TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD)
DI KECAMATAN PESO HILIR KABUPATEN BULUNGAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik
Disusun Oleh :
YOHANES KIRA
NIM. 500894104
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2016
42253.pdf
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF THE POLICY THE VILLAGE FUND ALLOCATION PESO HILIR SUBDISTRICT IN THE BULUNGAN
REGENCY
Y ohanes Kira yohaneskira@gmail.com Graduate Studies Program Indonesia Open University
In relation to the grant of a village fund allocation in the Regency of Bulungan Regency Government has provided technical guidance through Regulations Regent number 02 2014 subject technical guide the allocation of Funds the village (ADD) the fiscal year 2014. As for the purposes of this study
are: (1) analyze the implementation of policy implementation Fund Allocation village in sub-district of Bulungan Regency of the lower Peso. And (2) Identify
factors that a barrier to the implementation of the policy on the allocation of
Funds in the Village of lower Peso Bulungan Regency. Analisys method used desain rearch with komponensial analisys. Results of the study are ( 1) village Fund Allocation Policy lmplementalion (ADD) in Bulungan Regency, subdistrict of the Lower Peso is already running in accordance with the rules of Regent Bulungan. And (2) some of the factors that impede the implementation of the Funds Allocation funds Policy Village (ADD) on a second sample village (the village of Long Tungu dab village Long Ox) in Bulungan Regency, subdistrict of the Lower Peso is (a). Factors of restricting factors in communication, this communication is the dissemination to the public regarding the policy there is no ADD (weakness/weakness), so the understanding of the people about ADD less,
thjs wil1 result in difficuJty to invhe public participation in the implementation of
surveillance activities
as
well as in the ADD (treatment/threats). (b) resource factors, factor inhibitor in these resources is the low education of theimplementers ADD (Weakness/Weakness), thus implementing an understanding
about ADD less, as well as the absence of adequate income support village (Treatment/threats), thus leading to a lack of financial support in the implementation of the policy. (c) Implementing Attitude Factors, factor in the attitude of an inhibitor pelaksanan is less response was the implementers ADD (Weakness/weaknesses) that considers policy ADD is a mere routine policy (Treatment/threats). (d) Organjzational Factors restricting factors in the bureaucracy, these resources are not yet the existence of the Division of tasks among the team implementing the village Fund Allocation Fund policies (ADD) (Weakness/weaknesses) and the lack of coordination of the implementing Team managing policy Funds Allocation Village ADD (Treatment/threats).
Key words: the village Fund Allocation, communication, resources, attitudes, bureaucratic structur
ii
42253.pdf
ABSTRAK
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KECAMA TAN PESO HILIR KABUPATEN BULUNGAi1'l
Y ohanes Kira
yohaneskira@gmail.com
Program Pascasarjana Universitas T erbuka
Dalam kajtannya dcngan pcmbcrian AJokasj Dana Desa (ADD) dj Kabupaten Bulungan, Pemerintah Kabupaten telah memberikan petunjuk teknis melalui Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2014 perihal petunjuk teknis Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2014. Adapun tujuan pene\itian ini ada1ah : (1)
Menganalisis implementasi kebijakan pelaksanaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan. Dan (2) Mengidentifikasikan dan menganaiisis faktor-faktor penghambat impiementasi kebijakan Aiokasi Dana Desa di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan. Metode yang digunakan adalah metode analisa kualtiatif dengan model komponensial. Hasil penelitian adalah (1) Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Dcsa (ADD) di Kccamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan sudah dijalankan sesuai dengan Peraturan Bupati Bulungan. Dan (2) Beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) pada kedua desa sampel (desa Long Tungu dan desa Long Lembu) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan adalah (a). Faktor Komunikasi, faktor penghambat dalam komunikasi ini adalah sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebijakan ADD belum ada (weakness I kelemahan) , sehingga pemahaman masyarakat mengenai ADD kurang. Hal ini akan berakibat
pada sulitnya mengajak partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan ADD maupun
dalam pengawasan kegiatan (treatment I ancaman). (b ). Faktor Sumber Daya, faktor penghambat dalam sumber daya ini adalah rendahnya pendidikan para pelaksana ADD (Weakness I Kelemahan), sehingga pemahaman pelaksana mengenai ADD kurang, serta tidak adanya dukungan pendapatan desa yang memadai (Treatment I Ancaman), sehingga menimbulkan kurangnya dukungan finansial dalam pelaksanaan kebijakan. (c). Faktor Sikap Pelaksana, faktor penghambat dalam sikap pelaksana adalah kurang responnya para pelaksana ADD
(Weakness I Kelemahan) yang menggangap kebijakan ADD adalah sebuah
kebijakan rutin belaka (Treatment I Ancaman). (d). Faktor Keorganisasian Birokrasi, faktor penghambat adalah belum adanya pembagian tugas diantara Tim pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) (Weakness J Kelemahan) dan kurangnya koordinasi Tim pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana Desa ADD(Treatment I Ancaman).
Kata kunci : Alokasi dana desa, Komunikasi, sumber daya, sikap, struktur birokrasi
iii
42253.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PERNYATAAN
TAPM yang berjudul " Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD)
Di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan" adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiblakan (plagiat), maka saya bersedia
menerima sanksi akademik
Tarakan, 18 Juni 2016
( YOHANES KIRA ) NIM. 500894104
iv
42253.pdf
Judul TAPM
Penyusun T APM NIM
Program Studi Hari, Tanggal
Pembimbing II,
PERSETUJUAN T APM
Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan
Y ohaanes Kira 500894104
Magister Administrasi Publik Sabtu, 18 Juni 2016
Menyetujui :
Mengetahui :
Dr. Darmanto, M.Ed
NIP. 19591027 198603 1003
Ketua Bidang Ilmu Administrasi Publik Program Magister Administrasi Publik
Direktur Pro ram Pascasarjana,
セjセ@
Dr. Darmanto, M.Ed
NIP. 19591027 198603 1 003
v
Dr: . S . ti M.Sc Ph.D.
NIP. 195202131985032001
42253.pdf
UNIVERSIT AS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PENGESAHAN
Nama NIM
Program Studi Judul TAPM
Y ohanes kira 500894104
Magister Administrasi Publik
Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulugan
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada:
Hari/Tanggal Waktu
dan telah dinyatakan LULUS
Sabtu, 18 Juni 2016 Pukul 19.00 - 20.30
PANITIA PENGUJI TAPM:
Ketua Komisi Penguji :
Dr. Darmanto, M.Ed
NIP.19591027 198603 1 003
Penguji Ahli :
Prof. Dr. Endang Wiyatmi TL
NIP.19541014 198103 2 001
Pembimbing I :
Dr. Darmanto, M.Ed
NIP.19591027 198603 1 003
Pembimbing II :
Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc.
NIP. 19580921 198503 1 001
vi
Tandatangan
42253.pdf
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas
pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul :
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI
KECAMATAN PESO HILIR KABUPATEN BULUNGAN.
Tugas Akhir Program Magister ( TAPM ) ini diajukan guna memenuhi
persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 di Program Studi Magister
Ilmu Administrasi Publik dengan bidang minat Administrasi Publik di
Universitas Terbuka. Penulis menyadari keterbatasan Akal dan background
knowlerge yang ada pada diri penulis dalam mengembangkan daya nalar dan
imajinasi penulis penyelesaian TAPM ini. Penulis mengharapkan adanya koreksi
dan kritikan yang konstruktif guna perbaikan bagi penulis dalam
penulisan-penulisan hasil penelitian berikutnya. T APM ini tidak dapat terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan saran, bimbingan,
dorongan dan motivasi. Oleh karena ゥセ@ penulis menyampaikan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D. selaku Rektor Universitas Terbuka atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami selama menempuh
pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka.
