• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan - Universitas Terbuka Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan - Universitas Terbuka Repository"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

DI KECAMATAN PESO HILIR KABUPATEN BULUNGAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi

Bidang Minat Administrasi Publik

Disusun Oleh :

YOHANES KIRA

NIM. 500894104

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS TERBUKA

JAKARTA

2016

42253.pdf

(2)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF THE POLICY THE VILLAGE FUND ALLOCATION PESO HILIR SUBDISTRICT IN THE BULUNGAN

REGENCY

Y ohanes Kira yohaneskira@gmail.com Graduate Studies Program Indonesia Open University

In relation to the grant of a village fund allocation in the Regency of Bulungan Regency Government has provided technical guidance through Regulations Regent number 02 2014 subject technical guide the allocation of Funds the village (ADD) the fiscal year 2014. As for the purposes of this study

are: (1) analyze the implementation of policy implementation Fund Allocation village in sub-district of Bulungan Regency of the lower Peso. And (2) Identify

factors that a barrier to the implementation of the policy on the allocation of

Funds in the Village of lower Peso Bulungan Regency. Analisys method used desain rearch with komponensial analisys. Results of the study are ( 1) village Fund Allocation Policy lmplementalion (ADD) in Bulungan Regency, subdistrict of the Lower Peso is already running in accordance with the rules of Regent Bulungan. And (2) some of the factors that impede the implementation of the Funds Allocation funds Policy Village (ADD) on a second sample village (the village of Long Tungu dab village Long Ox) in Bulungan Regency, subdistrict of the Lower Peso is (a). Factors of restricting factors in communication, this communication is the dissemination to the public regarding the policy there is no ADD (weakness/weakness), so the understanding of the people about ADD less,

thjs wil1 result in difficuJty to invhe public participation in the implementation of

surveillance activities

as

well as in the ADD (treatment/threats). (b) resource factors, factor inhibitor in these resources is the low education of the

implementers ADD (Weakness/Weakness), thus implementing an understanding

about ADD less, as well as the absence of adequate income support village (Treatment/threats), thus leading to a lack of financial support in the implementation of the policy. (c) Implementing Attitude Factors, factor in the attitude of an inhibitor pelaksanan is less response was the implementers ADD (Weakness/weaknesses) that considers policy ADD is a mere routine policy (Treatment/threats). (d) Organjzational Factors restricting factors in the bureaucracy, these resources are not yet the existence of the Division of tasks among the team implementing the village Fund Allocation Fund policies (ADD) (Weakness/weaknesses) and the lack of coordination of the implementing Team managing policy Funds Allocation Village ADD (Treatment/threats).

Key words: the village Fund Allocation, communication, resources, attitudes, bureaucratic structur

ii

42253.pdf

(3)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KECAMA TAN PESO HILIR KABUPATEN BULUNGAi1'l

Y ohanes Kira

yohaneskira@gmail.com

Program Pascasarjana Universitas T erbuka

Dalam kajtannya dcngan pcmbcrian AJokasj Dana Desa (ADD) dj Kabupaten Bulungan, Pemerintah Kabupaten telah memberikan petunjuk teknis melalui Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2014 perihal petunjuk teknis Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2014. Adapun tujuan pene\itian ini ada1ah : (1)

Menganalisis implementasi kebijakan pelaksanaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan. Dan (2) Mengidentifikasikan dan menganaiisis faktor-faktor penghambat impiementasi kebijakan Aiokasi Dana Desa di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan. Metode yang digunakan adalah metode analisa kualtiatif dengan model komponensial. Hasil penelitian adalah (1) Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Dcsa (ADD) di Kccamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan sudah dijalankan sesuai dengan Peraturan Bupati Bulungan. Dan (2) Beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) pada kedua desa sampel (desa Long Tungu dan desa Long Lembu) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan adalah (a). Faktor Komunikasi, faktor penghambat dalam komunikasi ini adalah sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebijakan ADD belum ada (weakness I kelemahan) , sehingga pemahaman masyarakat mengenai ADD kurang. Hal ini akan berakibat

pada sulitnya mengajak partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan ADD maupun

dalam pengawasan kegiatan (treatment I ancaman). (b ). Faktor Sumber Daya, faktor penghambat dalam sumber daya ini adalah rendahnya pendidikan para pelaksana ADD (Weakness I Kelemahan), sehingga pemahaman pelaksana mengenai ADD kurang, serta tidak adanya dukungan pendapatan desa yang memadai (Treatment I Ancaman), sehingga menimbulkan kurangnya dukungan finansial dalam pelaksanaan kebijakan. (c). Faktor Sikap Pelaksana, faktor penghambat dalam sikap pelaksana adalah kurang responnya para pelaksana ADD

(Weakness I Kelemahan) yang menggangap kebijakan ADD adalah sebuah

kebijakan rutin belaka (Treatment I Ancaman). (d). Faktor Keorganisasian Birokrasi, faktor penghambat adalah belum adanya pembagian tugas diantara Tim pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) (Weakness J Kelemahan) dan kurangnya koordinasi Tim pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana Desa ADD(Treatment I Ancaman).

Kata kunci : Alokasi dana desa, Komunikasi, sumber daya, sikap, struktur birokrasi

iii

42253.pdf

(4)

UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

PERNYATAAN

TAPM yang berjudul " Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD)

Di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan" adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun

dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiblakan (plagiat), maka saya bersedia

menerima sanksi akademik

Tarakan, 18 Juni 2016

( YOHANES KIRA ) NIM. 500894104

iv

42253.pdf

(5)

Judul TAPM

Penyusun T APM NIM

Program Studi Hari, Tanggal

Pembimbing II,

PERSETUJUAN T APM

Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan

Y ohaanes Kira 500894104

Magister Administrasi Publik Sabtu, 18 Juni 2016

Menyetujui :

Mengetahui :

Dr. Darmanto, M.Ed

NIP. 19591027 198603 1003

Ketua Bidang Ilmu Administrasi Publik Program Magister Administrasi Publik

Direktur Pro ram Pascasarjana,

セjセ@

Dr. Darmanto, M.Ed

NIP. 19591027 198603 1 003

v

Dr: . S . ti M.Sc Ph.D.

NIP. 195202131985032001

42253.pdf

(6)

UNIVERSIT AS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

PENGESAHAN

Nama NIM

Program Studi Judul TAPM

Y ohanes kira 500894104

Magister Administrasi Publik

Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulugan

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada:

Hari/Tanggal Waktu

dan telah dinyatakan LULUS

Sabtu, 18 Juni 2016 Pukul 19.00 - 20.30

PANITIA PENGUJI TAPM:

Ketua Komisi Penguji :

Dr. Darmanto, M.Ed

NIP.19591027 198603 1 003

Penguji Ahli :

Prof. Dr. Endang Wiyatmi TL

NIP.19541014 198103 2 001

Pembimbing I :

Dr. Darmanto, M.Ed

NIP.19591027 198603 1 003

Pembimbing II :

Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc.

NIP. 19580921 198503 1 001

vi

Tandatangan

42253.pdf

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas

pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul :

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI

KECAMATAN PESO HILIR KABUPATEN BULUNGAN.

Tugas Akhir Program Magister ( TAPM ) ini diajukan guna memenuhi

persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 di Program Studi Magister

Ilmu Administrasi Publik dengan bidang minat Administrasi Publik di

Universitas Terbuka. Penulis menyadari keterbatasan Akal dan background

knowlerge yang ada pada diri penulis dalam mengembangkan daya nalar dan

imajinasi penulis penyelesaian TAPM ini. Penulis mengharapkan adanya koreksi

dan kritikan yang konstruktif guna perbaikan bagi penulis dalam

penulisan-penulisan hasil penelitian berikutnya. T APM ini tidak dapat terwujud tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan saran, bimbingan,

dorongan dan motivasi. Oleh karena ゥセ@ penulis menyampaikan terima kasih yang

tak terhingga kepada :

1. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D. selaku Rektor Universitas Terbuka atas

kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami selama menempuh

pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka.

2. Dra. Suciati, M.Sc, Ph.D. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Administrasi

Publik Universitas Terbuka atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk

menempuh pendidikan pada program pascasarjana administrasi Publik

Universitas T erbuka.

vii

42253.pdf

(8)

3. Bapak Dr. Darmanto, M.Ed dan Bapak Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc selaku

dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan

masukan - masukan kepada kami agar T APM ini tersusun dengan baik.

