• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1003231 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1003231 Chapter3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif analisis. Sebagaimana

kerja dari metode ini adalah mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul

dengan analisis. Fakta-fakta yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah fakta

cerita yang ada dalam karya sastra seperti tema, tokoh, latar, alur dan lain

sebagainya. Setelah dianalisis unsur-unsur tersebut kemudian dianalisis mengenai

permasaahan gender yang ada dalam karya sastra. Metode ini, tidak hanya

sekedar menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan

secukupnya (Ratna, 2007, hlm. 57).

3.1.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang gunakan sebagai sumber data adalah

majalah Bobo tahun 2012. Pengambilan data penelitian berupa cerpen yang di

identifikasikan mengandung unsur peran gender yang menimbulkan pandangan

akan kesetaraan gender. Cerpen yang akan diteliti adalah cerpen majalah Bobo

tahun 2012 yang berjudul “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih

Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”. Pemilihan keempat cerpen ini berdasarkan isu

(2)

3.1Bagan Sumber Data : cerpen majalah Bobo tahun 2012.

No Judul Cerpen Pengarang Tanggal/Bulan Terbit

1. “Piring Baru” Nancy Duma Sitohang 26 Januari 2012

2. “Bersahabatlah

Denganku”

Zahiroh Fitrian

Agustina

1 Maret 2012

3. “Memilih Cita-cita” Antin Setyaningsih 14 Juni 2012

4. “Celemek Raka” Pupuy Hurriyah 1 November 2012

Pemilihan cerpen berdasarkan isu kesetaraan gender yang terdapat dalam

cerpen, berikut ini kesetaraan yang ada dalam cerpen

1. Cerpen “Piring Baru” yang menceritakan peran seorang laki-laki pada

sektor domestik. Pekerjaan domestik yang diskontruksi secara sosial

oleh masyarakat lekat dengan perempuan, dalam cerpen ini mulai

dikenalkan pada anak laki-laki berupa tugas cuci piring yang diberikan

oleh tokoh Bunda.

2. Cerpen “Bersahabatlah Denganku” yang menceritakan tentang

seorang anak perempuan yang dijauhi oleh teman-temannya karena

pekerjaan malam yang ditekuni oleh ibunya. Prasangka negatif pada

pekerjaan malam oleh masyarakat secara tidak sengaja memberikan

label negatif kepadanya dan ibunya. Dalam cerpen ini, penulis

berusaha menyampaikan bahwa tidak semua pekerjaaan malam yang

dikerjakan oleh perempuan itu negatif. Seperti dalam cerpen ketika

tokoh ibu bekerja sebagai fotografer bintang dan mendapat

penghargaan karenanya.

3. Cerpen “Memilih Cita-cita” yang menceritakan tentang cita-cita

(3)

membuat perempuan mulai berperan serta dalam sektor produktif.

Pendidikan yang tinggi juga membuat perempuan saat ini dihadapkan

pada profesi-profesi seperti dokter, pembisnis maupun perempuan

karir lainnya. Seperti dalam cerpen ini, tokoh perempuannya

dihadapkan oleh pe,ikiran terbuka para tokoh lainnya untuk memilki

cita-cita yang tidak terbatas hanya pada profesi yang berbau pekerjaan

domestik.

4. Cerpen “Celemek Raka” bercerita tentang seorang anak laki-laki yang

diajak dan diberi dorongn oleh kedua orang tuannya pada hobinya

memasak. Dalam cerpen ini pekerjaan memasak bukan hanya

pekerjaan yang bisa diakukan oleh anak perempuan, tetapi juga

laki-laki. Bahkan dalam cerpen ini memasak menjadi motivasi tokoh untuk

menjadikan pekerjaan memasak mejadi profesinya sebagai koki/ shef

nantinya.

3.2Teknik Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah studi literatur atau studi pustaka, yaitu mencari sumber yang dapat

dijadikan rujukan dalam penelitian.

3.2.2 Teknik Pengelolaan Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang terkumpul dikaji melalui

beberapa tahapan yaitu, menganalisis struktur yang terdapat dalam karya sastra

dalam hal ini cerpen anak majalah Bobo. Dalam analisis sruktural yang dikaji

diantaranya adalah tema, latar, tokoh, penokohan, serta penceritaan. Dalam

penelitian ini data akan dikaji untuk mendapatkan adanya kesetaraan gender

dalam cerpen.

Setelah diketahui struktur pada cerpen kemudian dilanjutkan kepada

(4)

Bobo menggunakan kritik sastra feminis ideologis. Berikut ini beberapa langkah

kerja penelitian ini:

1. Peneliti mengamati, membaca, dan memahami cerpen-cerpen

majalah Bobo tahun 2012 untuk pengambilan data berupa cerpen

yang mengdung kesetaraan gender.

2. Peneliti menentukan 4 cerpen yang mengandung isu kesetaraan

dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012 yaitu “Piring Baru”,

Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek

Raka” kemudian mengedentifikasinya secara mendalam.

3. Peneliti menganalisis struktur cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah

Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”dengan

menggunakan teori struktur Tzvetan Todorov melalui tema, alur,

latar, tokoh, dan penokohan.

4. Peneliti melakukan analisis dan deskripsi mengenai peran gender

tokoh-tokoh dalam cerpen“Piring Baru”, “Memilih Cita-Cita” “Celemek Raka”, dan “Bersahabatlah Denganku” .

