• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV skripsi 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab IV skripsi 1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bab IV PEMBAHASAN

A Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah

Pelanggaran hak nasabah oleh bank dapat diselesaikan melalui jalur hukum.

namun etika kita kembali sadarkan terhadap nilai-nilai Negara hukum Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 yang mengedepankan asas musyawarah, forum

mediasi merupakan dimensi yang juga penting.1 Artinya, ketika sengketa perbankan

masih dapat diselesaikan secara baik dan tetap menguntungkan kedua belak

pihak, maka jalur hukum atau pengadilan dapat dikesampingkan/dihentikan. Hal

ini juga terkait dengan prinsip penyelesaian sengketa secara murah, sederhana dan

cepat.

Hadirnya upaya tersebut tentu tidak terlepas dari hubungan timbal balik

antara nasabah dan bank, baik itu nasabah penyimpan dalam bentuk tabungan

maupun deposito atau nasabah lain. Hubungan timbal balik ini dapat berupa

pemberian bunga oleh pihak bank terhadap simpanan dari nasabah, serta

kewajiban- kewajiban nasabah untuk memenuhi ketentuan system administrasi

tertentu apabila nasabah hendak mengambil atau menyimpan uang.

Selain itu sebagai upaya peningkatan dan pemberdayaan nasabah, tentu

bank sebagai pelaku usaha harus memberikan layanan penyelesaian dan

infrastruktur atas berbagai keluhan dan pengaduan nasabah. Media penyelesaian

ini juga harus memenuhi standar waktu dan pelayanan.

(2)

Artinya dapat berlaku secara efektif dan efesien. Bank Indonesia sebagai

pemegang otoritas perbankan Indonesia dalam upaya memenuhi standar tersebut

juga telah memprioritaskan program-program terkait perlindungan nasabah,

termasuk penanganan pengaduan nasabah, termasuk penanganan perbankanan

Kejahatan terhadap pelayanan perbankan merupakan salah satu bentuk

kejahatan yang selama ini sering terjadi di banyak tempat. Beberapa di antaranya

sudah ditangani dengan baik, namun masih saja terus berulang dengan modus yang

bervariasi. Misalnya mulai dari tindakan perampokan atas petugas bank maupun

terhadap nasabah yang baru saja melakukan transaksi di bank. Di samping itu ada

juga tindakan yang mengelabui data perbankan yang akibatnya merugikan nasabah,

termasuk dengan cara mengganggu proses transaksi melalui pemanfaatan teknologi

internet2

Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas perbankan Indonesia dalam

upaya memenuhi standar tersebut juga telah memprioritaskan program-program

terkait perlindungan nasabah, termasuk penanganan pengaduan nasabah, termasuk

penanganan perbankanan pembentukan lembaga mediasi perbankan independen.

Dalam ranah hukum, seorang tentu harus bertanggung jawab Terhadap kerugian

yang diakibatkan oleh perbuatan yang bertentangan dengan hukum dari orang lain.

hal ini disebut tanggungjawab kwalitatif, yaitu orang yang bertanggung jawab

karena orang itu memiliki suatu kwalitas tertentu.

(3)

Sesuai dengan penerapan hukum di Indonesia, seorang konsumen yang

dilakukan oleh pelaku usaha, termasuk nasabah kepada bank, dapat menggugat

pihak yang menimbulkan kerugian atas produk dan jasanya tersebut. Kwalifikasi

gugatan yang lazim adalah wanprestasi atau perbuatan melawan hukum.

Dalam gugatan adanya wanprestasi, maka terdapat hubungan kontraktual antara

konsumen dan pelaku usaha/produsen. Kerugian yang dialami oleh nasabah tidak

(4)

Bentuk pertanggungjawaban Bank

Hubungan antara bank dengan nasabah dalam menjalankan kegiatan

usahanya, menimbulkan dua sisi tanggung jawab, yaitu kewajiban yang terletak

pada bank itu sendiri dan kewajiban yang menjadi beban nasabah penyimpan dana

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan bertanggung jawab, menurut Kitab Undang-Undang Pidana Indonesia seseorang yang dapat dipidana tidak cukup apabila orang tersebut telah melakukan perbuatan yang

orang lain atau perbuatan (atau tidak berbuat) bertentangan dengan kewajiban menurut undang-undang atau bertentangan dengan apa yang menurut hukum tidak tertulis yang

(b) Adanya suatu perbuatan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan mewajibkannya ganti rugi atau dikenal dengan perbuatan melawan hukum. Tanggung jawab hotel Ahmad

Rumah sakit sebagai “orang” dalam bentuk badan hukum akan bertanggung jawab terhadap perbuatan hukum yang dilakukan oleh organ-organ yang menjalankan tugas rumah sakit dan

Disini pihak rumah sakit terindikasi melakukan perbuatan melanggar hukum yakni melakukan perjanjian yang sejatinya bertentangan dengan hak subyektif orang lain dan/atau yang

“Suatu tindakan atau perbuatan yang diancam dengan pidana oleh undang-undang, bertentangan dengan hukum dan dilakukan dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab.”4

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah d Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

Jika kerusakan terjadi karena perbuatan orang lain yang semestinya dapat dihindari, maka yang bertanggung jawab tetap „ajir, akan tetapi „ajir tidak bertanggung jawab apabila