4. Seluruh dosen dan staf administrasi pada Program Studi Magister Administrasi

Publik Universitas Terbuka yang banyak membantu dalam kesuksesan

menempuh pendidikan di Universitas Terbuka.

5. Ibu, saudara, orang terkasih dan Keluarga tercinta yang selalu memberikan

semangat dan doanya bagi penulis sehingga terselesaikan penulisan T APM ini.

6. Camat Peso Hilir Kabupaten Bulungan beserta seluruh pegawai yang telah

banyak membantu demi kelancaran dalam menempuh pendidikan di

Universitas Terbuka.

7. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Magister llmu Administrasi

Publik Universitas Terbuka atas kebersamaan, penulis dapat menyusun TAPM

llll.

8. Pihak-pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan

dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan

sehingga menyempurnakan penulisan T APM ini.

viii

Tanjung Selor, Juni 2016

Penulis,

42253.pdf

(9)

Nama NIM

Program Studi

Tempat I TanggalLahir Riwayat Pendidikan

Riwayat Pekerjaan

RIWAYAT HIDUP

Y ohanes Kira 500894104

Magister AdministrasiPublik Long Bang, 18 Juni 1980

• Lulus SD Inpres No. 011 di Long Bera yang Pada T ahun 1992

• Lulus SMPN I Peso di Long Bia Pada Tahun 1995

• Lulus SMU Negeri I Tanjung Selor

Pada T ahun 1998

• Lulus D-3 Universitas Mulawarman Pada Tahun 2002

• Lulus S-1 Universitas Terbuka Tahun 2010

• Tahun 2002 s/d sekarang di Kantor Kecamatan Peso Hilir.

ix

42253.pdf

(10)

DAFTARISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... 1

ABSTRACT ... 11

ABSTRAK ... u1 LEMBAR PERNY AT AAN BEBAS PLAGIASI ... 1v

LEMBAR PERSETUJUAN TAPM ... v

LEMBAR PENGESAHAN TAPM ... v1

KATA PENGATAR ... Vll RIWAYAT HIDUP ... ix

DAFT AR ISI ... ... x

DAFT AR TAB EL ... Xll DAFT AR GAMBAR ... Xlll DAFTAR LAMPIRAN... XIV BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . . . .. . . 1

B. Rumusan Masalah ... ... 8

C. Tujuan Penelitian ... ... ... . .. . .. .. .. .... .. .. ... ... ... 9

D. Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 10

1 Pengertian Implementasi . .... ... .. . .. .. ... ... . . ... .. ... 10

2 Pengertian Kebijakan .. ... .. .. ... ... . ... ... 11

3 Konsep Kehijakan Publik ... 12

4 Implementasi Kebijakan Publik ... ... 15

5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ... ... ... .. ... 18

B. Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Berpikir ... ... 25

D. Operasional Konsep ... 25

I Komunikasi ... .. ... 26

2 Sumberdaya ... ... ... . ... ... 30

3 Sikap ... 32

4 Struktur Birokrasi ... 34

x

42253.pdf

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 39

l Pendekatan Penelitian ... 39

2 Fokus Penelitian ... 40

3 Lokasi Penelitian .. . . ... .. ... ... . ... ... ... ... ... ... 41

4 Jenis dan Sumber Data ... 42

B. Sumber lnforman dan Pemilihan lnforman ... 42

C. Instumen Penelitian ... 43

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 44

E. Metode Analisa Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten Bulungan ... 47

Geografis . . . 4 7 2 Administrasi . . . ... ... . .. .. .. . . ... .. . . ... ... .. . .. ... ... .. ... ... 48

3 Demografi .. .. .. .. .. . ... ... ... .. ... ... .. .. .... .. . ... ... ... 50

4 Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah ... 52

B. Gambaran Umum Kebijakan Alokasi Dana Desa ... 52

C. Implementasi Pelaksanaan Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan . .. . ... . . .. . ... . ... .. ... .. .. ... .... ... 60

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejikana Dana Alokasi Daana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan ... . . ... ... . .. .. ... .. . .... ... .... ... ... 65

E. Pembahasan ... ... 74

BAB V Kesimpulan dan Saran ... .. . . .. . .. . . ... ... .. ... 82

A. Kesimpulan . ... .. . ... ... ... ... ... ... .... 82

B. Saran-saran ... 85

DAFT AR PUST AKA

LAMP IRAN

xi

42253.pdf

(12)

No

Tabel

DAFT ART ABEL

Judul Tabel

1.1 Data Pendapatan Desa di Kecamatan Peso Hilir Tahun 2014

1.2. Rekapitulasi Dana Swadaya Mayarakat Dalam Kegiatan

ADD di Kecamatan Peso Hilir Tahun

2014 ... .

2.1 Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Implementasi

3.1

4.1

4.2.

4.3

4.4

Program ... .

Daftar Nama-nama Informan ... .

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten

Bulungan ... .

Nama, Jumlah RT, Jiwa per KK, dan Luas

Wilayah ... .

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecmatan Peso Hilir

Tahun 2013 ... .

Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir (Rp) ... .

xii

Halaman

5

7

21

43

48

50

51

52 42253.pdf

[image:12.599.112.528.74.509.2]
(13)

DAFT AR GAMBAR

No Gambar JuduJ Gambar

2.1 Model Implementasi Menurut G.C. Edward Ill ... .

2.2. Model Kerangka Pikir Penelitian ... .

2.3 Hubungan antara Organisasi dan Lingkungan ... .

4.1 Peta Administrasi Kecamatan Peso Hilir ... .

xiii

Hal am an

19

25

31

49

42253.pdf

(14)

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

DAFTAR LAMPIRAN

Peraturan Bupati Bulungan Nomor 02 Tahun 2014

Tentang Alokasi Dana Desa (ADD)

Pedoman Wawancara

Transkrip Wawancara

Surat Penelitian

Dokumentasi Wawancara

xiv

42253.pdf

(15)

42253.pdf

(16)

42253.pdf

(17)

42253.pdf

(18)

42253.pdf

(19)

42253.pdf

(20)

42253.pdf

(21)

42253.pdf

(22)

42253.pdf

(23)

42253.pdf

(24)

42253.pdf

(25)

42253.pdf

(26)

42253.pdf

(27)

42253.pdf

(28)

42253.pdf

(29)

42253.pdf

(30)

42253.pdf

(31)

42253.pdf

(32)

42253.pdf

(33)

42253.pdf

(34)

42253.pdf

(35)

42253.pdf

(36)

42253.pdf

(37)

42253.pdf

(38)

42253.pdf

(39)

42253.pdf

(40)

42253.pdf

(41)

42253.pdf

(42)

42253.pdf

(43)

42253.pdf

(44)

42253.pdf

(45)

42253.pdf

(46)

42253.pdf

(47)

42253.pdf

(48)

42253.pdf

(49)

42253.pdf

(50)

42253.pdf

(51)

42253.pdf

(52)

42253.pdf

(53)

42253.pdf

(54)

42253.pdf

(55)

42253.pdf

(56)

42253.pdf

(57)

42253.pdf

(58)

42253.pdf

(59)

42253.pdf

(60)

42253.pdf

(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Geografis

Kabupaten Bulungan sebagai salah satu kabupaten di bagian utara

Propinsi Kalimantan Timur mempunyai luas 18.010,50 km2 terletak antara

116°04'41" sampai dengan 117°57'56" bujur timur dan 2°09'19" sampai

dengan 3°34'49" lintang utara. Berdasarkan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 34 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Tana

Tidung di Provinsi Kalimantan Timur maka luas Kabupaten Bulungan

berkurang menjadi luas daratan 14.193,170 Km2 dan luas perairan

2.391,130 Km2 Adapun batas-batas Kabupaten BuJungan, sebelah utara

dengan Kabupaten Tana Tidung, sebelah timur laut Sulawesi dan Kota

Tarakan, sebelah selatan Kabupaten Berau dan sebelah barat dengan

Kabupaten Malinau.Kondisi Kabupaten Bulungan memiliki beberapa pulau,

yang dialiri puluhan sungai besar dan kecil, serta secara topografi memiliki

daratan yang berbukit-bukit, bergunung-gunung dengan tebing terjal dan

kemiringan yang tajam.

