TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN
DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
DIA MARDIANA NIM : 1313466009
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN
DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
HASIL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Utuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
OLEH :
DIA MARDIANA NIM : 1313466009
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMATIKA KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN
DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
OLEH :
DIA MARDIANA NIM : 1313466009
Penelitian ini telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya di Akademi Perekam Medik dan
Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan
Disetujui : Dosen Pembimbing
(Marta Simanjuntak, SST,MIK)
Diketahui Direktur
Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan
PERNYATAAN
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN
DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan dibawah ini mengetahui bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebut sumbernya.
Medan, Agustus 2016
LEMBAR PENGUJIAN
Penelitian dengan judul :
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSU IMELDA
PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
OLEH
DIA MARDIANA NIM : 1313466009
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Pada Tanggal
1. Penguji I : Fitriana Ritonga, SKM, MPH ( )
2. Penguji II : Marganda Simarmata, S.Si, MA ( )
3. Penguji III : Martha Simanjuntak, SST, MIK ( )
Disahkan:
Direktur Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Imelda Medan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Dia Madiana
Tempat,Tanggal Lahir: Jepara, 02 juli 1995
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Alamat : Jl. Bunga Ncole IV B No 51 Medan Tuntungan
II. IDENTITAS ORANGTUA
Nama Ayah : Rustaman
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Istianah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jepara
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
2001 - 2007 :SD NEGERI 01 DONGOS
2007 - 2010 :SMP NEGERI 01 KEDUNG
2010 - 2013 :SMA PENCAWAN MEDAN
AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA MEDAN
Nama : Dia Mardiana NIM : 1313466009
Judul : Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Tehadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016
ABSTRAK
Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan tersebut.Mengetahui kepuasan pasien sangat bermanfaat bagi instalasi terkait dalam rangka evaluasi program yang sedang di jalankan dan dapat menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan petugas tempat pendaftaran rawat jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.Jenis penelitian berupa deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dan Populasi sejumlah 300 orang pasien dan dengan jumlah sampel 30 orang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelayanan petugas pendaftaran dari data koesioner yang dibagikan diperoleh bahwa dilihat dari perilaku petugas terhadap pelayanan pasien BPJS rawat jalan, yang perilaku baik 20 orang (66,6%) menyatakan puas, dan 7 orang baik (23,3%) menyatakan tidak puas, perilaku tidak baik 3 orang (3,3%) menyatakan tidak puas. Dan dilihat dari sikap petugas terhadap pelayanan pasien BPJS rawat jalan, yang sikap baik 22 orang (73,3%) menyatakan puas, dan 4 orang sikap baik (13,3%) menyatakan tidak puas, sikap tidak baik 4 orang (13,3%) menyatakan tidak puas.Sebagai saran petugas pendaftaran rawat jalan untuk tetap menjaga perilaku dan sikap saat berinteraksi dengan pasien agar dapat menjaga kenyamanan dalam pelayanan.
Kata Kunci : Tinjauan Kepuasan Pasien Bpjs Terhadap Pelayanan Petugas Pendaftaran Rawat Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan Judul :TinjauanKepuasanPasien BPJS
TehadapPelayananPetugasTempatPendaftaranRawatJalan Di RSU Imelda Pekerja
Indonesia Tahun 2016.
Karya tulis ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Akademi
Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Jalur Umum Program Reguler
Angkatan VI Imelda Medan.
Selama penilitian dan sampai terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terlepas dari doa, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, baik materi maupun
moril. Oleh karena itu, kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak/Ibu :
1. dr. H.R.I Ritonga, M.Sc selaku Ketua Yayasan Imelda Medan.
2. dr. Imelda L. Ritonga, S.Kep, M.Pd, M.N selaku Ketua Stikes Imelda Medan.
3. dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Medik
dan Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.
4. Esraida Simanjuntak, SKM selaku Wadir I Akademi Perekam Medik dan
Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.
5. Alisabela Hasibuan, S.Kep, Ns selaku Wadir II Akademi Perekam Medik dan
ii
6. ParmenSilalahi, SKM, M.Kes dan Siti Permata Sari, M.Kesselakuwalikelas
yang selalumemberikanbimbingandanarahankepada kami.
7. Dra.RaniRobetty, M.Komselaku Wadir III Akademi Perekam Medik dan
Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.
8. Marta Simanjuntak, SST,MIKsebagai dosen pembimbing saya yang
telahmembimbingsayadalam proses pengerjaanKaryaTulisIlmiahinidi
Akademi Perekam Medis dan Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda
Medan.
9. Seluruh StafDosen APIKES Imelda Medan yang telah membekali Penulis
dengan Ilmu Pengetahuan.
10.Direktur dan seluruh Staf Pegawai Rumah Sakit khususnya Kepala Instalasi
Rekam Medis dan Staf Pegawai dibagian pelepasan informasi yang telah
banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
11.Teristimewa kepada Kedua Orang Tua, Alm. Nenek, Pak Dhe dan Budhe yang
selalu mendoakan dan mendukung saya secara materi dan moril selama
perkuliahan sampai dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
12.Teman-temansatukelasstambuk 2016, dansahabat-sahabatsayaDesi, Suri, Nia,
Aisyah, danNazra.
13. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan
dan masukan yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dan terakhir penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
sebaik-baiknya, namun penulis tetap meyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan saran dan kritikan yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi
penulis maupun bagi pembaca.
