• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya merupakan hak

azasi setiap warga masyarakat sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup,

aman, bermutu, bergizi, beragam dengan harga yang terjangkau oleh kemampuan

daya beli masyarakat.

Keamanan pangan merupakan syarat penting pada pangan yang hendak

dikonsumsi oleh masyarakat. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari

dapur rumah tangga maupun dari industri rumah tangga. Oleh karena itu industri

pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar

mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan suatu program

pengawasan, pengendalian, dan prosedur pengaturan yang dirancang untuk menjaga

agar makanan tidak tercemar sebelum disajikan. Sistem ini merupakan pendekatan

sistematis terhadap identifikasi, evaluasi pengawasan keamanan pangan secara

bermakna (Arisman, 2009).

Sistem HACCP terutama diterapkan dalam industri makanan besar, tetapi

WHO telah membuktikan bahwa sistem ini dapat diterapkan hingga ke tingkat rumah

tangga. Konsep HACCP merupakan penggabungan dari mikrobiologis makanan,

(2)

jaminan keamanan pangan yang zero-risk atau tanpa resiko, tetapi dirancang untuk

meminimumkan resiko bahaya keamanan.

Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus dilindungi terhadap pangan

yang tidak memenuhi syarat dan terhadap kerugian sebagai akibat produksi,

peredaran dan perdagangan pangan yang tidak benar. Cara produksi dan peredaran

pangan yang tidak benar dapat merugikan dan membahayakan bagi kesehatan.

Penjamin pangan yang aman merupakan tanggungjawab pemerintah, industri pangan

dan konsumen sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing (Cahyadi, 2008).

Makanan yang kita makan sehari-hari mempunyai resiko menjadi tidak aman

untuk dikonsumsi, karena kemungkinan dicemari bahan-bahan yang berbahaya

seperti mikroba, bahan kimia, atau bahan lainnya yang dapat meracuni atau

mengganggu kesehatan. Karena itu tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya

bahaya dalam makanan baik fisik, kimia dan bahaya biologis dalam seluruh rantai

makanan harus dipahami sepenuhnya.

Makanan yang sehat adalah makanan yang higienis serta mengandung zat

gizi. Makanan yang higienis yaitu makanan yang tidak mengandung kuman penyakit

dan tidak boleh bersifat meracuni tubuh. Dalam pengolahan bahan makanan, banyak

cara yang dilakukan orang atau produsen untuk mendapatkan produk akhir yang

menarik dengan daya simpan yang tinggi, yaitu dengan menggunakan bahan

tambahan makanan. Bahan tambahan makanan (aditif) adalah zat yang ditambahkan

pada makanan yang diberikan dalam jumlah tertentu dengan maksud untuk

(3)

proses pengolahan makanan selama kadarnya tidak melebihi kadar yang dapat

ditolerir oleh tubuh (Irianto dan Kusno, 2004).

Kandungan dan komposisi zat gizi pangan seringkali tidak menjadi faktor

penentu dalam pemilihan jenis pangan, kecuali bagi konsumen yang memperhatikan

segi kesehatan. Keamanan pangan didefenisikan sebagai kondisi dan upaya yang

diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan

benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan

manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat

sehingga aman untuk dikonsumsi (Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang

Pangan).

Tahu merupakan makanan hasil olahan kedelai yang sudah tidak asing lagi

bagi masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat kelas atas menengah dan bawah

karena rasanya enak, mudah dibuat, harganya murah, tinggi protein, dan dapat diolah

menjadi berbagai bentuk masakan seperti cemilan, bahkan tidak sedikit masyarakat

yang membuat tahu menjadi lauk sehari-hari. Tahu berasal dari Cina. Nama tahu

adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang secara harafiah berarti kedelai

yang difermentasi.

Secara umum mutu tahu yang baik mempunyai ciri-ciri tekstur kompak dan

kenyal, penampakan halus tanpa lendir, rasa tidak pahit dan tidak asam, flavor

normal, bau tahu tercium khas bau kedelai, warna putih kecuali tahu kuning yang

ditambahkan pewarna seperti kunyit. Proses pengolahan yang dilakukan secara

(4)

tidak akan menghasilkan tahu dengan kualitas yang baik. Agar diperoleh kualitas

yang baik maka tahap-tahap pengolahan harus memenuhi standar proses pembuatan

tahu.

Proses pembuatan tahu secara sederhana terdiri dari perendaman kedelai

kering yang sudah disortasi dengan menggunakan air bersih selama 4 sampai 12 jam,

pengupasan, perendaman dengan air bersih selama 45 menit, penggilingan, perebusan

selama 30 menit, penyaringan bubur kedelai, pendidihan susu kedelai, penggumpalan

dengan bahan penggumpal dan pencetakan tahu. Sortasi pada kedelai yaitu dengan

memilih kedelai yang baik, biji kedelai yang kurang baik misalnya berwarna hitam,

terdapat bercak serangga dan sebagainya maka kedelai yang seperti itu perlu dipilah

agar tahu yang dihasilkan dapat bermutu tinggi. Tahap pencucian, perebusan,

penggilingan, penggumpalan biji kedelai harus menggunakan air bersih yang bebas

kaporit dan tidak tercemar bakteri patogen seperti e-coli. Penambahan bahan

pengawet seperti formalin dan boraks tidak diperbolehkan karena akan

membahayakan konsumen.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nungki Nurul pada 2006 di industri

rumah tangga pembuatan tahu di Plamongansari Pedurungan, kota Semarang

menunjukkan adanya cemaran fisik pada kedelai yang berupa ranting, kulit kayu,

kulit polong, jagung, dan kedelai hitam. Pada tahu ditemukan cemaran berupa butiran

berwarna hitam dan coklat. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan tidak ada

formalin dan bakteri e-coli tetapi ditemukan bakteri lain yang tidak terindentifikasi.