Adapun pulau yang terluas adalah Pulau Mandul di Kecamatan Bunyu

(38.737,413 ha) dan sungai yang terpanjang adalah Sungai Kayan (576 km:

termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana

Tidung) sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1.

47

42253.pdf

(62)

48

Sedangkan gunung yang tertinggi adalah Gunung Kundas yang berada di

[image:62.599.139.509.159.233.2]

Kecamatan Peso dengan ketinggian 1.670 m.

Tabel 4.1

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bulungan

i-

Nama DAS Luas (Ha) --:-- Debit(m3/s)

l

F - - セ⦅LセセMA@ セ@

i DAS KAY AN 1 1.129.717 : 1.937,57 ;

ャ⦅セウ@

ASMセt@

セ]]]MイM]⦅QYセセ⦅AセMMMMM

MセMMエMMMMセセMMMMM

}?!_,Q ____________

J

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan

Sedangkan Kecamatan Peso Hilir merupakan bagian dari Kabupaten

Bulungan yang berada dihilir Kecamatan Peso. Kecamatan Peso Hilir

memiliki Luas wilayah sebesar 1.639,72 km2.

2. Administrasi

Kabupaten Bulungan terbagi atas l 0 kecamatan, dengan, kecamatan terluas

yaitu Kecamatan Peso dengan luas 3.142,79 Km2 atau 23,84 % dari luas

Kabupaten Bulungan secara keseluruhan. Sedangkan kecamatan yang

memiliki luas terkecil adalah Kecamatan Bunyu dengan luas 198,32 Km2

atau sekitar 1,50 % dari luas Kabupaten Bulungan. Dilihat dari jumlah desa

/kelurahan yang ada, Kecamatan Sekatak memiliki jumlah desa terbanyak

yaitu sebanyak 22 Desa, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa

paling sedikit adalah Kecamatan Bunyu dan Tanjung Palas Tengah

sebanyak 2 Desa. Posisi Kabupaten Bulungan berbatasan langsung 3

Kabupaten, yaitu Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Nunukan, Kabupaten

Berau. Sedangkan batas - batas Kecamatan Peso Hilir; sebelah barat dengan

Kecamatan Peso, sebelah timur dengan Kecamatan Tanjung Palas, sebelah

utara dengan Kabupaten Malinau dan sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Berau.

42253.pdf

(63)

49

Kecamatan Peso Hilir ini memiliki enam (6) desa wilayah administratif,

yaitu Desa Long Tungu sebagai pusat pemerintahan kecamatan, Desa Long

Telenjau, Desa Naha Aya, Desa Long Bang, Desa Long Lembu dan Desa

Long Bang Hulu, dengan batas-batas wilayah:

D Sebelah Barat : Kecamatan Peso

0 Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Palas

0 Sebelah Utara : Kabupaten Malinau

0 Sebelah Selatan : Kabupaten Berau

Untuk lebih jelasnya batas administrasi dalam wilayah kecamatan

Peso Hilir, dapat dilihat pada bambar 4, 1 dibawah ini.

/

ecama an Sekatak

Gambar4.l.

セ|@

';

Peta Administrasif Kecamatan Peso Hilir

PETA ADMINISTRATIF KECAMATAN PESO HILIR

Skala 1 360 000

LE GENOA

/ \ / Suoga1 • Kan1or Oosa

• Kantor Carnal Keca<nalan Peso Hjn

I

セァセァ@ セァ@ HULU

LONG LEMBU LONG TELENJAU LONG TUNGU NAHAAYA

INSCT KABUPATEN BULUNGAN

セセ@

42253.pdf

(64)
[image:64.599.136.484.76.320.2]

50

Tabel 4.2

Nama Desa, Jumlah RT, Jiwa per KK dan Luas Wilayah

--·---·-- -- ... -- ·---·--- .,,,., _____

---Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan Keterangan : *): data tidak tersedia

Kecamatan Peso Hilir memiliki enam desa adiministratif.

Masing-masing desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan dibantu oleh aparat

desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Setiap desa telah memiliki

kantor desa sebagai tempat pelaksanaan kegiatan administrasi desa. Desa

Long Tungu merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Peso Hilir. Proyek

pembangunan desa bertujuan untuk pemerataan pembangunan di pedesaan.

Proyek pembangunan desa yang ada pada Tahun 2013 dilaksanakan melalui

bantuan desa. Adapun proyek-proyek pembangunan desa tersebut

digunakan untuk kegiatan PNPM-MP dan kegiatan PPK (Proyek

Pengembangan Kecamatan).

2. Demografi

Tahun 2010 penduduk Kabupaten Bulungan berjumlah 112.660 jiwa

Pola persebaran penduduk kabupaten Bulungan per kecamatan berdasarkan

luas wilayah, kepadatannya adalah berkisar antaral,38 jiwa/km2

(Kecamatan Peso) sampai 56, 17 jiwa/km2 (Kec.Bunyu).

42253.pdf

(65)

51

Pada akhir tahun 2013 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Peso Hilir

mengalami peningkatan sebesar 8, 77% dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Jumlah penduduk Kecamatan Peso Hilir mencapai 4.055 jiwa,

dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 2.134 jiwa danpenduduk

perempuan sebesar 1.921 jiwa. Jumlah kepala keluarga 1.058 dengan

rata-rata 3,83 jiwa!K.K. Desa Long Tungu memiliki penduduk paling besar yaitu

sebesar23,23 % dari jumlah seluruhnya atau sebanyak 942 jiwa. Sedangkan

desa yang memiliki penduduk yang terkecil adalah Desa Long Lembu

[image:65.599.125.505.341.546.2]

denganj umlah penduduk 309 jiwa atau sekitar 7,62%.

Tabel 4.3

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Peso Hilir Tahun 2013

JUMLAH

NAMADESA PENDUDUK JIWA

RASIOJENIS JUMLAH

LAKl-LAKl PEREMPUAN JUMLAH KELAMIN KK

Long Telenjau 353 303 656 116,50 164

Naha Aya 445 379 824 117,41 225

Lon Ban 420 381 801 110,24 188

Lon 463 479 942 96.66 264

Lon 276 247 523 111,09 138

Sumber: Kecamatan Peso Hilir Dalam Angka Tahun 2013

Dengan luas wilayah daratan sekitar 1.639,72 km2, maka setiap km2

dihuni/ditempati penduduk sebanyak 2 sampai 3 orang pada tahun 2013.

Secara umum jumlah penduduk laki-laki masih banyak dibandingkan jumlah

penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio.

Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Peso Hilir adalah 111,09; ini berarti

bahwa setiap 100 orang perempuan berbanding sekitar 111 laki-laki.

42253.pdf

(66)

52

[image:66.599.126.529.160.509.2]

3. Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Tabel 4.4

Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir (Rp)

.

セGセサᄋᄋ[@

.•

(a) (b)

A Pendapatan

2 3 B 2 Pendapatan Ash Daerah (PAD) Dana Perimbangan (Transfer) Lain-Lain Pendapatan yang Sah Jumlah Pendapatan Belanja Bdanja Tidak Langsung Bclanja Langsung Jumlah Belanja Surplus/ Defist Anggaran (c)

35 525.162.562

512. 745. 148.000

149.589.599 770

697 859.910.332

1.234. 174.222.028

1.016.993. 185 027

1.234.174.222.028

536.314.311.6%

(c)

33 253.723.994

584.353.255.000

186.713.800.000

804.320.778 994

290.504.989.882

I.I 63.566.001.228

1.454.070. 991170

649.750.212.176

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan

B. Gambaran Umum Kebijakan ADD

(d) (e) (f)

37.988.147.589 40 000 000 000 52. I 58 566.472

587.792.205.000 478.764.288.000 714 001.960.761

196.060.433 000 81.587.000 000 141420.708185

82 I .840.785.589 600 35 I 288.000 907.581 235.418

355.512.721.844 404.552.243.788 599.638.215.722

I .284. 197.786.592 845.447.756 211 I .040.978. 191 054

1.639. 710.508.436 1.250.000.000.000 l .040.978. 191

817.869.722.847 649.648.712.000 733.035.171.358

Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan kepada

pemerintah desa digunakan untuk meningkatkan sarana pelayanan

masyarakat, kelembagaan dan prasarana desa yang diperlukan serta

diprioritaskan oleh masyarakat, yang pemanfaatan dan administrasi

pengelolaannya dilakukan dan dipertanggungjawabkan oleh kepala desa.