2. Dra. Suciati, M.Sc, Ph.D. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Administrasi
Publik Universitas Terbuka atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk
menempuh pendidikan pada program pascasarjana administrasi Publik
Universitas T erbuka.
vii
42253.pdf
3. Bapak Dr. Darmanto, M.Ed dan Bapak Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc selaku
dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan
masukan - masukan kepada kami agar T APM ini tersusun dengan baik.
4. Seluruh dosen dan staf administrasi pada Program Studi Magister Administrasi
Publik Universitas Terbuka yang banyak membantu dalam kesuksesan
menempuh pendidikan di Universitas Terbuka.
5. Ibu, saudara, orang terkasih dan Keluarga tercinta yang selalu memberikan
semangat dan doanya bagi penulis sehingga terselesaikan penulisan T APM ini.
6. Camat Peso Hilir Kabupaten Bulungan beserta seluruh pegawai yang telah
banyak membantu demi kelancaran dalam menempuh pendidikan di
Universitas Terbuka.
7. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Magister llmu Administrasi
Publik Universitas Terbuka atas kebersamaan, penulis dapat menyusun TAPM
llll.
8. Pihak-pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan
sehingga menyempurnakan penulisan T APM ini.
viii
Tanjung Selor, Juni 2016
Penulis,
42253.pdf
Nama NIM
Program Studi
Tempat I TanggalLahir Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
RIWAYAT HIDUP
Y ohanes Kira 500894104
Magister AdministrasiPublik Long Bang, 18 Juni 1980
• Lulus SD Inpres No. 011 di Long Bera yang Pada T ahun 1992
• Lulus SMPN I Peso di Long Bia Pada Tahun 1995
• Lulus SMU Negeri I Tanjung Selor
Pada T ahun 1998
• Lulus D-3 Universitas Mulawarman Pada Tahun 2002
• Lulus S-1 Universitas Terbuka Tahun 2010
• Tahun 2002 s/d sekarang di Kantor Kecamatan Peso Hilir.
ix
42253.pdf
DAFTARISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... 1
ABSTRACT ... 11
ABSTRAK ... u1 LEMBAR PERNY AT AAN BEBAS PLAGIASI ... 1v
LEMBAR PERSETUJUAN TAPM ... v
LEMBAR PENGESAHAN TAPM ... v1
KATA PENGATAR ... Vll RIWAYAT HIDUP ... ix
DAFT AR ISI ... ... x
DAFT AR TAB EL ... Xll DAFT AR GAMBAR ... Xlll DAFTAR LAMPIRAN... XIV BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . . . .. . . 1
B. Rumusan Masalah ... ... 8
C. Tujuan Penelitian ... ... ... . .. . .. .. .. .... .. .. ... ... ... 9
D. Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 10
1 Pengertian Implementasi . .... ... .. . .. .. ... ... . . ... .. ... 10
2 Pengertian Kebijakan .. ... .. .. ... ... . ... ... 11
3 Konsep Kehijakan Publik ... 12
4 Implementasi Kebijakan Publik ... ... 15
5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ... ... ... .. ... 18
B. Penelitian Terdahulu ... 22
C. Kerangka Berpikir ... ... 25
D. Operasional Konsep ... 25
I Komunikasi ... .. ... 26
2 Sumberdaya ... ... ... . ... ... 30
3 Sikap ... 32
4 Struktur Birokrasi ... 34
x
42253.pdf
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ... 39
l Pendekatan Penelitian ... 39
2 Fokus Penelitian ... 40
3 Lokasi Penelitian .. . . ... .. ... ... . ... ... ... ... ... ... 41
4 Jenis dan Sumber Data ... 42
B. Sumber lnforman dan Pemilihan lnforman ... 42
C. Instumen Penelitian ... 43
D. Prosedur Pengumpulan Data ... 44
E. Metode Analisa Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten Bulungan ... 47
Geografis . . . 4 7 2 Administrasi . . . ... ... . .. .. .. . . ... .. . . ... ... .. . .. ... ... .. ... ... 48
3 Demografi .. .. .. .. .. . ... ... ... .. ... ... .. .. .... .. . ... ... ... 50
4 Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah ... 52
B. Gambaran Umum Kebijakan Alokasi Dana Desa ... 52
C. Implementasi Pelaksanaan Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan . .. . ... . . .. . ... . ... .. ... .. .. ... .... ... 60
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejikana Dana Alokasi Daana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan ... . . ... ... . .. .. ... .. . .... ... .... ... ... 65
E. Pembahasan ... ... 74
BAB V Kesimpulan dan Saran ... .. . . .. . .. . . ... ... .. ... 82
A. Kesimpulan . ... .. . ... ... ... ... ... ... .... 82
B. Saran-saran ... 85
DAFT AR PUST AKA
LAMP IRAN
xi
42253.pdf
No
Tabel
DAFT ART ABEL
Judul Tabel
1.1 Data Pendapatan Desa di Kecamatan Peso Hilir Tahun 2014
1.2. Rekapitulasi Dana Swadaya Mayarakat Dalam Kegiatan
ADD di Kecamatan Peso Hilir Tahun
2014 ... .
2.1 Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Implementasi
3.1
4.1
4.2.
4.3
4.4
Program ... .
Daftar Nama-nama Informan ... .
Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten
Bulungan ... .
Nama, Jumlah RT, Jiwa per KK, dan Luas
Wilayah ... .
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecmatan Peso Hilir
Tahun 2013 ... .
Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir (Rp) ... .
xii
Halaman
5
7
21
43
48
50
51
52 42253.pdf
[image:12.599.112.528.74.509.2]DAFT AR GAMBAR
No Gambar JuduJ Gambar
2.1 Model Implementasi Menurut G.C. Edward Ill ... .
2.2. Model Kerangka Pikir Penelitian ... .
2.3 Hubungan antara Organisasi dan Lingkungan ... .
4.1 Peta Administrasi Kecamatan Peso Hilir ... .
xiii
Hal am an
19
25
31
49
42253.pdf
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
DAFTAR LAMPIRAN
Peraturan Bupati Bulungan Nomor 02 Tahun 2014
Tentang Alokasi Dana Desa (ADD)
Pedoman Wawancara
Transkrip Wawancara
Surat Penelitian
Dokumentasi Wawancara
xiv
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
42253.pdf
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Geografis
Kabupaten Bulungan sebagai salah satu kabupaten di bagian utara
Propinsi Kalimantan Timur mempunyai luas 18.010,50 km2 terletak antara
116°04'41" sampai dengan 117°57'56" bujur timur dan 2°09'19" sampai
dengan 3°34'49" lintang utara. Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Tana
Tidung di Provinsi Kalimantan Timur maka luas Kabupaten Bulungan
berkurang menjadi luas daratan 14.193,170 Km2 dan luas perairan
2.391,130 Km2 Adapun batas-batas Kabupaten BuJungan, sebelah utara
dengan Kabupaten Tana Tidung, sebelah timur laut Sulawesi dan Kota
Tarakan, sebelah selatan Kabupaten Berau dan sebelah barat dengan
Kabupaten Malinau.Kondisi Kabupaten Bulungan memiliki beberapa pulau,
yang dialiri puluhan sungai besar dan kecil, serta secara topografi memiliki
daratan yang berbukit-bukit, bergunung-gunung dengan tebing terjal dan
kemiringan yang tajam.
Adapun pulau yang terluas adalah Pulau Mandul di Kecamatan Bunyu
(38.737,413 ha) dan sungai yang terpanjang adalah Sungai Kayan (576 km:
termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana
Tidung) sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1.
47
42253.pdf
48
Sedangkan gunung yang tertinggi adalah Gunung Kundas yang berada di
[image:62.599.139.509.159.233.2]Kecamatan Peso dengan ketinggian 1.670 m.