Medan, Agustus 2016
Peneliti
iv
2.1.2. TujuandanKegunaanRekamMedis ... 6
2.2. SistemdanSubsistemPenerimaanPasien ... 7
2.3 KepuasanPasien ... 9
2.3.1. PengukuranKepuasanPasien ... 10
2.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhikepuasanpasien 12 2.4 BPJS Kesehatan ... 14
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 19
3.4. Variabel dan Defenisi Operasional ... 20
3.4.1.Variabel ... 20
3.4.2.Defenisi Operasional ... 21
3.5 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data ... 21
3.5.2.Cara Pengumpulan Data ... 22
3.6. Teknik Analisis Data ... 22
3.7. Teknik Pengukuran ... 22
3.7. Teknik Pengolahan ... 23
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. SejarahRumahSakitUmum Imelda Pekerja Indonesia ... 24
4.1.1.Visi dan Misi RSU IPI ... 25
4.1.2.Struktur Organisasi RSU IPI ... 26
4.2. Hasil Penelitian ... 27
4.3. Pembahasan ... 28
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 29
5.2.Saran ... 29
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien BPJS Terhadap
Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU.
Imelda IPI Medan Berdasarkan Perilaku Petuga ... 27
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien BPJS Terhadap
Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Surat Izin Penelitian dari Akademik Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Lampiran II : Surat Balasan Izin Penelitian dari RSU Imelda Pekerja
Indonesia Medan
Lampiran III : Surat Balasan Selesai Penelitian dari RSU Imelda Pekerja
Indonesia Medan
Lampiran IV : SK Dosen Pembimbing KTI
Lampiran V : Master Tabel
Lampiran VI : Kuesioner
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena
itu, kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Sebagai kebutuhan
yang mendasar, setiap orang mengharapkan pelayanan kesehatan yang bermutu
(Hamid, 2013).
Rumah sakit merupakan suatu industry jasa kesehatan. Departemen
kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan
kesehatan, yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik spesialistik,
pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi dan pelayanan perawatan baik
rawat inap maupun rawat jalan.
Rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang berdaya guna dan
berhasil guna, maka dibutuhkan sebagai sumberdaya yang harus diatur dengan
manajemen yang baik. Meningkatkan dan menjaga mutu pelayanan merupakan
prioritas utama dalam manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelayanan
kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan untuk meningkatkan dan
menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan rumah sakit. Beberapa manfaat
menjaga mutu antara lain dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelayanan kesehatan, lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan dan dapat melindungi pelaksanaan kesehatan dari
Berdasarkan Permenkes Nomor:269/MENKES/PER/III/2008 dikatakan
bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan
yang ramah, cepat serta nyaman, pelayanan rekam medis rawat jalan dimulai dari
tempat pendaftaran pasien sampai pasien memperoleh dokumen rekam medis
yang akan digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan
standar penyediaan dokumen rekam medis rawat inap selama 15 menit (Depkes
RI, 2007).
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRI) merupakan salah satu
bagian pelayanan kesehatan yang menangani penerimaan pasien, baik yang akan
berobat jalan maupun yang akan dirawat inap di rumah sakit. Petugas rekam
medis adalah petugas yang pertama kalinya bertemu dengan pasiendi tempat
pendaftaran pasienm oleh karena itu tugas dari seoarang perekam medis adalah
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien sehingga pasien merasa
puas akan pelayanan yang di berikan oleh petugas rakam medis tersebut.
Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk di
perhatikan karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan tersebut.
Mengetahui kepuasan pasien sangat bermanfaat bagi instalasi terkait dalam rangka
evaluasi program yang sedang di jalankan dan dapat menemukan bagian mana
3
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang selanjutnya
disebut BPJS Kesehatan, adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan melalui UU NO 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai UU NO 24 tahun 2011
tentang BPJS kesehtan, mewajibkan seluruh penduduk Indonesia untuk menjadi
peserta kesehatan.
Berdasarkan surve awal di temukan bahwa adanya pasien yang merasa
kurang puas terhadap pelayanan saat berobat, contohnya lama waktu menunggu
proses pendaftaran dan kurangnya komunikasi yang baik antara pasien dengan
petugas pendaftaran sehingga terjadinya kesalah pahaman yang menimbulkan rasa
kurang nyaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan
Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan sebelumnya
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tinjauan
Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kepuasan Pasien
BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan di RSU
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perilaku petugas pendaftaran rawat jalan terhadap kepuasan
pasien BPJS.
2. Untuk mengetahui sikap petugas pendaftaran rawat jalan terhadap kepuasan
pasien BPJS.
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi lembaga pendidikan APIKES Imelda Medan
Sebagai bahan referensi buku di Imelda khususnya Apikes Imelda Medan
2. Bagi lembaga Rumah Sakit
Untuk memberikan masukan tentang kepuasan pasien BPJS rawat jalan
terhadap pelayanan pendaftaran rawat jalan dalam rangka meningkatkan
optimalisasi pelayanan rekam medis di rumah sakit kepada pasien sebagai
pelanggan.
3. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan mengenai kepuasan pasien BPJS terhadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rekam Medis
2.1.1 Pengertian
Berdasarkan Permenkes Nomor:269/MENKES/PER/III/2008 dikatakan
bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (Ery Rustiyanto, 2010). Pelayanan kesehatan yang
berkembang di Indonesia banyak beragam macamnya, diantaranya ada rumah
sakit, puskesmas, dokter praktek swasta, balai pengobatan, klinik 24 jam, dan
dokter keluarga.Rumah sakit memberikan pelayanan menyeluruh dan paling
kompleks dari pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Menurut WHO rumah sakit adalah suatu bagian yang menyeluruh dari
organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang
lengkap kepada masyarakat, baik yang kuratif maupun rehabilitatif. Fasilitas
pelayanan lain seperti puskesmas, dikenal sebagai tempat pelayanan primer.
Puskesmas mempunyai tugas diantaranya memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitativepada wilayah kerjanya. Sedangkan dokter praktek swasta, balai
pengobatan, dan klinik 24 jam berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan
ringan yang bersifat kuratif. Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban
juga mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam
medis pasien (Gemala R. Hatta, 2008).
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam
tentang identitas, anamnese penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat. Catatan medis adalah catatan yang berisikan segala data mengenai pasien
mulai dari masa sebelumnya ia lakukan, saat lahir, tumbuh menjadi dewasa
hingga akhir hidupnya. Data ini dibuat bila mana pasien mengunjungi instansi
pelayanan kesehatan baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien
rawat inap (Ery Rustiyanto, 2010).
2.1.2 Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
Di dalam uraian tujuan rekam medis ini terdapat 2 kaitan yang erat
kaitannya yaitu tujuan dan kegunaan.
1. Tujuan Rekam Medis
Tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit,
tanpa dukungan suatu sistem pengolahan rekam medis baik dan benar tertib
administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan.
Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
7
2. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan Rekam Medis secara umum antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahlinya yang ikut ambil
bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawat kepada
pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindaka pelayanan, perkembangan
penyakit, dan pengobata selama pasien berkunjung/dirawat dirumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter
dan tenaga kesehatan lainya.
6. Menyediakan data-data khusunya yang sangat berguna peneliti dan
pendidikan.
7. Sebagai dasar didalam penghitungan biaya pembayaran pelayana medis
pasien.
8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasiakan, serta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan (Ery Rustiyanto,2010)
2.2 Sistem dan Subsistem Penerimaan Pasien
Tempat penerimaan pasien merupakan gerbang pelayanan pertama disuatu
fasilitas pelayanan kesehatan. Beberapa pasien memutuskan berobat disuatu
pasien yang nyaman dan petugas yang memuaskan. Selain fasilitas yang
menduung, petugas penerimaan pasien harus menguasai alur pasien, alur berkas
rekam medis, dan prosedur penerimaan pasien, sehingga petugas dapat
memberikan pelayanan dan informasi yang tepat dan cepat.
Sistem penerimaan pasien terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem,
yaitu subsistem penerimaan pasien rawat jalan, subsistem penerimaan pasien
rawat darurat, dan subsistem penerimaan pasien rawat inap. Perincian
masing-masing kegiatan yang ada akan dijelaskan dibawah ini :
1. Subsistem Penerimaan Pasien Rawat Jalan
Menurut Huffman (1994) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang
diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di pasilitas
pelayanan kesehatan.Kegiatan ditempat penerimaan pasien, sebaiknya prosedur
diletakkan ditempat yang mudah dibaca oleh petugas penerimaan pasien.Hal ini
dilakukan untuk mengontrol pekerjaan yang telah dilakukan dapat konsisten dan
sesuai aturan.Prosedur merupakan serangkaian langkah yang saling berhubungan
sebagai pedoman pekerjaan sehingga menvcapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Subsistem Penerimaan Pasien Rawat Darurat
Pasien rawat darurat merupakan pasien yang datang ketempat penerimaan
pasien gawat darurat yang dibuka selama 24 jam pelayanan, disini pasien ditolong
lebih dahulu setelah itu kemudian menyelesaikan administrasinya. Pasien yang
diterima di pelayanan rawat darurat dapat berasal dari rujukan fasilitas pelayanan
kesehatan atau pasien datang sendiri. Pasien rujukan adalah pasien yang dikirim
9
pelayanan kesehatan tersebut dengan disertai surat permintaan merawat dari
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dengan disertai surat permintaan merawat
dari fasilitas fasilitas kesehatan yang memintk merujuk pasien. Sedangkan yang
dimaksud pasien datang sendiri adalah pasien yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan tanpa adanya surat pengantar dari fasilitas pelayanan kesehatan lain.
3. Subsistem Penerimaan Pasien Rawat Inap
Penerimaan pasien rawat inap adalah penerimaan pasien untuk mendapatkan
pelayanan lanjutan setelah mendapatkan surat pengantar dirawat dari pihak yang
berwenang. Dalam hal ini pihak yang memberi surat pengantar adalah dokter dari
klinik atau pelayanan rawat darurat di fasilitas pelayanan rawat darurat di fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut bukan dari fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
bukan dari fasilitas pelayanan kesehatan yang lain (Savitri Citra Budi, 2011)
2.3 Kepuasan Pasien
Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja pelayanan kesehatan yang
diperolehnya sama atau melebihi harapanya. Berdasarkan uraian diatas pengertian
kepuasan pasien dapat dijabarkan sebagai berikut. Kepuasan pasien adalah suatu
tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan
kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. (Pohan,2007)
Menurut (Soujadi, 2007), kepuasan pasien adalah tingkat kepuasan
pelayanan pasien dari presepsi atau keluarga terdekat. Kepuasan akan tercapai
apabila diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan pelayanan kesehatan
keluhan, kodisi fisik dan tanggapkepada pasien atau memprioritaskan kebutuhan
pasien, sehingga tercapai keseimbangan yang sebaik-baiknya antara tingkat rasa
puas atau hasil dan derita serta jerih payah yang telah dialami guna memperoleh
hasil tersebut.