42253.pdf

(67)

53

Alokasi Dana Desa dimaksudkan sebagai bantuan stimulan atau dana

perangsang untuk mendorong dalarn membiayai program pemerintah desa

yang ditunjang dengan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan.

Mak.sud diberikan ADD adalah untuk membiayai penyelenggaran

pemerintahan desa dalam melaksanakan program kegiatan pemerintahan dan

pernberdayaan masyarakat (pasal 2 ayat (1) Peraturan Bupati Nomor 02

Tahun 2014).

Tujuan diberikannya Bantuan Langsung ADD antara lain meliputi:

(pasal 2 ayat (2) Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2014).

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam

rnelaksanakan pelayanan pernerintahan, pembangunan dan

kemasyarakat sesuai dengan kewenangannya.

2. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta

partisipatif sesuai dengan potensi desa.

3. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat desa.

4. Mendorong peningkatan partisipasi swadaya gotong royong

rnasyarakat.

Prinsip pengelolaan ADD adalah (pasal 3 Peraturan Bupati Nomor 02

T ahun 2014) adalah:

a Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDesa;

42253.pdf

(68)

54

b. Pcngelolaan kegiatan ADD harus dapat dipertanggungjawabkan secara

administrasi, tehnis dan hukum;

c. ADD dilaksanakan dengan prinsip hemat, efektif, efesien, terarah dan

terkendali;

d. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan

dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur

masyarakat di desa.

Penggunaan dana ADD setelah dikurangi untuk tunjangan BPD,

insentif Ketua RT, RW dan LPM selama setahun atau 12 bulan, dibagi

menjadi 2 (dua) komponen, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Sebesar 30 % dari besarnya ADD yang diterima oleh masing-masing desa,

digunakan untuk Biaya Operasional Pemerintah Desa, dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD)

2. Sebesar 70 % dari besarnya ADD yang diterima oleh masing-masing desa,

digunakan untuk membiayai kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Biaya Operasional Pemerintah Desa sebesar 30 % dimana 80 % untuk

operasional Pemdes (pasal 10 ayat 4)dan BPD 20 % (pasal 10 ayat 5 )

dipergunakan untuk:

1. Biaya Operasional Pemerintah Desa, meliputi:

a. Belanja Pegawai meliputi:

1 Honorarium tim Pelaksana ADD/Tim Swakelola ADD dan

honor-honor kegiatan lainnya.

2. Tunjangan tambahan penghasilan aparatur pemerintah desa dan

3. Insentif petugas sosial kemasyarakatan desa.

42253.pdf

(69)

55

b. Belanja Jasa meliputi:

1. Rekening Listrik;

2. Rekening Air;

3. Rekening Telpon

c. Belanja Barang meliputi:

1. Alat Tulis Kantor;

2. Cetak, Foto opy, Materai;

3. Makan/minum rapa-rapat;

4. Pakaian Dinas aparatur Desa dam Lembaga Desa;

5. Pengadaan Peralatan Kantor

d. Belanja Perjalanan Dinas.

e. Belanja Perawatan I pemeliharan meliputi:

1. Kendaraan Dinas;

2. Peralatan Kantor Desa I Balai Desa.

f. Pengadaan buku-buku administrasi desa dan literatur peraturan

perundang-undangan:

g. Belanja bantuan pilkades/penjaringan perangkat desa, pembentukan

BPD.

h. Bantuan kegiatan tim I panitia pemekaran desa bagi desa yang

mengusulkan pemekaran desa.

i. Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.

2. Biaya Operasional BPD digunakan untuk:

a. Honorarium sidang I rapat;

b. Alat Tulis Kantor;

42253.pdf

(70)

56

c. Foto copy I cetak;

d. Makan I mium rapat-rapat:

e. Pakaian Dinas BPD;

f. Perjalanan Dinas; dan

g. Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan BPD

3. Biaya kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat, 70 % dari ADD

digunakan untuk:

a. Pembangunan dan/atau rehab infrastruktur perdesaan skala desa;

b. Mendorong peningkatan komoditas unggulan di bidang pertanian,

perkebunan, perikanan dan petemakan:

c. Pengembangan usaha ekonorni produktif pedesaan, lumbung desa

dan pasar desa;

d. Penyusunan Profil desa (data base), RPJM desa, RKP desa, LPPD

dan LKPJ;

e. Penyusunan peraturan desa/peraturan kepala desa;

f. Pembuatan peta desa, papan struktur organisasi pemerintah desa,

papan informasi/pengumuman;

g. Penyelenggaraan musrenbang desa;

h. Penguatan pengelolaan teknologi tepat guna;

1. Penanggulangan kemiskinan, perbaikan perumahan yang tidak layak

huni, dan masalah sosial lainnya;

J. Penguatan lembaga kemasyarakatan, seperti LPM, RT dan RW,

Karang Taruna, PKK, Posyandu, Lembaga Adat melalui bantuan

42253.pdf

(71)

57

operasional dan pelaksanaan bulan bakti gotong royong masyarakat

di tingkat desa;

k. Bantuan operasioanl desa persiapan;

l. Penyediaan data-data, buku-buku administrasi pemerintahan desa;

m. Bintek, penyuluhan/sosialisasi, orientasi serta peningkatan

keterampilan Perangkat desa, BPD, LPM dan lembaga

kemasyarakatan lainnya;

n. Peningkatan kapasitas pemerintah desa dengan mengikuti pelatihan,

bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan dan

lembaga lainnya baik dalam daerah maupun luar daerah sesuai

kebutuhan dan kemampuan keuangan desa setelah mendapat

persetujuan camat setempat;

o. Penguatan pemanfaatan sumber daya alam dan penataan lingkungan

permukiman;

p. Mendorong pengembangan bidang pendidikan dan peningkatan

kualitas pendidikan luar sekolah;

q. Mendorong pengembangan bidang kesehatan, kepemudaan dan

olahraga;

r. Penyelenggaraan pilkades, penjaringan dalam rangka pemberhentian

dan pengangkatan kaur desa;

s. Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.

Pengelola dana ADD dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan

(TPK)ffim Swakelola ADD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa

terdiri dari:

42253.pdf

(72)

58

I. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan adalah Kepala Desa.

2. Ketua Tim Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris Desa.

3. Sekretaris Kegiatan adalah Kepala Urusan Pembangunan/Perekonomian

dan Pembangunan.

3. Bendahara/Pemegang Kas adalah Kepala Urusan Keuangan/Keuangan

dan Umum

4. Anggota dari kaur dan dapat dari lembaga desa dan pendamping yang

jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Personalia Tim Pelaksana Kegiatan dana ADD tersebut, secara teknis

dalam pelaksanaan kegiatan fisik kegiatan ADD dibantu oleh Lembaga

Pemberdayaan (LPM, PKK, RT, RW, Lembaga lain yang dibutuhkan) yang

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Dalam rangka menunjang

keberhasilan pelaksanaan pengelolaan ADD dibentuk Tim Pembina Tingkat

Kabupaten dan Tim Pembina Tingkat Kecamatan.

Tugas tim pelaksana kegiatan ADD I Tim swakelola adalah:

a. Menyusun rencana penggunaan ADD dengan mengacu hasil

musrenbangdes tahun sebelumnya sebagai bahan penyusunan rancangan

Peraturan desa tentang APB desa;

b. Menyusun jadwal rencana pencairan dana dan mengadministrasikan

keuangan serta pertanggungjawabannya;

c. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa dan DURK

Desa;

d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari ADD;

42253.pdf

(73)

59

e. Bertanggungjawab secara tek:nis dan administrasi terhadap pelaksanaan

kegiatan ADD;

f. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan ADD secara periodik

kepada Tim Pembina Kecamatan.

Untuk kelancaran dan ketertiban admistrasi dalam pengelolaan ADD di

masing-masing Desa, diberikan Petugas Pendamping ADD yang ditetapakan

dengan Keputusan Bupati (pasal 16 Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2014).

