• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDT 1105701 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDT 1105701 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara-cara yang ditempuh dalam suatu tindakan

penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil salah satu metode yang

dipilih sesuai dengan penelitiannya adalah metode kualitatif. Maleong (2010,

hlm. 6) menyatakan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini tidak

hanya meneliti tentang Tari Tupping di daerah Kuripan saja tetapi juga ingin

menganalisis dan memperoleh gambaran secara luas dan mendalam tentang Tari

Tupping di desa Kuripan tersebut. Untuk mendapat data yang akurat maka

penelitipun melibatkan masyarakat khususnya yang berada di lingkungan

kesenian Tari Tupping.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan atau subjek penelitian ini yaitu Sanggar Intan Kuripan yang

dipimpin oleh Bapak Ridwan. Bapak Ridwan adalah salah satu narasumber

yang berada di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung

Selatan. Peneliti memilih Tari Tupping ini, karena tarian ini telah mengalami

perkembangan berupa pemadatan gerak dan pergeseran fungsi, maka dari itu

peneliti ingin mempublikasikan mengenai Tari Tupping ini sebagai upaya

(2)

2. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian atau lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Kuripan

Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian lapangan ini,

peneliti langsung mendatangi Sanggar Intan Kuripan yang berlokasi di Desa

Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Sanggar Intan

Kuripan merupakan salah satu sanggar tari yang melatih Tari Tupping.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahaman dari judul penelitian, peneliti

akan menjabarkan penjelasan mengenai Tari Tupping di Desa Kuripan

Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini merupakan

upaya untuk mempublikasikan salah satu kesenian tari tradisional yang ada

Lampung. Dimana akan membahas mengenai latar belakang, struktur penyajian

serta rias, busana Tari Tupping yang telah mengalami pergeseran fungsi.

Perubahan dari Tupping menjadi Tari Tupping menjadi salah satu pembahasan

utama dalam penelitian ini. Tarian yang menggunakan 12 topeng pada

penyajiannya memiliki arti tersendiri di setiap topengnya.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data dalam sebuah penelitian

yang berada di lapangan itu memerlukan adanya sebuah alat bantu yang dimana

alat tersebut akan membantu peneliti dalam melakukan penelitian dalam hal

pengumpulan data.

1. Pedoman Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan atau

penelitian secara langsung ke lapangan. Observasi disini diartikan sebagai

pengamatan penelitian mengenai bagaimana Tari Tupping di Desa Kuripan

Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Observasi langsung

dilakukan ke Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung

Selatan. Observasi dilakukan sebagai tambahan referensi mengenai bagaimana

(3)

Kuripan. Pedoman observasi menggunakan alat bantu berupa camera digital,

handycam, dan alat bantu lainnya.

2. Pedoman Wawancara

Instrumen wawancara yang terstruktur digunakan peneliti untuk mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa saja yang akan diperoleh. Wawancara ini

menanyakan seputar latar belakang, struktur penyajian, serta rias, dan busana

Tari Tupping. Pedoman wawancara yang telah di susun secara sistematik, untuk

mengungkap sedalam mungkin informasi tentang latar belakang, struktur

penyajian, serta rias, dan busana Tari Tupping ini akan menghasilkan banyak

informasi yang sangat penting dan perlu masyarakat ketahui, agar masyarakat

lebih mengetahui mengenai Tari Tupping. Pedoman wawancara ini bisa dibantu

oleh alat-alat seperti buku, handphone, dan camera.

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi dimaksudkan untuk mendokumentasikan kegiatan

pada saat peneliti melakukan observasi, agar hasil observasi dan wawancara bisa

disesuaikan. Aspek yang didokumentasikan yaitu saat kegiatan latihan Tari

Tupping. Hasil dari dokumentasi latihan dari Tari Tupping ini akan memperkuat

informasi yang telah peneliti dapatkan dari hasil observasi dan wawancara

mengenai Tari Tupping.