Tabel 4.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bulungan
i-
Nama DAS Luas (Ha) --:-- Debit(m3/s)l
F - - セ⦅LセセMA@ セ@
i DAS KAY AN 1 1.129.717 : 1.937,57 ;
ャ⦅セウ@
ASMセt@
セ]]]MイM]⦅QYセセ⦅AセMMMMM
MセMMエMMMMセセMMMMM
}?!_,Q ____________
J
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan
Sedangkan Kecamatan Peso Hilir merupakan bagian dari Kabupaten
Bulungan yang berada dihilir Kecamatan Peso. Kecamatan Peso Hilir
memiliki Luas wilayah sebesar 1.639,72 km2.
2. Administrasi
Kabupaten Bulungan terbagi atas l 0 kecamatan, dengan, kecamatan terluas
yaitu Kecamatan Peso dengan luas 3.142,79 Km2 atau 23,84 % dari luas
Kabupaten Bulungan secara keseluruhan. Sedangkan kecamatan yang
memiliki luas terkecil adalah Kecamatan Bunyu dengan luas 198,32 Km2
atau sekitar 1,50 % dari luas Kabupaten Bulungan. Dilihat dari jumlah desa
/kelurahan yang ada, Kecamatan Sekatak memiliki jumlah desa terbanyak
yaitu sebanyak 22 Desa, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa
paling sedikit adalah Kecamatan Bunyu dan Tanjung Palas Tengah
sebanyak 2 Desa. Posisi Kabupaten Bulungan berbatasan langsung 3
Kabupaten, yaitu Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Berau. Sedangkan batas - batas Kecamatan Peso Hilir; sebelah barat dengan
Kecamatan Peso, sebelah timur dengan Kecamatan Tanjung Palas, sebelah
utara dengan Kabupaten Malinau dan sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Berau.
42253.pdf
49
Kecamatan Peso Hilir ini memiliki enam (6) desa wilayah administratif,
yaitu Desa Long Tungu sebagai pusat pemerintahan kecamatan, Desa Long
Telenjau, Desa Naha Aya, Desa Long Bang, Desa Long Lembu dan Desa
Long Bang Hulu, dengan batas-batas wilayah:
D Sebelah Barat : Kecamatan Peso
0 Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Palas
0 Sebelah Utara : Kabupaten Malinau
0 Sebelah Selatan : Kabupaten Berau
Untuk lebih jelasnya batas administrasi dalam wilayah kecamatan
Peso Hilir, dapat dilihat pada bambar 4, 1 dibawah ini.
/
ecama an Sekatak
Gambar4.l.
セ|@
';
Peta Administrasif Kecamatan Peso Hilir
PETA ADMINISTRATIF KECAMATAN PESO HILIR
Skala 1 360 000
LE GENOA
/ \ / Suoga1 • Kan1or Oosa
• Kantor Carnal Keca<nalan Peso Hjn
I
セァセァ@ セァ@ HULULONG LEMBU LONG TELENJAU LONG TUNGU NAHAAYA
INSCT KABUPATEN BULUNGAN
セセ@
42253.pdf
50
Tabel 4.2
Nama Desa, Jumlah RT, Jiwa per KK dan Luas Wilayah
--·---·-- -- ... -- ·---·--- .,,,., _____
---Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan Keterangan : *): data tidak tersedia
Kecamatan Peso Hilir memiliki enam desa adiministratif.
Masing-masing desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan dibantu oleh aparat
desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Setiap desa telah memiliki
kantor desa sebagai tempat pelaksanaan kegiatan administrasi desa. Desa
Long Tungu merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Peso Hilir. Proyek
pembangunan desa bertujuan untuk pemerataan pembangunan di pedesaan.
Proyek pembangunan desa yang ada pada Tahun 2013 dilaksanakan melalui
bantuan desa. Adapun proyek-proyek pembangunan desa tersebut
digunakan untuk kegiatan PNPM-MP dan kegiatan PPK (Proyek
Pengembangan Kecamatan).
2. Demografi
Tahun 2010 penduduk Kabupaten Bulungan berjumlah 112.660 jiwa
Pola persebaran penduduk kabupaten Bulungan per kecamatan berdasarkan
luas wilayah, kepadatannya adalah berkisar antaral,38 jiwa/km2
(Kecamatan Peso) sampai 56, 17 jiwa/km2 (Kec.Bunyu).
42253.pdf
51
Pada akhir tahun 2013 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Peso Hilir
mengalami peningkatan sebesar 8, 77% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Jumlah penduduk Kecamatan Peso Hilir mencapai 4.055 jiwa,
dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 2.134 jiwa danpenduduk
perempuan sebesar 1.921 jiwa. Jumlah kepala keluarga 1.058 dengan
rata-rata 3,83 jiwa!K.K. Desa Long Tungu memiliki penduduk paling besar yaitu
sebesar23,23 % dari jumlah seluruhnya atau sebanyak 942 jiwa. Sedangkan
desa yang memiliki penduduk yang terkecil adalah Desa Long Lembu
[image:65.599.125.505.341.546.2]denganj umlah penduduk 309 jiwa atau sekitar 7,62%.
Tabel 4.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Peso Hilir Tahun 2013
JUMLAH
NAMADESA PENDUDUK JIWA
RASIOJENIS JUMLAH
LAKl-LAKl PEREMPUAN JUMLAH KELAMIN KK
Long Telenjau 353 303 656 116,50 164
Naha Aya 445 379 824 117,41 225
Lon Ban 420 381 801 110,24 188
Lon 463 479 942 96.66 264
Lon 276 247 523 111,09 138
Sumber: Kecamatan Peso Hilir Dalam Angka Tahun 2013
Dengan luas wilayah daratan sekitar 1.639,72 km2, maka setiap km2
dihuni/ditempati penduduk sebanyak 2 sampai 3 orang pada tahun 2013.
Secara umum jumlah penduduk laki-laki masih banyak dibandingkan jumlah
penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio.
Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Peso Hilir adalah 111,09; ini berarti
bahwa setiap 100 orang perempuan berbanding sekitar 111 laki-laki.
42253.pdf
52
[image:66.599.126.529.160.509.2]3. Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tabel 4.4
Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir (Rp)
.
セGセサᄋᄋ[@
.•
(a) (b)
A Pendapatan
2 3 B 2 Pendapatan Ash Daerah (PAD) Dana Perimbangan (Transfer) Lain-Lain Pendapatan yang Sah Jumlah Pendapatan Belanja Bdanja Tidak Langsung Bclanja Langsung Jumlah Belanja Surplus/ Defist Anggaran (c)
35 525.162.562
512. 745. 148.000
149.589.599 770
697 859.910.332
1.234. 174.222.028
1.016.993. 185 027
1.234.174.222.028
536.314.311.6%
(c)
33 253.723.994
584.353.255.000
186.713.800.000
804.320.778 994
290.504.989.882
I.I 63.566.001.228
1.454.070. 991170
649.750.212.176
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan
B. Gambaran Umum Kebijakan ADD
(d) (e) (f)
37.988.147.589 40 000 000 000 52. I 58 566.472
587.792.205.000 478.764.288.000 714 001.960.761
196.060.433 000 81.587.000 000 141420.708185
82 I .840.785.589 600 35 I 288.000 907.581 235.418
355.512.721.844 404.552.243.788 599.638.215.722
I .284. 197.786.592 845.447.756 211 I .040.978. 191 054
1.639. 710.508.436 1.250.000.000.000 l .040.978. 191
817.869.722.847 649.648.712.000 733.035.171.358
Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan kepada
pemerintah desa digunakan untuk meningkatkan sarana pelayanan
masyarakat, kelembagaan dan prasarana desa yang diperlukan serta
diprioritaskan oleh masyarakat, yang pemanfaatan dan administrasi
pengelolaannya dilakukan dan dipertanggungjawabkan oleh kepala desa.
42253.pdf
53
Alokasi Dana Desa dimaksudkan sebagai bantuan stimulan atau dana
perangsang untuk mendorong dalarn membiayai program pemerintah desa
yang ditunjang dengan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan.