Adapun tugas pendamping ADD (pasal 17 Peraturan Bupati Nomor 02

Tahun 2014) adalah:

a. Membantu kegiatan musrenbangdes, penyusunan/penyempumaan RP JM

Desa, Penyusunan Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) Desa, RKP

Desa dan APB Desa;

b. Membantu membuat harga satuan bahan dan upah dengan melakukan

survey harga lapangan dengan tetap berpedoman pada standar harga

bahan dan upah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah;

c. Memfasilitasi pembuatan desain gambar, Rencana Anggaran Belanja

(RAB) dan atau membuat desain gambar Rencana Anggaran Belanja

(RAB) untuk kegiatan pembangunan fisik;

d. Membantu membuatkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) swakelola;

e. Memfasilitasi pembuatan penyusunan profil Desa;

f. Membuat laporan perkembangan pengelolaan ADD;

g. Membantu membuat laporan akhir tahun pelaksanaan ADD/ APB Desa;

h. Selain tugas diatas, dapat ditunjuk sebagai anggota Tim Pelaksana ADD/

anggota Tim Swakelola Desa;

42253.pdf

(74)

60

t. Membuat laporan atas pelaksanan tugas kepada BPMD diketahui Kepala

Desa dan Camat setempat.

C. lmplementasi Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan

Peso Hilir Kabupaten Bulungan

1. Penyusunan Rencana Kegiatan.

Hasil wawancara dengan Camat Peso Hilir Kabupaten Bulungan

terhadap penyusunan rencana kegiatan ADD, Bapak Alung Juk, S.Pd

menyatakan bahwa "pelaksanaan sudah sesuai dengan Peraturan Bupati

No 02 Tahun 2014" (Wawancara tanggal 8 April 2016). Penyataan lain

disampaikan oleh Piether Toding selaku Sekretaris Camat menyatakan

bahwa" tentu ini adalah suatu kemajuan yang dapat menunjukkan suatu

dasar konsep proses penyusunan rencana kegiatan yang didanai dari

alokasi dana desa disarnping pendamping desa dari pemerintah

kabupaten untuk membimbing aparatur desa dalam menjalankan kegiatan

yang dibiayai ADD. (wawancara tanggal 23 Maret 2016)

Pemyataan lain disamapaikan oleh Adwin R Masoang, S.STP selaku kasi

Pemerintahan bahwa " kurang karni susun ... tidak dilibatkan

pelaku-pelaku ADD. Hasil musyawarah tidak direalisasikan seluruhnya"

( wawancara tanggal 31 Maret 2016).

Bapak Johnson Lahang selaku Kepala Desa Long Tungu menyatakan

bahwa "perangkat desa dan BPD terlibat langsung dalam penyusunan

Rencana Penyusunan dalarn ADD (DURK) ( wawancara tanggal 23

Maret 2016). Hal senada juga disampaiakan oleh Ketua BPD Long

42253.pdf

(75)

61

Tungu yaitu bapak Ifung Aran (wawancara tanggal 8 april 2016),

Austin Meles selaku Sekretaris Desa Long Tungu ( wawancara tanggal

23 Maret 2016) dan Bapak Yulius selaku Sekretaris Desa Long Lembu

(wawancara tanggal 24 Maret 2016), Sedangkan Bapak Permus Wang

selaku kepala Desa Long Lembu menyatakan bahwa "Berperan aktif

dalam penyusunan penggunaaan ADD, keterbukaan terhadap program

dan penyelesaian ADD" (wawancara tanggal 24 Maret 2016).

2. Penyelesaian kegiatan ADD

Perihal pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan ADD dikecamatan Peso

Hilir "Pelaksanaannya ada yang Cepat dan yang lambat namun tidak

lepas dari tahun anggaran berjalan (Alung Juk, S.Pd), ditambahkan oleh

Piether Toding bahwa "pelaksanaan sudah berjalan sesuai dengan aturan

dan petunjuk teknis yang dipakai dalam melaksanakan suatu kegiatan".

Oleh Adwin R Masoang menyatakan bahwa "dipandang masih kurang

karena keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan sangat minim".

Pada sisi lain Johnson Lahang dan Permus Wang menyatakan

pelaksanaan sama dengan yang direncanakan dilaksanakan dan

diselesaikan 100%. Pemyataan senada ditambahkan oleh lfung Aran,

Austin Meles dan Yulius bahwa "semua terlaksana dan penyelesaian

kegiatan sesuai dengan yang ada dalam DURK".

3. Pertanggungjawaban Kegiatan ADD.

Hasil wawancara tentang pertanggungjawaban kegiatanADD terdapat

kesamaan dari para informan, antara lain disampaikan oleh Camat Peso

Hilir bahwa" Pertanggungjawaban kegiatan ADD dalam bentuk SPJ

42253.pdf

(76)

62

tergantung pendamping ADD karena pendamping merupakan tenaga

yang diperbantukan yang hams membantu desa dalam hal pelaporan."

Pemyataan senada ditambahkan oleh Piether T oding bahwa

"pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan ADD sudah dibuat

sesuai dengan aturan yang berlaku karena apabila tidak dibuat tepat

waktu akan menjadi temuan dari inspektorat." Sedangkan bapak Adwin

R Masoang menyatakan "selalu dibuat oleh desa, dimana untuk tahap

pertama selalu tepat waktu, sedang untuk tahap selanjutnya

kemungkinan agak terlambat"(wawancara tanggal 31 Maret 2016).

Pertanyaan yang sama, Kepala Desa Long Tungu bapak Johnson Lahang

menyatakan bahwa," iya, dikerjakan tepat waktu". Ditambahkan oleh

Kepala Desa Long Lem bu bapak Perm us Wang "merupakan syarat

mutlak untuk pencairan dana selajutnya". Hal senada juga disampaikan

oleh bapak Austin Meles, dan bapak lfung Aran. Sedangkan bapak

Yulius selaku sekdes Long Lembu menyatakan bahwa "laporan

pertanggungjawaban tetap diselesaikan oleh bendahahara desa namun

tidak tepat waktu".

4. Peran ADD Mendukung Penyelenggaraaan Pemerintahan Desa Dalam

Pelayanan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan

Oleh Camat Peso Hilir dikatakan bahwa "hal ini harus bisa berperan,

infrastruktur sangat mendukung dan tunjangan I operasional perangkat

desa juga dari ADD."

42253.pdf

(77)

63

Dan Sekretaris Kecamatan menyatakan "roda pemerintahan dan

pembangunan tak akan berjalan tanpa ADD". Demikian juga Adwin,

Johnson Lahang dan yang lainnya menyatakan demikian.

5. Keterlibatan BPD Dalam Penyusunan Rencana Penggunaan Dana

Alokasi Dana Desa (ADD)

Alung Juk, S.Pd selaku Camat Peso Hilir menyatakan bahwa "BPD

adalah perwakilan desa dalam setiap mengambil kebijakan dalam

implementasi Dana Alokasi Dana Desa (ADD), BPD sangat berperan

dalam menentukan kebijakan desa"(wawancara tanggal 8 April 2016).

Dan oleh Piether Toding ditambahkan bahwa "keterlibatan BPD dalam

penyusunan rencana pengunaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD),

sangatlah berperan penting dan BPD telah menjalankan fungsinya untuk

mengontrol pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD)" (Wawancara

tanggal 23 Maret 2016).

Untuk di Desa Long Tungu dikatakakan oleh Adwin R Masoang bahwa

"BPD ikut menandatangani dalam pengunaan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD)". Pemyataan bapak Jonhson Lahang sekalu Kepala Desa Long

Tungu menyatakan bahwa "BPD dilibatkan dalarn pelaksanaan dan

evaluasi". Ditambahkan oleh Austin Meles selaku Sekretaris Desa Long

Tungu menyatakan bahwa "beliau bertindak sebagai Ketua Tim

Pelaksana Alokasi Dana Desa (ADD) dimulai dari perencanaan sampai

pelaksanaan kegiatan". Pemyataan berbedadari bapak Ifung Aran selaku

Ketua BPD Desa Long Tungu menyatakan bahwa "beliau tidak

42253.pdf

(78)

64

dilibatkan dalam pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD), kecuali

dalam hal membuat perencanaan"(wawancara tanggal 8 April 2016).

