PENGHILANGAN
ME
Ibra
Jurusan Tek
Jl. Prof. Soedarto
Pada saat ini banyak dicari p dan tidak bersifat karsinogenik.Sala Salah satu cara mendapatkan gula s larutan tersebut akan berwarna co menghilangkan tanin dari larutan h Bahan yang digunakan dalam penel digunakan adalah beaker glass, pip timbangan, dan spektrofotometer. penyaringan, adsorpsi, filtrasi, da pengadukan 300 rpm selama 10 me adsorpsi sampel akan dianalisa m kandungan taninnya.Hasil peneliti taninnya.Lalu semakin kecil suhu o untuk adsorpsi tanin berdasarkan ha
Kata kunci :adsorpsi; karbon aktif;
At this time there is many pro calories and not carcinogenic. One o method to get the sweetener is byex brown due to tannins that contained activated carbon to absorb tannins. citric acid. Then equipments used is paper, scale, and spectrophotomete minutes. Adsorption processdid at r analyze with spectrophotometer usin research is the higher pH operation heated the adsorbent the smaller ta research is using 200 oC of temperatu Keywords :activated carbon; adsorp 1. Pendahuluan
Industri makanan, minuman produknya.Bahan pemanis terbagi at biasa digunakan adalah gula sukrosa nilai kalori tinggi yang dapat men menggunakan pemanis buatan karen
AN WARNA COKLAT LARUTAN GU
ENGGUNAKAN KARBON AKTIF
rahim Ghazi, Bayu Wicaksono, Abdullah *)
eknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Dipo
arto Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax: (024
Abstrak
i pemanis alami alternatif yang memiliki tingkat kemani alah satu pemanis alami tersebut adalah pemanis stev la stevia yaitu dengan mengekstraksi daun stevia. Akan cokelat akibat tanin yang terkandung pada daun s n hasil ekstraksi tersebut yaitu dengan menyerap tani nelitian ini yaitu daun stevia kering, air, karbon aktif, d
pipet tetes, gelas ukur, magnetic stirrer, tanur, penga r. Tahapan penelitian ini yaitu persiapan bahan b dan analisa hasil. Pada proses ekstraksi dilakukan menit. Proses adsorpsi dilakukan pada suhu ruangan da
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelom litian ini adalah Semakin tinggi pH operasi mak
operasi semakin kecil pula kandungan tanin yang dih hasil percobaan yaitu pemanasan adsorben pada suhu 2
if; stevia; tanin
Abstract
prospecting ofalternative natural sweetener that has a h e of those is the natural sweetener stevia from the leaves extracting the stevia leaf. However, after the process o ed in the stevia leaf. Oneof the processto eliminate tann s. Materials used in this research is dried stevia leaves d is beaker glass, pipette, measuring glass, magnetic st eter. Extraction process used 65oC of temperature, 300 t room temperature within 24 hours. After adsorption sing 725 nm of wavelength to get the amount of tannin on that used the smaller tannin that contained. Then the l
tannin that contained. The optimum conditiom for tan rature to heated the adsorbent and using 6 of pH operati
orption; stevia; tannin
an, dan suplemen menggunakan pemanis sebagai i atas dua macam yaitu pemanis alami dan pemanis buat osa atau gula tebu.Namun gula tersebut memiliki beber
enyebabkan kegemukan dan diabetes.Industri makan ena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan rendah
GULA STEVIA
*)
ponegoro
024) 7460058
anisan yang tinggi, rendah kalori tevia dari daun tanaman stevia. an tetapi setelah proses ekstraksi stevia. Salah satu cara untuk anin menggunakan karbon aktif. , dan asam sitrat.Lalu alat yang ngaduk, pH meter,kertas saring, baku, ekstraksi, pendinginan, an pada suhu 65oC, kecepatan dalam waktu 24 jam. Setelah di lombang 725 nm untuk diukur aka semakin kecil kandungan dihasilkan dan kondisi optimum u 200 oC dengan pH operasi 6.
a high level of sweetness, low in ves of the stevia plant. One of the s of extraction the solution turns nninfrom the solution is by using ves, water, activated carbon, and c stirrer, heater, pH meter, filter 300 rpm of stirring speed for 10 ion process each sample will be nin contained. The result of this he lower temperature that used to tannin adsorption based on this ation.