Mak.sud diberikan ADD adalah untuk membiayai penyelenggaran
pemerintahan desa dalam melaksanakan program kegiatan pemerintahan dan
pernberdayaan masyarakat (pasal 2 ayat (1) Peraturan Bupati Nomor 02
Tahun 2014).
Tujuan diberikannya Bantuan Langsung ADD antara lain meliputi:
(pasal 2 ayat (2) Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2014).
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam
rnelaksanakan pelayanan pernerintahan, pembangunan dan
kemasyarakat sesuai dengan kewenangannya.
2. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta
partisipatif sesuai dengan potensi desa.
3. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat desa.
4. Mendorong peningkatan partisipasi swadaya gotong royong
rnasyarakat.
Prinsip pengelolaan ADD adalah (pasal 3 Peraturan Bupati Nomor 02
T ahun 2014) adalah:
a Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDesa;
42253.pdf
54
b. Pcngelolaan kegiatan ADD harus dapat dipertanggungjawabkan secara
administrasi, tehnis dan hukum;
c. ADD dilaksanakan dengan prinsip hemat, efektif, efesien, terarah dan
terkendali;
d. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan
dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur
masyarakat di desa.
Penggunaan dana ADD setelah dikurangi untuk tunjangan BPD,
insentif Ketua RT, RW dan LPM selama setahun atau 12 bulan, dibagi
menjadi 2 (dua) komponen, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sebesar 30 % dari besarnya ADD yang diterima oleh masing-masing desa,
digunakan untuk Biaya Operasional Pemerintah Desa, dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD)
2. Sebesar 70 % dari besarnya ADD yang diterima oleh masing-masing desa,
digunakan untuk membiayai kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Biaya Operasional Pemerintah Desa sebesar 30 % dimana 80 % untuk
operasional Pemdes (pasal 10 ayat 4)dan BPD 20 % (pasal 10 ayat 5 )
dipergunakan untuk:
1. Biaya Operasional Pemerintah Desa, meliputi:
a. Belanja Pegawai meliputi:
1 Honorarium tim Pelaksana ADD/Tim Swakelola ADD dan
honor-honor kegiatan lainnya.
2. Tunjangan tambahan penghasilan aparatur pemerintah desa dan
3. Insentif petugas sosial kemasyarakatan desa.
42253.pdf
55
b. Belanja Jasa meliputi:
1. Rekening Listrik;
2. Rekening Air;
3. Rekening Telpon
c. Belanja Barang meliputi:
1. Alat Tulis Kantor;
2. Cetak, Foto opy, Materai;
3. Makan/minum rapa-rapat;
4. Pakaian Dinas aparatur Desa dam Lembaga Desa;
5. Pengadaan Peralatan Kantor
d. Belanja Perjalanan Dinas.
e. Belanja Perawatan I pemeliharan meliputi:
1. Kendaraan Dinas;
2. Peralatan Kantor Desa I Balai Desa.
f. Pengadaan buku-buku administrasi desa dan literatur peraturan
perundang-undangan:
g. Belanja bantuan pilkades/penjaringan perangkat desa, pembentukan
BPD.
h. Bantuan kegiatan tim I panitia pemekaran desa bagi desa yang
mengusulkan pemekaran desa.
i. Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.
2. Biaya Operasional BPD digunakan untuk:
a. Honorarium sidang I rapat;
b. Alat Tulis Kantor;
42253.pdf
56
c. Foto copy I cetak;
d. Makan I mium rapat-rapat:
e. Pakaian Dinas BPD;
f. Perjalanan Dinas; dan
g. Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan BPD
3. Biaya kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat, 70 % dari ADD
digunakan untuk:
a. Pembangunan dan/atau rehab infrastruktur perdesaan skala desa;
b. Mendorong peningkatan komoditas unggulan di bidang pertanian,
perkebunan, perikanan dan petemakan:
c. Pengembangan usaha ekonorni produktif pedesaan, lumbung desa
dan pasar desa;
d. Penyusunan Profil desa (data base), RPJM desa, RKP desa, LPPD
dan LKPJ;
e. Penyusunan peraturan desa/peraturan kepala desa;
f. Pembuatan peta desa, papan struktur organisasi pemerintah desa,
papan informasi/pengumuman;
g. Penyelenggaraan musrenbang desa;
h. Penguatan pengelolaan teknologi tepat guna;
1. Penanggulangan kemiskinan, perbaikan perumahan yang tidak layak
huni, dan masalah sosial lainnya;
J. Penguatan lembaga kemasyarakatan, seperti LPM, RT dan RW,
Karang Taruna, PKK, Posyandu, Lembaga Adat melalui bantuan
42253.pdf
57
operasional dan pelaksanaan bulan bakti gotong royong masyarakat
di tingkat desa;
k. Bantuan operasioanl desa persiapan;
l. Penyediaan data-data, buku-buku administrasi pemerintahan desa;
m. Bintek, penyuluhan/sosialisasi, orientasi serta peningkatan
keterampilan Perangkat desa, BPD, LPM dan lembaga
kemasyarakatan lainnya;
n. Peningkatan kapasitas pemerintah desa dengan mengikuti pelatihan,
bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan dan
lembaga lainnya baik dalam daerah maupun luar daerah sesuai
kebutuhan dan kemampuan keuangan desa setelah mendapat
persetujuan camat setempat;
o. Penguatan pemanfaatan sumber daya alam dan penataan lingkungan
permukiman;
p. Mendorong pengembangan bidang pendidikan dan peningkatan
kualitas pendidikan luar sekolah;
q. Mendorong pengembangan bidang kesehatan, kepemudaan dan
olahraga;
r. Penyelenggaraan pilkades, penjaringan dalam rangka pemberhentian
dan pengangkatan kaur desa;
s. Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.
Pengelola dana ADD dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan
(TPK)ffim Swakelola ADD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
terdiri dari:
42253.pdf
58
I. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan adalah Kepala Desa.
2. Ketua Tim Pelaksana Kegiatan adalah Sekretaris Desa.
3. Sekretaris Kegiatan adalah Kepala Urusan Pembangunan/Perekonomian
dan Pembangunan.
3. Bendahara/Pemegang Kas adalah Kepala Urusan Keuangan/Keuangan
dan Umum
4. Anggota dari kaur dan dapat dari lembaga desa dan pendamping yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Personalia Tim Pelaksana Kegiatan dana ADD tersebut, secara teknis
dalam pelaksanaan kegiatan fisik kegiatan ADD dibantu oleh Lembaga
Pemberdayaan (LPM, PKK, RT, RW, Lembaga lain yang dibutuhkan) yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Dalam rangka menunjang
keberhasilan pelaksanaan pengelolaan ADD dibentuk Tim Pembina Tingkat
Kabupaten dan Tim Pembina Tingkat Kecamatan.
Tugas tim pelaksana kegiatan ADD I Tim swakelola adalah:
a. Menyusun rencana penggunaan ADD dengan mengacu hasil
musrenbangdes tahun sebelumnya sebagai bahan penyusunan rancangan
Peraturan desa tentang APB desa;
b. Menyusun jadwal rencana pencairan dana dan mengadministrasikan
keuangan serta pertanggungjawabannya;
c. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa dan DURK
Desa;
d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari ADD;
42253.pdf
59
e. Bertanggungjawab secara tek:nis dan administrasi terhadap pelaksanaan
kegiatan ADD;
f. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan ADD secara periodik
kepada Tim Pembina Kecamatan.
Untuk kelancaran dan ketertiban admistrasi dalam pengelolaan ADD di
masing-masing Desa, diberikan Petugas Pendamping ADD yang ditetapakan
dengan Keputusan Bupati (pasal 16 Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2014).