Sementara itu di Desa Long Lembu, Permus Wang selaku Kepala Desa

Long Lembu bahwa "BPD selalu terlibat dalam pemberian saran dalam

pelaksanaan .Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Pemyataan dari bapak

Yulius selaku sekretaris Desa Long Lembu bahwa "selalu menjadi ketua

tim pelaksana Dana Alokasi Dana Desa (ADD) meliputi perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan".

6. Partisipasi Swadaya Gotong Royong Masyarakat Dalam Mendukung

Kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)

Alung Juk, SPd selaku Cam.at Peso Hilir menyatakan "swadaya, namun

pengunaan dana harus transparan kepada masyarakat". Piether Toding

selaku Sekretaris kecamatan "menilai partisipasi masyarakat dalam

mendukung kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) masih ada".

Sedangkan pemyataan berbeda dari Adwin R Masoang selaku kasi

Pemerintahan Kecamatan Peso Hilir menyatakan bahwa "partisipasi

masyarakat, swadaya gotong royong dalam mendukung kegiatan Dana

Alokasi Dana Desa (ADD) hampir belum ada, tidak ada untuk kegiatan

ADD" ( wawancara tanggal 31 Maret 2016).

Hal senada juga dikatakan oleh Johnson La.hang selaku kepala Desa

Long Tungu bahwa "tidak ada swadaya masyarakat dalam mendukung

kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dikarenakan faktor ekonomi

masih lemah". Namun Austin Meles selaku Sekretaris Desa menyatakan

bahwa "masyarakat ikut terlibat dalam pembersihan setiap kegiatan".

42253.pdf

(79)

65

Sedangkan ditambahkan oleh Ifung Aran selaku Ketua BPD bahwa

"partisipasi swadaya gotong royong masyarakat tidak ada sebagai akibat

kurang keterbukaan dari pelaporan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan

faktor ekonomi masyarakat" (wawancara tanggal 8 April 2016).

Untuk di desa Long Lembu, Kepala Desa mengatakan bahwa "swadaya

gotong royong masyarakat hanya terlihat pada saat pembersihan lokasi

kegiatan sebelum dikerjakan yang di <lanai dari Dana Alokasi Dana Desa

(ADD), dan setiap bulan dilakukan pembersihan lingkungan desa". Hal

senadajuga diperjelas oleh Yulius selaku Sekretaris Desa Long Lembu.

D. Faktor-faktor Penghambat Implementasi Kebijakan Dana Alokasi Dana

Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan

Alokasi Dana Desa dapat disampaikan pada hasil penelitian sebagai berikut:

1. Faktor Komunikasi

Komunikasi merupakan proses terjadinya interaksi penyampaian pesan

melalui mediator. Pengaruh faktor komunikasi terhadap implernentasi

adalah pada kejelasan dan isi pesan untuk dapat dipaharni secara

menyeluruh oleh penerirna pesan atau program. Dalam faktor kornunikasi

ini, akan dilihat dari berbagai fenornena yang diamati penulis dilapangan

terkait dengan proses implernentasi kebijakan Alokasi Dana Desa.

a. Sosialisasi Pelaksanaan Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)

Untuk rnernbangun faktor kornunikasi biasanya dilakukan dengan satu

formulasi kegiatan sosialisasi. Intensitas rnembangun komunikasi

kepada desa melalui sosialisasi kebijakan, baik oleh tim ditingkat

42253.pdf

(80)

66

Kabupaten maupun tim ditingkat kecamatan diperoleh keterangan dari

informan, yaitu mayoritas menyatakan pendapat bahwa, telah dilakukan

oleh BPMD Kabupaten kepada kepala desa sebagai pelaksana

Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD).

Untuk sosialisasi oleh Camat Peso Hilir dikatakan bahwa "sosialisasi

langsung dilakukan oleh BPMD Kabupaten Bulungan kepada Kepala

Desa sebagai pelaksana Dana Alokasi Dana Desa (ADD) di desa"

(wawancara tanggal 8 April 2016). Pemyataan Sekretaris Kecamatan

dikatakan bahwa "sosialisasi sudah dilaksanakan sesuai dengan juknis

dan bekerjasama/berkoordinasi dengan pihak kecamatan"(wawancara

tanggal 23 Maret 2016).

Di Long T ungu, Johnson Lahang selaku kepala desa menyatakan

"tidak melakukan sosialisasi secara khusus karena camat sudah

menyampaikan pada acara-acara tertentu" ( wawancara tanggal 23

Maret 2016). Pemyataan yang sama oleh Sekretaris desa dikatakan

"penyampaian biasanya dilakukan pada saat acara - acara besar didesa

seperti syukuran selesai panen" ( wawancara tanggal 23 Maret 2016).

Oleh Ketua BPD Desa Long Tungu dikatakan bahwa "sosialisasi

disampaikan pada acara-acara hari besar, kerja bakti dan rapat-rapat

perangkat desa" (wawancara tanggal 8 April 2016).

Untuk di Desa Long Lembu, kepala desa menyatakan bahwa

"mengadakan pertemuan dengan lembaga-lembaga desa sebagai

keterlibatan/keterwakilan masyarakat (tokoh-tokoh masyarakat dan

anggota)" ( wawancara tanggal 24 Maret 2016).

42253.pdf

(81)

67

Dan oleh Sekretaris desa ditambahan bahwa "lembaga-Iembaga desa

yang merupakan keterwakilan masyarakat desa" ( wawancara tanggal 24

Maret 2016).

b. Kejelasan Komunikasi

Camat Peso Hilir menyatakan "sudah jelas karena anggaran diatur

dalam peraturan bupati". Dan oleh Sekretaris Camat dikatakan

"kejelasan tentang pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD)

sudah berjalan sesuai dengan aturan dan mekanisme pengelolahan

Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Ditambahkan oleh Kasi

Pemerintahan bahwa "sudah diatur dalam peraturan bupati tentang

pembagian anggaran". Sedangkan untuk di Desa Long Tungu dikatakan

kepala desa bahwa "pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD)

sudah jelas diatur dalam peraturan bupati". Pemyataan senada juga

dikatakan oleh Sekretaris Desa Long Tungu dan Ketua BPD Long

Tungu. Demikian juga yang terjadi di Desa Long Lembu, Kepala desa

dan Sekretaris Desa menyatakan sudah jelas.

c. Konsistensi Informasi atau Perintah

Bapak Alung Juk, S.Pd selaku Camat Peso Hilir menyatakan bahwa

"tidak pemah ada inf ormasi atau perintah berbeda terkait pelaksanaan

kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) karena informasi langsung

dari BPMD Kabupaten Bulungan pada saat sosialisasi". Ditambahkan

oleh Sekretaris Kecamatan Peso Hilir bahwa "kebijakan dilaksanakan

berpedoman pada Juknis dalam pengelolaan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD)". Selanjutnya dikatakan pula oleh Adwin selaku Kasi

42253.pdf

(82)

68

Pemerintahan bahwa ""semua berpedoman pada Peraturan Bupati

tentang Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Di Desa Long Tungu sendiri

oleh Kepala Desa dikatakan bahwa "tidak ada, karena semua mengacu

pada petunjuk teknis". Ditambahkan oleh Sekretaris desa dikatakan

juga "semua sesuai dengan petunjuk teknis yaitu peraturan bupati". Hal

senada juga dikatakan oleh Ifung Aran selaku Ketua BPD Desa Long

Tungu. Hal yang sama juga terjadi di desa long Lembu seperti yang

dikatakan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Long lembu.

2. Faktor Sumber Daya Manusia

Kompetensi atau sumber daya yang dimiliki oleh pelaksana kebijakan

dana Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten

Bulungan oleh para informan mempunyai tanggapan yang beragam,

namun mereka sepakat perlu adanya peningkatan sumber daya, baik

sumber daya manusia maupun yang lainnya. Lebih lanjut tentang

sumber daya ini disajikan dalam hasil penelitian berikut ini :

a. Kemampuan Sumber Daya Manusia.