4. Pedoman Pustaka

Pedoman pustaka yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

konsep dan teori yang ada kaitannya dengan penelitian dan dapat dijadikan

landasan bagi penelitian. Pedoman pustaka yang mengenai Tari Tupping akan

sangat membantu untuk penelitian ini. Pedoman pustaka ini bertujuan untuk

memperkuat data peneliti yang telah didapatkan melalui hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi mengenai Tari Tupping. Penelitipun dapat

membandingkan dengan hasil-hasil penelitian yang terdahulu mengenai Tari

Tupping. Dengan mengkaji dan menelaah buku yang relevan dengan

permasalahan yang akan dibahas sehingga diperoleh keterkaitan antara teori dan

(4)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang paling utama pada proses

penelitian. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014, hlm. 308) bahwa “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan”.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa teknik

yaitu:

1. Observasi

Observasi yaitu penelitian dengan cara pengamatan langsung ke lapangan

dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi. Observasi dilakukan di

Sanggar Intan Kuripan yang berlokasi di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan

Kabupaten Lampung Selatan. Observasi dilakukan sebagai tambahan referensi

mengenai bagaimana latar belakang, struktur penyajian, serta rias, dan busana

Tari Tupping dengan langsung mengamati bagaimana proses latihan Tari

Tupping yang ada di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten

Lampung Selatan.

2. Wawancara

Studi ini dilakukan oleh peneliti untuk langkah selanjutnya dalam

pengumpulan informasi dan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah

yang tidak dapat ditemukan melalui kegiatan observasi. Wawancara dilakukan

kepada beberapa narasumber yang dianggap akan mampu memberikan data-data

dan informasi yang akan membantu peneliti memecahkan masalah dalam

penelitian. Wawancara dilakukan kepada pencipta Tari Tupping Bapak W.

Darmawan SC, S.Pd., M.Si sebagai narasumber kunci, Ibu Zaidar Yulianti

sebagai orang yang pernah meneliti Tari Tupping, dan Bapak Ridwan S.Pd.

sebagai Ketua Sanggar Intan Kuripan. Peneliti melakukan wawancara pada

beberapa narasumber karena peneliti membutuhkan banyak informasi dari

berbagai sudut pandang. Hasil wawancara ini bertujuan untuk melengkapi dari

(5)

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis maupun dokumen

dalam bentuk lain. Studi dokumentasi ini dilakukan untuk melengkapi data

yang telah didapatkan dari hasil observasi dan wawancara mengenai Tari

Tupping. Studi dokumentasi ini bertujuan untuk memperkuat informasi pada

masyarakat. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengabadikan penelitian

melalui photo, video, dan rekaman suara dari proses penelitian.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini guna untuk mencari

data-data atau sumber lain dari buku-buku, artikel, majalah, jurnal, karya ilmiah

maupun penelitian terdahulu mengenai Tari Tupping, baik yang diperoleh dari

perpustakaan atau referensi. Studi ini perlu dilakukan guna untuk memperkuat

hasil penelitian dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, agar dari

hasil pengumpulan data tersebut dapat dikuatkan dan dikaitkan dengan

teori-teori yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data atau informasi

tentang penelitian. Untuk menghindari duplikasi penelitian, maka peneliti akan

memaparkan tulisannya.

F. Prosedur Penelitian

1. Langkah-Langkah Penelitian

a. Pra Penelitian

1) Survei

Survei merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh peneliti.

Kegiatan survei ini dilakukan untuk mencari dan melihat beberapa objek

dan menentukan objek yang akan diteliti. Setelah itu, peneliti merumuskan

maslaah yang akan diteliti dan menentukan judul untuk diajukan pada

Dewan Skripsi Departemen Pendidikan Seni Tari.

2) Pengajuan Judul

Kegiatan selanjutnya setelah peneliti melakukan survei, yaitu peneliti

akan mengajukan judul pada Dewan Skripsi Departemen Pendidikan Seni

(6)

3) Pembuatan Proposal Penelitian

Langkah ketiga yang dilakukan oleh peneliti yaitu pembuatan proposal.