Adapun tugas pendamping ADD (pasal 17 Peraturan Bupati Nomor 02
Tahun 2014) adalah:
a. Membantu kegiatan musrenbangdes, penyusunan/penyempumaan RP JM
Desa, Penyusunan Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) Desa, RKP
Desa dan APB Desa;
b. Membantu membuat harga satuan bahan dan upah dengan melakukan
survey harga lapangan dengan tetap berpedoman pada standar harga
bahan dan upah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah;
c. Memfasilitasi pembuatan desain gambar, Rencana Anggaran Belanja
(RAB) dan atau membuat desain gambar Rencana Anggaran Belanja
(RAB) untuk kegiatan pembangunan fisik;
d. Membantu membuatkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) swakelola;
e. Memfasilitasi pembuatan penyusunan profil Desa;
f. Membuat laporan perkembangan pengelolaan ADD;
g. Membantu membuat laporan akhir tahun pelaksanaan ADD/ APB Desa;
h. Selain tugas diatas, dapat ditunjuk sebagai anggota Tim Pelaksana ADD/
anggota Tim Swakelola Desa;
42253.pdf
60
t. Membuat laporan atas pelaksanan tugas kepada BPMD diketahui Kepala
Desa dan Camat setempat.
C. lmplementasi Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan
Peso Hilir Kabupaten Bulungan
1. Penyusunan Rencana Kegiatan.
Hasil wawancara dengan Camat Peso Hilir Kabupaten Bulungan
terhadap penyusunan rencana kegiatan ADD, Bapak Alung Juk, S.Pd
menyatakan bahwa "pelaksanaan sudah sesuai dengan Peraturan Bupati
No 02 Tahun 2014" (Wawancara tanggal 8 April 2016). Penyataan lain
disampaikan oleh Piether Toding selaku Sekretaris Camat menyatakan
bahwa" tentu ini adalah suatu kemajuan yang dapat menunjukkan suatu
dasar konsep proses penyusunan rencana kegiatan yang didanai dari
alokasi dana desa disarnping pendamping desa dari pemerintah
kabupaten untuk membimbing aparatur desa dalam menjalankan kegiatan
yang dibiayai ADD. (wawancara tanggal 23 Maret 2016)
Pemyataan lain disamapaikan oleh Adwin R Masoang, S.STP selaku kasi
Pemerintahan bahwa " kurang karni susun ... tidak dilibatkan
pelaku-pelaku ADD. Hasil musyawarah tidak direalisasikan seluruhnya"
( wawancara tanggal 31 Maret 2016).
Bapak Johnson Lahang selaku Kepala Desa Long Tungu menyatakan
bahwa "perangkat desa dan BPD terlibat langsung dalam penyusunan
Rencana Penyusunan dalarn ADD (DURK) ( wawancara tanggal 23
Maret 2016). Hal senada juga disampaiakan oleh Ketua BPD Long
42253.pdf
61
Tungu yaitu bapak Ifung Aran (wawancara tanggal 8 april 2016),
Austin Meles selaku Sekretaris Desa Long Tungu ( wawancara tanggal
23 Maret 2016) dan Bapak Yulius selaku Sekretaris Desa Long Lembu
(wawancara tanggal 24 Maret 2016), Sedangkan Bapak Permus Wang
selaku kepala Desa Long Lembu menyatakan bahwa "Berperan aktif
dalam penyusunan penggunaaan ADD, keterbukaan terhadap program
dan penyelesaian ADD" (wawancara tanggal 24 Maret 2016).
2. Penyelesaian kegiatan ADD
Perihal pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan ADD dikecamatan Peso
Hilir "Pelaksanaannya ada yang Cepat dan yang lambat namun tidak
lepas dari tahun anggaran berjalan (Alung Juk, S.Pd), ditambahkan oleh
Piether Toding bahwa "pelaksanaan sudah berjalan sesuai dengan aturan
dan petunjuk teknis yang dipakai dalam melaksanakan suatu kegiatan".
Oleh Adwin R Masoang menyatakan bahwa "dipandang masih kurang
karena keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan sangat minim".
Pada sisi lain Johnson Lahang dan Permus Wang menyatakan
pelaksanaan sama dengan yang direncanakan dilaksanakan dan
diselesaikan 100%. Pemyataan senada ditambahkan oleh lfung Aran,
Austin Meles dan Yulius bahwa "semua terlaksana dan penyelesaian
kegiatan sesuai dengan yang ada dalam DURK".
3. Pertanggungjawaban Kegiatan ADD.
Hasil wawancara tentang pertanggungjawaban kegiatanADD terdapat
kesamaan dari para informan, antara lain disampaikan oleh Camat Peso
Hilir bahwa" Pertanggungjawaban kegiatan ADD dalam bentuk SPJ
42253.pdf
62
tergantung pendamping ADD karena pendamping merupakan tenaga
yang diperbantukan yang hams membantu desa dalam hal pelaporan."
Pemyataan senada ditambahkan oleh Piether T oding bahwa
"pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan ADD sudah dibuat
sesuai dengan aturan yang berlaku karena apabila tidak dibuat tepat
waktu akan menjadi temuan dari inspektorat." Sedangkan bapak Adwin
R Masoang menyatakan "selalu dibuat oleh desa, dimana untuk tahap
pertama selalu tepat waktu, sedang untuk tahap selanjutnya
kemungkinan agak terlambat"(wawancara tanggal 31 Maret 2016).
Pertanyaan yang sama, Kepala Desa Long Tungu bapak Johnson Lahang
menyatakan bahwa," iya, dikerjakan tepat waktu". Ditambahkan oleh
Kepala Desa Long Lem bu bapak Perm us Wang "merupakan syarat
mutlak untuk pencairan dana selajutnya". Hal senada juga disampaikan
oleh bapak Austin Meles, dan bapak lfung Aran. Sedangkan bapak
Yulius selaku sekdes Long Lembu menyatakan bahwa "laporan
pertanggungjawaban tetap diselesaikan oleh bendahahara desa namun
tidak tepat waktu".
4. Peran ADD Mendukung Penyelenggaraaan Pemerintahan Desa Dalam
Pelayanan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan
Oleh Camat Peso Hilir dikatakan bahwa "hal ini harus bisa berperan,
infrastruktur sangat mendukung dan tunjangan I operasional perangkat
desa juga dari ADD."
42253.pdf
63
Dan Sekretaris Kecamatan menyatakan "roda pemerintahan dan
pembangunan tak akan berjalan tanpa ADD". Demikian juga Adwin,
Johnson Lahang dan yang lainnya menyatakan demikian.
5. Keterlibatan BPD Dalam Penyusunan Rencana Penggunaan Dana
Alokasi Dana Desa (ADD)
Alung Juk, S.Pd selaku Camat Peso Hilir menyatakan bahwa "BPD
adalah perwakilan desa dalam setiap mengambil kebijakan dalam
implementasi Dana Alokasi Dana Desa (ADD), BPD sangat berperan
dalam menentukan kebijakan desa"(wawancara tanggal 8 April 2016).
Dan oleh Piether Toding ditambahkan bahwa "keterlibatan BPD dalam
penyusunan rencana pengunaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD),
sangatlah berperan penting dan BPD telah menjalankan fungsinya untuk
mengontrol pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD)" (Wawancara
tanggal 23 Maret 2016).
Untuk di Desa Long Tungu dikatakakan oleh Adwin R Masoang bahwa
"BPD ikut menandatangani dalam pengunaan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD)". Pemyataan bapak Jonhson Lahang sekalu Kepala Desa Long
Tungu menyatakan bahwa "BPD dilibatkan dalarn pelaksanaan dan
evaluasi". Ditambahkan oleh Austin Meles selaku Sekretaris Desa Long
Tungu menyatakan bahwa "beliau bertindak sebagai Ketua Tim
Pelaksana Alokasi Dana Desa (ADD) dimulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan kegiatan". Pemyataan berbedadari bapak Ifung Aran selaku
Ketua BPD Desa Long Tungu menyatakan bahwa "beliau tidak
42253.pdf
64
dilibatkan dalam pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD), kecuali
dalam hal membuat perencanaan"(wawancara tanggal 8 April 2016).