5. Peneliti melakukan analisis dan deskripsi mengenai kesetaraan

gender menggunakan teori kritik sastra feminis ideologis pada

cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita

-Cita”, dan “Celemek Raka”

6. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dan

telah dianalisis. Langkah terakhir adalah merumuskan simpulan

dari dari penelitian yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk

menjawab masalah utama dalam penelitian, yaitu bagaimana

kesetaraan gender yang ada dalam 4 cerpen majalah Bobo tahun

(5)

3.3. Instrumen Penelitian

3.3.1. Struktural cerpen

1. Analisis Sintaksis 1. Pengaluran

2. Alur

1. mendeskripsikan cerpen

dengan sekuen-sekuen yang

terdapat dalam cerpen yang

membentuk pengaluran

2. mendeskripsikan cerpen

dengan fungsi utama yang

membentuk alur cerpen

2. Analisis Semantik 1. Tokoh dan

Penokohan

2. Latar

1. mendeskripsikan nama,

penokohan dan latar sosial tokoh

dalam cerpen

2. mendeskripsikan latar waktu

dan tempat yang terdapat dalam

cerpen

3. Analisis Verbal Sudut pandang

penceritaan

Mendeskripsiskan kehadiran

pencerita dan tipe penceritaan

yang dihadirkan oleh pengarang

3.2. Bagan instrumren strukturalisme cerpen

3.3.2. Bagan kesetaraan gender dalam cerpen

1. Peran gender dalam cerpen Mendeskripsikan peran

laki-laki maupun

perempuan dalam ranah

domestik dan publik

dalam masyarakat yang

ada dalam cerpen

2. Kesetaraan Gender dalam cerpen Mendeskripsikan

(6)

melalui pendekatan

feminis ideologis dengan

merujuk pada peran

gender dalam masyarakat

(7)

Untuk memudahkan penelitian, penulis membuat alur penelitian yang

merupakan kerangka berfikir penelitian dalam bentuk bagan, sebagai berikut:

3.4 Bagan Alur Penelitian cerpen anak pada majalah Bobo tahun

2012

Pengkajian Struktur Cerpen

(Strukturalisme Todorov)

“Piring Baru” karya

Nancy Duma Sitohang Bersahabatlah

Denganku” karya

Zahiroh Fitrian Agustina

“Memilih Cita-Cita”,

karya Antin Setyaningsih

“Celemek Raka” karya

Pupuy Hurriyah

Pengkajian Kritik Sastra Feminis ideologis terhadap peran gender yang

digambarkan dalam struktur cerpen

Struktur yang membangun cerpen Peran gender yang terdapat pada cerpen Kesetaraan gender yang ada dalam cerpen

Isu kesetaraan gender dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012

(8)

3.4.Definisi Operasional

1. Cerpen anak adalah kisahan yang memberikan kesan tunggal tentang

suatu tokoh dalam suatu latar yang ditulis untuk anak-anak dengan

mempertimbangkanya dengan kemampuan anak dan dunianya. Adapun

ciri khusus yang menyertai cerpen anak yaitu cerita yang sederhana

tentang kehidupan yang dilalui anak sehari-hari dengan menggunakan

bahasa yang sederhana.

2. Kesetaraan gender adalah kesamaan tingkatan, kedudukannya baik

perempuan maupun laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya

perlakuan yang berbeda oleh masyarakat melalui pelabelan yang

dikontruksi secara sosial kepada kaum perempuan yang menimbulkan

adanya ketidakadilan gender. Kesetaraan gender yang diperjuangkan

kaum perempuan ini, mengenai kesamaan haknya dengan kaum laki-laki

dalam bidang ekonomi, politik maupun sosial. Pandangan masyarakat

yang mulai berubah mengenai peran wanita yang tidak hanya bekerja di

sektot domestik dan mulai memulai berkarir di sektor publik,

mencerminkan mulai tumbuhnya kesadaran akan kesetaraan gender dalam

masyarakat.

3. Kritik sastra feminis adalah pengkritik memandang sastra dengan

kesadaran khusus, kesadaran bahwa ada dua jenis kelamin yang banyak

berhubungan dengan budaya, sastra dan kehidupan kita (Sugihastuti,

Suharti, 2002, hlm. 5). Kritik sastra feminis dipelopori untuk membongkar

dominasi lelaki terhadap kaum perempuan, dan menolak kemutlakan

sejarah sastra yang diciptakan oleh kaum lelaki.

Keyakinan masyarakat menafsirkan peran perempuan dalam masyarakat

sebagai pekerja sektor domestik dan kental akan patriarki. Melalui kritik

sastra feminis ideologis, cerpen anak akan dilihat mengenai kesalah

pahaman masyarakat memandang perempuan. Kritik ini akan digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Nilai tersebut signifikan pada alpha (α) 10% sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor politik (POL) yang memisahkan kategori kepala daerah incumbent dan non

yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah‟. Untuk itu pemain harus menguasai beberapa

Gambar 17 Respon sistem referensi turun. Gambar 17 menunjukkan pengujian respon sistem model hipertermia pada perubahan setting point turun atau semakin kecil. Pada

Menurut Rusli Lutaan dalam Mikdar (2006, hlm. 4) “ Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan via aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang dipilih dengan maksud

Berdasarkan perhitungan dari skor yang didapatkan dan dengan memperhitungkan bobot kriteria dan indikator maka skor keberhasilan RHL di Desa Butuh Kidul Kabupaten

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan Bank dapat dilakukan dengan penyempurnaan standar operational prosodure (SOP) tentang pelayanan Bank secara komprehensif serta

Setelah Anda dapat menentukan sumbu simetri dan titik balik dari suatu grafik kuadrat yang diketahui persamaannya, selanjutnya Anda akan pelajari cara menentukan sifat definit

Compatible crosses showed normal pollen tube (Figure 3g and 3h). Incompa- tibility reaction happened on the surface of stigma of early development of pollen tube after