Setelah judul disetujui oleh Dewan Skripsi Departemen Pendidikan Seni

Tari, peneliti akan membuat proposal yang merupakan salah satu syarat

untuk melangkah pada proses pembuatan skripsi, yang dimana peneliti

sebelumnya telah melakukan observasi lapangan untuk mengumpulkan

bahan pembuatan proposal penelitian.

4) Revisi Proposal

Kegiatan selanjutnya setelah peneliti menulis proposal, yaitu merevisi

proposal. Peneliti akan melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada

pembimbing I dan II yang telah ditetapkan yaitu Dr. Yulawan

Kasmahidayat, M.Si dan Putri Lilis Dyani, M. Sn.

b. Pelaksanaan Penelitian

Pada proses pelaksanaan penelitian, dilakukan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut:

1) Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data yang diperoleh langsung merupakan

proses awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian sebagai acuan

penelitian selanjutnya.

2) Pengolahan Data

Setelah kegiatan pengumpulan data selesai, maka peneliti akan

melakukan pengolahan data dengan cara menyusun data yang telah

diperoleh.

3) Meringkas Data

Kegiatan selanjutnya merupakan penyeleksian, pengklasifikasian, dan

mentransformasikan data yang telah diperoleh di lapangan ke dalam

bentuk tulisan. Data mentah tersebut diseleksi dan diklasifikasikan

berdasarkan permasalahan.

4) Menyusun Data

Kegiatan akhir yang dilajukan oleh peneliti yaitu menyusun data yang

(7)

peneliti akan melakukan bimbingan. Pembimbing akan merevisi dan

mengkoreksi hasil laporan yang telah disusun peneliti.

G. Skema/ Alur Penelitian

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian

Memilih Situasi Sosial (Place, Actor, Activity)

Observasi Partisipan

Ansalisis Domain

Observasi Deskriptif Mencatat Hasil

Observasi dan Wawancara

Observasi Terfokus

Observasi Terseleksi Analisis Taksonomi

Analisis Komponensial

Analisis Tema

Temuan Budaya

(8)

Sumber: Sugiyono, 2014, 346

Keterangan :

a. Memilih situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen, yaitu place

merupakan tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang

berlangsung, actor merupakan pelaku atau orang-orang yang sedang

memainkan peran tertentu, dan activity merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh actor dalam situasi yang berlangsung.

b. Observasi Partisipan merupakan kegiatan peneliti yang terlibat dengan

kegiatan sehari-hari dengan orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian.

c. Mencatat hasil Observasi dan Wawancara. Kegiatan ini merupakan

kegiatan peneliti dalam menghimpun data.

d. Observasi Deskriptif, kegiatan ini merupakan kegiatan peneliti dengan

mengumpulkan data awal dari hasil apa yang peneliti lihat, dengar, dan

dirasakan.

e. Analisis Domain merupakan kegiatan peneliti dalam memperoleh

gambaran yang umum dan menyeluruh dari objek/penelitian atau situasi

sosial, hal demikian diperoleh dari beberapa pertanyaan yang peneliti

berikan kepada actor atau narasumber.

f. Observasi Terfokus merupakan kegiatan peneliti merumuskan beberapa

masalah agar masalah lebih dipersempit dan terfokus.

g. Analisis Taksonomi merupakan kegiatan peneliti dalam memfokuskan

masalah yang akan diambil dalam penelitian, masalah yang telah

difokuskan, dijabarkan lebih terperinci untuk mengetahui struktur

internalnya.

h. Observasi Terseleksi nerupakan kegiatan dimana peneliti telah

menguraikan fokus masalah yang telah ditemukan, sehingga data alan lebih

terperinci.