Dengan penerapan pendekatan jaminan mutu pelayanan kesehatan
kepuasaan pasien menjadi bagian yang integral dan menyeluruh dari kegiatan
jaminan mutu pelayanan kesehatan.Artinya, pengukuran tingkat kepuasan pasien
harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu
pelayanan kesehatan.Konsekuensi dari pola pikir yang demikian adalah dimensi
kepuasan pasien menjadi salah satu dimensi mutu pelayanan kesehatan yang
penting. (Pohan,2007)
2.3.1 Pengukuran Kepuasan Pasien
Tingkat kepuasan pasien dapat diukur baik secara kuantitatif ataupun
kualitatif (dengan membandingkanya) dan banyak cara mengukur tingkat
kepuasan pasien (Pohan,2007)
Dalam melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
pengukuran tingkat kepuasan pasien ini mutlak di perlukan. Melalui pengukuran
tersebut dapat diketahui sejauh mana dimensi-dimensi muti pelayanan kesehatan
yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. (POHAN,2007)
Jika belum sesuai dengan harapan pasien, maka hal tersebut akan menjadi
suatu masukan bagi organisasi pelayanan kesehatan agar berupaya memenuhinya.
Jika kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh pasien pada suatu fasilitas
11
berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Pasien akan selalu mencari
pelayanan kesehatan selalu difasilitasi yang kinerja pelayanan kesehtananya dapat
memenuhi harapan atau tidak mengecewakan pasien. (Pohan,2007)
Kenyataan lapangan menunjukan bahwa umumnya pasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah masih kurang/tidak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Salah satu penyebabnya adalah umumnya mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggrakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah masih belum
atau tidak memenuhi harapan pasien atau masyarakat (Pohan,2007)
Pengukuran kepuasan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan
pelayanan jasa khususnya dibidang kesehatan. Dengan mengetahui harapan pasien
maka perusahaan dapat mempersiapkan strategi dalam memperbaiki mutu
pelayanan kesehatan yang sudah pasti mengarah pada kepuasan pasien
(Pohan,2007)
Menurut Rangkuti (2006), terdapat bebrapa teknik mengukur kepuasan,
diantaranya sebagai berikut:
A.Teknik Rating
1. Teknik Pengukuran Langsung
Teknik mengukur respon pelanggan secara subjektif dan objektif terhadap
pelayanan yang diterima menggunakan skala. Skala standar ditentukan terlebih
dahulu berdasarkan nilai skala tengah dari pengukuran dan dapat ditentukan
oleh peneliti sendiri. Hasil jawaban dari individu dihitung nilai rata-ratanya
individu. Apabila nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar maka pelanggan
puas terhadap pelayanan.
2. Metode Rangking Sederhana
Pelanggan menetukan rangking dari objek yang dinyatakan dalam urutan
pilihan bobot kepentingan.
3. Metode Berpasangan
Tersedia beberapa objek yang harus dinilai, kemudian pelanggan dianjurkan
memilih pasangan dari objek tersebut saat itu juga.
B.Indeks Kepuasan
Kepuasan diukur menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi pasien
pelanggan, yakni Product,service dan value. Tahap awal diukur terlebih dahulu
rata-rata tingkat kepuasan product(QSS=Quality Satisfaction Score), PBS
(Preceived Best Score), dan PSS (Value satisfaction Score). Kemudian menetukan
bobot ketiga faktor dengan melakukan multiple regression. Setelah melakukan
bobot, langkah selanjutnya adalah menetukan indeks TSS (Total Satisfaction
Score).
2.3.2 Faktor-Faaktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien selain dipengaruhi oleh persepsi mutu pelayanan, juga
ditentukan oleh karakteristik produk, harga, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi
serta yang bersifat situasi sesaat (Rangkuti, 2006). Faktor-faktor tersebut yaitu
sebagai berikut :
13
Karakteristik produk yang dimaksud adalah karakteristik dari pelayanan
kesehatan secara fisik, seperti kebersihanruang perawatan beserta
perlengkapanya. Pasien akan merasa puas dengan kebesihan ruangan yang
diberikan oleh pemberi pelayanan.
b. Harga
Faktor harga memiliki peran penting dalam menentukan kepuasan pasien,
karena pasien cenderung memiliki harapan bahwa semakin mahal biaya
pelayanan ksehatan maka semakin tinggi kualitas pelayanan yang ia terima.
c. Faktor Pribadi
Faktor yang berasal dari dalam individu, dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
yang meliputi:
1. Jenis Kelamin
Tingginya angka kesakitan pada perempuan dari pada laki-laki menyebabkan
perempuan membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih banyak.
2. Umur
Kebutuhan seseorang terhadap suatu barang atau jasa akan semakin meningkat
seiring bertambahnya usia. Faktanya kebutuhan terhadap pelayanan kuratif
atau pengobatan semakin meningkat dibandingkan dengan kebutuhan terhadap
pelayanan preventif.