Kompetensi I Sumbcr Daya Yang dimiliki oleh Pelaksana Kebijakan

Dana Alokasi Dana Desa (ADD) oleh Camat Peso Hilir dikatakan

bahwa "sumber daya masih kurang oleh karena itu didampingi oleh

pendamping desa". Hal senada dikatakan juga oleh Sekretaris

Kecamatan dan Kasi Pemerintahan Kecamatan Peso Hilir.

Di desa Long Tungu sendiri oleh kepada desa dikatakan

"pelaksanaan kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dapat

terselesaikan dengan sumber daya yang ada". Ditambahkan oleh 42253.pdf

(83)

69

Austin Meles selaku sekretaris desa bahwa "walaupun dalam

pelaksanaan tugas tidak terlepas dengan permasalahan namun dapat

diselesaikan". Dan lfung Aran selaku Ketua BPD Desa Long Tungu

menyatakan bahwa "masih kurang sehingga pencairan sering agak

terlambat dan kurang koordinasi".

Sementara Kepala Desa Long Lembu menyatakan bahwa "di

desanya SOM pelaksanaan kebijakan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD) yang dimiliki dapat menyelesaikan dengan hasil cukup

memuaskan". Pemyataan berbeda dari Sekretaris desa dikatakan

"masih ada keterbatasan SOM dalam hal pelaporan namun terbantu

koordinasi dengan tim pelaksana kecamatan dan tim kabupaten".

b. Pengaruh Fasilitas Pendukung/Sarana Prasarana Dalam Pelaksanaan

Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD).

F asilitas sangat berpengaruh kata Camat Peso Hilir "karena dengan

adanya fasilitas, pendamping, pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD) akan berjalan dengan lancar". Dikatakan oleh Sekretaris

Kecamatan bahwa "fasilitas pendukung sarana prasarana sangat

membantu". Selanjutnya ditambahkan oleh Kasi pemerintahan

bahwa "sangat berpengaruh namun ada keterbatasan masalah

informasi (telekomunikasi)".

3. Faktor Sikap Dari Pelaksana Kebijakan

a. Persepsi I Harapan Para Pelaksana.

Berkaitan dengan persepsi/harapan para pelaksana kebijakan Dana

Alokasi Dana Desa (ADD) terkait dengan Kebijakan Dana Alokasi

42253.pdf

(84)

70

Dana Desa (ADD). Oleh Camat Peso Hilir "sangat berharap agar

Dana Alokasi Dana Desa (ADD) ditambah agar program dapat

berjalan untuk kesejahteraan masyarakat". Dan oleh Sekretaris

Kecamatan dikatakan bahwa "tentu sangat berharap kepada

pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) agar dalam

menjalankan kegiatan tetap berpedoman kepada aturan dan juknis

yang telah ditentukan". Oleh Kasi Pemerintahan sangat berharap

agar pembangunan di desa lebih transparan".

Kepala Desa Long Tungu ''berharap agar ditingkatkan berupa

sumber daya, maupun dana". Sedangkan oleh Sekretaris desa

dikatakan "agar tetap ada dan sumber daya ditingkatkan bahkan

Dana Alokasi Dana Desa (ADD) juga ditingkatkan karena

mempengaruhi kebutuhan aparatur desa dan pelaksanaan

pemerintahan desa". Serta Ketua BPD mengatakan"berharap agar

pengelolaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dapat lebih baik".

Untuk di desa Long Lembu dikatakan bahwa "sangat respon,

terbukti dengan adanya hibah lahan untuk pelaksanaan kegiatan

Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan masyarakat berharap kejelasan

Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Pernyataan senada oleh

sekretaris desa "diharapkan program Dana Alokasi Dana Desa

(ADD) berkelanjutan".

b. Respon Para Pelaksana Kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD).

Camat Peso Hilir mengatakan bahwa "respon sangat positif dengan

Dana Alokasi Dana Desa (ADD), dapat bekerja dengan baik.

42253.pdf

(85)

71

Dan oleh Sekretaris Kecamatan dikatakan bahwa "dengan adanya

Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dapat menjalankan roda

pembangunan di desa ... ". Ditambahkan oleh Kasi Pemerintahan

bahwa "minimnya sarana sehingga respon masih kurang, rendahnya

SOM dan masih menggntungkan pada pihak ketiga".

Menanggapi kejelasan Dana Alokasi Dana Desa (ADD),

implementasi kebijakan yang baik bagi desa, kepala desa Long

Tungu dan oleh sekretaris desa dikatakan "Dana Alokasi Dana Desa

(ADD) merupakan sarana pendampingan desa yang dapat membantu

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

di desa Long Tungu". Dan Ketua BPD Long Tungu mengatakan

"berharap agar lebih ditingkatkan baik dari segi anggaran maupun

penge lo laannya".

c. Tindakan I Langkah-langkah Kongkrit.

Dalam hal tidakan/langkah kongkrit pelaksana kebijakan dana

Alokasi Dana Desa (ADD). Camat Peso Hilir menyatakan "agar

yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga

kejelasaan yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik". Dan

Sekretaris Camat menegaskan bahwa "bekerja sesuai dengan aturan

dan petunjuk teknis akan penggunaaan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD)". Ditambahkan oleh Kasi Pemerintahan bahwa "disusunnya

DURK, dilaksanakan secara swakelola atau pihak ketiga dan adanya

pembangunan-pembangunan di desa".

42253.pdf

(86)

72

Pemyataan Kepala Desa Long Tllllgu bahwa "segera melakukan

musyawarah untuk merumuskan kebijakan yang dibuat dalam

DURK". Dan oleh sekretaris desa memberikan contoh berupa

pembangunan dan rehab gedung BPU. Dan oleh ketua BPD

dikatakan "menyusun program yang baik dan dapat dikerjakan oleh

masyarakat sehingga masyarakat menikmati dana pembangunan

terse but". Sedangkan Kepala Desa Long Lembu mengatakan

"tindakan kongkrit yang dilakukan adalah adanya pembangunan

jalan, tambatan perahu desa, membuka badan jalan serta pengadaan

peralatan kantor". Ditarnbahkan oleh sekretaris desa bahwa "agar

tindakan pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) berjalan

tepat waktu yaitu rnelakukan perumusan dan rnelaksanakan kegiatan

sesuai yang ada dalarn DURK".

4. Faktor Organisasi Pelaksana Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD).

Dalarn hal keorganisasian pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana

Desa (ADD), para inforrnan mempunyai tanggapan yang senada yaitu

keorganisasian telah terbentuk berdasarkan Peraturan Bupati Bulungan.

a. Struktur Orgnaisasi Pelaksana Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa

(ADD).

Camat Peso Hilir menyatakan bahwa "struktur organisasi sudah

terbentuk sesuai dengan peraturan bupati", dan "semua rnengacu

pada juknis" kata sekretaris kecamatan. Dan kasi Pemerintahan

menyatakan "semua telah ada dalam peraturan bupati".

42253.pdf

(87)

73

Hal senada dikatakan oleh Kepala Desa Long Tungu, dan oleh

sekretaris desa dikatakan "telah dibentuk dengan SK Kepala Desa".

Hal yang sama juga dikatakan oleh kepala desa dan sekretaris desa

Long Lembu.

b. Pembagian Tugas

Pemyataan Camat Peso Hilir bahwa "Dalam pelaksanaan kebijakan

Alokasi Dana Desa (ADD) telah ada pembagian tugas yang jelas

dalam melaksanakan kegiatan, dimana pembagian tugas dilakukan

sesuai dengan sturktur organisasi yang ada". Dikatakan oleh

Sekretaris kecamatan bahwa "kades selaku penanggung jawab" dan

ditambahkan oleh Kasi Pemerintahan bahwa "masih ada orang-orang

yang dominan seperti kades dan sekdes".

Untuk desa Long Tungu dikatakan kepala desa bahwa "sudah jelas

sesuai fungsi dalam pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)".

Pemyataan berbeda dari sekretaris desa "bahwa tidak ada pembagian

tugas, namun berjalan sesuai kebutuhan di lapangan".

Oleh Ketua BPD dikatakan "belum ada, perlu ada pembinaan dan

pembagian tugas pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan di

lapangan". Kepala Desa Long Lem bu mengatakan "Pembagian tugas

sudah jelas berdasarkan fungsi masing-masing". Ditambahkan oleh

Sekretaris desa bahwa "mengacu pada petunjuk teknis".

