• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE POM 10. 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE POM 10. 10"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

1

BAB X

PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

Pasal 1 : Batu Bata

1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan yang berlaku.

2. Batu bata mempunyai dimensi seperti berikut : lebar 5 cm, panjang 20 cm, dan tebal 5 cm kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Bahan Bangunan.

3. Batu bata adalah dari hasil pembakaran yang sempurna dari pabrik batu bata dimana kondisinya tidak rapuh dan tidak mudah hancur ketika diangkut dan diturunkan pada lokasi pekerjaan.

4. Batu bata bentuknya harus sempurna tidak melengkung dan permukaanya benar-benar rata untuk semua sisinya.

5. Batu bata mempunyai Kuat Tekan minimal 30 kg/cm2.

6. Perubahan-perubahan pada dimensi dan ukuran batu bata karena mengikuti dimensi dan ukuran yang berlaku pada daerah tertentu harus disetujui oleh Konsultan supervise.

7. Toleransi hanya diperbolehkan untuk dimensi dan bukan untuk kualitas.

Pasal 2 : Pasir Pasang / Pasir Halus

(2)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

2

Pasangan Batu Gunung, Pasangan Batu Bata, Pasangan Keramik, dan Plasteran Dinding.

3. Pasir Pasang tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat kering, apabila pasir pasang tersebut mengandung Lumpur lebih dari 5% maka pasir tersebut harus dicuci sebelum dipergunakan.

4. Pasir Pasang/Pasir Halus harus mempunyai butiran yang tajam dan keras.

5. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panas matahari

6. Pasir Pasang/Pasir Halus adalah pasir yang berasal dari Sungai dan bukan Pasir yang berasal dari laut.

Pasal 3 : Keramik Dinding

1. Keramik yang dipakai untuk semua lapisan dinding adalah dari merk Roman, Royal dan Platinum atau merk lain yang setara dengannya baik harga maupun kualitas.

2. Kontraktor Pelaksana harus memperlihat contoh warna, corak, motif, ukuran dan Brosur keramik untuk minimal dua merk yang berbeda kepada Konsultan PENGAWAS untuk disetujui.

3. Ukuran keramik dinding adalah sesuai dengan Gambar Bestek dan Bill of Quantity.

Jenis : Keramik Tile

• Ukuran : 20 x 25 cm, atau ukuran sesuai petunjuk dalam gambar

(3)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

3

• Ketebalan : Minimum 10 mm atau sesuai dlm gambar.

• Daya resap : 1 %

• Kekerasan : Minimum 6 skala Mohs

• Kekuatan tekan : Minimum 900 kb per Cm2

• Daya tahan lengkung: Minimum 350 kg/m2

• Mutu : Tingkat satu, Extruded Single Firing, tahan asam dan basa

• Chemical Resistance: Konsisten terhadap PVBB’70 NI-3 pasal 33D ayat 17-23.

• Bahan pengisi : Grout semen berwarna /IGI grout Spesi 1 Pc : 3 Psr. Pasang, ditambah Perekat / Carofix 2.

• Warna : akan ditentukan kemudian

4. Keramik dinding dipasang langsung pada permukaan dinding batu bata dengan memakai spesi campuran 1 Pc : 2 Ps setebal minimal 1,5 cm.

5. Pasir yang dipakai untuk pasangan keramik adalah Pasir Pasang/Pasir Halus.

6. Warna dan Motif Keramik dinding dapat diganti dan dirubah pada masa pelaksanaan konstruksi oleh Konsultan Perencana dan Owner.

7. Permukaan keramik dinding untuk semua lokasi pemasangan adalah polished (permukaan halus) kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek.

(4)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

4

untuk keperluan perekat dalam arah tebal maksimal 2 mm.

10.Untuk pemasangan keramik pada bak air bersih sudut-sudut harus ditumpulkan dengan memakai bobon keramik dengan panjang dan warna sesuai dengan panjang serta warna keramik bak air.

11. Hasil pemasangan keramik harus benar-benar rata, tidak bergelombang, dan tidak melengkung keatas. Kedataran pemasangan keramik harus diperiksa dengan pekerjaan waterpassing.

Pasal 4 : Pekerjaan Pasangan Bata Foam

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata pada dinding, pasangan roaster, dan lain-lain sesuai gambar detail dan petunjuk pengawas.

Pasal 5 : Bahan-bahan

1. Semen Andalas Type II

2. Agregat halus seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

3. Agregat kasar seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

4. Air seperti yang dipersyaratkan pada pekerjaan beton.

5. Adukan digunakan spesie 1 bagian semen dan 4 bagian pasir dan

ditambahkan campuaran tambahan Nito Bond pvc. 1 liter nito bond

digunakan untuk 13 buah pasangan bata foam. Untuk 30 cm di atas dan

di bawah lantai digunakan spesie 1 bagian semen dan 2 bagian pasir.

6. Batu-bata foam harus digunakan batu-bata buatan pabrik dengan

ukuran standart dan harus kuat. Tidak mudah patah, mempunyai

ukuran yang sama, bentuk yang teratur tidak mempunyai cacat.