3. Pendidikan
Pendidikan yang lebih tinggi cenderung meningkatkan kesadaran akan status
Perbedaan tingkat pendidikan akan memiliki kecenderungan yang berbeda
dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.
4. Pekerjaan
Secara langsung pekerjaan akan mempengaruhi status ekonomi seseorang.
Seseorang yang berpenghasilan di atas rata-rata mempunyai minat yang lebih
tinggi dalam memilih kesehatan.
2.4 BPJS Kesehatan 2.5.1 Pengertian BPJS
BPJS kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan (Peraturan BPJS Kesehatan
Nomor 1 Tahun 2014 pasal 1).
2.5.2 Visi dan Misi
Dalam penyelenggaraannya BPJS kesehatan memiliki visi dan misi untuk
mencapai mutu pelayanan yang baik kepada seluruh penduduk indonesia peserta
jaminan kesehatan nasional.
1. Visi BPJS Kesehatan
Paling lambat 1 januari 2019, seluruh penduduk indonesianmemiliki
jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang
15
2. Misi BPJS Kesehatan
1) Membangun kemitraan strategi dengan berbagai lembaga dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).
2) Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang
efektif, efesien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal
dengan fasilitas kesehatan.
3) Mengoptimalkan pengelolaan dan program jaminan sosial dan dana BPJS
kesehatan secara efektif, efesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung
kesenambungan program.
4) Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata
kelola organisasi yang baik dalam meningkatkankompetensi pegawai untuk
mencapai kinerja unggul.
5) Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi,
kajian, dan manajemen mutu dan manajemen resiko atas seluruh operasional
BPJS Kesehatan.
6) Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.
2.5.3 Kepesertaan
Di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) diamanatkan bahwa seluruh penduduk wajib menjadi peserta
jaminan kesehatan termasuk WNA yang tinggal di indonesia lebih dari 6 bulan.
mempunyai upah atau gaji, besaran iuran berdasarkan presentase upah atau gaji di
bayar oleh pekerja dan pemberi kerja. Bagi yang tidak mempunyai gaji atau upah
besaran iurannya ditentukan dengan nialai nominal tertentu, sedangkan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu membayar iuran maka iurannya dibayari
pemerintah (Peraturan Republik Indonesia Nomor12 Tahun 2013 Pasal 16).
Berdasarkan peraturan President Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2013 tentang Jaminan Kesehatan Bab II tentang peserta dan kepesertaan yang
tercantum dalam pasal 2 bahwa peserta Jaminan Kesehatan meliputi:
1. Penerima Bantuan Iuran Jamianan Kesehatan
Peserta PBI jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasl huruf a
meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu.
2. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasl 2
huruf b merupakan peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak
mampu yang terdiri atas:
1) Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, meliputi: pegawai negeri
sipil (pns), anggota TNI, anggota Polri, pejabat Negara, pegawai pemerintah
non pegawai negeri, dan pegawai swasta.
2) Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, meliputi: pekerja di
luar hubungan kerja atau pekerja mandiri.
3) Bukan pekerja dan anggota keluargannya, meliputi: investor, pemberi kerja,
17
2.5.4 Fasilitas Kesehatan
Setiap peserta berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative termasuk pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang
diperlukan (peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 pasal 47).
Berdasarkan peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 pasal 47
tentang pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan yaitu terdiri
atas:
1. Pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.
2. Pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
3. Pelayanan gawat darurat.
4. Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medik habis pakai.
5. Pelayanan ambulance.
6. Pelayanan skrining kesehatan.
7. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Berdasarkan peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2013 tentang jaminan kesehatan Bab VII tentang fasilitas kesehatan yang
tercantum dalam pasal 36 bahwa fasilitas kesehatan, meliputi:
1. Fasilitas kesehatan milik pemerintah dan Pemerintah Daerah yang
memenuhi persyaratan wajib bekerjasama dengan BPJS kesehatan dengan
2. Fasilitas kesehatan milik swasta yang memenuhi persyaratan dapat menjalin
kerjasama dengan membuat perjanjian tertulis.
2.6 Kerangka Konsep
Variabel bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terkait.Variabel ini dapat
merupakan faktor resiko dan penyebab. Sedangkan variabel tergantung di sebut
juga kejadian, manfaat, efek, atau dampak (saryono,2008).
Dari uraian kerangkan teoritis dari variabel penelitian yakni,Tinjauan
Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat
Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016maka kerangka
konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dilakukan peneliti.
Dilihat pada gambar 2.1.
Variabel Independen Variabel Dependen Pelayanan Petugas Tempat
Pendaftaran Rawat Jalan 1. Perilaku
2. Sikap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Menurut Notoatmojo (2012), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitianyang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Jenis ini digunakan untuk
mengetahuin Tinjauan kinerja petugas pelayanan pendaftaran terhadap kepuasan
pasien BPJS rawat jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan mei - juni 2016.
3.2.2 Tempat Penelitian
Tempat yang dipilih penelitian adalah RSU Imelda Pekerja Indonesia di jl.
Bilal, no 24, Pulo Brayan Darat 1, Medan Timur di karenakan RSU imelda
pekerja indonesia Medan merupakan tempat yang sesuai dan dijangkau oleh
peneliti.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan yang berjumlah
300 pasien.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsini,Arikunto 2010).
