• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

(

RPS)

(2)

PENGERTIAN

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dibuat untuk kurun

waktu satu semester untuk satu

(3)

Ada beberapa istilah yang kurang lebih

memiliki arti yang sama dengan RPS yaitu:

silabus,

Rencana Kegiatan Pebelajaran Semester (RKPS), Rencana Program Kegiatan Pembelajaran

Semester (RPKPS).

(4)

Istilah RPS, didasarkan kepada

(5)

PRINSIP

1. Kolaboratif.

2. Berbagi (sharing). 3. Sistematik-cermat..

4. Mutakhir (Up to date).. 5. Dinamis.

6. Fleksibel.

7. Praktis-efektif.

(6)

TAHAPAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

RPS

1. Mencermati profil lulusan.

2. Mencermati kompetensi lulusan (program

learning outcome).

3. Analisis capaian pembelajaran mata kuliah

(courses learning outcome)

(7)

5. Analisis alokasi waktu belajar (bobot sks mata

kuliah)

6. Menyusun RPS

(8)

KOMPONEN RPS

Identitas lembaga dan mata kuliah

Identitas lembaga mencakup informasi mengenai nama universitas,

fakultas, serta jurusan atau program studi. RPS juga harus

mencantumkan identitas mata kuliah, di antaranya nama mata kuliah, kode, sks, semester, sifat, pra-syarat, waktu, tempat, dosen pengampu, dan lain-lain yang dianggap penting untuk diinformasikan.

Tujuan

Tujuan adalah kondisi yang ingin dicapai setelah mahasiswa

menyelesaikan perkuliahan. Tujuan adalah rumusan (pernyataan)

kemampuan secara umum yang harus dimiliki oleh mahasiswa setelah selesai mengikuti perkuliahan. Rumusan tujuan selanjutnya akan

dijabarkan ke dalam rumusan kompetensi yang lebih spesifik.

(9)

Deskripsi

Deskripsi mata kulian adalah informasi (gambaran)

umum tentang apa yang akan dipelajari dan/atau akan dilakukan dalam kegiatan perkuliahan.

Deskripsi kurang lebih memiliki makna atau

(10)

Capaian pembelajaran program studi (program learning

outcome) Atau kompetensi lulusan

Kompetensi lulusan adalah kompetensi-kompetensi yang harus dicapai

oleh mahasiswa setelah menyelesaikan studi di jurusan/prodi bersangkutan.

Dosen harus menganalisis, memilih dan menentukan kompetensi lulusan

yang akan dirujuk (dicapai) oleh mata kuliahnya.

Minimal ada satu kompetensi lulusan yang dicantumkan dalam silabus. Hal ini penting dicantumkan agar setiap perkuliahan yang dilaksanakan

oleh dosen memiliki kaitan (kontribusi) yang nyata dengan pencapaian kompetensi lulusan.

Dosen tidak perlu membuat kompetensi lulusan, karena kompetensi

(11)

Capaian pembelajaran mata kuliah (courses learning

outcome)

Kompetensi mata kuliah adalah kemampuan-kemampuan yang harus dikuasaioleh mahasiswa setelah selesai

mengikuti perkuliahan. Kompetensi mata kuliah sering juga disebut dengan istilah capaian pembelajaran.

Capaian pembelajaran biasanya sudah dirumuskan dan tersedia di kurikulum jurusan/prodi. Ada beberapa

anjuran yang penting diperhatikan dalam menyusun kompetensi perkuliahan:

(12)

Capaian pembelajaran mata kuliah (courses learning

outcome)

Mendukung terhadap pencapaian kompetensi lulusan program studi.

Sebaiknya mencakup ranah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang.

Jika ranah afektif tidak dirumuskan secara tersurat, maka harus dikondisikan sebagai hidden curriculum (atau

nurturant effect).

(13)

Substansi/bahan kajian

Substansi kajian adalah daftar konsep, materi, topik,

yang akan dipelajari oleh mahasiswa selama satu semester dalam perkuliahan, untuk mecapai

kompetensi yang telah ditetapkan.

Rumusan substansi kajian bisa bersifat umum (pokok

bahasan atau topik inti), dan bisa juga bersifat rincian (sub pokok bahasan atau sub topik).

Substansi kajian harus mendukung (relevan dengan)

(14)

Strategi pembelajaran

diuraikan secara umum tentang pendekatan,

strategi, metode atau kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam perkuliahan. Pendekatan atau strategi yang diterapkan harus menekankan

(15)

Tagihan

diuraikan tentang kewajiban atau tugas-tugas yang

(16)

Penilaian

Uraian mengenai cara/metode, teknik atau

instrument penilaian, indicator keberhasilan yang akan digunakan dalam perkuliahan, serta

komponen dan bobot penilaian yang akan diberlakukan.

(17)

Peraturan

Bagian ini menguraikan tentang aturan-aturan

atau tata tertib pokok yang harus

ditaati/dilaksanakan oleh mahasiswa maupun dosen selama mengikuti perkuliahan.

Aturan ini penting disajikan sebagai acuan perilaku

(18)

Sumber (Referensi)

Informasi tentang bahan pustaka (buku, paper,

jurnal, dll) yang akan dijadikan rujukan dalam perkuliahan. Disarankan pustaka yang mutakhir, sumber utama (buku induk/dasar), bermutu,

relevan dengan substansi dan kompetensi mata kuliah dan diupayakan lebih dari satu sumber.

(19)

Satuan acara perkuliahan

Menyajikan informasi lebih rinci tentang

kompetensi yang akan dicapai, materi yang akan dibahas, kegiatan yang akan dilakukan, alokasi waktu, dan tagihan pada setiap pertemuan, selama satu semester.

Satuan acara perkuliahan dibuat dalam bentuk

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan kearsipan sistem nomor pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

Pencarian pinjaman ini dilakukan setelah perseroan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) pada Mei 2015 dengan total dana yang dikumpulkan mencapai Rp5,3 triliun, dimana

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan

Isu Kerja Sama Indonesia-Korsel, Dugaan Pemalsuan Surat oleh KPK, Peringatan Hari Pahlawan masing-masing bertendensi.. positif

A.4.9.2 Agar berfungsi sebagaimana dimaksud, sistem pembuangan bangunan memerlukan bukaan saluran masuk udara segar dalam jumlah besar mencukupi pada level bawah. Itu

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Hasil penelitian Wahyunie et al (2012) menunjukkan bahwa ketahanan penetrasi pada sistem olah tanah intensif lebih keras jika dibandingkan dengan penerapan olah tanah