• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian dan Evaluasi PPK-Bidakara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian dan Evaluasi PPK-Bidakara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Agustus 2017

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(2)

Menilai keberhasilan program Penguatan

Pendidikan Karakter di sekolah.

Memberikan pedoman umum objek penilaian.

Menjadi alat evaluasi demi perbaikan ke depan.

Melatih sekolah semakin mandiri dalam proses

penilaian PPK.

(3)

Orientasi pada proses (berkesinambungan). Instrumen yang dibuat

menilai proses dari awal sampai akhir. Dari asesmen awal sampai penilaian keberhasilan program.

Acuan pada indikator keberhasilan. Indikator merepresentasikan

keterlaksanaan prinsip-prinsip PPK.

Asas manfaat. Bermanfaat bagi perbaikan dan pengembangan

program.

Jujur dan objektif. Menilai apa yang terjadi sesuai dengan kondisi

sebenarnya.

Transparan. Penilaian dapat diverifikasi oleh pihak-pihak lain dan

dilaporkan kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

(4)

Observasi (pengamatan langsung). Lingkungan fisik, sosial, budaya

sekolah, kegiatan belajar, dan pembiasaan. Mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung untuk

menilai sebuah kegiatan.

Observasi individual. Bila instansi yang menilai adalah individu di luar

sekolah, seperti pengawas, atau dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Observasi komunitas. Sekolah bisa mempergunakan data dari

observasi anggota komunitas sekolah (guru, siswa, orangtua, dll) untuk menjustifikasi indikator keberhasilan sesuai dengan rubrik.

Telaah data-data administratif (Dokumen, foto, laporan kegiatan, dll)

(5)

Sekolah

dengan melibatkan seluruh pemangku

kepentingan pendidikan.

Dilakukan minimal dengan melibatkan tiga pemangku

kepentingan utama pendidikan, yaitu

sekolah, komite

sekolah/orangtua

, dan

pengawas.

Perwakilan komunitas

atau dinas bisa juga dilibatkan

untuk membuat evaluasi PPK bila dibutuhkan.

(6)

Instrumen penilaian PPK adalah alat untuk

mengukur

keberhasilan

,

mengevaluasi program

, dan menjadi bahan

perbaikan dan pengembangan

PPK.

Instrumen penilaian PPK berupa

rubrik

dengan skala Lickert.

Rubrik penilaian PPK merupakan informasi untuk

menilai

keterlaksanaan prinsip-prinsip implementasi PPK

sesuai

indikator yang ada.

Rubrikasi dibuat secara generik/umum

agar dapat

dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan

sekolah.

(7)

Teks MateriTeks Materi

(8)

0– 0,99 (E)

Banyak hal yang harus diperbaiki dalam pengembangan PPK di Sekolah

1 – 1,99 (D)

Sudah mulai ada usaha mengembangkan PPK di sekolah

2 – 2,9 (C)

Praksis PPK sudah mulai terlihat di lingkungan sekolah

3,0 – 3,5 (B)

Praksis PPK di sekolah sudah menjadi kebiasaan

3,6 - 4,0 (A)

(9)

Masing-masing peserta pelatihan mencoba menilai kondisi sekolah

mereka masing-masing sesuai dengan Buku Panduan Penilaian dan Evaluasi PPK

Bagaimana sekolah dapat mengembangkan instrumen penilaian

sendiri yang sesuai dengan konteks dan keunikan sekolah?

(10)

Terima Kasih

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai frofil fraksi sitotoksik terhadap terhadap sel murine leukemia P-388 hasil isolasi dari ekstrak biji honje ( Etlingera elatior )telah

Pada penelitian tugas akhir, telah dilakukan pembuatan rubrik penilaian kematangan, pengumpulan data dengan wawancara dan observasi, penilaian tingkat kematangan

Hal ini berarti bahwa persepsi pengguna Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terhadap search engine khususnya kualitas penggunaan, informasi dan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mencari solusi persamaan transport neutron secara numerik memakai metoda Monte Carlo dengan memperhitungkan faktor

ANALISIS  MODEL PENGADAAN BAHAN MAKANAN KERING  BERDASARKAN METODE EOQ PADA INSTALASI GIZI  RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG  Tesis S2

Struktur senyawa hasil sintesis dengan menggunakan reaksi kondensasi aldol silang antara senyawa 3,4-dimetoksiasetofenon dan 3,4-dimetoksibenzaldehid dalam suasana basa adalah

Penelitian yang dilakukan oleh Rusmin (2010) menunjukkan bahwa discretionary accruals yang merupakan proksi manajemen laba perusahaan yang diaudit oleh

Proses Vikor dimulai dengan pengambilan nilai alternatif dan nilai bobot kriteria lalu dilakukan pencarian nilai terbesar dan terkecil dari setiap kriteria untuk