Sampel penelitian berdasarkan pendapat (Arikunto, 2006) bahwa apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika sujeknya lebih
besar dari 100, dapat diambil antara 10 -15 % atau 20 - 25 % atau lebih dari
jumlah populasi, maka sampel yang diambil adalah 10 % dari 300 pasien rawat
jalan yaitu sebanyak 30 orang. Pengukuran pengamblan sampel menggunakan
cara total populasi yaitu seluh pasien rawat jalan dengan jumlah 30 orang.
3.4 Variabel Penelitian dan Depenisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Indevenden yaitu perilaku dan sikap petugas pendaftaran rawat jalan.
2. Devenden yaitu Kepuasan pasien terhadap pelayanan petugas rawat jalan.
3.4.2 Defenisi Operasional
1. Perilakuadalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan arti yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Kategori Perilaku :
21
2. Tidak Puas : 3
2. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi terhadap suatu obyek, memihak
atau tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(efeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang
terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005).
Kategori Sikap :
1. Baik : 26
2.Tidak Baik : 4
3. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. (Pohan,2007).
3.5 Instrumen Dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis
yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi dari responden tentang tinjauan
kinerja petugas pendaftaran pelayanan rawat jalan terhadapap kepuasan pasien
BPJS.
3.5.2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode angket. Angket
adalah suatu cara pengumpulan data ke suatu penelitian mengenai suatu masalah
yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum ( Orang banyak). Angket
formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan
tanggapan, Informasi, Jawaban dan sebagainya ( Notoadmojo, 2012 )
3.6 Teknik Analisis Data
Metode analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat.Dalam analisis univariat ini data dihitung untuk masing-masing variabel
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Data akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yakni teknik
analisa data yang menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya sesuai
dengan data yang terkumpul.
3.7 Teknik Pengukuran
Teknik pengukuran data ini dengan menggunakan kuesioner yang berisi 15
pertanyaan, skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert
adalah skala yang terdiri dari 5 point ( Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak
Setuju, Sangat Tidak Setuju).
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Ragu - Ragu : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat Tidak Setuju : 1
3.8 Teknik Pengolahan
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, data diolah secara:
23
Yaitu dangan melakukan pengecekan isian formulir (angka dan kuesioner)
apakah jawaban sudah jelas, lengkap dan konsisten.
2. Entry (processing)
Yaitu memasukkan jawaban-jawaban dari responden dalam bentuk kode
(angka atau huruf) ke dalam program atau software komputer.
3. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan proses pengelolahan data yassng dilakukan
dengan cara memasukan data ke dalam table atau dapat penyajian data
dalam bentuk tabel dan daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan
evaluasi.
4. Cleaning
Yaitu melakukan pembersihan data dengan cara memeriksa data - data
yang telah dimasukkan apakah sesuai dengan kategori yang telah
24 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia(RSU IPI)
Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai dari klinik bersalin yang terletak di
Jl. Bilal No.48 Medan dan didirikan oleh Yayasan imelda pada tahun 1982,
seiring dengan bertambahnya pasien bersalin dan berobat umum, Yayasan imelda
memperluas lahan dan pindah lokasi di Jl. Bilal No. 52 Medan serta mendapat ijin
sementara sebagai RSU. Imelda.
Pada tahun 1997 perpanjangan izin penyelenggaraan rumah sakit,
berdasarkan kepuasan Menteri Kesehatan RI No.Ym 02. 04. 3. 5 5504 pada
tanggal 15 desember 1997.Pada tahun 2002 perpanjangan izin penyelenggaraan
rumah sakit, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.Ym. 02. 04. 2. 2. 864 pada
tanggal 04 maret 2003.
Pada tahun 2004 RSU Imelda berubah nama menjadi RSU. Imelda Pekerja
Indonesia tepatnya pada tanggal 24 mei 2004. Pada tahun 2008 RSU.Imelda
Pekerja Indonesia menerima Sertifikat Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 06 februari 2004.
Pada tahun 2008 izin tetap RSU.Imelda Pekerja Indonesia saat ini adalah dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia No. 07.06 /III / 522/ 08.Pada tahun
2009 keluarlah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
822/MENKES/SK/IX/2009 tentang penetapan RSU.Imelda Pekerja Indonesia
25
4.1.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia 4.1.1.1Visi RSU IPI
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia sebagai pusat pelayanan
dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat pekerja, pengusaha dan umum, serta
menjadi rumah sakit rujukan regional dan nasional.
4.1.1.2Misi RSU IPI
Misi Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan mesyarakat pekerja, pengusaha dan
umum demi terciptanya produktivitas kerja yang tinggi melalui upaya
promotif, preventif, kuaratif dan rehabilitatif.
2. Mengembangkan sarana pendidikan kesehatan termasuk bidang kesehatan
kerja (Occupational Medicine).
3. Berperan aktif mengkampanyekan kesehatan kerja kepada para pekerja
dan pengusaha.
4. Meningkatkan kinerja manajemen RSU IPI sesuai dengan standar praturan
pemerintah, kebijakan manajemen dan kebutuhan pasien.
5. Menignkatkan kualitas sumber daya manusia RSU IPI melalui pendidikan
dan pelathian.
6. Mengingkatkan pengenalan dan informasi kepada masyarakat luas bahwa
RSU Imelda Pekerja Indonesia siap menerima dan memberikan pelayanan
yang prima. Serta besarnya rentan kendali dari semua pimpinan diseluruh
tingkatan organisasi.