(5)

proses pembungkusan dengan kain dan proses penyimpanan dapat mempengaruhi

kesehatan konsumen dan mutu tahu.

Hingga sekarang ini sudah semakin banyak industri rumah tangga yang

memproduksi tahu. Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan yang

memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual

hingga semi otomatis. Di kota Medan sendiri terdapat 42 unit industri rumah tangga

pembuatan tahu. Jenis tahu yang paling umum diproduksi yaitu tahu cina, tahu

sumedang mentah dan tahu sumedang goreng ( Giska, dkk. 2013)

Salah satu daerah penghasil tahu di kota Medan yaitu Kelurahan Sari Rejo,

Medan Polonia. Disini ada beberapa industri rumah tangga pembuatan tahu yang

menggunakan teknologi sederhana dalam proses pembuatannya. Produk pangan yang

diolah menggunakan teknologi sederhana biasanya memiliki masa layak konsumsi

yang lebih singkat dibandingkan produk pangan yang diolah dengan teknologi tinggi

karena adanya perbedaan standar keamanan. Pangan yang tidak aman yang

disebabkan interaksi antara bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik tentunya akan

mempengaruhi kesehatan manusia.

Survei awal yang dilakukan pada kedua industri pembuatan Tahu Cina dan

Tahu Sumedang ini memperlihatkan bahwa sarana industri tidak mempunyai

sekat/dinding ke arah luar. Mengingat lokasi ini terletak di dekat jalan yang ramai

dilewati kendaraan warga, kendaraan pengantar kedelai dan pengangkut tahu,

(6)

bak-bak perendaman kedelai dan penampungan bubur kedelai terlihat hitam dan berlumut

yang memungkinkan adanya bahaya fisik pada produk tahu. Mesin-mesin penggiling

yang berkarat bisa saja terkikis dan menyebabkan tahu tercemar logam berat. Di

sekitar industri pembuatan Tahu Sumedang juga terlihat sampah berserakan dan lalat

beterbangan yang bisa memindahkan kuman penyakit ke produk tahu. Selain

kebersihan alat, kebersihan pekerja juga sangat mempengaruhi kualitas suatu produk.

Para pekerja di industri ini terutama yang bertugas mencetak tahu tidak menggunakan

pakaian sehingga memungkinkan tahu yang dicetak terkontaminasi keringat pekerja.

Sehubungan dengan kondisi di atas peneliti tertarik untuk meneliti proses

pembuatan tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia untuk melihat

kemungkinan adanya titik kritis seperti bahaya mikrobiologi pada tahap perendaman

dan pencetakan, bahaya fisik pada bubur kedelai dan pada proses penggilingan, serta

bahaya kimia pada proses penggumpalan tahu.

1.2Perumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan penelitian adalah pada proses pembuatan tahu,

tahap mana saja yang dianggap sebagai titik kritis.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui titik kritis pada proses pembuatan Tahu Cina dan Tahu

Sumedang pada industri rumah tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan

(7)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pada proses pembuatan tahu tahap apa saja yang bisa

menimbulkan bahaya bagi kesehatan ( titik kritis).

2. Untuk mengetahui bahaya kimia (formalin, logam berat dan kadar bahan

penggumpal CaSO4) pada tahu yang diproduksi di Industri Rumah Tangga

pembuatan Tahu Cina dan Industri Rumah Tangga pembuatan Tahu

Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.

3. Untuk mengetahui bahaya mikrobiologis pada air rendaman kedelai dan pada

tahu yang diproduksi di Industri Rumah Tangga pembuatan Tahu Cina dan

Industri Rumah Tangga pembuatan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo.

4. Untuk mengetahui bahaya fisik yang terdapat pada tahu hasil produksi

Industri Rumah Tangga pembuatan Tahu Cina dan Industri Rumah Tangga

pembuatan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan

Polonia.

1.4Manfaat Penelitian

Sebagai informasi yang dapat mendukung ilmu pengetahuan terutama dalam

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

83 Perbaikan saluran irigasi Dukuh Saw ahan Desa Som opuro Kecam at an Jogonalan (Eks.. 90 Pem bangunan Ruang/ Gedung

Kata depan yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah....a. Isilah titik-titik di bawah ini

Teungoh Langsa

13.Hal yang menarik dari peta pikiran adalah…a. menggunakan gambar atau symbol yang menarik

KANTOR SAR BANDA