• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PTK 1201039 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PTK 1201039 Chapter 5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Agus Haris Abadi, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tahap ekspolasi

a. Perencanaan K3 dalam pembelajaran praktik produktif, perencanaan

keselamatan dan kesehatan kerja pada variabel implementasi K3 SMK

Ciwaringin pada umumnya berkategori ‘cukup’. Hal ini dibuktikan

oleh adanya; 1) kebijakan yang tertulis dan formal; 2) persayaratan

legal; 3) identifikasi bahaya, seperti ventilasi, penerangan, kebersihan

ruangan, kebersihan kamar mandi, dan tata letak engine dalam kategori

cukup; 4) program K3, seperti mewajibkan siswa praktik untuk

mematuhi tata tertib bengkel dan menggunakan alat dan bahan sesuai

fungsi dan kebutuhan; dan 5) SOP, seperti mengerjakan pekerjaan

sesuai dengan standar yang telah dijelaskan maupun yang tertera pada

jobsheet;

b. Pelaksanaan K3 dalam pembelajaran praktik produktif didapatkan; 1)

perhatian siswa terhadap tata tertib dalam kategori baik; 2) tindakan

selamat siswa dalam melakukan pekerjaan dalam kategori kurang; 3)

ketertiban siswa setelah melakukan dalam kategori cukup; dan 4)

kepedulain siswa terhadap keselamatan kerja dalam kategori kurang;

c. Hambatan K3 dalam pembelajaran praktik produktif diantaranya; 1)

kesadaran praktikan terhadap K3, seperti masih banyak praktikan yang

praktik sambil bergurau, berdesak-desakan, tidak memakai APD, dan

tidak memakai baju wearpack; 2) pembiayaan, seperti terbatasnya

(2)

90

Agus Haris Abadi, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Eksperimen

a. Kemampuan kognitif siswa meliputi penegtahuan dan pemahaman K3

termasuk pada kategori sedang dimana setelah diberikan treatment

berupa pemebelajaran praktik produktif yang terintegrasi dengan K3

mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata gain sebesar

55%;

b. Kemampuan afektif siswa, meliputi nilai diri dan sikap responsif

menanggapi K3 termasuk pada kategori sedang. Hal ini dapat terlihat

pada gambar 4.1 menunjukkan nilai rata-rata gain kemampuan afektif

siswa mengalami peningkatan 45%;

c. Kemampuan psikomotorik siswa, meliputi keterampilan dalam merakit

dan membongkar suatu komponen sesuai K3 pada kategori sedang.

Hal ini dapat terlihat pada gambar 4.1 menunjukkan nilai rata-rata gain

kemampuan psikomotorik siswa mengalami peningkatan 65%;

d. Pengaruh implementasi K3 terhadap pembelajaran praktik produktif di

bengkel pada pembuktian hipotesis menunjukkan nilai sebelum

dilakukan treatment lebih rendah dibandingkan sesudah dilakukan

treatment, maka dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi K3

memberikan perubahan atau pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

B. Saran

Beberapa saran yang diajukan terkait dengan penelitian yang telah

dilakukan diantaranya sebagai berikut :

1. Tahap eksplorasi

a. Perencanaan dalam melakukan kegiatan praktik hendaknya

direncanakan sebaik mungkin, seperti kebijakan yang tertulis formal,

persayaratan legal, identifikasi bahaya, adanya program K3 dan

kesesuaian pekerjaan sesuai SOP, karena hal tersebut berkaitan

langsung dengan keselamatan pekerja, lingkungan, alat dan bahan;

b. Pelaksanaan keselamatan kerja yang sesuai prosedur hendaknya

(3)

91

Agus Haris Abadi, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik. Seperti mentaati dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah

dibuat dalam bentuk tata tertib;

2. Tahap Eksperimen

a. Perilaku aman tidak cukup dilihat dalam waktu yang hanya tiga kali

pretest dan tiga kali postest, perlu dilakukan dengan kurun waktu yang

lebih lama guna mengetahui budaya K3 sehari-hari;

b. Terdapat kekhawatiran pada sistem penskoran alat tes yang berupa

uraian, sehingga perlu penskoran yang pasti;

c. Pengambilan sampel hanya satu kelas tidak membandingkan hasil dari

penerapan perlakuan, setidaknya dibutuhkan satu kelas sebagai

pembanding dalam menguji keefektifan sebuah metode;

d. Dalam penelitian ini kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik

siswa belum terungkap secara maksimal karen aterbatasnya instrumen

yang digunakan. Oleh karena itu diperlukan instrumen selft assesment

Referensi

Dokumen terkait

mengartikan budaya organisasi dengan cara yang sama.. Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi.. pengambilan keputusan manajerial, proses dan

Pengusulan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang telah memenuhi kriteria dan telah melengkapi persyaratan pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana

Dari keempat jenis ikan Channidae tersebut di atas, kalau diurutkan berdasarkan panjang dan berat tubuh, maka dapat diurutkan sebagai berikut : urutan pertama,

Retno yang saat ini dibantu oleh 10 tenaga kerja mengaku / usaha jamur tiram dan jamur kuping tidak membutuhkan tempat yang luas seperti pada budidaya jamur merang // Lokasi

[r]

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

SEGMEN BERITA REPORTER C Usaha Cuci Motor Yang Tak

Pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Satu bulan Juni tahun Dua Ribu Tiga belas , Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pembangunan Jembatan Kabupaten Indragiri