4.1.2 Struktur Organisasi RSU IPI Medan
Organisasi merupakan sekelompok atau kumpulan orang yang mau
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
dalam organisasi itu sendiri. Sedangkan struktur organisasi adalah gamabran
secara skematis tentang hubungan atau kerja sama dalam melaksanakan kinerja
antara orang-orang yang ada dalam organisasi tertentu.
Dengan adanya organisasi, maka setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan
dan dikerjakan oleh setiap anggota kelompok secara efisien dan efektif.Struktur
organisasi hendaknya disusun sederhana mungkin dengan menggambarkan dalam
bentuk skema organisasi dengan jelas dan dapat menggambarkan tujuan dan
tugas-tugas pokok organisasi unsur-unsur keja organisasi.
Adap 3 hal dasar yang dapat dilihat pada struktur organisasi yaitu :
1. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas
serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian pada suatu
organisasi.
2. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan
yang ditetapkan secara resmi dalam suatu organisasi, tingkat hirarki serta
besarnya retan kendali dari semua pimpinan diseluruh tingkat organisasi.
3. Struktur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi
bagian-bagian organisasi menjadi suatu organisasi yang utuh.
27
Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data oleh peneliti mengenai
“Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat
Pendaftaran Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia” maka
di perloleh berbagai tantangan keadaan responden dan tingkat kepuasan.Data
diperoleh dari 30 responden dan 15 soal tentang pendaftaran rawat jalan yang di
sajikan dalam bentuk kuisoner.
Penilaian Kuisoner adalah :
Nilai 66 – 100 = sangat puas
Nilai 0 – 65 = tidak puas
Adapun hasil yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU. Imelda IPI Medan Berdasarkan Perilaku Petugas.
Perilaku Frekuensi Puas Frekuensi Tidak Puas Frekuensi Total Petugas (%) (%)
Baik 20 66,6 7 23,3 27 90 Tidak Baik 0 0,0 3 10 3 10 Total 20 66,6 10 33,3 30 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden, dilihat dari
perilaku petugas terhadap pelayanan pasien BPJS rawat jalan, Yang perilaku Baik
20 orang (66,6%) menyatakan Puas, dan 7 orang baik (23,3%) menyatakan tidak
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU. Imelda IPI Medan Berdasarkan Sikap Petugas.
Sikap Frekuensi Puas Frekuensi Tidak Puas Frekuensi Total Petugas (%) (%)
Baik 22 73,3 4 13,3 26 86,6 Tidak Baik 0 0,0 4 13,3 413,3
Total 22 73,3 8 26,630 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 30 responden, dilihat dari
Sikap petugas terhadap pelayanan pasien BPJS rawat jalan, Yang sikap Baik 22
orang (73,3%) menyatakan Puas, dan 4 orang perilaku baik (13,3%) menyatakan
tidak puas, perilaku tidak baik 4 orang (13,3%) menyatakan tidak puas.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden tentang tinjauan kepuasan
pasien BPJS terhadap pelayanan petugas tempat pendaftaran rawat jalan di RSU
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 dilihat dari perilaku petugas
terhadap pelayanan pasien BPJS rawat jalan, Yang perilaku Baik 20 orang
(66,6%) menyatakan Puas, dan 7 orang baik (23,3%) menyatakan tidak puas,
perilaku tidak baik 3 orang (3,3%) menyatakan tidak puas.
Dan berdasarkan dari 30 responden Sikap petugas terhadap pelayanan
pasien BPJS rawat jalan, Yang sikap Baik 22 orang (73,3%) menyatakan Puas,
dan 4 orang sikap baik (13,3%) menyatakan tidak puas, sikap tidak baik 4 orang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanhasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Tinjauan
Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat
Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016” yang telah disajikan
pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dilihatdariperilakuBaik 20 orang (66,6%)
menyatakanPuas, dan 7 orang baik (23,3%) menyatakantidakpuas,
perilakutidakbaik 3 orang (3,3%) menyatakantidakpuas.
2. Berdasarkan dari Sikappetugasterhadappelayananpasien BPJS rawat jalan,
Yang sikap Baik 22 orang (73,3%) menyatakan Puas, dan 4 orang sikap baik
(13,3%) menyatakan tidak puas, sikap tidakbaik 4 orang (13,3%)
menyatakantidakpuas.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas disarankan kepada beberapa pihak yaitu
Kepada RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan diharapkan dapat lebih
mengoptimalkan Pelayanan Petugas Pendaftaran.Dan kepada petugas pendaftaran
rawat jalan untuk tetap menjaga perilaku dan sikap saat berinteraksi dengan pasien
agar dapat menjaga kenyamanan dalam pelayanan.Dengan demikian petugas
pendaftaran rawat jalan dapat menjaga dan mengembangkan kualitas pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan RI, 2006.Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Revisi II. Jakarta: Dirjen Yanmed.
Hatta, Gemala. 2011. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Notoatmojo, Soekidjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, Evita.2013. Pengaruh Kinerja Petugas Pelayanan Pendaftaran Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Indrya Husada Membang Aek Kanopan.Karya Tulis Ilmiah. APIKES Imelda Medan.
Syahputra, Agus. 2015. Hubungan Mutu Pelayanan BPJS Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Rawat Inap Kelas II Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Tahun 2015. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Dikutip 06 Juni 2016 pukul 08.35 WIB.http://respository. Unhas.Ac.id.