stevia dari daun tanaman stevia.G menghasilkan kalori sebesar 4 kalor
2007). Daun stevia juga mengandun tebu, tetapi nilai kalorinya sangat ren Pemanis stevia diperoleh den atau spiritus.Penggunaan pelarut ki pelarut polar yang aman untuk meng cara pertukaran ion, kolom absorbsi penambahan zeolite atau adsorben karena penggunaannya yang mudah, Penelitian ini dimaksudkan u 500 oC, 700 oC) pada proses adsorp coklat larutan gula stevia diketahui d
2. Metode Penelitian 2.1 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam digunakan pada penelitian ini adalah kertas saring, timbangan, dan spektro
Gambar Rangkaian Alat
2.2 Prosedur Penelitian
Tahap pertama yang dilakuka stevia kering yang telah ditumbuk menggunakan air sebanyak 200 ml. dipanaskan pada suhu 65oC selama temperatur ruangan. Kemudian laru gula stevia di adsorpsi menggunakan stevia pada suhu ruangan dalam wa Lalu setelah diadsorpsi oleh karbon disaring larutan gula stevia dianalisa nm.Diagram alir proses disajikan pad Bahan
ia.Gula sukrosa termasuk ke dalam pemanis nutrit lori/gram. Stevia termasuk pemanis yang kalorinya tid
ung senyawa glikosida diterpen dengan tingkat kemanis rendah( Rukmana, 2003 ).
dengan mengekstraksi daun stevia menggunakan pelaru kimia dikhawatirkan masih menyisakan pelarut pada engekstraksi daun stevia yaitu air. Penjernihan pemanis si kromatografi, dan penjernihan larutan stevia menggun n (Mantovaneli, 2004). Penggunaan adsorben dengan h, mudah didapat dan lebih ekonomis.
untukmempelajari pengaruh pH (2, 4, 6) dan suhu pem rpsi terhadap kadar tanin yang diserap. Kondisi optimu i dari tanin yang terkandung pada tiap peubah yang diuji
am penelitian ini yaitu daun stevia, air, karbon aktif , d lah beaker glass, pipet tetes, gelas ukur, magnetic stirre trofotometer. Gambar rangkaian alat saat proses adsorps
Gambar 2.1 Gambar alat adsorpsi
kan adalah tahap persiapan bahan baku yaitu menumbuk k disaring dengan ukuran 100 mesh. Setelah itu prose
l. Setelah air dan daun stevia dicampur, larutan kemud ma 10 menit. Lalu larutan stevia didinginkan dalam rutan stevia disaring sisa daun stevia menjadi larutan kan karbon aktif. Pada proses ini karbon aktif akan men waktu 24 jam. Setelah itu larutan gula stevia akan meng on aktif, larutan gula stevia difiltrasi menggunakan k lisa kandungan taninnya menggunakan spektrofotometri pada Gambar 2.2.
Proses
tritif dimana pemanis tersebut tidak ada sama sekali (Anonim,
nisan antara 200 – 300 kali gula
arut polar yaitu metanol, etanol, da produk.Untuk itu digunakan is stevia dapat dilakukan dengan gunakan kolom fixed-bed dengan an karbon aktif sangat potensial
pemanasan karbon aktif (200 oC, mum dari proses adsorpsi warna iuji.
