• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2. BAB 1 Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4.2. BAB 1 Pendahuluan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I-1

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 8-A TAHUN 2015 TENTANG :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan daerah merupakan suatu usaha yang sistematik dari berbagai pelaku, baik pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan pada aspek fisik, sosial ekonomi dan aspek lingkungan lainnya sehingga tercipta peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan pembangunan daerah secara baik diperlukan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas. Perencanaan pembangunan daerah berfungsi untuk memperbaiki penggunaan sumber daya-sumber daya publik yang tersedia di daerah. Proses penyusunannya harus bersifat aspiratif dan menggunakan pendekatan perencanaan yang tepat. Selain itu, perencanaan pembangunan daerah harus mencerminkan kebutuhan realitas suatu daerah.

Dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus disusun sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014, meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Seluruh dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut menjadi bagian integral dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Pemerintah Kota Surakarta telah memiliki dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Perda Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta Tahun 2005-2025. Sementara itu RPJMD Kota Surakarta tahun 2010-2015 habis masa berlakunya pada tahun 2015. Berdasarkan Surat Edaran Mendagri tanggal 14 April 2015, nomor 050/1854/SJ, tentang Skala Prioritas Penyusunan RKPD Tahun 2016 mengamanatkan bahwa bagi daerah yang RPJMDnya telah berakhir agar berpedoman pada RPJPD.

(2)

I-2

penyusunan RKPD tahun 2016 memperhatikan kebijakan tahap ke-3 RPJPD Kota Surakarta tahun 2005-2025, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016, dan RKPD Provinsi Jawa Tengah tahun 2016.

Penyusunan RKPD Kota Surakarta tahun 2016 berpedoman pada Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan yang dilakukan dalam penyusunan RKPD Kota Surakarta tahun 2016 sesuai Permendagri Nomor 54 tahun 2010 meliputi: (1) Persiapan penyusunan RKPD; (2) Penyusunan rancangan awal RKPD; (3) Penyusunan rancangan RKPD; (4) Pelaksanaan musrenbang RKPD; (5) Perumusan rancangan akhir RKPD; dan (6) Penetapan RKPD tahun 2016.

Secara rinci, tahap pertama dilakukan persiapan penyusunan RKPD, meliputi pembentukan Tim Penyusun RKPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Tahap selanjutnya dilakukan penyusunan rancangan awal RKPD yang mencakup berbagai aktivitas antara lain: (a) Pengolahan data dan informasi; (b) Analisis gambaran umum kondisi daerah; (c) Analisis kondisi perekonomian dan keuangan daerah; (d) Evaluasi kinerja pembangunan tahun 2014; (e) Telaah kebijakan Pemerintah; (f) Telaah pokok-pokok pikiran DPRD; g) Perumusan permasalahan pembangunan daerah; (h) Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah; (i) Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah; (j) Perumusan program kegiatan prioritas dan pagu indikatif; serta (k) Penyajian rancangan awal. Berikutnya adalah Penyusunan rancangan RKPD yang pada intinya melakukan penyempurnaan rancangan awal RKPD berdasarkan masukan dan rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) melalui proses pengintegrasian dan harmonisasi program dan kegiatan prioritas. Setelah Rancangan RKPD tersusun, selanjutnya dilaksanakan Musrenbang RKPD meliputi tahapan Musrenbangkel, Musrenbangcam, dan Musrenbangkot tahun 2016 untuk mengakomodir aspirasi masyarakat dan pokok-pokok pikiran DPRD. Berdasarkan hasil Musrenbang, kemudian dirumuskan Rancangan Akhir RKPD untuk ditetapkan menjadi RKPD Kota Surakarta Tahun 2016 dengan Peraturan Walikota.

(3)

I-3

Gambar 1.1 Diagram Proses Penyusunan RKPD Tahun 2016

Kedudukan dokumen RKPD sangat strategis dan terkait erat dengan dokumen penganggaran pembangunan daerah, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD. RKPD Kota Surakarta Tahun 2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (Peraturan Walikota) menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2016 untuk menyusun APBD Tahun Anggaran 2016.

B. Dasar Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2016, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(4)

I-4

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

(5)

I-5

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 20. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019;

22. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

23. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 Dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014;

24. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 seri E Nomor 1);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013–2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5);

27. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 4); 28. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Tambahan Lembaran Daerah Kota Surakarta Nomor 17);

29. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 2); dan

(6)

I-6

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2016 adalah: (1) Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016; dan (2) Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2016.

2. Tujuan

Tujuan Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2016 adalah untuk menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antartingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.

D. Hubungan Antar Dokumen

RKPD sebagai dokumen perencanaan daerah tahunan merupakan bagian integral dari sistem perencanaan Pembangunan nasional sebagaimana disebutkan dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. RKPD Kota Surakarta tahun 2016 tentunya memiliki keterkaitan dengan berbagai dokumen perencanaan daerah lainnya di Kota Surakarta, maupun dokumen perencanaan di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan nasional.

Beberapa dokumen perencanaan di tingkat daerah Kota Surakarta yang memiliki keterkaitan dengan dokumen RKPD Kota Surakarta Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta tahun 2005-2025.