Purba, Sion. 2014. Pengaruh Pelayanan Rawat Jalan Terhadap Kepuasan Pasien di RSUP H. Adam Malik Medan. Karya Tulis Ilmiah. APIKES Imelda Medan.
KUESIONER
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSU IMELDA PEKERJA
INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
1. Petunjuk Pengisian
1. Responden diharapkan bersedia memberi jawaban dengan memberikan
tanda ceklis() pada tempat yeng di sediakan.
2. Isi identitas responden dengan lengkap
3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR= Ragu- Ragu
TS = Tidak Setuju
STS= Tidak Setuju
4. Semua pertanyaan harus benar
5. Bila ada pertanyaan - pertanyaan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan
dengan peneliti.
2. Identitas Responden Nama Responden :
Tanggal Pengambilan Data :
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Umur : 20-24 Tahun
25-29 Tahun
30-35 Tahun
>35 Tahun
Pendidikan Terakhir : SD
SMP
SMA
D3
S1 (Sedarajat)
Pekerjaan: Pegawai Negri Sipil (PNS)
Swasta
Wiraswasta
NO PERTANYAAN SS S RR TS STS
1 Pelayanan rekam medis yang baik dan
bermutu tercermin dari pelayanan yang
ramah, cepat, serta nyaman.
2 Pelayanan rawat jalan yang baik dan bermutu
akan menyebabkan pertumbuhan rawat jalan
pada masa mendatang.
3 Pelayanan rawat jalan yang ramah, sopan
akan membuat pasien nyaman dan
4 Pasien akan merasa puas apabila petugas
pendaftaran melayani dengan cepat, tepat,
dan akurat.
5 tempat penerimaan pasien yang nyaman
Pasien memutuskan berobat di suatu fasilitas
pelayanan kesehatan dengan
mempertimbangkan tempat penerimaan
pasien yang nyaman dan petugas yang
memuaskan.
6 Informasi tentang proses pelayanan rawat
jalan kepada pasien sangat penting karena
akan membuat pasien mengerti akan proses
pelayanan sehingga pasien tidak merasa
kebingungan.
7 Petugas pendaftaran memberikan informasi
tentang syarat-syarat berobat pasien BPJS
dapat mempermudah pasien dalam
melengkapi persyaratan berobat.
8 Lengkapnya peralatan medik, bangunan dan
fasilitas rumah sakit yang memadai
kelengkapan sarana pendukung dalam
pelayanan medis merupakan faktor utama
9 Tempat pendaftaran pasien rawat jalan
merupakan gerbang pertama pasien memberi
kesan terhadap pelayanan.
10 Peralatan pendaftaran rawat jalan yang
lengkap dapat mempercepat proses pelayanan
pendaftaran.
11 Pasien akan merasa senang jika petugas
melayani pasien sesuai nomor urut dan tanpa
pilih-pilih pasien.
12 Petugas pendaftaran menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien pada saat
berkomunikasi dapat menghindari kesalah
pahaman yang menimbulkan rasa kurang
nyaman.
13 Penting kotak pesan di tempat pendaftaran
untuk mengeluarkan keluhan, kritik dan saran
anda untuk rumah sakit dalam meningkatkan
pelayanan.
14 Proses pendaftaran yang tidak berbelit-belit
akan membuat pasien nyaman.
15 Adanya alur pasien rawat jalan dapat
MASTER TABEL
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN PETUGAS TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
19 2 1 5 2 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1 26
20 2 3 3 2 5 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 4 2 30
21 1 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 4 3 1 1 4 1 3 30
22 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 1 3 1 1 1 2 2 1 3 27
23 1 1 2 3 1 1 1 2 1 5 2 2 2 2 4 1 1 2 3 30
24 1 4 3 2 1 2 1 4 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 25
25 2 4 2 3 4 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 28
26 2 4 5 1 2 2 2 1 5 1 1 2 1 2 2 1 1 1 3 27
27 2 4 1 3 1 1 2 1 3 2 2 1 1 4 1 2 2 2 1 26
28 1 2 1 3 2 2 1 1 4 1 1 4 1 1 2 2 2 1 4 29
29 1 1 5 1 2 4 3 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 4 1 30
30 1 1 4 1 2 4 1 1 4 1 1 2 2 2 5 1 1 1 2 30
Keterangan :
Perilaku :1). Puas : 27 Sikap :1). Baik : 26
2). Tidak Puas : 3 2). Tidak Baik : 4
Alternatif Jawaban : 5 = Sangat Setuju 2 = Tidak Setuju
4 = Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
BUKTI REVISI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dia Mardiana
Nim : 1313466009
Tingkat : III-A Apikes
Benar telah melakukan Revisi Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016”
Kepada Tim Penguji I :Fitriana Ritonga, SKM,MPH
Demikianlah surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.
Diketahui Oleh
Penguji I
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dia Mardiana
Nim : 1313466009
Tingkat : III-A Apikes
Benar telah melakukan Revisi Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016”
Kepada Tim Penguji II :Marganda Simarmata, S.Si, MA
Demikianlah surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.
Diketahui Oleh
Penguji II
BUKTI REVISI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dia Mardiana
Nim : 1313466009
Tingkat : III-A Apikes
Benar telah melakukan Revisi Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Petugas Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016”
Kepada Tim Penguji III :Martha Simanjuntak, SST.MIK
Demikianlah surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.
Diketahui Oleh
Penguji III