(9)

j. Analisis Tema merupakan kegiatan peneliti yang menghubungkan antara

domain dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan aspek yang diteliti,

selanjutnya dinyatakan dalam judul penelitian.

k. Temuan Budaya dimana peneliti akan menemukan fakta-fakta mengenai

budaya yang telah didapatkan dari hasil penelitian, sehingga menghasilkan

judul yang telah ditentukan.

l. Tahap Akhir yaitu menulis laporan, yang dimana peneliti akan menuliskan

keseluruhan hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara di

lapangan.

H. Analisis Data

Bagan 3.2 Siklus analisis data

Keterangan :

a. Data Collection

Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengumpulan data atau

menghimpun data dengan cara melakukan observasi langsung ke Desa

Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan sebagai lokasi

tempat terciptanya Tari Tupping. Kemudian peneliti melakukan wawancara

langsung kepada Bapak Budiman selaku Ketua Adat di Desa Kuripan,

selanjutnya melakukan wawancara kepada pencipta Tari Tupping Bapak W.

Darmawan SC, S.Pd., M.Si. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara

kepadaBapak Ridwan sebagai Ketua Sanggar Intan Kuripan.

Data collection

Data display

Data reduction

(10)

b. Data Reduction

Pada kegiatan ini peneliti merangkum data hasil observasi ke Desa

Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, dan

wawancara kepada narasumber. Hasil dari observasi dan wawancara

tersebut, peneliti merangkum data dari data collection yaitu sebagai berikut :

Pertunjukan Tari Tupping terdiri dari:

a) Jumlah penari Tupping saat ini boleh kurang dan lebih dari 12 penari

b)Adanya topeng

c) Adanya Cundang atau tempat air minum

d)Kostum

e) Penari boleh wanita

f) Penari boleh dari kalangan apapun.

c. Data Display

Pada kegiatan ini peneliti menyajikan hasil data Reduction kedalam

bentuk deskripsi.

a) Pada pertunjukan tari Tupping jumlah penari harus berjumlah 12

penari laki-laki saja, sedangkan pada saat ini tarian tersebut bisa ditarikan

oleh laki-laki atau wanita dengan jumlah boleh kurang atau lebih dari 12

orang penari. Dan dalam tarian ini menggunakan topeng 12 wajah dengan

berbeda karakter. Sedangkan pada aksesoris penari Tupping menggunakan

Cundang sebagai aksesoris yang di selempangkan di belakang punggung.

Kostum yang digunakan terbuat dari kain perca berupa celana dan atasan

yang menyerupai dedaunan.

d. Verification

Pada kegiatan ini peneliti menarik kesimpulan dari data-data yang

ditemukan. Berdasarkan hasil data collection, data reduction, dan data

display dapat disimpulkan bahwa pertunjukan Tari Tupping berawal dari

reaksi masyarakat Lampung terhadap penjajah yaitu saat pengintaian dan

pengawasan Radin Intan yang bertujuan untuk melindungi dan mengelabui

penjajah. Gerakan tari Tupping seperti pasukan perang yang sedang

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Sensitivitas Terhadap Peningkatan Harga Input (Tepung Kanji) Tepung kanji merupakan bahan baku yang digunakan pada hampir seluruh produk UKM Ayu Bersaudara

Menurut Rahmadi (2001) tugas utama Bank adalah mengumpulkan dana dari masyarakat (baik dari perorangan maupun dari organisasi) Dengan dana yang terkumpul tadi, Bank dapat

Sedangkan menurut Berkowitz (2005), agresi ialah tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang/institusi terhadap orang/institusi lain yang sejatinya disengaja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor yang meliputi: budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap proses keputusan pembelian produk Texas

Fenomena kenaikan jumlah penumpang pesawat pada periode mendatang dapat dianalisis mengguna-kan disiplin ilmu statistika, yaitu dengan analisis deret waktu yaitu dengan

[r]

Tata cara pengawasan pemenuhan BPHTB atas perolehan hak atas tanah, oleh Kantor Pertanahan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, melalui pejabat

[r]