promosi pekerja .

d. Melakukan koordinasi,mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

pemenuhan pekerja.

10) Seksi Remunasi dan Hubungan Industrial

Fungsi Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial:

Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial mempunyai fungsi

melaksanakan kegiatan administrasi SDM,kegiatan remunirasi ,pengelolaan

sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja

dengan perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai

dengan ketentuan yang ada.

Tugas Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial:

a. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja,biaya jasa outsorcing

dan biaya lain yang terkait.

b. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaraan fasilitas (benefit) pekerja.

c. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pension.

(13)

G. Jaringan Usaha/Kegiatan

Sebagai penyedia Utam Gas Bumi,PGN memiliki dua bidang usaha

distribusi(penjualanan) dan tramisi(tranportasi)gas bumi melalui jaringan pipa

yang tersebar diseluruh wilayah usaha.Usaha distribusi meliputi kegiatan

pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualan gas bumi yang melalui jaringan

pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga,komersil dan industry. Sedangkan

usaha transmisi merupakan kegiatan pengakutan (transportasi)gas bumi melalui

jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri.

1) Kegiatan Usaha Distribusi

PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa

distribusi ke para pelanggan.kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar

81% dari total pendapatan yang di proleh pada tahu 2011.PGN merupakan

pelaku utama dalam kegiatan usaha usaha distribusi gas di Indonesia dengan

pangsa pasar sebesar 94%. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di

Indonesia yaitu,Jakarta,Cirebon,Surabaya,Palembang,Medan,Batam dan

Pekanbaru yang didukung oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km

dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD.Pasokan gas dan kontrak pembelian

sebelum diperlakukan UU Migas No.22/2001,PGN memperoleh pasokan gas

bumi yang terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang

untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi di wilayah distribusi jaw bagian

barat. Sedangkan untuk wilayah distribusi jawa bagian timur memperoleh

pasokan dari gas bumiEMP Kangaen dan Lapindo Berantas,untuk wilayah

(14)

DOH Pangkalan Berandan.Setelah diberlakukannya UU Migas secara

langsung dari produsen gas bumi antara lain Pertamina,BP,Lapindo Berantas,

Conocophilips dan Elips.Kontrak pembelian gas bumi jangka panjang antara

10 tahun samoai 20 tahun .perjanjian gas bumi jangka panjang di maksudkan

untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas

pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik.

Dalam rangka penetrasi pasar wilayah yang menjadi target perusahaan,maka

daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi, sebagai berikut:

a. SBU Distribusi Wilayah I,Jawa Bagian Barat yang terdiri Dari Jakarta,

Banten,Bekasi,Karawang,Bogor,Cirebon,Palembang,dan Bandung.

b. SBU Distribusi Wilayah II,Jawa Bagian Timur yang terdiri dari

Surabaya-Gresik,Sidoarjo-Mojekerto,Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan

Makasar

c. SBU Distribusi Wilayah III,Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari

Medan,Batam,dan Pekanbaru.

2) Kegiatan Usaha Transmisi

Kegiatan usaha tranmisi meliputi transportasi gas bumi dari lapangan

gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekanan tinggi ke

stasiun penyerahan pembeli. Dalam kapasitasnya sebagai pengangkut sebagai

pengakut gas bumi dari produsen ke konsumen,PGN memperoleh jasa

(15)

Panaran(Batam),selain mendapat jasa transportasi,perusahaan bertindak

sebaigai penjualan gas bumi.

PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km

dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54%.

Kapasitas ini mewakili sekitar 47%pangsa pasar kegiatan usaha tranmisi ruas

Gresik-Duri dan Gas Indonesia(Trangaspindo).

