96 BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dengan maksud untuk menjelaskan dan mengungkap fakta di lapangan tentang peran dan fungsi resource center dalam memberikan pelayanan kepada guru-guru gugus sekolah reguler untuk menunjang pendidikan inklusif ramah anak di resource center X dan Y Kota Bandung. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu terumuskannya model konsep manajemen resource center yang ada.
Sejalan dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Yin (1994), sebagai contoh mendefinisikan studi kasus dalam kaitannya dengan proses penelitian. Studi kasus adalah penyelidikan empiris dengan menginvestigasi fenomena-fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata, terutama ketika batasan-batasan antara fenomena dan kenyataan nyata tidak jelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Maxfield dan Nazir (dalam Larudi, 2008) penelitian studi kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu spesifik/khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat.
Penggunaan studi kasus ini didasarkan atas beberapa alasan yaitu: 1. Penelitian ini tipe pertanyaan utamanya adalah bagaimana (how).
2. Peneliti hanya sedikit memiliki peluang untuk mengontrol peristiwa yang diteliti.
3. Fenomena penelitian ini terjadi di masa saat ini atau temporer (Yin, 2006:1). Sedangkan menurut Yin (1994a, 2003b), Winston (1997), dan Berg (2007:292-293), ada tiga model desain studi kasus, yaitu:
1. Studi kasus eksploratory. Ketika melaksanakan studi kasus eksploratory, maka kerangka kerja dan pengumpulan data boleh jadi dilaksanakan sebelum pertanyaan penelitian didefinisikan. Model penelitian ini boleh jadi digunakan sebagai pembuka dalam penelitian ilmu-ilmu sosial secara umum.
2. Studi kasus eksplanatory. Studi kasus eksplanatory akan bermanfaat ketika digunakan dalam penelitian hubungan sebab akibat. Terutama pada penelitian masyarakat atau organisasi yang kompleks, menginginkan satu pertimbangan untuk menggunakan berbagai macam kasus untuk menguji beberapa pengaruh. Hal ini akan tercapai dengan menggunakan teknik Pattern-matching seperti yang dikatakan oleh Yin dan Moore (1988). Pattern-matching adalah situasi dimana beberapa bagian informasi dari beberapa kasus dikorelasikan dengan beberapa proposisi teori.
penelitian. Peneliti harus dapat menentukan sebelum awal penelitian bagian apa yang akan dianalisis dalam penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, maka model studi kasus yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus eksplonatori, hal ini dimaksud untuk mengetahui dan mengungkap peranan resource center yang baik dan berkualitas.
A. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan dengan mengikuti dua tahap yaitu: (1) memotret kondisi objektif resource center saat ini tentang program kerjasama resource center, layanan-layanan yang diberikan resource center, kendala-kendala yang dihadapi resource center, dan (2) merumuskan konsep pengembangan managemen resource center yang meliputi: konsep manajemen resource center. Tahap 1: Memotret Kondisi Objektif
a. Memotret program kerjasama resource center.
Untuk mendapatkan data tentang program kerjasama resource center, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada kepala resource center, guru dan tenaga ahli.
Untuk mengobservasi program kegiatan resource center digunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara kepada kepala dan guru resource center. Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat di lampiran.
b. Memotret layanan-layanan yang diberikan resource center.
Untuk mengobservasi layanan-layanan yang diberikan resource center digunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara kepada kepala resource center, guru, orangtua dan tenaga ahli. Pada tahap ini dilakukan wawancara kepada orangtua anak tentang layanan yang diberikan pada anak Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat di lampiran.
c. Memotret kendala-kendala yang dihadapi resource center.
Untuk mendapatkan data tentang kendala-kendala, peneliti memfokuskan pada observasi dan wawancara. Untuk mendapatkan tentang kendala-kendala, digunakan instrumen pedoman observasi dan wawancara. Observasi dilakukan oleh peneliti, wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru, orangtua, dan tenaga ahli.
Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat di lampiran.
Tahap 2: Merumuskan Konsep Resource Center yang Ideal
Untuk merumuskan konsep resource center yang ideal/yang ingin dicapai pada resource center X dan Y perlu dilakukan melalui:
a. Rumusan konsep resource center yang berkualitas.
resource center. Dari rumusan tentang kondisi objektif akan menghasilkan konsep resource center yang berkualitas atau baik setelah divalidasi.
b. Rumusan konsep resource center setelah divalidasi.