Sementara itu di Desa Long Lembu, Permus Wang selaku Kepala Desa
Long Lembu bahwa "BPD selalu terlibat dalam pemberian saran dalam
pelaksanaan .Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Pemyataan dari bapak
Yulius selaku sekretaris Desa Long Lembu bahwa "selalu menjadi ketua
tim pelaksana Dana Alokasi Dana Desa (ADD) meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan".
6. Partisipasi Swadaya Gotong Royong Masyarakat Dalam Mendukung
Kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)
Alung Juk, SPd selaku Cam.at Peso Hilir menyatakan "swadaya, namun
pengunaan dana harus transparan kepada masyarakat". Piether Toding
selaku Sekretaris kecamatan "menilai partisipasi masyarakat dalam
mendukung kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) masih ada".
Sedangkan pemyataan berbeda dari Adwin R Masoang selaku kasi
Pemerintahan Kecamatan Peso Hilir menyatakan bahwa "partisipasi
masyarakat, swadaya gotong royong dalam mendukung kegiatan Dana
Alokasi Dana Desa (ADD) hampir belum ada, tidak ada untuk kegiatan
ADD" ( wawancara tanggal 31 Maret 2016).
Hal senada juga dikatakan oleh Johnson La.hang selaku kepala Desa
Long Tungu bahwa "tidak ada swadaya masyarakat dalam mendukung
kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dikarenakan faktor ekonomi
masih lemah". Namun Austin Meles selaku Sekretaris Desa menyatakan
bahwa "masyarakat ikut terlibat dalam pembersihan setiap kegiatan".
42253.pdf
65
Sedangkan ditambahkan oleh Ifung Aran selaku Ketua BPD bahwa
"partisipasi swadaya gotong royong masyarakat tidak ada sebagai akibat
kurang keterbukaan dari pelaporan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan
faktor ekonomi masyarakat" (wawancara tanggal 8 April 2016).
Untuk di desa Long Lembu, Kepala Desa mengatakan bahwa "swadaya
gotong royong masyarakat hanya terlihat pada saat pembersihan lokasi
kegiatan sebelum dikerjakan yang di <lanai dari Dana Alokasi Dana Desa
(ADD), dan setiap bulan dilakukan pembersihan lingkungan desa". Hal
senadajuga diperjelas oleh Yulius selaku Sekretaris Desa Long Lembu.
D. Faktor-faktor Penghambat Implementasi Kebijakan Dana Alokasi Dana
Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan
Alokasi Dana Desa dapat disampaikan pada hasil penelitian sebagai berikut:
1. Faktor Komunikasi
Komunikasi merupakan proses terjadinya interaksi penyampaian pesan
melalui mediator. Pengaruh faktor komunikasi terhadap implernentasi
adalah pada kejelasan dan isi pesan untuk dapat dipaharni secara
menyeluruh oleh penerirna pesan atau program. Dalam faktor kornunikasi
ini, akan dilihat dari berbagai fenornena yang diamati penulis dilapangan
terkait dengan proses implernentasi kebijakan Alokasi Dana Desa.
a. Sosialisasi Pelaksanaan Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)
Untuk rnernbangun faktor kornunikasi biasanya dilakukan dengan satu
formulasi kegiatan sosialisasi. Intensitas rnembangun komunikasi
kepada desa melalui sosialisasi kebijakan, baik oleh tim ditingkat
42253.pdf
66
Kabupaten maupun tim ditingkat kecamatan diperoleh keterangan dari
informan, yaitu mayoritas menyatakan pendapat bahwa, telah dilakukan
oleh BPMD Kabupaten kepada kepala desa sebagai pelaksana
Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD).
Untuk sosialisasi oleh Camat Peso Hilir dikatakan bahwa "sosialisasi
langsung dilakukan oleh BPMD Kabupaten Bulungan kepada Kepala
Desa sebagai pelaksana Dana Alokasi Dana Desa (ADD) di desa"
(wawancara tanggal 8 April 2016). Pemyataan Sekretaris Kecamatan
dikatakan bahwa "sosialisasi sudah dilaksanakan sesuai dengan juknis
dan bekerjasama/berkoordinasi dengan pihak kecamatan"(wawancara
tanggal 23 Maret 2016).
Di Long T ungu, Johnson Lahang selaku kepala desa menyatakan
"tidak melakukan sosialisasi secara khusus karena camat sudah
menyampaikan pada acara-acara tertentu" ( wawancara tanggal 23
Maret 2016). Pemyataan yang sama oleh Sekretaris desa dikatakan
"penyampaian biasanya dilakukan pada saat acara - acara besar didesa
seperti syukuran selesai panen" ( wawancara tanggal 23 Maret 2016).
Oleh Ketua BPD Desa Long Tungu dikatakan bahwa "sosialisasi
disampaikan pada acara-acara hari besar, kerja bakti dan rapat-rapat
perangkat desa" (wawancara tanggal 8 April 2016).
Untuk di Desa Long Lembu, kepala desa menyatakan bahwa
"mengadakan pertemuan dengan lembaga-lembaga desa sebagai
keterlibatan/keterwakilan masyarakat (tokoh-tokoh masyarakat dan
anggota)" ( wawancara tanggal 24 Maret 2016).
42253.pdf
67
Dan oleh Sekretaris desa ditambahan bahwa "lembaga-Iembaga desa
yang merupakan keterwakilan masyarakat desa" ( wawancara tanggal 24
Maret 2016).
b. Kejelasan Komunikasi
Camat Peso Hilir menyatakan "sudah jelas karena anggaran diatur
dalam peraturan bupati". Dan oleh Sekretaris Camat dikatakan
"kejelasan tentang pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD)
sudah berjalan sesuai dengan aturan dan mekanisme pengelolahan
Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Ditambahkan oleh Kasi
Pemerintahan bahwa "sudah diatur dalam peraturan bupati tentang
pembagian anggaran". Sedangkan untuk di Desa Long Tungu dikatakan
kepala desa bahwa "pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD)
sudah jelas diatur dalam peraturan bupati". Pemyataan senada juga
dikatakan oleh Sekretaris Desa Long Tungu dan Ketua BPD Long
Tungu. Demikian juga yang terjadi di Desa Long Lembu, Kepala desa
dan Sekretaris Desa menyatakan sudah jelas.
c. Konsistensi Informasi atau Perintah
Bapak Alung Juk, S.Pd selaku Camat Peso Hilir menyatakan bahwa
"tidak pemah ada inf ormasi atau perintah berbeda terkait pelaksanaan
kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) karena informasi langsung
dari BPMD Kabupaten Bulungan pada saat sosialisasi". Ditambahkan
oleh Sekretaris Kecamatan Peso Hilir bahwa "kebijakan dilaksanakan
berpedoman pada Juknis dalam pengelolaan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD)". Selanjutnya dikatakan pula oleh Adwin selaku Kasi
42253.pdf
68
Pemerintahan bahwa ""semua berpedoman pada Peraturan Bupati
tentang Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Di Desa Long Tungu sendiri
oleh Kepala Desa dikatakan bahwa "tidak ada, karena semua mengacu
pada petunjuk teknis". Ditambahkan oleh Sekretaris desa dikatakan
juga "semua sesuai dengan petunjuk teknis yaitu peraturan bupati". Hal
senada juga dikatakan oleh Ifung Aran selaku Ketua BPD Desa Long
Tungu. Hal yang sama juga terjadi di desa long Lembu seperti yang
dikatakan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Long lembu.
2. Faktor Sumber Daya Manusia
Kompetensi atau sumber daya yang dimiliki oleh pelaksana kebijakan
dana Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Peso Hilir Kabupaten
Bulungan oleh para informan mempunyai tanggapan yang beragam,
namun mereka sepakat perlu adanya peningkatan sumber daya, baik
sumber daya manusia maupun yang lainnya. Lebih lanjut tentang
sumber daya ini disajikan dalam hasil penelitian berikut ini :
a. Kemampuan Sumber Daya Manusia.