, dan asam sitrat. Lalu alat yang irrer, tanur, pengaduk, pH meter, rpsi disajikan pada Gambar 2.1.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Percobaan
Hasil percobaan pada tiap peubah y 3.1
Run
Su
ka
1
2
3
4
5
6
7
8
Daun steviaAir Ekstraksi (s
Karbon aktif Adso
Gambar 2.2 Diagram Alir Proses
yang diuji yaitu pH adsorpsi dan suhu pemanasan karb
3.1 Tabel Hasil Konsentrasi Tanin
Suhu Pemanasan
karbon aktif (
oC)
pH
Konsentrasi
Tanin (ppm)
200
2
0.238
200
4
0.212
200
6
0.200
500
2
0.289
500
4
0.464
500
6
0.355
700
2
0.355
700
4
0.249
Penumbukan dan Penyaringan
ksi (suhu=65, kec.pengadukan=300 rpm, waktu=10 menit)
Pendinginan (waktu=24 jam)
Penyaringan
dsorpsi (suhu=suhu ruangan, waktu=24 jam) pH = 2, 4, 6
suhu pemanasan adsorben = 200 oC, 500 oC, 700 oC Filtrasi
Analisa hasil
rbon aktif disajikan dalam Tabel ukuran 100 mesh
Pada Tabel 3.1 menunjukkan konsen karbon aktif 200 oC dan pH adsorpsi berdasarkan hasil percobaan yaitu pe
3.2 Kurva Standar Tanin
Pada analisa kandungan tan Penelitian Tanaman rempah dan Ob dalam Gambar 3.1
3.3 Pengaruh pH
Pengaruh perubahan pH adso stevia disajikan dalam Tabel 3.2 dan
Ta
pH
sebelu
adsor
2
4
6
0.00 0.0001.000 2.000 3.000
0.000
A
d
so
rb
a
n
si
entrasi tanin yang paling sedikit yaitu 0.200 ppm dengan si 6. Oleh karena itu dapat disimpulkan kondisi optimum pemanasan adsorben pada suhu 200 oC dengan pH oper
tanin hasil percobaan digunakan standar tanin dari Obat (Balitro). Hubungan anatara konsentrasi tanin den
Gambar 3.1 Kurva Standar Tanin
dsorpsi pada suhu 200oC terhadap kandungan tanin pa an Gambar 3.2.
Tabel 3.2 Pengaruh pH terhadap konsentrasi tannin
pH
konsentrasi (ppm)
perubahan (%)
elum
orpsi
0.531
-
0.238
55.18
0.212
60.07
0.200
62.33
0.000 0.500
1.000 1.500
2.000
2.500 y = 12.427
0.050 0.100 0.150 0.200 0.250
konsentrasi (ppm)
kurva standar tanin
kurva st
gan variabel suhu pemanasan um untuk adsorpsi tanin
erasi 6.
ri laboratorium penguji Badan engan nilai absorbansi disajikan
pada larutan hasil ekstrasi daun
%)
.427x + 0.0114
Gam Pada Tabel 3.2 dan Gambar yang terserap semakin besar. Hal in 1966) sehingga adsorpsi tanin lebih pH operasi adsorpsi yang optimal diadsorpsi pada pH rendah, sedang Reynolds, 1982).
3.4 Pengaruh Suhu Pemanasan
Pengaruh perubahan suhu pe tanin pada larutan hasil ekstrasi daun Tabel 3.3 Peng
Suhu (
Sebel
adsor
20
50
70
0.1800.200 0.220 0.240
0
k
o
n
se
n
tr
a
si
(
p
p
m
)
ambar 3.2 Kurva pH vs Konsentrasi pada Suhu 200 OC ar 3.2 menunjukkan bahwa semakin besar pH (pH 2 sa ini karena sifat kimia tanin didalam air bersifat koloid ih baik pada pH kearah netral sesuai dengan faktor yang al sesuai dengan sifat dari adsorbat yang akan diserap angkan adsorpsi basa organik terjadi dengan mudah
pemanasan adsorben yang digunakan saat adsorpsi pa un stevia disajikan dalam Tabel 3.3 dan Gambar 3.3. engaruh Suhu Pemanasan Adsorben Terhadap Konsentra
u (
oC )
konsentrasi
(ppm)
perubahan (%
belum
sorpsi
0.531
-
200
0.238
55.18
500
0.289
45.57
700
0.355
33.14
1 2 3 4 5 6 7
pH
Variabel pH
sampai pH 6) kandungan tanin oid dan asam lemah (Browning, ng mempengaruhi adsorpsi yaitu rap. Asam organik lebih mudah h pada pH tinggi (Benefield &
pada pH 2 terhadap kandungan
trasi Tanin
(%)
Gambar 3.3 Pada Tabel 3.3 dan Gamba digunakan kandungan tanin yang di 55.18% sampai pada suhu 700oC y adsorpsi fisik.Adsorpsi fisik adalah f suatu permukaan padatan dan seba (Suryawan, Bambang 2004). Adsorp ikatan hidrogen) antar adsorbat dan maka dapat bergerak dari satu bagi dilepaskan kembali (Atkins, 1999). M cepat dan mempercepat reaksi revers
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi pH operasi maka s pula kandungan tanin yang dihasi 2. Kondisi optimum untuk adsorpsi t
4.2 Saran
Variasi pH yang digunakan basa.Sebaiknya variasi penelitian dit
Ucapan Terima Kasih
Penulisan penelitian ini dapat yang sangat berarti bagi penulis.Pad Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang t Dr. Ir. Abdullah, MS selaku dosen bimbingannya yang senantiasa tel penelitian hingga selesai serta tem penelitian ini.