42253.pdf

(88)

74

c. Koordinasi Yang Dilakukan Oleh Para Pelaksana Kebijakan Dana

Alokasi Dana Desa (ADD).

Terkait degan koordinasi Camat Peso Hilir berpendapat "Koordinasi

cukup baik. Agar tetap berkoordinasi dengan kecamatan sebagai tim

verifikasi kegiatan dan berkonsultasi ke BPMD Kabupaten Bulungan

sebagai Tim Pembina Kabupaten". Selanjutnya ditambahkan oleh

Kasi Pemerintahan bahwa "sudah jalan, tetapi koordinasi masih

terbatas". Selanjutnya kepala desa Long Tungu mengatakan

"Sementara masih melakukan komunikasi dengan para pelaku,

masih menyesuaikan dengan kebijakan". Dan Sekretaris desa

menambahkan bahwa " senantiasa berkoordinasi antar tim pelaksana

Dana Alokasi Dana Desa (ADD)".

Ditambahkan Ketua BPD bahwa " masalah koordinasi dilaksanakan

terkait penggunaan keuangan dan pelaksanaan fisik kegiatan".

Sedangkan Kepala Desa Long Lembu berpendapat bahwa

"Koordinasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan fisik dan

keuangan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Pemyataan senada oleh

sekretaris desa bahwa "koordinasi dilakukan dengan lembaga desa

untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan".

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, maka dapat

diketahui bahwa pelaksanaan kebijakan dana Alokasi Dana Desa (ADD) di

Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan, yaitu kedua desa sampel yaitu

Long Tungu dan Long Lembu dapat melaksanakan kebijakan dana Alokasi

42253.pdf

(89)

75

Dana Desa ADD dengan cukup baik. Namun apabila dikaitkan dengan

pemyataan Van Metter dan Van Hom ( dalam Winamo, 2002 : 102) yang

membatasi implementasi publik sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan

oleh individu-individu {atau kelompok-kelompok) pemerintah maupun swasta

yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam

keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya, maka apakah implementasi

kebijakan ADD telah mencapai tujuan? Dapat dikatakan bahwa tujuan

kebijakan dana Alokasi Dana Desa (ADD) belum tercapai sepenuhnya. Hal

ini dapat dilihat dari pencapaian tujuan ADD. Pertama peningkatan

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,

pencapaian tujuan ini telah terlaksana secara optimal.

Pencapaian tujuan ini menjadi optimal dikarenakan kedua desa sampel

di wilayah Kecamatan Peso Hilir adalah desa yang dikategorikan miskin

sehingga sangat membutuhkan bantuan dana guna peningkatan

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Berdasarkan data yang penulis temukan kedua desa sampel {Desa Long

Tungu dan Long Lembu) di wilayah Kecamatan Peo Hilir Kabupaten

Bulungan, yaitu Pendapatan Asli Desa nihil dikedua desa sampel. Sedangkan

Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan

memberikan kontribusi sebesar Rp. 527.812.747 ,- atau 86,44 %,untuk desa

Long Tungu dan Desa Long Lembu sebesar Rp. 599.485.318,- atau 87,86 %

(data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1.1) maka kebijakan dana Alokasi

Dana Desa (ADD) sangat menunjang peningkatan penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan clan kemasyarakatan.

42253.pdf

(90)

76

Kedua peningkatan kemampuan lembaga kemasyarakatan di kedua desa

sampel (Desa Long Tungu dan Desa Long Lembu) dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan. Pencapaian tujuan ini belum

berjalan secara optimal, karena lembaga kemasyarakatan hanya dilibatkan

dalam penyusunan rencana kegiatan sedangkan dalam pelaksanaan dan

pengendalian tidak dilibatkan.

Ketiga peningkatan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat.

Pencapaian tujuan ini juga belum optimal. Berdasarkan data yang penulis

peroleh dilapangan mengenai proses kegiatan pembangunan yang dibiayai dari

kebjiakan dana Alokasi Dana Desa (ADD) terlihat bahwa Pada Tabel 1.1

menunjukkan bahwa desa-desa di wilayah Kecamatan Peso Hilir Kabupaten

Bulungan hanya bertumpu dengan Alokasi Dana Desa sebesar

Rp.3.050.093.567,- atau 86 % dari jumlah pendapatan desa, yaitu

Rp.3 .546.893.567 ,.

Telah nyata bahwa alokasi dana desa memberikan kontribusi terbesar

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Sedangkan bantuan pemerintah

sejumlah Rp. 496.800.000,- atau 14 % dari jumlah pendapatan desa, yang

diperuntukan khusus untuk Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa (T APD).

Belum optimalnya pencapaian tujuan ini dikarenakan karena kondisi

perekonomian masyarakat yang kurang mendukung. Namun demikian

masyarakat masih berpartisipasi, swadaya dan gotongroyong dalam bentuk

tenaga dan material.

42253.pdf

(91)

77

1. Hubungan Komunikasi dengan Implemenrasi Kcbijakan

Keberhasilan implementasi sebuah kebijakan salah satu faktor yang

menentukannya adalah komunikasi. Menurut George Edward III ( 1980)

dalam faktor komunikasi terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan,

yaitu transmisi, clearity, consistency. Dari hasil penelitian dalam

hubungan komunikasi dengan pelaksanaan ADD, terdapat beberapa

faktor pendorong dan penghambat.

Beberapa faktor pendorong tersebut adalah:

a. Adanya sosialissasi yang dilakukan oleh Tim Kabupaten ( Opurtunity

I Peluang).

b. Pencapaian informasi dari pembuat kebijakan ke pelaksana

kebijakan berjalan lancar (Strengths!Kekuatan).

c. Terdapat konsistensi dalam pencapaian pesan/perintah kebijakan,

artinya tidak terdapat perintah yang bertentangan (Strengths/

Kekuatan).

Sedangkan faktor penghambat dalam komunikasi ini adalah sosialisasi

kepada masyarakat mengenai kebijakan ADD belum ada (weakness/

kelemahan). Hal ini menyebabkan pemahaman masyarakat mengenai

ADD kurang. Sehingga berakibat pada sulitnya mengajak partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan ADD maupun dalam pengawasan

kegiatan (treatment /ancaman).

2. Hubungan Sumber Daya dengan Implementasi Kebijakan

Peran penting sumber daya dalam implementasi suatu kebijakan

disampaikan oleh Hessel (2003:55) sebagai berikut:

42253.pdf

(92)

78

" Komando implementasi mungkin ditransmisikan secara akurat, jclas,

dan konsisten, namun jika para implementor kekurangan sumber daya

yang perlu untuk menjalankan kebijakan, implementasi adalah mungkin

menjadi tidak efektif"

Sesuai dengan pemyataan di atas lslamy (1998:34) juga mengatakan

bahwa pentingnya kesiapan agen pelaksana atau sumber daya dalam

melaksanakan suatu kebijakan tidak bisa terlepas dari sumberdaya yang

memadai bahwa para pelaksana harus disuplai dengan resources yang

cukup, seperti human resources

( staf dalam jumlah dan kualifikasi yang memadai dengan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kewenangan da

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 4.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bulungan
Tabel 4.2 Nama Desa, Jumlah RT, Jiwa per KK dan Luas Wilayah
Tabel 4.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Peso Hilir Tahun 2013
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian tindakan yang telah dilakukan: (1) Terjadi peningkatan kreativitas berpikir siswa kelas X A MA Ibnul Qoyyim

Resiko terjadinya tingkat endemik berat terjadi pada kota padat penduduk, hujan tahunannya relatif besar (lebih dari 1000 mm) tetapi memiliki bulan dengan curah hujan

Abstrak: Masalah dalam penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman menggunakan media permainan bahasa murid kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03

yang digunakan Hasil yang diharapkan Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lansia memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan lansia

Hasil penelitian yang didapat dari dukungan keluarga dalam penerimaan diri lansia (studi kasus di RT 02 RW 04 Desa Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten

Uji daya hambat dispersi padat tetrasiklina HCl – polietilen glikol - tween 80 (PT) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menurut methode difusi pada

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan pengetahuan selama penerapan dan penulisan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis manajemen pendidikan ini dengan judul “Evaluasi