Kompetensi I Sumbcr Daya Yang dimiliki oleh Pelaksana Kebijakan
Dana Alokasi Dana Desa (ADD) oleh Camat Peso Hilir dikatakan
bahwa "sumber daya masih kurang oleh karena itu didampingi oleh
pendamping desa". Hal senada dikatakan juga oleh Sekretaris
Kecamatan dan Kasi Pemerintahan Kecamatan Peso Hilir.
Di desa Long Tungu sendiri oleh kepada desa dikatakan
"pelaksanaan kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dapat
terselesaikan dengan sumber daya yang ada". Ditambahkan oleh 42253.pdf
69
Austin Meles selaku sekretaris desa bahwa "walaupun dalam
pelaksanaan tugas tidak terlepas dengan permasalahan namun dapat
diselesaikan". Dan lfung Aran selaku Ketua BPD Desa Long Tungu
menyatakan bahwa "masih kurang sehingga pencairan sering agak
terlambat dan kurang koordinasi".
Sementara Kepala Desa Long Lembu menyatakan bahwa "di
desanya SOM pelaksanaan kebijakan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD) yang dimiliki dapat menyelesaikan dengan hasil cukup
memuaskan". Pemyataan berbeda dari Sekretaris desa dikatakan
"masih ada keterbatasan SOM dalam hal pelaporan namun terbantu
koordinasi dengan tim pelaksana kecamatan dan tim kabupaten".
b. Pengaruh Fasilitas Pendukung/Sarana Prasarana Dalam Pelaksanaan
Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD).
F asilitas sangat berpengaruh kata Camat Peso Hilir "karena dengan
adanya fasilitas, pendamping, pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD) akan berjalan dengan lancar". Dikatakan oleh Sekretaris
Kecamatan bahwa "fasilitas pendukung sarana prasarana sangat
membantu". Selanjutnya ditambahkan oleh Kasi pemerintahan
bahwa "sangat berpengaruh namun ada keterbatasan masalah
informasi (telekomunikasi)".
3. Faktor Sikap Dari Pelaksana Kebijakan
a. Persepsi I Harapan Para Pelaksana.
Berkaitan dengan persepsi/harapan para pelaksana kebijakan Dana
Alokasi Dana Desa (ADD) terkait dengan Kebijakan Dana Alokasi
42253.pdf
70
Dana Desa (ADD). Oleh Camat Peso Hilir "sangat berharap agar
Dana Alokasi Dana Desa (ADD) ditambah agar program dapat
berjalan untuk kesejahteraan masyarakat". Dan oleh Sekretaris
Kecamatan dikatakan bahwa "tentu sangat berharap kepada
pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) agar dalam
menjalankan kegiatan tetap berpedoman kepada aturan dan juknis
yang telah ditentukan". Oleh Kasi Pemerintahan sangat berharap
agar pembangunan di desa lebih transparan".
Kepala Desa Long Tungu ''berharap agar ditingkatkan berupa
sumber daya, maupun dana". Sedangkan oleh Sekretaris desa
dikatakan "agar tetap ada dan sumber daya ditingkatkan bahkan
Dana Alokasi Dana Desa (ADD) juga ditingkatkan karena
mempengaruhi kebutuhan aparatur desa dan pelaksanaan
pemerintahan desa". Serta Ketua BPD mengatakan"berharap agar
pengelolaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dapat lebih baik".
Untuk di desa Long Lembu dikatakan bahwa "sangat respon,
terbukti dengan adanya hibah lahan untuk pelaksanaan kegiatan
Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan masyarakat berharap kejelasan
Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Pernyataan senada oleh
sekretaris desa "diharapkan program Dana Alokasi Dana Desa
(ADD) berkelanjutan".
b. Respon Para Pelaksana Kegiatan Dana Alokasi Dana Desa (ADD).
Camat Peso Hilir mengatakan bahwa "respon sangat positif dengan
Dana Alokasi Dana Desa (ADD), dapat bekerja dengan baik.
42253.pdf
71
Dan oleh Sekretaris Kecamatan dikatakan bahwa "dengan adanya
Dana Alokasi Dana Desa (ADD) dapat menjalankan roda
pembangunan di desa ... ". Ditambahkan oleh Kasi Pemerintahan
bahwa "minimnya sarana sehingga respon masih kurang, rendahnya
SOM dan masih menggntungkan pada pihak ketiga".
Menanggapi kejelasan Dana Alokasi Dana Desa (ADD),
implementasi kebijakan yang baik bagi desa, kepala desa Long
Tungu dan oleh sekretaris desa dikatakan "Dana Alokasi Dana Desa
(ADD) merupakan sarana pendampingan desa yang dapat membantu
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
di desa Long Tungu". Dan Ketua BPD Long Tungu mengatakan
"berharap agar lebih ditingkatkan baik dari segi anggaran maupun
penge lo laannya".
c. Tindakan I Langkah-langkah Kongkrit.
Dalam hal tidakan/langkah kongkrit pelaksana kebijakan dana
Alokasi Dana Desa (ADD). Camat Peso Hilir menyatakan "agar
yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
kejelasaan yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik". Dan
Sekretaris Camat menegaskan bahwa "bekerja sesuai dengan aturan
dan petunjuk teknis akan penggunaaan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD)". Ditambahkan oleh Kasi Pemerintahan bahwa "disusunnya
DURK, dilaksanakan secara swakelola atau pihak ketiga dan adanya
pembangunan-pembangunan di desa".
42253.pdf
72
Pemyataan Kepala Desa Long Tllllgu bahwa "segera melakukan
musyawarah untuk merumuskan kebijakan yang dibuat dalam
DURK". Dan oleh sekretaris desa memberikan contoh berupa
pembangunan dan rehab gedung BPU. Dan oleh ketua BPD
dikatakan "menyusun program yang baik dan dapat dikerjakan oleh
masyarakat sehingga masyarakat menikmati dana pembangunan
terse but". Sedangkan Kepala Desa Long Lembu mengatakan
"tindakan kongkrit yang dilakukan adalah adanya pembangunan
jalan, tambatan perahu desa, membuka badan jalan serta pengadaan
peralatan kantor". Ditarnbahkan oleh sekretaris desa bahwa "agar
tindakan pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) berjalan
tepat waktu yaitu rnelakukan perumusan dan rnelaksanakan kegiatan
sesuai yang ada dalarn DURK".
4. Faktor Organisasi Pelaksana Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD).
Dalarn hal keorganisasian pelaksana kebijakan Dana Alokasi Dana
Desa (ADD), para inforrnan mempunyai tanggapan yang senada yaitu
keorganisasian telah terbentuk berdasarkan Peraturan Bupati Bulungan.
a. Struktur Orgnaisasi Pelaksana Kebijakan Dana Alokasi Dana Desa
(ADD).
Camat Peso Hilir menyatakan bahwa "struktur organisasi sudah
terbentuk sesuai dengan peraturan bupati", dan "semua rnengacu
pada juknis" kata sekretaris kecamatan. Dan kasi Pemerintahan
menyatakan "semua telah ada dalam peraturan bupati".
42253.pdf
73
Hal senada dikatakan oleh Kepala Desa Long Tungu, dan oleh
sekretaris desa dikatakan "telah dibentuk dengan SK Kepala Desa".
Hal yang sama juga dikatakan oleh kepala desa dan sekretaris desa
Long Lembu.
b. Pembagian Tugas
Pemyataan Camat Peso Hilir bahwa "Dalam pelaksanaan kebijakan
Alokasi Dana Desa (ADD) telah ada pembagian tugas yang jelas
dalam melaksanakan kegiatan, dimana pembagian tugas dilakukan
sesuai dengan sturktur organisasi yang ada". Dikatakan oleh
Sekretaris kecamatan bahwa "kades selaku penanggung jawab" dan
ditambahkan oleh Kasi Pemerintahan bahwa "masih ada orang-orang
yang dominan seperti kades dan sekdes".
