• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Slametan dan Kekristenan (Alasan warga jemaat pepanthan Pelem GKJW Magetan melakukan Slametan ) T1 712008046 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Slametan dan Kekristenan (Alasan warga jemaat pepanthan Pelem GKJW Magetan melakukan Slametan ) T1 712008046 BAB V"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

78 BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan dan Refleksi

Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat yang telah memberikan keselamatan bagi orang percaya. Slametan bisa dipandang untuk mengenang Yesus dalam perjamuan terakhir dimana Yesus juga membagikan cinta kasih kepada semua orang. Upacara slametan merupakan upacara tradisional yang mengandung makna bagi warga jemaat GKJW Magetan, mencakup aspek keagamaan yang meliputi; ibadah iman Kristen, aspek sosial yang meliputi; interaksi sosial, mengandung makna kegotong-royongan, kesetiakawanan, menjalin relasi kekeluargaan, mengatur nilai dan norma Serta aspek kebudayaan yang merupakan warisan nenek moyang yang harus dipertahankan dan menjaga kelestariannya.

(2)

79 kebudayaan setempat, karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa munculnya kebudayaan lebih dahulu daripada agama, sehingga sewajarnya jika agama lebih menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Gereja atau agama seharusnya memberikan pemahaman tentang kebudayaan, sehingga jemaatnya dapat memilah-milah kebudayaan tersebut baik atau tidak untuk dilakukan. Dalam berteologi gereja juga harus dapat memunculkan sebuah penghayatan iman Kristen pada konteks ruang dan waktu tertentu. Di sinilah asumsi dasar dari teologi kontekstual, bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan Firman-Nya, Allah yang hadir dalam Rupa Manusia Yesus adalah Allah yang menyatakan kehendak-Nya di sepanjang masa sejarah umat manusia. Artinya, bahwa teologi harus memperhatikan tradisi yang ada. Karena tradisi adalah sumber kasaksian tentang upaya umat Kristen untuk mencari penyataan Allah dalam pengalaman praksis manusia dan memahami kehendak Allah di sepanjang zaman. Teologi kontekstual adalah teologi yang fungsional. Teologi yang terasing dari konteksnya ia berada di “awang-awang” atau abstrak. Teologi kontekstual merupakan sebuah upaya untuk mempertemukan antara “teks” dan “konteks”.

(3)

80 sebenarnya sangat berkaitan dengan kepercayaan pribumi sebelum agama-agama besar dunia merambah di Tanah Jawa, yakni “agama” animisme, dinamisme, dan kepercayaan pada roh orang mati. Bagi orang Jawa setiap benda (baik mati maupun hidup) mempunyai kekuatan yang menungguinya. Bahkan dalam doa slametan orang Jawa juga mengikuti tradisi yang ada yang mengacu pada roh halus. Padahal dalam iman Kristen doa hanya ditujukan kepada Tuhan dan tidak kepada yang lain. Sebagaimana sudah disinggung diatas, bahwa slametan yang dilakukan oleh orang Jawa-Kristen adalah buah dari uangkapan syukur atas keberhasilan yang diperoleh. Dan slametan itu sendiri, menurut saya adalah rumusan teologi orang Jawa dalam menyikapi hubungannya dengan Tuhan. Itu artinya jika kita setuju secara kreatif dan inovatif dengan Injil, antara “konteks” slamatan dan “teks” tidak ada yang perlu dipermasalahkan sebagai sebuah pertentangan. Justru sebaliknya, harus diarahkan dan diberi makna Kristiani.

(4)

81 zamannya. Alkitablah dasar utama kita merumuskan pemahaman teologi yang kemudian kita refleksikan dalam konteks tertentu. Selain itu menumbuhkan sikap mau mengerti terhadap budaya setempat. Tidak menolak atau meremehkan budaya yang ada lantaran tidak mengerti apa falsafah budaya atau adat-istiadat tersebut muncul. Sehingga mampu memberikan sumbangan bagi pembinaan penghayatan iman. Serta mengembangkan prinsip, yang perlu dipegang adalah bukan menerima atau menolak, tetapi menerima bagian tertentu dari budaya dan menolak bagian tertentu dari budaya. Dan budaya setempat dapat diwarnai oleh iman Kristen, menjadikan kebudayaan itu penting untuk dilakukan dengan pemahaman yang berbeda. Sehingga dalam kaitannya dengan slametan menjadi budaya yang bernafaskan iman Kristen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat, maka penulis menyampaikan saran dan kiranya dapat bermanfaat bagi umat Kristen, khususnya bagi jemaat GKJW Magetan.

(5)

82 menjadikan budaya yang bernafaskan iman Kristen dengan berpusat pada Yesus.

2. Jemaat GKJW Magetan dengan adanya kebudayaan slametan yang melekat pada diri orang Jawa kiranya bisa menujukan rasa solidaritas dan cinta kasih kepada sesama dengan meninggalkan pemahaman akan kekuatan gaib dan memasukan nilai-nilai Kristen dalam budaya slametan tersebut dan menjadikan kebudayaan slametan bernafaskan Kristiani. 3. Fakultas teologi UKSW sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan

calon-calon pekerja gereja yang memadai, sudah membekali para mahasiswanya dengan pengetahuan akan pentingnya kebudayaan, sehingga nantinya calon pekerja gereja dapat membangun jemaat yang ideal tanpa harus meninggalkan kebudayaan, dan tidak menimbulkan kontroversi antara gereja, jemaat dan kebudayaan.

Referensi

Dokumen terkait

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DENPASAR. TEKNOLOGI DAN REKAYASA, TEKNOLOGI INFORMASI

Implementasi Kebijakan BPJS Dalam Meningkatkan Jaminan Kesehatan Nasional Di Kabupaten probolinggo .... Memperoleh Kartu Jaminan Kesehatan

Kendala dalam implementasi kebijakan izin reklame adalah belum efektifnya teknis penempatan dan pemasangan reklame, belum tertatatnya dengan baik pola perijinan penyebaran

Bukti Kepemilikan atau Bukti sewa Peralatan/Perlengkapan (apabila sewa) (sesuai yang dipersyaratkan) Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Data yang diambil pada proses penelitian berupa: (1) data persiapan yang meliputi: hasil analisis teori (pretes) dan prosedur pemrograman, (2) data selama proses

Daerah yang rentan terhadap gerakan massa/ potensi rawan bencana longsor dan menyebabkan terjadinya degradasi lahan pertanian ditemukan di daerah Purworejo bagian