Rumusan konsep resource center yang berkualitas yang telah dirumuskan berdasarkan kondisi objektif di lapangan akan diserahkan dan ditelaah oleh 5 (lima) orang pakar yang paham dengan penyelenggaraan resource center yaitu 3 (tiga) orang pakar Pendidikan Luar Biasa, dan 2 (dua) orang dari dinas pendidikan. Setelah rumusan konsep resource center diberikan kepada 5 (lima) orang tersebut, hasilnya akan dijugment (dinilai), penilaian dilakukan oleh masing-masing pakar secara individu di tempat yang terpisah, kemudian hasil penelitian dikumpul oleh peneliti.
Mereka memberikan pendapat, saran dan pilihan dari pernyataan yang ditulis. Untuk mengelompokkan pendapat dari para pakar di atas terhadap pernyataan dan ruang lingkup resource center yang baik. Dari pendapat para pakar tadi akan menghasilkan suatu rumusan final resource center yang berkualitas.
B. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen, yaitu pedoman observasi, dan pedoman wawancara serta dilengkapi personal fielnote (catatan lapangan).
rumusan resource center yang berkualitas yang diberikan kepada 5 (lima) orang pakar yang paham dengan program resource center untuk divalidasi. Hasil dan pendapat yang mereka berikan dikelompokkan dan dinilai dengan memakai program Delphi (konsensius) yang nantinya akan menghasilkan suatu rancangan berkualitas/baik atau rumusan resource center yang berkualitas.
Tabel 3.1
resource center dalam menunjang pendidikan inklusif
4. Manajemen resource center dalam menunjang pendidikan inklusif
4.1 Sistem perencanaan resource center 4.2 Sistem pelaksanaan
resource center
4.3 Sistem evaluasi resource center
25, 26 27, 28 29, 30
C. Subjek Penelitian
Menurut Idrus (2007:121) yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dalam penelitian.
Subjek penelitian yang dimaksud pada penelitian ini adalah lembaga resource center yang diwakili oleh kepala resource center, guru, tenaga ahli, dan orangtua murid.
Pemilihan subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Informan utama yaitu seseorang atau kelompok yang secara langsung menjadi subjek penelitian dan memiliki kriteria yang sangat kuat berkaitan dengan fokus penelitian, yang menjadi informan utama adalah:
a. Kepala resource center sebagai pihak yang bertanggung jawab langsung dalam penyelenggaraan program kegiatan di lembaga.
b. Guru sebagai pihak yang melaksanakan pelayanan di resource center. c. Tenaga ahli sebagai pihak yang memberikan bantuan pelayanan kepada
2. Informan tambahan yaitu seseorang atau sekelompok orang yang memiliki keterkaitan erat dengan fokus penelitian yang jumlahnya dibatasi atau ditunjuk berdasarkan kriteria peneliti. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah orangtua murid sebagai pihak yang bisa diajak bekerjasama dengan guru dalam memberikan pelayanan kepada anak di rumah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik pengumpulan data ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian.
Berikut ini dijelaskan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data: 1. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data pendukung tentang keadaan sesungguhnya atau kondisi objektif resource center X dan Y saat ini dengan pengamatan secara langsung dan nyata mengenai segala sesuatu yang terjadi dengan objek penelitian.
2. Wawancara
dalam mengumpulkan data atau informasi, peneliti menggunakan tape recorder untuk merekam hasil wawancara tersebut.
Agar informasi yang diperoleh dapat mewakili gagasan, perasaan dan pikiran informan dan memenuhi kesahihan data, maka wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian, agar mengarah pada fokus penelitian.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh sejumlah data dan informasi di lapangan, berupa dokumen-dokumen administratif, yang ditujukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti.
E. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis dan interpretasi. Data yang telah terkumpul diolah secara kualitatif.
Data dari hasil penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif dengan melakukan:
a. Reduksi Data
Tujuan dilakukannya reduksi data dalam menganalisis data adalah untuk memudahkan pemahaman terhadapdata yang sudah dikumpulkan.
b. Display Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah membuat rangkuman temuan penelitian berdasarkan pada aspek-aspek yang diteliti. Melalui display data, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga dapat memudahkan memahami gambaran keseluruhan dari aspek-aspek yang diteliti.
c. Kesimpulan
Kegiatan akhir dalam menganalisis data ialah mengambil kesimpulan yang dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dengan mengacu pada permasalahan yang diteliti. Kegiatan verifikasi dilakukan dengan cara mempelajari kembali data-data yang terkumpul dan meminta pertimbangan daripihak-pihak yang terkait, misalnya kepala sekolah dan teman-teman yang mempunyai wawasan mengenai resource center.
F. Lokasi Penelitian