(5)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

5

1. Adukan harus diaduk dengan mesin pengaduk seperti yang dipersyaratkan

dalam pekerjaan beton.

2. Semua pasangan harus diletakkan tegak lurus, datar dalam satu garis lurus dan

berjarak sama. Sebelum dipasang batu-bata tersebut harus dibasahi dengan

air. Bata yang kurang dari ukuran 10 cm tidak boleh dipergunakan. Tebal spesie

adalah 1 cm - 2 cm.

3. Benda-benda yang tertanam, dipasang semua, penulangan, baut-baut, angker

dan barang-barang lain yang diperlukan untuk pekerjaan lain ditempat yang

telah ditentukan.

4. Perawatan Pasangan bata adalah dengan cara menghindari dari beban-beban

dari samping, seperti menyandarkan balok kayu yang besar, terkena siraman

residu, bahan lain dari jenis minyak.

5. Contoh :

Berikan contoh dari batu bata untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan

Pengawas dan Direksi.

Pasal 7. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN

1.

Penyedia Jasa harus menguji semua pekerjaan menurut persyaratan

teknis dari pabrik/produser atau menurut uraian di atas. Peralatan

untuk pengujian disediakan oleh Penyedia Jasa.

2.

Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang

memuaskan maka Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian

dimana biaya pengujian dan pengulangan pengujian tersebut adalah

tanggung jawab Penyedia Jasa.

Pasal 8 : Plesteran Campuran 1 Pc : 2 Ps

1. Sebelum dilakukan plesteran terlebih dahulu permukaan hasil pemasangan bata harus disiram dengan air dengan merata.

(6)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

6

4. Tebal plesteran dinding minimal 1,5 cm.

5. Plesteran campuran 1 Pc : 2 Ps dilakukan pada pasangan Hollow block atau dinding bata dengan campuran 1 Pc : 2 Ps.

6. Plesteran harus menghasilkan permukaan yang rata untuk semua bidang dinding yang diplester.

7. Plesteran tidak boleh meninggalkan sambungan-sambungan antara plesteran lama dengan plesteran baru yang tidak rata.

8. Lama antara plesteran lama dengan plesteran baru tidak boleh lebih dari satu hari kecuali ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS.

9. Hasil pekerjaan plesteran harus benar-benar halus permukaannya sehingga ketika dilakukan pekerjaan cat dinding tidak menimbulkan bekas.

10. Hasil pekerjaan plesteran harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.

Pasal 9 : Plesteran Campuran 1 Pc : 4 Ps

1. Sebelum dilakukan plesteran terlebih dahulu permukaan hasil pemasangan bata harus disiram dengan air dengan merata.

2. Plesteran dari campuran 1 Pc : 4 Ps .

3. Pasir yang dipakai adalah Pasir Pasang/Pasir Halus.

4. Tebal plesteran dinding minimal 1,5 cm.

5. Plesteran campuran 1 Pc : 4 Ps dilakukan pada pasangan dinding bata dengan campuran 1 Pc : 4 Ps.

(7)

SPESIFIKASI TEKNIS – Pembangunan Perbaikan Arsitektur dan Struktur Gedung B BBPOM

7

7. Plesteran tidak boleh meninggalkan sambungan-sambungan antara

plesteran lama dengan plesteran baru yang tidak rata.

8. Lama antara plesteran lama dengan plesteran baru tidak boleh lebih dari satu hari kecuali ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS.

9. Hasil pekerjaan plesteran harus benar-benar halus permukaannya sehingga ketika dilakukan pekerjaan cat dinding tidak menimbulkan bekas.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu penggunaan konstruksi bambu pada bangunan Pusat Pengembangan Bambu ini memberikan kesan yang melekat dengan kegiatan pusat komunitas itu sendiri, dimana

MONEV Penelitian Program Riset Terapan, Riset Dasar, Peningkatan Kapasitas Riset hanya dilaksanakan sesuai dengan tanggal dan tempat yang telah ditetapkan dan waktu

Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan rata-rata skor ulkus dekubitus yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol p value = 0.000 (p < 0.05).

Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan PP SNP Pasal 8 Ayat (3), yang berkaitan dengan ketentuan mengenai kedalaman muatan kurikulum; Pasal 10 Ayat (3), yang berkaitan dengan

Dari hasil analisis sidik ragam (Tabel 2.) dapat dijelaskan bahwa pada tanah supresif terdapat 5 isolat cendawan dari total isolat cendawan yang didapat pada tanah

Dalam kaitannya dengan pemanfaatan tanaman mimba sebagai pestisida hayati yang murah dan ramah lingkungan karena mudah terurai dan mudah dibuat oleh petani, maka

Melalui makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 140/Menkes/Per/III/1991 Perbekalan Kesehatan

Tenor merupakan salah satu faktor penting yang bisa menciptakan penggunaan bahasa yang berbeda oleh orang; maka dari itu penulis tertarik untuk memilih tenor