Untuk desa Long Tungu dikatakan kepala desa bahwa "sudah jelas
sesuai fungsi dalam pelaksanaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)".
Pemyataan berbeda dari sekretaris desa "bahwa tidak ada pembagian
tugas, namun berjalan sesuai kebutuhan di lapangan".
Oleh Ketua BPD dikatakan "belum ada, perlu ada pembinaan dan
pembagian tugas pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan". Kepala Desa Long Lem bu mengatakan "Pembagian tugas
sudah jelas berdasarkan fungsi masing-masing". Ditambahkan oleh
Sekretaris desa bahwa "mengacu pada petunjuk teknis".
42253.pdf
74
c. Koordinasi Yang Dilakukan Oleh Para Pelaksana Kebijakan Dana
Alokasi Dana Desa (ADD).
Terkait degan koordinasi Camat Peso Hilir berpendapat "Koordinasi
cukup baik. Agar tetap berkoordinasi dengan kecamatan sebagai tim
verifikasi kegiatan dan berkonsultasi ke BPMD Kabupaten Bulungan
sebagai Tim Pembina Kabupaten". Selanjutnya ditambahkan oleh
Kasi Pemerintahan bahwa "sudah jalan, tetapi koordinasi masih
terbatas". Selanjutnya kepala desa Long Tungu mengatakan
"Sementara masih melakukan komunikasi dengan para pelaku,
masih menyesuaikan dengan kebijakan". Dan Sekretaris desa
menambahkan bahwa " senantiasa berkoordinasi antar tim pelaksana
Dana Alokasi Dana Desa (ADD)".
Ditambahkan Ketua BPD bahwa " masalah koordinasi dilaksanakan
terkait penggunaan keuangan dan pelaksanaan fisik kegiatan".
Sedangkan Kepala Desa Long Lembu berpendapat bahwa
"Koordinasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan fisik dan
keuangan Dana Alokasi Dana Desa (ADD)". Pemyataan senada oleh
sekretaris desa bahwa "koordinasi dilakukan dengan lembaga desa
untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan".
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, maka dapat
diketahui bahwa pelaksanaan kebijakan dana Alokasi Dana Desa (ADD) di
Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan, yaitu kedua desa sampel yaitu
Long Tungu dan Long Lembu dapat melaksanakan kebijakan dana Alokasi
42253.pdf
75
Dana Desa ADD dengan cukup baik. Namun apabila dikaitkan dengan
pemyataan Van Metter dan Van Hom ( dalam Winamo, 2002 : 102) yang
membatasi implementasi publik sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu-individu {atau kelompok-kelompok) pemerintah maupun swasta
yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam
keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya, maka apakah implementasi
kebijakan ADD telah mencapai tujuan? Dapat dikatakan bahwa tujuan
kebijakan dana Alokasi Dana Desa (ADD) belum tercapai sepenuhnya. Hal
ini dapat dilihat dari pencapaian tujuan ADD. Pertama peningkatan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,
pencapaian tujuan ini telah terlaksana secara optimal.
Pencapaian tujuan ini menjadi optimal dikarenakan kedua desa sampel
di wilayah Kecamatan Peso Hilir adalah desa yang dikategorikan miskin
sehingga sangat membutuhkan bantuan dana guna peningkatan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Berdasarkan data yang penulis temukan kedua desa sampel {Desa Long
Tungu dan Long Lembu) di wilayah Kecamatan Peo Hilir Kabupaten
Bulungan, yaitu Pendapatan Asli Desa nihil dikedua desa sampel. Sedangkan
Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan
memberikan kontribusi sebesar Rp. 527.812.747 ,- atau 86,44 %,untuk desa
Long Tungu dan Desa Long Lembu sebesar Rp. 599.485.318,- atau 87,86 %
(data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1.1) maka kebijakan dana Alokasi
Dana Desa (ADD) sangat menunjang peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan clan kemasyarakatan.
42253.pdf
76
Kedua peningkatan kemampuan lembaga kemasyarakatan di kedua desa
sampel (Desa Long Tungu dan Desa Long Lembu) dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan. Pencapaian tujuan ini belum
berjalan secara optimal, karena lembaga kemasyarakatan hanya dilibatkan
dalam penyusunan rencana kegiatan sedangkan dalam pelaksanaan dan
pengendalian tidak dilibatkan.
Ketiga peningkatan partisipasi swadaya gotong royong masyarakat.
Pencapaian tujuan ini juga belum optimal. Berdasarkan data yang penulis
peroleh dilapangan mengenai proses kegiatan pembangunan yang dibiayai dari
kebjiakan dana Alokasi Dana Desa (ADD) terlihat bahwa Pada Tabel 1.1
menunjukkan bahwa desa-desa di wilayah Kecamatan Peso Hilir Kabupaten
Bulungan hanya bertumpu dengan Alokasi Dana Desa sebesar
Rp.3.050.093.567,- atau 86 % dari jumlah pendapatan desa, yaitu
Rp.3 .546.893.567 ,.
Telah nyata bahwa alokasi dana desa memberikan kontribusi terbesar
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Sedangkan bantuan pemerintah
sejumlah Rp. 496.800.000,- atau 14 % dari jumlah pendapatan desa, yang
diperuntukan khusus untuk Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa (T APD).
Belum optimalnya pencapaian tujuan ini dikarenakan karena kondisi
perekonomian masyarakat yang kurang mendukung. Namun demikian
masyarakat masih berpartisipasi, swadaya dan gotongroyong dalam bentuk
tenaga dan material.
42253.pdf
77
1. Hubungan Komunikasi dengan Implemenrasi Kcbijakan
Keberhasilan implementasi sebuah kebijakan salah satu faktor yang
menentukannya adalah komunikasi. Menurut George Edward III ( 1980)
dalam faktor komunikasi terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan,
yaitu transmisi, clearity, consistency. Dari hasil penelitian dalam
hubungan komunikasi dengan pelaksanaan ADD, terdapat beberapa
faktor pendorong dan penghambat.
Beberapa faktor pendorong tersebut adalah:
a. Adanya sosialissasi yang dilakukan oleh Tim Kabupaten ( Opurtunity
I Peluang).
b. Pencapaian informasi dari pembuat kebijakan ke pelaksana
kebijakan berjalan lancar (Strengths!Kekuatan).
c. Terdapat konsistensi dalam pencapaian pesan/perintah kebijakan,
artinya tidak terdapat perintah yang bertentangan (Strengths/
Kekuatan).
Sedangkan faktor penghambat dalam komunikasi ini adalah sosialisasi
kepada masyarakat mengenai kebijakan ADD belum ada (weakness/
kelemahan). Hal ini menyebabkan pemahaman masyarakat mengenai
ADD kurang. Sehingga berakibat pada sulitnya mengajak partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan ADD maupun dalam pengawasan
kegiatan (treatment /ancaman).
2. Hubungan Sumber Daya dengan Implementasi Kebijakan
Peran penting sumber daya dalam implementasi suatu kebijakan
disampaikan oleh Hessel (2003:55) sebagai berikut:
42253.pdf
78
" Komando implementasi mungkin ditransmisikan secara akurat, jclas,
dan konsisten, namun jika para implementor kekurangan sumber daya
yang perlu untuk menjalankan kebijakan, implementasi adalah mungkin
menjadi tidak efektif"
Sesuai dengan pemyataan di atas lslamy (1998:34) juga mengatakan
bahwa pentingnya kesiapan agen pelaksana atau sumber daya dalam
melaksanakan suatu kebijakan tidak bisa terlepas dari sumberdaya yang
memadai bahwa para pelaksana harus disuplai dengan resources yang
cukup, seperti human resources
( staf dalam jumlah dan kualifikasi yang memadai dengan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kewenangan da