H. Kinerja Usaha Terkini

PT PGN (Persero) Tbk merupakan perusahaan infrastruktur yang

berpengalaman menyalurkan dan menyediakan gas bumi bagi kepentingan

umum(Public utility). Sebagai perusahaan infrastruktur,PGN memiliki jaringan

pipa transmisi dan distribusi yang handal. Kinerja usaha PGN adalah transporter

,distributor dan trader di bidang gas bumi. Sebagai transporter ,PGN

menyediakan infrastruktur jaringan pipa tranmisi yang menghubungkan

sumber-sumber gas ke konsumen akhir atau ke stasiun penerima di jaringan pipa distribusi

yang menghubungkan stasiun dengan konsumen akhir yaitu kepada pelanggan

rumah tangga,komerisl industri. Tugas utama PGN di bidang distribusi adalah

untuk meningkatkan pemanfaatan energi melalui pendayagunaan gas bumi

sebagai subtitusi BBM. Sebagai trader PGN melaksanakan pembelian gas dari

produsen yang menjualnya kepada pelanggan Rumah Tangga,Komersil,dan

Industri melalui jaringan pipa.

Sepanjang tahun 2013 ,kinerja PGN tetap solid dan mengalami

pertumbuhan bisnis secara bekelanjutan . secara finisila, PGN berhasil meraih

(16)

senilai US$ 2,5 milliar. Aset PGN juga tumbuh US$ 3,9 milliar (2012) menjadi

US$ 4,3 milliar. Sedangkan ekuitas PGN melonjak dari US$ 2,3 milliar menjadi

US$ 2,7 milliar. Secara operasional,kegiatan usaha distribusi PGN berhasil

menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD,meningkat dari pada tahun 2012

sebanyak 807 MMSCFD. Di bisnis transmisi melalui anak perusahaan yaitu PT

Transportasi Gas Bumi Indonesia gas yang disalurkan turun tipis dari 877

MMSCFD ke 854 MMSCFD di tahun 2013. Penurunan gas oleh usaha transmisi

ini di sebabkan oleh berhentinya penyaluran gas ke PLN Medan akibat ketiadaan

pasokan gas danpenurunan gas yang di oftaker Singapura.

Gas yang disalurkan PGN terbukti telah memberikan banyak manfaat

kepada sektor usaha perekonomian Indonesia. Contohnya,usaha distribusi gas

PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD atau setara dengan 145 ribu

barel minyak per hari ke sektor industri, komersil,UMKM dan rumah

tangga,maka nilai penghematan yang dihasilkan dengan menggunakan gas bumi

mencapai sekitar Rp 55 triliun dibandingkan menggunakan minyak.

Sebagai upaya untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi di

Indonesia,pada tahun 2014 PGN telah menyiapkan investasi untuk membangun

infrastruktur mulai dari sektor industry,komersil,UMKM dan rumah tangga.

Dengan fundamental yang sangat solid,PGN memiliki ruang lingkup

cukup luas untuk membiayai ekspansi bisnis. Karena itu PGN akan terus

memaksimalkan peluang untuk mendorong percepatan pemanfaatan gas bumi

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SBU Distribusi III

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Utara terlihat bahwa produktivitas karyawan di PGN masih belum maksimal, dimana terdapat beberapa

Bidang usaha bisnis Berpoperasi dengan lebih dari 5.600 km jaringan pipa transmisi dan distribusi. • Mengalirkan lebih dari 1.500 MMSCF gas bumi

Besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi dan/atau pada Wilayah Jaringan

Dengan sistem informasi geografis berbasis risiko yang baik, setiap informasi yang terkait dengan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa gas trasmisi yang dimiliki

Besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi dan/atau pada Wilayah Jaringan

Besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi dan/atau pada Wilayah Jaringan

Jaringan pipa transmisi dan distribusi yang selama ini digunakan sebagai moda transportasi utama gas bumi di Indonesia memiliki beberapa keterbatasan seperti jarak sumber gas ke

Sedangkan pengembangan kota gas di kota-kota yang tidak memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi dapat dipertimbangkan dengan menggunakan tabung adsorben penyimpanan