RKPD Kota Surakarta tahun 2016 merupakan bagian dari RPJPD tahap III (tahun 2015-2019). Posisi RKPD tahun 2016 yang merupakan tahun transisi menjadikan RPJPD sebagai acuan utama dalam penyusunan program dan kegiatan. Dalam RPJPD tersebut telah dijabarkan arah kebijakan pembangunan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan.

2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011 – 2031. RTRW Kota Surakarta memuat arahan pola ruang yang dipedomani dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Penyusunan RKPD tahun 2016 mengacu pada RTRW dalam pengembangan wilayah sesuai dengan pola ruang yang telah diatur di dalamnya. Penyusunan RKPD juga perlu menyelaraskan beberapa program dan kegiatan yang tercantum di dalam RTRW.

(7)

I-7

Pelaksanaan rencana program RPJMD Kota Surakarta tahun 2010-2015 berakhir tahun 2010-2015. Walaupun demikian pencapaian kinerja atas pelaksanaan RPJMD menjadi bahan evaluasi dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Daerah tahun 2016. Hal ini secara sekilas dijelaskan dalam Bab Penutup RPJMD, bahwa dalam penyusunan RKPD tahun 2016 dapat mengacu pada RPJMD Kota Surakarta tahun 2010-2015.

4. Hasil Musrenbang RKPD Tahun 2015

Hasil Musrenbang mencakup hasil musrenbangcam, hasil Diskusi Kelompok Terbatas pada setiap SKPD, pokok-pokok pikiran DPRD (termasuk hasil reses).

5. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016

RKPD Kota Surakarta tahun 2016 juga disusun dengan memperhatikan pada kebijakan RKP tahun 2016. Kebijakan pembangunan nasional ini termuat dalam Permendagri tentang Penyusunan pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah tahun 2016, dan Permendagri tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2016. RKP perlu diacu untuk mewujudkan sinergitas kebijakan pembangunan daerah Kota Surakarta dengan kebijakan pembangunan di tingkat nasional. 6. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2016

Penyusunan RKPD Kota Surakarta tahun 2016 memperhatikan pula pada dokumen RKPD Provinsi Jawa Tengah tahun 2016. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan sinergitas kebijakan pembangunan daerah Kota Surakarta dengan kebijakan pembangunan di tingkat provinsi pada tahun 2016. Dengan demikian, kebijakan pembangunan yang ditetapkan dalam RKPD Kota Surakarta tahun 2016 tidak bertentangan dengan kebijakan pembangunan di tingkat provinsi.

7. Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Renja SKPD)

RKPD Kota Surakarta tahun 2016 akan menjadi acuan bagi SKPD di lingkungan pemerintah Kota Surakarta dalam menyusun Renja SKPD sebagai rencana pembangunan tahunan di tingkat SKPD. SKPD harus menyusun rancangan Renja SKPD dengan mendasarkan pada rancangan awal RKPD, dengan memperhatikan hasil Musrenbang.

8. Perencanaan Pembangunan Sektoral

Beberapa dokumen pembangunan sektoral Kota Surakarta yang juga diperhatikan dalam penyusunan RKPD Kota Surakarta tahun 2016 yaitu: Rencana Aksi Daerah Millenium Development Goals

(8)

I-8

E. Sistematika RKPD

Rencana Kerja Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang dan dasar hukum penyusunan RKPD, hubungan antara dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, maksud dan tujuan penyusunan RKPD, dan sistematika penulisan RKPD.

Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

Bab ini berisi tentang gambaran umum kondisi daerah yang mencakup aspek geografis dan demografis, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah; hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu; dan permasalahan pembangunan daerah.

Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah

Bab ini berisi tentang uraian kondisi ekonomi tahun 2014 dan perkiraan tahun 2015, yang mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

Bab IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kota Surakarta

Bab ini mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak di tingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.

Bab V Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah

Bab ini mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah RKPD Kota Surakarta tahun 2016.

Bab VI Penutup

Gambar

Gambar 1.1 Diagram Proses Penyusunan RKPD Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

BHP telah dengan jelas diberikan tugas dalam Pasal 1126 KUHPerdata mengenai kedudukannya sebagai pengurus harta peninggalan yang tidak terurus, dan dengan tegas isi dari

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pekon Cipta Mulya Kecamatan Kebun tebu Kabupaten Lampung Barat, mengenai Respon petani terhadap pelaksanaan Program

Perlu untuk ditegaskan bahwa bukan hanya agama Islam saja yang terdapat di dalamnya syari’at zakat, tetapi nabi-nabi yang diutus kepada umat-umat yang terdahulu ternyata juga

Dengan memformulasikan masalah yang ditemukan, yaitu rendahnya keterampilan menulis teks ilmiah populer, strategi yang digunakan guru selama ini, strategi yang

Penyulam-penyulam ini kebiasanya mempunyai motif sebagai lambang identiti masing-masing untuk mencerminkan hasil karya mereka tetapi tidak mengubah motif yang terdahulu iaitu

Secara khusus bertujuan untuk menilai gambaran radiografi mastoid posisi Schuller pada pasien otitis media supuratif kronik suspek mastoiditis dan atau

H0 : Service Quality tidak mempengaruhi secara parsial terhadap. Corporate Image di BMT

Persepsi Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Layang di Kota Ambon Hasil analisis terhadap persepsi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya ikan