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400
0
k
o
n
se
n
tr
a
si
(
p
p
m
)
.3 Kurva Suhu Pemanasan Adsorben vs Konsentrasi pad bar 3.3 menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu p diserap semakin kecil seperti terlihat pada suhu 200oC yang terserap sebanyak 33.14%. Hal ini disebabkan
h fenomena fisik yang terjadi saat molekul-molekul gas ebagian dari molekul-molekul tadi mengembun pada rpsi fisik adalah adsorpsi yang melibatkan gaya intermo an substrat (adsorben). Karena adsorbat tidak terikat k agian kebagian lain dalam adsorben. Sifat adsorpsinya ). Maka semakin besar suhu pemanasan, gaya Van der W ersible yang terjadi sehingga tanin yang diserap semakin
a semakin kecil kandungan taninnya. Lalu semakin kecil asilkan.
si tanin berdasarkan hasil percobaan yaitu pada suhu 200
kan tidak hanya pada keadaan asam saja, tetapi j ditambah dengan rasio berat untuk mendapatkan hasil ya
pat diselesaikan tidak lepas dari dukungan, bimbingan d ada penelitian ini disampaikan terima kasih sebesar-be g telah memfasilitasi penelitian ini. Kemudian ucapan te sen pembimbing penelitian dan Bapak Nurwenda Nov telah mencurahkan segenap waktu dan tenaganya u eman-teman dan pihak-pihak yang telah banyak me
200 400 600 800
Suhu (oC)
Variabel Suhu
ada pH 2
pemanasan karbon aktif yang C tanin yang terserap sebanyak an adsorpsi yang terjadi adalah
as atau cair dikontakkan dengan da permukaan padatan tersebut molekul (gaya Van der Walls dan t kuat pada permukaan adsorben ya adalah reversible yaitu dapat r Walls yang dihasilkan semakin
in kecil.
cil suhu operasi semakin kecil
00 oC dengan pH operasi 6.
i juga dilakukan pada kondisi yang lebih optimal.
n dan bantuan dari banyak pihak besarnya kepada Lembaga Ilmu terimakasih kepada Bapak Prof. ovan Maulana, S.Si, M.S. atas untuk membantu penyusunan membantu atas terselesaikannya
Daftar Pustaka
Anonim. 2007. Ganti Gula dengan P Atkins, P.W., 1999, Kimia Fisika, U Benefield. 1982. Process Chemistry Browning, B. L. 1966. Methods of W Mantovaneli, I. C. C., E. C Ferretti.,
Rate On The Clarification Of Chem Eng.21 (03):449 – 458. Reynolds. 1982. Unit Operation an
Engineering Division. Califor
Rukmana, R. 2003. “Budi Daya Stev
Suryawan, B. 2004. Karateristik Zeo
Pemanis. www.ptphapros.co.id [artikel online],diakses University Lecturer and Fellow of Lincoln College, Oxf ry for Water and Waste Water Treatment. Prentice Hall I f Wood Chemistry. Vol I, II. IntersciencePublishers. New ti., M. R. Simoes dan C. Ferreira da Silva. 2004.The Eff
Of TheAqueous Stevia-Extract In A Fixed-Bed Column 58.
and Processes in Environmental Engineering. Texas fornia.
tevia, Bahan Pembuatan Pemanis Alami”. Kanisius.Yogy
eolit Indonesia Sebagai Adsorben Uap Air. Disertasi, FT
es 27 Mei 2007. xford.
ll Inc. New Jersey. New York.
Effect Of Temperature And Flow mn With Zeolites. BrazilianJ. Of
as A&M University.Brook/Cole
ogyakarta.